C
OMPUTERS
CIENCE&
I
NFORMATIONS
YSTEMR
ESEARCHP
ROJECTResearch 2 RISET TEKNOLOGI INFORMASI
N G -H
Motivation and Purposes
The Process
Assessment Criteria
Reviews on Computer Science
2 N
G -H
Landscape of CS and IS
What is Research?
The Research Process
Classifying Research
Research Methods
Linkage Between Research and Thesis
Project
The Actors Involved
3 N
G -H
 Allen Newell dan Herbert A. Simon mencirikan Ilmu
Komputer (CS) sebagai suatu disiplin ilmu empiris, dimana setiap artefak baru, seperti suatu program, dapat dilihat sebagai suatu percobaan, yang mana struktur dan karakteristiknya dapat dipelajari.
 Dilihat dari perspektif teknologi:
 Aspek teori, seperti analisis numeris, struktur data, dan algoritma
 Cara menyimpan dan memanipulasi data (misal dengan suatu sistem basis data)
 Hubungan antar software yang berbeda (seperti jenis arsitektur yang berbeda)
 Teknik dan alat untuk mengembangkan software
(meliputi rekayasa piranti lunak, bahasa pemrograman, dan sistem operasi)
 Allen S. Lee (2001) menyatakan ruang lingkup
Sistem Informasi (IS) berkaitan dengan interaksi antara isu-isu sosial dan teknologi.
 Dengan kata lain, Sistem Informasi lebih fokus
pada “hubungan” yang nyata antara manusia dan aspek sosialnya (di dalam suatu organisasi atau lingkup sosial yang lebih luas), dengan
aspek hardware, software, dan data dari
Information Technology (IT).
5 N
G -H
1. What are the critical elements that shape the
organisational changes associated with the adoption and use of CASE tools? (Orlikowski, 1993, p. 310)
2. What features do software developers want from
OO-CASE tools? Related to that question is: how well do current OO-CASE tools meet these needs? (Post and Kagan, 2000, p. 384)
3. In this paper the meta-CASE system KOGGE will be
described. In order to illustrate the KOGGE
approach it will be shown how KOGGE was used to implement a CASE tool supporting the
object-oriented method BON. (Ebert et al., 1997, p. 203)
6 N
G -H
 Phillips and Pugh (2005: 48): The good
researcher is not ‘one who knows the right
answers’ but ‘one who is struggling to find out
what the right questions might be’.
 Higher Education Funding Council for
England (HECFE): riset/ penelitian adalah ‘investigasi asli yang dilakukan untuk
memperoleh pengetahuan dan
pemahaman’. (RAE, 2008)
 3 kata kunci:
1. Keaslian (original) 2. Perolehan (gain)
3. Pengetahuan dan pemahaman (knowledge and
understanding) 7
N G -H
 Tidak ada gunanya untuk mengulang
penelitian yang telah dilakukan oleh orang lain, dan menemukan atau menghasilkan apa yang telah diketahui.
 Originalitas berarti melakukan sesuatu yang belum pernah dilakukan sebelumnya.
 Cryer (2006: 193-195) mengidentifikasi sejumlah area sehingga suatu proyek penelitian dikatakan original:
 Alat, teknik, prosedur, dan metode yang digunakan
 Mengeksplorasi yang tidak diketahui  Mengeksplorasi yang tidak diantisipasi
 Penggunaan/ interpretasi data 8 N
G -H
‘
Kontribusi
’
merujuk pada
sharing
ide-ide,
teori, dan hasil penemuan baru dengan
dunia pengetahuan dan memperluas apa
yang telah diketahui.
9 N
G -H
A N S U N
 Post dan Anderson (2006: 5) memberikan makna
beberapa istilah berikut:
 Data – elemen-elemen fakta yang mendeskripsikan obyek maupun kejadian.
 Information – data yang telah diolah dengan tujuan untuk memberikan suatu pemahaman dari makna yang
dikandungnya.
 Knowledge – pemahaman yang lebih tinggi atas berbagai hal yang Anda miliki.
 Wisdom – kemampuan Anda untuk merealisasikan pengetahuan yang Anda miliki dalam tindakan nyata.
 Theory merepresentasikan ide-ide, pendapat,
dan pengandaian berdasarkan observasi
terhadap dunia yang Anda lakukan. 10
N G -H
Sharp
et al.
(2002: 7):
‘
seeking through
methodical processes
to
add
to one’s
own body of
knowledge
and to that of
others, by the
discovery
of
non-trivial
facts
and
insights
’.
Riset merupakan kegiatan yang
dipertimbangkan/diperhitungkan, dengan
tujuan untuk memberikan kontribusi
baru ke dunia pengetahuan.
11N G -H
 Riset merupakan kegiatan yang dipertimbangkan.
 Dengan kata lain, riset tidak dapat
dilakukan sekehendak hati Anda, tetapi harus mengikuti suatu proses yang diakui.
 Blaxter et al. (2006: 8–9)
mengidentifikasikan 4 pandangan umum dalam proses riset, yakni:
1. Sequential 2. Generalised 3. Circulatory
4. Evolutionary 12
N G -H
 Proses yang paling sederhana.
 Merupakan serangkaian kegiatan yang
dilakukan satu sama lainnya sebagai suatu
‘tahapan kegiatan yang tetap dan linear’.
 Contoh, systematic process model (Sharp et al.,
2002: 17), yang memiliki 7 tahap berurutan dan berbeda:
1. Identify the broad area of study. 2. Select a research topic.
3. Decide on an approach.
4. Plan how you will perform the research. 5. Gather data and information.
6. Analyse and interpret these data.
7. Present the results and findings. 13
N G -H
 Mirip dengan sequential process dimana
serangkaian kegiatan yang telah ditetapkan dilakukan satu sama lainnya.
 Namun, dalam generalised model, tidak semua
tahapan dapat diterapkan dan beberapa tahapan mungkin memerlukan cara penerapan yang
berbeda tergantung pada sifat penelitian yang dilakukan.
 Generalised model mengidentifikasikan rute
alternatif yang dapat dilakukan pada tahapan yang berbeda-beda tergantung pada sifat dan keluaran dari riset.
 Contoh, model yang diperkenalkan oleh Kane
(1985: 13), yang memiliki 11 tahapan berbeda
dan sejumlah metode penelitian alternatif. 14 N
G -H
 Pendekatan circulatory melihat suatu penelitian sebagai
bagian dari suatu lingkaran penemuan dan penyelidikan yang berlangsung terus menerus.
 Seringkali ditemukan lebih banyak pertanyaan
dibandingkan jawaban.
 Proses riset dapat dilakukan kembali untuk menemukan
jawaban atas pertanyaan-pertanyaan baru ini.
 Pengalaman dalam penelitian dapat mengarahkan Anda
kembali pada tahap awal penelitian yang Anda lakukan (Blaxter et al., 2006: 9).
 Model ini juga mengizinkan proses penelitian diterapkan
pada suatu tahapan dan tidak pernah berakhir.
 Contoh dari circulatory process adalah Rudestam dan
Newton’s Research Wheel (2007: 5), yang menyarankan suatu ‘recursive cycle of steps that are repeated over time’.
 Konsep evolutionary mengambil interpretasi dari circulatory selangkah lebih maju.
 Melihat bahwa riset haruslah berevolusi dan berubah terhadap waktu, tanpa harus
mengikuti suatu pola circulatory yang
didefinisikan, atau mengulangi cara analisis dan interpretasi yang sama seperti yang
telah dilakukan sebelumnya.
 Keluaran dari setiap evolusi akan
berdampak pada evolusi berikutnya, pada
tingkatan yang lebih besar atau lebih kecil. 16 N
G -H
 Anda mulai dengan observasi Anda terhadap dunia dan
memperoleh kesimpulan umum mengenainya.
 Anda membangun model dan teori berdasarkan interpretasi
Anda terhadap dunia.
 Interpretasi ini akan tergantung pada data dan informasi
yang dapat Anda peroleh dari dunia, subyek/ permasalahan yang Anda pelajari, dan yang terpenting adalah apa yang telah Anda ketahui dan percayai.
 Pengetahuan yang Anda peroleh dari apa yang Anda pelajari
dikenal sebagai epistemology (Cornford and Smithson, 2006: 61).
 Anda dapat mengambil kesimpulan-kesimpulan umum dari
apa yang Anda amati dan pelajari, dan menerapkannya pada hal-hal lainnya (positivism), atau Anda hanya dapat
menyimpan pengetahuan yang unik bagi Anda dan situasi tertentu melalui pelajaran (anti-positivism).
 Anda mulai dengan pengetahuan dan
pemahaman Anda terhadap dunia dan
memprediksi pengamatan-pengamatan yang
dapat dilakukan, meskipun belum pernah Anda temui sebelumnya.
 Deductive reasoning dipengaruhi oleh teori
realita Anda, pemahaman personal Anda
mengenai dunia dan asumsi-asumsi yang Anda ambil tentang apa yang Anda selidiki.
 Hal demikian dirujuk sebagai ontology.
 Orang yang berbeda dapat menyimpulkan hal
yang berbeda karena pemahaman mereka
berbeda dengan pemahaman Anda dan mereka melihat hal-hal dari sudut pandang yang
berbeda. 18
N G -H
 Riset dapat dikelompokkan berdasarkan 3
perspektif berbeda:
1. Ruang lingkup (field)
2. Pendekatan (approach)
3. Sifat (nature)
 Ketiga kategori ini diadaptasi dari 4 kategori (+
tujuan/ purpose) yang dinyatakan oleh Sharp et al. (2002:13) dan Herbert (1990:1).
19 N
G -H
Field
–
cara penamaan yang
memungkinkan sekelompok peneliti
dengan ketertarikan yang sama dapat
diidentifikasi (Sharp
et al.).
Approach
–
merepresentasikan metode
riset yang diterapkan sebagai bagian dari
riset
–
contoh, studi kasus, eksperimen,
dan survei.
Nature
–
jenis kontribusi yang diberikan
riset terhadap pengetahuan tergantung
pada sifatnya.
20 N
G -H
 Berndtsson et al. (2008: 13) mengidentifikasi 2 kelompok utama dalam metode riset, yakni
quantitative dan qualitative.
 Metode penelitian quantitative berkaitan dengan pengukuran berbagai hal dalam skala numerik.
 Sementara, metode penelitian qualitative berakar pada ilmu-ilmu sosial.
 Berndtsson et al. menyatakan bahwa kedua metode ini ‘memiliki fokus utama pada
peningkatan pemahaman terhadap suatu area substantif, daripada menghasilkan penjelasan mengenainya’.
21 N
G -H
4 metode penelitian yang umum
digunakan (baik sendiri atau
dikombinasikan):
1. Action research
2. Experiment
3. Case study
4. Survey
22 N
G -H
 Action research – melibatkan ‘pembelajaran yang
terdokumentasi (dan termonitor) dengan baik atas suatu hal yang dilakukan Anda, untuk
menyelesaikan suatu permasalahan dan/atau mengubah suatu keadaan’ (Herbert, 1990: 29).
 Kadang dikenal juga sebagai participant observation,
yang mana melibatkan kerja sama dalam
menyelesaikan suatu permasalahan atau proyek
tertentu dengan suatu subyek, atau lebih umumnya, dengan suatu organisasi, dan mengevaluasi hasilnya.
 Experiment – melibatkan suatu investigasi tentang
hubungan sebab akibat dengan menggunakan tes yang dikendalikan oleh diri Anda.
 Eksperimen umumnya dilakukan dalam proyek
pengembangan, evaluasi, dan pemecahan masalah. 23
N G -H
 Case study – adalah ‘eksplorasi mendalam terhadap suatu keadaan’ (Cornford dan
Smithson, 2006: 71).
 Melibatkan investigasi terhadap suatu keadaan, masalah, perusahaan atau kelompok perusahaan tertentu.
 Survey – umumnya dilakukan melalui penggunaan kuesioner atau wawancara.  Sebagai bagian dari survei, Anda dapat
mengidentifikasi sampel dan ukuran sampel, mendesain kuesioner dan wawancara sebaik
mungkin. 24
N G -H
 3 teknik penelitian yang terus-menerus dilakukan baik
dalam penelitian studi kasus maupun survei adalah
interviews, questionnaires, dan observation.
 Wawancara (interviews) dapat dilakukan selama
beberapa tahapan proyek Anda.
 Wawancara dapat dilakukan dalam cara yang
terstruktur maupun tidak terstruktur.
 Wawancara yang terstruktur melibatkan sejumlah
pertanyaan yang telah dipersiapkan yang dapat Anda ajukan kepada responden.
 Wawancara yang tidak terstruktur (open interviews)
lebih tidak formal dan Anda akan menanyakan
pertanyaan-pertanyaan terbuka yang memungkinkan responden untuk memberikan jawaban yang lebih luas tanpa batasan.
 Berndtsson et al. (2008: 61–62) memberikan
beberapa poin untuk mempersiapkan dan melaksanakan wawancara:
 Selecting interviewees.
 Preparation.
 Questionnaires.
 Have an agenda for the interview.
 Structured replies.
 Note taking.
 Confidentiality.
 Logistics of the session.
 Characterisation.
 Ethical issues.
26 N
G -H
 Kuesioner merupakan sarana yang berguna untuk memperoleh data dari sejumlah besar (mungkin saling bersilangan) subyek.
 Seperti wawancara, kuesioner dapat
dilakukan pada tahapan yang berbeda dalam proyek Anda dan dapat juga digunakan
dalam studi kasus.
 Sebelum melaksanakan suatu kuesioner, Anda harus mempertimbangkan apa yang Anda ingin capai darinya dan apakah ini merupakan teknik yang tepat untuk
digunakan. 27
N G -H
 Beberapa panduan untuk penyusunan kuesioner:
 The target audience.
 Medium.
 Response rate.
 Layout and size.
 Question types.
 Question order.
 Anonymity.
 Respondent details.
 Draft and redraft.
28 N
G -H
Teknik riset lainnya yang sering
digunakan dalam studi kasus adalah
observasi.
Menurut Blaxter
et al.
(2006: 178),
observasi
‘
melibatkan peneliti dalam
mengamati, merekam, dan menganalisa
kejadian-kejadian yang diselidiki
’.
Bisa jadi Anda harus masuk ke suatu
organisasi dan mengamati proses kerja
yang terjadi di dalam organisasi tersebut
pada bidang area yang Anda teliti.
29 N
G -H
Beberapa poin dalam observasi yang
perlu dicermati:
 Arrangements.
 Recording the observation.
 Participation.
 The Hawthorne Effect (Roethlisberger dan
Dickson, 1939).
30 N
G -H
 Gagasan kita tentang penelitian,
sehubungan dengan proyek Skripsi, hanya menunjukkan suatu proses terstruktur
dalam pemecahan permasalahan yang kompleks, yang diformulasikan sebagai pertanyaan-pertanyaan riset.
 Selama proyek, Anda berinteraksi dengan penguji (examiners) dan pembimbing
(supervisors) yang telah terlatih dalam melaksanakan penelitian.
 Anda akan terinspirasi dan terpengaruh oleh strategi yang mereka gunakan dalam
pendekatan dan penanganan permasalahan
yang ada. 31
N G -H
Peran yang dilakukan oleh para pelaku
dalam proyek Anda dapat dikelompokkan
sebagai berikut:
 Mahasiswa, yang mengidentifikasi, mencari
pendekatan dan pemecahan masalah
 Pembimbing, yang membimbing Anda
selama pengerjaan tugas Anda
 Penguji, yang secara kritis akan menilai hasil kerja Anda
32 N
G -H
(Berndtsson, 2008: 16)
33N G -H
 Anda (mahasiswa) adalah aktor yang menjalankan proyek.
 Tanpa inisiatif dan komitmen Anda, proyek tidak akan menghasilkan kemajuan yang berarti, dan bahkan bisa jadi terhenti.
 Anda harus selalu ingat bahwa pembimbing Anda adalah sahabat terbaik Anda selama pengerjaan proyek Skripsi.
 Beliau percaya pada Anda, dan bersedia membantu Anda, memberitahukan aspek-aspek yang baik dan yang buruk dalam pekerjaan Anda, tentunya dengan tujuan untuk membantu Anda menjadi lebih baik.
34 N
G -H
 Beberapa tanggung jawab seorang mahasiswa:
 Discuss with your supervisor what kind of guidance you find most useful, and what your possible preferences might be with respect to the working routines
 Plan and discuss with your supervisor the topic of the project and the timetable, including a schedule of meetings where appropriate feedback can be given
 Maintain progress according to the agreed schedule, and continuously report your progress to the supervisor
 Keep systematic records of work completed
 Make sure to submit written material to your supervisor in
time to allow for discussion and comments before proceeding to the next stage of the project
 Decide on a date, together with your supervisor, when the project should be finished and the report submitted to the department or university
 Discuss with your supervisor (taking into account any input from the supervisor) the preparation of the report,
 Write up and submit the report within the time limit, and in accordance with local submission guidelines
 Address and respond to criticism, guidance, and suggestions given by the supervisor, which may include undertaking any study required by the supervisor, e.g. directed reading or applying a statistical test to analyse your data
 Be informed about and respect any regulations and
considerations, legal as well as ethical, that are relevant for the project
 Drive the project forward and initiate discussions
 Inform your supervisor of any problems or difficulties, technical as well as non-technical, e.g. any personal
circumstances which prevent you from working on your project
 Take pride in and responsibility for your work; prioritise and organise your work in such a way that it represents your best
 Saat sejumlah mahasiswa bekerja bersama dalam satu
proyek, terdapat isu-isu tambahan yang perlu
diperhitungkan, seperti koordinasi dan tanggung jawab proyek.
 Walaupun dalam proyek-proyek skala besar dengan
banyak orang terlibat memiliki permasalahan dan tujuan yang sama, lebih baik jika ditemukan bagian-bagian yang unik dari permasalahan yang ada, yang dapat ditugaskan pada setiap orang yang terlibat.
 Setelah selesai, pekerjaan tiap mahasiswa dikumpulkan
menjadi satu menjadi laporan yang utuh.
 Dalam penyusunan laporan gabungan tersebut, Anda
harus memahami bahwa setiap orang yang terlibat
 Pembimbing adalah orang yang membimbing Anda, baik dalam area subyek penelitian
maupun dalam pemikiran ilmiah.
 Pembimbing umumnya telah terlatih dalam melaksanakan proyek penelitian di bidang area tertentu, dan mengetahui
metode-metode yang sesuai dan dapat diterima dalam area subyek tersebut.
 Selama pengerjaan proyek, pembimbing akan memonitor kemajuan proyek dengan cara bertemu secara rutin dengan Anda (mahasiswa) dan mendiskusikan proyek tersebut.
38 N
G -H
 Beberapa tanggung jawab seorang pembimbing,
sebagai berikut:
 Inform you of the instructions of your particular
department or university for carrying out a thesis project  Inform you of assessment criteria and the expected
standard of thesis projects
 Discuss dates when your work should be handed in, presented or discussed
 Provide guidelines for how to report the project
 Discuss with you what is expected in terms of how you should work together
 Give guidance concerning the nature of research, the
standard expected, relevant literature and sources in the area, and what research methods are considered good practice in the area
 Inform you of relevant regulations and issues, legal as
 Explore your academic background to identify any areas in which further training is required (including, not only knowledge related to the topic of your project, but also language and writing skills)
 Help you ensure that your project can be completed, including preparation of a report, within the allocated project time, and advise you accordingly
 Meet you regularly and discuss the progress in the project (how often depends on the type of project, and what phase the project is in)
 Request that you hand in written reports (or other
material, as appropriate for the type of project), within an agreed time
 Inform you of any inadequacy with respect to progress or the quality of the work, or in the worst case, of failure to
reach an acceptable standard 40
 Suatu proyek dengan beberapa pembimbing memerlukan kerja sama yang baik untuk komunikasi di antara pihak yang terlibat.  Direkomendasikan salah seorang
pembimbing dipilih untuk menjadi
pembimbing utama, dengan tugas utama
untuk melakukan bimbingan penuh terhadap proyek.
 Para pembimbing harus memutuskan cara terbaik untuk berkoordinasi dalam proses bimbingannya, apa peran mereka di dalam proyek, dan apa yang mereka harap dapat berikan selama bimbingan kepada
mahasiswa tersebut. 41
N G -H
Penguji adalah orang yang menilai proyek
Anda, baik secara kontinu ataupun di
akhir.
Terdapat 2 peran yang dapat diambil oleh
seorang penguji, yakni sebagai
quality
evaluator
dan
quality assuror
.
Dalam praktiknya, penguji dapat
mengombinasikan elemen dari kedua
peran tersebut.
42 N
G -H
 Saat mengevaluasi kualitas suatu pekerjaan, penguji fokus pada pendekatan yang
berorientasi pada hasil, seperti kualitas pekerjaan berdasarkan kontribusi yang diberikan, kompleksitas permasalahan,
kegunaan dari solusi dan cara penyampaian pekerjaan tersebut.
 Evaluasi didasarkan pada laporan dan sidang.
 Selama proyek berlangsung, tidak ada
komunikasi terkait proyek antara penguji dan mahasiswa, demikian pula antara
penguji dan pembimbing.
43 N
G -H
Penguji juga dapat me-review hasil-hasil
yang diperoleh pada beberapa tahapan
berbeda dalam proyek Anda.
Hal ini memungkinkan penguji untuk
memperoleh pemahaman yang lebih
mendalam mengenai progres penelitian
Anda.
Biasanya, penguji juga mengambil
tanggung jawab dalam menilai kualitas
proyek yang Anda lakukan.
44N G -H
Tanggung jawab penguji adalah
memeriksa pekerjaan Anda dan
menemukan kelebihan dan
kekurangannya, serta memutuskan
apakah Anda pantas lulus atau tidak, dan
menentukan nilai Anda.
Para penguji akan mendorong diskusi
dengan Anda untuk menguji kemampuan
dan pemahaman Anda terkait masalah
dan solusi penelitian Anda dari perspektif
alternatif.
45N G -H
 Beberapa kriteria tes penguji, seperti:
 Level of creativity in the process
 Ability to analyse and reason in different situations
 Clarity in written presentation
 Oral presentation skills and ability to defend the work, i.e. to respond to scrutinising questions
 The relevance and originality of the problem and topic
 How well you are able to separate your own work from the work of others, and how well you are
able to manage citations of other work
 How well the project has been managed with
respect to time and the project plan 46 N
G -H
 Telusuri dan temukan minimal 5 naskah
publikasi (paper, makalah) di jurnal (atau
prosiding) baik nasional maupun internasional! Ketentuan:
 Seluruh naskah publikasi tersebut harus
memiliki kesamaan topik atau pembahasan.
 Sumber naskah yang diambil harus jelas (boleh
online maupun media cetak).
 Buat laporan singkat yang ditulis tangan dan
berisikan topik atau pembahasan setiap naskah publikasi, seperti yang dijelaskan di depan kelas.
 (Judul, penulis, tahun, sumber, jurnal/ prosiding,
jumlah halaman, topik/ pembahasan). 47
N G -H
Berndtsson, M., Hansson, J., Olsson, B., and Lundell, B., 2008, Thesis Projects: A Guide for Students in Computer Science and Information Systems, 2nd ed., Springer: London.
Dawson, C.W., 2009, Projects in Computing and Information Systems: A Student’s Guide, 2nd ed., Addison-Wesley: Great Britain.
Winarno, Materi Kuliah Riset Teknologi Informasi. http://researchmethods.itposter.net
Other web resources.
48 N
G -H