BNI @BNI
2017
LaporanKeberlanjutan
Menuju
Keuangan
Berkelanjutan
2017
LaporanPT Bank Negara Indonesia
(Persero), Tbk atau lebih
dikenal dengan
BNI
telah terpilih menjadi salah satu
First Movers on Sustainable Banking (First Movers)
,
sebagai bentuk komitmen
leadership
BNI untuk mulai
melaksanakan konsep keuangan berkelanjutan
(sustainable finance)
. Terpilihnya BNI oleh Otoritas Jasa
Keuangan (OJK) sebagai
First Movers
menjadikan
Perusahaan mulai menerapkan strategi
sustainable
banking
yang saat ini dipersiapkan melalui rencana aksi
keuangan berkelanjutan (RAKB).
BNI mulai mengarah pada portofolio pembiayaan
ramah lingkungan yang mendukung
Sustainable
Development Goals
(SGDs)
.
Di samping itu, BNI juga
mendukung proyek
renewable energy
melalui
pembelian Reksadana Insight Renewable Energy Fund
pada Maret 2017. Pada saat yang sama, BNI juga terus
mengembangkan teknologi melalui konsep perbankan
digital, salah satunya dengan mengeluarkan produk
UnikQu. Keberadaan bank yang semakin mengarah
pada konsep digital juga diperkuat dengan ‘Agen46’
yang mulai merambah hingga ke seluruh pelosok
Indonesia.
2 Menuju Keuangan Berkelanjutan
Daftar
Isi
Ringkasan Kinerja Keberlanjutan 2017
Tentang Laporan Pengantar Laporan Penentuan Isi dan Kualitas Laporan
Topik Materialitas Batasan Dampak Topik Material
dan Pendekatan Manajemen
Sambutan Direktur Utama
Profil Perusahaan
Visi, Misi, dan Tata Nilai Sekilas BNI
Strategi Keberlanjutan BNI
Strategi dan Pilar Keberlanjutan BNI Penerapan Pilar Keberlanjutan BNI Konsep Program Keberlanjutan BNI
Kebijakan dan Prosedur Keuangan Keberlanjutan
Kebijakan dan Prosedur Manajemen Risiko
Tata Kelola dan Pemangku Kepentingan
Good Corporate Governance
Pelatihan Tata Kelola terkait Keberlanjutan
Pendekatan Pemangku Kepentingan Sinergi Kemitraan Untuk Keberlanjutan Komite Sustainable Finance (SF)
Anti Fraud (Korupsi) Anti Pencucian Uang dan
Pencegahan Pendanaan Terorisme
Mendukung Pembangunan Berkelanjutan untuk Indonesia
Membangun Budaya Keuangan Berkelanjutan
Produk dan Portofolio Kredit Portofolio Kredit Berkualitas
Portofolio Kredit terkait Pembangunan Nasional
Portofolio Kredit Usaha Rakyat (KUR) Portofolio Kredit Berwawasan
Lingkungan
Pertumbuhan Ekonomi Berkelanjutan Tanggung Jawab pada Nasabah Digitalisasi Banking Menuju Keuangan Berkelanjutan
Membangun Sumber Daya Manusia dan Alam Kita
Lingkungan Bekerja yang Ramah, Layak, dan Aman
Komposisi Pegawai Pelatihan dan Pendidikan Pemberdayaan Masyarakat
Pengelolaan Emisi, Energi, dan Air
Pernyataan Verifikasi Independen
Referensi POJK dan Indeks GRI Standar
Glosarium
Lembar Umpan Balik
3
Menuju Keuangan Berkelanjutan
Kenaikan Pendapatan
12%
Kenaikan Laba Bersih
20,1%
33,5%
Kenaikan Penyaluran KUR
Jumlah Agen46
orang
69.589
18,31%
Green Financing Korporasi terhadap Total Kredit
orang
50
Pegawai Mengikuti Pelatihan ESG dan TAL Total Penghematan Kertas ton
1.155
4 Menuju Keuangan Berkelanjutan
Ringkasan Kinerja
Keberlanjutan 2017
ASPEK EKONOMI
Keberadaan Pasar
Pelibatan Pihak Lokal yang Berkaitan dengan Keuangan Berkelanjutan
Jumlah Kantor Bank Dalam Negeri (outlet)
2.150
Bina Lingkungan (miliar rupiah)
107,76
Kemitraan (miliar rupiah)71,08
Laba Tahun Berjalan (triliun rupiah)
Jumlah Pinjaman (triliun rupiah)
441.314
Jumlah Akun termasuk Kartu Kredit /
Consumer Funding & Lending (juta rupiah)
33,5
Kantor cabang luar negeri, sub branch
Osaka, dan kantor perwakilan Yangon
ASPEK LINGKUNGAN
Biaya Penanaman Pohon (miliar rupiah)
Penghematan energi dari Program Earth Hour (MWh)
6.058,13
Taman Kota BNI (unit)
15
Jumlah Total Pohon Ditanam (juta)
6 Menuju Keuangan Berkelanjutan
ASPEK SOSIAL
Penyaluran KUR sejak 2007 (miliar rupiah)
Total Penyaluran KUR per Tahun (miliar rupiah)
9.745
Jumlah Remittance
167.073
Skor Employee
Engagement Survey (%)
51.36
Jumlah Kampoeng BNI
21
Pegawai (juta jam)1,7
Total penyaluran KUR dibandingkan dengan target (%)
81,1
Jumlah pengusaha Mikro,Kecil, dan TKI Penerima KUR (orang)
7
2017
Laporan9
1. Identifikasi
Topik keberlanjutan (sustainability context)
yang relevan diidentifikasi berdasarkan karakteristik industri perbankan, terutama terkait dengan konsep keuangan
berkelanjutan, serta pengaruhnya terhadap pemangku kepentingan.
2. Prioritasi topik
Melalui survei sejak tanggal 11 hingga 14 Desember 2017, BNI menentukan prioritas Laporan Keberlanjutan ini berisi kinerja
keberlanjutan periode 1 Januari hingga 31 Desember 2017. Laporan ini diterbitkan setiap tahun dan merupakan
kesinambungan dari Laporan
Keberlanjutan 2016 yang telah diterbitkan pada tanggal 13 Maret 2017.
Laporan disusun sesuai dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) No. 51/POJK.03/2017 di bawah payung Keuangan Berkelanjutan. Selain itu, laporan juga dilengkapi dengan standar laporan keberlanjutan atau Sustainability Reporting Standard (SRS) dan Financial Services Sector Supplement yang dikeluarkan oleh Global Reporting Initiative (GRI). Laporan ini telah disusun dengan menggunakan acuan GRI
Standard: Opsi ‘Core’. Rujukan pada dukungan pencapaian pembangunan berkelanjutan (SDGs) juga disampaikan melalui kegiatan pemberdayaan
masyarakat. [102-54]
Dalam laporan ini tidak terdapat pernyataan kembali (restatement) atas data yang signifikan yang telah
disampaikan dalam laporan sebelumnya. Laporan Keberlanjutan 2017 ini telah diverifikasi melalui proses penjaminan
(assurance) oleh pihak independen yaitu Social Responsibility Asia (SR Asia). Proses penjaminan dilaksanakan di Kantor Pusat BNI pada tanggal 22 dan 23 Januari 2018 melalui pengambilan sampel bukti
dokumentasi dan konfirmasi. Seluruh proses dilakukan di Divisi Komunikasi Perusahaan dan Kesekretariatan (KMP) di bawah Sekretaris Perusahaan. Pemilihan penjamin eksternal sesuai kebijakan
Perusahaan dan telah dipastikan tidak ada benturan kepentingan dengan pihak manapun.[102-48, 102-56]
Untuk memperoleh informasi lebih lanjut, memberikan saran dan pertanyaan atas Laporan ini, silahkan menghubungi: [102-53]
Kiryanto
Pemimpin Divisi Komunikasi Perusahaan dan Kesekretariatan BNI
Gedung BNI, Lt. 24
Jl. Jenderal Sudirman Kav. 1 Jakarta 10220
Telepon: (62-21) 2511 946, 572 8387 Fax: (62-21) 572 8295, 572 8053 E-mail: investor.relations@bni.co.id
Proses penentuan isi laporan, termasuk dalam hal materialitas dan batasan topiknya, mengacu pada prinsip keterlibatan pemangku kepentingan, konteks berkelanjutan, materialitas, dan kelengkapan. Kualitas pelaporan
memperhatikan prinsip keseimbangan, komparabilitas, akurasi, ketepatan waktu, kejelasan, dan keandalan.
Tahapan Penetapan Isi Laporan:
10 Menuju Keuangan Berkelanjutan
Tentang
Laporan
Pengantar Laporan
[102-50, 102-51, 102-52]11
Menuju Keuangan Berkelanjutan
topik keberlanjutan yang material dengan skala 1 hingga 4. Kuesioner survei
pemangku kepentingan dibagikan kepada nasabah, pekerja, akademik dan
pemerintah. Selain survei, dilakukan pula eksplorasi isu untuk identifikasi kebutuhan informasi para pemangku kepentingan.
[102-43]
3. Validasi
Seluruh topik material divalidasi dan
disetujui oleh Divisi Komunikasi Perusahaan dan Kesekretariatan untuk menjadi prioritas informasi yang akan disampaikan dalam laporan ini.
4. Tinjauan
Kajian ulang atas laporan tahun sebelumnya dilakukan dengan
memperhatikan masukan dari pemangku kepentingan, baik internal maupun eksternal (stakeholder inclusiveness). Masukan yang diterima adalah melalui ajang Sustainability Reporting Award (SRA) dan diskusi dengan sustainability reporting expert, sustainable finance advisor, serta akademisi.
Dalam laporan ini tidak ada perubahan dasar periode laporan dan ruang lingkup. Namun demikian terdapat perubahan pada topik material. Pada laporan 2016, terdapat 15 topik material dan pada laporan ini disajikan 8 topik. Perubahan topik material dikarenakan adanya proses prioritas dan melalui survei pemangku kepentingan. [102-49]
Langkah 1
IDENTIFIKASI
Langkah 4 REVIEW
Konteks Keberlanjutan
Konteks
Keberlanjutan Pelibatan PemangkuKepentingan Materialitas
Pelibatan Pemangku Kepentingan
Kelengkapan
Langkah 2
PRIORITAS
Langkah 3
Topik Materialitas
BNI menetapkan empat informasi material berada pada kategori ‘sangat tinggi’, yaitu: Kinerja Ekonomi, Ketenagakerjaan, Portofolio Produk, serta Pelatihan dan Pendidikan. Informasi lainnya pada kategori ‘tinggi’, yaitu: Pengaruh Ekonomi Tidak Langsung, Privasi Nasabah, Anti Korupsi dan Fraud, serta Audit Penilaian risiko, yang termasuk di dalamnya adalah penilaian pelaksanaan kebijakan lingkungan dan sosial.
Topik material disajikan dengan memperhatikan dampak pengaruhnya terhadap pemangku kepentingan, baik di dalam maupun di luar Perusahaan. Informasi yang disampaikan dalam topik material berasal dari kantor pusat BNI, kecuali kinerja ekonomi dan ketenagakerjaan yang berasal dari seluruh BNI, termasuk anak perusahaan di dalam maupun luar negeri.
A C D E G H
F
B
12 Menuju Keuangan Berkelanjutan
Tentang
Laporan
Keterangan : A. Kinerja Ekonomi B. Ketenagakerjaan C. Portofolio Produk
D. Pelatihan dan Pendidikan
E. Pengaruh Ekonomi Tidak Langsung F. Privasi Nasabah
G. Anti Korupsi dan Fraud
H. Audit Penilaian risiko Matriks Prioritas Topik Material
x Penting Bagi Perusahaan
Penting Bagi Pemangku Kepentingan
Batasan Dampak Topik Material dan
Pendekatan Manajemen
[102-46, 102-47, 103-1, 103-2, 103-3]13
Menuju Keuangan Berkelanjutan Kinerja ekonomi penting bagi perusahaan sesuai dengan karakteristik perusahaan yang bergerak di layanan jasa keuangan. Selain itu, kinerja ekonomi juga menjadi landasan utama dalam mengambil berbagai keputusan penting dan strategis di seluruh aspek perusahaan.
Untuk memantau kinerja ekonomi, maka dilakukan audit oleh internal dan eksternal berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan (SAK) dan International Financial Reporting Standard (IFRS). Hasil kinerja dilaporkan secara berkala kepada Direktur Keuangan dan hasil konsolidasi laporan keuangan disampaikan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) dan laporan tahunan.
Hingga tahun 2017, kami berhasil meningkatkan pertumbuhan laba bersih hingga 20,1% dibandingkan target pertumbuhan laba sektor perbankan sebesar 16,5%, sehingga ROE meningkat menjadi 15,6% dibandingkan tahun sebelumnya. Selain itu, kami juga meningkatkan pertumbuhan pinjaman sebesar 12,2% dibandingkan tahun sebelumnya.
Dampak Pada Pemangku Kepentingan
Pendekatan Manajemen
Dalam Perusahaan Luar Perusahaan
Investor/Pemegang Saham, Pegawai, Serikat Pekerja
14 Menuju Keuangan Berkelanjutan
Tentang
Laporan
Tenaga kerja merupakan aset perusahaan yang menjalankan seluruh kegiatan serta memberikan layanan kepada nasabah dan seluruh mitra Perusahaan. Di samping tenaga kerja internal, yaitu pegawai, serikat pekerja merupakan bagian dari ketenagakerjaan BNI. Dengan demikian, topik ini penting disampaikan dalam laporan.
Kinerja ketenagakerjaan dijalankan oleh Divisi Manajemen Modal Manusia yang memantau kinerja ini sesuai dengan Peraturan Perusahaan dan Undang-Undang Tenaga Kerja Republik Indonesia. Indikator pencapaian kinerja diukur melalui earning per employee, yang pada tahun 2017 meningkat sebesar 17,27% dibandingkan tahun sebelumnya.
Investor/Pemegang Saham, Pegawai, Serikat Pekerja
Topik Material
Dampak Pada Pemangku Kepentingan
Pendekatan Manajemen
Dalam Perusahaan Luar Perusahaan
Nasabah, Pemasok
Ketenagakerjaan
BNI memberikan layanan produk dan jasa yang disesuaikan dengan kebutuhan nasabah. Produk dan jasa BNI dikembangkan oleh produk owner (PDM, TBS, EBK, BSK, CAU, INT, TRS, DLK) dan dipantau Direktur bidang masing-masing terkait produk baru tersebut. Produk ini dievaluasi oleh Komite Produk sebelum dituangkan ke dalam Rencana Bisnis Bank (RBB), RBB tersebut diajukan kepada OJK untuk mendapatkan persetujuan produk baru. Pemasaran produk baru dilaksanakan oleh Unit Penjualan di kantor pusat, kantor wilayah dan kantor cabang dan dipantau Direktur bidang pemilik produk. Pemantauan dan evaluasi produk baru yang telah dipasarkan dilaksanakan oleh produk owner. [FS15]
Perkembangan portofolio produk penting disampaikan dalam laporan ini seiring dengan perubahan layanan menuju perbankan berbasis digital. Demikian pula, pembiayaan yang berkelanjutan mulai dikembangkan melalui pemberian kredit berisiko rendah, sesuai dengan konsep keuangan berkelanjutan. Hingga tahun 2017, kami telah menyalurkan 18,31% kredit green financing korporasi dibandingkan total kredit (tidak termasuk konsumen).
BNI akan segera menetapkan kebijakan terkait aspek lingkungan dan sosial dalam pengembangan produk berkelanjutan. Saat ini, BNI telah memiliki Pedoman Perusahaan Perkreditan Business Banking Segmen Korporasi/Menengah dan Kecil. Buku I untuk analisa risiko kredit nasabah sebagai acuan pelaksanaan keuangan berkelanjutan. [FS1]
Investor/Pemegang Saham
Dampak Pada Pemangku Kepentingan
Pendekatan Manajemen
Dalam Perusahaan Luar Perusahaan
Nasabah, Pemerintah, Organisasi Bisnis
Kompetensi pegawai BNI ditingkatkan secara berkala melalui pelatihan dan
dikoordinasi oleh BNV di bawah pengawasan Senior Executive Vice President Human Capital. Kompetensi pegawai merupakan modal intelektual yang penting bagi keberadaan perseroan, sehingga menjadi salah satu topik yang material dalam laporan ini. Di samping itu, kegiatan pelatihan dan pendidikan juga penting diberikan kepada semua mitra BNI, termasuk masyarakat. Pada tahun 2017, kami berhasil meningkatkan jumlah peserta pelatihan sebanyak 242.251 orang dibandingkan tahun 2016 sebanyak 179.914 orang.
Standar kegiatan pelaksanaan pelatihan dan pendidikan secara internal diatur dalam
Standard Operating Procedure BNI, sedangkan pelatihan dan pendidikan untuk para mitra dilakukan sesuai dengan kebutuhan, terutama pada kegiatan pemberdayaan masyarakat.
BNI akan segera menetapkan kebijakan pengembangan kompetensi pegawai yang mencakup topik risiko sosial dan lingkungan. Saat ini, BNI telah melaksanakan pembelajaran terkait sustainable awareness yaitu BNI Sustainable Banking bagi seluruh pegawai, yang mencakup sustainable development, sustainable business, sustainable finance, sustainable banking serta potensi bisnis berkelanjutan.
Pembelajaran ini melalui metode mobile learning center yang dapat diunduh lewat android playstore. [FS4]
Pegawai, Serikat Pekerja
Dampak Pada Pemangku Kepentingan
Pendekatan Manajemen
Dalam Perusahaan Luar Perusahaan
Organisasi Masyarakat/NGO
Pelatihan dan Pendidikan
15
Menuju Keuangan Berkelanjutan Privasi nasabah penting bagi BNI karena terkait dengan kepercayaan nasabah. Kepercayaan nasabah dalam dunia perbankan menjadi kunci utama BNI dalam beroperasi. Sebagai bentuk komitmen kami terhadap kerahasiaan data nasabah, pada tahun 2017 kami memiliki Pedoman Perusahaan Pengelolaan Data Nasabah yang mengacu pada POJK No.1/POJK.7/2013.
Nasabah merupakan salah satu pemangku kepentingan utama bagi perbankan. BNI menjaga privasi nasabah sesuai dengan ketentuan PP Penyelesaian Pengaduan Nasabah No. IN/212/BCC/001 tanggal 26 Maret 2015. Data nasabah disimpan dalam
database yang hanya dapat diakses oleh pegawai berwenang. Penyalahgunaan data nasabah akan terancam hukum pidana dan semua pelanggaran ini diproses di Satuan Pengawasan Internal yang dipantau langsung oleh Direktur Utama.
Pegawai
Dampak Pada Pemangku Kepentingan
Pendekatan Manajemen
Dalam Perusahaan Luar Perusahaan
Nasabah
Sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN), BNI memegang prinsip bisnis yang beretika termasuk anti korupsi atau anti fraud. Semua tindak korupsi atau fraud
diproses sesuai dengan hukum. Untuk meningkatkan kewaspadaan terkait korupsi dan fraud, BNI memiliki Peraturan Perusahaan nomor IN/138/KPN/001, tanggal 5 Maret 2015, sejalan dengan Peraturan Bank Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan.
Kejadian korupsi atau fraud akan merusak reputasi perbankan, oleh sebab itu BNI tidak akan memberikan toleransi kepada pelaku tindak korupsi atau fraud. Divisi Kepatuhan akan memantau setiap kejadian tindak pelanggaran dan melaporkannya kepada Direktur Kepatuhan dan Risiko Perusahaan untuk ditindaklanjuti melalui proses hukum atau non litigasi.
BNI selalu berusaha menurunkan jumlah kejadian fraud setiap tahunnya. Realisasi penurunan kejadian fraud pada tahun 2017 sebanyak 13 kasus dibandingkan tahun 2016.
Dampak Pada Pemangku Kepentingan
Pendekatan Manajemen
Dalam Perusahaan Luar Perusahaan
Investor/Pemegang Saham, Pegawai, Serikat Pekerja
Nasabah, Pemerintah dan Otoritas Jasa Keuangan, Media
Anti Korupsi dan Fraud
16 Menuju Keuangan Berkelanjutan
Tentang
Laporan
Bagi BNI, sebagai BUMN maupun Perusahaan Perbankan, kinerja perusahaan diharapkan dapat memberi dampak positif secara tidak langsung bagi ekonomi masyarakat. Untuk itu, BNI melakukan pemberdayaan masyarakat melalui Program Kemitraan dipantau oleh Direktur Bisnis Kecil dan Jaringan, serta Program Bina Lingkungan dipantau oleh Direktur Utama. Pada tahun 2017, realisasi dana bina lingkungan sebesar Rp107,759 miliar dibandingkan target sebesar Rp95 miliar.
Kegiatan pemberdayaan masyarakat yang berdampak pada peningkatan kesejahteraan dilakukan berdasarkan ketentuan Perusahaan nomor: (i) PP Bina Lingkungan, No. IN/340/KMP/001; 17 Juli 2017, (ii) PP CSR, No. IN/339/KMP/001; 17 Juli 2017, (iii) PP Pengembangan Komunitas, No: IN/341/KMP/001; 17 Juli 2017.
Pada tahun 2017, BNI belum memiliki kebijakan intervensi Direksi atau Dewan Komisaris terhadap debitur yang dianggap memberikan dampak negatif dan positif terhadap lingkungan dan sosial. Dalam proses rating debitur, jika ada info terkait permasalahan lingkungan dan buruh, maka rating debitur akan langsung dinilai dan diturunkan 1 grade tanpa menunggu periode review rating. Penurunan grade dapat berdampak pada kebijakan dan prosedur lainnya kepada debitur. [FS12]
Pegawai
Dampak Pada Pemangku Kepentingan
Pendekatan Manajemen
Dalam Perusahaan Luar Perusahaan
Nasabah, Organisasi Masyarakat/NGO, Pemerintah, Pemasok
17
Menuju Keuangan Berkelanjutan BNI mempunyai kewajiban untuk melakukan audit penilaian risiko yang hasilnya dilaporkan secara berkala oleh Satuan Pengawasan Internal kepada Direktur Utama untuk diteruskan kepada Bank Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan.
Audit penilaian risiko dilakukan setiap tahun, meliputi semua risiko bisnis, termasuk risiko sosial dan lingkungan. Standar pelaksanaan audit mengacu pada Standar Pelaksanaan Fungsi Audit Intern Bank. Pada tahun 2017, BNI belum melakukan audit tematik terkait lingkungan dan sosial secara khusus, namun BNI telah melakukan audit kepada debitur lingkungan sebagai satu kesatuan terhadap unit sentra yang disampling. Khusus untuk debitur sektor minyak dan gas telah dilakukan audit pada segmen korporasi di tahun 2015.
Investor/Pemegang Saham, Pegawai
Dampak Pada Pemangku Kepentingan
Pendekatan Manajemen
Dalam Perusahaan Luar Perusahaan
Pemerintah dan Otoritas Jasa Keuangan
18 Menuju Keuangan Berkelanjutan
Sambutan
Direktur Utama
Pemangku kepentingan yang terhormat,
Puji syukur atas rahmat dan karunia Tuhan Yang Maha Esa, karena selama 72 tahun BNI terus meningkatkan eksistensinya dalam melayani negeri dan menjadi kebanggaan bangsa. Di tahun 2017, eksistensi ini kami perkuat dengan mulai merespon tantangan dan isu global di dunia perbankan, yaitu digitalisasi dan lingkungan hidup. Untuk itu, BNI mulai melangkah dan menetapkan komitmen untuk menjalankan bisnis berdasarkan prinsip keuangan berkelanjutan.
Menghadapi Tantangan[102-14]
Tahun 2017 merupakan kelanjutan langkah kami sebagai ‘first mover’
untuk mulai menyusun Rencana Aksi Keuangan Berkelanjutan. Rencana aksi ini akan berisi penyesuaian organisasi, pengembangan produk dan
pengembangan kapasitas sumber daya manusia (SDM) untuk mulai menerapkan prinsip keuangan berkelanjutan.
Dalam melangkah, BNI siap menghadapi tantangan melalui penerapan berbagai perubahan.
Perubahan yang paling dirasakan adalah implementasi teknologi digital dari
19
Menuju Keuangan Berkelanjutan
Pemahaman atas kinerja lingkungan ini juga harus diiringi dengan kinerja sosial, termasuk penguatan sumber daya manusia, sehingga mampu mendukung kinerja ekonomi. Pemahaman inilah yang memerlukan waktu dan sosialisasi secara bertahap, yang menjadi tantangan BNI di tahun-tahun ke depan.
Menghadapi tantangan ini, perlahan kami mempersiapkan diri. BNI telah
menerapkan kebijakan untuk mengatur pola hidup yang ramah lingkungan bagi seluruh insan BNI, serta pedoman
perusahaan untuk mengatur prosedur pelaksanaan keuangan berkelanjutan di lingkungan BNI. Kami juga terus berusaha meminimalkan risiko perusahaan dengan menerapkan empat pilar manajemen risiko atas penerapan keuangan berkelanjutan.
Kinerja Ekonomi dan Komitmen Membangun Indonesia
Sepanjang tahun 2017, BNI mencatat adanya laba bersih konsolidasian sebesar Rp13,62 triliun, meningkat dibandingkan tahun 2016, yaitu Rp11,34 triliun. Selain itu, pendapatan kami juga mengalami
20 Menuju Keuangan Berkelanjutan
Sambutan
Direktur Utama
Dukungan pada pembangunan Indonesia dilakukan melalui pembiayaan infrastruktur negara sebesar Rp99.512 miliar dan pembiayaan pada sektor hijau yang direalisasikan sebesar Rp57.646 miliar.
Terkait kinerja sosial kemasyarakatan, kami melaksanakan kegiatan Kemitraan dan Bina Lingkungan sesuai dengan program pemerintah. Pada tahun 2017, kami menyalurkan dana Program Kemitraan sejumlah Rp71,08 miliar dan dana Bina Lingkungan sejumlah Rp107,759 miliar. Selain itu, kami juga telah menyalurkan KUR sebesar Rp9.745 miliar atau sejumlah 81,1% dari target kami sepanjang tahun 2017.
Inklusi Keuangan serta Inovasi Produk Berbasis Teknologi dan Ramah Lingkungan
Untuk meningkatkan kinerja program inklusi keuangan, kami meningkatkan layanan melalui keberadaan Agen46. Hingga akhir tahun 2017, sebanyak 69.589 Agen46 atau 137% dari target agen telah tersebar di seluruh Indonesia dengan jumlah transaksi mencapai 35,29 juta transaksi. Angka tersebut meningkat dari yang semula hanya 7,04 juta transaksi di tahun 2016.
Selain itu, pengembangan produk keuangan berkelanjutan kami lakukan melalui transformasi digital dengan meluncurkan UnikQu. Pada tahun pertama peluncurannya, UnikQu telah meraih 68,2 ribu akun dan 45,1 ribu transaksi. Dengan dikembangkannya produk digital, kami dapat meningkatkan efisiensi nasabah dalam melakukan transaksi perbankan di mana saja, sekaligus memberikan dampak tidak langsung terhadap penghematan kertas.
“ Selanjutnya, BNI akan terus
melakukan identifikasi penyaluran
pembiayaan pada sektor-sektor
ramah lingkungan dan mendorong
semua debitur untuk mulai
menjalankan praktik bisnis yang
beretika dengan memperhatikan
setiap dampak kegiatan pada
manusia dan alam.”
Sambutan
21
Menuju Keuangan Berkelanjutan
Melestarikan lingkungan
BNI mencoba menjawab tantangan akan sikap mewujudkan perilaku peduli
lingkungan. Komitmen ini, di antaranya kami wujudkan melalui pembangunan
green building dan penghematan kertas, yaitu e-PP dan e-Billing. Kami
membangun green building di kawasan
Bumi Serpong Damai (BSD) dengan target sertifikasi platinum dan Tower BNI di Pejompongan yang masih dalam proses
mendapatkan sertifikasi dari Green
Building Council Indonesia (GBCI). BNI juga berhasil melakukan penghematan
biaya cetak dokumen e-PP sejumlah
Rp2.073 miliar dan biaya kertas e-billing
hingga Rp3,5 miliar setiap tahunnya.
Selain kegiatan internal, kami mewujudkan kontribusi terkait pelestarian lingkungan melalui kegiatan eksternal dengan bekerja sama dengan mitra. Salah satu kegiatan ini adalah pelestarian orang utan dan
reboisasi hutan sebagai habitat orang utan. Dari segi pembiayaan, kami juga telah menanamkan investasi pada proyek pembangunan energi terbarukan.
Membangun Sumberdaya Berkelanjutan
Kami menyadari pentingnya membangun kompetensi sumber daya untuk
menerapkan prinsip keuangan berkelanjutan secara optimal.
Menghadapi tantangan perubahan pola pikir, kami terus melakukan pembelajaran terkait sustainable awareness melalui
mobile learning BNI Sustainable Banking.
Selama tahun 2017, 683 pegawai BNI telah mendapatkan pelatihan tersebut. Kami juga mengikutsertakan pegawai melalui pelatihan eksternal lain, seperti pelatihan inisiatif keuangan berkelanjutan, yaitu Integrasi Economic, Social, and
Governance (Integrasi ESG) dan Teknik Analisis Lingkungan (TAL).
Apresiasi
Semua pencapaian kinerja keberlanjutan BNI selama tahun 2017 tidak luput dari kerja keras seluruh insan BNI dan pemangku kepentingan. Atas nama seluruh jajaran BNI, saya mengucapkan terima kasih dan apresiasi kepada semua pemangku kepentingan kami, terutama bagi nasabah dan insan BNI.
Kedepannya, pencapaian tahun ini menjadi landasan bagi BNI untuk melangkah maju dalam menghadapi perubahan yang sangat dinamis dalam menerapkan perbankan yang
berkelanjutan.
Jakarta, Februari 2018
Achmad Baiquni
2017
Laporan23
Profil
24 Menuju Keuangan Berkelanjutan
Profil
Perusahaan
Visi, Misi, dan Tata Nilai
[102-16]Menjadi lembaga keuangan yang unggul dalam layanan dan kinerja.
1. Memberikan layanan prima dan solusi yang bernilai tambah kepada seluruh nasabah, dan selaku mitra pilihan utama
2. Meningkatkan nilai investasi yang unggul bagi investor
3. Menciptakan kondisi terbaik bagi karyawan sebagai kebanggaan untuk berkarya dan berprestasi
4. Meningkatkan kepedulian dan tanggung jawab kepada lingkungan dan komunitas
5. Menjadi acuan pelaksanaan kepatuhan dan tata kelola perusahaan yang baik bagi industri
Prinsip 46 merupakan tata nilai budaya kerja BNI dan sebagai tonggak perilaku teladan yang berlaku bagi seluruh Insan BNI dari jajaran Dewan Komisaris, Direksi, Pemimpin hingga jajaran pegawai terendah dalam struktur organisasi, termasuk pegawai rekanan. Prinsip 46 merupakan akronim dari 4 Nilai Utama dan 6 Perilaku Utama.
Misi
Visi
25
Menuju Keuangan Berkelanjutan
BNI memiliki kode etik sebagai pedoman etika yang menjadi prinsip
dasar yang memandu hubungan di antara semua Insan BNI dalam
berbisnis.
Prinsip 46
Kode Etik
1. Bertindak profesional
2. Menjadi panutan dan saling mengingatkan
3. Menjaga hubungan baik antar Insan BNI
4. Menjaga kerahasiaan 5. Menjaga keamanan kerja
6. Berkomitmen terhadap lingkungan 7. Melakukan pencatatan data dan penyusunan laporan
8. Mencegah benturan kepentingan 9. Larangan memberi, menerima hadiah atau cinderamata
10. Bertindak sebagai narasumber 11. Larangan menjadi anggota dan donatur parpol
12. Larangan mengungkapkan informasi yang tidak benar
13. Menggunakan dan menjaga aset BNI 14. Larangan menyalahgunakan
Corporate Identity
14 Kode Etik BNI
4 Nilai Budaya Kerja BNI
6 Perilaku Utama Insan BNI
1. Profesionalisme 2. Integritas
3. Orientasi Pelanggan 4. Perbaikan Tiada Henti
1. Meningkatkan Kompetensi dan Memberikan Hasil Terbaik 2. Jujur, Tulus, dan Ikhlas 3. Disiplin, Konsisten, dan Bertanggung Jawab
4. Memberikan Layanan Terbaik Melalui Kemitraan yang Strategis
“BNI memiliki kode etik
sebagai pedoman etika yang
menjadi prinsip dasar untuk
memandu hubungan di antara
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
Gedung BNI
Jl. Jenderal Sudirman Kav. 1 Jakarta 10220 Telepon: (62-21) 251 1946
I-Telex: 765185 BNI DLN IA Fax: (62-21) 251 1214
Email: bni@bni.co.id Website: www.bni.co.id
PO Box 1946 Jakarta Mampang 12700
Beroperasi di 8 Negara
Badan Usaha Milik Negara, Perseroan Terbatas
Sektor perbankan dengan produk simpanan, pinjaman, kartu kredit dan
e-banking. Selama tahun 2017, tidak ada produk dan jasa BNI yang ditarik kembali dari pasar.
Domestik dan Internasional (New York, London, Hong Kong, Singapura, Tokyo, Osaka dan Seoul).
Sektor dan jenis nasabah terlayani:
Korporasi, BUMN, Pengusaha mikro, kecil, dan menengah.
Informasi detail mengenai produk, jasa dan sektor yang dilayani dapat ditemukan pada Laporan Tahunan BNI.
Hingga akhir tahun 2017, BNI menambah jaringan sebanyak 31 Kantor Cabang Pembantu, 83 Kantor Kas, 23 Payment Point, 26 BNI Layanan Gerak dan 2 Money Changer, serta tidak ada outlet yang ditutup. Selain itu, tidak ada perubahan struktur kepemilikan saham maupun struktur rantai pasokan. [102-10]
Nama
[102-1]Deksripsi Merk, Produk,
dan Jasa
[102-2, 102-7]Lokasi Operasi
[102-4]Kepemilikan Saham dan
Bentuk Perusahaan
[102-5]Alamat Kantor Pusat
[102-3]28 Menuju Keuangan Berkelanjutan
Sekilas
BNI
Indonesia
London Amerika Korea Selatan Myanmar Singapura Hong Kong Jepang
Negara Republik Indonesia
60%
Masyarakat
40%
29
Menuju Keuangan Berkelanjutan
Skala Organisasi (triliun rupiah) 2017 2016 2015
Total Aset
Gaji dan Tunjangan Pegawai
Pembayaran Kepada Pemerintah ( pajak )
Pendapatan
Total Kapitalisasi (miliar rupiah)
Jumlah Pegawai (orang)
Jumlah ATM (unit)
709,33
9,3
3,4
66,6 59,3 49,1
2,9 2,3
8,8 7,4
603,03 508,59
184,621 103,033 92,307
27.209 28.184 26.875
17.968 17.056 16.071
Skala Organisasi [102-7]
Keanggotaan Perusahaan Dalam Asosiasi Industri [102-13]
Asosiasi Peran Lingkup
IBCSD Founder Nasional
Nasional
Direksi menjabat sebagai Ketua UNEP-FI
Asosiasi Kartu Kredit Indonesia (AKKI)
Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia (ASPI)
Perhimpunan Bank Nasional
Himpunan Bank Milik Negara
ISO 9001 Keterangan Masa Berlaku Dari
2008
Inisiatif Eskternal dan Sertifikasi [102-12]
Quality Management System on Trade Processing Center
30 September 2009 -29 September 2018
SAI Global Certification Services
Quality Management System on Card Business Division
27 Juni 2003 -26 Juni 2018
Lloyd’s
Quality Management System on IT Operation Services
26 September 2016 -26 September 2019
SGS
SGS
Quality Management System on IT Security Management
26 September 2016 -26 September 2019
Preparation and Verification Process on Published Financial Statements
10 Oktober 2016 -10 Oktober 2019
SGS United Kingdom Ltd
BNI Corporate University Quality Management System on Inhouse Learning & e-Learning/Digital Learning
21 September 2016 -20 September -2019
2017
Laporan31
Strategi
Pengelolaan keberlanjutan bagi BNI adalah memberikan nilai kepada pemangku kepentingan dan menjadikannya sebagai keunggulan bersaing. Untuk mencapai nilai
keberlanjutan ini, BNI menerapkan sustainability compass secara konsisten sejak tahun
2009 dengan mengelola empat stream utama.
Sebagai sebuah institusi perbankan, tantangan dan risiko utama adalah pengelolaan keuangan yang sehat dengan sumber daya yang kuat. Nasabah menjadi pemangku
kepentingan utama kami dan untuk mencapai target menjadi salah satu bank yang menuju
sustainable finance, maka BNI menjalankan Empat Strategi dan Lima Pilar Keberlanjutan.
Nature
BNI menjaga dan meningkatkan kualitas lingkungan hidup.
Economy
BNI meningkatkan kinerja bisnis secara berkelanjutan.
Society
BNI mendukung program untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat serta turut
menggerakkan sektor riil melalui pembangunan ekonomi dan fungsi intermediary
perbankan.
Well Being
Menyejahterakan insan BNI dan melakukan internalisasi budaya peduli lingkungan.
Strategi dan Pilar Keberlanjutan BNI
Empat
Stream
Utama Pencapaian Keberlanjutan
32 Menuju Keuangan Berkelanjutan
Strategi
Keberlanjutan BNI
4 Strategi
Keberlanjutan
1
Pelaksanaan risk management yang terpadu dengan mengacu kepada Basel IIIMengakomodasi whistleblower bagi kepentingan perusahaan
4
Aktif memperbaharui ketentuan, peraturan, serta melaksanakan-nya secara disiplin dan tersistem.
2
SeniorLeader aktif berkomunikasi dengan workforce dan menjadi role model
BNI untuk Nasabah
BNI menerapkan konsep responsible investment. Kami sadar sepenuhnya bahwa investasi
dari nasabah harus kami kelola dengan penuh tanggung jawab. Untuk itu, BNI menjalin kemitraan yang saling menguntungkan dengan tetap memperhatikan aspek ekonomi, sosial, lingkungan melalui penerapan tata kelola yang baik.
BNI untuk Pegawai
Merupakan komitmen BNI untuk menyediakan tempat kerja yang membanggakan dan mampu mendorong semua pegawai untuk meningkatkan kinerja dan potensi yang dimilikinya.
BNI untuk Masyarakat
Sebagai salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN), maka sesuai dengan Misi Perusahaan, BNI menjalankan peran tanggung jawab sosial (CSR) yang mampu memberdayakan masyarakat dan meningkatkan taraf hidup mereka.
BNI untuk Lingkungan Hidup
Kami menerapkan program ‘BNI Go Green’ untuk ikut serta melestarikan lingkungan hidup
dan menciptakan gerakan cinta lingkungan.
BNI menciptakan nilai (creating value)
bagi kelima pemangku kepentingan utama melalui pelaksanaan pilar
keberlanjutan, baik secara internal dan eksternal:
BNI untuk Indonesia
Merupakan kegiatan BNI untuk
mendukung pembangunan berkelanjutan di Indonesia, melalui pelestarian
lingkungan hidup, peningkatan
kesejahteraan sosial, dan pemberdayaan ekonomi masyarakat, terutama bagi mitra BNI.
33
Menuju Keuangan Berkelanjutan
Penerapan Pilar
Keberlanjutan BNI
5 Pilar
Keberlanjutan
BNI
BNIUntuk Indonesia
BNI Untuk Masyarakat
BNI Untuk
Lingkungan Hidup
BNI Untuk Nasabah
BNI
BNI mengembangkan sebuah Matriks Konsep Program Keberlanjutan sejak 2014 dan hingga saat ini masih terus dijalankan. Matriks ini memiliki empat kuadran dengan dua sumbu, yaitu bisnis - non bisnis dan internal - eksternal.
Kuadran Non Bisnis - Eksternal
BNI mendukung kegiatan yang melibatkan masyarakat, serta aktivitas peduli lingkungan, mengalokasikan dana CSR untuk sektor pendidikan, kesehatan, keagamaan,
infrastruktur, lingkungan dan bencana alam, serta pendampingan dan penyaluran
pinjaman lunak untuk pemberdayaan
masyarakat melalui Program Kemitraan dan Bina Lingkungan/PKBL.
Pengembangan ekonomi masyarakat
dilakukan melalui konsep engagement and
empowerment. Saat ini terdapat 21 Kampoeng BNI yang berfungsi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui sumber daya setempat.
34 Menuju Keuangan Berkelanjutan
Strategi
Keberlanjutan BNI
Konsep Program Keberlanjutan BNI
Sustainability Programs
Internal
External
Non Business Business
Corporate Sustainability
Improvement of SOP Networking
Product Development Sponsorship
Economic Development
Community Development
Green Attitude
Green Funding Green Lending
Cross Selling
Role Modeling
Kuadran Non Bisnis – Internal
BNI membentuk green champion dari berbagai divisi di Kantor Pusat yang ke depan akan
diperluas ke seluruh pegawai BNI. Melalui green champion, BNI meningkatkan kapasitas,
mendorong perilaku pegawai yang ramah lingkungan, seperti hemat kertas, hemat energi
dan air, pemilahan sampah, program Bike to Work, green attitude, pelatihan Integrasi
ESG, dan pelatihan Teknik Analisis Lingkungan (TAL).
Kuadran Bisnis – Eksternal
BNI mendukung investasi ramah lingkungan melalui pembiayaan hijau (green financing),
seperti proyek geothermal, mini hidro, pengolahan sampah dan kelapa sawit ramah
lingkungan (green lending), meningkatkan kerja sama internasional melalui pendanaan
two step loan untuk proyek ramah lingkungan (green funding), serta memberikan layanan perbankan pada organisasi/instansi/LSM yang bergerak/berkomitmen pada
pemberdayaan masyarakat (cross-selling).
Kuadran Bisnis – Internal
BNI menyempurnakan prosedur untuk mendukung dan memberikan edukasi kepada debitur agar lebih peduli terhadap lingkungan dan sosial. BNI juga melakukan
pengembangan produk yang ecofriendly sekaligus business friendly.
Produk yang sudah ada: paperless product (melakukan struk cetak transaksi ATM hanya
berdasarkan permintaan), e-banking dan e-billing untuk tagihan kartu kredit,
menggunakan kertas bolak-balik (reused paper), green mortgage.
35
Produk baru: UnikQu
[102-11]Produk UnikQu diluncurkan setelah melalui uji coba berdasarkan teknologi smartphone
berbasis iOS dan Android. Produk yang merupakan dompet elektronik ini dilengkapi
dengan fitur pembayaran online yang dapat digunakan oleh nasabah maupun bukan
nasabah BNI. Dalam memperkenalkan produk UnikQu, BNI memberikan informasi
pentingnya menjaga keberadaan smartphone sebagai alat pembayaran agar tidak
digunakan oleh pihak lain yang tidak bertanggung jawab.
36 Menuju Keuangan Berkelanjutan
Strategi
37
Menuju Keuangan Berkelanjutan
2017
Laporan39
Kebijakan dan Prosedur
Sebagai Perusahaan yang mendukung keuangan berkelanjutan, BNI memperhatikan delapan Prinsip Keuangan Berkelanjutan yang ditentukan POJK.
BNI memiliki Pedoman Perusahaan Pola Hidup Ramah Lingkungan yang diperuntukkan bagi seluruh insan BNI. Dasar hukum pembentukan pedoman perusahaan ini ialah UU No. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup. Selain itu, pedoman ini dibuat berdasarkan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 61 Tahun 2011 tentang Rencana Aksi Nasional Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca (RAN-GRK).
Pola hidup ramah lingkungan di BNI secara umum terbagi menjadi 4 kategori utama, yaitu:
Efisiensi Sumber Daya Alam
(Resource Efficiency)
Yakni perilaku yang berkaitan dengan penggunaan sumber daya secara hemat (efisien) dan bertanggung jawab.
Pencegahan dari Pencemaran Lingkungan
Yakni mencakup pola pikir dan perilaku yang mengutamakan keberlanjutan lingkungan hidup.
Perilaku Non-Karbon
Merujuk kepada kebiasaan untuk mencegah pemborosan emisi karbon di atmosfer yang bertujuan untuk mengurangi pemanasan global dan perubahan iklim.
Perilaku Pertemanan Ramah Lingkungan
(Environment-friendly
Collegial Relationship)
Merujuk kepada orientasi aktivitas pertemanan di lingkungan kerja yang mendukung upaya keberlanjutan lingkungan.
Kebijakan dan Prosedur
[FS2,FS3]40 Menuju Keuangan Berkelanjutan
Kebijakan dan Prosedur
Keuangan Berkelanjutan
1. Prinsip investasi bertanggung jawab
2. Prinsip strategi dan praktik bisnis berkelanjutan
3. Prinsip pengelolaan risiko sosial dan lingkungan hidup 4. Prinsip tata kelola
5. Prinsip komunikasi yang informatif 6. Prinsip inklusif
7. Prinsip pengembangan sektor unggulan prioritas 8. Prinsip koordinasi dan kolaborasi penyusunan laporan
41
Menuju Keuangan Berkelanjutan
Prosedur pelaksanaan keuangan berkelanjutan dilakukan oleh BNI dengan mengacu kepada Pedoman Perusahaan Perkreditan Business Banking Segmen Korporasi Buku I untuk analisa risiko kredit nasabah. Analisis kredit ini merupakan penilaian yang ditujukan untuk debitur dengan melihat faktor kepedulian mereka terhadap kualitas lingkungan hidup dan dampaknya terhadap kelangsungan usaha atau kemampuan first way out debitur.
Kepedulian terhadap lingkungan hidup tersebut memperhatikan dampak dari proses produksi/operasional atau produk/jasa yang dihasilkan perusahaan, di antaranya adalah persyaratan AMDAL (jika relevan), produk/jasa perusahaan bersifat eco-friendly, serta kegiatan meminimalkan dampak negatif produksi terhadap lingkungan hidup. Penyesuaian (down grading) dilakukan apabila ketidakpedulian terhadap faktor lingkungan hidup berdampak pada
kelangsungan usaha, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang.
Asessment terhadap potensi maupun risiko dari debitur/calon debitur, termasuk aspek mengenai Lingkungan, Sosial dan Tata Kelola (LST) dilakukan secara umum adalah identifikasi dan
mendapatkan peluang bisnis (Unit Bisnis), identifikasi risiko dan mitigasinya (Unit Risiko) dan penilaian kepatuhan (Unit Kepatuhan). Alur proses asessment tergambar sebagai berikut:
CRR (Customer Risk Rating) merupakan model rating debitur yang telah mempertimbangkan aspek ekonomi, sosial, dan lingkungan melalui AMDAL dan PROPER untuk menilai kelayakan
permohonan kredit debitur. IRR (Industry Risk Rating) merupakan rating sektor industri untuk
menetapkan risk appetite terhadap sektor industri debitur. LEL (Loan Exposure Limit), yaitu batasan optimal ekspansi kredit pada setiap sektor industri dengan memperhitungkan potensi bisnis dan risiko di masing-masing sektor. Sebagai Third Line of Defense, Satuan Pengawas Internal (SPI) (melalui kontrol internal) di cabang/sentra bertugas untuk melakukan audit terhadap kepatuhan semua proses kredit nasabah.
Unit Bisnis Unit Risiko Unit Kepatuhan Komite Kredit Unit Administrasi
Kredit
Menganalisis risiko dan potensi debitur /calon debitur.
Menganalisis risiko dan potensi debitur /calon debitur.
Melakukan dokumentasi administrasi kredit Secara umum berperan
dalam penetapan: CRR (Customer Risk Rating),
IRR (Industry Risk Rating),
dan LEL
(Loan Exposure Limit).
Melakukan CRR (Credit Compliance Review)
untuk memastikan proses kredit sudah melalui semua tahapan secara terdokumentasi. Dalam CRR terdapat persyaratan bagi calon debitur perkebunan kelapa sawit yaitu minimal terdaftar dalam ISPO untuk perkebunan yang telah berproduksi.
Divisi yang Bertanggung Jawab Skala Bisnis: Corporate
Debitur: Medium & Small
LMC1 LMC2 BIN BMN
BSL
Wilayah (SKM & SKC) Cabang Komite Credit Corporate
Selama tahun 2017, kami mengalami kendala terkait pembentukan rencana kerja penerapan keuangan berkelanjutan, misalnya belum adanya unit khusus yang mengelola keuangan
berkelanjutan kendala dalam capacity building insan BNI terkait keuangan berkelanjutan, serta peraturan internal BNI yang mendukung penerapan keuangan berkelanjutan belum
tersosialisasi secara merata. Untuk menghadapi kendala tersebut, BNI membentuk tim Task Force serta mulai merencanakan capacity building melalui pelatihan secara internal terkait SF yang akan dilaksanakan di tahun mendatang.
BNI memiliki manajemen risiko sebagai pendekatan kehati-hatian atau
precautionary approach untuk
meminimalkan risiko perusahaan dan menjalankan prinsip keuangan
berkelanjutan. Empat pilar penerapan manajemen risiko merupakan prosedur dalam mengidentifikasi, mengukur,
memantau dan mengendalikan risiko atas penerapan keuangan berkelanjutan.
Evaluasi manajemen risiko dilakukan
melalui pemilihan sampel berdasarkan risk
based atas debitur pada sektor industri,
perkebunan, dan konstruksi dengan ruang lingkup audit yang tertuang dalam
Program Audit Perkreditan. Program ini termasuk:
Persyaratan legalitas usaha debitur untuk memiliki ijin Analisa Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL).
Persyaratan perolehan kinerja pada Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan (PROPER) dari Kementerian Lingkungan Hidup.
Untuk kendaraan angkutan limbah harus memiliki:
Debitur usaha industri furnitur dengan skala ekspor harus memiliki ecolabelling
dan Sistem Verifikasi Legalitas Kayu.
Debitur usaha industri air minum dalam kemasan (AMDK) harus memiliki SIPA (Surat Ijin Pengambilan Air Tanah).
Manajemen Risiko
[102-11]42 Menuju Keuangan Berkelanjutan
Kebijakan dan Prosedur
Keuangan Berkelanjutan
4 Pilar Manajemen Risiko
Pengawasan Aktif Dewan Komisaris dan Direksi
Kecukupan Kebijakan, Prosedur, dan Penetapan Limit
Menuju Keuangan Berkelanjutan 43
Menuju Keuangan
Selain program audit perkreditan, pengawasan juga dilakukan oleh setiap unit Business Banking. Unit ini membuat
watchlist dan rating setiap bulan dan hasilnya disampaikan kepada Unit BNR dan CMR setiap 3 bulan. Namun demikian, BNI telah melakukan audit kepada debitur lingkungan sebagai satu kesatuan
terhadap unit sentra yang disampling. Khusus untuk debitur sektor minyak dan gas telah dilakukan audit pada segmen korporasi di tahun 2015.
“BNI menetapkan empat
pilar penerapan manajemen
risiko berupa prosedur
dalam mengidentifikasi,
mengukur, memantau dan
mengendalikan risiko atas
penerapan keuangan
berkelanjutan.”
2017
Laporan45
Tata Kelola
Good Corporate Governance
Tata Kelola Perusahaan yang baik (Good Corporate Governance/GCG) dilakukan oleh BNI
dengan mengacu pada Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No.55/POJK.03/2016 tentang penerapan Tata Kelola Bagi Bank Umum, Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan No. 13/SEOJK.03/2017 tentang Penerapan Tata Kelola Bagi Bank Umum, Peraturan OJK No. 21/POJK.04/2015 tentang Penerapan Pedoman Tata Kelola Perusahaan Terbuka,
46 Menuju Keuangan Berkelanjutan
Tata Kelola
dan Pemangku Kepentingan
Struktur Organisasi Tata Kelola[102-18]
RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM
Direksi
Elect & Dismisses Check &
Report to
Review Internal Audit Reports Review Compliance Reports
Review Risk Management Reports
Divisi Tata Kelola Kebijakan Liability (ALCO)
Sub Komite Manajemen Risiko (RMC)
Sub Komite Anti Fraud
Komite Risiko & Kapital
Komite Pemantau Risiko
Komite Nominasi & Remunerasi Komite Tata Kelola
Surat Edaran OJK No. 32/POJK.04/2015 tentang Pedoman Tata Kelola Perusahaan Terbuka, Peraturan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor: PER - 01 /MBU/2011
mengenai Tata Kelola Perusahaan yang Baik (Good Corporate Goverance) dan
perubahannya yaitu Peraturan Menteri Negara BUMN Nomor: PER-09/MBU/2012 tanggal 6 Juli 2012.
Dalam menjalankan tata kelola perusahaan yang baik, BNI memiliki struktur tata kelola bank yang mencakup Komisaris, Direksi, Komite dan satuan kerja pada bank. Adapun yang termasuk infrastruktur tata kelola bank antara lain adalah kebijakan dan prosedur bank, sistem informasi manajemen serta tugas pokok dan fungsi masing-masing struktur organisasi.
Untuk menjalankan prinsip keuangan berkelanjutan, diperlukan kompetensi yang
memadai. Pada saat ini, Direksi dan Dewan Komisaris belum memiliki tugas khusus terkait keuangan berkelanjutan. Oleh karena itu, Direksi dan Dewan Komisaris belum mengikuti pelatihan terkait keuangan berkelanjutan.
Namun demikian, selama tahun 2017, terdapat 28 pegawai yang mengikuti
perkembangan keuangan berkelanjutan melalui Pelatihan Integrasi ESG yang diadakan
OJK dan didukung WWF-Indonesia sebagai mitra OJK untuk First Movers. Selain itu, 20
pegawai telah mengikuti Training Analisis Lingkungan (TAL) yang diadakan OJK terkait pengenalan internal terhadap inisiatif keuangan berkelanjutan. Pelatihan lain yang diikuti oleh pegawai BNI ialah ESG (Indonesia WISE) terkait pemahaman risiko lingkungan yang diikuti oleh 30 orang.
Pelatihan Tata Kelola Terkait Keberlanjutan
47
Menuju Keuangan Berkelanjutan
Jenis Pelatihan Total Peserta
Anti Pencucian Uang & Pencegahan Pendanaan Terorisme (APU PPT)
Budaya Kerja
27.526
28.286
28.383
56.350
3.959
144.504
Good Corporate Governance
Risk Culture
Sertifikasi Manajemen Risiko
Total
Pendekatan Pemangku Kepentingan
BNI melibatkan pemangku kepentingan dalam setiap proses pengambilan keputusan dan penentuan strategi, termasuk dalam mempersiapkan rencana menuju bank yang
berkelanjutan (sustainable banking). Pemetaan pemangku kepentingan ini dilakukan
melalui identifikasi dan penilaian dengan mempertimbangkan prinsip dependency,
responsibility, tension, influence, diverse, perspectives dan proximity.
48 Menuju Keuangan Berkelanjutan
Tata Kelola
dan Pemangku Kepentingan
Pemangku Kepentingan dan Pendekatan PT Bank Negara Indonesia Tbk.
Pemangku
Serikat Kerja Legal Hak-hak pegawai
Remunerasi & tunjangan
Pembahasan Perjanjian Kerja Bersama Legal & pemangku
kepentingan yang membantu pencapaian tujuan perusahaan
Hak-hak pegawai Kesetaraan & menyenangkan
Media Internal (Portal), hotline
telepon dan surel Survei Kepuasan pegawai
Setiap saat
Setahun sekali
Dua tahun sekali Hubungan
ekonomi, kepemilikan & legal
Kinerja keuangan & non keuangan Investasi untuk perusahaan ramah lingkungan
Pelaporan Kinerja Menyelenggarakan RUPS
Setiap kuartal Hubungan
Website & frontline information
Gathering Agen46
Setiap saat
Dua tahun sekali
Setiap saat
Minimal setahun sekali
Keamanan transaksi perbankan
Kredit Usaha Kecil & Menengah Fasilitas perbankan & kemudahan akses Informasi produk & layanan perbankan yang jelas &
transparan Basis
Identifikasi PembahasanTopik
Pendekatan dan Respon BNI
49
Menuju Keuangan Berkelanjutan
Pemangku Kepentingan dan Pendekatan PT Bank Negara Indonesia Tbk.
Pemangku Kepentingan
Pemerintah & Otoritas Jasa Keuangan
Pemasok
Organisasi Bisnis Legal & kepentingan industri
Kinerja keuangan Investasi untuk perusahaan ramah lingkungan
Kinerja non-keuangan Kegiatan operasional Arah perkembangan bisnis
Pertemuan & kegiatan nasional maupun regional Konferensi Internasional Hubungan
ekonomi & legal
Hubungan yang saling menguntung-kan dengan pemasok Proses pengadaan barang maupun jasa yang adil & transparan
Seminar &
sosialisasi kebijakan
Saat diperlukan
Empat tahun sekali Legal &
kepentingan LJK
Pelaporan pelaksanaan kepatuhan & notifikasi pada Bank Indonesia
Basel II
Keberlanjutan
Minimal setahun sekali
Kepatuhan pada peraturan & perundangan Analisa risiko lingkungan & sosial dalam pemberian kredit
Anti Bribery and Corruption (ABC)
and Anti-Money Laundering
(AML) and Anti Terrorism Green banking Inclusive banking
Keuangan berkelanjutan Basis
Identifikasi PembahasanTopik
Pendekatan dan Respon BNI
Pemangku Kepentingan dan Pendekatan PT Bank Negara Indonesia Tbk.
Pemangku Kepentingan
Organisasi Masyarakat/NGO
Media Relasi sosial,
lisensi sosial
Siaran pers Saat diperlukan Kinerja keuangan
& non keuangan Dampak & kinerja lingkungan Program CSR yang dilaksanakan & direncanakan Kesempatan untuk berkolaborasi dalam program CSR Relasi sosial,
lisensi sosial & tanggung jawab lingkungan
Minimal setahun sekali
Dampak & kinerja lingkungan Program CSR yang dilaksanakan & direncanakan Kesempatan untuk berkolaborasi dalam program CSR Informasi kegiatan perusahaaan Basis
Identifikasi PembahasanTopik
Pendekatan dan Respon BNI
Frekuensi Pendekatan
Sinergi Kemitraan Untuk Keberlanjutan
[FS5]50 Menuju Keuangan Berkelanjutan
Tata Kelola
dan Pemangku Kepentingan
BNI melakukan kemitraan strategis sejalan dengan tujuan ke-17 pembangunan berkelanjutan di antaranya:
BNI menjadi satu-satunya bank di Indonesia yang menjadi signatory United Nations
Environment Programme Finance Initiative(UNEP-FI) sejak tahun 2005 hingga saat ini.
BNI menjalin kemitraan bersama:
- Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan dalam rangka konsep dan inisiasi Smart Village dengan BUMDes yang dikelola BNI.
- Kementerian Desa untuk workshop task force BUMDes dan pelatihan BUMDes
- Kementerian Pertanian untuk penerbitan Kartu Tani di Provinsi Jawa Timur, Bali, dan Lampung, serta Kabupaten Garut dan Solok.
- Kementerian Sosial untuk penyaluran pembiayaan Program Keluarga Harapan (PKH) dan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT).
BNI dan WWF-Indonesia menandatangani kerja sama pembangunan fasilitas
pemantauan burung (birdwatching). Penandatangan dilakukan di Nimbokrang,
Jayapura pada tahun 2017. Sejak tahun 2015 hingga saat ini, BNI menjadi partner
dialog WWF-Indonesia dalam pendampingan first mover on sustainable banking.
Saat ini BNI bekerja sama dengan United Nations Development Programme (UNDP)
untuk pengelolaan dana hibah proyek E-PASS (Enhancing Protected Area System in
Sulawesi for Biodiversity Conservation - Peningkatan Sistem Kawasan Konservasi di Sulawesi untuk Konservasi Keanekaragaman Hayati) dari tahun 2015 sampai 2020.
Komite Sustainable Finance (SF)
51
Menuju Keuangan Berkelanjutan
BNI merupakan salah satu peserta Pilot
Project Indonesia First Movers on Sustainable Banking yang diinisiasi oleh OJK pada tahun 2015. Setelah berakhirnya
Pilot Project Indonesia First Movers on Sustainable Banking di tahun 2017, BNI telah menetapkan fungsi Keuangan Berkelanjutan di Divisi Komunikasi Perusahaan dan Kesekretariatan pada Oktober 2017.
Untuk melanjutkan fungsi Keuangan Berkelanjutan (Pilot Project First Movers), BNI
membentuk Tim Task Force dari lintas divisi, di antaranya Divisi Komunikasi Perusahaan
dan Kesekretariatan, Divisi Korporasi dan Multinasional, serta Divisi Risiko Kredit
Menengah dan Usaha Kecil. Output utama dari pembentukan Tim Task Force ini ialah
dokumen Rencana Aksi Keuangan Berkelanjutan (RAKB) sebagaimana Peraturan OJK No. 51/POJK.03/2017 tanggal 18 Juli 2017 tentang Penerapan Keuangan Berkelanjutan Bagi Lembaga Jasa Keuangan, Emiten dan Perusahaan Publik.
Pemberian pembiayaan pada sektor ramah lingkungan (green financing) sejalan dengan
prinsip keuangan berkelanjutan (sustainable finance/SF). Untuk menjalankan semua prinsip
Langkah pertama dalam mewujudkan SF adalah meneruskan pengembangan produk yang dimulai dengan inisiasi berbagai produk berbasis teknologi dan ramah lingkungan. Sejalan dengan strategi perusahaan untuk fokus pada perbankan digital, maka pada tahun 2017 diperkenalkan produk UnikQu.
Langkah kedua adalah melakukan pengembangan kapasitas melalui berbagai macam pelatihan, baik dalam kelas, misalnya pelatihan TAL dan ESG, maupun pelatihan secara online menggunakan aplikasi. Saat ini BNI masih melakukan perencanaan terkait
penyesuaian organisasi untuk mempertajam fungsi SF dan membuat peta jalan selaras dengan prinsip SF. Ketiga, fokus rencana aksi ini akan terus ditingkatkan pada tahun 2018.
52 Menuju Keuangan Berkelanjutan
Tata Kelola
dan Pemangku Kepentingan
Anti
Fraud
(Korupsi)
[205-1; 205-3]Sebagai bagian implementasi tata kelola perusahaan yang baik, BNI telah melakukan penandatanganan komitmen pengendalian gratifikasi antara Direktur Utama BNI dan Ketua KPK pada tanggal 17 Oktober 2016. Komitmen Pengendalian Gratifikasi ini merupakan salah satu tahapan pengendalian gratifikasi.
Selain itu, telah dilakukan workshop pengendalian gratifikasi yang didampingi oleh Tim
Gratifikasi KPK pada tanggal 16 -17Februari 2017. Selanjutnya, konsultasi dan sosialisasi terkait gratifikasi dilakukan oleh Unit Pengendalian Gratifikasi di Divisi Kepatuhan. Pada tahun 2017, kasus dominan yang diterima ialah pencurian uang (26 kasus) dan gratifikasi (8 kasus) yang terjadi di unit operasional. Semua kasus ini sudah ditindaklanjuti dan
diselesaikan sesuai dengan hukum dan Peraturan Perusahaan. Selama tahun 2017, tidak ada mitra yang diputus kontraknya akibat kasus korupsi.
Sebagai upaya untuk lebih mengoptimalkan pelaksanaan Good Corporate Governance di
BNI, Divisi Kepatuhan terus berupaya mewujudkan prinsip no fraud for our bank melalui
penerapan strategi anti fraud. Strategi anti fraud diterapkan melalui empat pilar
sebagaimana diatur dalam Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 13/28/DPNP tanggal 9
Desember 2011 perihal Penerapan Strategi Anti Fraud Bagi Bank Umum, yakni:
pencegahan, deteksi, investigasi, pelaporan, dan sanksi.
*Di atas Rp 100 juta Jumlah Kejadian Fraud
2015
2016
2017
13
Anti Pencucian Uang dan Pencegahan
Pendanaan Terorisme
53
Menuju Keuangan Berkelanjutan
Untuk mencegah dipergunakannya bank sebagai sarana tindak pidana pencucian uang dan pendanaan terorisme, maka bank menerapkan Program Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme (APU-PPT) secara memadai. Hingga tahun 2017, tidak terdapat isu pencucian uang dan pencegahan pendanaan teroris yang signifikan terhadap BNI.
Pilar Strategi Anti Fraud Inisiasi/Program/Perangkat/Tools Jumlah Peserta
Pencegahan
Deteksi
Investigasi
Evaluasi Fraud
BARA Risk Forum: Refocusing on Cerdit Risk Mgt & Model ERM
E-Learning Anti Fraud Awareness
E-Learning Anti Pencucian Uang (APU)
E-Learning Budaya Kerja
E-Learning Good Corporate Governance
E-Learning Risk Culture
Legal Knowledege for Banker
26.182
26.105
26.978
27.012
26.161
176
Legal Aspect in Funding & Services
Credit Risk Awareness
Pengenalan ciri-ciri keaslian uang rupiah emisi tahun 2016
Refreshing Auditor
Risiko Operasional
457
184
400
519
1.033
1
Pengumpulan dan Verifikasi Data
Credit Risk Review
Operation Policy & Procedure - APU PPT
770
46
60
Implementasi perangkat anti fraud di BNI, didukung dengan penyelenggaraan program
2017
Laporan55
Mendukung Pembangunan
Membangun Budaya Keuangan Berkelanjutan
[FS13, FS16]56 Menuju Keuangan Berkelanjutan
Mendukung Pembangunan
Berkelanjutan untuk Indonesia
Salah satu budaya perusahaan yang terus disosialisasikan adalah program inklusi
keuangan yang pada dasarnya adalah tanggung jawab seluruh lapisan masyarakat. Hal ini, sesuai misi BNI dalam meningkatkan kepedulian dan tanggung jawab kepada lingkungan dan komunitas, maka peran aktif setiap pegawai diperlukan untuk menjamin keberhasilan program inklusi keuangan.
Program inklusi keuangan dilakukan menggunakan layanan Agen46. Agen46 merupakan salah satu bentuk komitmen BNI dalam mendukung program literasi keuangan dan juga memberikan kemudahan layanan bagi masyarakat pedesaan dan perkotaan.
Selain itu, komitmen BNI terhadap budaya keberlanjutan juga tercermin dari
pengembangan produk digital dan pembangunan gedung berkonsep green building.
Perubahan pola pikir dan perilaku yang mengarah pada teknologi digital mulai mengakar pada setiap insan BNI melalui program Digital Ninja. Program tersebut dirancang khusus
untuk meningkatkan digital mindset, memperkuat engagement atas produk digital BNI
dan menumbuhkan budaya inovasi teknologi bagi segenap insan BNI. Hingga akhir 2017, terdapat 498 Digital Ninja dan ditargetkan pada 2018 sudah mencapai 591 orang dari total jumlah pegawai.
Demikian pula pembangunan Menara BNI di Pejompongan diharapkan dapat menjadi
Produk dan Portofolio Kredit
57
Menuju Keuangan Berkelanjutan
Selain produk dan layanan kepada nasabah umum, BNI juga membuka akses bagi nasabah tertentu dengan memberikan kemudahan melalui produk inklusi keuangan. Program inklusi keuangan sejalan dengan komitmen Pemerintah untuk memperkenalkan dan memberikan edukasi pengelolaan keuangan, terutama bagi masyarakat yang berada di daerah yang sulit dijangkau.
Produk Inklusi Keuangan BNI
Produk
Tabungan
Bantuan sosial dari Kementerian Sosial dan Kementerian Pendidikan & Kebudayaan
Jumlah (miliar rupiah) Rekening (unit) Deskripsi
BNI Pandai Tabungan perorangan dengan persyaratan 241,8 1.979.582
mudah dan ringan yang diterbitkan oleh BNI yang memiliki karakteristik basic saving account (BSA) dan dapat dibuka melalui Kantor Cabang BNI maupun melalui Agen46 PIP melalui Kartu Indonesia Pintar (KIP)
adalah pemberian bantuan tunai pendidikan kepada anak usia sekolah (usia 6 - 21 tahun) yang berasal dari keluarga miskin, rentan miskin: pemilik Kartu Keluarga Sejahtera (KKS), peserta Program Keluarga Harapan (PKH), yatim piatu, penyandang disabilitas, korban bencana alam/musibah.
TabunganKu Tabungan perorangan yang diterbitkan 2.570,3 1.104.307
bersama-sama oleh bank-bank di Indonesia guna menumbuhkan budaya menabung
BNI Simpanan Pelajar (SimPel)
62,7 450.989
58 Menuju Keuangan Berkelanjutan
Mendukung Pembangunan
Berkelanjutan untuk Indonesia
Produk
Tabungan
Jumlah (miliar rupiah) Rekening (unit) Deskripsi
Program
Keluarga Harapan (PKH)
320,2 2.863.666
Program perlindungan sosial yang memberikan bantuan tunai kepada Rumah Tangga Sangat Miskin (RTSM)
Bantuan Eks Timor Timur
276,8 27.687
Pemberian dana kompensasi kepada penduduk eks Timor Timur
Family Support Program perlindungan sosial untuk warga 1,5 1.000 lanjut usia yang masih mampu melakukan
kegiatan produktif
Pendamping KUBE KOTA (Kelompok Usaha Bersama)
2,4 501
Pemberian insentif kepada pendamping KUBE Perkotaan
Pesisir Penyaluran bantuan sosial kepada kelompok 26,2 13.097
masyarakat pulau-pulau kecil dan pesisir antar negara yang terdiri dari rehabilitasi sosial, rumah tidak layak huni (RS-RTLH) dan sarana lingkungan Penyaluran Bantuan Sosial untuk Anak
terlantar dan Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak (LKSA)
Pendamping KUBE DESA (Kelompok Usaha Bersama)
2,9 823
Pemberian insentif kepada Pendamping KUBE Pedesaan
Honor Pendamping
Family Support
0,12 115
Pemberian insentif kepada pendamping program family support
Tabungan Simpanan Keluarga Sejahtera (TSKS)
13,9 6.691
Produk Pendukung Inklusi Keuangan
59
Menuju Keuangan Berkelanjutan
Produk
Tabungan
Pinjaman
Infrastruktur Pendukung
Jumlah (miliar rupiah) Rekening (unit) Deskripsi
Produk Deskripsi Kartu Telah Aktivasi
BSPS (Bantuan Stimulan Peru-mahan Swadaya)
128,2 8.791
FLPP Dukungan Fasilitas Likuidasi Pembiayaan 190,72 1.567
Perubahan (FLPP) kepada MBR (Masyarakat Berpenghasilan rendah) yang pengelolaan-nya dilaksanakan oleh Kementerian PUPR.
Kartu Bansos JAL
4.309.037 Kartu Bansos merupakan salah satu produk kartu Debit BNI yang
digunakan untuk penyaluran program pemerintah (Bansos).
Kartu Tani
BSL 1.704.674
Kartu Tani merupakan salah satu produk kartu debit yang diperuntukan bagi segmen petani Indonesia. Selain berfungsi sebagai kartu debit, juga berfungsi sebagai media penerimaan subsidi maupun bansos dari pemerintah.
Kartu Indonesia Pintar
1.566.227 Kartu debit yang dapat digunakan sebagai penanda untuk
menjamin serta memastikan seluruh anak usia sekolah
(6-21 tahun) dari keluarga pemegang KKS untuk mendapatkan manfaat Program Indonesia Pintar.
Kartu Jaring BSL
1.900 Kartu jaring merupakan salah satu kartu debit yang digunakan
untuk menyalurkan bantuan sosial dari Kementerian Kelautan dan Perikanan dengan target sasaran masyarakat yang tinggal di daerah pesisir dan/atau nelayan.
Kartu Multiguna Banten
44.354 Kartu Multiguna Banten merupakan salah satu kartu debit