• Tidak ada hasil yang ditemukan

Peningkatan dan kepuasan mahasiswa terhadap

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Peningkatan dan kepuasan mahasiswa terhadap"

Copied!
53
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Penyampaian informasi kini bukanlah hal yang sulit lagi. Informasi dapat menyebar tanpa memerlukan waktu lama. Hal ini disebabkan oleh bantuan teknologi. Jika sebelumnya kita harus menyampaikan informasi hanya melalui mulut ke mulut, papan pengumuman atau media surat yang membutuhkan waktu lama untuk menyebar, kini sudah banyak teknologi yang bisa digunakan untuk mempermudah penyampaian informasi, sehingga kita dapat menerima informasi tanpa terbatas ruang dan waktu.

Namun, kemudahan dalam menyampaikan informasi tersebut sering menimbulkan masalah. Mudahnya informasi menyebar membuat kita kesulitan mendapatkan informasi yang benar-benar dibutuhkan. Oleh sebab itu, penyedia informasi harusnya mengkategorikan informasi sesuai kebutuhan. Sehingga penerima bisa mendapatkan informasi sesuai kebutuhan sekaligus merasakan kepuasan terhadap informasi yang didapatkan. Karena informasi yang baik merupakan informasi yang dapat memenuhi kebutuhan penerimanya sekaligus bisa dengan cepat didapatkan.

(2)

Di Universitas Sriwijaya (UNSRI) penyampaian informasi dilakukan menggunakan website, baik website yang disediakan untuk penyampaian informasi bagi seluruh civitas akademika UNSRI hingga website dari tiap-tiap prodi. Mahasiswa yang ingin mencari informasi dapat langsung membuka website yang sesuai dengan kebutuhan informasi yang diinginkan. Selain itu, mahasiswa harus sering membuka website-website tersebut agar tidak ketinggalan informasi. Hal tersebut dirasakan masih kurang efektif mengingat harus membutuhkan waktu khusus untuk mencari dan menemukan informasi yang dibutuhkan. Sehingga diperlukan teknologi informasi yang sesuai dengan keaadan tersebut, agar dapat mempermudah mahasiswa dalam menerima informasi.

Saat ini smartphone sudah menjadi kebutuhan dikalangan masyarakat. Mulai dari kalangan bawah hingga kalangan atas memilikinya. Harganya yang semakin murah dan dukungan spesifikasi yang baik membuat smartphone terus berkembang. Hal ini menyebabkan aplikasi-aplikasi mobile semakin banyak dikembangkan para developer software.

Aplikasi mobile merupakan perkembangan dari zaman aplikasi web. Aplikasi mobile dinilai lebih efektif dalam penyampaian informasi karena dapat diinstal dalam perangkat smartphone kita, sehingga kita bisa menerima informasi kapan pun dan dimana pun. Selain itu, aplikasi mobile menggunakan jaringan internet sebagai media komunikasi datanya. Sehingga biaya untuk berkomunikasi semakin murah.

(3)

APLIKASI MOBILE BERBASIS ANDROID PADA UNIVERSITAS SRIWIJAYA.”

1.2 Tujuan

Tujuan dari penelitian ini adalah :

1. Untuk menganalisis sistem penyampaian informasi kepada mahasiswa Universitas Sriwijaya.

2. Untuk mengembangkan sistem penyampaian informasi kepada mahasiswa Universitas Sriwijaya.

3. Untuk meningkatkan pelayanan terhadap mahasiswa dalam menerima informasi di Universitas Sriwijaya.

1.3 Manfaat

Bagi mahasiswa Universitas Sriwijaya :

1. Mempermudah mahasiswa dalam menerima informasi.

2. Mendapatkan informasi yang sesuai dengan kebutuhan mahasiswa. 3. Menghemat waktu dan biaya.

Bagi penulis :

1. Sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan masa studi di Fakultas Ilmu Komputer Prodi Sistem Informasi Universitas Sriwijaya.

(4)

1.4 Batasan Masalah

Agar pembahasan laporan akhir ini tidak menyimpang dari permasalahan pokok, maka penulis membatasi ruang lingkup dari permasalahan yang akan dibahas, yaitu:

1. Informasi-informasi dipilih dan di-input oleh admin ke database server yang disediakan.

2. Aplikasi Client berbasis android digunakan untuk menerima informasi prodi yang diambil dari server.

3. Penulis hanya membahas rancangan sistem secara umum menggunakan rancangan sistem secara terstruktur.

4. Penulis tidak membahas rancangan aplikasi android secara mendetail. 5. Sistem akan diujicobakan pada Prodi Sistem Informasi Fakultas Ilmu

Komputer Universitas Sriwijaya.

6. Tahap pengembangan sistem hanya dilakukan sampai tahap ujicoba dan implementasi.

(5)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Profil Universitas Sriwijaya (UNSRI) 2.1.1. Sejarah Universitas Sriwijaya (UNSRI)

Ide untuk memiliki sebuah perguruan tinggi di Sumatera Selatan telah ada sejak awal tahun 1950-an, yang dicetuskan dalam suatu kesempatan resepsi perayaan hari Kemerdekaan tanggal 17 Agustus 1952. Diprakarsai oleh beberapa orang pemuka masyarakat, menjelma menjadi kesepakatan untuk membentuk "Panitia Fakulteit Sumatera Selatan". Menjelang akhir Agustus 1952, dengan berbagai pertimbangan, ditetapkan bahwa yang pertama akan didirikan adalah fakultas ekonomi. Untuk itu dibentuklah "Panitia Fakultet Ekonomi Sumatera Selatan" yang dikelola oleh suatu yayasan yang didirikan pada tanggal 1 April 1953 dengan nama "Yayasan Perguruan Tinggi Sjakhjakirti".

Pembukaan Fakultas Ekonomi secara resmi di bawah Yayasan Perguruan Tinggi Sjakhjakirti ini dilakukan pada tanggal 31 Oktober 1953 dalam suatu acara yang dihadiri oleh Mr. Hadi, Sekretaris Jenderal Kementrian Pendidikan Pengajaran dan Kebudayaan (PPK), Drg. M. Isa (Gubernur Sumatera Selatan), Letjen. TNI (Purn.) Bambang Utoyo (Panglima TT II Sriwijaya) dan Ali Gathmyr (Ketua DPRD Sumatera Selatan).

(6)

Dies Natalis IV Fakultas Ekonomi, diresmikanlah fakultas tersebut dengan nama 'Fakultas Hukum dan Pengetahuan Masyarakat".

Pengembangan kemudian dilanjutkan dengan bantuan Penguasa Militer Teritorial II Sriwijaya yang memberikan bantuan keuangan unuk mendirikan gedung permanen Yayasan Perguruan Tinggi Sjakhjakirti di Bukit Besar (kini Kampus Unsri Bukit Besar). Upacara peletakan batu pertamanya dilakukan pada tanggal 31 Oktober 1957.

Upaya selanjutnya adalah penegerian perguruan tinggi yang sudah ada tersebut. Dengan perjuangan gigih tokoh masyarakat Sumsel ketika itu, antara lain Kolonel Harun Sohar (Panglima selaku Ketua Paperda TT II/ Sriwijaya) dan H.A. Bastari (Gubernur), hambatan yang masih ada untuk berdirinya universitas negeri di Palembang dapat diatasi. Delegasi yang dikirim ke Jakarta bulan Desember 1959 menemui Menteri PPK (Mr. Moh Yamin) berhasil memperoleh jaminan kesediaan pemerintah untuk mengambil alih Perguruan tinggi Sjakhjakirti menjadi suatu universitas negeri. Dengan Peraturan Pemerintah No. 42 Tahun 1960 tanggal 29 Oktober 1960 (Lembaran Negara Tahun 1960 No. 135) akhirnya berdirilah Universitas Sriwijaya yang peresmiannya dilakukan pada tanggal 3 November 1960 dalam upacara penandatanganan piagam pendirian oleh Presiden Sukarno dengan disaksikan oleh Menteri PPK (Mr. Priyono) dan beberapa Duta Besar negara sahabat. Sebagai Presiden Universitas yang pertama diangkat Drg. M. Isa yang diangkat dengan Keputusan Presiden No. 696/M tahun 1960 tanggal 29 Okober 1960.

(7)

tanah seluas 712 hektar, di Indralaya, Kabupaten Ogan Komering Ilir (Sekarang Ogan Ilir-OI), pada tahun 1982. Pembangunan kampus baru ini dimulai pada tahun 1983 dengan bantuan dana Asian Development Bank (ADB), yang secara fisik baru dimulai pada tahun 1989 dan berakhir pada tanggal 31 Desember 1993. Gubernur Sumatera Selatan H Ramli Hasan Basri memberikan kuliah perdana menandai awal kegiatan akademik di kampus baru Indralaya ini pada tanggal 1 September 1993. Pemanfaatan sepenuhnya fasilitas di Kampus Indralaya dilaksanakan dengan Keputusan Rektor pada bulan Januari 1995 dimana ditetapkan bahwa terhitung sejak tanggal 1 Februari 1995 semua kegiatan administrasi dan sebagian besar kegiatan akademik diselenggarakan di Kampus Indralaya. Peresmian Kampus Unsri Indralaya yang sesungguhnya baru dilaksanakan pada tanggal 6 Maret 1997 oleh Presiden Soeharto.

2.1.2. Visi, Misi dan Tujuan 2.1.2.1. Visi

(8)

2.1.2.2. Misi

Untuk mewujudkan visinya, Unsri menyusun misi sebagai berikut:

 Menyelenggarakan, membina dan mengembangkan pendidikan tinggi dalam upaya menghasilkan manusia terdidik yang dapat menerapkan, mengembangkan dan/atau menciptakan iptek dan/atau kesenian;

 menyelenggarakan, membina dan mengembangkan pendidikan tinggi dalam rangka menghasilkan pengetahuan empirik, teori, konsep, metodologi, model, informasi baru atas cara kerja baru, yang memperkaya ilmu pengetahuan dan teknologi dan/atau kesenian;

 menyelenggarakan, membina dan mengembangkan pengabdian kepada masyarakat dengan menerapkan ilmu pengetahuan sebagai upaya memberikan sumbangsih demi kemajuan masyarakat; dan menyelenggarakan pendidikan tinggi yang modern dan efisien.

2.1.2.3. Tujuan

1. Menghasilkan lulusan yang berkualitas dan mandiri sesuai dengan kebutuhan masyarakat;

2. menghasilkan tenaga terdidik dan terlatih yang terampil dan andal untuk menopang pembangunan bangsa;

3. menghasilkan pengetahuan empirik, teori, konsep, metodologi, model, atau cara kerja baru yang akan memperkaya ilmu pengetahuan, teknologi dan kesenian;

(9)

5. menghasilkan kajian kesenian, karya seni serta menyelenggarakan kegiatan kesenian untuk meningkatkan estetika bangsa;

6. meningkatkan peran sebagai pusat pengembangan dan penafsiran ilmu pengetahuan, teknologi, informasi, kesenian dan olahraga;

7. meningkatkan peran aktif dalam membantu pemerintah dan masyarakat melalui lembaga-lembaga terkait di Unsri; dan

8. meningkatkan kinerja yang relevan, bertanggung jawab, terpadu, berkelanjutan dan efisien dalam melaksanakan otonomi perguruan tinggi.

2.2. Pengertian Pelayanan

Menurut Kotler dalam [ CITATION Lak08 \l 1033 ] pelayanan adalah setiap tindakan atau kegiatan yanga dapat ditawarkan oleh suatu pihak kepada pihak lain, yang pada dasarnya tidak berwujud dan tidak mengakibatkan kepemilikan apapun. Sedangkan Gronroos dalam[ CITATION Tji05 \l 1033 ] menyatakan bahwa pelayanan merupakan proses yang terdiri atas serangkaian aktivitas intangible yang biasa (namun tidak harus selalu) terjadi pada interaksi antara pelanggan dan karyawan, jasa dan sumber daya, fisik atau barang, dan sistem penyedia jasa, yang disediakan sebagai solusi atas masalah pelanggan.

Sementara itu, menurut Lovelock, Petterson & Walker dalam [ CITATION Tji05 \l 1033 ] mengemukakan perspektif pelayanan sebagai sebuah sistem, dimana setiap bisnis jasa dipandang sebagai sebuah sistem yang terdiri atas dua komponen utama: (1) operasai jasa; dan (2) penyampaian jasa.

(10)

diberikan kepada orang lain, dalam hal ini, kebutuhan pelanggan tersebut dapat terpenuhi sesuai dengan harapan atau keinginan pelanggan dengan tingkat persepsi mereka. Ada beberapa faktor yang menyebabkan timbulnya pelayanan

yaitu:

a. Adanya rasa cinta dan kasih sayang.

Cinta dan kasih sayang membuat manusia bersedia mengorbankan apa

yang ada padanya sesuai kemampuaanya, diwujudkan menjadi layanan dan

pengorbanan dalam batas ajaran agama, norma, sopan santun, dan kesusilaan yang

hidup dalam masyarakat.

b. Adanya keyakinan untuk saling tolong menolong sesamanya.

Rasa tolong menolong merupakan gerak naluri yang sudah melekat pada

manusia. Apa yang dilakukan oleh seseorang untuk orang lain karena diminta oleh

orang yang membutuhkan pertolongan hakikatnya adalah pelayanan, disamping

ada unsur pengorbanan, namun kata pelayanan tidak pernah digunakan dalam

hubungan ini.

c. Adanya keyakinan bahwa berbuat baik kepada orang lain adalah salah satu

bentuk amal.

Inisiatif berbuat baik timbul dari orang yang bukan berkepentingan untuk

membantu orang yang membutuhkan bantuan, proses ini disebut pelayanan.

Keinginan berbuat baik timbul dari orang lain yang membutuhkan

pertolongan, ini disebut bantuan. Menurut [ CITATION Pay00 \l 1033 ]

(11)

1. Segala kegiatan yang dibutuhkan untuk menerima, memproses, menyampaikan dan memenuhi pesanan pelanggan dan untuk menindak

lanjuti setiap kegiatan yang mengandung kekeliruan.

2. Ketepatan waktu dan reabilitas penyampaian produk dan jasa kepada pelanggan sesuai dengan harapan mereka.

3. Serangkaian kegiatan yang meliputi semua bidang bisnis yang terpadu untuk menyampaikkan produk dan jasa tersebut sedemikian rupa

sehingga dipersepsikan memuaskan oleh pelanggan dan yang

merealisasikan pencapaian tujuan-tujuan perusahaan.

4. Total pesanan yang masuk dan seluruh komunikasi dengan pelanggan. 5. Penyampaian produk kepada pelanggan tepat waktu dan akurat dengan

tidak lanjut tanggapan keterangan yang akurat. Disamping itu adanya

suatu sistem pelayanan yang baik terdiri dari tiga elemen, yakni:

a. Strategi pelayanan, suatu strategi untuk memberikan layanan dengan mutu yang sebaik mungkin kepada para pelanggan.

b. Sumber daya manusia yang memberikan layanan.

c. Sistem pelayanan, prosedur atau tata cara untuk memberikan layanan kepada para pelanggan yang melibatkan seluruh fasilitas fisik yang

memiliki dan seluruh sumber daya manusia yang ada.

(12)

akan memberikan pengaruh bagi semua pihak terhadap manfaat yang dirasakan pelanggan.

2.3. Kepuasan Pelanggan

2.3.1 Pengertian Kepuasan Pelanggan

Beberapa pengertian kepuasan pelanggan (customer satisfaction) dapat dilihat sebagai berikut:

Menurut Kotler dalam [ CITATION Lup09 \l 1033 ] Kepuasan merupakan tingkat perasaan di mana seseorang menyatakan hasil perbandingan atas kinerja produk (jasa) yang diterima dan yang diharapkan. Menurut Fonell dalam [ CITATION Tji07 \l 1033 ] kepuasan pelanggan adalah evaluasi purnabeli keseluruhan.

Menurut Tse dan Wilton dalam [ CITATION Tji07 \l 1033 ] bahwa kepuasan pelanggan adalah respon konsumen pada evaluasi persepsi terhadap perbedaan antara ekspektasi awal (atau standar kinerja tertentu) dan kinerja aktual produk sebagaimana dipersepsikan setelah konsumsi produk.

Menurut Cadotte, Woodruff dan Jenkins dalam [ CITATION Tji07 \l 1033 ] kepuasan pelanggan adalah kepuasan yang dikonseptualisasikan sebagai perasaan yang timbul setelah mengevaluasi pengalaman pemakaian produk.

(13)

2.3.2 Ukuran kepuasan Pelanggan

Tingkat kepuasan pelanggan merupakan suatu hal yang sangat diharapkan oleh pengelola jasa. sehingga dengan diketahuinya tingkat kepuasan pelanggan ini, pihak pengelola jasa dapat membuat perencanaan bagi kemajuan usahanya di masa yang akan datang.

[ CITATION Kot09 \l 1033 ] mengemukakan empat metode untuk mengukur tingkat kepuasan pelanggan, yaitu:

1. Sistem Keluhan dan Saran Pelanggan

Setiap perusahaan yang berorientasi terhadap pelanggan perlu memberikan kesempatan yang seluas-luasnya bagi pelanggan untuk menyampaikan saran, pendapat dan keluhan pelanggan. Adapun metode yang digunakan bisa dikirim via pos ataupun menyediakan saluran telepon khusus.

2. Survei Kepuasan Pelanggan

Umumnya banyak penelitian mengenai kepuasan pelanggan dilakukan dengan metode survei baik melalui pos, telepon maupun dengan wawancara pribadi. Pengukuran kepuasan pelanggan dengan metode ini dapat dilakukan dengan berbagai cara, diantaranya:

a. Directly report satisfaction : Pengukuran dengan cara ini dilakukan secara langsung melalui beberapa pertanyaan tentang kepuasan terhadap suatu produk.

(14)

c. Problem analysis : Pelanggan yang dijadikan responden diminta untuk mengungkapkan dua hal pokok. Pertama masalah yang mereka hadapi berkaitan dengan penawaran dari perusahaan, kedua saran untuk melakukan perbaikan.

d. Importance performance analysis : Yaitu responden diminta untuk merangkai beberapa atribut dan penawaran berdasarkan derajat pentingnya setiap atribut. Selain itu responden diminta untuk merangkai seberapa baik kinerja dalam masing-masing atribut tersebut.

3. Ghost Shopping

Metode ini dilaksanakan dengan cara mempekerjakan beberapa orang (ghost shopper) untuk berperan sebagai pembeli/memanfaatkan potensial produk/ jasa perusahaan dan pesaing. Lalu mereka menyampaikan temuan-temuan mengenai kekuatan dan kelemahan produk perusahaan dan pesaing. Dengan adanya penemuan tersebut diharapkan mampu memperbaiki kualitas pelayanan yang ada.

4. Lost Customer Analysis

(15)

2.4. CRM

2.4.1. Pengertian CRM

Menurut [ CITATION Arm07 \l 1033 ], Customer Relationship Management adalah seluruh proses dalam membangun dan menjaga hubungan yang menguntungkan dengan pelanggan melalui pengantaran nilai (value) dan kepuasan (satisfaction) yang tinggi bagi pelanggan. Menurutnya, ini mencakup seluruh aspek dalam mendapatkan, menjaga, dan meningkatkan jumlah pelanggan.

Definisi yang lain pada [ CITATION Pee05 \l 1033 ] menyebutkan bahwa CRM adalah sebuah proses yang meliputi semua aspek dalam mengidentifikasi pelanggan, menciptakan pengetahuan tentang pelanggan, membangun hubungan dengan pelanggan, dan membentuk pendapat pelanggan tentang organisasi dan produknya. Menurutnya, di dalam definisi ini tidak dibahas mengenai peran teknologi dalam CRM. Definisi ini lebih memperhatikan pelanggan dan sasaran yang ingin diraih (vis- a- vis the customer).

Menurut [ CITATION Kal01 \l 1033 ] CRM didefinisikan sebagai strategi penjualan, pemasaran, dan pelayanan terintegrasi yang mencegah terjadinya pelayanan yang bertumpu pada seseorang. Pelayanan harus bergantung pada koordinasi dari aksi organisasi secara keseluruhan. Menurutnya, software CRM membantu organisasi untuk mengelola hubungan dengan pelanggan secara lebih baik dengan menelusuri semua tipe interaksi yang dilakukan oleh pelanggan.

(16)

Peningkatan pelayanan merupakan salah satu tahapan dalam CRM. Menurut [ CITATION Kal01 \l 1033 ] tahapan CRM ada 3 yaitu :

1. Mendapatkan Pelanggan Baru (Acquire)

Pelanggan baru didapatkan dengan memberikan kemudahan pengaksesan informasi, inovasi baru, dan pelayanan yang menarik.

2. Meningkatkan hubungan dengan Pelanggan yang telah ada (Enhance)

Perusahaan berusaha menjalin hubungan dengan pelanggan melalui pemberian pelayanan yang baik terhadap pelanggannya (customer service). Penerapan cross selling atau up selling pada tahap kedua dapat meningkatkan pendapatan perusahaan dan mengurangi biaya untuk memperoleh pelanggan (reduce cost).

3. Mempertahankan Pelanggan (Retain)

Tahap ini merupakan usaha mendapatkan loyalitas pelanggan dengan mendengarkan pelanggan dan berusaha memenuhi keinginan pelanggan.

2.5. Informasi

2.5.1. Definisi Informasi

(17)

Selain itu, informasi merupakan hasil dari proses pengolahan data yang bertambah nilainya atau manfaatnya. Menurut [ CITATION Pan07 \l 1033 ] informasi merupakan hasil dari pengolahan data dalam suatu bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya yang menggambarkan kejadian-kejadian (event) nyata (fact) yang digunakan untuk pengambilan keputusan.

2.5.2. Kualitas Informasi

Kualitas informasi sangat dipengaruhi atau ditentukan oleh tiga hal berikut.

1) Relevan (relevancy)

Informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya. Relevansi informasi untuk tiap-tiap orang satu dengan yang lainnya berbeda, misalnya informasi mengenai sebab-musabab kerusakan mesin produksi kepada akuntan wajib pajak adalah kurang relevan dan akan lebih relevan bila ditujukan kepada ahli teknik wajib pajak. Sebaliknya informasi mengenai harga pokok produksi untuk ahli teknik merupakan informasi yang kurang relevan, tetapi relevan untuk akuntan.

2) Akurat (accuracy)

Suatu sistem informasi dikatakan berkualitas jika seluruh kebutuhan informasi tersebut telah tersampaikan, seluruh pesan telah sesuai, dan pesan yang disampaikan sudah lengkap.

(18)

Informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat, informasi yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai lagi, karena informasi merupakan landasan di dalam pengambilan keputusan.

2.6. Mahasiswa

Mereka yang terdaftar sebagai murid di perguruan tinggi otomatis dapat disebut sebagai mahasiswa. Mahasiswa diambil dari suku kata pembentuknya maha dan siswa, atau pelajar yang paling tinggi levelnya. Sebagai seorang pelajar tertinggi, tentu mahasiswa sudah terpelajar, sebab mereka tinggal menyempurnakan pembelajarannya hingga menjadi manusia terpelajar yang paripurna.

Menurut [ CITATION Sis07 \l 1033 ] mahasiswa dapat didefinisikan sebagai individu yang sedang menuntut ilmu ditingkat perguruan tinggi, baik negeri maupun swasta atau lembaga lain yang setingkat dengan perguruan tinggi. Mahasiswa dinilai memiliki tingkat intelektualitas yang tinggi, kecerdasan dalam berpikir dan kerencanaan dalam bertindak. Berpikir kritis serta bertindak dengan cepat dan tepat merupakan sifat yang cenderung melekat pada diri mahasiswa, dan merupakan prinsip yang saling melengkapi. Mahasiswa adalah manusia yang tercipta untuk selalu berpikir yang saling melengkapi.

(19)

Sedangkan menurut [ CITATION Gan04 \l 1033 ] mahasiswa adalah individu yang belajar dan menekuni disiplin ilmu yang ditempuhnya secara mantap, dimana didalam menjalani serangkaian kuliah itu sangat dipengaruhi oleh kemampuan mahasiswa itu sendiri, karena pada kenyataannya diantara mahasiswa ada yang sudah bekerja atau disibukkan oleh kegiatan organisasi kemahasiswaan.

2.7. Aplikasi Mobile

Ada banyak pengertian mengenai aplikasi oleh para ahli yang dikutip dalam [ CITATION Wah03 \l 1033 ]:

1. Aplikasi adalah satu unit perangkat lunak yang dibuat untuk melayani kebutuhan akan beberapa aktivitas [ CITATION Buy01 \l 1033 ].

2. Menurut [ CITATION Dha09 \l 1033 ] aplikasi (application) adalah software yang dibuat oleh suatu perusahaan komputer untuk mengerjakan tugas-tugas tertentu, misalnya Microsoft Word, Microsoft Excel.

Sedangkan, aplikasi mobile adalah aplikasi yang bisa anda gunakan melalui perangkat mobile, seperti handphone, tab, PDA dan smartphone. Aplikasi mobile merupakan perkembangan dari aplikasi web. Dengan memanfaatkan internet sebagai jalur komunikasi datanya. Dengan aplikasi mobile kita bisa melakukan banyak hal melalui gadget kita mulai dari browsing, chatting, mendengar musik dan hal lainnya yang dahulu hanya bisa di lakukan dengan perangkat komputer.

(20)

Android adalah sebuah sistem operasi berbasis linux yang diperuntukkan untuk telepon seluler (smartphone). Kelebihan Sistem operasi android sendiri ialah menyediakan sumber terbuka (open source) bagi para pengembang untuk menciptakan jutaan aplikasi mereka sendiri yang nantinya akan dipergunakan untuk berbagai macam peranti bergerak (mobile devices).

Menurut [ CITATION Ari11 \l 1033 ] android merupakan perangkat bergerak pada sistem operasi untuk telepon seluler yang berbasis linux. Sedangkan menurut [ CITATION Ste11 \l 1033 ] android merupakan OS (Operating System) Mobile yang tumbuh ditengah OS lainnya yang berkembang dewasa ini.

2.9 Statistika Deskriptif

Menurut [ CITATION Sub03 \l 1033 ] yang dimaksud sebagai statistika deskriptif adalah bagian statistika mengenai pengumpulan data, penyajian, penentuan nilai-nilai statistika, pembuatan diagram atau gambar mengenai sesuatu hal, disini data akan disajikan dalam bentuk yang lebih mudah dipahami atau dibaca. Statistika deskriptif merupakan metode-metode yang berkait dengan pengumpulan dan penyajian sekumpulan data, sehingga dapat memberikan informasi yang berguna. Statistika deskriptif memberikan informasi hanya mengenai data yang ada dan tidak menarik kesimpulan lebih jauh dari data yang ada. Penyusunan tabel, diagram, modus, kuartil, simpangan baku termasuk dalam kategori statistika deskriptif. Kegiatan itu dilakukan melalui:

(21)

rangkuman nilai di sini ialah penyederhanaan kumpulan nilai data yang diamati ke dalam bentuk nilai-nilai tertentu. Setiap rangkuman nilai ini disebut statistik. Jadi, statistik menerangkan sifat kumpulan data dalam bentuk nilai yang mudah dipahami, sedangkan statistika adalah suatu ilmu tentang sekumpulan konsep serta metode yang dapat digunakan untuk mengumpulkan, menyajikan dan menganalisis data serta menarik kesimpulan berdasar hasil analisis data tersebut.

(22)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN .

3.1 Objek Penelitian

Objek penelitian dalam penulisan Tugas Akhir ini adalah Universitas Sriwijaya dengan meneliti tingkat kepuasan mahasiswa terhadap pelayanan dalam menyampaikan informasi setelah diterapkannya sistem baru.

3.2 Metode Pengumpulan Data 3.2.1 Jenis Data

Jenis data yang dikumpulkan dalam tugas akhir ini adalah data primer dan sekunder. Data primer adalah data yang dikumpulkan peneliti secara langsung dari objek yang diteliti, sedangkan data sekunder adalah data yang dikumpulkan melalui referensi pembacaan buku-buku yang berkaitan erat dengan kajian masalah yang diteliti.

3.2.2 Sumber Data

(23)

3.2.3 Teknik Pengumpulan Data 1. Observasi

Menurut [ CITATION Sup06 \l 1033 ] “metode observasi merupakan metode pengumpul data yang dilakukan dengan cara mengamati dan mencatat secara sistematik gejala-gejala yang diselidiki”.

Observasi dilakukan untuk menentukan kebutuhan fungsional sistem yang akan dibangun. Dengan mengamati kebutuhan-kebutuhan mahasiswa Universitas Sriwijaya.

2. Angket (kuesioner)

Angket adalah daftar pertanyaan yang diberikan kepada responden untuk menggali data sesuai dengan permasalahan penelitian. Menurut [ CITATION Ari06 \l 1033 ] angket adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau hal-hal yang ia ketahui.

Tujuan pokok pembuatan kuesioner adalah (a) untuk memperoleh informasi yang relevan dengan masalah dan tujuan penelitian, dan (b) untuk memperoleh informasi dengan reliabel dan validitas yang tinggi. Hal yang perlu diperhatikan oleh peneliti dalam menyusun kuesioner, pertanyaan-pertanyaan yang disusun harus sesuai dengan hipotesa dan tujuan penelitian.

Angket atau kuesioner menurut [ CITATION Ari06 \l 1033 ] dapat dibedakan atas beberapa jenis tergantung pada sudut pandangnya:

1. Dipandang dari cara menjawab, terbagi menjadi:

(24)

b. Kuesioner tertutup, yang sudah disediakan jawabannya sehingga responden tinggal memilih.

2. Dipandang dari jawaban yang diberikan:

a. Kuesioner langsung, yaitu responden menjawab tentang dirinya.

b. Kuesioner tidak langsung, jika responden menjawab tentang orang lain. 3. Dipandang dari bentuknya:

a. Kuesioner pilihan ganda, yang dimaksud adalah sama dengan kuesioner tertutup.

b. Kuesioner isian, yang dimaksud adalah kuesioner terbuka.

c. Check list, sebuah daftar, dimana responden tinggal membubuhkan tanda check pada kolom yang sesuai.

d. Rating-scale (skala bertingkat), yaitu sebuah pertanyaan diikuti oleh kolom-kolom yang menunjukkan tingkatan-tingkatan, misalnya mulai dari sangat setuju sampai ke sangat tidak setuju.

Angket digunakan untuk evaluasi sistem. Angket akan dibagikan kepada mahasiswa Sistem Informasi Fakultas Ilmu Komputer Universitas Sriwijaya sesuai batasan masalah yang telah ditentukan. Pembagian angket bertujuan untuk menentukan tingkat kepuasan mahasiswa setelah diterapkan sistem baru.

3. Studi Pustaka

(25)

3.3 Metode Pengembangan Sistem

Dalam melakukan pengembangan sistem, penulis menggunakan metode FAST (Framework for the Application of Systems Thinking). Metode FAST menggunakan banyak pendekatan dalam analisis sistem yang merupakan pendekatan populer, sehingga dengan demikian hasil analisis yang diharapkan akan lebih tajam dan akurat. FAST dapat dikatakan best practice dari metodologi-metodologi terdahulu.

Output dari metodologi pengembangan mana pun adalah solusi bisnis yang dapat membantu memecahkan masalah, peluang, dan lain-lain. Metodologi FAST mendukung sistem pengembangan dan pendukung siklus hidup sistem. Menurut [ CITATION Whi041 \l 1033 ] terdapat beberapa fase pengembangan dalam metode FAST. Adapun fase-fase tersebut adalah sebagai berikut :

1. Definisi Lingkup

Tahap ini merupakan tahap awal dari pengembangan sistem. Fase ini berisikan investigasi awal ketika penulis merancang sistem penyampaian informasi kepada mahasiswa di Unversitas Sriwijaya. Adapun langkah-langkah yang akan penulis lakukan pada tahap ini adalah:

a. Melakukan observasi kebutuhan mahasiswa akan sistem penyampaian informasi yang ada di Universitas Sriwijaya dengan melihat dan memahami proses yang ada.

(26)

c. Mendefinisikan kesempatan-kesempatan yang dapat diterapkan pada sistem baru untuk memperbaiki kinerja sistem lama.

d. Mendokumentasikan hasil penelitian dari tahap ini. 2. Analisis Masalah

Analisis Masalah ialah menganalisis masalah-masalah yang terdapat di lapangan. Pada tahap ini penulis menganalisis masalah-masalah yang di temukan pada tahap definisi lingkup. Adapun langkah-langkah yang penulis lakukan adalah sebagai berikut:

1. Pembuatan tabel pernyataan masalah.

2. Pembuatan diagram ishikawa berdasarkan masalah yang ditemukan. 3. Mendokumentasikan hasil penelitian dari tahap ini.

3. Analisis Persyaratan

Analisis Persyaratan ialah melakukan analisis terhadap kebutuhan sistem. Pekerjaan pada tahap ini adalah mendefinisikan apa saja yang perlu dilakukan oleh sistem. Kegiatan yang dilakukan penulis pada tahap ini yaitu:

1. Melakukan analisis terhadap informasi dari hasil penelitian yang telah dilakukan ada tahap sebelumnya untuk menentukan data apa saja yang dibutuhkan oleh sistem dan data apa saja yang dibutuhkan untuk membangun perangkat lunak.

2. Mengklasifikasikan data dan indikator permasalahan serta proses-proses antara kebutuhan sistem dengan kebutuhan perangkat lunak. 3. Menentukan input, proses dan output yang akan diterapkan

(27)

4. Membuat gambaran atau rancangan alur proses-proses yang akan diterapkan pada perangkat lunak dalam bentuk gambar.

5. Mendokumentasikan hasil tahap ini. 4. Analisis Keputusan

Tahapan ini menganalisis solusi terbaik untuk kebutuhan sistem yang akan dikembangkan. Analisis keputusan bertujuan mengidentifikasi berbagai alternatif solusi untuk pengembangan sistem. Kandidat solusi sistem akan dibandingkan berdasarkan karakteristik proses bisnis yang terkomputerisasi, keuntungan, software dan hardware serta perangkat lunak yang digunakan pendukung sistem guna memilih kandidat terbaik yang akan digunakan dalam pengembangan sistem. Kegiatan yang dilakukan penulis pada tahap ini yaitu:

1. Melakukan survei versi yang kompatibel dengan sistem yang akan dikembangkan.

2. Menentukan identifikasi solusi kandidat.

3. Memberi rekomendasi solusi kandidat yang tepat untuk sistem yang akan dikembangkan.

4. Analisis kelayakan Pengembangan sistem. 5. Dokumentasi hasil tahap ini.

5. Design Phase

(28)

1. Membuat rancangan input, proses dan output yang akan dihasilkan dari perangkat lunak.

2. Membuat rancangan database serta alur data yang berhubungan dengan proses sistem penyampaian informasi.

3. Membuat rancangan alur setiap proses secara detail dalam dokumen bentuk gambar agar dapat dipahami ketika akan melakukan proses coding.

4. Membuat rancangan user interface untuk setiap menu atau fitur-fitur yang akan digunakan pada perangkat lunak.

5. Melengkapi dan menyatukan setiap rancangan yang telah dibuat ke dalam suatu dokumen sebagai acuan atau panduan dalam proses pembuatan perangkat lunak.

6. Membuat dokumentasi perancangan perangkat lunak. 6. Construction Phase

(29)

1. Membuat user interface atau tampilan halaman perangkat lunak dalam bahasa pemrograman PHP sesuai dengan rancangan user interface yang telah ditetapkan.

2. Membuat database sistem sesuai dengan data dan rancangan database yang telah dibuat pada tahap sebelumnya dalam bahasa pemrograman MySql.

3. Membuat coding untuk seluruh proses-proses sistem mulai dari input, proses, dan output sesuai dengan rancangan perangkat lunak dan rancangan sistem yang telah ditetapkan pada tahap sebelumnya dengan bahasa pemrograman PHP.

4. Membuat aplikasi klien menggunakan platform java pada perangkat mobile berbasis android.

5. Membuat dokumentasi instalasi dan konfigurasi perangkat lunak.

7. Implementation Phase

Kegiatan yang dilakukan penulis pada tahap ini yaitu: 1. Melakukan instalasi komponen sistem.

(30)

3. Membuat dokumentasi hasil uji coba perangkat lunak yang berguna untuk programmer dalam memperbaiki kesalahan dan kekurangan perangkat lunak.

4. Melakukan evaluasi sistem dengan memberikan angket kepada mahasiswa untuk mengetahui tingkat kepuasan mahasiswa terhadap pelayanan setelah diterapkannya sistem baru.

FAST sendiri berkaitan erat dengan analisis dan desain sistem melalui cara PIECES (Performance, Information, Economics, Control, Efficiency, dan Service). PIECES membantu metode FAST pada tahap analisis masalah dan kebutuhan sistem, meliputi:

1. Performance (kinerja), peningkatan terhadap kinerja sistem yang baru sehingga menjadi lebih efektif diukur dari jumlah pekerjaan yang dapat dilakukan pada saat tertentu (throughput) dan response time.

2. Information (informasi), peningkatan terhadap kualitas informasi yang disajikan.

3. Economics (ekonomi), peningkatan terhadap manfaat-manfaat, keuntungan atau penurunan biaya yang terjadi.

4. Control (pengendalian), peningkatan terhadap pengendalian untuk mendeteksi dan memperbaiki kesalahan serta kecurangan yang akan terjadi. 5. Efficiency (efisiensi), peningkatan terhadap efisiensi operasi.

(31)

3.4 Menentukan Tingkat Kepuasan Mahasiswa

Untuk menentukan tingkat kepuasan mahasiswa terhadap informasi yang diterima setelah diterapkannya sistem baru, penulis menggunakan angket (kuesioner) untuk mengumpulkan data kepuasan dan menyajikan hasilnya menggunakan metode statistika deskriptif.

Angket (kuesioner) akan dibagikan kepada mahasiswa program studi sistem informasi sebagai responden setelah mencoba sistem baru. Penulis akan membimbing responden untuk menjawab pertanyaan tersebut secara objektif sehingga menghasilkan data yang valid.

(32)

BAB IV ANALISIS SISTEM

4.1 Definisi Lingkup 4.1.1 Tujuan Proyek

Tujuan dari proyek ini adalah untuk membantu Unversitas Sriwijaya, khususnya setiap prodi dalam menyampaikan informasi kepada mahasiswanya. Selain itu, diharapkan informasi yang didapatkan mahasiswa lebih cepat diterima, lebih bermanfaat dan sesuai dengan kebutuhan mereka.

Saat ini, informasi diumumkan melalui website setiap prodi. Hal tersebut dinilai kurang efektif mengingat tidak semua mahasiswa begitu rajin untuk memeriksa website tersebut. Sehingga informasi yang disampaikan akan lambat diterima oleh mahasiswa. Tujuan proyek selengkapnya dijelaskan dalam tabel 4.1.

(33)

Business Goal Project Goal

1. Mempercepat

proses penyampaian informasi kepada mahasiswa Universitas Sriwijaya.

2. Menilai tingkat

kepuasan mahasiswa terhadap pelayanan yang diberikan UNSRI dalam penyampaian informasi.

1. Sistem

dapat mempercepat

penyampaian informasi dari admin kepada mahasiswa.

2. Mahasis

wa memiliki tingkat kepuasan yang tinggi setelah sistem baru diterapkan.

Setelah menetapkan tujuan proyek, tahapan selanjutnya adalah melakukan pengumpulan informasi yang akan diteliti tingkat kemungkinannya dan ruang lingkup proyek. Hal ini dilakukan untuk menemukan inti dari masalah-masalah yang ada (problems), kesempatan untuk meningkatkan kinerja organisasi (opportunity), dan kebutuhan-kebutuhan baru yang dibebankan oleh pihak manajemen atau pemerintah (directives).

4.1.2 Identifikasi Pernyataan Masalah dan Opportunities

Dalam melakukan analisis terhadap berbagai masalah yang ada, dilakukan kategorisasi permasalahan-permasalahan berdasarkan rangkaian kerja (Framework) PIECES (Performance, Information, Economic, Control, Eficiency, Service). Dalam melakukan analisis terhadap berbagai masalah yang terdapat pada sistem penyampaian informasi UNSRI, penulis dapat mengidentifikasi masalah yang ada yaitu “Informasi yang disampaikan admin lambat diterima oleh mahasiswa”, Sehingga diharapkan sistem baru dapat mengatasi masalah tersebut.

(34)

dilakukan yakni identifikasi masalah, negosiasi lingkup permasalahan, dan menilai kelayakan proyek. Berikut tabel pernyataan masalah :

Tabel 4.2 Pernyataan Masalah mahasiswa dari perangkat mobile mereka. Dengan notifikasi setiap ada pemberitahuan informasi baru.

4.1.3 Hambatan Proyek 4.1.3.1 Business Constraints

Berikut adalah business constraints yang ada :

a. Sistem yang dibangun harus memenuhi technology constrains yang ada. b. Sistem yang akan dikembangkan harus tetap sesuai dengan kebijakan atau

(35)

Perangkat Mobile :

- Perangkat menggunakan OS Android minimal gingerbread (versi 2.3) dengan spesifikasi kebutuhan OS sebagai berikut :

a. CPU 800 MHz b. RAM 250 MB c. 3G network HSDPA

- Terkoneksi dengan jaringan internet - Free memory minimal 5MB

4.2. Analisis Masalah

Yang dilakukan pada tahap ini adalah menganalisis secara mendalam mengenai sistem yang sudah ada. Hal ini bertujuan untuk mempelajari dan memahami business process dari sistem yang ada dan problem domain yang ditemukan pada tahap penganalisisan awal. Dengan memahami business process dan problem domain dari sistem yang ada pada sistem penyampaian informasi di Universitas Sriwijaya, maka dihasilkan suatu system improvement yang meliputi problems, opportunities, dan directives dari sistem yang ada, serta batasan dalam pengembangan sistem yang baru.

4.2.1. Domain Permasalahan

(36)

Ishikawa menjadi satu tool yang sangat populer dan dipakai di seluruh penjuru dunia dalam mengidentifikasi faktor penyebab problem/masalah” (Purba, 2008).

Berikut ini adalah diagram Ishikawa berdasarkan pernyataan masalah yang ada :

Ishikawa Diagram: Informasi yang disampaikan admin lambat diterima oleh mahasiswa.

Informasi yang disampaikan admin lambat diterima

oleh mahasiswa Prosedur

Sistem Manusia

Mahasiswa Harus Membuka Halaman Website

Mahasiswa tidak sering mengecek informasi

pada website Informasi tidak langsung

sampai ke mahasiswa

Tidak ada notifikasi bagi mahasiswa jika ada informasi baru

Gambar 4.1 Ishikawa Diagram permasalahan Informasi yang disampaikan admin lambat diterima oleh mahasiswa

(37)

Pada faktor manusia diakibatkan karena mahasiswa tidak mengecek informasi pada halaman website. Untuk faktor sistem diakibatkan karena belum adanya notifikasi dari sistem jika ada informasi baru. Sedangkan faktor prosedur adalah informasi yang disampaikan tidak langsung diterima oleh mahasiswa dan mahasiswa harus membuka halaman website untuk memperoleh informasi.

4.2.2. Cause-Effect Analysis & System Improvement Objective

Setelah memahami lingkup (Scope), Pemasalahan (Problem), dan peluang (Opportunity) dari sistem yang tengah berjalan, maka dapat dilakukan suatu perbaikan bagi sistem tersebut. Tabel 4.3 menjelaskan mengenai analisis sebab akibat permasalahan dan kesempatan serta tujuan dan batasan sistem.

Tabel 4.3 Problems, Opportunities, Objectives and Constraints Matrix

C

Problem and Opportunity Informasi yang disampaikan admin lambat diterima oleh mahasiswa

Cause and Effect 1. M

ahasiswa harus membuka halaman website

2. Inf

ormasi tidak langsung diterima mahasiswa

3. Ti

dak ada notifikasi bagi mahasiswa jika ada informasi baru

4. M

ahasiswa tidak sering mengecek informasi pada website

System Objective 1. Mahasiswa tidak harus membuka halaman website untuk mendapatkan informasi

2. Informasi dikirimkan langsung ke perangkat mobile mahasiswa

3. Sistem memberikan notifikasi jika ada informasi baru

4. Infomasi diberikan ke perangkat mobile mahasiswa sehingga mahasiswa tidak perlu mengecek website

(38)

harus dapat diterima oleh semua mahasiswa yang menginstal aplikasi android yang disediakan 2. Sistem yang baru harus

meningkatkan kepuasan mahasiswa terhadap pelayanan penyampaian informasi pada UNSRI

4.3. Analisis Persyaratan

Setelah penulis mengidentifikasi masalah yang ada pada sistem sebelumnya. Pada tahap ini penulis akan menganalisis kebutuhan fungsional dan non-fungsional sistem yang akan dibangun.

4.3.1. Kebutuhan Fungsional

Kebutuhan fungsional adalah kebutuhan atau proses yang harus dimiliki sistem. Dimana jika kebutuhan tersebut tidak terpenuhi maka sistem tidak akan berjalan. Berdasarkan analisis penulis maka kebutuhan fungsional sistem penyampaian informasi pada UNSRI sebagai berikut :

1. Sistem harus dapat mengelola data

pengguna.

2. Sistem harus dapat menyimpan

informasi.

3. Sistem harus dapat menampilkan

(39)

4.3.2. Kebutuhan Non-Fungsional

Kebutuhan non-fungsional adalah kebutuhan tambahan yang tidak memiliki input, proses dan output. Namun demikian, kebutuhan non-fungsional ini sebaiknya dipenuhi, karena akan sangat menentukan apakah sistem ini akan digunakan user atau tidak. Kebutuhan non-fungsional dikategorikan berdasarkan rangkaian kerja (framework) PIECES (Performance, Information, Economics, Control, Efficiency, Service).

Tabel 4.4 Kebutuhan non-fungsional

Jenis Kebutuhan

Non-Functional Penjelasan

Kinerja (Performance)  Sistem diharapkan dapat mempercepat proses penyampaian informasi kepada mahasiswa.

Informasi (Information)  Informasi yang disampaikan sesuai dengan yang

dibutuhkan oleh mahasiswa.

Ekonomi (Economic)  Sistem tidak mengeluarkan biaya yang besar. Pengontrolan Sistem

(Control)

 Autentifikasi pengguna menggunakan nim dan password.

Efisiensi Sistem

(Efficiency)

 Mahasiswa lebih efisien dalam mendapatkan informasi,

selain itu informasi yang didapatkan sesuai dengan

kebutuhan mahasiswa. Pelayanan Sistem (Sevice)  Sistem harus user friendly .

4.3.3. Komponen Sistem

(40)

b. Admin prodi: orang yang meng-input informasi dari kepala prodi. c. Admin sistem : orang yang bertanggung jawab mengelola data

admin-admin prodi.

d. Kepala prodi : pemberi informasi yang akan disampakan kepada mahasiswa.

e. Informasi : pesan atau pengumuman yang diberikan kepala prodi kepada mahasiswa.

4.4. Analisis Keputusan

Dalam tahap analisis keputusan ini akan dilakukan pengidentifikasian berbagai alternatif kandidat solusi untuk membangun sistem penyampaian informasi pada Universitas Sriwijaya yang akan dibuat, penganalisisan feasibility dari kandidat solusi-solusi tersebut, sehingga pada akhirnya nanti dipilih satu solusi yang terbaik untuk mendesain, mengembangkan dan mengimplementasikan suatu sistem yang sesuai dengan yang dibutuhkan. Tahapan analisis keputusan ini terdiri dari kegiatan-kegiatan seperti :

1. Identifikasi solusi kandidat atau identify candidate solutions. 2. Analisis solusi kandidat atau analyze candidate solutions. 3. Perbandingan solusi kandidat atau compare candidate solutions. 4. Pemilihan solusi kandidat atau recommend a system solution.

4.4.1. Identifikasi Solusi Kandidat (Identify Candidate Solutions)

(41)

ditawarkan tersebutd terdiri dari dua atau lebih kandidat solusi. Kandidat solusi yang ditawarkan untuk membangun sistem dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 4.5 Candidate System Matrix

Karakteristik Kandidat 1 Kandidat 2

Bagian sistem yang terkomputerisasi

- Pengelolaan Data Pengguna

- Proses input Info - Proses Penyampaian

Info

Sama seperti kandidat 1

Output Devices Mahasiswa : Smartphone Admin : Smartphone dan Dekstop PC

Sama seperti Kandidat 1

(42)

Storage Devices MySQL DBMS. Sama seperti kandidat 1

Pada tabel diatas penulis mengusulkan dua kandidat. Adapun karakteristik-karakteristik yang dijadikan indikator adalah bagian yang terkomputerisasi, keuntungan, server dan klien, perangkat lunak yang dibutuhkan, output device, input device, dan storage device.

4.4.2. Analisis Solusi Kandidat (Analyze Candidate Solutions)

Tahap analisis solusi kandidat adalah tahap menganalisis kemungkinan solusi kandidat yang ditawarkan untuk dikerjakan. Setiap kandidat solusi akan dianalisis mengenai kemungkinan solusi yang dikerjakan. Selain itu satu persatu dari setiap kandidat diukur feasibility-nya. Kriteria untuk mengukur feasibility ini ada empat macam, yaitu :

- Technical feasibility

Menguji apakah secara teknis, solusi yang diajukan termasuk praktis? Apakah para tenaga ahli memiliki keahlian dan keterampilan untuk mendesain dan mengembangkan solusi ini?

- Operational feasibility

Apakah solusi ini nantinya dapat memenuhi permintaan pengguna? Berapa tingkat kepuasan pengguna tersebut terhadap solusi ini? Bagaimana solusi ini mengubah lingkungan kerja? Bagaimana perasaan pengguna terhadap solusi? - Economic feasibility

(43)

Apakah solusi yang ditawarkan dapat didesain dan diimplementasikan dalam jangka waktu yang ditentukan?

4.4.3. Perbandingan Solusi Kandidat (Compare Candidate Solutions)

Setelah menganalisis masing-masing dari kandidat solusi tersebut, kemudian dilakukan perbandingan antara satu kandidat dengan kandidat lainnya dengan cara memberi penilaian kepada masing-masing kriteria feasibility sehingga pada akhirnya dapat diperoleh suatu solusi dengan nilai yang lebih tinggi dari kandidat solusi lainnya.

Berikut adalah hasil analisis dan perbandingan terhadap kandidat solusi yang ditawarkan untuk sistem penyampaian informasi yang dapat dilihat pada Tabel berikut.

Tabel 4.6 Feasibility Matrix

Kriteria Feasibility Bobot Kandidat 1 Kandidat 2 Operational aplikasinya. Aplikasi klien yang digunakan terdapat notifikasi sehingga pengguna dapat segera mengetahui setiap informasi baru.

20 % Programmer menguasai pemrograman PHP dan

(44)

Nilai : 90

server Nilai : 50 Tangible Benefits:

Intangible Benefits:

20 % Meningkatkan efisiensi waktu untuk penyampaian

Nilai Total 100 % 88.5 76.5

4.4.4. Rekomendasi Solusi Kandidat (Recommend A System Solution)

Dari tabel 4.6 dapat dilihat perbandingan dari analisis feasibility untuk kandidat solusi yang ditawarkan, dari hasil perbandingan tersebut, maka kandidat solusi yang memiliki nilai yang lebih tinggi sebagai solusi yang akan dijalankan untuk pengembangan sistem. Sehingga dapat disimpulakan bahwa kandidat solusi 1 yang memiliki nilai total 88.5 atau lebih tinggi dari kandidat 2 adalah sebagai solusi akhir dalam membangun dan menerapkan sistem. Dari kandidat yang telah dipilih, tahap selanjutnya adalah memasuki design phase.

4.5. Design Phase

(45)

sistem yang telah ditentukan pada tahap sebelumnya. Pada tahap ini penulis melakukan perancangan proses dan perancangan basis data.

4.5.1. Perancangan Proses

Perancangan proses adalah perancangan proses-proses dan aliran data yang terjadi dalam sistem. Pada tahap ini, penulis melakukan perancangan diagram konteks dan data flow diagram.

4.5.1.1. Diagram Konteks

Sistem Penyampaian

Informasi

Kepala Prodi Mahasiswa

Informasi yang pernah disampaikan

Informasi Informasi

Request Informasi Data Admin

Data Mahasiswa

Request Informasi

Gambar 4.2. Diagram Konteks

(46)

4.5.1.2. Data Flow Diagram (DFD)

(47)

Berdasarkan kebutuhan fungsional sistem yang telah ditentukan sebelumnya, sistem penyampaian infomasi ini memiliki 3 proses yaitu mengelola data pengguna, menyimpan informasi, dan menampilkan informasi. Sistem memilki 4 tabel yaitu tabel pengguna, tabel info, tabel prodi dan tabel mahasiswa. Setiap proses kemudian penulis dekomposisi kembali prosesnya sehingga menghasilkan DFD level 2 untuk setiap proses tersebut. Adapun DFD level 2 adalah sebagai berikut:

a. DFD Level 2 proses mengelola data pengguna

Kepala

Gambar 4.4. DFD Level 2 proses mengelola data pengguna

(48)

username dan password dengan sistem informasi akademik miliknya. Kemudian sistem mengidentifikasi data tersebut. Username dan password pada login pertama akan disimpan ke dalam tabel mahasiswa.

b. DFD Level 2 Proses menyimpan informasi

Kepala Prodi

Admin

Prodi

Info Autentifikasi

Admin Info

Data Prodi

Data info Input Data Info

Data Admin

Gambar 4.5. DFD Level 2 proses menyimpan informasi

(49)

c. DFD Level 2 Proses Menampilkan Informasi

Gambar 4.6. DFD Level 2 proses menampilkan informasi

(50)

Kepala prodi melakukan request informasi melalui admin prodi. Kemudian admin prodi melakukan login, yang diteruskan dengan autentifikasi oleh sistem dengan mengambil informasi dari tabel admin dan tabel prodi. lalu admin prodi melakukan request informasi kepada sistem. Setelah itu, sistem mengambil informasi tersebut dengan mengambil data dari tabel info. Informasi tersebut kemudian diberikan kepada kepala prodi.

Mahasiswa melakukan request informasi yang dilakukan melalui aplikasi client sistem di android mereka. Sistem mengautentifikasi mahasiswa tersebut jika belum login maka mahasiswa diminta untuk login, jika sudah maka proses dilanjutkan. Kemudian aplikasi client tersebut melakukan request kepada sistem secara berkala untuk mengambil informasi terbaru dari sistem. Jika terdapat informasi baru, maka aplikasi client akan memberikan notifikasi dan menampilkan informasi tersebut kepada mahasiswa.

4.5.2. Perancangan Basis Data

(51)

Admin

Gambar 4.7. Entity Relationship Diagram (ERD) sistem

a. Tabel Admin

Terdiri dari empat atribut yaitu id_admin, username, password, dan id_prodi. id_admin adalah primary key sedangkan id_prodi adalah foreign key dari tabel prodi. username adalah atribut yang bersifat unique

b. Tabel Prodi

Terdiri dari 2 atribut yaitu id_prodi dan nama_prodi dimana id_prodi merupakan primary key tabel ini.

(52)

Terdiri dari empat atribut yaitu id_mahasiswa, nim, password, dan id_prodi. id_mahasiswa adalah primary key sedangkan id_prodi adalah foreign key dari tabel prodi. nim adalah atribut yang bersifat unique d. Tabel Info

Terdiri dari 5 atribut yaitu id_info, judul, isi, tanggal, u_admin. Id_info adalah primary key, sedangkan u_admin adalah foreign key yang berasal dari tabel admin.

DAFTAR PUSTAKA

Arifianto, T. (2011). Membuat Interface Aplikasi Android Lebih Keren dengan LWUIT. Yogyakarta: Andi.

Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Armstrong., Gary., Kotler., Philip. (2007). Marketing: an introduction. Pearson Education.

(53)

Djojodibroto, R. D. (2004). Tradisi Kehidupan Akademik. Galang Press.

Ganda, Y. (2004). Cara Mahasiswa Belajar di Perguruan Tinggi. Jakarta: PT Gramedia Widia Indonesia.

Hermawan, S. (2011). Mudah Membuat Aplikasi Android. Yogyakarta: Andi. Kalakota., Ravi., & Dr. Marcia Robinson. (2001). E-Business 2.0 : Roadmap for

success. New Jersey: Addison-Wesley.

Kotler, P. (2009). Manajemen Pemasaran. Jakarta: Erlangga.

Laksana, F. (2008). Manajemen Pemasaran. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Lupiyoadi, R. &. (2009). Manajemen Pemasaran Jasa (2 ed.). Jakarta: Salemba Empat.

Pangestu, D. W. (2007). Teori Dasar Sistem Informasi Manajemen (SIM). ilmukomputer.com.

Payne, A. (2000). Pemasaran Jasa Alih Bahasa Panji Tjiptono. Jakarta: Andi. Peelen, E. (2005). Costumer Relationship Management. England: Prentice-Hall. Siswoyo, D. d. (2007). Ilmu Pendidikan. Yogyakarta: UNY Press.

Subagyo, P. (2003). Statistik Deskriptif. Yogyakarta: BPFE.

Supardi, M. (2006). Metodologi Penelitian . Mataram: Yayasan Cerdas Press. Tjiptono, F. (2005). Pemasaran Jasa. Malang: Banyumedia Publishing. Tjiptono, F. (2007). Pemasaran Jasa. Malang: Bayu Media.

Wahono, R. S. (2003). Definisi Aplikasi Menurut Para Ahli. Retrieved Januari 05,

2014, from IlmuKomputer:

http://ilmukomputer.com/data/kepustakaan/DFD/ Definisi_aplikasi_menurut_para_ahli.pdf

Gambar

Tabel 4.2 Pernyataan Masalah
Gambar 4.1 Ishikawa Diagram permasalahan Informasi yang disampaikan admin
Tabel 4.3 Problems, Opportunities, Objectives and Constraints Matrix
Tabel 4.4 Kebutuhan non-fungsional
+7

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimanakah pemaknaan iklan Rokok La Lights Indiefest Versi “Saatnya Besarin Musik Loe” dengan teori- teori yang digunakan antara lain

Hasil yang ingin dicapai : Agar siswa mampu terhadapi tanggung jawab tentang pendidika Kesiapan siswa dalam menghadapi pendidikan dan kehidupan dengan mencari pengetahuan

Hal ini karena salah satu dokumen klaim yang diminta.adalah Asli/fotokopi legalisir surat keterangan yang dikeluarkan pihak yang berwenang mengenai tanggal

Direktorat Jenderal Sumber Daya Air, Satker Balai Wilayah Sungai Sumatera I 10 DED Simpang Ciater Tangerang Selatan Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air Kota.

Sistem monitoring yang berjalan saat ini sudah memenuhi kategori dengan menggunakan MVC CodeIgniter dan PHP, sehingga sudah dapat menyajikan informasi yang sesuai,

Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan yang menjadi inti penelitian dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui peranan pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan dalam

Router PE harus menjalankan protokol routing IGP untuk bertukar data sesama router PE, yang ada pada saat ini Cisco mendukung OSPFv2 dan IS-IS pada jaringan MPLS, MP-BGP juga

Pemodelan fluktuasi muka air tanah pada lahan rawa pasang surut tipe B/C dilakukan di blok tersier, yaitu pada petak lahan di antara dua saluran tersier yang sejajar seperti