DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi, S. M., Mohammadi, M. R., Mostafi, S. A., Keshavarzi, S., Kooshesh, S.
M., Joulaei, H., et al. (2013). Dependence of the Geriatric Depression on
Nutritional Status and Anthropometric Indices in Elderly Population.
Iranian J Psychiatry, 8:2.
Alam, I., Larbi, A., Pawelec, G., & Paracha, P. I. (2011). Relationship betwen
anthropometric variable and nutrient intake in apparently male elderly
individuals. A study from Pakistan : Nutrition Journal, 10:111.
Alfayanita, A. (2015). Hubungan tingkat kemandirian dalam melakukan aktivitas
kehidupan sehari-hari (AKS) dengan status gizi pada usia lanjut di panti
sosial tresna werdha sabai nan aluih sicincin (Skripsi). Padang: Fakultas
Kedokteran Universitas Andalas.
Almatsier, S. (2011). Gizi Seimbang Dalam Daurr Kehidupan. Jakarta: Gramedia
Pustaka Utama.
Amwila, A. Y., & Linder, A. P. (1992). Biokimia Nutrisi dan Metabolisme.
Jakarta: Universitas Indonesia.
Ariani, A. P. (2017). Ilmu Gizi. Yogyakarta: Nuha Meidka.
Arisanti, Husin, S., & Febry, F. (2014). Gambaran Asupan Energi dan Zat Gizi
Pada Lansia di Panti Sosial Tresna Werdha Warga Tama Indralaya Tahun
2009. Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat : Volume 5 Nomor 01.
Badan Pusat Statistik. (2010). Angka Harapan Hidup. Badan Pusat Statistik.
Depkes RI. (2012). Profil Kesehatan provinsi DKI Jakarta. Jakarta: Depertemen
Republik Indonesia.
Devi, N. (2010). Nutrition And Food Gizi Untuk Keluarga. Jakarta: PT Kompas
Media Nusantara.
Dirgayunita, A. (2016). Depresi: Ciri, Penyebab dan Penangannya. Journal
An-nafs: Kajian dan Penelitian Psikologi, Vol. 1 No. 1.
Emilia, E. (2009). Pendidikan Gizi Sebagai Salah Satu Sarana Perubahan Perilaku
Gizi pada Remaja. Jurnal Tabularasa PPS Unimed : Vol. 6, No. 2.
Fajar, F. (2016). Kemandirian, stres dan konsumsi pangan kaitannya dengan
status gizi dan status kesehatan lansia di wilayah upt puskesmas dramaga
(Skripsi). Bogor: Institut Pertanian Bogor.
Fatmah. (2010). Gizi Usia Lanjut. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Istiany, A., & Rusilanti. (2014). Gizi Terapan. Jakarta: Remaja Rosdakarya.
Jati, A. E. (2016). Hubungan konsumsi pangan dan aktivitas fisik dengan status
gizi serta tingkat kebugaran lansia peserta pusaka v jakarta pusat
(Skripsi). Bogor: Institut Pertanian Bogor.
Kaiser, M. J., Baurer, J. M., Ramsch, C., Uter, W., Guiqoz, y., Cederhom, T., et
al. (2009). Validation of the Mini Nutritional Assessment short-form
(MNA-SF): a practical tool for identification of nutritional status. Jounal
[KOMNAS LANSIA] (2010). Profil Penduduk Lansia 2009.
http://www.komnaslansia.or.id/.
Kusumowardhani, A., & Puspitosari, A. (2014). Hubungan antara tingkat depresi
lansia dengan interaksi sosial lansia di desa sobokerto kecamatan
ngemplak boyolali. Jurnal Ilmu Kesehatan : Vol 3, No 2.
Maas, M. L. (2011). Asuhan Keperawatan Geriatrik. Jakarta: Penerbit buku
Kedokteran EGC.
Maryam, R. S., Ekasari, M. F., Rosidawati, Hartini, T., Suryati, E. S., &
Noorkasiani. (2010). Asuhan Keperawatan Pada Lansia. Jakarta: Trans
Info Medika.
Meirina. (2011). Hubungan Dukungan Keluarga, Karakteristik Keluarga dan
Lansia dengan Pemenuhan Nutrisi pada Lansia di Wilayah Kerja
Puskesmas Bogor Selatan (Thesis). Depok: Universitas Indonesia.
Nazemi, L., Skoog, I., Karlsson, I., Hossenini, S., Hosseini, M., & Baikpour, M.
(2015). Malnutrition, Prevalence and Relation to Some Risk Factors
among Elderly Residents of Nursing Homes in Tehran. Iran J Public
Health : Vol 44(2): 218–227.
Nevid, J. S. (2003). Psikologi Abnormal Edisi Kelima Jilid I. Jakarta: Erlangga.
Nisa, H. (2006). Faktor determinan status gizi lansia penghuni panti werdha
pemerintah DKI Jakarta tahun 2004. Media Litbang Kesehatan : Vol 16,
Njoto, E. N. (2014). Mengenali Depresi pada Usia Lanjut Penggunaan Geriatric
Depression Scale (GDS) untuk Menunjang Diagnosis. CDK-217 : vol. 41
no. 6.
Notoadmodjo, S. (2010). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Bineka Cipta.
Nujumunniswah, A. (2016). Hubungan Aktivitas Fisik, Asupan Energi dan
Protein dengan Status Gizi Lansia di Kecamatan Tamalanrea (Skripsi).
Makasar: Universitas Hasanuddin.
Nurmiati, A. (2005). Depresi: Aspek neurobiologi, diagnosis dan tatalaksana.
Jakarta: Balai Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
Piliang, W. G., & Haj, A. D. (2006). Fisiologi Nutrisi. Vol. I.Edisi Revisi. Bogor:
IPB Press.
Prasetyo, W. A., & Probosuseno, S. (2015). Gangguan depresi berhubungan
dengan status gizi pasien psikogeriatri di RSJ DR. Radjiman
Wediodiningrat Malang. Jurnal Gizi Dan Dietetik Indonesia Vol. 3, No. 1.
Qonitah, N., & Atoillah, I. M. (2015). Hubungan antara imt dan kemandirian fisik
dengan gangguan mental emosional pada lansia. Jurnal Berkala
Epidemiologi : Vol 3 No 1.
Rahayu, N. T. (2017). Hubungan Asupan Energi, Karbohidrat dan Lemak dengan
Status Obesitas pada Lansia di Posyandu Lansia Wedra Utama
Rizqie, A. (2001). Gizi dan Pengolahan Pangan. Yogyakarta: Adicita Karya
Nusa.
Rohmawati, N. (2013). Anxiety, Asupan Makan, dan Status Gizi pada Lansia
(Skripsi). Jember: Universitas Jember.
Rohmawati, N. (2015). Tingkat Kecemasan, Asupan Makan, dan Status Gizi pada
Lansia di Kota Yogyakarta. Jurnal Gizi Klinik Indonesia : Vol 12 No 02.
Setiani, W. D. (2012). Hubungan Antara Riwayat Penyakit, Asupan Protein dan
Fakor – Faktor Lain dengan Status Gizi Peserta Posyandu Lansia di
Kecamatan Grogol Petamburan Jakarta Barat Tahun 2011 (Skripsi).
Jakarta: Universitas Indonesia.
Simanjuntak, E. (2010). STATUS GIZI LANJUT USIA DI DAERAH PEDESAAN,
KECAMATAN PORSEA KABUPATEN TOBA SAMOSIR, PROVINSI
SUMATERA UTARA TAHUN 2010 (Skripsi). Depok: Universitas
Indonesia.
Situmorang, A., Sudaryati, E., & Siregar, M. A. (2014). Hubungan karakteristik,
gaya hidup, dan asupan gizi dengan status gizi pada lansia di wilayah kerja
puskesmas aek habil kota sibolga. Gizi, Kesehatan Reproduksi dan
Epidemiologi : Vol 1, No 3.
Soerjono, S. (2009). Peranan Sosiologi Suatu Pengantar, Edisi Baru. Jakarta:
Sofia, R., & Yulanda, G. (2017). Hubungan depresi dengan status gizi lansia di
panti sosial tresna werdha belai kasih bireuen . Jurnal Ilmiah Sains,
Teknologi, Ekonomi, Sosial dan Budaya.
Subekti. (2013). Analisis Karakteristik Usia Lanjut Berhuungan Dengan Status
Gizi di Posyandu Lansia Dusun Wonogiri Jatirejo Lendah Kulon Progo
(Skripsi). Wonogiri: Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Aisyiyah.
Sugiono. (2013). “Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan Kombinasi
(Mixed Methods)" Edisi Keempat. Bandung: ALFABETA.
Supariasa. (2002). Penilaian Status Gizi. Jakarta: Penerbit Kedokteran EGC.
Tami, D. R. (2014). Hubungan Pola Makan, Status Gizi dan Interaksi Sosial
dengan Kualitas Hidup Lansia di Kecamatan Tamalanrea Sulawesi
Selatan (Skripsi). Makasar: Universitas Hasanudin.
Thristyaningsih, S., Probosuseno, & Astuti, H. (2011). Senam bugar lansia
berpengaruh terhadap daya tahan jantung, paru, status gizi, dan tekanan
darah. Jurnal Gizi Klinik : Vol 8, No. 1,.
Visvanathan, R., & Chapman, I. M. (2009). Undernutrition and anorexia in the
older person. Journal of Gastroenterol Clin North Am : Vol
38(3):393-409.
Walingo, M. K., & Musamali, B. (2008). Nutrient Intake and Nutritional Statys.
World Health Organization. (2000). The Asia-Pasific Perspective: redefining
obesity and its treatment. Geneva: World Health Organization Western
Pacific Regional Ofiice.
Yon, M. Y. (2008). Dietary Habits, Food Frequency And Dietary Attitude By
Gender And Nutritional Knowledge Level in Upper Grade School
Children. Korean Journal Community Nutrition. 13(3):307 – 322.
Yosep, I. (2007). Keperawatan Jiwa. Bandung: Refika Aditama.
Yusup, B. (2013). Keragaan tingkat stres, konsumsi pangan dan mini nutritional
assassement (MNA) pada lansia yang tinggal di panti werdha Kota