• Tidak ada hasil yang ditemukan

Organisme Penganggu Tanaman OPT. doc

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Organisme Penganggu Tanaman OPT. doc"

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

Latar Belakang

Organisme Penganggu Tanaman (OPT) merupakan faktor pembatas produksi tanaman di Indonesia baik tanaman pangan, hortikultura maupun perkebunan. Organisme pengganggu tanaman secara garis besar dibagi menjadi

tiga yaitu hama, penyakit dan gulma. Hama menimbulkan gangguan tanaman secara fisik, dapat disebabkan oleh serangga, tungau, vertebrata, moluska.

Sedangkan penyakit menimbulkan gangguan fisiologis pada tanaman, disebabkan oleh cendawan, bakteri, fitoplasma, virus, viroid, nematoda dan tumbuhan tingkat tinggi (Aderisandi, 2012).

Serangga merupakan kelompok hewan yang dominan di muka bumi dengan jumlah spesies hampir 80 persen dari jumlah total hewan di bumi. Dari

751.000 spesies golongan serangga, sekitar 250.000 spesies terdapat di Indonesia. Serangga di bidang pertanian banyak dikenal sebagai hama. Sebagian bersifat sebagai predator, parasitoid, atau musuh alami. Kebanyakan spesies serangga

bermanfaat bagi manusia.Sebanyak 1.413.000 spesies telah berhasil diidentifikasi dan dikenal, lebih dari 7.000 spesies baru di temukan hampir setiap tahun.Karena

alasan ini membuat serangga berhasil dalam mempertahankan keberlangsungan hidupnya pada habitat yang bervariasi, kapasitas reproduksi yang tinggi, kemampuan memakan jenis makanan yang berbeda, dan kemampuan

menyelamatkan diri dari musuhnya (Daisugi, 2011).

Dalam kehidupan manusia, serangga berperan penting antara lain di

(2)

ekonomi seperti produksi sutera dari ulat sutera, madu dari lebah, sebagai bahan

insulin, kupu-kupu : sebagai makanan, seperti rayap dan belalang : dekompser, pemakan bangkai (entomologi forensik), pemakan kotoran (sakrofag), menambah kesuburan tanah, pengobatan, dan bahan untuk penelitian. Serangga termasuk

filum arthropoda yaitu kelompok hewan yang mempunyai kaki beruas-ruas, tubuh bilateral simetris dan dilapisi oleh kutikula yang keras (exosceleton). Serangga

digolongkan dalam kelas insecta (hexapoda), karena memiliki enam buah (tiga pasang) kaki yang terdapat di daerah dada (thorax). Jumlah kaki menjadi ciri khas serangga yang membedakannya dengan hewan lain dalam phylum arthropoda

seperti laba-laba (arachnida), kepiting (decapoda), udang (crustacea), lipan dan luwing (myriapoda) (Hadi, 2009).

Serangga merupakan Filum Arthropoda (termasuk pada kelas insekta). Filum Arthropoda (dalam bahasa latin, Arthra = ruas , buku, segmen, podos = kaki) merupakan hewan yang memiliki ciri kaki beruas, berbuku, atau bersegmen.

Segmen tersebut juga terdapat pada tubuhnya.Tubuh Arthropoda merupakan simeri bilateral dan tergolong tripoblastik selomata. Arthropoda adalah filum yang

paling besar dalam dunia hewan dan mencakup serangga, laba-laba, udang, lipan dan hewan mirip lainnya. Arthropoda adalah nama lain hewan berbuku-buku (Ibrahim, 2012).

Pembuatan herbarium merupakan suatu aktifitas pengawetan tanaman untuk keperluan penelitian lebih lanjut.Fungsi dari herbarium adalah membantu

(3)

yang nantinya dapat dijadikan perbandingan dengan tumbuhan yang akan

diidentifikasi (Suheriyanto, 2008).

Herbarium memiliki dua jenis yang cukup dikenal yaitu herbarium basah dan herbarium kering. Herbarium basah merupakan awetan dari suatu hasil

eksplorasi yang sudah diidentifikasi dan ditanam bukan lagi di habitat aslinya. Sedangkan herbarium kering adalah awetan yang dibuat dengan cara

pengeeringan, namun tetap terlihat cirri-ciri morfologinya sehingga masih bisa diamati dan dijadikan perbandingan pada saat determinasi selanjutnya.

Hal yang perlu diperhatikan pada saat proses pembuatan herbarium yaitu (Steenis,

1981) :

1. Tahap Pengumpulan. 2. Cara Mengeringkan. 3. Pengawetan.

4. Pembuatan Herbarium.

Tujuan praktikum

Tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengetahui dan dapat

menggambarkan struktur anatomi luar serangga. Dan mengetahui cara pembuatan herbarium tanaman.

TINJAUAN PUSTAKA

(4)

sayap serta tiga pasang kaki terdapat pada thorax. Pada segmen (ruas) pertama

abdomen terdapat suatu membran alat pendengar yang disebut tympanum. Spiralukum yang merupakan alat pernafasan luar terdapat pada tiap-tiap segmen abdomen maupun thorax. Anus dan alat genetalia luar dijumpai pada ujung

abdomen (segmen terakhir abdomen). Ada mulutnya bertipe penggigit dan penguyah yang memiliki bagian-bagian labrum, sepasang mandibula, sepasang

maxilla dengan masing-masing terdapat palpus maxillarisnya, dan labium dengan palpus labialisnya (Jumar, 2000).

Pada manusia dan berbagai jenis hewan, rangka terdapat di dalam tubuh

yang disebut endoskleton, sedangkan pada serangga dan sebagian hewan lainnya rangka terdapat di luar tubuh yang disebut eksoskeleton. Dinding tubuh serangga

tidak hanya berfungsi untuk melindungi bagian luar tubuh tetapi juga merupakan struktur untuk memperkokoh tubuh dan juga sebagai tempat melekatnya otot (Ibrahim, 2012).

Dinding tubuh serangga terdiri atas tiga bagian, yaitu kutikula merupakan lapisan luar yang berisi pigmen dan zat lainnya termasuk ikatan kimia yang khas

disebut khitin, hipodermis berupa lapisan seluler berada di bawah kutikula, membran basal berupa lapisan non seluler yang tipis di bawah hipodermis. Dinding tubuh secara keseluruhan menutupi serangga dan melekuk ke arah dalam

pada beberapa bagian tubuh membentuk bumbung pengokoh. Trakea (pembuluh pernafasan), serta ujung depan dan belakang saluran pencernaan dilapisi kutikula

(Ibrahim, 2012).

(5)

terbagi menjadi sejumlah besar potongan berbentuk segi enam yaitu disebut

sebagia facet. Setiap facet merupakan ujung terluar dari suatu unit yang disebut ommatididum. Adanya struktur ini akan memberikan gambaran mozaik seperti pada udang. Diantara beberapa serangga, kemungkinan belalang mampu

membedakan warna (Ibrahim, 2012).

Pada umumnya antena serangga terbagi menjadi 3 ruas utama yaitu scape

yang merupakan ruas pertama melekat pada kepala, ruas kedua disebut dengan pedisel, dan dan ruas ketiga disebut dengan flagellum. Bentuk dan ukuran antena pada setiap jenis serangga berbeda beda. Berdasarkan bentuknya antena serangga

dapat dibedakan menjadi 14 tipe yaitu:

1. Filiform: menyerupai benag, tiap-tiap segmen yang membentuk antena

ukurannya sama, misalnya antena pada Valanga sp. (Orthoptera).

2. Moniliform: seperti manik-manik, ruas-ruas antena berukuran sama dan berbentuk bulat, misalnya Rhysodidae.

3. Setaseous: seperti rambut kaku (Seta), makin ke ujung ruas-ruas antena makin ramping, misalnya Isoptera.

4. Clavate: seperti moniliform tapi agak membesar kebagian ujungnya, misalnya Coccinellidae.

5. Capitate: seperti clavate tetapi perbesaran ruas-ruas terakhir tiba-tiba

membesar, misalnya Nitidulidae.

6. Serate: tiap-tiap segmennya berbentuk seperti gigi, misalnya Elateridae.

(6)

8. Pectinate: setiap segmen memanjang ke arah samping seperti sisir, misalnya

Pyrochoroidae.

9. Bipectinate: setiap segmen memiliki satu pasang rambut.

10. Stylate: segmen terakhir runcing dan agak panjang, misalnya Asilidae.

11. Aristate: seakan-akan dari segmen antena keluar lagi antena, misalnya Muscidae.

12. Plumose: setiap segmen berambut lebat dan panjang, misalnya nyamuk jantan.

13. Lamellate: segmen paling ujung membesar dan menjadi lempengan, misalnya

Scarabaidae.

14. Flabellate: semua segmen setelah pedicel bentuknya seperti lempengan,

misalnya Rhipiceridae (Jumar, 2000).

Adapun fungsi antena pada setiap jenis serangga sangat beragam, namun padaumumnya fungsi utama dari antena tersebut adalah sebagai alat peraba dan

pencium. Selain dua fungsi utama antena yang telah disebutkan diatas beberapa fungsi lain dari antena serangga yang sama pentingnya adalah sebagai alat untuk

mengetahui tempat-tempat makanan (mangsa) (Jumar, 2000).

Bagian-bagian mulut serangga dapat diklasifikasikan menjadi dua tipe

umum, yaitu mandibulata (pengunyah) dan haustelata (penghisap), tipe alat mulut

pengunyah, mandibel bergerak secara transversal yaitu dari sisi ke sisi, dan serangga tersebut biasanya mampu menggigit dan mengunyah makanannya

(Daisugi, 2011).

(7)

dihisap. Tipe mulut penggigit yaitu Mulut tipe pengigit dilengkapi dengan rahang

atas dan bahwa yang sangat kuat, contohnya mulut belalang dan jangkrik. Tipe mulut penusuk-penghisap yaitu mulut tipe penusuk-penghisap mempunyai rahang yang panjang dan runcing. Contohnya nyamuk. Mulut penghisap yaitu mulut tipe

penusuk-penghisap dilengkapi dengan alat seperti belalai panjang yang dapat digulung, contohnya mulut kupu kupu.dan mulut penjilat yaitu mulut tipe penjilat

dilengkapi dengan alat untuk menjilat. Contohnya mulut lebah madu dan lalat (Jumar, 2000).

Toraks adalah bagian yang menghubungkan antara caput dan abdomen.

Torak juga merupakan daerah lokomotor pada serangga dewasa karena pada torak terdapat tiga pasang kaki dan dua atau satu pasang sayap (kecuali ordo Thysanura

tidak bersayap). Torak bagian dorsal disebut notum (Jumar, 2000).

Dada (thorax) terdiri atas 3 segmen yaitu prothorax (anterior): adalah bagian depan dari thoraks dan sebagai tempat atau dudukan bagi sepasang tungkai

depan, mesothorax (tengah) bagian tengah dari thorax dan sebagai tempat atau dudukan bagi sepasang tungkai tengah dan sepasang sayap depan dan metathorax

(posterior) bagian belakang dari thorax dan sebagai tempat atau dudukan bagi sepasang tungkai belakang dan sepasang sayap belakang. Tiap-tiap segmen tertutup oleh eksokeleton, di bagian dorsal disebut tergum, disisi lateral disebut

pleura, dan di bagan ventral disebut sternum (Jumar, 2000).

Pada mesothorax dan metathorax masing-masing terdapat sepasang

(8)

sebutan sayap anterior anggota oro Coleptera (contonya kumbang). Sayap pada

segmen metathorax merupakan sayap posterior. Ditinjau dari strukturnya sebuah sayap terdiri atas membran atas dan membran bawah. Sayap sebenarnya merupakan perluasan dari kutikula yang diperkuat dengan anyaman vena dan

saraf yang bercabang-cabang. Di dalam vena sayap terdapat trakhea dan serabut saraf yang halus. Sayap anterior berupa lembaran tipis dan transparan. Pada waktu

istirahat, sayap posterior terdapat di bawah sayap anterior. Berdasarkan perbandingan dari aneka ragam sayap, pada dasarnya tetap mengikuti prinsip rangkaian vena longitudinal dari anterior menuju ke posterior yaitu:

a. Kosta, tidak bercabang, terletak pada atau di tepi sayap.

b. Sub kosta: ujungnya bercabang dua, dan mendekati ujung basal, ada

kemungkinan berhubungan dengan kosta melalui vena humeral.

c. Radius, dengan dua cabang, cabang ke-1 tidak bercabang, sedangkan cabang ke-2 disebut sektor radial dan ujung dari sektor radial bercabang.

d. Media, kedua cabang menghasilkan 4 cabang.

e. Kubitus, cabang dari kubitus menghasilkan dua sampai tiga cabang.

f. Anal, vena yang tidak bercabang dan bernomor ke 1 ke 2 ke 3 dan seterusnya, penomoran ini dimulai dari sisi anterior menuju ke posterior (Jumar, 2000).

Di sisi lateral mesothraks dan metathoraks terdapat spirakel yang

merupakan lubang dari sistem respirasi. Setiap segmen dada membawa sepasang kaku. Setiap kaki terssun atas 5 segmen. Kelima segmen tersebut dari proksimal

ke distal sebagai berikut:

(9)

3. Femur, khusus femur dari kaki metathoraks membesar dan mengandung otot

yang digunakan untuk melompat. 4. Tibia, ramping dan berduri.

5. Tarsus, terdiri atas 3 segmen yang tampak, salah satu yang bersendi dengan

tibia memiliki 3 bantalan pada pemrukaan ventral. Sedangkan segmen paling ujung dilengkapi sepasang cakar yang terletak diantara lobus berdaging

(pulvillus) (Jumar, 2000).

Abdomen serangga merupakan bagian tubuh yang memuat alat pencernaan, ekskresi, dan reproduksi. Abdomen serangga terdiri dari beberapa

ruas, rata-rata 9-10 ruas jumlah segmen abdomen embrio insekta adalah 11 dan masing-masing segmen membawa sepasang apendiks rudimenter (Jumar, 2000).

Sedangkan pada insekta fase dewasa abdomennya tidak memiliki apendiks dan sejumlah segmen biasanya mereduksi. Segmen pertama abdomen belalang berfusi dengan metathoraks. Hasil penggabungan ini hanya terdri atas tergum saja,

dan disetiap sisi segmen ini terdapat sebuah membran tympani berbentuk oval yang merupakan penutup sebuah kantung pendengaran. Pada segmen ke 9 dan ke

10 sternumnya berfusi, sedangkan tergumnya hanya sebagian saja yang berfungsi. Segmen ke 11 hanya terdiri atas tergum saja dan membentuk alat genitalia. Pada hewan jantan terdiri atas lempeng sub genital, 2 lempeng podical, dan 2

cerci (Jumar, 2000).

Sedangkan pada hewan betina memiliki 2 lempeng podical, 2 cerci, dan 3

(10)

meletakkan telurnya. Jenis serangga tersebut terdapat dalam ordo Thysanoptera,

Mecoptera, Lepidoptera, Coleoptera, dan Diptera. Serangga ini biasanya akan menggunakan abdomennya sebagai ovipositor. Beberapa spesies serangga dapat memanfaatkan abdomennya yang menyerupai teleskop sewaktu meletakkan

telur-telurnya (Jumar, 2000).

Serangga memiliki dinding tubuh yang disebut integumen. Integumen ini

berperan sebagai kerangka luar (eksoskleleton). Anatomi Luar Integumen

Integumen terdiri dari tiga lapisan utama, yaitu:

1. Lapisan dasar (basement membrane) dengan ketebalan kurang lebih. 2. Epidermis atau hipodermis yang mempunyai ketebalan satu sel.

3. Lapisan kutikula yang tebalnya kurang lebih 1m.

Kutikula terdiri dari sel-sel mati yang dibentuk oleh sel hidup di bawahnya yaitu epikutikula, dan terdiri dari prokutikula dan epikutikula. Prokutikula lapisan

endokutikula dan eksokutikula. Epikutikula merupakan lapisan tipis yang biasanya terdiri dari :

1. Lapisan dalam disebut lapisan kutikulin (lipoprotein).

2. Lapisan luar disebut lapisan lilin yang sulit ditembus air (Aderisandi, 2012). Bagian yang mengeras dari kutikula terutama terdapat pada lapisan

eksokutikula, disebabkan oleh adanya sklerotin sebagai hasil dari proses pengerasan yang disebut dengan sklerotisasi. Kutikula relatif permiabel, dan bila

keadaannya tipis, maka dapat dilalui oleh air dan gas. Pada kutikula sering dijumpai :

(11)

2. sutura, yaitu garis persatuan antara dua sklerit yang terpisah

3. apodema atau apofisis, yaitu penonjolan bagian dalam kutikula

Secara garis besar bagian tubuh serangga terdiri dari kepala, thoraks, dan abdomen (Aderisandi, 2012).

Sejumlah bentuk tungkai serangga yang khas beserta fungsinya dijelaskan sebagai berikut:

1. Saltatorial Tungkai belakang belalang yang digunakan untuk meloncat, dengan bentuk femur tungkai belakang lebih besar bila dibandingkan dengan femur tungkai depan dan tungkai tengah. Contoh: Valanga nigricornis (belalang).

2. Raptorial: Tungkai depan digunakan untuk menangkap dan memegang mangsa, sehingga ukurannya lebih besar bila dibandingkan dengan tungkai yang

lainnya. Contoh: Stagmomantis carolina (belalang sembah).

terdiri dari lapisan yang lebih tebal dibandingkan epikutikula. Prokutikula terdiri dari

3. Kursorial: Tungkai ini digunakan untuk berjalan cepat atau berlari. Contoh: Periplaneta australasiae (kecoa).

4. Fosorial: Tungkai depan berubah bentuk sebagai alat penggali tanah. Contoh: Gryllotalpa africana (orong-orong).

5. Natatorial: Tungkai jenis ini terdapat pada serangga air yang berfungsi untuk

berenang. Contoh: Hydrophilus triangularis (kumbang air).

6. Korbikulum: Tungkai tipe ini berfungsi untuk mengumpulkan tepung sari.

Contoh : Apis cerana (lebah madu) (Jumar, 2000).

(12)

serangga tidak bersayap (Apterygota). Sayap merupakan tonjolan integumen dari

bagian mesopleuron dan metapleuron. Sayap diperkuat oleh satu deretan rangka-rangka sayap yang bersklerotisasi, yang mengandung syaraf, trakea, dan hemolimf. Permukaan atas dan bawah sayap terbuat dari bahan kitin tipis. Bagian

tertentu dari sayap tampak seperti garis-garis tebal yang disebut pembuluh sayap. Bagian sayap yang dikelilingi oleh pembuluh sayap disebut sel (Daisugi, 2011).

Dalam botani, herbarium kadang-kadang dikenal dengan istilah herbar (English) adalah koleksi spesimen tanaman diawetkan. Spesimen ini mungkin seluruh tanaman atau bagian tanaman.ini biasanya akan berada dalam bentuk

kering, dipasang pada selembar kertas, tetapi tergantung pada materi juga dapat disimpan dalam alkohol atau pengawet lainnya. Istilah yang sama sering

digunakan dalam mikologi untuk menggambarkan koleksi setara dengan jamur diawetkan, atau dikenal sebagai sebuah fungarium.Istilah ini juga dapat merujuk pada bangunan di mana spesimen disimpan, atau lembaga ilmiah yang tidak hanya

menyimpan tetapi meneliti ini spesimen. Spesimen yang di herbarium sering digunakan sebagai bahan referensi dalam menggambarkan takson tanaman,

beberapa spesimen mungkin jenis. Xylarium adalah spesimen herbarium yang mengkhususkan diri dalam kayu. Sebuah hortorium (seperti di Liberty Hyde Bailey Hortorium) adalah salah satu yang mengkhususkan diri dalam spesimen

pengawetan dan pembudidayaan tanaman (Tjitrosoepomo, 1993).

Untuk menjaga bentuk dan warna, tanaman dikumpulkan di lapangan

(13)

tanggal dan tempat ditemukan, deskripsi tanaman, ketinggian, dan kondisi habitat

khusus.Lembar ini kemudian ditempatkan dalam kasus pelindung. Sebagai pencegahan terhadap serangan-serangga, tanaman ditekan dibekukan atau diracun dan kasusnya didesinfeksi. Kelompok-kelompok tertentu tanaman yang lembut,

besar, atau tidak bisa menerima pengeringan dan pemasangan pada lembaran. Untuk tanaman ini, metode lain untuk persiapan dan penyimpanan dapat

digunakan (Tjitrosoepomo, 1993).

Herbarium sangat penting untuk studi taksonomi tanaman, studi tentang distribusi geografis, dan stabilisasi nomenklatur. Oleh karena itu diinginkan untuk

menyertakan dalam spesimen sebanyak mungkin tanaman (misalnya, bunga, batang, daun, biji, dan buah). Linnaeus Herbarium, sekarang menjadi milik

Linnean Society di Inggris. Spesimen disimpan di herbarium dapat digunakan

untuk katalog atau mengidentifikasi flora daerah. Sebuah koleksi besar dari area tunggal digunakan dalam menulis panduan lapangan atau manual untuk

membantu dalam identifikasi tanaman yang tumbuh di sana. Dengan spesimen yang tersedia, penulis panduan ini akan lebih memahami variabilitas dalam bentuk

tanaman dan distribusi alam dimana tanaman tumbuh. Herbarium juga melestarikan catatan sejarah perubahan vegetasi dari waktu ke waktu. Dalam beberapa kasus, tanaman menjadi punah di satu wilayah, atau mungkin menjadi

(14)
(15)

Bahan dan Alat

Bahan

Bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah : 1. Belalang (Dissosteira carolina).

2. Capung (Neurothemis sp)

3. Kumbang (Leptinotarsa decemlineata) 4. Kupu-kupu (Appias libythea)

Alat

Alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah :

1. Kertas HVS 2. Alat Tulis

3. Alas

Waktu dan Tempat

Praktikum biologi pertanian ini dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 03

Desember 2014 pukul 13.30-15.30 WITA. Tempat di Lapangan depan Pasca Sarjana Fakultas Pertanian Universitas Lambung Mangkurat Banjarbaru.

(16)

Dalam praktikum ini meliputi beberapa tahapan daalam pelaksanaannya yaitu:

1. Siapkan alat dan bahan.

2. Amati bagian tubuh serangga yang telah disiapkan. 3. Gambar tubuh serangga di atas HVS

(17)

Hasil

Hasil dari praktikum ini berupa beberapa data pengamatan yang dapat dilihat pada beberapa table berikut :

Tabel 1. Gambar Belalang (Dissosteira carolina)

Klasifikasi :

1. Kingdom : Animalia 2. Filum : Artropoda 3. Kelas : Insecta 4. Ordo : Lipedoptera 5. Subordo : Glossata 6. Family : Hesperridae 7. Genus : Heteroneura

8. Spesies : Dissostera carolina

Tabel. 2. Gambar Capung (Neurothemis sp)

Klasifikasi :

1. Kingdom : Animalia 2. Filum : Artropoda 3. Kelas : Insecta 4. Ordo : Neuroptera 5. Family : Aeschnidae 6. Genus : Anax

(18)

Tabel 3. Gambar Kumbang (Leptinotarsa decemlineata) Klasifikasi:

1. Kingdom : Animalia 2. Divisi : Rhopalocera 3. Filum : Artropoda 4. Kelas : Insecta 5. Ordo : Coleoptera 6. Family : Scrabidae 7. Genus : Phylopoga

8. Spesies : Phylopog pontancensis.

Tabel 4. Gambar Kupu-kupu (Appias libythea)

Klasifikasi :

1. Kingdom : Animalia 2. Divisi : Rhopalocera 3. Filum : Artropoda 4. Kelas : Insecta 5. Ordo : Lipedoptera 6. Subordo : Glossata 7. Family : Hesperridae 8. Genus : Heteroneura 9. Spesies : Ropalocera

(19)

Dari hasil pengamatan anatomi luar tubuh pada serangga yang diamati

yaitu belalang (Dissosteira carolina), capung (Neurothemis sp), kumbang (Leptinotarsa decemlineata), dan kupu-kupu (Appias libythea), didapat hasil

pengamatan sebagai berikut :

Belalang (Dissosteira carolina), mempunyai bagian-bagian seperti antena, kepala, thoraks, abdomen, ovipositor, oseli, mulut, femur, sayap, dan torkus.

Belalang merupakan serangga (insecta) pemakan tumbuhan (herbivora) yang berasal dari ordo orthoptera atau serangga bersayap lurus.

Capung (Neurothemis sp), mempunyai bagian-bagian seperti kepala,

antena, mulut, mata, kaki, badan, sayap, dan ekor.Capung umumnya bertubuh relatif besar dan hinggap dengan sayap terbuka atau terbentang ke samping.

Sedangkan capung jarum umumnya bertubuh kecil (meskipun ada beberapa jenis yang agak besar), memiliki abdomen yang kurus ramping mirip jarum, dan hinggap dengan sayap-sayap tertutup, tegak menyatu di atas punggungnya.

Kumbang (Leptinotarsa decemlineata), memiliki bagian-bagian seperti kepala, antena, mulut, kumis, mata, kaki depan, kaki tengah, kaki belakang, sayap

luar,sayap dalam, torax dan abdomen. kumbang memiliki dua pasang sayap. Pasangan sayap yang berada di depan disebut elytra. Pasangan sayap ini mengeras dan menebal yang dapat melindungi pasangan sayap di belakangnya dan juga

melindungi bagian belakang tubuh kumbang.

Kupu-kupu (Appias libythea), memilki bagian-bagian seperti kepala,

(20)

sebagai sensor, dan sayap nya memiliki sisik, yang dapat berperan sebagai

(21)

Dari hasil pengamatan yang telah dilakukan dan pembahasan diatas maka dapat disimpulkan bahwa :

1. Serangga memiliki cara merusak tanaman yang berbeda-beda antara lain yaitu

mengisap, menjilat dan menusuk.

2. Serangga memiliki beberapa bagian yang terdiri dari kepala (caput) yaitu

mata, mulut, antena, dan cula serta dada yang terdiri dari kaki dan perut (abdomen).

3. Struktur tubuh serangga bagian dalam terdiri dari beberapa sistem yaitu sistem pencernaan, sistem saraf, sistem pernafasan, sistem sirkulasi, dan

sistem reproduksi.

4. Belalang merupakan serangga herbivora dari subordo Caelifera dalam ordo

Orthoptera. Serangga ini memiliki antena yang hampir selalu lebih pendek dari tubuhnya dan juga memiliki ovipositor pendek.

5. Belalang merupakan salah satu serangga yang mengalami metamorfosis tidak sempurna (Hemimetabola).

6. Kupu-kupu ini sangat bermanfaat untuk membantu jalannya penyerbukan tanaman.

(22)

Aderisandi, 2012. Metamorfosis Belalang,

http:// adearisandi.wordpress.com/2012/02/28/ metamorfosis-belalang/. Diakses pada tanggal 08 Desember 2014.

Banjarbaru.

Daisugi, 2011.Anatomi kupu-kupu, http://jujujitu.blogspot.com/2011/07/anatomi-kupu-kupu.html/. Diakses pada tanggal 08 Desember 2014. Banjarbaru.

Hadi, 2009.Biologi Insekta Entomologi. Graha Ilmu : Yogyakarka.

Ibrahim, G. 2012. Anatomi belalang, http://netitomo.blogspot.com/anatomi/ belalang.html/. Diakses pada tanggal 09 Desember 2014. Banjarbaru.

Jumar, 2000. Entomologi Pertanian. Rineka Cipta. Jakarta.Sakura, H, R. 2012. Study Identifikasi Serangga Belalang, http:

//haerynshared.blogspot.com/2012/05/study-identifikasi-serangga-belalang.html/. Diakses pada tanggal 09 Desember 2014.

Banjarbaru.

Steenis, 1981.Flora Untuk Sekolah di Indonesia. Jakarta: Pradnya Paramita. Suheriyanto, 2008.Ekologi Serangga. UIN Malang Press.

Gambar

Tabel 1. Gambar Belalang (Dissosteira carolina)
Tabel 3. Gambar Kumbang (Leptinotarsa decemlineata)

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan uraian tersebut maka teknik pembelajaran make a match diharapkan dapat meningkatkan kemampuan menulis permulaan khususnya menulis nama anggota tubuh

Pada penelitian ini juga disimpulkan bahwa salah satu mekanisme yang mungkin terjadi akibat dari efek toksik yang ditimbulkan oleh MSG pada sistem reproduksi mencit jantan

Trait Treatment Interaction (TTI) menggunakan Adobe Flash terhadap keterampilan kolaborasi (Collaboration) peserta didik pada materi teori kinetik gas dan hukum

Perasaan sedih atau tidak ada harapan yang jelas, yang mungkin secara spontan diutarakan tetapi alam perasaan depresi tidak berdampak besar terhadap perilaku atau fungsi sosial,

Dengan berlakunya Peraturan Kepala ini maka Peraturan Kepala Arsip Nasional Republik Indonesia Nomor 26 Tahun 2015 tentang Pedoman Pemilihan Arsiparis

Pendidikan merupakan proses memberi informasi dan melatih kemampuan seseorang untuk menyeleksi dan menginterpretasikan sebuah informasi, demikian halnya dengan memahami wakaf

Bila kurs mata uang dalam negeri melemah atau nilai dolar naik, maka kinerja saham di bursa efek dalam negeri akan melemah pada perusahaan yang melakukan SEO, penguatan nilai

Data dari hasil penelitian yang berjudul perbedaan tingkat keasaman (pH) saliva sebelum dan sesudah minum minuman bersoda pada mahasiswa Asrama Jurusan Keperawatan