TRADISI MASYARAKAT DESA JANJI MAULI KECAMATAN SIPIROK KABUPATEN TAPANULI SELATAN (1900-1980)
SKRIPSI SARJANA DIKERJAKAN OLEH :
NAMA : LASRON P. SINURAT NIM : 100706055
DEPARTEMEN SEJARAH
FAKULTAS ILMU BUDAYA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
ABSTRAK
Desa Janji Mauli merupakan salah satu desa yang terdapat di Kecamatan Sipirok yang dihuni oleh suku Batak Toba, dan penduduknya beragama Kristen oleh karenanya sangat layak untuk diteliti. Perkembangan kehidupan sosial masyarakat pada umumnya dapat dilihat dari berbagai aspek, dalam skripsi ini penulis menganalisis dari segi tradisi yang berkembang pada masyarakat. Tradisi yang ada pada masyarakat menjadi pedoman hidup bermasyarakat.
Skripsi ini bertujuan untuk menjelaskan kehidupan masyarakat Janji Mauli yang dapat mempertahankan eksistensinya, melalui kebudayaan yang berkembang dan dianut oleh masyarakat. Penulisan skripsi ini dimulai pada tahun 1900, karena sejak tahun inilah desa Janji Mauli disahkan melalui Horja Godang (Pesta Besar). Berdirinya huta ini, ditandai dengan didirikannya sebuah Gereja Huria Kristen Batak Protestan (HKBP). Hingga tahun 1980, masyarakat masih berada di bawah naungan HKBP. Begitu besar pengaruh adat maupun tradisi sehingga masyarakat Janji Mauli mampu menjalin interaksi sosial yang baik dengan masyarakat yang ada di Sipirok yang mayoritas beragama Islam.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian sejarah yaitu heuristik, verifikasi, interpretasi, dan historiografi. Heuristik yaitu tahap pertama penulis untuk mengumpulkan sumber dan data-data, yang dilakukan melalui cross check wawancara narasumber dan dokumenyang terbatas. Kemudian penulis melakukan kritik ekstern dan kritik intern terhadap data-data yang telah dikumpulkan. Selanjutnya setelah memilih sumber yang telah dikritik, penulis beranjak ke tahap berikutnya yaitu tahap penulisan (historiografi).
KATA PENGANTAR
Negara Indonesia adalah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), yang
terdiri dari beberapa propinsi, dan unit terkecilnya adalah desa. Di Tapanuli Selatan
dari zaman dahulu sampai zaman sekarang ini tidak terlepas dari masyarakat desa
yang merupakan masyarakat asli yang tetap hidup dan bertahan selama beratus-ratus
tahun walaupun telah banyak mengalami bermacam-macam gejolak perubahan sosial,
peperangan, masuknya kekuasaan politik Kerajaan tertentu dari luar maupun dari
dalam daerah Tapanuli Selatan dan juga kekuasaan asing.
Kebudayaan yang terdapat di negara Indonesia tidak terlepas dari
masyarakat desa yang terus menjaga nilai-nilainya sebagai pedoman hidup.
Kebudayaan tersebut tercermin dalam perbuatan masyarakat yang dapat menjaga
suasana yang baik sesama masyarakat maupun antar umat beragama yang tubuh pada
masyarakat, seperti yang terdapat di Desa Janji Mauli, Kecamatan Sipirok.
Masyarakat menjadikan tradisi sebagai alat untuk menjaga kerukunan antar umat
beragama.
Masuknya agama Kristen ke Sipirok pada tahun 1856 yang dibawa oleh Van
Asselt membuat perubahan dalam sistem kepercayaan pada masyarakat. Sistem
kepercayaan yang ada pada masyarakat Tapanuli pada mulanya dijumpai adanya
kepercayaan tradisional yang pada hakekatnya kepercayaan ini muncul sesuai dengan
yang terbatas, maka masyarakat percaya bahwa ada kekuatan yang lebih besar di luar
kekuasaan dirinya (baca: Uli Kozok, Utusan Damai di Kemelut Perang, hal. 25).
Setelah masuknya agama Kristen dan Islam ke Tapanuli Selatan memberi
suatu kepercayaan baru yang menjadikan masyarakat lebih modern, dengan cara
berfikir secara terbuka akan munculnya pembaharuan. Pembaharuan yang terjadi
semakin kuat dengan didukung oleh pembangunan rumah-rumah ibadah yang pada
dasarnya merupakan prakarsa dari masyarakat setempat, melalui gotong royong
masyarakat bekerja sama mengumpulkan dana guna terlaksananya pembangunan.
Dalam perkembangannya, pembangunan dan pembaharuan rumah ibadat di Tapanuli
Selatan berjalan dengan baik sesuai dengan bertambahnya jumlah penduduk yang
menganut suatu kepercayaan itu.
Agama Islam merupakan paling banyak dianut atau agama mayoritas yang
ada dalam masyarakat Tapanuli Selatan, walaupun begitu, kerukunan umat beragama
sangat kental terjaga antara Agama Islam yang mayoritas dengan Agama Kristen
yang minoritas. Selain itu, pemerintah juga turut memberikan pedoman umat
beragama dalam hidup berdampingan dengan saling menjaga sikap dan perilaku
masyarakat sehingga ketentraman dan kerukunan akan tetap terjaga dengan baik
Desa Janji Mauli yang terdapat di Kecamatan Sipirok, Kabupaten Tapanuli
Selatan merupakan salah satu desa yang dihuni oleh masyarakat beragama Kristen
terdapat di Sipirok. Desa Janji Mauli dikelilingi oleh desa yang masyarakatnya adalah
beragama Islam. Masyarakat dapat menjalin hubungan kekeluargaan dan komunikasi
yang baik dengan masyarakat luar dengan cara mempertahankan tradisi yang telah
dipercayai oleh masyarakat.
Medan, April 2015
Penulis,
UCAPAN TERIMAKASIH
Ungkapan ini adalah ucapan rasa syukur penulis kepada orang-orang yang
telah berjasa dan banyak membantu namun tidak pernah sekalipun mengharapkan
balasan maupun imbalan hingga penulisan skripsi ini selesai. Oleh karena itu pula
pada kesempatan ini penulis mengucapkan puji dan syukur serta terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena penyertaan-Nya kepada
penulis sehingga bisa menyelesaikan penulisan skripsi ini.
1. Kepada Dr. Syahron Lubis, M.A. selaku dekan Fakultas Ilmu Budaya.
2. Kepada Drs. Edi Sumarno, M. Hum. selaku ketua Departemen Sejarah, dan
Drs. Nurhabsyah, M.Si yang telah memberikan arahan dan masukan kepada
penulis.
3. Kepada Ibu Dra. Peninna Simanjuntak, M.S. sebagai dosen pembimbing yang
selalu mengingatkan penulis agar cepat menyelesaikan skripsi ini dan banyak
meluangkan waktu untuk berdiskusi dengan penulis guna membantu dalam
menyelesaikan penulisan skripsi ini.
4. Kepada Bapak Drs. Timbun Ritonga selaku dosen wali penulis yang telah
memberikan arahan dan masukan kepada penulis semasa mengikuti
perkuliahan di jurusan Ilmu Sejarah, USU.
5. Serta kepada para dosen Departemen Sejarah, dan dosen departemen lainnya
yang pernah mengajar di jurusan Ilmu Sejarah, yang telah memberikan
6. Kepada kedua orang tua, Bapak U. Sinurat dan Ibu H. Sitanggang yang
selama ini telah banyak memberikan dukungan baik doa dan materi yang tak
pernah putus serta selalu mendukung penulis dalam setiap langkah. Semangat
yang diberikan kepada penulis sebagai anaknya untuk terus belajar dan
menggapai pendidikan setingg-tingginya juga ketulusan serta kekuatan hati
dalam mendidik penulis adalah sebuah nilai yang tiada taranya dan sebagai
penyulut semangat penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
7. Kepada keluarga besar yang banyak memberikan dorongan dan bantuan
kepada penulis, terkhusus buat Lae Bapak Chelsi Sihotang/Br. Sinurat, Abang
Bapak Debora Sinurat/Br. Sihombing, Lae Bapak Adi Gultom/Br. Sinurat,
Lae Bapak Silvia Turnip/Br. Sinurat, Abangda Ferlandos Sinurat, Kakak
Ernita Sinurat, dan kepada adek satu-satunya Romada Sinurat. Terimakasih
atas semangat, nasehat, dan dukungan yang telah diberikan kepada penulis,
sehingga menjadi salah satu pendorong bagi penulis untuk menyelesaikan
skripsi ini.
8. Kepada teman-teman mahasiswa Ilmu Sejarah yang tidak bisa penulis
sebutkan satu persatu, khususnya kepada teman-teman stambuk 2010
(KISRUH). Stepanus, Heri, Wilson, Evan, dan lain-lainnya kegilaan hidup
bersama kalian tidak akan terhapus dari jejak langkah sejarah penulis.
9. Kepada rekan juang KDAS (Kelompok Diskusi dan Aksi Sosial). Bunda
Bung Jakob Siringoringo, Bung Qibing, Bung Erwin Sipahutar, Bung Hotden
Simanjuntak, Bung Andri Tarigan, Parjo, Rivay Pakpahan, Goklas, Dani,
Alponso, dan para anggota lainnya, terimakasih atas dukungan dan semua
proses yang telah dijalani penulis, sehingga penulis bisa lebih mengerti makna
sebuah kehidupan. Penulis telah tersesat di jalan yang benar bersama
kawan-kawan. HIDUP MAHASISWA!!!
10.Kepada rekan-rekan AMAN (Aliansi Masyarakat Adat Nusantara) Tano
Batak, Bung Ganda Simanjuntak, Bung Jakob Siringoringo, Bung Jhon Toni
Tarihoran, Bung Pancur Simanjuntak, dan Kakak Delvi Nababan, yang telah
membantu penulis dalam mengerjakan Skripsi ini, terimakasih atas kritikan
dan saran yang telah diberikan kepada penulis.
11.Kepada seluruh masyarakat Janji Mauli yang telah memberikan dukungan
kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini, terimakasih penulis
sampaikan kepada Kepala Desa dan Ketua Komunitas Masyarakat Adat Janji
Mauli. Terkhusus kepada Amangboru Op. Desta Siregar/Br. Tambunan yang
telah menerima penulis untuk tinggal di rumahnya dan sebagai teman penulis
berdiskusi selama penulis tinggal di Huta Janji Mauli. Semoga perjuangan
masyarakat Adat Janji Mauli dapat tercapai dan Tuhan selalu beserta kita.
Penulis menyadari bahwa skripsi sejarah ini jauh dari kesempurnaan, sehingga
tulisan ini dalam usaha melakukan rekonstruksi sejarah. Sebagai penutup penulis
menyampaikan kepada semua pihak semoga skripsi ini dapat menambah referensi
dan pembendaharaan tulisan sejarah.
Medan, April 2015
DAFTAR ISI
BAB II GAMBARAAN UMUM DESA JANJI MAUL...14
2.1Kondisi Alam dan Geografis...14
2.2Sejarah Desa Janji Mauli...17
2.3Sejarah Gereja HKBP Janji Mauli...22
2.4Penduduk/Demografi...28
BAB III KEHIDUPAN MASYARAKAT DESA JANJI MAULI...31
3.1 Susunan Masyarakat...31
3.2 Kehidupan Sosial...34
3.3 Lembaga Adat...39
3.5 Sistem Mata Pencaharian...44
3.5.1 Tanah sawah/Persawahan...45
3.5.2 Tanah Darat/Perkebunan...47
3.5.3 Tombak/hutan…...49
3.5.4 Parjampalan/Tempat pengembalaan ternak………...49
BAB IV TRADISI DAN MASYARAKAT JANJI MAULI TAHUN 1900-1980...51
4.1 Adat Istiadat...51
4.2 Hukum Adat...61
4.2.1 Sistem Kepemilikan Tanah…...63
4.2.2 Sistem Pembagian Kerja...64
4.2.3 Sanksi Sosial...65
4.3 Kearifan Lokal...66
4.4 Tradisi Marjambar...67
BAB V PENUTUP...71
5.1 Kesimpulan...71
5.2 Saran...73