• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penjadwalan Produksi Dengan Menggunakan Prinsip Theory of Constraint (TOC) dan Metode Nawaz Enscore Ham (NEH) di PT. Industri Karet Nusantara

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Penjadwalan Produksi Dengan Menggunakan Prinsip Theory of Constraint (TOC) dan Metode Nawaz Enscore Ham (NEH) di PT. Industri Karet Nusantara"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Persaingan bisnis yang semakin kompetitif membuat perusahaan

manufaktur tidak hanya memperhatikan kualitas produk, tetapi juga ketepatan

waktu produk sampai ke tangan konsumen. Hal ini dapat mempengaruhi kepuasan

pelanggan sehingga permintaan produk akan meningkat. Ketepatan waktu produk

sampai ke tangan konsumen dipengaruhi oleh ketersediaan bahan baku,

penyelesaian produk, kegitan distribusi, dll. Penyelesaian produk yang tepat

waktu dapat dicapai dengan melakukan perencanaan dan penjadwalan produksi

yang tepat.

PT. Industri Karet Nusantara adalah sebuah perusahaan yang

memproduksi berbagai jenis kebutuhan karet. Perusahaan ini memproduksi karet

sesuai dengan permintaan konsumen (make to order). Permintaan yang diterima

oleh perusahaan sangat bervariasi, baik bentuk, ukuran maupun jumlah. Sistem

penjadwalan yang diterapkan pada perusahaan selama ini adalah First Come First

Serve (FCFS) dimana perusahaan memproduksi pesanan yang terlebih dahulu

datang, sehingga pesanan berikutnya harus menunggu sampai pesanan yang

sebelumnya selesai dikerjakan. Sumber daya yang terbatas dan pesanan konsumen

yang bervariasi dapat menyebabkan lambatnya penanganan pesanan di lantai

produk sehingga terdapat barang setengah jadi yang menunggu untuk dikerjakan

(2)

produk. Data permintaan produk pada bulan Oktober 2016 di PT. Industri Karet

Nusantara dapat dilihat pada Tabel 1.1. sebagai berikut.

Tabel 1.1. Data Permintaan Bulan Oktober 2016

Job Jenis Produk Jumlah (meter)

1 Packing Pintu Rebusan (9 x 20 x 30 mm) 200 2 Packing Vertical Strelizer (9 x 17 x 21 mm) 50 3 Packing Pintu Rebusan (8 x 19 x 25 mm) 200 4 Packing Pintu Rebusan (9 x 18 x 24 mm) 100 5 Packing Pintu Rebusan (9 x 15 x 20 mm) 150 Sumber : Pengumpulan Data

Permintaan konsumen akan dapat terpenuhi apabila kapasitas yang

tersedia cukup untuk memenuhi kapasitas yang dibutuhkan. Adanya

ketidakseimbangan waktu penyelesaian produk di setiap stasiun kerja yang akan

mengakibatkan adanya penumpukan barang setengah jadi dan idle time di suatu

stasiun kerja. Besarnya waktu menunggu dan idle time pada bulan Oktober dapat

dilihat pada Tabel 1.2. sebagai berikut.

Tabel 1.2. Total Waktu Menunggu dan Idle Time

SK 1 SK 2 SK 3 SK 4 SK 5 SK 6 SK 7 Total Waktu

Menunggu 0,0000 0,1061 0,0017 6,2376 47,9038 0,0000 0,0000 54,2492

Idle Time 0,0000 0,2735 0,6251 0,0000 0,0000 24,0457 23,8966 48,8409 Sumber : Pengolahan Data

Pada Tabel 1.2. diatas diketahui terdapat stasiun kerja yang mengalami

idle time dan waktu menunggu, sehingga terdapat penumpukan barang setengah

jadi atau yang disebut dengan stasiun konstrain. Hal ini akan berpengaruh

(3)

Besarnya permintaan dan kapasitas yang tersedia akan mempengaruhi

beban kerja yang diterima oleh setiap stasiun kerja. Profil beban kerja berdasarkan

waktu yang dibutukan untuk mengerjakan pesanan pada bulan Oktober 2016

dapat dilihat pada Tabel 1.4. berikut ini.

Tabel 1.4. Profil Beban Kerja pada Bulan Oktober 2016 Stasiun Waktu Tersedia

(Jam)

Sumber : Pengolahan Data

Pada Tabel 1.4. diatas diketahui bahwa terdapat stasiun kerja yang

memiliki waktu yang dibutuhkan untuk mengerjakan pesanan lebih besar daripada

waktu yang tersedia. Kondisi ini disebut dengan bottleneck, sehingga stasiun kerja

tersebut tidak bisa memproduksi sesuai dengan target produksi yang telah

ditentukan. Perusahaan mengatasi kondisi ini dengan melakukan penambahan jam

kerja (lembur) untuk memenuhi pesanan.

Berdasarkan kondisi di atas perlu dilakukan penjadwalan yang tepat

dengan mengoptimalkan sumber daya yang ada, sehingga dapat mengurangi

penumpukan barang setengah jadi, idle time dan waktu penyelesaian produk.

Waktu penyelesaian produk yang semakin kecil berpengaruh pada pengurangan

(4)

. Oleh karena itu, akan dilakukan penjadwalan produksi terhadap stasiun

kerja berdasarkan stasiun kerja konstrain tersebut. Pernasalahan ini dapat

diselesaikan dengan menggunakan sistem penjadwalan produksi dengan prinsip

Theory of Constraint (TOC).

Waktu penyelesain order yang minimum didapatkan dengan melakukan

urutan penjadwalan order yang tepat. Penjadwalan dengan melakukan beberapa

iterasi terhadap setiap urutan order sehingga didapatkan minimisasi makespan

dapat dilakukan dengan menggunakan metode Nawaz Enscore Ham (NEH).

Ada beberapa penelitian yang dapat dilakukan untuk melakukan

penjadwalan produk, salah satunya yaitu dengan menggunakan prinsip Theory of

Constraint (TOC) seperti yang digunakan oleh Zeny Fatimah dalam penelitiannya

yang berjudul “Usulan Penjadwalan Produksi dengan Menggunakan Theory Of

Constraint pada Bagian Welding Rear Body PT Krama Yudha Ratu Motor”.

Peneliti membahas masalah penjadwalan produksi berdasarkan kapasitas

kemampuan produksi stasiun kendala (constraint)dengan prinsip TOC.

PT Krama Yudha Ratu Motor merupakan salah satu perusahaan yang

bergerak dalam bidang perakitan kendaraan bermotor jenis niaga yang ada di

Indonesia. Salah satu jenis kendaraan yang dirakit yaitu L-300. Saat ini

permasalahan yang dihadapi oleh PT Krama Yudha Ratu Motor yaitu tidak

tercapainya target produksi yang telah direncanakan. Hal ini disebabkan oleh tidak

meratanya kapasitas antar stasiun kerja yang dapat menyebabkan bottleneck.

Salah satu proses produksi yang terdapat pada PT Krama Yudha Ratu Motor yaitu

(5)

kendaraan L-300. Tipe rear body yang diproduksi di welding rear body yaitu pick

up flat back, pick up standard, dan mini bus. Akibat dari kapasitas dan waktu

proses pada masing-masing stasiun kerja tidak sama maka aliran produksi jadi

terhambat sehingga target produksi yang telah ditetapkan tidak tercapai. Oleh

karena itu diusulkan untuk menyelesaikan masalah tersebut dengan pendekatan

drum-buffer-rope (DBR) berdasarkan prinsip theory of constraint (TOC).

Pada penelitian lain, penjadwalan produk dilakukan menggunakan metode

Nawaz Enscore Ham (NEH) seperti yang digunakan oleh Ekta Singhal dalam

penelitiannya yang berjudul “An Improved NEH Algorithm Applied to

Permutation Flow Shop Scheduling”. Peneliti menggunakan Algoritma NEH

untuk melakukan permutasi dalam penjadwalan untuk menghasilkan solusi

pemecahan yang lebih baik.

Algoritma Nawaz, Enscore Ham (NEH) adalah algoritma yang efisien

yang bekerja dengan meminimalkan makespan. Hasil penelitian yang dilakukan

dalam melakukan permutasi dengan menggunakan algoritma NEH menghasilkan

makespan yang lebih rendah dan menghasilkan lebih banyak pilihan urutan

pekerjaan yang dapat diimplementasikan untuk produksi yang lebih besar dengan

makespan yang lebih rendah.

Berdasarkan hasil penelitian diatas, metode penjadwalan yang digunakan

dapat menyelesaikan masalah penjadwalan pada penelitian ini, karena adanya

sttasiun kendala yang terdapat pada lantai produksi sehingga diperlukan

penjadwalan produki yang mempertimbangkan stasiun kendala tersebut yaitu

(6)

meminimumkan waktu penyelesaian produk dengan mempertimbangkan seluruh

urutan tiap pesanan yaitu menggunakan metode Nawaz, Enscore Ham (NEH).

Oleh sebab itu, peneliti melakukan penjadwalan pada PT. Industri Karet

Nusantara dengan judul “Penjadwalan Produksi dengan Menggunakan Prinsip

Theory of Constraint (TOC) dan Metode Nawaz, Enscore Ham (NEH) di PT.

Industri Karet Nusantara”.

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, didapatkan rumusan

masalah yaitu keterbatasan sumber daya menyebabkan menumpuknya barang

setengah jadi sehingga menimbulkan waktu menunggu di stasiun kendala dan idle

time pada stasiun kerja berikutnya. Hal ini mengakibatkan mundurnya waktu

penyelesaian produk sehingga mengakibatkan keterlambatan pengiriman pesanan

kepada konsumen.

1.3. Tujuan Penelitian

Tujuan umum dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Memperbaiki urutan penyelesaian job untuk mengurangi idle time dan

meningkatkan performansi penyelesaian order yang tepat waktu berdasarkan

waktu yang telah ditetapkan sebelumnya.

Tujuan khusus dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

(7)

2. Mengetahui hasil penjadwalan dengan menggunakan prinsip Theory of

Constraint (TOC) dan metode Nawaz, Enscore Ham (NEH).

3. Membandingkan performansi metode penjadwalan aktual dengan metode

usulan.

4. Mendapatkan penjadwalan berdasarkan performansi terbaik.

1.4. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diperoleh dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagi Mahasiswa

a. Meningkatkan kompetensi mahasiswa dalam mengaplikasikan terori yang

diperoleh selama kuliah.

b. Menambah wawasan dan pengetahuan dalam mengembangkan pola pikir

yang lebih cerdas dan cermat pada bidang kerja nyata.

c. Mendapat kesempatan untuk dapat memecahkan masalah yang dihadapi

oleh perusahaan.

2. Bagi Perusahaan

Meningkatkan dan memaksimalkan penggunaan sumber daya sehingga dapat

mengurangi waktu menunggu, idle time dan meningkatkan produktivitas

perusahaan yang berdampak pada implikasi manajerial untuk meningkatkan

utilitas mesin, penghematan biaya dan dapat mengurangi biaya pinalti.

1.5. Batasan Masalah dan Asumsi

(8)

1. Penelitian hanya dibatasi pada penjadwalan order yang datang di bulan

Oktober 2016.

2. Aktivitas proses yang diamati terkait dengan waktu pengerjaan job di stasiun

kerja.

3. Penjadwalan yang dilakukan menggunakan prinsip Theory of Constraint

(TOC) dan metode Nawaz, Enscore Ham (NEH)

4. Tidak mempertimbangkan biaya

5. Alat ukur waktu yang digunakan yaitu stopwatch time study.

6. Waktu perpindahan produk antar mesin tidak dipertimbangkan.

Asumsi yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

1. Kondisi mesin dalam keadaan normal.

2. Operator cukup terlatih dalam melakukan pekerjaan

3. Waktu setup bersifat independent (setiap komponen memiliki waktu setup

mesin yang sama di masing-masing stasiun kerja)

4. Setiap job dapat mulai diproses di mesin yang tersedia (mesin tersebut tidak

sedang melakukan job)

5. Setiap job yang sedang diproses di suatu mesin tidak boleh diinterupsi

6. Pengerjaan job tidak dibatasi oleh waktu kedatangan pesanan.

1.6. Sistematika Penulisan Laporan

Laporan dari penelitian tugas akhir ini disajikan dalam bentuk bab sebagai

(9)

Bab I berisikan pendahuluan yang terdiri dari latar belakang penelitian,

rumusan masalah penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian, batasan

masalah dan asumsi yang digunakan pada penelitian.

Bab II berisikan gambaran umum perusahaan yang meliputi sejarah

perusahaan, ruang lingkup bidang usaha, struktur organisasi, proses produksi dan

mesin-mesin yang digunakan.

Bab III berisikan landasan teori yang digunakan sebagai acuan dalam

melakukan penelitian. Teori-teori tersebut diperoleh dari literatir mapuan

jurnal-jurnal penelitian.

Bab IV berisikan metodologi penelitian yang terdiri atas jenis penelitian,

tempat dan waktu penelitian, objek penelitian, variabel dalam penelitian, kerangka

konseptual penelitian, rancangan penelitian, metode pengumpulan data, cara

analisa terhadap data, dan cara penarikan kesimpulan dari analisis.

Bab V berisikan data-data yang dikumpulkan dan pengolahan terhadap

data-data tersebut. Bab VI berisikan analisa terhadap hasil dari pengolahan data

yang dilakukan pada bab sebelumnya. Kemudian pada Bab VII dilakukan

penarikan kesimpulan dari analisis data. Pada bab ini juga diberikan saran-saran

Gambar

Tabel 1.4. Profil Beban Kerja pada Bulan Oktober 2016

Referensi

Dokumen terkait

Dari penelitian ini dapat dilihat bahwa karbon aktif komersial yang teraktivasi fisika memiliki nilai bilangan iodin dan luas permukaan yang lebih besar daripada

Hence NGO participation and cooperation in project activities together with related agencies and stakeholders at district and Given the importance of MRPP for the future of the

Gambar 4.5 Lendutan pelat dengan penambahan subbase dan base course di atas perkuatan tiang (Variasi D) pada pembebanan sentris

Tulisan ini akan menganalisis salah satu kebijakan yang berisikan kebijakan deliberatif secara substantif yang muncul dan telah berkembang di Indoensia, yaitu Kebijakan

Indikator variabel Motivasi Kerja yang dinilai masih. kurang

(4) Dengan menggunakan program pembangkitan noise salt & pepper di atas, cobalah prosentase noise 10%, 20%, 30% sampai dengan 90%, amati hasil citra bernoise, buatlah

Medan: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas

Berdasarkan observasi terhadap proses implementasi Pengembangan Pembelajran ASSURE dalam mengimplementasikan pendekatan saintifik ditemukan beberapa hal antara lain