• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Ekonomi, Kreativitas, dan Ekonomi Kreatif 2.1.1 Ekonomi - Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Masyarakat Membeli Produk Orijinal Ekonomi Kreatif di Kecamatan Medan Sunggal

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Ekonomi, Kreativitas, dan Ekonomi Kreatif 2.1.1 Ekonomi - Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Masyarakat Membeli Produk Orijinal Ekonomi Kreatif di Kecamatan Medan Sunggal"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1Ekonomi, Kreativitas, dan Ekonomi Kreatif 2.1.1Ekonomi

Istilah “ekonomi” berasal dari bahasa Yunani, yaitu oikos yang berarti “keluarga, rumah tangga” dan nomos yang berarti “peraturan, aturan, hukum.” Secara garis besar, ekonomi diartikan sebagai “aturan rumah

tangga” atau “manajemen rumah tangga”. Alfred Marshall dalam Lipsey

et al (1995:3) mendefinisikan ilmu ekonomi merupakan studi tentang

umat manusia dalam kehidupan sehari-hari. Definisi Marshal sangat

umum karena tidak menyinggung elemen apa dari umat manusia yang

penting untuk di kaji. (Rasul, 2013:1)

Secara umum, dapat dikatakan bahwa pengertian ekonomi adalah sebuah

bidang kajian ilmu yang berhubungan tentang pengurusan sumber daya

material individu, masyarakat, dan negara untuk meningkatkan

kesejahteraan kehidupan manusia. Karena itulah, ekonomi merupakan

salah satu ilmu yang berkaitan tentang tindakan dan perilaku manusia

dalam memenuhi kebutuhan hidupnya yang berkembang dengan sumber

daya yang ada melalui kegiatan konsumsi, produksi dan distribusi.

Seorang ahli ekonomi yang terkenal di dunia, Profesor P.A. Samuelson

mengatakan bahwa ekonomi adalah suatu studi mengenai indivudu dan

(2)

dengan menggunakan sumber-sumber daya yang terbatas tetapi dapat

digunakan dalam berbagai cara untuk menghasilkan berbagai jenis

barang dan jasa dan mendistribusikannya untuk kebutuhan konsumsi,

sekarang dan di masa datang, kepada berbagai individu dan golongan

masyarakat. (Sukirno, 2011:9)

Ahli ekonomi lain yang memberikan pendapat mengenai arti ekonomi

adalah Nordhaus yang berpendapat bahwa definisi utama ilmu ekonomi

adalah :

A. Menganalisis bagaimana sebuah pranata sosial dan teknologi

mempengaruhi harga dan alokasi sumberdaya diantara berbagai

penggunaannya.

B. Mengeksplorasi perilaku pasar keuangan, termasuk tingkat harga dan

saham.

C. Mempelajari distribusi pendapatan dan mengajarkan cara membantu

kaum miskin tanpa mengganggu kinerja perekonomian.

D. Mengkaji siklus bisnis dan mempelajari cara menggunakan

kebijakan moneter untuk mengurangi gejolak pengangguran dan

inflasi.

E. Mempelajari pola perdagangan antar Negara dan menganalisis

dampak pembatasan perdagangan. (Ahman et al, 2007:113)

Definisi menurut Nordhaus tersebut bisa di sederhanakan dan akan

(3)

bagaimana masyarakat menggunakan sumber daya yang langka untuk

memproduksi komoditi-komoditi berharga dan mendistribusikannya

pada masyarakat luas. Inti dari ilmu ekonomi adalah mengakui realitas

kelangkaan, lalu memikirkan cara mengorganisir masyarakat dalam

suatu cara yang menghasilkan pemanfaatan sumber daya yang paling

efisien dan mendistribusikannya untuk kebutuhan konsumsi sekarang

dan dimasa depan. (Ahman et al, 2007:113)

Seorang ahli ekonomi dunia dan juga seorang psikologi, Abraham

Maslow juga memberikan pengertian ekonomi sebagai suatu bidang

pengkajian yang mencoba untuk menyelesaikan masalah keperluan asas

kehidupan didalam manusia dengan melalui pengemblengan segala

sumber ekonomi yang berasaskan prinsip dan teori dalam suatu sistem

ekonomi yang dianggap efisien dan efektif.

Sekarang ini telah banyak Negara yang pembangunan ekonominya

melalui pengembangan ekonomi yang kreatif, karena dengan ekonomi

yang kreatif, sumber daya lebih efisien dan produktif. Sumber daya yang

efisien dan produktif ini disebabkan oleh faktor-faktor diantaranya

kegiatan ekonomi yang mengutamakan kekayaan intelektual dapat

memperbarui sumber daya ekonomi melalui kemajuan ilmu pengetahuan

(4)

2.1.2Kreativitas

Secara etimologi, kata kreativitas asal mulanya diambil dari bahasa latin

yaitu “creo” yang artinya “menciptakan atau membuat”. Dalam bahasa

Inggris kata “create” muncul pada abad ke-14. Konsep kreativitas

dengan inteligensi, mental, tipe, dan kemampuan personal, kesehatan

mental, pendidikan, dan pelatihan, teknologi, proses pembelajaran, dan

mengajar. (Suryana, 2013:20)

Dalam konteks Ekonomi, kreativitas menunjukkan suatu formulasi

ide-ide baru dan menerapkan ide-ide-ide-ide tersebut untuk menghasilkan

pekerjaan-pekerjaan yang berasal dari produk-produk seni dan budaya,

kreasi-kreasi yang berfungsi, penemuan ilmu pengetahuan dan

penerapan teknologi. (Suryana, 2013:35)

Kreativitas dalam ekonomi merupakan proses dinamis yang mengarah

pada inovasi teknologi, praktik bisnis, pemasaran dan usaha lainnya

untuk meraih keunggulan bersaing dalam ekonomi. Menurut UNCTAD,

ekonomi kreatif merupakan suatu konsep yang mendasarkan pada modal

kreatif yang secara potensial menggerakkan pembangunan dan

pertumbuhan ekonomi. (Suryana, 2013:38)

2.1.3Ekonomi Kreatif

Konsep Ekonomi Kreatif merupakan sebuah konsep ekonomi di era

ekonomi baru yang mengintensifkan informasi dan kreativitas dengan

(5)

produksi utama dalam kegiatan ekonominya. Ekonomi kreatif pada

hakikatnya adalah kegiatan ekonomi yang mengutamakan pada

kreativitas berpikir untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda

yang memiliki nilai yang bersifat komersil. (Suryana, 2013:35)

Howkins (2001) dalam bukunya The Creative Economy menemukan kehadiran gelombang ekonomi kreatif setelah menyadari pertama kali

pada tahun 1996 ekspor karya hak cipta Amerika Serikat mempunyai

nilai penjualan sebesar US$ 60,18 miliar yang jauh melampaui ekspor

sektor lainnya seperti otomotif, pertanian, dan pesawat. Menurut

Howkins ekonomi baru telah muncul seputar industri kreatif yang

dikendalikan oleh hukum kekayaan intelektual seperti paten, hak cipta,

merek, royalti dan desain. Ekonomi kreatif merupakan pengembangan

konsep berdasarkan aset kreatif yang berpotensi meningkatkan

pertumbuhan ekonomi. (Suryana, 2013:13)

2.2Hak Kekayaan Intelektual dan Industri Kreatif 2.2.1Hak Kekayaan Intelektual

Hak kekayaan intelektual adalah hak yang timbul bagi hasil olah pikir

yang menghasikan suatu produk atau proses yang berguna untuk

manusia. Secara garis besar, Hak Kekayaan Intelektual ini dibagi

menjadi 2 bagian, yaitu :

(6)

2. Hak Kekayaan industri (industrial property right) yang mencakup hak paten, merek, desain industri, desain tata letak,

indikasi geografis, dan informasi rahasia dagang.

Sistem HKI merupakan hak privat (private rights). Seseorang bebas untuk mengajukan permohonan atau mendaftar karya intelektual atau

tidak. Hak eksklusif yang diberikan negara kepada individu pelaku HKI

(inventor, pencipta, pendesain, dan sebagainya) tidak lain dimaksud

sebagai penghargaan atas hasil karya (kreativitas)nya dan agar orang lain

terangsang untuk lebih lanjut mengembangkan lagi, sehingga dengan

sistem HKI tersebut kepentingan masyarakat ditentukan melalui

mekanisme pasar. (Hak Atas Kekayaan Intelektual (Sutedi, 2013)

Salah satu yang dapat memperoleh hak kekayaan intelektual adalah

produk orijinal. Produk Orijinal adalah produk yang merupakan barang

resmi dari pihak pembuatnya. Barang ini murni di produksi, di seleksi, di

standarisasi oleh sang produsen sendiri sehingga kualitas barang

benar-benar terjaga dan tidak mengecewakan para pembelinya.

2.2.2Industri Keatif

Industri Kreatif dapat diartikan sebagai kumpulan aktivitas ekonomi

yang terkait dengan penciptaan atau penggunaan pengetahuan dan

informasi. Industri kreatif juga dikenal dengan nama lain Industri

Budaya. Kementerian Perdagangan Indonesia menyatakan bahwa

(7)

keterampilan serta bakat individu untuk menciptakan kesejahteraan serta

lapangan pekerjaan dengan menghasilkan dan mengeksploitasi daya

kreasi dan daya cipta individu tersebut. (Suryana, 2013:96)

Industri kreatif dipandang semakin penting dalam mendukung

kesejahteraan dalam perekonomian. Berbagai pihak berpendapat bahwa

kreativitas manusia adalah sumber daya ekonomi utama dan industri

abad kedua puluh satu akan tergantung pada produksi pengetahuan

melalui kreativitas dan inovasi. Menurut Howkins, Ekonomi Kreatif

terdiri dari periklanan, arsitektur, seni, kerajinan. desain, fashion, film, musik, seni pertunjukkan, penerbitan, Penelitian dan Pengembangan

(R&D), perangkat lunak, mainan dan permainan, Televisi dan Radio,

dan Permainan Video. Muncul pula definisi yang berbeda-beda

mengenai sektor ini. Namun sejauh ini penjelasan Howkins masih belum

diakui secara internasional. (www.kiranafurniture.com)

2.2.314 Subsektor Ekonomi Kreatif

Ekonomi kreatif dapat dikelompokan menjadi 14 sub-sektor. Menurut

Departmen Perdagangan Republik Indonesia dalam buku Pengembangan

Industri Kreatif Menuju Visi Ekonomi Kreatif 2025, ke 14 sub-sektor

industri kreatif Indonesia adalah :

1. Periklanan (advertising)

Periklanan atau advertising adalah kegiatan kreatif berkaitan dengan

(8)

dihasilkan. Seperti riset pasar, perencanaan komunikasi iklan, iklan

luar ruang, produksi material iklan, promosi, kampanya relasi publik,

pemasangan berbagai poster dan gambar, penyebaran brosur,

selebaran dan pamflet, pemasangan iklan di media cetak seperti surat

kabar dan majalah serta media elektronik seperti televisi dan radio.

(Saputra, 2010:44)

Banyak perusahaan yang kebanjiran orser saat memasuki masa

kampanye, salah satunya Roby, pemilik PDP (Pelangi Digital

Printing) yang tengah menggarap spanduk, baliho serta giant banner

untuk para caleg. Bahkan perusahaan advertising ini menerima order

dari putra orang nomor satu di republik ini. (Saputra, 2010:72)

2. Arsitektur

Arsitektur merupakan kegiatan kreatif yang berkaitan dengan desain

bangunan secara menyeluruh. Misalnya arsitektur taman, perencanaan

kota, perencanaan biaya kontruksi, konservasi bangunan warisan,

pengawasan konstruksi, konsultasi kegiatan teknik dan sipil serta

rekayasa mekanika dan elektrikal. (Saputra, 2010:44)

Dibalik serunya permainan futsal, juga tersimpan peluang bisnis yang

sangat menjanjikan yaitu jasa konstruksi lapangan futsal. Belakangan

ini, respon masyarakat semakin serius yang ditandai dengan maraknya

sekolah-sekolah futsal. Di sisi lain bisnis penyewaan lapangan futsal

(9)

sejumlahg pengusaha yang khusus bergerak sebagai jasa kontraktor

lapangan futsal. (Saputra, 2010:73)

3. Pasar Seni dan Barang Antik

Adalah kegiatan kreatif yang berkaitan dengan perdagangan

barang-barang asli, unik dan langka serta memiliki nilai estetika seni yang

tinggi melalui lelang, galeri, toko, pasar swalayan, dan internet,

meliputi barang-barang musik, percetakan, kerajinan, automobile dan film. (Saputra, 2010:44)

Mobil tua tidak selalu identik dengan renta. Di tangan Aji, pengelola

Oto Resto, dengan sedikit sentuhan modifikasi dan perawatan mesin

yang baik, mobil jenis Volkswagen (VW) klasik bisa berubah menjadi mobil antik nan sedap dipandang. (Saputra, 2010:74)

4. Kerajinan

Kerajinan adalah kegiatan kreatif yang berkaitan dengan kreasi

produksi dan distribusi produk yang dibuat oleh tenaga pengrajin

dimulai dari desain awal sampai proses penyelesaian produknya.

Barang kerajinan tersebut meliputi barang yang terbuat dari batu

berharga, serat alam maupun buatan, kulit, rotan. bambu, kayu, kaca,

porselin, kain, marmer, tanah liat, kapur, dan logam (emas, perak,

tembaga, perunggu, besi). Produk kerajinan tersebut pada umumnya

(10)

Kulit kayu lantung pernah dimandaatkan sebagai bahan dasar karung

goni untuk dibuat pakaian. Lantaran tekstur serat permukaannya yang

unik dan natural, kulit lantung masih tetap dimanfaatkan sebagai

bahan pembuatan berbagai aksesoris, antara lain bahan pembuatan

tas, dompet, sarung hp hingga aksesoris untuk pernikahan. (Saputra,

2010:75)

5. Desain

Desain adalah kegiatan kreatif yang terkait dengan kreasi desain

grafis, desain interior, desain produk, desain industri, konsultasi

identitas perusahaan dan jasa riset pemasaran serta produksi kemasan

dan jasa pengepakan. (Saputra, 2010:45)

6. Fesyen

Fesyen adalah kegiatan kreatif yang terkait dengan kreasi desain

pakaian, desain alas kaki, desain aksesoris mode lainnya, produksi

pakaian mode dan aksesorisnya, konsultasi produk fesyen, serta

distribusi produk fesyen. (Saputra, 2010:45)

Dari fungsinya, umumnya orang mengenal jaket sebagai baju hangat,

yakni untuk dikenakan pada saat cuaca dingin. Meskipun mengalami

perkembangan dan perubahan dalam hal model desain, tapi tetap

mengacu pada manfaat utamanya. Misalnya seperti jaket dwi fungsi,

(11)

sebaliknya dibuat dari bahan parasut sebagai pelindung air hujan.

(Saputra, 2010:77)

7. Video, Film, dan Fotografi

Video, Film, dan Fotografi merupakan kegiatan yang terkait dengan

kreasi produksi video, film dan jasa fotografi, serta distribusi rekaman

video dan film. Termasuk di dalamnya penulisan skrip, dubbing film,

sinematografi, sinetron dan eksibisi film. (Saputra, 2010:45)

8. Permainan Interaktif

Permainan interaktif adalah kegiatan kreatif yang berkaitan dengan

kreasi, produksi dan distribusi permainan komputer dan video yang

bersifat hiburan, ketangkasan dan edukasi. Sub-sektor permainan

interaktif bukan didominasi sebagai hiburan semata-mata tetapi juga

sebagai alat bantu pembelajaran atau edukasi. (Saputra, 2010:45)

Dengan kemampuan dan kreatifitasnya mengemas game lokal, David

Setiabudi mendulang rupiah demi rupiah. Satu permainan komputer

buatannya terbaru adalah Misteri Raja Pocong. Pocong dalam

permainannya ini adalah jelmaan manusia yang semasa hidupnya

sering merugikan orang lain, antara lain koruptor, pocong narkoba,

pocong penjudi, pocong anarkis dan pocong penjahat perang.

Produknya adalah game-game yang dimainkan dengan media

(12)

9. Musik

Musik adalah kegiatan kreatif yang berkaitan dengan kreasi atau

komposisi, pertunjukan, reproduksi dan distribusi dari rekaman suara.

Banyaknya pemusik muda yang giat berlatih menjadi berkah

tersendiri bagi penyewaan studio musik. (Saputra, 2010:87)

10.Seni pertunjukan

Kegiatan kreatif ini berkaitan dengan usaha pengembangan konten

produksi pertunjukan. Misalnya, pertunjukan balet, tarian tradisional,

tarian kontemporer, drama, musik tradisional, musik teater, opera,

termasuk tur musik etnik, desain dan pembuatan busana pertunjukan,

tata panggung dan tata pencahayaan. (Saputra, 2010:46)

11.Penerbitan dan Percetakan

Penerbitan dan percetakan merupakan kegiatan kreatif yang terkait

dengan penulisan konten dan penerbitan buku, jurnal, koran, majalah,

tabloid dan konten dijital serta kegiatan kantor berita dan pencarian

berita. Sub-sektor ini juga mencakup penerbitan prangko, materai,

uang kertas, blanko cek, giro, surat andil, obligasi surat saham, surat

berharga lainnya, passport, tiket pesawat terbang dan terbitan khusus

lainnya. Selain itu, juga mencakup penerbitan foto-foto, grafik dan

kartu pos, formulir, poster, reproduksi, percetakan lukisan dan barang

(13)

12.Layanan Komputer dan Piranti Lunak

Layanan komputer dan piranti lunak (software) adalah kegiatan

kreatif yang terkait dengan pengembangan teknologi informasi

termasuk jasa layanan komputer, pengolahan data, pengembangan

database, pengembangan piranti lunak dan piranti keras, serta desain

portal termasuk perawatannya. (Saputra, 2010:46)

Dengan hadirnya software khusus akuntansi, kegiatan pembukuan

yang rumit dan memakan waktu bisa dihindari. Software besutan

Zahir Internasional ini kian dibutuhkan karena berperan penting

dalam menentukan efisiensi keuangan perusahaan. Saat ini mulai

banyak orang yang sadar teknologi lantaran berbagai aktifitas banyak

yang bersentukan dengan teknologi. (Saputra, 2010:89)

13. Televisi dan Radio

Televisi dan radio merupakan suatu kegiatan kreatif yang berkaitan

dengan usaha kreasi produksi dan pengemasan acara televisi dan

radio, termasuk kegiatan station relay (pemancar kembali) siaran

radio dan televisi. (Wiko Saputra, 2010:92)

14.Riset dan Pengembangan

Riset dan pengembangan merupakan kegiatan kreatif terkait dengan

usaha inovatif yang menawarkan penemuan ilmu dan teknologi serta

(14)

kreasi produk baru dan teknologi baru yang dapat memenuhi

kebutuhan pasar. Termasuk yang berkaitan dengan humaniora seperti

penelitian dan pengembangan bahasa, sastra dan seni serta jasa

konsultasi bisnis dan manajemen. (Saputra, 2010:98)

2.4Teori Konsumsi dan Teori Perilaku Konsumen 2.4.1Teori Konsumsi

Menururt Keynes, pengeluaran konsumsi yang dilakukan oleh sektor

rumah tangga dalam perekonomian tergantung dari besarnya

pendapatan. Perbandingan antara besarnya konsumsi dengan jumlah

pendapatan disebut kecondongan mengkonsumsi (MPC = Marginal

Propensity to Consume). Semakin besar MPC semakin besar pula

pendapatan yang digunakan untuk kegiatan konsumsi dan sebaliknya.

Pada kondisi negara yang MPC-nya rendah, maka akan menyebabkan

selisih antara produksi nasional (dengan asumsi full employment)

dengan tingkat konsumsi (penggunaan produk) menjadi semakin besar.

Agar mencapai penggunaan tenaga kerja penuh, para pengusaha perlu

melakukan investasi sebesar selisih antara tingkat konsumsi dan

produksi tersebut. Jika besarnya investasi tidak mencapai jumlah

tersebut, maka akan terjadi pengangguran. Karena kondisi tersebut

dalam kondisi nyata tidak selalu tercapai, maka pengangguran akan

selalu ada.

Fungsi konsumsi Keynes adalah fungsi konsumsi jangka pendek.

Keynes tidak mengeluarkan fungsi konsumsi jangka panjang karena menurut Keynes ” in the long run we’re all dead.” , bahwa di dalam jangka panjang, kita semua akan mati, sehingga jangka panjang tidak

(15)

Fungsi konsumsi Keynes dapat dijelaskan sebagai berikut

1. Fungsi Konsumsi Keynes : C=Co +cYd

Dimana :

Co > 0.  Co adalah Konsumsi subsidi (The Otonom Consumption)

yaitu sejumlah konsumsi yang diterima oleh konsumen apabila pendapatan mereka tidak ada, atau Y = 0.

Yd = Pendapatan Disposable atau pendapatan yang siap dikonsumsi Yd = Y – Tx + Tr

Tx adalah Pajak dan Tr adalah Subsidi atau transfer

2. Rata-rata konsumsi ( APC = Average Propensity to Consume) adalah ratio antara jumlah konsumsi terhadap pendapatan, APC=C/Y.

3. Kecenderungan tambahan mengkonsumsi (MPC = c = C/Y =Marginal Propensity to Consume) adalah sejumlah perubahan

konsumsi sebagai akibat dari berubahnya tingkat pendapatan.

4. Rata-rata kecenderungan mengkonsumsi adalah lebih besar dari

pada kecenderungan mengkonsumsi marjinal atau APC > MPC

5. APC tidak boleh konstan jika C0 adalah tidak nol. Jika Co = 0 maka

fungsi konsumsi akan mengurangi ”absolut income hypothesis ”

dimana konsumsi sebanding dengan pendapatan. Dan hal ini tidak

konsisten dengan Keynes.

2.4.2Teori Perilaku Konsumen

Ada berbagai macam faktor yang mempengaruhi mengapa seseorang membeli

suatu produk tertentu yang memenuhi kebutuhan dan keinginannya. Untuk

mengetahui perilaku konsumen dalam melakukan kegiatan, perlu dipelajari

teori-teori perilaku konsumen antara lain :

1. Teori Ekonomi Mikro, keputusan untuk membeli merupakan hasil

(16)

menggunakan barang-barang yang memberikan kegunaan (kepuasan)

paling banyak, sesuai dengan selera dan harga yang relatif.

2. Teori Psikologis, mendasarkan diri pada faktor-faktor psikologi individu

yang selalu dipengaruhi oleh kekuatan-kekuatan lingkungan. Teori ini

dapat dibagi menjadi 2 bagian :

 Teori Belajar, menekankan bahwa penafsiran dan permasalahan

terhadap proses belajar konsumen merupakan kunci untuk

mengetahui perilaku pembelinya.

 Teori Psikoanalitis, perilaku manusia dipengaruhi oleh adanya

keinginan yang terpaksa dan adanya motif yang tersembunyi.

3. Teori Sosiologis, lebih menitikberatkan pada hubungan dan pengaruh

antara individu-individu yang dikaitkan dengan perilaku mereka.

Teori Antropologis, menekankan perilaku pembelian dari suatu

kelompok masyarakat yang ruang lingkupnya sangat luas seperti

kebudayaan, subbudaya dan kelas sosial.

2.5Hipotesis

Hipotesis berasal dari dua kata yaitu hypo (belum tentu benar) dan tesis (kesimpulan). Menurut Sekaran (215) mendefinisikan hipotesis sebagai

hubungan yang diperkirakan secara logis di antara dua atau lebih variable

yang diungkap dalam bentuk pernyataan yang dapat diuji. Hipotesis

(17)

Hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

Ht : Harga, Kualitas dan Pendapatan berpengaruh secara positif terhadap

faktor-faktor yang mempengaruhi masyarakat membeli produk original

ekonomi kreatif di Kecamatan Medan Sunggal.

2.6Kerangka Konseptual

Gambar 2.1

Faktor-faktor yang mempengaruhi masyarakat membeli produk orijinal ekonomi kreatif

Harga yang dimaksudkan penulis adalah pandangan responden terhadap

harga produk orijinal ekonomi kreatif di Kecamatan Medan Sunggal.

Kualitas yang dimaksudkan penulis adalah pandangan responden terhadap

kualitas produk orijinal ekonomi kreatif di kecamatan Medan Sunggal.

Pendapatan yang dimaksudkan penulis adalah jumlah uang yang diterima

seorang individu dari hasil kerja baik dalam bentuk kontan maupun natura. Pendapatan

Pembelian produk orijinal ekonomi kreatif

Harga

(18)

2.7Penelitian Terdahulu

Berkaitan dengan hal diatas, penelitian terdahulu dilakukan oleh :

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu

No Nama Peneliti Judul Penelitian Tahun

Penelitian Hasil Penelitian 1 Nurul Hana Analisis

Faktor-Faktor yang yang positif terhadap attitude towards memiliki intention to purchase counterfeits of luxury brands yang lebih tinggi (tingkat signifikansi = (0,000 > 0,05).

2 Nanda Irawan Analisis Pengaruh Kualitas Produk,

(19)

Keputusan Membeli

Konsumen Pada Usaha Pakaian Tauko Medan

dan signifikan secara bersama-sama terhadap keputusan membeli konsumen pada usaha pakaian Tauko Medan. Hal tersebut diketahui dari hasil uji F, dimana nilai t hitung sebesar 24,013 lebih besar dari t table sebesar 2,340

pada tingkat

signifikansi 5%.

Harga merupakan variabel yang dominan terhadap variabel lain (kualitas, merek dan

2014 Hasil penelitian berdasarkan koefisien determinasi dapat diketahui bahwa nilai Adjusted R Square sebesar 0,421 berarti kualitas, harga, promosi dapat dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak diteliti.

(20)

kualitas, harga, promosi dan popularitas secara bersama-sama

berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian sepeda motor Yamaha V-ixion di Universitas Sumatera Utara.

Gambar

Gambar 2.1 Faktor-faktor yang mempengaruhi masyarakat
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu

Referensi

Dokumen terkait

Nilai HAM Universal yang terdapat dalam Universal Declaration of Human Rights ternyata memiliki kesamaan semangat materiil dengan tujuan pendidikan nasional Indonesia seperti

Faktor-faktor yang menghambat dalam pelaksanaan upah kerja lembur pada PT Asia Forestama Raya berdasarkan Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi

Karya kain panjang ini bersifat fungsional sebagai busana lilit, hasil yang diperoleh motif ornamen baru yang dikreasikan penulis sebagai ide penciptaan Tugas Akhir

Dengan meningkatnya pertumbuhan ekonomi akan terwujud kemakmuran rakyat yang ditandai dengan standard hidup yang lebih baik. Standard hidup yang lebih baik antara lain,

Apabila dilihat dari nilai persentase rata-rata secara keseluruhan motivasi berprestasi mahasiswa KPI berada pada kategori tinggi (T) dengan nilai persentase

Hasil penelitian menunjukkan bahwa: pelaksanaan implementasi manajemen mutu terpadu terhadap penyelenggaraan pendidikan di SMA N 3 Dompu NTB sudah begitu baik di lihat dari

(6) Pendidikan Profesi Guru (PPG) sebagaimana dimaksud ayat (1) adalah program pendidikan yang diselenggarakan untuk mempersiapkan lulusan S1 kependidikan dan S1/D4

Sementara untuk tujuan makalah ini adalah merancang Sinkronisasi dan CS pada audio watermarking, menganalisis kualitas audio yang sudah disisipkan watermark dibandingkan