• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (2). docx

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (2). docx"

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

Dosen

Dr. Marzuki, M.Ag

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DAN HUKUM

FAKULTAS ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

2016

(2)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah

melimpahkan rahmat dan hidayahNya sehingga kami dapat menyelesaikan Tugas

Pendidikan Agama Islam dengan tepat pada waktunya.

Tugas ini dapat tersusun berkat bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini kami akan mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya, khususnya kepada :

1. Prof. Dr. Rochmat Wahab, M.Pd, M. A, selaku Rektor Universitas Negeri Yogyakarta

2. Prof. Dr. Sumaryanto, M.Kes, selaku Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan Universitas Negeri Yogyakarta

3. Dr. Marzuki, M.Ag dosen mata kuliah Pendidikan Agama Islam 4. Bapak dan Ibu yang telah memberikan dukungan moral dan material 5. Semua pihak yang tidak bisa kami sebutkan satu persatu.

Kami sangat menyadari bahwa Tugas ini masih banyak kekurangan dan sangat jauh dari sempurna. Akhir kata kritik, saran, dan masukan yang membangun kami harapkan sebagai pedoman kami dalam melangkah ke arah yang lebih baik lagi. Semoga Tugas ini dapat berguna bagi kita semua.

Yogyakarta, 17 Maret 2016

(3)

Manusia dan Agama

A. Pandangan tentang Manusia 1. Manusia dalam AL-Quran

Ada dua kata dalam al-quran yang berarti manusia, yaitu kata insan dan basyar (quraish shihab, 1996:277). Kata insan terambil dari kata uns yang berarti jinak, harmonis, dan tampak. Kata insan terambil dari kata nasiya yang berarti lupa atau nasa-yanusu yang berarti berguncang.digunakan untuk menunjuk kepada manusia dengan seluruh totalirasnya, jiwa dan raga. Dalam al-quran kata insan dihadapkan dengan jin atau jan. Jin adalah

makhluk yang tidak tampak, dan manusia adalah makhluk yang nyata lagi ramah.

Kata basyar berarti penampakan sesuatu dengan baik dan indah. Dari akar kata yang sama lahir kata basyarah berarti kulit. Manusia dinamai basyar karena kulitnya tampak jelas, dan berbeda dengan kulit binatang lain. kata basyar diartikan dengan berkembang biak menunjukkan bahwa manusia memikul tanggung jawab dalam kehidupannya. Oleh karena itu, tugas kekhalifahan dibebankan kepadanya (QS, al-hijr(15):28).

Insyarat yang menyangkut unsur immaterial manusia anatara lain berkaitan dengan keberadaan ruh. Allah hanya menginsyaratkan bahwa ruh itu adalah urusannya, dan bahwa manusia tidak diberi ilmu kecuali sedikit saaja (QS,al-isra’ (17):85).

2. Manusia dalam pandangan Humanisme ( Kemanusiaan )

 Menurut Plato manusia dipelajari dari sudut kehidupan sosial dan politiknya. Namun kehidupan politik bukanlah satu-satunya hidup comunal manusia (ernst cassirer, 1990:97).

 Menurut Sastrapratedja manusia adalah makhluk yang historis (sastrapratedja, 1982:ix)

 Comte “mengenal diri adalah mengenal sejarah”. Untuk mengerti manusia tidak cukup apabila hanya dilihat dari sudut fisika, kimia, dan biologi. Kakekat manusia dilihat dari perjalanan sejarahnya.

 Ernst Cassirer mengatakan manusia tidak dapat didefinisikan berdasarkan prinsip inhern metafisiknya atau berdasarkan kemampuan insting bahwaannya biarpun dapat diuji secara empiris. Ciri-ciri manusia bukanlah kodrat fisik atau metafisiknya, melainkan karyanya (ernst cassicer, 1990:100).

(4)

komponen biologis (id), psikologis(ego) dan sosial ( superego), dalam diri manusia terdapat unsur animal (hewani), rasional (akali) dan moral ( nilai).

 Para penganut teori behaviorisme manusia sebagai homo mechanicus (manusia mesin). Menganalisis perilaku yang tampak yang diukur, dilukiskan dan diramalkan. Aliran ini segala tingkah laku manusia terbentuk sebagai hasil proses pembelajaran terhadap lingkungan tidak disebabkan aspek rasional dan emosionalnya.

 Para penganut teori kognitif manusia sebagai homo sapiens (manusia berpikir). Manusia tidak lagi dipandang sebagai makhluk yang bereaksi secara pasif dalam lingkungan tetapi makhluk yang selalu memahami lingkungannya, makhluk yang selalu berpikir.

 Para penganut teori humanisme manusia sebagai homo ludens (manuisa bermain). Manusia berperilaku untuk mempertahankan, meningkatkan, dan mengaktualisasikan diri. Perdebatan mengenai siapa manusia itu dikalangan para ilmuwan terus

berlangsung dan tidak menemukan satu kesepakatan yang tuntas. Manusia menjadi misteri yang paling besar dalam sejarah perkembangan ilmu pengetahuan sampai sekarang.

B. Pandangan tentang Agama

Quraish Shihab menyatakan agama adalah kata yang sangat mudah diucapkan dan mudah untuk menjelaskan maksudnya, tetapi sangat sulit memberikan pengertian atau definisi yang tepat. Istilah-istilah yang dipakai untuk menyebutkan keyakinan yang dianut oleh umat manusia yaitu:

1. Agama

Agama berasal dari bahasa sansekerta untuk menunjuk kepercayaan agama Hindu dan Budha. Menurut Harun Nasution kata agama berasal dari kata A dan Gam. A diartikan tidak dan gam diartikan pergi. Jadi agama diartikan secara harfiah berarti tidak pergi. Agama sebagai sesuatu yang tetap menyertai kehidupan manusia. Agama tidak pernah pergi dan lepas dari kehidupan manusia. Dalam kenyataannya hidup manusia agama senantiasa diwarisi secara turun-temurun.

(5)

Suatu pandangan dari kata agama dalam bahasa jawa yaitu pertama, ageman berarti pakaian memiliki fungsi untuk melindungi si pemakainya. Kedua, ugeman berarti pegangan atau kaidah hidup. Seseorang yang ingin berhasil dan selamat dalam kehidupanya dituntut untuk taat dan patuh pada kaidah kehidupan. Ketiga, gaman berati alat. Sebagai alat pelindungan atau alat untuk mencari nafkah.

Agama dirumuskan sebagai seperangkat aturan atau ketentuan hidup yang melekat dalam diri manusia agar hidupnya teratur yang merupakan cara menuju suatu kehidupan yang selamat.

2. Religion

Kata religion ( bahasa inggris) dan religie ( bahasa belanda) berasal dari bahasa latin.ada dua kata yang menjadi akar dari kata religion yaitu religere dan religare. Religere adalah melakukan perbuatan dengan penuh penderitaan atau mati-matian. Perbuatannya berupa uasaha atau sejenis peribadatan yang dilakukan berulang-ulang dalam rangka mendekati sesuatu yang ghaib, Tuhan. kata religere mengandung arti mengumpulkan dan membaca maksudnya kumpulan cara-cara mengabdi kepada Tuhan yang bisa dibaca dalam kitab-kitab suci agama.

Sedangkan religare berarti mengikat menjadi satu atau perserikatan bersama. Ikatan disini bisa berarti komunal yaitu agama merupakan ikatan kependetaan atau ikatan orang-orang suci bebas dari dosa atau berusaha untuk membebaskan diri dari dosa.

3. Al-Din

Kata Din berarti kumpulan huruf dal, ya dan nun dalam bahasa arab. Din dalam bahasa Semit berarti undang-undang atau hukum sementara dalam bahasa arab kata din mengandung arti menguasai, menundukkan, patuh, hutang, balasan, dan kebiasaan. Artinya peraturan-peraturan yang merupakan hukum yang harus dipatuhi. Din berarti membawa kewajiban-kewajiban yang kalau tidak dijalankan akan menjadi hutang bagi pengikutnya. Pada saat yang sama adanya kewajiban tersebut berakibat adanya balasan. Karena seringnya suatu perbuatan dilakukan, maka perbuatan itu kemudian menjadi kebiasaan( Harun

nasution, 1979:9)

C. Teori Mengenai Asal-usul Agama

(6)

Cara pandang kedua adanya pendapat bahwa benih yang melahirkan agama adalah rasa takut yang menyertai hidup manusia. Agama bermula dari tanggapan manusia terhadap kebutuhan-kebutuhan yang tidak dapat dipenuhi sepenuhnya didunia. Kehidupan dasar manusia adalah keamanan terhadap berbagai ancama, apapun, bentuknya, baik lahiriah atau rohaniah.

Menurut Sigmund Freud ( 1856-1939) menculnya agama berawal dari oedipus kompleks. Mula-mula seorang anak merasakan dorongan seksual terhadap ibunya, yang pada akhirnya membunuh ayahnya sendiri, karena sang ayah merupakan penghalang bagi terciptanya tujuan tersebut. Pembunuhan ini melahirkan penyesalan didalam jiwa sang anak sehingga lahirlah penyembahan terhadap ruh sang ayah. Disini kemudian bermula rasa agama dalam jiwa manusia(quraish shihab, 1994:210)

Sementara para ilmuwan islam berpendapat bahwa menculnya agama berasal dari penemuan manusia terhadap kebenaran, keindahan , dan kebaikan. Manusia pertama, yang diperintahkan oleh Allah untuk Turun ke bumi, beri pesan agar mengikuti petunjuk-Nya., jika petunjuk itu sampai kepadanya (QS,al-Baqarah (2):23).petunjuk pertama yang

melahirkan agama adalah ketika adam dalam perjalanannya dibumi menemukan ketiga hal yang disebutkan diatas. Sebagai ilustrasi bahwa adam menemukan keindahan pada alam raya, bintang yang gemerlap dan angin alam lainnya. Ditemukkannya keindahan pda angin sepoi yang menyegarkan di saat gerah kepanasan atau air yang menyejukkan dikala

kehausan. Ditemukannya kebenaran dalam ciptaan Tuhan terbentang dialam raya dan dalam dirinya sendiri.

Gabungan ketiga hal tersebut melahirkan kesucian.sang manusia, yang memiliki naluri ingin tahu berusaha untuk mendapatkan apakah yang indah, benar dan baik.? Jiwa dan akal mengantarkannya pada suatu kesimpulan akan adanya yang Maha Suci. Kemudian usaha dari dirinya untuk berhubungan dengan-Nya dan berusaha untuk mencontohkan sifat-sifat yang dimiliki-Nya. Dari sini agama lahir dan proses kehidupan beragama sebagai upaya manusia untuk berhubungan dengan-Nya(Quraish Shihab, 1994:210).

D. Unsur-unsur Pokok Agama

Joachim Wach tentang unsur pokok ungkapan pengalaman dalam bentuk pemikiran, tindakan, dan persekutuan.

(7)

Emosi keagamaan adalah suatu getaran jiwa yang muncul dalam diri seseorang sebagi respon terhadap kehadiran sesuatu yang luar biasa dalam dirinya.emosi keagamaan menyebabkan manusia mempunyai sikap yang serba agamis dan suatu getaran yang

menggerakan jiwa manusia. Rudolf otto mengatakan emosi keagamaan berupa sikap kagum dan terpesona terhadap sesuatu yang ghaib serta keramat. Sedang Soderblom menyebutkan bahwa emosi keagamaan adalah sikap percaya campur takut kepada sesuatu yang ghaib serta keramat. Menurut koentjaraningrat komponen meosi keagamanaan merupakan komponen utama dalam setiap agama yang akhirnya akan membendakan agama dengan semua sistem sosial budaya dalam masyarakat manusia.

2. Sistem keyakinan

Suatu agam terwujud dalam pikiran dan gagasan manusia yang menyangkut keyakinan dan konsepsi manusia tentang Tuhan, sifat-sifat Tuhan, Wujud alam ghaib, terjadinya alam dan dunia, tentang akhirat, tentang roh-roh dan makhluk-makhluk gaib lainnya. Sistem keyakinan terkandung dalam kitab-kitab suci dan buku-buku keagamaan. Memuat ajaran-ajaran pokok keagamaan, tafsiran, dan penguraiannya. Kitab suci berisi dan memuat ceritera-ceritera yang melukiskan kehidupan makhluk-makhluk gaib dan manusia.

3. Sistem ritus dan upacara keagamaan

Terwujud dalam aktivitas dan tindakan manusia dalam melaksanakan pengabdian dan kebaktiannya kepada Tuhan dan usahanya untuk berkomunikasi dengan-Nya. Ritus dan upacara keagamaan ini berlangsung berulang-ulang, baik setiap hari, setiap minggu, bulanan atau pada waktu tertentu yang sudah ditentukkan. Suatu kombinasi yang merangkai

beberapa tindakan seperti berdoa, bersujud, makan bersama, berpuasa, dll. 4. Peralatan dan tempat pelaksanaan ritus keagamaan

Dalam ritus dan upacara keagamaan menggunakan sarana dan peralatan seperti tempat atau gedung untuk melaksanakan upacara (masjid, langgar, pagoda)dan peralatan seperti bedug, gong, gamelan suci, pakaian suci (mukena, jubah, dll). Tempat upacara biasanya tidak boleh didatangi dengan sembarangan, bersifat individual berada dirumah-rumah dan komunal ada di tengah atau sekitar desa.

5. Kelompok pemeluk

Kelompok pemeluk disebut umat. Komponen-komponen diatas terlihat semua aktivitas keagamaan terwujud secara jelas dalam perilaku para pemeluk agama. Tiadanya pemeluk atau penganut suatu agama tidak akan ada artinya.

(8)

1. Revealed and non- revealed religion

Agama wahyu adalah agama yang menghendaki iman kepada Tuhan, kepada rasul-Nya dan kitab-kitab-rasul-Nya aerta pesan-rasul-Nya untuk disebarkan kepada segenap umat manusia. Contoh agama wahyu seperti agama yahudi, kristen dan islam diturunkan pada ras semit. Agama bukan wahyu adalah agama yang tidak memandang ensensial penyerahan manusia kepada tata aturan Ilahi. Contoh agama bukan wahyu seperti agama hindu, budha, konghucu dll.diturunkan diluar semit.

Ciri-ciri agama wahyu :

1) Dapat ditentukan lahirnya, bukan tumbuh dalam masyarakat, melainkan diturunkan kepada masyarakat.

2) Disampaikan oleh manusia yang dipilih Allah sebagai utusan-Nya.utusan ini bukan menciptakan agama melainkan menyampaikannya.

3) Memiliki kitab suci yang bersih tanpa campur tangan manusia.

4) Ajarannya serba tetap, walau tafsirannya berubah sesuai dengan kecerdasan dan kepekaan manusia.

5) Kebenarannya adalah universal yaitu berlaku bagi setiap manusia, masa dan keadaan. 6) Konsep ketuhanannya adalah monotheisme mutlak (tauhid).

Ciri-ciri agama non wahyu:

1) Tumbuh secara kumulatif dalam masyarakat penganutnya. 2) Tidak disampaikan oleh utusan Tuhan (rasul Tuhan)

3) Umumnya tidak memiliki kitab suci, kalau pun ada banya mengalami perubahan-perubahan dalam perubahan-perubahan sejarahnya.

4) Ajarannya dapat berubah-ubah sesuai dengan perubahan akal pikiran masyarakat (penganutnya).

5) Konsep ketuhanannya dinamisme, animisme, politeisme dan paling tinggi adalah monoteisme ninsbi.

6) Ajarannya tidak universal dan tidak berlaku umum.

2. Missionary dan non missionary

Thomas W. Arnold memasukan budhisme, kristen dan islam pada golongan

(9)

3. Ras dan geografis

Menurut segi ras dan geografis agama-agama didunia dapat dibagi menjadi:

a. Agama ras semit: yahudi, nasrani dan islam. Lahir dikawasan timur tengah. b. Agama ras arya: hinduisme, jainisme, sikhisme dan zoroaster. Lahir dan

berkembang pertama kali dikawasan asia selatan dan tengah.

c. Agama ras mongolian: confusianisme, taoisme, dan sintoisme. Lahir dan berkembang dikawasan asia timur dan asia tenggara. Sedangkan buddha gabungan dari arya dan mongolian.

F. fitrah manusia beragama : agama sebagai fenomena universal

Ketika realitas menunjukkan bahwa agama dipeluk oleh hampir seluruh umat manusia maka dapat dikatakan agama merupakan fenomena yang bersifat universal.Keberadaan manusia dan agama merupakan dua realitas yang tidak dipisahkan satu sama lainnya.

Menurut H.M. Rasyid, telah diakui oleh para sarjana bahwa agama adalah suatu hal yang disebut sebagai “Problem of ultimate concern”, yaitu suatu problem mengenai

kepentingan mutlak dari kehidupan manusia. Ia mengatakan, jika seseorang membicarakan soal agamanya, maka ia tidak dapat tawar-menawar apalagi berganti, agama bukan seperti rumah atau pakaian yang kalau perlu dapat diganti. Akan tetapi sekali seseorang memeluk suatu agama, tak dapatlah agama itu terpisah dari diri seseorang (M. Natsir, 1983:265). Ia mengutip pendapat paul Tillich yang menyatakan bahwa setiap manusia dalam keadaaan

involved (terlibat) dengan agamnnya.

Dapat disimpulkan bahwa agama merupakan fenomena yang tidak dapat dilepaskan dari kehidupan manusia. Dorongan dalam diri manusia untuk beragama atau bertuhan (karena Tuhan merupakan pusat atau inti hidup keagamaan) merupakan naluri atau pembawaan alamiahnnya. Menurut Quraish Shihab keberadaan adalah fitrah, yaitu sesuatu yang melekat pada diri manusia dan terbawa sejak kelahiarannya (Quraish Shihab, 1994:375).Untuk menguatkan pendapatnnya ia mengutip ayat al-Qur’an pada surat al-ruum (30):30:”Fitrah Allah yang menciptakan manusia atas fitrah itu”. Dengan demikian manusia tidak dapat melepaskan diri dari agama.Tuhan menciptakan demikian, karena agama merupakan kebutuhan hidupnya.

(10)

Agama berperan sebagai petunjuk atau hudan bagi manusia, sehingga ia tidak tersesat untuk menuju atau mencapai tujuan yang hakiki dari kehidupan yang sedang dijalaninnya.

Thomas F. O’dea menyebutkan fungsi agama:

1. Agama menyajikan dukungan moral dan sarana emosional, pelipur lara, dan rekonsiliasi disaat manusia menghadapi ketidakpastian dan frustasi.

2. Sarana hubungan transendental melalui amal ibadat, yang menimbulkan rasa damai dan identitas baru.

3. Agama mengesahkan, memperkuat, memberi legitimasi dan mensucikan nilai dan norma masyarakat yang telah mapan.

4. Memberikan fungsi identitas diri.

(11)

1. Definisi agama

Agama islam dalam bahasa arab adalah dinul islam, dari dua kata din dan islam. Kata din berasal dari kta dana- yadinu yang berarti adat istiadat, peraturan, undang-undang, taat, patuh, pembalasan, mengesakan Tuhan, perhitungan, hari kiamat, nasehat, dan agama. Menurut Harun Nasution agama sebagai ajaran-ajaran yang diwahyukan Tuhan kepada manusia melalui para Rasul-Nya.Muhammad daud Ali mendefinisikan agama sebagai kepercayaan kepada Tuhan yang dinyatakan dengan mengadakan hubungan denga dia melalui penyembahan, upacara, permohonan, dan membentuk sikap hidup manusia menurut ajaran agama itu.

2. Pengertian islam

Berasal dari kata sallama yang berarti menyerahkan, berbaik-baik, damai,

menyelamatkan., Dari kata tasallama berarti memegang atau menerima, kata aslama berarti menurut atau menyerah, kata salima berarti sejahtera, dan sullam berarti tangga atau titian. Menurut mahmud syalthout adalah agama Allah yang diperintahkan kepada nabi

Muhammad untuk mengajarkan pokok-pokok serta peraturan-peraturannya, serta

menungaskan kepadanya untuk menyampaikan agama tersebut kepada seluruh manusia agar mereka memeluknya.

Islam adalah agama yang diturunkan kemuka bumi sejak nabi adam sampai terakhir disempurnakan oleh nabi muhammad saw sebagaimana ditegaskan dalam quran surat al-Baqarah, 2:136 yang berbunyi :

Katakanlah ( hai orang-orang mukmin): ‘’ kami beiman kepada Allah dan apa yang diturunkan kepad kami, dan apa yang diturunkan kepada ibrahi, ismail, ishaq, ya’qub dan anak cucunya, dan apa yang diberikan kepada musa dan isa serta apa yang diberikan nabi-nabi dari Tuhannya, kami tidak membeda-bedakan seorangpun diantara mereka dan kami hanya tunduk patuh kepadan-Nya”

Al-Maidah, 5:2. Berbunyi:

Agama islam diturunkan kepada nabi muhammad adalah agama terakhir yang diturunkan Allah kepada manusia.islam diturunkan sesuai dengan sosial budaya manusia yang sudah mencapai puncaknya, sehingga islam senantiasa akan sesuai dengan

perkembangan sosial budaya manusia sampai pada hari kiamat.

(12)

undang-undang dan metode kehidupan yang mengatur dan mengarahkan bagaimana manusia

berhubungan dengan Allah, manusia dengan manusi, dan manusia dengan alam semesta agar kehidupan manusia terbina dan meraih kesuksesan kebahagiaan hidup didunia dan di

akhirat.

B. karakteristik Agama Islam

Agama islam memiliki ciri kesempurnaan, ajarannya tidak hanya mencakup aspek ritual saja melainkan islam menuntut para pengikutnya untuk mengaktualisasikan secara utuh (kaffah) ajarannya dalam setiap segi kehidupan dalam al-quran surat al-baqarah, 2:208 yang memiliki arti:

Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu dalam islam keseluruhan dan janganlah kamu turut langkah-langkah syaitan, sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata bagimu.

Kesempurnaan islam dilihat dari karakteristik ajaran islam berikut ini:

1. Islam sebagai agama Rabbaniah

Artinya memiliki kedekatan yang kuat dengan Rabnya yakni Allah. Rabbaniah islam ada dua arti yaitu pertama, islam bersih dari campur tangan manusia.islam masih dijamin kemurniannya dan bersumber dari wahyu yang tertuang dalam kitab al-quran yang secara doktrin dan ilmiah terbukti kemurniannya.

Kedua,islam dilihat dari tujuan akhir semua peribadatan, yakni ridla Allah.dalam

mengerjakan islam memiliki tujuan perantara yang bersifat sosial kemanusian, shalat agar sehat, puasa agar matang jiwanya dan bekerja keras agar berhasil, tetapi tujuan perantara itu ujungnya adalah agar manusia dalam tugas kekhalifahannya selalu berada dalam naungan ridla Allah.

Allah berfirman dalam surat adz-dzariyat, 51:56 yang artinya:

“ Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-ku.”

2. Islam agama manusiawi

(13)

sehingga sesuai dengan fitrah kemanusiaan.Sebagai agama manusiawi yang pertama, agama islam memiliki ciri kesesuaian dengan fitrah kemanusiaan, sebagaimana ditegaskan dalam al-qur’an surat ar-Rum, 30:30; ayat ini menegaskan bahwa manusia punya fitrah. Fitrah tidak lain adalah agama yang lurus, dan agama yang lurus tidak lain adalah Islam.dapat dipahami banwa Islam tepat bagi pedoman hidup manusia dan melalui sistem ajaran islam manusia dapat dikembangkan fitrahnya dengan sempurna.Kedua, Islam adalah agama yang mudah dan ringan. Islam memang islam cocok dengan fitrahnya, artinya tidak ada ajaran islam yang bertentangan dengan watak dan tabiat dasar manusia serta kemampuan atau potensi yang dimilikinya.(al-Qur’an surat al-Baqarah,2:185&286).

Islam memiliki sistem ajaran yang al-khanafiyatus samkah yaitu islam memiliki ajaran yang prinsip tetap prinsip, namun aplikasinya dalam kehidupan memiliki kelenturan atau felksibilitas yang tinggi. Hal-hal yang haram dalam islam sampai kapanpun tetap haram, tetapi kondisi dan situasi darurat, islam pun membolehkan yang haram untuk dilakukan. Misalnya makan bangkai menjadi boleh ketia tidak ada satu pun makanan yang tersedia di lingkungan kita,kecuali bangkai.

3. Islam Sebagai Agam Rasional

Islam relatif rasional karena islam sangat menganjurkan pemeluknya untuk

menggunakan akal pikiran dalam memahami ajaran islam. Namun tidak semua ajaran islam bisa dinalar oleh manusia sebab keterbatasan kemampuan akal manusia. Islam mendorong kala manusia untuk berpikir, bahkan pada masalah keimanan, namun karena keterbatasan manusia, islam memberikan jalan pada akal agar berfikir melalui makhluk ciptaannya.

Islam menuntut pertanggung jawaban akal yang tidak digunakan untuk berfikir dan akan dimasukkan ke neraka jahannam bagi mereka yang melalaikan atau tidak

menggunakannya.(Qs, al-isra, 17:36).Dengan demikian orang islam tidak dibenarkan untuk taklid buta dalam mengamalkan ajarannya. Islam mengajarkan manusia secara benar sesuai proporsi dan wilayah kemampuan dan kebolehan penggunaan akal.

4. Islam Sebagai Agama Paling Benar

(14)

putra Abdullah yang memiliki silsilah dan keturunan yang jelas. Beliau dilahirkan di Mekkah tahun 1571 Masehi dan mendapatkan wahyu yang pertama kali ketika beliau berusia 40 tahun,

Isi kitabnya ( Al-qur’an ) semuanya firman Allah yang disampaikan dengan bahasa arab, salah satu bahasa yang telah, sedang, dan akan digunakan manusia sepanjang masa. Karena itu, terjemahan Al-qur’an tidak dipandang sebagai kitab suci. Ajarannya sesuai dengan manusia, sebagai makhluk yang berakal serta sesuai dengan nilai-nilai kemanusian sebagai makhluk sosial dan etis.

Al-qur’an diturunkan untuk membimbing dan memberi petunjuk kepada manusia guna mencapai kesejahteraan hidupnya di dunia dan di akhirat. Konsep ketuhanan dalam islam adalah tauhid atau monoteisme mutlak dimana Tuhan itu Esa yang tidak terbagi bagi.Jadi yang samawi murni sekarang ini hanyalah agama islam, sedangkan agama-agama lain selain islam bersifat lokal untuk masyarakat, misalnya Yahudi untuk Bani Israil saja dan agama islam ditunjukkan untuk seluruh manusia sepanjang zaman.Semakin jelas kesempurnaan al-qur’an sebagai salah satu agama yang di turunkan Allah ke muka bumi.

Kesempurnaan islam diyakini kebenarannya karena ia diturunkan dari yang Maha Sempurna, yang di turunkan untuk meninggikan,mengangkat, memuliakan, dan

menyempurnakan hamba-Nya.Seorang muslim dengan kaffah menjalankan islam, akibatnya akan tercelup dan terbentuk kesempurnaan kepribadiaanya, oleh sistem ajaran yang paling sempurna. Kesempurnaan islam dilihat dari :

1. Islam adalah agama Rabbaniah artinya memiliki kedekatan yang kuat dengan Rabnya yakni Allah.

2. Islam sebagai Rabbaniah islam dilihat dari tujuan ahir semua peribadatan yakni ridla Allah.

Islam agama syumuiah/ universal

(15)

integralitas dan kesempurnaan serta menimbulkan konsep keharmonisan dan keseimbangan hidup didunia dan akhirat.

Islam sebagai agama al-waqi’yah/kontekstual

Mengakui adanya realitas manusia yang mempunyai perbedaan. Islam memperhatikan realitas alam dan kehidupan manusia yang berbeda.ciri kontekstual terlihat pada ajaran yang rinci dan global sesuai dengan fitrah kemanusiaan. Islam juga mencerminkan dalam prinsip islam yang mementingkan isi dan makna dibandingkan bentuk material dari petunjuk,ketika petunjuk itu dipahami dalam konteks masyarakat yang berbeda akibat perbedaan waktu dan tempat.misal perintah nabi untuk melatih anak menunggang kuda, memanah dan berenang dimana nilai universalnya tetap untuk mempersiapkan diri menghadapi musuh.

Islam sebagai agama al-wasthiya/moderat

(16)

Sumber Ajaran Islam A. pendahuluan

Dasar penggunaan sumber ajaran islam didasarkan pada al-quran surat al-nisa’(5):59 yang artinya:

“ hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul(Nya) dan ulil amri diantara kamu. Jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (al-quran dan Rasul (sunnah), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian, yang demikian itu lebih utama bagimu dan lebih baik akibatnya” (qs, an-Nisa, 4:59)

Arti diatas memerintahkan orang-orang yang beriman untuk menaati Allah dalam arti menaati semua ketentuan Allah yang terdapat dalam al-quran dan menaati Rasullulah dengan menjalankan semua yang berasal darinya kemudian terkumpul dalam sunnah.kaum mukmin diperintahkan untuk taat kepada ulil amri ( orang yang memiliki otoritas dalam hal kekuasaan dan keagamaan ) hal ini penguasa dan para ulama mengikuti semua keputusan dan ketetapan yang mereka ambil melalui ijma’. Perintah mengembalikan sesuatu yang diperselisihkan hukumnya kepada Allah dan Rasul berarti perintah mengamalkan hukum yang melalui qiyas. Kedua, metode pokok dalam melakukan ijtihad. Dapat disimpulkan ada tiga sumber hukum islam yakni al-quran, sunnah dan ijtihad.

B. Al-Quran

1. pengertian al-quran

Secara etimologis, kata al-quran berasal dari bahasa arab al-quran yaitu isim mashdar dari fi’il (kata kerja), yang berarti bacaan.

Menurut istilah al-quran berarti kalam Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad saw. Melalui Malaikat Jibril dengan menggunakan bahasa arab sebagai hujjah (bukti) atas

(17)

Unsur-unsur pokok yang menjelaskan hakikat Al-quran yaitu:

a. Al-quran merupaan kalam Allah berbentuk lafazh(sekaligus makna). Artinya bahwa apa yang disampaikan Allah dalam bentuk makna dan dilafazhkan sendiri oleh Nabi tidak disebut al-quran, seperti hadis qudsi dan qauli

b. Al-quran diturunkan kepada Nabi Muhammad saw. Berarti wahyu Allah yang diturunkan kepada nabi nabi selain Muhammad tidak disebut al-quran

c. Al-quran menggunakan bahasa arab. Berarti yang diterjemahkan dalam bahasa lain tidaklah disebut al-quran karena tidak sah seorang yang shalat membaca terjemahan al-quran.

d. Mengandung mu’jizat pada setiap ayat atau suratnya.

e. Al-quran tertulis dalam mushhaf.wahyu yang diturunkan kepada Nabi Muhammad saw.

f. Membaca al-quran bernilai ibadah 2. Cara-cara al-quran diwahyukan

Melalui tiga cara yaitu bisikan ke dalam hati(wahyu), dari balik tabir, dan utusan yang diberi kewenangan oleh Allah untuk menyampaikan pesan ketuhanan kepada orang yang dikehendaki-Nya.

Nabi Muhammad menerima wahyu dari Allah dengan perantara Malaikat Jibril. Cara yang dialami Nabi Muhammad dalam menerima wahyu dari Jibril sebagai berikut:

a. Malaikat memasukkan wahyu ke dalam hati Nabi. Nabi tidak melihat sesuatu apapun tetapi Nabi merasa kalau wahyu sudah masuk dalam hatinya.

b. Malaikat menampakkan dirinya kepada Nabi berupa seorang laki-laki yang mengucapkan kata-kata kepada Nabi sehingga Nabi mengetahui dan hafal dengan benar

c. Wahyu datang kepada Nabi seperti gemercing lonceng. Cara yang paling berat dirasakan Nabi.

d. Malaikat menampakkan dirinya dalam wujud aslinya. 3. Pembagian ayat-ayat al-quran

(18)

Madaniyah yang pada umummnya panjang-panjang, biasanya diawali dengan ya ayyuhalladzina amanu.

4. Isi al-quran

a. Prinsip-prinsip aqidah, syariah, dan akhlak. b. Janji-janji dan ancaman-ancaman Allah.

c. Kisah-kisah para nabi dan umat-umat terdahulu. d. Hal-hal yang akan terjadi dimasa yang akan datang. e. Prinsip-prinsip ilmu pengetahuan

f. Sunnatullah, atau hukum Allah yang mengikat pada keseluruhan ciptaan-Nya. 5. Fungsi al-Quran

a. Hudan atau petunjuk umat manusia. Dalam al-quran lebih dari 79 ayat, seperti dalam surat al-baqarah (2): 2, ‘’kitab (al-quran) tidak ada keraguan padanya, petunjuk bagi mereka yang bertaqwa.

b. Rahmat, kasih sayang Allah kepada umat manusia. Tidak kurang dari 15 ayat seperti dalam surat Luqman ( 31):2-3 ‘’ inilah ayat-ayat al-quran yang

mengandung rahmat bagi orang-orang yang berbuat kebaikan.

c. Bayyinah atau bukti penjelasan suatu kebenaran.seperti surat al-baqarah (2):185 ‘’ bulan ramadlan, bulan yang didalamnya diturunkan (permulaan) al-quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu serta pembeda(antara yang hak dan yang batil).

d. Furqan atau pembeda antara yang hak dan yang batil, yang benar dan yang salah, yang halal dengan yang haram, yang indah dengan yang jelek, serta yang

diperintahkan dan yang dilarang. e. Mau’izhah atau pelajaran bagi manusia. f. Syifa’ atau obat untuk penyakit hati.

g. Tibyan atau penjelasan terhadap segala sesuatu yang disampaikan Allah. h. Busyra, kabar gembira bagi orang-orang yang berbuat baik.

i. Tafshil atau memberikan penjelasan secara rinci sehingga dapat dilaksanakan sesuai yang dikehendaki Allah dalam surat yusuf(12):111.

j. Hakim atau sumber kebijaksanaan. Yang dijelaskan dalam surat Luqman(31):2. k. Mushaddiq atau membenarkan isi kitab-kitab yang datan sebelumnya.dijelaskan

dalam surat al-Maidah(5): 48

(19)

Al-quran juga merupakan mu’jizat terbesar bagi Nabi Muhammad saw. Dan para umatnya. Mu’jizat berarti suatu yang dapat melemahkan, sehingga orang lain tidak dapat menyainginya.

C. al-sunnah/al-hadis

1. pengertian al-sinnah/al-hadis

secara etimologis kata sunnah berasal dari bahasa arab sunnah yaitu cara, adat

istiadat(kebiasaan), dan perjalanan hidup(sirah) yang tidak dibedakan antara yang baik dan yang buruk. Dikalangan ulama membedakan anatara sunnah dengan hadis karena hadis lebih banyak merujuk pada ucapan-ucapan Nabi Saw. Sedangkan sunnah lebih tertuju kepada perbuatan dan tindakan Nabi Saw. Yang sudah menjadi tradisi yang dipelihara dalam agama.namun semua ulama bersepakat nahwa hadis maupun sunnah hanya merujuk kepada Nabi Saw, tidak kepada yang lain.

2. bagian-bagian al-sunnah/al-hadis

a. rawi adalah orang yang menyampaikan atau menuliskan dalam suatu kitab apa-apa yang pernah didengar dan diterimanya dari seseorang(gurunya). Dalam penulisan hadis biasanya rawi ditulis diujung (akhir) dari suatu hadis, yang biasa ditulis dengan kata rawahu(hadis riwayat/HR).

b. Matan adalah materi atau isi dari suatu hadis. Matan berupa sabda Nabi langsung dan juga perkataan sahabat Nabi yang menjelaskan apa yang dilakukan oleh Nabi.

c. Sanad adalah jalan yang dapat menghubungkan matan hadis kepada Nabi Muhammad saw. Diartikan orang-orang terlibat dalam periwayatan hadis mulai dari sahabat(sanad pertama) hingga kepada rawi(sanad terakhir). Sanad biasanya ditulis pada awal suatu hadis yang didahului dengan kata ‘an dan dan ditulis hanya satu sanad saja yaitu sahabat Nabi.seperti Abu Hurairah, Abu Bakar. 3. Klasifikasi al-sunnah/al-hadis

Dilihat dari aspek bentuknya, sunnah Nabi berbentuk perkataan Nabi(sunnah qauliyah), perbuatan Nabi( sunnah fi’liyah), dan penetapan Nabi atas perbuatan sahabat( sunnah taqririyah). a. Sunnah qauliyah adalah ucapan Nabi yang didengar oleh para sahabat dan

disampaikan kepadaorang lain.

(20)

c. Sunnah taqririyah adalah perbuatan sahabat atau ucapannya yang dilakukan didepan Nabi yang dibiarkan oleh Nabi, tanpa dilarang atau disuruh.

Dilihat dari segi jumlah sanad atau perawi yang terlibat dalam periwayatannya, sunnah dibagi menjadi tiga macam:

a. Sunnah mutawatir adalah sunnah yang disampaikan secara

berkesinambungan yang diriwayatkan oleh sejumlah besar perawi yang menurut kebiasaan mustahil mereka bersepakat untuk dusta.sunnah mutawatir merupakan tingkatan tertinggi dalam sunnah dan berada satu tingkat dibawah al-quran.

b. Sunnah musyhur adalah sunnah yang diriwayatkan oleh sejumlah sahabat yang tidak mencapai batasan mutawatir dan menjadi mutawatir pada generasi setelah sahabat. Tingkat keautentikan sunnah masyhur berada dibawah sunnah mutawatir.

c. Sunnah ahad adalah sunnah yang diriwayatkan oleh seseorang perawi, dua orang perawi, atau lebih yang tidak memenuhi persyaratan sunnah mutawatir. Tingkat keautentikan sunnah ahad berada dibawah sunnah masyhur atau berada pada tingkatan paling bawah.

Dilihat dari segi kualitasnya(diterima atau ditolaknya) meliputi:

a. Sunnah shahih, memiliki lima persyaratan yaitu sanadnya bersambung, diriwayatkan oleh perawi yang adil(istiqomah agamanya, baik akhlaknya dan terhindar dari kefasikan danmenggangu kehormatanya, perawinya juga dlabit(kuat hafalannya). Hadisnya tidak janggal.hadisnya terhindar dari illat(cacat).

b. Sunnah hasan adalah sunnah yang memiliki semua persyaratan sunnah shahih, kecuali para perawinya, seluruhnya atau sebagiannya, kurang kuat hafalannya.

c. Sunnah dla’if adalah sunnah yang tidak memiliki sifat-sifat untuk dapat diterima atau sunnah tidak memiliki sifat sunnah shahih dan hasan. d. Sunnah maudlu’ adalah sunnah yang dinasabkan kepada Rasulullah Saw.

Dengan cara dibuat-buat dan didustakan dari apa yan dikatakan ,

dikerjakan, dan ditetapkan beliau.jadi sunnah maudlu’ sebenarnya bukan sunnah namun perbuatannya dikatakan sebagai sunnah .

(21)

a. Menetapkan dan menguatkan hukum-hukum yang sudah ditetapkan oleh al-quran. Misalnya sunnah tentang wajibnya shalat, zakat , puasa ramadhan dll. b. Merinci dan menafsirkan ayat-quran yang masih global, membatasi ayat

al-quran yang masih muthlaq(umum), dan mengkhususkan ayat al-al-quran yang masih umum.misalnya sunnah tentang perincian shalat dan haji.

c. Menetapkan hukum yang belum ditetapkan oleh al-quran.misalnya haramnya mengawini seorang perempuan sekaligus mengawini bibinya secara bersamaan. D. Ijtihad

1. Pengertian ijtihad

Secara etimologis kata ijtihad berasal dari bahasa arab ijtihad yang artinya penumpahan segala upaya dan kemampuan. Kata jihad lebih berkonotasi fisik, sementara ijtihad menggunakan akal(ra’yu), yang secara harfiah berarti melihat, perenungan dan pemikiran secara kontemplatif. Kata ijtihad dan ra’yu sangat terkait dan sulit untuk dipisahkan, mengingat aktivitas ijtihad mustahil dilepaskan dari penggunaan ra’yu.

2. Dasar penggunaan ijtihad

Dasar hukum yang digunakan adalah quran, sunnah dan logika.ayat al-quran yang dijadikan dasar bbolehnya ijtihad adalah surat al-nisa’(5):59 ayat yang berisi perintah taat kepada Allah, taat kepada Rasul-Nya, dan taat kepada ulil amri.Dasar sunnah dan hadis yang dijadikan rujukan oleh para ulama tentang bolehnya ijtihad adalah hadis Muadz. Adapun dasar logika dibolehkannya ijtihad adalah keterbatasan nash al-quran dan sunnah jika dibangdingkan dengan

banyaknya peristiwa yang dihadapi oleh umat manusia. Banyaknya lafalz atau dalil yang belum jelas dalam al-quran dan sunnah menuntut dilakukannya ijtihad untuk menjelaskannya.

3. Persyaratan melakukan ijtihad

a. Menguasai “ilmu alat” adalah bahasa arab beserta ilmu-ilmunya, karena sumber poko hukum islam adalah al-quran yang berbahasa arab.

b. Menguasai al-quran merupakan sumber pokok hukum islam. Seorang mujtahid harus menguasai ilmu-ilmu al-quran termasuk ilmu asbabun nuzul. c. Menguasai sunnah atau hadis Nabi sebagai sumber hukum islam kedua. d. Mengetahui ijma’ ulama. Karena dengan ijma’ berarti ia akan mengetahui

(22)

e. Mengetahui qiyas. Qiyas disepakati oleh jumhur ulama sebagai salah satu cara menemukan hukum

f. Menegtahui masqashid al-syari’ah (maksud- maksud ditetapkannya hukum) g. Menegtahui ushul fikih.

h. Menegtahui IPTEK. 4. Lapangan ijtihad

Masalah-masalah yang ketentuan hukumnya tidak dijelaskan al-quran dan sunnah sebagai berikut:

a. Masalah yang ditunjuk oleh nash yang zhanniy(tidak pasti), baik dari segi keberadaannya(wurud) maupun dari segi penunjukkannya terhadap hukum(dalalah).

b. Masalah-masalah baru belum ditegaskan hukumanya dalam nash. c. Masalah-masalah baru ynag belum di-ijma’-kan .

d. Masalah-masalah yang diketahui illat hukumnya. 5. Metode-metode ijtihad

Metode yang ijtihad-nya disepakati yaitu: a. Ijma’

Secara etimologis, ijma’ memiliki dua arti yaitu sepakat dan ketetapan hati untuk melakukan sesuatu atau keputusan berbuat sesuatu.didefinisikan sebagai kesepakatan para mujtahid kaum muslimin pada suatu masa sepeninggal Nabi Saw.contoh Abu Bakar menjadi khalifah pengganti Nabi. b. Qiyas

Secara etimologis qiyas berarti mengukur, membandingkan sesuatu dengan yang semisalnya. Fungsi qiyas untuk dikembangkan ke dalam kasus yang serupa . contoh meminum khamer dilarang secara tegas oleh nash.

Metode yang ijtihad-nya tidak disepakati yaitu : c. Istihsan

Memiliki arti yaitumenghitungkan sesuatu lebih baik, adanya sesuatu itu lebih baik, mengikuti sesuatu yang lebih baik,atau mencari yang lebih baik untuk diikuti.contohnya hukum sisa minuan dari burung-burung yang buas seperti serigala, singa, harimau dll yang meminumnya haram(najis).

(23)

Secara etimologis berarti kemaslahatan atau kepentingan yang tidak terbatas, tidak terikat, atau kepentingan yang diputuskan secara bebas.contohnya kebijakan yang dilakukan Abu Bakar mengenai pengumpulan al-quran dalam suatu mushaf.

e. Istishhab

Berarti ungkapan penyertaan atau selalu menemani atau selalu

menyertai.contohnya seorang yang berwudlu lalu ragu-ragu apakah wudlunya sudah batal atau belum.

f. ‘urf

Secara etimologi berarti yang dikenal.secara terminologis berarti sesuatu yang dikenal dan tetap dibiasakan manusia, baik berupa perkataan, perbuatan, atau meninggalkan sesuatu.

g. Madzhab shahabi

Berarti fatwa sahabat secara perorangan ini mengindikasikan bahwa madzhab shahabi berbeda dengan ijma’ shahabi yang lahir dari kesepakatan dari para sahabat secara keseluruhan.

h. Syar’u man qablana

Berarti hukum-hukum yang telah disyariatkan untuk umat sebelum islam yang dibawa oleh para Nabi dan Rasul terdahulu dan menjadi beban hukum untuk diikuti oleh umat sebelum adanya syariat Nabi Muhammad.

i. Saddu al-dzari’ah

Referensi

Dokumen terkait

Jika Anda sedang diwawancara oleh salah satu pesaing perusahaan Anda yang sekarang, mereka mungkin berusaha untuk membuat Anda mengatakan sesuatu yang lebih dari seharusnya,

Perlakuan konsentrasi penambahan gula merah berpengaruh secara nyata terhadap parameter sifat kimia yaitu kadar air, kadar abu, kadar gula reduksi dan

Bagi para mahasiswa yang cemerlang dalam bidang akademik, mereka dapat mencapai jenjang pendidikan lebih tinggi melalui program transfer seperti yang terjadi pada American

Selanjutnya dilakukan wawancara terhadap 10 remaja putri dengan hasil 7 (70%) remaja putri tidak mengerti tentang dampak pernikahan dini dan 3 (30%) remaja putri

Pembangunan Saluran Drainase, Rehab Drainase Buis Beton Gang Unggas III Karang Taliwang 150 meter

kebijakan yng dibuat dan dilaksanakan tentu memiliki sasaran. Sasaraan adalah pernyataan tentang kehendak yang sudah di identifikasi, dianalisis dan diekspresikan secara

Jangalah ragu dan janganlah menyekutukan, karena engkau adalah wujud Allah, yaitu tempat berkumpulnya seluruh jagad alam mayapada, dunia akhirat, surga neraka, arsy kursi,

pekerja/buruh terhindar dari bahaya kecelakaan yang dapat ditimbulkan oleh alat-alat kerja atau bahan yang dikerjakan. Perlindungan sosial dan perlindungan ekonomis