PERAN DIKLAT DALAM MENINGKATKAN KINERJA PEGAWAI
Moh. Fahmil Mustafid (150121601228) S1 Teknologi Pendidikan
Fakultas Ilmu Pendidikan 333fahmil@gmail.com
Diklat merupakan serangkaian kegiatan yang mengutamakan peningkatan kemampuan keterampilan, pengetahuan, dan sikap seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya untuk mencapai tujuan organisasi. Perbedaan antara latihan dan pendidikan dikemukakan Oleh J.C. Denyer dalam bukunya Moekijat (1991) bahwa “Pendidikan berhubungan dengan mengetahui “Bagaimana?” dan “Mengapa?” dan lebih banyak berhubungan dengan teori pekerjaan, sedangkan latihan adalah lebih banyak bersifat praktis”.
PERAN DIKLAT
Hasibuan (2000) menyatakan ”pendidikan adalah suatu proses untuk meningkatkan keahlian teoritis, konseptual, dan moral pegawai”. Dengan demikian, orang yang mendapatkan pendidikan yang terencana cenderung lebih dapat bekerja secara terampil dan profesional jika dibandingkan dengan orang pada organisasi yang tidak menerapkan pendidikan terencana. Sehingga Diklat dirasa makin penting karena tuntutan pekerjaan dan jabatan sebagai akibat dari perubahan situasi dan kondisi kerja didalam suatu organisasi serta kemajuan teknologi yang makin hari makin pesat. Pendidikan yang baik dapat membawa peserta ke arah perubahan sikap dan tingkah laku dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab.
Gomes (2003) menjelaskan: “Pelatihan adalah setiap usaha untuk memperbaiki kinerja pegawai pada suatu pekerjaan tertentu yang sedang menjadi tanggung jawabnya atau suatu yang ada kaitannya dengan pekerjaan”. Dari penjelasan gomes dapat diartikan bahwa pelatihan merupakan suatu yang penting untuk diberikan kepada pekerja (pegawai) yang ada dalam organisasi guna menciptakan prestasi yang lebih baik, sehingga dapat mencapai sasaran-sasaran serta kebijakan-kebijakan yang telah ditentukan sebelumnya oleh organisasi itu sendiri. Pendidikan dan pelatihan bagi pegawai/pekerja baru adalah untuk menguasai pekerjaannya sedangkan bagi pegawai/pekerja lama adalah untuk meningkatkan hasil kerja yang baik menjadi lebih baik dan meningkatkan produktivitas apabila mendapat promosi. Hal ini sesuai dengan apa yang dikemukakan oleh Manullang (2001) bahwa: “Pendidikan dan pelatihan pegawai adalah suatu persyaratan pekerjaan yang dapat ditentukan dalam hubungannya dengan keahlian dan pengetahuan berdasarkan aktivitas yang sesungguhnya dilaksanakan pada pekerjaan.”
menetapkan secara jelas sasaran yang ingin dicapai agar pelaksanaan program diklat dapat terarah ke pencapaian tujuan organisasi.
DAFTAR PUSTAKA
Gomes, F. C., 2003, Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: Penerbit Andi.
Heidjrachman Ranupandowo dan Suad Husnan. (1997). Manajemen Personalia. Yogyakarta: BPFE.
Hasibuan, M.S.P., 2000, Manajemen Sumber Daya Manusia, Jakarta: Bumi aksara.
Suradji. (2003). Manajemen Kepegawaian Negara: Bahan Ajar Diklat Prajabatan Golongan III Lembaga Administrasi Negara.