• Tidak ada hasil yang ditemukan

Modifikasi Pembelajaran Penjasorkes Berb. docx

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Modifikasi Pembelajaran Penjasorkes Berb. docx"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

Modifikasi Pembelajaran Penjasorkes Berbasis PAIKEM

Pada Standar Proses (Permendiknas Nomor 41 Tahun 2007) dinyatakan bahwa kegiatan inti pembelajaran merupakan proses pembelajaran untuk mencapai Kompetensi Dasar (KD), dan kegiatan pembelajaran dilakukan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. Kegiatan tersebut dilakukan secara sistematis dan sistemik melalui proses eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi. Salah satu pendekatan dan strategi yang harus dikuasai oleh seorang guru termasuk guru penjasorkes adalah Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan, atau yang dikenal dengan PAIKEM. Dalam PAIKEM kemampuan mengembangkan media pembelajaran dan berbagai pendekatan dalam proses pembelajaran harus benar-benar dikuasai dan dimiliki oleh setiap guru, karena kemampuan mengembangkan media pembelajaran dapat meningkatkan kualitas pembelajaran itu sendiri. Sehingga pembelajaran yang aktif, inovatif, kreatif dan menyenangkan dapat benar-benar dirasakan oleh siswa, yang diharapkan dapat meningkatkan kualitas pembelajaran secara keseluruhan yang dapat diukur dalam pola sikap, pengetahuan, dan ketrampilan.

Menurut Furqon Hidayatullah (2008) pembelajaran yang berkualitas, setidak-tidaknya memiliki beberapa indikator yaitu: menantang, menyenangkan, mendorong eksplorasi, memberi pengalaman sukses, dan mengembangkan kecakapan berfikir. Menurut pendapat di atas PAIKEM adalah salah satu alternatif yang dapat diterapkan dalam mata pelajaran penjasorkes.

Salah satu cara agar pembelajaran penjasorkes berbasis PAIKEM dapat dilakukan yaitu melalui modifikasi alat dan media pembelajaran. Rusli Lutan (1988) menyatakan bahwa “Modifikasi dalam mata pelajaran pendidikan jasmani diperlukan, dengan tujuan agar siswa memperoleh kepuasan dalam mengikuti pelajaran, meningkatkan kemungkinan keberhasilan dalam berpartisipasi dan dapat melakukan pola gerak secara benar”. Untuk itulah modifikasi digunakan sebagai salah satu alternatif pendekatan dalam pembelajaran dengan pertimbangan agar olahraga yang dimodifikasi menumbuhkan kegembiraan dan kesenangan pada siswa dalam situasi kempetetif.

Beberapa komponen yang dapat dimodifikasi sebagai pendekatan dalam pembelajaran penjasorkes adalah: 1) Ukuran, berat atau bentuk peralatan yang digunakan; 2) Lapangan permainan; 3) Lamanya permainan; 4) Peraturan permainan dan 5) Jumlah pemain. Sedangkan yang diperlukan oleh siswa pada saat mengikuti pelajaran penjasorkes adalah intensitas keterlibatan siswa dalam aktivitas yang dilakukan, baik secara fisik, sosial maupun emosional. Contoh penyajian dengan modifikasi antara lain:1) Aktivitas lari, lompat bisa menggunakan ban bekas, kardus, bilah bambu, tali karet; 2) Melempar dapat menggunakan bola berekor, piring plastik, bola yang terbuat dari kain bekas atau koran, ban bekas sebagai sasaran. Sedangkan untuk permainan dapat dilakukan dengan memodifikasi ukuran net, mempersempit ukuran lapangan, atau dengan menggunakan bola plastik.

(2)

IDENTITAS DIRI NAMA : Suindriyo, S.Pd. M.Pd

Referensi

Dokumen terkait

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi dengan judul “Hubungan Antara Salat dan Zakat Dalam Al- qurān (Studi Tematis terhadap Ayat yang menggabungkan Salat dan

Као што је замишљао родну кућу као уточиште и заклон, тако он машта о цркви у коју је одлазио као дете кад је био безбрижан: И ујутру, кад преломише ведрину

Sebagai seorang Saksi Pelaku yang Bekerjasama yang telah memenuhi syarat-syarat dalam Pasal 4 Peraturan Bersama tentang Perlindungan bagi Pelapor, Saksi Pelapor dan Saksi

Terdapat kecenderungan dimana se- makin tinggi umur anak, khususnya umur 6 bu- lan ke atas, penyimpangan status gizi anak ter- hadap baku status gizi WHO-NCHS semakin me- lebar

Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan bahwa pemberian larutan HA – CMC secara intraperitoneal menurunkan kejadian adhesi intraperitoneal.. Metode : Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar peningkatan kemampuan teknik dasar passing permainan bola voli jika diberikan dalam bentuk

Dari hasil penelitian terhadap 80 orang siswa kelas III Sekolah Menengah Atas Taruna Bakti Bandung Tahun Ajaran 2008 / 2009 melalui survei dengan kuesioner didapatkan

Dari program kelompok yang telah dilaksanakan, hampir seluruhnya mendapatkan sambutan yang positif dari warga dan karang taruna Dusun Sambeng 3.. Meskipun beberapa