• Tidak ada hasil yang ditemukan

Makalah Sistem Informasi Manajemen Sis (1)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Makalah Sistem Informasi Manajemen Sis (1)"

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

SISTEM PAKAR / EXPERT SYSTEM

Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Sistem Informasi Manajemen

Kelompok 4 :

Linda Apriyani (11132652)

Dela Oktaviani (11132475)

Deni Natalia Purba (11132419)

Muchnizar Insani (11132314)

Nurma Yanti (11132044)

Jurusan Komputerisasi Akuntansi

Akademi Manajemen Informatika dan Komputer Bina Sarana Informatika Margonda Depok

(2)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat dan ridho-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Makalah ini merupakan salah satu persyaratan untuk memperoleh nilai pada mata kuliah Sistem Informasi Manajemen.

Kami menyadari banyak kekurangan yang terdapat di dalam makalah ini, namun semoga makalah ini bisa menjadi sumbangsih yang bernilai bagi ilmu khususnya sistem informasi manajemen yang terus berkembang. Dalam proses penyusunannya, kami banyak menemui hambatan dan kesulitan. Namun berkat doa dan bantuan dari berbagai pihak kami dapat menyelesaikan makalah ini. Dengan selesainya penyusunan makalah ini, kami mengucapkan terima kasih kepada:

1. Tuhan Yang Maha Esa, kedua orang tua beserta keluarga tercinta yang telah memberikan dukungan moril, materil, dan spiritual.

2. Ibu Ririn Restu Aria, S. Kom, selaku pembimbing dan dosen mata kuliah Sistem Informasi Manajemen.

3. Seluruh teman – teman yang telah membantu kami dalam menyelesaikan makalah ini.

Semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca dan penulis pada umumnya. Kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pihak-pihak yang mendukung terselesaikannya makalah ini.

Depok, Juni 2014

Penyusun

(Kelompok Empat)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...i

(3)

BAB I PENDAHULUAN...1

1.1 Latar Belakang...1

1.2 Rumusan Masalah...2

1.3 Tujuan...2

1.4 Metode Penulisan...2

BAB II PEMBAHASAN...3

2.1 Definisi Sistem Pakar...3

2.2 Alasan Penggunaan Sistem Pakar...3

2.3 Pengembangan Sistem Pakar...7

2.4 Komponen Utama Sistem Pakar...7

2.5 Ciri-ciri Sistem Pakar...8

2.6 Kelebihan dan Kekurangan Sistem Pakar...8

2.7 Kategori Problema Sistem Pakar...8

2.8 Contoh Aplikasi dan Pengembangan Sistem Pakar...8

2.9 Contoh Aplikasi Sistem Pakar...8

BAB III PENUTUP...11

3.1 Kesimpulan...11

3.2 Saran...11

(4)

BAB PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Keunggulan manusia dibanding dengan makhluk sosial lainnya terletak pada kecerdasannya. Dengan kecerdasan manusia dapat menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi. Manusia kemudian menciptakan berbagai macam karya termasuk salah satunya komputer. Dalam era komputer, peran komputer sangat besar untuk meringankan pekerjaan manusia karena dapat mengolah data dalam jumlah yang besar dengan tingkat ketelitian yang tinggi. Penerapan komputer juga dilakukan pada berbagai bidang ilmu termasuk diantaranya dalam bidang ketenagakerjaan. Sebagai salah satu negara yang sedang berkembang, sudah tentu Indonesia membutuhkan tenaga kerja yang potensial dan kriteria yang sesuai dengan pekerjaannya untuk mendukung kemajuan dan perkembangan negara Indonesia.

Oleh sebab itu perusahaan membutuhkan seorang pakar yang dapat menangani masalah dibagian-bagian perusahaan. Akan tetapi perusahaan belum tentu dapat memakai seorang pakar karena dipandang dari segi keuangan perusahaan maupun waktu pakar tersebut. Dengan adanya masalah tersebut, maka peranan komputer akan sangat diperlukan dalam membantu perusahaan khususnya bagian personalia untuk merngatasi masalah tersebut. Oleh karena itu, maka dibuatlah satu sistem pakar untuk memudahkan perusahaan dalam merekrut karyawan secara baik berdasarkan kriteria-kriteria yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Solusi dari permasalahan ini adalah penggunaan sistem pakar yang berbasis computer.

Sistem pakar adalah system yang berusaha mengadopsi pengetahuan manusia ke computer yang dirancang untuk memodelkan kemampuan menyelesaikan masalah seperti layaknya seorang pakar. Dengan system pakar ini, orang awam pun dapat menyelesaikan masalahnya atau hanya sekedar mencari suatu informasi berkualitas yang sebenarnya hanya dapat diperoleh dengan bantuan para ahli dibidangnya. Sistem pakar ini juga akan membantu aktivitas para pakar sebagai asisten yang berpengalaman dan mempunyai pengetahuan yang dibutuhkan. Dalam penyusunannya, sistem pakar mengkombinasikan kaidah-kaidah penarikan kesimpulan (Inference Rules) dengan basis pengetahuan tertentu yang diberikan oleh satu atau lebih pakar dalam bidang tertentu. Kombinasi dari kedua hal tersebut disimpan dalam komputer, yang selanjutnya dilanjutkan dalam proses pengambilan keputusan untuk penyelesaian masalah tertentu.

(5)

Rumusan makalah ini akan menjelaskan tentang : 1. Definisi Sistem Pakar

2. Alasan Penggunaan Sistem Pakar 3. Pengembangan Sistem Pakar 4. Komponen Utama Sistem Pakar 5. Ciri-Ciri Sistem Pakar

6. Kelebihan Dan Kekurangan Sistem Pakar 7. Kategori Problema Sistem Pakar

8. Contoh Aplikasi Dan Pengembangan Sistem

1.3. Tujuan

Tujuan dibuatnya makalah ini adalah untuk memenuhi persyaratan dalam memperoleh nilai UAS mata kuliah Sistem Informasi Manajemen di semester II, serta dapat memberikan manfaat baik bagi penulis maupun pembaca untuk meningkatkan pemahaman pada mata kuliah ini. Khususnya pada pokok bahasan Sistem Pakar antara lain :

1. Pengertian Sistem Pakar

2. Bagaimana Pengembangan Sistem Pakar 3. Komponen Utama Sistem Pakar

4. Ciri-Ciri Sistem Pakar

5. Kelebihan Dan Kekurangan Sistem Pakar 6. Kategori Problema Sistem Pakar

1.4. Metode Penulisan

(6)

BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Sistem Pakar

Pakar adalah orang yang memiliki pengetahuan, penilaian, pengalaman, metode khusus serta kemampuan untuk menerapkan bakat ini didalam memberi nasihat dan memecaahkan masalah. Misalnya seorang dokter, penasehatkeuangan, pakar mesin mobil, dan lain sebagainya.

Kepakaran (Expertise) adalah pengetahuan yang ekstensif (meluas) dan spesifik yang diperoleh melalui rangkaian pelatihan, membaca, dan pengalaman. Pengetahuan membuat pakar dapat mengambil keputusan lebih baik dan lebih cepat daripada non-pakar dalam memecahkan masalah yang kompleks. Kepakaran mempunyai sifat berjenjang, pakar top memiliki pengetahuan lebih banyak daripada junior.

Sistem pakar adalah sistem yang berusaha mengadopsi pengetahuan manusia ke komputer, agar komputer dapat menyelesaikan masalah seperti yang biasa dilakukan para ahli.

Sistem pakar diciptakan tidak untuk menggantikan kedudukan seorang pakar tetapi untuk memasyarakatkan pengetahuan dan pengalaman pakar tersebut. Tujuan dari sebuah sistem pakar adalah untuk mentransfer kepakaran yang dimiliki seorang pakar kedalam komputer, dan kemudian kepada orang lain (nonexpert).

Bentuk umum dari sistem pakar adalah suatu program yang dibuat berdasarkan suatu set aturan yang menganalis informasi (biasanya diberikan oleh pengguna suatu sistem) mengenai suatu kelas masalah spesifik serta analisis matematis dari masalah tersebut.

Sistem pakar memberikan banyak keuntungan bagi operasi perusahaan dan manajer, tetapi memiliki keterbatasan signifikan. Artificial Intelligence merupakan suatu aktivitas untuk menyediakan berbagai mesin seperti komputer dengan menampilkan perilaku dengan penalaran yang cerdas apabila diamati sebagai manusia. Artificial Intelligence menyediakan berbagai aplikasi komputer yang canggih untuk menyamai berbagai jenis penalaran manusia.

(7)

2.2. Alasan Penggunaan Sistem Pakar

Terdapat banyak alasan bagi suatu perusahaan untuk mengadopsi sistem pakar, diantaranya :

a. Pakar disuatu perusahaan/instansi bisa pensiun, keluar, atau telah meninggal. Suatu aplikasi sistem pakar dapat diperbanyak dan disebarluaskan dengan mudah dan cepat. Hal ini berarti telah memperbanyak jumlah pakar dan memperluas jangkauan aksesnya.

b. Pengetahuan perlu didokumentasikan atau dianalisis. Penyimpanan data-data pengetahuan kedalam database dengan lengkap dan terpercaya menyebabkan informasi yang dibutuhkan bisa diakses dalam jangka waktu yang cukup lama.

c. Sistem pakar memungkinkan pengetahuan ditransfer lebih mudah dengan biaya yang lebih rendah. Sehingga seseorang yang berkonsultasi dengan sistem tersebut seolah-olah berkonsultasi dengan pakar aslinya.

d. Sistem pakar dapat menyediakan kepakaran setiap waktu diberbagai lokasi. Waktu pun sangat efisien.

e. Sistem atau orang biasa/awam yang terlibat didalamnya bekerja layaknya seorang pakar.

f. Secara otomatis mengerjakan tugas-tugas rutin yang membutuhkan seorang pakar. g. Seorang pakar mahal dan langka dalam efisiensi kerja, karena sistem yang

dikeluarkan untuk perancangan, implementasi, dan perawatan (maintenance) sistem pakar relatif lebih murah dan tidak mengenal sifat lelah/lupa dan sebagainya. Hal ini berimbasnya pada meningkatnya produktivitas dan kinerja perusahaan.

h. Penyimpanan data-data pengetahuan kedalam database dengan lengkap dan terpercaya menyebabkan informasi yang dibutuhkan bisa diakses dalam jangka waktu yang cukup lama. Sehingga seseorang yang berkonsultasi dengan sistem tersebut seolah-olah berkonsultasi dengan pakar aslinya.

i. Dimungkinkan terjadinya penyatuan kemampuan sistem pakar yang satu dengan yang lainnya, sehingga membuat kualitas hasil lebih meningkat sehingga seolah-olah seorang user sedang berkonsultasi dengan banyak pakar.

(8)

Suatu aplikasi sistem pakar dapat diperbanyak dan disebarluaskan dengan mudah dan cepat. Hal ini berarti telah memperbanyak jumlah pakar dan memperluas jangkauan aksesnya.

Perbandingan Seorang Ahli (Human Expert) Dengan Sistem Pakar (ES)

(9)

2.3. Pengembangan Sistem Pakar

Pengembangan sistem pakar dibagi menjadi dua generasi :

a. Sistem pakar generasi pertama menggunakan aturan jika-maka untuk mempresentasikan dan menyimpan pengetahuannya.

b. Sistem pakar generasi kedua jauh lebih fleksibel dan mengadopsi banyak representasi pengetahuan dan metode pertimbangan.

Pengalihan keahlian para dari para ahli ke media elektronik seperti komputer untuk kemudian dialihkan lagi kepada orang yang bukan ahli merupakan tujuan utama dari sistem akar. Proses ini membutuhkan 4 aktivitas yaitu :

a. Tambahan pengetahuan (dari para ahli atau sumber-sumber lainnya) b. Representasi pengetahuan (ke komputer)

c. Inferensi pengetahuan d. Pengalihan pengetahuan

Pengetahuan yang disimpan dikomputer disebut sebagai basis pengetahuan, yaitu fakta dan prosedur (biasanya berupa aturan). Salah satu fitur yang harus dimiliki oleh sistem pakar yaitu kemampuan untuk menalar. Jika keahlian-keahlian sudah tersimpan sebagai basis pengetahuan dan tersedia program yang mampu mengakses basis data, maka komputer harus dapat diprogram untuk membuat inferensi. Proses inferensi ini dikemas dalam bentuk motor inferensi (inference engine). Dan setiap sub sistem mempunyai sifat dari sistem untuk menjalankan suatu fungsi sistem tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan.

Tujuan dari pengembangan sistem pakar adalah : a. Mempermudah tenaga kerja ahli

b. Mengganti tenaga ahli

c. Menggabungkan kemampuan tenaga ahli d. Training tenaga ahli

(10)

Kunci sukses mengembangkan sistem pakar adalah :

a. Koordinir pengembangan sistem pakar dengan perencanaan strategis

b. Definisikan masalah dengan jelas untuk dipecahkan dan memahami domain masalah

c. Memberikan perhatian tertentu pada kelayakan etika dan hukum dari kelayakan sistem yang diusulkan

d. Memahami perhatian dan espektasi pemakai mengenai sistem

e. Menggunakan teknik manajemen yang dirancang untuk mempertahankan pengembang

b.4. Komponen Utama Sistem Pakar

a. User Interface (Antarmuka Pemakai)

Antarmuka pemakai, memungkinkan pemakai untuk berinteraksi dengan sistem pakar. User interface digunakan manajer untuk mengenter instruksi dan informasi kedalam sistem pakar dan menerima informasi dari sistem pakar.

1. Input Sistem Pakar

User interface dirancang untuk mempermudah dialog dua arah antara sistem dan pemakai dengan menampilkan teknik tanya jawab dan pengisian formulir kemudian muncul bahasa perintah dan menu elektronik dan sistem manajemen database.

2. Output Sistem Pakar

Sistem pakar dirancang untuk menyarankan pemecahan. b. Knowledge Base (Basis Pengetahuan)

Knowledge Base berisi pengetahuan-pengetahuan (pengetahuan gabungan) dalam memahami, merumuskan, dan menyelesaikan masalah. Knowledge Base adalah bagian dari sistem pakar yang berisi domain masalah.

Knowledge Base terdiri dari fakta yang menggambarkan area problem atau problem domain dan juga teknik penyajian yang menggunakan fakta sesuai logika. Domain pengetahuan seorang pakar pada dasarnya adalah spesifik terhadap domain masalah.

c. Inference Engine (Mesin Inferensi)

(11)

d. Development Engine

Komponen yang digunakan untuk mengolah sistem pakar, terdiri dari bahasa pemrograman.

Model Sistem Pakar

(12)

Tools perangkat lunak yang dikembangkan memberikan keleluasaan pada perekayasa pengetahuan untuk memasukkan himpunan aturan pada basis pengetahuan, dan diperolehnya suatu solusi berdasarkan basis pengetahuan yang ada. Sehingga Tools Sistem Pakar yang dibuat dalam penelitian ini dapat digunakan untuk memecahkan berbagai macam domain permasalahan.

Mesin informasi di atas merupakan mesin yang dapat berpikir dengan cermat dan tepat untuk pencapaian suatu keputusan yang diambil melalui pengetahuan, yakni komputer. Jadi Sistem Pakar dapat kita definisikan sebagai suatu sistem perangkat lunak yang menggunakan ilmu, fakta dan teknik berpikir dalam pengambilan keputusan untuk menyelesaikan masalah-masalah yang biasanya hanya dapat diselesaikan oleh tenaga kerja ahli dalam bidang yang bersangkutan. Ahli disini melakukan pemindahan ilmu pengetahuan (akuisisi ilmu pengetahuan) yang dia miliki kepada suatu sistem yang di berada pada sebuah perangkat lunak komputer. Sistem Pakar ini sudah banyak di gunakan untuk membantu manusia dalam bidang manajerial.

Bentuk pengetahuan :

a. fakta-fakta pada lingkup permasalahan tertentu b. teori-teori pada lingkup masalah tertentu

c. prosedur-prosedur berkenaan dengan lingkup masalah tertentu d. strategi-strategi global untuk menyelesaikan masalah

e. meta-knowledge (pengetahuan tentang pengetahuan)

Pengetahuan di dalam Sistem Pakar

Pengetahuan yang digunakan untuk memecahkan suatu masalah harus dipaparkan sehingga dapat digunakan untuk menuliskan kode ke dalam komputer dan kemudian dapat dilakukan pengambilan keputusan oleh Sistem Pakar. Ada berbagai metode formal untuk mewakili pengetahuan dan pada umumnya karakteristik dari suatu masalah tertentu akan menentukan teknik penyajian yang sesuai mempekerjakan.

(13)

Suatu dasar pengetahuan yang terdiri dari ratusan atau beribu-ribu aturan dapat menyebabkan suatu masalah dengan organisasi dan manajemen aturan itu. Pengaturan visualisasi dan aturan saling behubungan, mereka dapat dipenuhi sampai jaringan ketergantungan.

Sepanjang konsultasi aturan dasar, dikemukakan kondisi-kondisi yang dapat memuaskan pemakai. Operasi ini dilakukan oleh mesin pengambil kesimpulan. Suatu ketika semua kondisi-kondisi ( yaitu. IF bagian-bagian dari aturan) dari suatu aturan sesuai, aturan dieksekusi dan kesimpulan yang sesuai ditarik. Berdasarkan Atas kesimpulan dan fakta yang diperoleh selama konsultasi, mekanisme kesimpulan menentukan pertanyaan yang (mana) akan ditanyakan dan di pesan apa yang ditampilkan. Ada berbagai metoda inferencing tersedia untuk melaksanakan tugas pencarian, menyesuaikan, dan eksekusi. Suatu karakteristik Sistem Pakar yang berbeda dari perangkat lunak konvensional adalah kemampuan mereka untuk memperbaiki kekurangan atau kesalahan data.

Dalam sepuluh tahun terakhir, perangkat lunak komputer berbasis kecerdasan buatan yang disebut Sistem Pakar sudah menerima banyak perhatian. Karena perangkat lunak ini sudah banyak di gunakan untuk memecahkan permasalahan yang berhubungan didalam suatu bidang. Contohnya meliputi sistem komputer disain, perbaikan lokomotif, dan cloning Gen.

Pada jaman sekarang ini perangkat lunak komputer yang paling sering digunakan adalah suatu Sistem Pakar yang memiliki friendly user interface. Interface ini tidak membuat kerja sistem itu menjadi lambat, tetapi dapat memungkinkan user yang tidak memiliki pengalaman untuk mengetahui permasalahan, pemecahan dan dapat menarik kesimpulan dari sistem itu.

Membuat Sistem Pakar lebih mudah digunakan

(14)

pemakai ketika beroperasi. Hampir semua perangkat lunak pengembangan modern menawarkan kapasitas yang saling berhubungan antara sistem grafik dan teks.

Sistem Pakar sebagai kecerdasan buatan, menggabungkan pengetahuan dan fakta-fakta serta teknik penelusuran untuk memecahkan permasalahan yang secara normal memerlukan keahlian dari seorang pakar. Tujuan utama pengembangan sistem pakar adalah mensubtitusikan pengetahuan dan pengalaman pakar di berbagai bidang seperti bidang pertanian, kelautan, bisnis, pendidikan, ilmu pengetahuan, telekomunikasi, geologi dan meteorologi, kesehatan dan pengobatan, komunikasi dan transportasi.

Sistem pakar akan menjadi layaknya seorang pakar di dalam bidang tertentu sesuai kebutuhan manusia. Sistem pakar juga merupakan perkembangan dunia teknologi mutakhir, yang membuat manusia/pengguna mendapatkan informasi dan panduan pada saat yang diperlukan, selain juga dapat menghemat biaya.

2.5 Ciri-ciri Sistem Pakar

Ciri-ciri Sistem Pakar adalah :

a. Memiliki fasilitas informasi yang handal b. Mudah dimodifikasi

c. Dapat digunakan dalam berbagai jenis komputer d. Memilki kemampuan untuk belajar beradaptasi.

e. Bekerja secara sistematis berdasarkan pengetahuan dan mekanisme tertentu. f. Pengambilan keputusan berdasarkan kaidah-kaidah tertentu dan dapat

merespons masukkan user (melalui kotak dialog).

g. Dapat menalar data-data yang tidak pasti dan memberikan beberapa alasan pemilihan.

h. Dikembangkan secara bertahap dan terbatas pada bidang keahlian tertentu saja.

(15)

Bentuk Sistem Pakar :

a. Berdiri sendiri. Sistem jenis ini merupakan s/w yang berdiri sendiri tidak tergabung dengan s/w lain.

b. Tergabung. Sisetm ini merupakan bagian program yang terkandung di dalam suatu algoritma (konvensional) .

c. Menghubungkan ke s/w lain. Bentuk ini biasanya merupakan SP yang menghubungkan ke suatu paket program tertentu, misalnya DBMS.

d. Sistem mengabdi. Sistem ini merupakan bagian dari computer khusus yang dihubungkan dengan suatu fungsi tertentu.

2.6 Kelebihan dan Kekurangan Sistem Pakar

1. Kelebihan Sistem Pakar :

a. Memungkinkan orang awam bisa mengerjakan pekerjaan para ahli

b. Menyederhanakan pekerjaan dan meningkatnya efisiensi kerja c. Bisa melakukan proses secara berulang secara otomatis d. Menyimpan pengetahuan dan keahlian para pakar e. Meningkatkan output dan produktivitas

f. Meningkatkan kualitas

g. Mampu mengambil dan melestarikan keahlian para pakar h. Mampu beroperasi dalam lingkungan berbahaya

i. Memiliki kemampuan untuk mengakses pengetahuan j. Memiliki realibilitas

k. Meningkatkan kapabilitas system computer

l. Memiliki kemampuan untuk bekerja dengan informasi yang tidak lengkap dan mengandung ketidakpastian

m. Sebagai media pelengkap dalam pelatihan

(16)

Kelebihan Sistem Pakar Bagi Manajer

a. Mempertimbangkan lebih banyak alternatif b. Menerapkan logika tingkat tinggi

c. Mempunyai lebih banyak waktu untuk mengevaluasi aturan pengambilan keputusan

d. Logika Konsisten

Keuntungan Sistem Pakar Bagi Perusahaan a. Kinerja Lebih baik dari tim manajemen

b. Mempertahankan sumber daya pengetahuan perusahaan

Dalam kaitannya dengan proses pengambilan keputusan, beberapa manfaat yang dapat diberikan oleh sistem pakar kepada manajer perusahaan antara lain :

a. Solusi

Aternatif solusi yang dihasilkan melalui sistem pakar umumnya lebih banyak, lebih beralasan dengan beberapa pertimbangan teknis, penyajiannya lebih sistematis dan terkadang dilengkapi fitur-fitur tambahan seperti grafik, diagram dan alat-alat penunjang lainnya sehingga lebih merepresentasikan keadaan sebenarnya. Hal ini sangat diperlukan oleh seorang manajer mengingat keputusan yang diambil berbasis multi-kriteria.

b. Logika

Penerapan logika pada kode-kode program dimungkinkan dalam tingkatan yang cukup rumit sekalipun. Hal serupa apabila dibebankan kepada manusia, maka akan membutuhkan waktu yang lama dengan kemungkinan kesalahan analisa dan faktor-faktor kelemahan manusiawi lainnya yang cenderung tinggi. Sistem pakar memberikan hasil dalam waktu yang cepat melalui penalaran yang terstruktur.

c. Waktu

(17)

d. Konsisten.

Keputusan yang dihasilkan akan lebih konsisten dan terarah, mengingat bahwa algoritma yang digunakan dalam pengeksekusian data adalah tetap dan konsisten.

2. Kelemahan Sistem Pakar :

a. Biaya yang diperlukan untuk membuat dan memeliharanya sangat mahal. b. Sulit dikembangkan.

Hal ini erat kaitannya dengan ketersediaan pakar dalam bidangnya. Sistem pakar hanya dapat menangani pengetahuan yang konsisten. Sistem pakar dirancang dengan aturan-aturan yang hasilnya sudah pasti dan konsisten sesuai dengan alur di diagram pohonnya. Untuk pengetahuan yang cepat berubah-rubah dari waktu ke waktu, maka knowledge base di sistem pakar harus selalu diubah, yang tentu cukup merepotkan.

c. System pakar tidak 100% bernilai benar.

Sistem pakar tidak dapat menangani hal yang bersifat judgement (Pertimbangan atau intuisi). Sistem pakar memberikan hasil yang pasti, sehingga keputusan akhir pengambilan keputusan jika melibatkan kebijaksaaan dan institusi masih tetap di tangan manajemen.

2.7 Kategori Problema Sistem Pakar

Kategori Problema Sistem Pakar secara umum :

a.Interpretasi : membuat kesimpulan atau deskripsi dari sekumpulan data mentah.

Pengambilan keputusan dari hasil observasi, termasuk pengenalan ucapan, analisis citra, interpretasi sinyal, dll

b. Prediksi : memproyeksikan akibat-akibat yang dimungkinkan dari situasi-situasi tertentu. Contoh : prediksi demografi, prediksi ekonomi, dll.

c.Diagnosis : menentukan sebab malfungsi dalam situasi kompleks yang didsarkan pada gejala-gejala yang teramati diagnosis medis, elektronis, mekanis, dll.

(18)

e.Perencanaan : merencanakan serangkaian tindakan yang akan dapat mencapai sejumlah tujuan dengan kondisi awal tertentu. Contoh : perencanaan keuangan, militer, dll

f.Monitoring : membandingkan hasil pengamatan dengan kondisi yang diharapkan. Contoh : computer aided monitoring system

g. Debugging : menentukan dan menginterpretasikan cara-cara untuk mengatasi malfungsi. Contoh : memberikan resep obat terhadap kegagalan

h. Instruksi : mendeteksi dan mengoreksi defisiensi dalam pemahaman domain subyek. Contoh : melakukan instruksi untuk diagnosis, debugging dan perbaikan kinerja

i. Kontrol : mengatur tingkah laku suatu environment yang kompleks. Contoh :

melakukan kontrol terhadap interpreasi, prediksi, perbaikan dan monitoring kelakukan sistem.

Domain expert

a.Orang yang memiliki ketrampilan (skill) dan pengetahuan (knowledge) untuk menyelesaikan masalah khusus dengan cara-cara yang superior dibanding orang kebanyakan.

b. Memiliki pengetahuan kepakaran

c.Memiliki ketrampilan problem-solving yang efisien d. Dapat mengkomunikasikan pengetahuan

e.Dapat menyediakan waktu f. Dapat bekerja sama

Knowledge Engineer

a. Orang yang melakukan proses disain, mengembangkan dan menguji suatu sistem pakar

b. Memiliki ketrampilan rekayasa pengetahuan (knowledge engineering) c. Memiliki ketrampilan komunikasi yang baik

(19)

End-User

a. Dapat membantu mendefinisikan spesifikasi interface b. Dapat membantu proses akuisisi pengetahuan

c. Dapat membantu proses pengembangan sistem

2.8 Contoh Aplikasi dan Pengembangan Sistem Pakar

a. Dendral : Mengidentifikasi struktur organik tak dikenal melalui analisa spektrum massa dan ilmu kimia

b. Mycin: Identifikasi bakteri penyebab infeksi dan merekomendasikan antiobiotik dengan dosis yang disesuaikan dengan berat tubuh pasien. Dirancang oleh Edward Feigenbaum (Universitas Stanford) th ’70 an.

c. Dipmeter Advisor: Digunakan oleh Schlumberger untuk analisis data dalam pengeboran minyak.

d. XCON & XSEL : Membantu konfigurasi sistem komputer besar. Dikembangkan oleh Digital Equipment Corporation (DEC) dan Carnegie Mellon Universitas (CMU), akhir ’70 an. Untuk sistem komputer DEC VAC 11 1780

e. Sophie : Analisis sirkit elektronik

f. Prospector : Digunakan di dalam geologi untuk membantu mencari dan menemukan deposit. Didesign oleh Sheffield Research Institute, akhir ‘70an

g. Folio : Menbantu memberikan keutusan bagi seorang manajer dalam hal stok broker dan investasi.

h. Delta : Pemeliharaan lokomotif listrik disel. Didesign & dikembangkan oleh General Electric Company.

i. YESMVS : Membantu operator komputer & mengontrol sistem operasi MVS (multiple virtual storage). Didesign oleh IBM awal th ‘80an

(20)

2.9. Contoh Aplikasi Sistem Pakar

Ini adalah contoh Sistem Pakar sederhana, Sistem Pakar Bengkel Mobil yang bertujuan untuk mencari apa yang salah sehingga mesin mobil pelanggan yang tidak mau hidup, dengan memberikan gejala-gejala yang teramati. Anggap Sistem Pakar kita memiliki aturan-aturan berikut:

a. JIKA mesin_mendapatkan_bensin DAN starter_dapat_dihidupkan MAKA ada_masalah_dengan_pengapian

b. JIKA TIDAK BENAR starter_dapat_dihidupkan DAN TIDAK BENAR lampu_menyala MAKA ada_masalah_dengan_aki

c. JIKA TIDAK BENAR starter_dapat_dihidupkan DAN lampu_menyala MAKA ada_masalah_dengan_starter

d. JIKA ada_bensin_dalam_tangki_bahan_bakar MAKA mesin_mendapatkan_bensin

Terdapat 3 masalah yang mungkin, yaitu: ada_ masalah_ dengan _pengapian, ada_ masalah_ dengan_ aki dan ada_ masalah_ dengan_ starter. Dengan sistem terarah-tujuan (goal-driven), kita hendak membuktikan keberadaan setiap masalah tadi.

Pertama, Sistem Pakar berusaha untuk membuktikan kebenaran ada_masalah_dengan_pengapian. Di sini, aturan 1 dapat digunakan, sehingga Sistem Pakar akan menset goal baru untuk membuktikan apakah mesin_mendapatkan_bensin serta starter_dapat_dihidupkan. Untuk membuktikannya, aturan 4 dapat digunakan, dengan goal baru untuk membuktikan mesin_mendapatkan_bensin. Karena tidak ada aturan lain yang dapat digunakan menyimpulkannya, sedangkan sistem belum memperoleh solusinya, maka Sistem Pakar kemudian bertanya kepada pelanggan: “Apakah ada bensin dalam tangki bahan bakar?”. Sekarang, katakanlah jawaban klien adalah “Ya”, jawaban ini kemudian dicatat, sehingga klien tidak akan ditanyai lagi dengan pertanyaan yang sama.

(21)

Sistem Pakar berkesimpulan bahwa hal ini bukanlah solusi dari problem yang ada, dan kemudian melihat hipotesis berikutnya: ada_masalah_dengan_aki. Sudah diketahui (dibuktikan) bahwa mesin tidak dapat distarter, sehingga yang harus dibuktikan adalah bahwa lampu tidak menyala. Sistem Pakar kemudian bertanya: “Apakah lampu menyala?”. Misalkan jawabannya adalah “Tidak”, maka sudah terbukti bahwa ada masalah dengan aki.

Sistem ini mungkin berhenti sampai di sini, tetapi biasanya ada kemungkinan terdapat lebih dari satu solusi (misalnya terdapat lebih dari satu kerusakan), atau ada kemungkinan terdapat solusi lain yng lebih tepat, sehingga biasanya semua hipotesis diperiksa kebenarannya. Sistem Pakar ini kemudian mencoba membuktikan bahwa ada_masalah_dengan_starter, namun dari fakta yang sudah diperoleh, yaitu lampu tidak menyala, maka pembuktiannya menjadi gagal. Dengan demikian solusi yang diberikan oleh Sistem Pakar adalah ada masalah dengan aki. Secara lengkap, interaksi antara Sistem Pakar dengan klien mungkin seperti ini :

System Pakar : Apakah ada bensin dalam tangki bahan bakar?

Klien : Ya

System Pakar : Apakah starter dapat dihidupkan? Klien : Tidak

System Pakar : Apakah lampu menyala? Klien : Tidak

System Pakar : Saya berkesimpulan bahwa ada masalah dengan aki

Fasilitas Penjelasan

Kebanyakan Sistem Pakar mempunyai fasilitas penjelasan yang mengijinkan klien untuk bertanya mengapa dia diberi suatu pertanyaan atau bagaimana dapat mencapai suatu kesimpulan. Pertanyaan dari klien tersebut dijawab dengan mengacu pada goal, aturan yang dipakai, dan data-data yang ada. Contoh pemakaian fasilitas penjelas dalam Sistem Pakar di atas dapat dilihat pada percakapan berikut :

System Pakar : Apakah ada bensin dalam tangki bahan bakar? Klien : Ya

System Pakar : Apakah starter dapat dihidupkan? Klien : Tidak

(22)

Klien : Mengapa?

System Pakar : Saya mencoba membuktikan bahwa ada masalah dengan aki. Sudah ditunjukkan adalah tidak benar starter dapat dihidupkan. Sehingga jika tidak benar bahwa lampu menyala, maka ada masalah dengan aki. Apakah lampu menyala?

Klien : Tidak

System Pakar : Saya berkesimpulan bahwa ada masalah dengan aki Klien : Bagaimana bisa?

System Pakar : Hal ini sesuai dengan aturan no 2 : JIKA TIDAK BENAR

starter_dapat_dihidupkan DAN TIDAK BENAR lampu_menyala MAKA ada_masalah_dengan_aki bahwa tidak benar

starter_dapat_dihidupkan sudah dijawab, bahwa tidak benar tidaklah sama, sehingga seringkali klien tetap tidak mengerti maksudnya. Hal ini karena biasanya penjelasan hanya meliputi pengetahuan yang dangkal atau hanya permukaan saja sebagaimana tercantum dalam autran yang dipunyai, bukannya pengetahuan yang mendalam yang mendasari aturan tersebut. Dalam contoh di atas, Sistem Pakar hanya mengatakan bahwa hal ini sesuai dengan aturan no 2, tetapi tidak menjelaskan secara lebih detil mengenai aturan 2 tersebut. Mungkin klien perlu diberi pengertian bahwa lampu dan starter dua-duanya menggunakan aki untuk menyalakannya. Hal penting lain adalah ketika klien gagal mengerti atau menerima penjelasan yang diberikan, biasanya Sistem Pakar tidak dapat memberi penjelasan dengan cara lain (tidak begitu halnya dengan seorang pakar yang mampu menggunakan kalimat yang lain untuk mencoba menjelaskannya).

2. Eliza

(23)

berkomunikasi dengannya sebagaimana sedang berkonsultasi dengan seorang terapis. Berikut ini adalah contoh percakapan antara Eliza dengan seorang klien:

Eliza : Hello. I am ELIZA. How can I help you?

Klien : My name is Balza.

Eliza : I have told you before, I do not care about names. Klien : I don’t have any money. That’s my problem. Eliza : Why do you say your problem?

Klien : Because you asked me.

Eliza : Do any other reasons not come to mind? Klien : No.

Eliza : You are being a bit negative. Klien : Why?

Eliza : Please go on. Klien : OK. I am bankrupt.

Eliza : How long have you been bankrupt? Klien : A year.

Eliza : Please go on.

Klien : So, what should I do?

Eliza : Does that question interest you? Klien : Yes, how can I make big money? Eliza : You are sure?

Klien : Of course I’m sure.

3. Parry

Parry adalah Sistem Pakar yang juga paling awal dikembangkan di Stanford University oleh seorang psikiater, Kenneth Colby, yang mensimulasikan seorang paranoid. Berikut ini contoh respon Parry terhadap pertanyaan seorang psikiater yang mengintervienya.

Psikiater : Why are you in the hospital?

(24)

Psikiater : What trouble did you have with the police? Parry : Cops don't do their job.

Psikiater : What do they do instead? Parry : Cops arrest the wrong people. Psikiater : They arrest the right ones sometimes Parry : The law should get those Italian crooks. Psikiater : Are you Italian?

Parry : My background is British but I was born in this country. Psikiater : Do you know any Italian crooks?

(25)

BAB III PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Dari makalah yang telah kami susun, kami dapat menarik kesimpulan bahwa Sistem Pakar adalah Sistem yang berusaha mengadopsi pengetahuan manusia ke komputer, agar komputer dapat menyelesaikan masalah seperti yang biasa dilakukan para ahli.

Ada beberapa hal penting yang perlu diperhatikan bahwa, secanggih apapun suatu sistem atau sebesar apapun basis pengetahuan yang dimiliki, tentu saja ada kelemahannya sebagai konsekuensi logis kelemahan manusia sebagai penyusun elemen-elemennya. Bahwa sistem tidak memlliki inisiatif untuk melakukan suatu tindakan diluar dari apa yang telah diprogramkan untuknya, kemungkinan terjadi kesalahan-kesalahan yang tidak disengaja (bugs), ketidak mampuan sistem mengotomasi semua proses atau sekedar mengindera proses tertentu memang menjadi kendala sekaligus tantangan bagi para pengembang IT kedepan. Sering juga keputusan final yang diambil oleh seorang manajer justru tidak sesuai dengan apa yang telah disarankan oleh sistem dengan memperhatikan berbagai analisa dan pertimbangan dari banyak fihak. Hal tersebut di atas sangat mungkin terjadi di dunia nyata, ketika penerapan aplikasi dirasa tidak begitu mendukung produktivitas atau apa yang populer dikenal sebagai produktivity paradox, yaitu suatu kondisi dimana penerapan teknologi yang menghabiskan biaya besar justru tidak bisa mencapai target yang diinginkan dan bahkan pada beberapa kasus, fihak perusahaan memutuskan untuk menghentikan pengembangan proyek IT tersebut setelah setengah berjalan dengan alasan-alasan tertentu dan terpaksa harus menelan ludah pahit kerugian.

(26)

Referensi

Dokumen terkait

Hasil dari penelitian adalah dengan melihat pola sebaran pengunjung sehingga dapat dilihat bagaimana fasilitas pendukung dapat menjadi salah satu obyek pasif ataupun

Penyakit ini terjadi akibat berkurangnya diameter atau elastisitas saluran kencing, dalam hal ini uretra, akibat terbentuknya jaringan parut (sikatriks) yang

Penelitian ini dapat disimpulkan bahwa dalam sebuah keluarga harus ada yang menjadi pimpinan, sejak awal kepemimpinan keluarga itu telah di amanahkan kepada

Kebun kelapa sawit Bangun Koling Estate (BKLE) adalah salah satu kebun dari unit usaha yang dimiliki oleh PT Windu Nabatindo Abadi (WNA).. PT WNA merupakan anak perusahaan PT

Komplikasi ensefalopati hepatikum, perdarahan varises esofagus, syok septik dan skor Child-Pugh serta MELD pada penelitian ini bermakna secara statistik

Setelah data dianalisis dapat dikatakan bahwa ada pengaruh yang signifikan Model Pembelajaran Cooperative Tipe Numbered Heads Together berbantuan Interactive Handout

Analisis ragam menunjukkan bahwa perbandingan tepung terigu dengan tepung pisang kepok dalam pembuatan fetucini berpengaruh sangat nyata terhadap warna tetapi tidak

Parameter-parameter yang digunakan dalam penelitian ini meliputi indeks kebasahan, indeks kecerahan, indeks vegetasi, bentuk lahan, geohidrologi, curah hujan, serta penggunaan