• Tidak ada hasil yang ditemukan

First Movers on Sustainable Banking (First Movers),

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "First Movers on Sustainable Banking (First Movers),"

Copied!
107
0
0

Teks penuh

(1)

BNI @BNI

2017

Laporan

Keberlanjutan

Menuju

Keuangan

Berkelanjutan

(2)

2017

Laporan

(3)

PT Bank Negara Indonesia

(Persero), Tbk atau lebih

dikenal dengan

BNI

telah terpilih menjadi salah satu

First Movers on Sustainable Banking (First Movers)

,

sebagai bentuk komitmen

leadership

BNI untuk mulai

melaksanakan konsep keuangan berkelanjutan

(sustainable finance)

. Terpilihnya BNI oleh Otoritas Jasa

Keuangan (OJK) sebagai

First Movers

menjadikan

Perusahaan mulai menerapkan strategi

sustainable

banking

yang saat ini dipersiapkan melalui rencana aksi

keuangan berkelanjutan (RAKB).

BNI mulai mengarah pada portofolio pembiayaan

ramah lingkungan yang mendukung

Sustainable

Development Goals

(SGDs)

.

Di samping itu, BNI juga

mendukung proyek

renewable energy

melalui

pembelian Reksadana Insight Renewable Energy Fund

pada Maret 2017. Pada saat yang sama, BNI juga terus

mengembangkan teknologi melalui konsep perbankan

digital, salah satunya dengan mengeluarkan produk

UnikQu. Keberadaan bank yang semakin mengarah

pada konsep digital juga diperkuat dengan ‘Agen46’

yang mulai merambah hingga ke seluruh pelosok

Indonesia.

(4)

2 Menuju Keuangan Berkelanjutan

Daftar

Isi

Ringkasan Kinerja Keberlanjutan 2017

Tentang Laporan Pengantar Laporan Penentuan Isi dan Kualitas Laporan

Topik Materialitas Batasan Dampak Topik Material

dan Pendekatan Manajemen

Sambutan Direktur Utama

Profil Perusahaan

Visi, Misi, dan Tata Nilai Sekilas BNI

Strategi Keberlanjutan BNI

Strategi dan Pilar Keberlanjutan BNI Penerapan Pilar Keberlanjutan BNI Konsep Program Keberlanjutan BNI

Kebijakan dan Prosedur Keuangan Keberlanjutan

Kebijakan dan Prosedur Manajemen Risiko

Tata Kelola dan Pemangku Kepentingan

Good Corporate Governance

Pelatihan Tata Kelola terkait Keberlanjutan

Pendekatan Pemangku Kepentingan Sinergi Kemitraan Untuk Keberlanjutan Komite Sustainable Finance (SF)

Anti Fraud (Korupsi) Anti Pencucian Uang dan

Pencegahan Pendanaan Terorisme

Mendukung Pembangunan Berkelanjutan untuk Indonesia

Membangun Budaya Keuangan Berkelanjutan

Produk dan Portofolio Kredit Portofolio Kredit Berkualitas

Portofolio Kredit terkait Pembangunan Nasional

Portofolio Kredit Usaha Rakyat (KUR) Portofolio Kredit Berwawasan

Lingkungan

Pertumbuhan Ekonomi Berkelanjutan Tanggung Jawab pada Nasabah Digitalisasi Banking Menuju Keuangan Berkelanjutan

Membangun Sumber Daya Manusia dan Alam Kita

Lingkungan Bekerja yang Ramah, Layak, dan Aman

Komposisi Pegawai Pelatihan dan Pendidikan Pemberdayaan Masyarakat

Pengelolaan Emisi, Energi, dan Air

Pernyataan Verifikasi Independen

Referensi POJK dan Indeks GRI Standar

Glosarium

Lembar Umpan Balik

(5)

3

Menuju Keuangan Berkelanjutan

Kenaikan Pendapatan

12%

Kenaikan Laba Bersih

20,1%

33,5%

Kenaikan Penyaluran KUR

Jumlah Agen46

orang

69.589

18,31%

Green Financing Korporasi terhadap Total Kredit

orang

50

Pegawai Mengikuti Pelatihan ESG dan TAL Total Penghematan Kertas ton

1.155

(6)

4 Menuju Keuangan Berkelanjutan

Ringkasan Kinerja

Keberlanjutan 2017

ASPEK EKONOMI

Keberadaan Pasar

Pelibatan Pihak Lokal yang Berkaitan dengan Keuangan Berkelanjutan

Jumlah Kantor Bank Dalam Negeri (outlet)

2.150

Bina Lingkungan (miliar rupiah)

107,76

Kemitraan (miliar rupiah)

71,08

Laba Tahun Berjalan (triliun rupiah)

Jumlah Pinjaman (triliun rupiah)

441.314

Jumlah Akun termasuk Kartu Kredit /

Consumer Funding & Lending (juta rupiah)

33,5

Kantor cabang luar negeri, sub branch

Osaka, dan kantor perwakilan Yangon

(7)

ASPEK LINGKUNGAN

Biaya Penanaman Pohon (miliar rupiah)

Penghematan energi dari Program Earth Hour (MWh)

6.058,13

Taman Kota BNI (unit)

15

Jumlah Total Pohon Ditanam (juta)

(8)

6 Menuju Keuangan Berkelanjutan

ASPEK SOSIAL

Penyaluran KUR sejak 2007 (miliar rupiah)

Total Penyaluran KUR per Tahun (miliar rupiah)

9.745

Jumlah Remittance

167.073

Skor Employee

Engagement Survey (%)

51.36

Jumlah Kampoeng BNI

21

Pegawai (juta jam)

1,7

Total penyaluran KUR dibandingkan dengan target (%)

81,1

Jumlah pengusaha Mikro,Kecil, dan TKI Penerima KUR (orang)

(9)

7

(10)

2017

Laporan

(11)

9

(12)

1. Identifikasi

Topik keberlanjutan (sustainability context)

yang relevan diidentifikasi berdasarkan karakteristik industri perbankan, terutama terkait dengan konsep keuangan

berkelanjutan, serta pengaruhnya terhadap pemangku kepentingan.

2. Prioritasi topik

Melalui survei sejak tanggal 11 hingga 14 Desember 2017, BNI menentukan prioritas Laporan Keberlanjutan ini berisi kinerja

keberlanjutan periode 1 Januari hingga 31 Desember 2017. Laporan ini diterbitkan setiap tahun dan merupakan

kesinambungan dari Laporan

Keberlanjutan 2016 yang telah diterbitkan pada tanggal 13 Maret 2017.

Laporan disusun sesuai dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) No. 51/POJK.03/2017 di bawah payung Keuangan Berkelanjutan. Selain itu, laporan juga dilengkapi dengan standar laporan keberlanjutan atau Sustainability Reporting Standard (SRS) dan Financial Services Sector Supplement yang dikeluarkan oleh Global Reporting Initiative (GRI). Laporan ini telah disusun dengan menggunakan acuan GRI

Standard: Opsi ‘Core’. Rujukan pada dukungan pencapaian pembangunan berkelanjutan (SDGs) juga disampaikan melalui kegiatan pemberdayaan

masyarakat. [102-54]

Dalam laporan ini tidak terdapat pernyataan kembali (restatement) atas data yang signifikan yang telah

disampaikan dalam laporan sebelumnya. Laporan Keberlanjutan 2017 ini telah diverifikasi melalui proses penjaminan

(assurance) oleh pihak independen yaitu Social Responsibility Asia (SR Asia). Proses penjaminan dilaksanakan di Kantor Pusat BNI pada tanggal 22 dan 23 Januari 2018 melalui pengambilan sampel bukti

dokumentasi dan konfirmasi. Seluruh proses dilakukan di Divisi Komunikasi Perusahaan dan Kesekretariatan (KMP) di bawah Sekretaris Perusahaan. Pemilihan penjamin eksternal sesuai kebijakan

Perusahaan dan telah dipastikan tidak ada benturan kepentingan dengan pihak manapun.[102-48, 102-56]

Untuk memperoleh informasi lebih lanjut, memberikan saran dan pertanyaan atas Laporan ini, silahkan menghubungi: [102-53]

Kiryanto

Pemimpin Divisi Komunikasi Perusahaan dan Kesekretariatan BNI

Gedung BNI, Lt. 24

Jl. Jenderal Sudirman Kav. 1 Jakarta 10220

Telepon: (62-21) 2511 946, 572 8387 Fax: (62-21) 572 8295, 572 8053 E-mail: investor.relations@bni.co.id

Proses penentuan isi laporan, termasuk dalam hal materialitas dan batasan topiknya, mengacu pada prinsip keterlibatan pemangku kepentingan, konteks berkelanjutan, materialitas, dan kelengkapan. Kualitas pelaporan

memperhatikan prinsip keseimbangan, komparabilitas, akurasi, ketepatan waktu, kejelasan, dan keandalan.

Tahapan Penetapan Isi Laporan:

10 Menuju Keuangan Berkelanjutan

Tentang

Laporan

Pengantar Laporan

[102-50, 102-51, 102-52]

(13)

11

Menuju Keuangan Berkelanjutan

topik keberlanjutan yang material dengan skala 1 hingga 4. Kuesioner survei

pemangku kepentingan dibagikan kepada nasabah, pekerja, akademik dan

pemerintah. Selain survei, dilakukan pula eksplorasi isu untuk identifikasi kebutuhan informasi para pemangku kepentingan.

[102-43]

3. Validasi

Seluruh topik material divalidasi dan

disetujui oleh Divisi Komunikasi Perusahaan dan Kesekretariatan untuk menjadi prioritas informasi yang akan disampaikan dalam laporan ini.

4. Tinjauan

Kajian ulang atas laporan tahun sebelumnya dilakukan dengan

memperhatikan masukan dari pemangku kepentingan, baik internal maupun eksternal (stakeholder inclusiveness). Masukan yang diterima adalah melalui ajang Sustainability Reporting Award (SRA) dan diskusi dengan sustainability reporting expert, sustainable finance advisor, serta akademisi.

Dalam laporan ini tidak ada perubahan dasar periode laporan dan ruang lingkup. Namun demikian terdapat perubahan pada topik material. Pada laporan 2016, terdapat 15 topik material dan pada laporan ini disajikan 8 topik. Perubahan topik material dikarenakan adanya proses prioritas dan melalui survei pemangku kepentingan. [102-49]

Langkah 1

IDENTIFIKASI

Langkah 4 REVIEW

Konteks Keberlanjutan

Konteks

Keberlanjutan Pelibatan PemangkuKepentingan Materialitas

Pelibatan Pemangku Kepentingan

Kelengkapan

Langkah 2

PRIORITAS

Langkah 3

(14)

Topik Materialitas

BNI menetapkan empat informasi material berada pada kategori ‘sangat tinggi’, yaitu: Kinerja Ekonomi, Ketenagakerjaan, Portofolio Produk, serta Pelatihan dan Pendidikan. Informasi lainnya pada kategori ‘tinggi’, yaitu: Pengaruh Ekonomi Tidak Langsung, Privasi Nasabah, Anti Korupsi dan Fraud, serta Audit Penilaian risiko, yang termasuk di dalamnya adalah penilaian pelaksanaan kebijakan lingkungan dan sosial.

Topik material disajikan dengan memperhatikan dampak pengaruhnya terhadap pemangku kepentingan, baik di dalam maupun di luar Perusahaan. Informasi yang disampaikan dalam topik material berasal dari kantor pusat BNI, kecuali kinerja ekonomi dan ketenagakerjaan yang berasal dari seluruh BNI, termasuk anak perusahaan di dalam maupun luar negeri.

A C D E G H

F

B

12 Menuju Keuangan Berkelanjutan

Tentang

Laporan

Keterangan : A. Kinerja Ekonomi B. Ketenagakerjaan C. Portofolio Produk

D. Pelatihan dan Pendidikan

E. Pengaruh Ekonomi Tidak Langsung F. Privasi Nasabah

G. Anti Korupsi dan Fraud

H. Audit Penilaian risiko Matriks Prioritas Topik Material

x Penting Bagi Perusahaan

Penting Bagi Pemangku Kepentingan

(15)

Batasan Dampak Topik Material dan

Pendekatan Manajemen

[102-46, 102-47, 103-1, 103-2, 103-3]

13

Menuju Keuangan Berkelanjutan Kinerja ekonomi penting bagi perusahaan sesuai dengan karakteristik perusahaan yang bergerak di layanan jasa keuangan. Selain itu, kinerja ekonomi juga menjadi landasan utama dalam mengambil berbagai keputusan penting dan strategis di seluruh aspek perusahaan.

Untuk memantau kinerja ekonomi, maka dilakukan audit oleh internal dan eksternal berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan (SAK) dan International Financial Reporting Standard (IFRS). Hasil kinerja dilaporkan secara berkala kepada Direktur Keuangan dan hasil konsolidasi laporan keuangan disampaikan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) dan laporan tahunan.

Hingga tahun 2017, kami berhasil meningkatkan pertumbuhan laba bersih hingga 20,1% dibandingkan target pertumbuhan laba sektor perbankan sebesar 16,5%, sehingga ROE meningkat menjadi 15,6% dibandingkan tahun sebelumnya. Selain itu, kami juga meningkatkan pertumbuhan pinjaman sebesar 12,2% dibandingkan tahun sebelumnya.

Dampak Pada Pemangku Kepentingan

Pendekatan Manajemen

Dalam Perusahaan Luar Perusahaan

Investor/Pemegang Saham, Pegawai, Serikat Pekerja

(16)

14 Menuju Keuangan Berkelanjutan

Tentang

Laporan

Tenaga kerja merupakan aset perusahaan yang menjalankan seluruh kegiatan serta memberikan layanan kepada nasabah dan seluruh mitra Perusahaan. Di samping tenaga kerja internal, yaitu pegawai, serikat pekerja merupakan bagian dari ketenagakerjaan BNI. Dengan demikian, topik ini penting disampaikan dalam laporan.

Kinerja ketenagakerjaan dijalankan oleh Divisi Manajemen Modal Manusia yang memantau kinerja ini sesuai dengan Peraturan Perusahaan dan Undang-Undang Tenaga Kerja Republik Indonesia. Indikator pencapaian kinerja diukur melalui earning per employee, yang pada tahun 2017 meningkat sebesar 17,27% dibandingkan tahun sebelumnya.

Investor/Pemegang Saham, Pegawai, Serikat Pekerja

Topik Material

Dampak Pada Pemangku Kepentingan

Pendekatan Manajemen

Dalam Perusahaan Luar Perusahaan

Nasabah, Pemasok

Ketenagakerjaan

BNI memberikan layanan produk dan jasa yang disesuaikan dengan kebutuhan nasabah. Produk dan jasa BNI dikembangkan oleh produk owner (PDM, TBS, EBK, BSK, CAU, INT, TRS, DLK) dan dipantau Direktur bidang masing-masing terkait produk baru tersebut. Produk ini dievaluasi oleh Komite Produk sebelum dituangkan ke dalam Rencana Bisnis Bank (RBB), RBB tersebut diajukan kepada OJK untuk mendapatkan persetujuan produk baru. Pemasaran produk baru dilaksanakan oleh Unit Penjualan di kantor pusat, kantor wilayah dan kantor cabang dan dipantau Direktur bidang pemilik produk. Pemantauan dan evaluasi produk baru yang telah dipasarkan dilaksanakan oleh produk owner. [FS15]

Perkembangan portofolio produk penting disampaikan dalam laporan ini seiring dengan perubahan layanan menuju perbankan berbasis digital. Demikian pula, pembiayaan yang berkelanjutan mulai dikembangkan melalui pemberian kredit berisiko rendah, sesuai dengan konsep keuangan berkelanjutan. Hingga tahun 2017, kami telah menyalurkan 18,31% kredit green financing korporasi dibandingkan total kredit (tidak termasuk konsumen).

BNI akan segera menetapkan kebijakan terkait aspek lingkungan dan sosial dalam pengembangan produk berkelanjutan. Saat ini, BNI telah memiliki Pedoman Perusahaan Perkreditan Business Banking Segmen Korporasi/Menengah dan Kecil. Buku I untuk analisa risiko kredit nasabah sebagai acuan pelaksanaan keuangan berkelanjutan. [FS1]

Investor/Pemegang Saham

Dampak Pada Pemangku Kepentingan

Pendekatan Manajemen

Dalam Perusahaan Luar Perusahaan

Nasabah, Pemerintah, Organisasi Bisnis

(17)

Kompetensi pegawai BNI ditingkatkan secara berkala melalui pelatihan dan

dikoordinasi oleh BNV di bawah pengawasan Senior Executive Vice President Human Capital. Kompetensi pegawai merupakan modal intelektual yang penting bagi keberadaan perseroan, sehingga menjadi salah satu topik yang material dalam laporan ini. Di samping itu, kegiatan pelatihan dan pendidikan juga penting diberikan kepada semua mitra BNI, termasuk masyarakat. Pada tahun 2017, kami berhasil meningkatkan jumlah peserta pelatihan sebanyak 242.251 orang dibandingkan tahun 2016 sebanyak 179.914 orang.

Standar kegiatan pelaksanaan pelatihan dan pendidikan secara internal diatur dalam

Standard Operating Procedure BNI, sedangkan pelatihan dan pendidikan untuk para mitra dilakukan sesuai dengan kebutuhan, terutama pada kegiatan pemberdayaan masyarakat.

BNI akan segera menetapkan kebijakan pengembangan kompetensi pegawai yang mencakup topik risiko sosial dan lingkungan. Saat ini, BNI telah melaksanakan pembelajaran terkait sustainable awareness yaitu BNI Sustainable Banking bagi seluruh pegawai, yang mencakup sustainable development, sustainable business, sustainable finance, sustainable banking serta potensi bisnis berkelanjutan.

Pembelajaran ini melalui metode mobile learning center yang dapat diunduh lewat android playstore. [FS4]

Pegawai, Serikat Pekerja

Dampak Pada Pemangku Kepentingan

Pendekatan Manajemen

Dalam Perusahaan Luar Perusahaan

Organisasi Masyarakat/NGO

Pelatihan dan Pendidikan

15

Menuju Keuangan Berkelanjutan Privasi nasabah penting bagi BNI karena terkait dengan kepercayaan nasabah. Kepercayaan nasabah dalam dunia perbankan menjadi kunci utama BNI dalam beroperasi. Sebagai bentuk komitmen kami terhadap kerahasiaan data nasabah, pada tahun 2017 kami memiliki Pedoman Perusahaan Pengelolaan Data Nasabah yang mengacu pada POJK No.1/POJK.7/2013.

Nasabah merupakan salah satu pemangku kepentingan utama bagi perbankan. BNI menjaga privasi nasabah sesuai dengan ketentuan PP Penyelesaian Pengaduan Nasabah No. IN/212/BCC/001 tanggal 26 Maret 2015. Data nasabah disimpan dalam

database yang hanya dapat diakses oleh pegawai berwenang. Penyalahgunaan data nasabah akan terancam hukum pidana dan semua pelanggaran ini diproses di Satuan Pengawasan Internal yang dipantau langsung oleh Direktur Utama.

Pegawai

Dampak Pada Pemangku Kepentingan

Pendekatan Manajemen

Dalam Perusahaan Luar Perusahaan

Nasabah

(18)

Sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN), BNI memegang prinsip bisnis yang beretika termasuk anti korupsi atau anti fraud. Semua tindak korupsi atau fraud

diproses sesuai dengan hukum. Untuk meningkatkan kewaspadaan terkait korupsi dan fraud, BNI memiliki Peraturan Perusahaan nomor IN/138/KPN/001, tanggal 5 Maret 2015, sejalan dengan Peraturan Bank Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan.

Kejadian korupsi atau fraud akan merusak reputasi perbankan, oleh sebab itu BNI tidak akan memberikan toleransi kepada pelaku tindak korupsi atau fraud. Divisi Kepatuhan akan memantau setiap kejadian tindak pelanggaran dan melaporkannya kepada Direktur Kepatuhan dan Risiko Perusahaan untuk ditindaklanjuti melalui proses hukum atau non litigasi.

BNI selalu berusaha menurunkan jumlah kejadian fraud setiap tahunnya. Realisasi penurunan kejadian fraud pada tahun 2017 sebanyak 13 kasus dibandingkan tahun 2016.

Dampak Pada Pemangku Kepentingan

Pendekatan Manajemen

Dalam Perusahaan Luar Perusahaan

Investor/Pemegang Saham, Pegawai, Serikat Pekerja

Nasabah, Pemerintah dan Otoritas Jasa Keuangan, Media

Anti Korupsi dan Fraud

16 Menuju Keuangan Berkelanjutan

Tentang

Laporan

Bagi BNI, sebagai BUMN maupun Perusahaan Perbankan, kinerja perusahaan diharapkan dapat memberi dampak positif secara tidak langsung bagi ekonomi masyarakat. Untuk itu, BNI melakukan pemberdayaan masyarakat melalui Program Kemitraan dipantau oleh Direktur Bisnis Kecil dan Jaringan, serta Program Bina Lingkungan dipantau oleh Direktur Utama. Pada tahun 2017, realisasi dana bina lingkungan sebesar Rp107,759 miliar dibandingkan target sebesar Rp95 miliar.

Kegiatan pemberdayaan masyarakat yang berdampak pada peningkatan kesejahteraan dilakukan berdasarkan ketentuan Perusahaan nomor: (i) PP Bina Lingkungan, No. IN/340/KMP/001; 17 Juli 2017, (ii) PP CSR, No. IN/339/KMP/001; 17 Juli 2017, (iii) PP Pengembangan Komunitas, No: IN/341/KMP/001; 17 Juli 2017.

Pada tahun 2017, BNI belum memiliki kebijakan intervensi Direksi atau Dewan Komisaris terhadap debitur yang dianggap memberikan dampak negatif dan positif terhadap lingkungan dan sosial. Dalam proses rating debitur, jika ada info terkait permasalahan lingkungan dan buruh, maka rating debitur akan langsung dinilai dan diturunkan 1 grade tanpa menunggu periode review rating. Penurunan grade dapat berdampak pada kebijakan dan prosedur lainnya kepada debitur. [FS12]

Pegawai

Dampak Pada Pemangku Kepentingan

Pendekatan Manajemen

Dalam Perusahaan Luar Perusahaan

Nasabah, Organisasi Masyarakat/NGO, Pemerintah, Pemasok

(19)

17

Menuju Keuangan Berkelanjutan BNI mempunyai kewajiban untuk melakukan audit penilaian risiko yang hasilnya dilaporkan secara berkala oleh Satuan Pengawasan Internal kepada Direktur Utama untuk diteruskan kepada Bank Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan.

Audit penilaian risiko dilakukan setiap tahun, meliputi semua risiko bisnis, termasuk risiko sosial dan lingkungan. Standar pelaksanaan audit mengacu pada Standar Pelaksanaan Fungsi Audit Intern Bank. Pada tahun 2017, BNI belum melakukan audit tematik terkait lingkungan dan sosial secara khusus, namun BNI telah melakukan audit kepada debitur lingkungan sebagai satu kesatuan terhadap unit sentra yang disampling. Khusus untuk debitur sektor minyak dan gas telah dilakukan audit pada segmen korporasi di tahun 2015.

Investor/Pemegang Saham, Pegawai

Dampak Pada Pemangku Kepentingan

Pendekatan Manajemen

Dalam Perusahaan Luar Perusahaan

Pemerintah dan Otoritas Jasa Keuangan

(20)

18 Menuju Keuangan Berkelanjutan

Sambutan

Direktur Utama

Pemangku kepentingan yang terhormat,

Puji syukur atas rahmat dan karunia Tuhan Yang Maha Esa, karena selama 72 tahun BNI terus meningkatkan eksistensinya dalam melayani negeri dan menjadi kebanggaan bangsa. Di tahun 2017, eksistensi ini kami perkuat dengan mulai merespon tantangan dan isu global di dunia perbankan, yaitu digitalisasi dan lingkungan hidup. Untuk itu, BNI mulai melangkah dan menetapkan komitmen untuk menjalankan bisnis berdasarkan prinsip keuangan berkelanjutan.

Menghadapi Tantangan[102-14]

Tahun 2017 merupakan kelanjutan langkah kami sebagai ‘first mover’

untuk mulai menyusun Rencana Aksi Keuangan Berkelanjutan. Rencana aksi ini akan berisi penyesuaian organisasi, pengembangan produk dan

pengembangan kapasitas sumber daya manusia (SDM) untuk mulai menerapkan prinsip keuangan berkelanjutan.

Dalam melangkah, BNI siap menghadapi tantangan melalui penerapan berbagai perubahan.

Perubahan yang paling dirasakan adalah implementasi teknologi digital dari

(21)

19

Menuju Keuangan Berkelanjutan

Pemahaman atas kinerja lingkungan ini juga harus diiringi dengan kinerja sosial, termasuk penguatan sumber daya manusia, sehingga mampu mendukung kinerja ekonomi. Pemahaman inilah yang memerlukan waktu dan sosialisasi secara bertahap, yang menjadi tantangan BNI di tahun-tahun ke depan.

Menghadapi tantangan ini, perlahan kami mempersiapkan diri. BNI telah

menerapkan kebijakan untuk mengatur pola hidup yang ramah lingkungan bagi seluruh insan BNI, serta pedoman

perusahaan untuk mengatur prosedur pelaksanaan keuangan berkelanjutan di lingkungan BNI. Kami juga terus berusaha meminimalkan risiko perusahaan dengan menerapkan empat pilar manajemen risiko atas penerapan keuangan berkelanjutan.

Kinerja Ekonomi dan Komitmen Membangun Indonesia

Sepanjang tahun 2017, BNI mencatat adanya laba bersih konsolidasian sebesar Rp13,62 triliun, meningkat dibandingkan tahun 2016, yaitu Rp11,34 triliun. Selain itu, pendapatan kami juga mengalami

(22)

20 Menuju Keuangan Berkelanjutan

Sambutan

Direktur Utama

Dukungan pada pembangunan Indonesia dilakukan melalui pembiayaan infrastruktur negara sebesar Rp99.512 miliar dan pembiayaan pada sektor hijau yang direalisasikan sebesar Rp57.646 miliar.

Terkait kinerja sosial kemasyarakatan, kami melaksanakan kegiatan Kemitraan dan Bina Lingkungan sesuai dengan program pemerintah. Pada tahun 2017, kami menyalurkan dana Program Kemitraan sejumlah Rp71,08 miliar dan dana Bina Lingkungan sejumlah Rp107,759 miliar. Selain itu, kami juga telah menyalurkan KUR sebesar Rp9.745 miliar atau sejumlah 81,1% dari target kami sepanjang tahun 2017.

Inklusi Keuangan serta Inovasi Produk Berbasis Teknologi dan Ramah Lingkungan

Untuk meningkatkan kinerja program inklusi keuangan, kami meningkatkan layanan melalui keberadaan Agen46. Hingga akhir tahun 2017, sebanyak 69.589 Agen46 atau 137% dari target agen telah tersebar di seluruh Indonesia dengan jumlah transaksi mencapai 35,29 juta transaksi. Angka tersebut meningkat dari yang semula hanya 7,04 juta transaksi di tahun 2016.

Selain itu, pengembangan produk keuangan berkelanjutan kami lakukan melalui transformasi digital dengan meluncurkan UnikQu. Pada tahun pertama peluncurannya, UnikQu telah meraih 68,2 ribu akun dan 45,1 ribu transaksi. Dengan dikembangkannya produk digital, kami dapat meningkatkan efisiensi nasabah dalam melakukan transaksi perbankan di mana saja, sekaligus memberikan dampak tidak langsung terhadap penghematan kertas.

“ Selanjutnya, BNI akan terus

melakukan identifikasi penyaluran

pembiayaan pada sektor-sektor

ramah lingkungan dan mendorong

semua debitur untuk mulai

menjalankan praktik bisnis yang

beretika dengan memperhatikan

setiap dampak kegiatan pada

manusia dan alam.”

Sambutan

(23)

21

Menuju Keuangan Berkelanjutan

Melestarikan lingkungan

BNI mencoba menjawab tantangan akan sikap mewujudkan perilaku peduli

lingkungan. Komitmen ini, di antaranya kami wujudkan melalui pembangunan

green building dan penghematan kertas, yaitu e-PP dan e-Billing. Kami

membangun green building di kawasan

Bumi Serpong Damai (BSD) dengan target sertifikasi platinum dan Tower BNI di Pejompongan yang masih dalam proses

mendapatkan sertifikasi dari Green

Building Council Indonesia (GBCI). BNI juga berhasil melakukan penghematan

biaya cetak dokumen e-PP sejumlah

Rp2.073 miliar dan biaya kertas e-billing

hingga Rp3,5 miliar setiap tahunnya.

Selain kegiatan internal, kami mewujudkan kontribusi terkait pelestarian lingkungan melalui kegiatan eksternal dengan bekerja sama dengan mitra. Salah satu kegiatan ini adalah pelestarian orang utan dan

reboisasi hutan sebagai habitat orang utan. Dari segi pembiayaan, kami juga telah menanamkan investasi pada proyek pembangunan energi terbarukan.

Membangun Sumberdaya Berkelanjutan

Kami menyadari pentingnya membangun kompetensi sumber daya untuk

menerapkan prinsip keuangan berkelanjutan secara optimal.

Menghadapi tantangan perubahan pola pikir, kami terus melakukan pembelajaran terkait sustainable awareness melalui

mobile learning BNI Sustainable Banking.

Selama tahun 2017, 683 pegawai BNI telah mendapatkan pelatihan tersebut. Kami juga mengikutsertakan pegawai melalui pelatihan eksternal lain, seperti pelatihan inisiatif keuangan berkelanjutan, yaitu Integrasi Economic, Social, and

Governance (Integrasi ESG) dan Teknik Analisis Lingkungan (TAL).

Apresiasi

Semua pencapaian kinerja keberlanjutan BNI selama tahun 2017 tidak luput dari kerja keras seluruh insan BNI dan pemangku kepentingan. Atas nama seluruh jajaran BNI, saya mengucapkan terima kasih dan apresiasi kepada semua pemangku kepentingan kami, terutama bagi nasabah dan insan BNI.

Kedepannya, pencapaian tahun ini menjadi landasan bagi BNI untuk melangkah maju dalam menghadapi perubahan yang sangat dinamis dalam menerapkan perbankan yang

berkelanjutan.

Jakarta, Februari 2018

Achmad Baiquni

(24)

2017

Laporan

(25)

23

Profil

(26)

24 Menuju Keuangan Berkelanjutan

Profil

Perusahaan

Visi, Misi, dan Tata Nilai

[102-16]

Menjadi lembaga keuangan yang unggul dalam layanan dan kinerja.

1. Memberikan layanan prima dan solusi yang bernilai tambah kepada seluruh nasabah, dan selaku mitra pilihan utama

2. Meningkatkan nilai investasi yang unggul bagi investor

3. Menciptakan kondisi terbaik bagi karyawan sebagai kebanggaan untuk berkarya dan berprestasi

4. Meningkatkan kepedulian dan tanggung jawab kepada lingkungan dan komunitas

5. Menjadi acuan pelaksanaan kepatuhan dan tata kelola perusahaan yang baik bagi industri

Prinsip 46 merupakan tata nilai budaya kerja BNI dan sebagai tonggak perilaku teladan yang berlaku bagi seluruh Insan BNI dari jajaran Dewan Komisaris, Direksi, Pemimpin hingga jajaran pegawai terendah dalam struktur organisasi, termasuk pegawai rekanan. Prinsip 46 merupakan akronim dari 4 Nilai Utama dan 6 Perilaku Utama.

Misi

Visi

(27)

25

Menuju Keuangan Berkelanjutan

BNI memiliki kode etik sebagai pedoman etika yang menjadi prinsip

dasar yang memandu hubungan di antara semua Insan BNI dalam

berbisnis.

Prinsip 46

Kode Etik

1. Bertindak profesional

2. Menjadi panutan dan saling mengingatkan

3. Menjaga hubungan baik antar Insan BNI

4. Menjaga kerahasiaan 5. Menjaga keamanan kerja

6. Berkomitmen terhadap lingkungan 7. Melakukan pencatatan data dan penyusunan laporan

8. Mencegah benturan kepentingan 9. Larangan memberi, menerima hadiah atau cinderamata

10. Bertindak sebagai narasumber 11. Larangan menjadi anggota dan donatur parpol

12. Larangan mengungkapkan informasi yang tidak benar

13. Menggunakan dan menjaga aset BNI 14. Larangan menyalahgunakan

Corporate Identity

14 Kode Etik BNI

4 Nilai Budaya Kerja BNI

6 Perilaku Utama Insan BNI

1. Profesionalisme 2. Integritas

3. Orientasi Pelanggan 4. Perbaikan Tiada Henti

1. Meningkatkan Kompetensi dan Memberikan Hasil Terbaik 2. Jujur, Tulus, dan Ikhlas 3. Disiplin, Konsisten, dan Bertanggung Jawab

4. Memberikan Layanan Terbaik Melalui Kemitraan yang Strategis

(28)

“BNI memiliki kode etik

sebagai pedoman etika yang

menjadi prinsip dasar untuk

memandu hubungan di antara

(29)
(30)

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk

Gedung BNI

Jl. Jenderal Sudirman Kav. 1 Jakarta 10220 Telepon: (62-21) 251 1946

I-Telex: 765185 BNI DLN IA Fax: (62-21) 251 1214

Email: bni@bni.co.id Website: www.bni.co.id

PO Box 1946 Jakarta Mampang 12700

Beroperasi di 8 Negara

Badan Usaha Milik Negara, Perseroan Terbatas

Sektor perbankan dengan produk simpanan, pinjaman, kartu kredit dan

e-banking. Selama tahun 2017, tidak ada produk dan jasa BNI yang ditarik kembali dari pasar.

Domestik dan Internasional (New York, London, Hong Kong, Singapura, Tokyo, Osaka dan Seoul).

Sektor dan jenis nasabah terlayani:

Korporasi, BUMN, Pengusaha mikro, kecil, dan menengah.

Informasi detail mengenai produk, jasa dan sektor yang dilayani dapat ditemukan pada Laporan Tahunan BNI.

Hingga akhir tahun 2017, BNI menambah jaringan sebanyak 31 Kantor Cabang Pembantu, 83 Kantor Kas, 23 Payment Point, 26 BNI Layanan Gerak dan 2 Money Changer, serta tidak ada outlet yang ditutup. Selain itu, tidak ada perubahan struktur kepemilikan saham maupun struktur rantai pasokan. [102-10]

Nama

[102-1]

Deksripsi Merk, Produk,

dan Jasa

[102-2, 102-7]

Lokasi Operasi

[102-4]

Kepemilikan Saham dan

Bentuk Perusahaan

[102-5]

Alamat Kantor Pusat

[102-3]

28 Menuju Keuangan Berkelanjutan

Sekilas

BNI

Indonesia

London Amerika Korea Selatan Myanmar Singapura Hong Kong Jepang

Negara Republik Indonesia

60%

Masyarakat

40%

(31)

29

Menuju Keuangan Berkelanjutan

Skala Organisasi (triliun rupiah) 2017 2016 2015

Total Aset

Gaji dan Tunjangan Pegawai

Pembayaran Kepada Pemerintah ( pajak )

Pendapatan

Total Kapitalisasi (miliar rupiah)

Jumlah Pegawai (orang)

Jumlah ATM (unit)

709,33

9,3

3,4

66,6 59,3 49,1

2,9 2,3

8,8 7,4

603,03 508,59

184,621 103,033 92,307

27.209 28.184 26.875

17.968 17.056 16.071

Skala Organisasi [102-7]

Keanggotaan Perusahaan Dalam Asosiasi Industri [102-13]

Asosiasi Peran Lingkup

IBCSD Founder Nasional

Nasional

Direksi menjabat sebagai Ketua UNEP-FI

Asosiasi Kartu Kredit Indonesia (AKKI)

Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia (ASPI)

Perhimpunan Bank Nasional

Himpunan Bank Milik Negara

ISO 9001 Keterangan Masa Berlaku Dari

2008

Inisiatif Eskternal dan Sertifikasi [102-12]

Quality Management System on Trade Processing Center

30 September 2009 -29 September 2018

SAI Global Certification Services

Quality Management System on Card Business Division

27 Juni 2003 -26 Juni 2018

Lloyd’s

Quality Management System on IT Operation Services

26 September 2016 -26 September 2019

SGS

SGS

Quality Management System on IT Security Management

26 September 2016 -26 September 2019

Preparation and Verification Process on Published Financial Statements

10 Oktober 2016 -10 Oktober 2019

SGS United Kingdom Ltd

BNI Corporate University Quality Management System on Inhouse Learning & e-Learning/Digital Learning

21 September 2016 -20 September -2019

(32)

2017

Laporan

(33)

31

Strategi

(34)

Pengelolaan keberlanjutan bagi BNI adalah memberikan nilai kepada pemangku kepentingan dan menjadikannya sebagai keunggulan bersaing. Untuk mencapai nilai

keberlanjutan ini, BNI menerapkan sustainability compass secara konsisten sejak tahun

2009 dengan mengelola empat stream utama.

Sebagai sebuah institusi perbankan, tantangan dan risiko utama adalah pengelolaan keuangan yang sehat dengan sumber daya yang kuat. Nasabah menjadi pemangku

kepentingan utama kami dan untuk mencapai target menjadi salah satu bank yang menuju

sustainable finance, maka BNI menjalankan Empat Strategi dan Lima Pilar Keberlanjutan.

Nature

BNI menjaga dan meningkatkan kualitas lingkungan hidup.

Economy

BNI meningkatkan kinerja bisnis secara berkelanjutan.

Society

BNI mendukung program untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat serta turut

menggerakkan sektor riil melalui pembangunan ekonomi dan fungsi intermediary

perbankan.

Well Being

Menyejahterakan insan BNI dan melakukan internalisasi budaya peduli lingkungan.

Strategi dan Pilar Keberlanjutan BNI

Empat

Stream

Utama Pencapaian Keberlanjutan

32 Menuju Keuangan Berkelanjutan

Strategi

Keberlanjutan BNI

4 Strategi

Keberlanjutan

1

Pelaksanaan risk management yang terpadu dengan mengacu kepada Basel III

Mengakomodasi whistleblower bagi kepentingan perusahaan

4

Aktif memperbaharui ketentuan, peraturan, serta melaksanakan-nya secara disiplin dan tersistem.

2

SeniorLeader aktif berkomunikasi dengan workforce dan menjadi role model

(35)

BNI untuk Nasabah

BNI menerapkan konsep responsible investment. Kami sadar sepenuhnya bahwa investasi

dari nasabah harus kami kelola dengan penuh tanggung jawab. Untuk itu, BNI menjalin kemitraan yang saling menguntungkan dengan tetap memperhatikan aspek ekonomi, sosial, lingkungan melalui penerapan tata kelola yang baik.

BNI untuk Pegawai

Merupakan komitmen BNI untuk menyediakan tempat kerja yang membanggakan dan mampu mendorong semua pegawai untuk meningkatkan kinerja dan potensi yang dimilikinya.

BNI untuk Masyarakat

Sebagai salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN), maka sesuai dengan Misi Perusahaan, BNI menjalankan peran tanggung jawab sosial (CSR) yang mampu memberdayakan masyarakat dan meningkatkan taraf hidup mereka.

BNI untuk Lingkungan Hidup

Kami menerapkan program ‘BNI Go Green’ untuk ikut serta melestarikan lingkungan hidup

dan menciptakan gerakan cinta lingkungan.

BNI menciptakan nilai (creating value)

bagi kelima pemangku kepentingan utama melalui pelaksanaan pilar

keberlanjutan, baik secara internal dan eksternal:

BNI untuk Indonesia

Merupakan kegiatan BNI untuk

mendukung pembangunan berkelanjutan di Indonesia, melalui pelestarian

lingkungan hidup, peningkatan

kesejahteraan sosial, dan pemberdayaan ekonomi masyarakat, terutama bagi mitra BNI.

33

Menuju Keuangan Berkelanjutan

Penerapan Pilar

Keberlanjutan BNI

5 Pilar

Keberlanjutan

BNI

BNI

Untuk Indonesia

BNI Untuk Masyarakat

BNI Untuk

Lingkungan Hidup

BNI Untuk Nasabah

BNI

(36)

BNI mengembangkan sebuah Matriks Konsep Program Keberlanjutan sejak 2014 dan hingga saat ini masih terus dijalankan. Matriks ini memiliki empat kuadran dengan dua sumbu, yaitu bisnis - non bisnis dan internal - eksternal.

Kuadran Non Bisnis - Eksternal

BNI mendukung kegiatan yang melibatkan masyarakat, serta aktivitas peduli lingkungan, mengalokasikan dana CSR untuk sektor pendidikan, kesehatan, keagamaan,

infrastruktur, lingkungan dan bencana alam, serta pendampingan dan penyaluran

pinjaman lunak untuk pemberdayaan

masyarakat melalui Program Kemitraan dan Bina Lingkungan/PKBL.

Pengembangan ekonomi masyarakat

dilakukan melalui konsep engagement and

empowerment. Saat ini terdapat 21 Kampoeng BNI yang berfungsi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui sumber daya setempat.

34 Menuju Keuangan Berkelanjutan

Strategi

Keberlanjutan BNI

Konsep Program Keberlanjutan BNI

Sustainability Programs

Internal

External

Non Business Business

Corporate Sustainability

Improvement of SOP Networking

Product Development Sponsorship

Economic Development

Community Development

Green Attitude

Green Funding Green Lending

Cross Selling

Role Modeling

(37)

Kuadran Non Bisnis – Internal

BNI membentuk green champion dari berbagai divisi di Kantor Pusat yang ke depan akan

diperluas ke seluruh pegawai BNI. Melalui green champion, BNI meningkatkan kapasitas,

mendorong perilaku pegawai yang ramah lingkungan, seperti hemat kertas, hemat energi

dan air, pemilahan sampah, program Bike to Work, green attitude, pelatihan Integrasi

ESG, dan pelatihan Teknik Analisis Lingkungan (TAL).

Kuadran Bisnis – Eksternal

BNI mendukung investasi ramah lingkungan melalui pembiayaan hijau (green financing),

seperti proyek geothermal, mini hidro, pengolahan sampah dan kelapa sawit ramah

lingkungan (green lending), meningkatkan kerja sama internasional melalui pendanaan

two step loan untuk proyek ramah lingkungan (green funding), serta memberikan layanan perbankan pada organisasi/instansi/LSM yang bergerak/berkomitmen pada

pemberdayaan masyarakat (cross-selling).

Kuadran Bisnis – Internal

BNI menyempurnakan prosedur untuk mendukung dan memberikan edukasi kepada debitur agar lebih peduli terhadap lingkungan dan sosial. BNI juga melakukan

pengembangan produk yang ecofriendly sekaligus business friendly.

Produk yang sudah ada: paperless product (melakukan struk cetak transaksi ATM hanya

berdasarkan permintaan), e-banking dan e-billing untuk tagihan kartu kredit,

menggunakan kertas bolak-balik (reused paper), green mortgage.

35

(38)

Produk baru: UnikQu

[102-11]

Produk UnikQu diluncurkan setelah melalui uji coba berdasarkan teknologi smartphone

berbasis iOS dan Android. Produk yang merupakan dompet elektronik ini dilengkapi

dengan fitur pembayaran online yang dapat digunakan oleh nasabah maupun bukan

nasabah BNI. Dalam memperkenalkan produk UnikQu, BNI memberikan informasi

pentingnya menjaga keberadaan smartphone sebagai alat pembayaran agar tidak

digunakan oleh pihak lain yang tidak bertanggung jawab.

36 Menuju Keuangan Berkelanjutan

Strategi

(39)

37

Menuju Keuangan Berkelanjutan

(40)

2017

Laporan

(41)

39

Kebijakan dan Prosedur

(42)

Sebagai Perusahaan yang mendukung keuangan berkelanjutan, BNI memperhatikan delapan Prinsip Keuangan Berkelanjutan yang ditentukan POJK.

BNI memiliki Pedoman Perusahaan Pola Hidup Ramah Lingkungan yang diperuntukkan bagi seluruh insan BNI. Dasar hukum pembentukan pedoman perusahaan ini ialah UU No. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup. Selain itu, pedoman ini dibuat berdasarkan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 61 Tahun 2011 tentang Rencana Aksi Nasional Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca (RAN-GRK).

Pola hidup ramah lingkungan di BNI secara umum terbagi menjadi 4 kategori utama, yaitu:

Efisiensi Sumber Daya Alam

(Resource Efficiency)

Yakni perilaku yang berkaitan dengan penggunaan sumber daya secara hemat (efisien) dan bertanggung jawab.

Pencegahan dari Pencemaran Lingkungan

Yakni mencakup pola pikir dan perilaku yang mengutamakan keberlanjutan lingkungan hidup.

Perilaku Non-Karbon

Merujuk kepada kebiasaan untuk mencegah pemborosan emisi karbon di atmosfer yang bertujuan untuk mengurangi pemanasan global dan perubahan iklim.

Perilaku Pertemanan Ramah Lingkungan

(Environment-friendly

Collegial Relationship)

Merujuk kepada orientasi aktivitas pertemanan di lingkungan kerja yang mendukung upaya keberlanjutan lingkungan.

Kebijakan dan Prosedur

[FS2,FS3]

40 Menuju Keuangan Berkelanjutan

Kebijakan dan Prosedur

Keuangan Berkelanjutan

1. Prinsip investasi bertanggung jawab

2. Prinsip strategi dan praktik bisnis berkelanjutan

3. Prinsip pengelolaan risiko sosial dan lingkungan hidup 4. Prinsip tata kelola

5. Prinsip komunikasi yang informatif 6. Prinsip inklusif

7. Prinsip pengembangan sektor unggulan prioritas 8. Prinsip koordinasi dan kolaborasi penyusunan laporan

(43)

41

Menuju Keuangan Berkelanjutan

Prosedur pelaksanaan keuangan berkelanjutan dilakukan oleh BNI dengan mengacu kepada Pedoman Perusahaan Perkreditan Business Banking Segmen Korporasi Buku I untuk analisa risiko kredit nasabah. Analisis kredit ini merupakan penilaian yang ditujukan untuk debitur dengan melihat faktor kepedulian mereka terhadap kualitas lingkungan hidup dan dampaknya terhadap kelangsungan usaha atau kemampuan first way out debitur.

Kepedulian terhadap lingkungan hidup tersebut memperhatikan dampak dari proses produksi/operasional atau produk/jasa yang dihasilkan perusahaan, di antaranya adalah persyaratan AMDAL (jika relevan), produk/jasa perusahaan bersifat eco-friendly, serta kegiatan meminimalkan dampak negatif produksi terhadap lingkungan hidup. Penyesuaian (down grading) dilakukan apabila ketidakpedulian terhadap faktor lingkungan hidup berdampak pada

kelangsungan usaha, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang.

Asessment terhadap potensi maupun risiko dari debitur/calon debitur, termasuk aspek mengenai Lingkungan, Sosial dan Tata Kelola (LST) dilakukan secara umum adalah identifikasi dan

mendapatkan peluang bisnis (Unit Bisnis), identifikasi risiko dan mitigasinya (Unit Risiko) dan penilaian kepatuhan (Unit Kepatuhan). Alur proses asessment tergambar sebagai berikut:

CRR (Customer Risk Rating) merupakan model rating debitur yang telah mempertimbangkan aspek ekonomi, sosial, dan lingkungan melalui AMDAL dan PROPER untuk menilai kelayakan

permohonan kredit debitur. IRR (Industry Risk Rating) merupakan rating sektor industri untuk

menetapkan risk appetite terhadap sektor industri debitur. LEL (Loan Exposure Limit), yaitu batasan optimal ekspansi kredit pada setiap sektor industri dengan memperhitungkan potensi bisnis dan risiko di masing-masing sektor. Sebagai Third Line of Defense, Satuan Pengawas Internal (SPI) (melalui kontrol internal) di cabang/sentra bertugas untuk melakukan audit terhadap kepatuhan semua proses kredit nasabah.

Unit Bisnis Unit Risiko Unit Kepatuhan Komite Kredit Unit Administrasi

Kredit

Menganalisis risiko dan potensi debitur /calon debitur.

Menganalisis risiko dan potensi debitur /calon debitur.

Melakukan dokumentasi administrasi kredit Secara umum berperan

dalam penetapan: CRR (Customer Risk Rating),

IRR (Industry Risk Rating),

dan LEL

(Loan Exposure Limit).

Melakukan CRR (Credit Compliance Review)

untuk memastikan proses kredit sudah melalui semua tahapan secara terdokumentasi. Dalam CRR terdapat persyaratan bagi calon debitur perkebunan kelapa sawit yaitu minimal terdaftar dalam ISPO untuk perkebunan yang telah berproduksi.

Divisi yang Bertanggung Jawab Skala Bisnis: Corporate

Debitur: Medium & Small

LMC1 LMC2 BIN BMN

BSL

Wilayah (SKM & SKC) Cabang Komite Credit Corporate

(44)

Selama tahun 2017, kami mengalami kendala terkait pembentukan rencana kerja penerapan keuangan berkelanjutan, misalnya belum adanya unit khusus yang mengelola keuangan

berkelanjutan kendala dalam capacity building insan BNI terkait keuangan berkelanjutan, serta peraturan internal BNI yang mendukung penerapan keuangan berkelanjutan belum

tersosialisasi secara merata. Untuk menghadapi kendala tersebut, BNI membentuk tim Task Force serta mulai merencanakan capacity building melalui pelatihan secara internal terkait SF yang akan dilaksanakan di tahun mendatang.

BNI memiliki manajemen risiko sebagai pendekatan kehati-hatian atau

precautionary approach untuk

meminimalkan risiko perusahaan dan menjalankan prinsip keuangan

berkelanjutan. Empat pilar penerapan manajemen risiko merupakan prosedur dalam mengidentifikasi, mengukur,

memantau dan mengendalikan risiko atas penerapan keuangan berkelanjutan.

Evaluasi manajemen risiko dilakukan

melalui pemilihan sampel berdasarkan risk

based atas debitur pada sektor industri,

perkebunan, dan konstruksi dengan ruang lingkup audit yang tertuang dalam

Program Audit Perkreditan. Program ini termasuk:

Persyaratan legalitas usaha debitur untuk memiliki ijin Analisa Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL).

Persyaratan perolehan kinerja pada Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan (PROPER) dari Kementerian Lingkungan Hidup.

Untuk kendaraan angkutan limbah harus memiliki:

Debitur usaha industri furnitur dengan skala ekspor harus memiliki ecolabelling

dan Sistem Verifikasi Legalitas Kayu.

Debitur usaha industri air minum dalam kemasan (AMDK) harus memiliki SIPA (Surat Ijin Pengambilan Air Tanah).

Manajemen Risiko

[102-11]

42 Menuju Keuangan Berkelanjutan

Kebijakan dan Prosedur

Keuangan Berkelanjutan

4 Pilar Manajemen Risiko

Pengawasan Aktif Dewan Komisaris dan Direksi

Kecukupan Kebijakan, Prosedur, dan Penetapan Limit

(45)

Menuju Keuangan Berkelanjutan 43

Menuju Keuangan

Selain program audit perkreditan, pengawasan juga dilakukan oleh setiap unit Business Banking. Unit ini membuat

watchlist dan rating setiap bulan dan hasilnya disampaikan kepada Unit BNR dan CMR setiap 3 bulan. Namun demikian, BNI telah melakukan audit kepada debitur lingkungan sebagai satu kesatuan

terhadap unit sentra yang disampling. Khusus untuk debitur sektor minyak dan gas telah dilakukan audit pada segmen korporasi di tahun 2015.

“BNI menetapkan empat

pilar penerapan manajemen

risiko berupa prosedur

dalam mengidentifikasi,

mengukur, memantau dan

mengendalikan risiko atas

penerapan keuangan

berkelanjutan.”

(46)

2017

Laporan

(47)

45

Tata Kelola

(48)

Good Corporate Governance

Tata Kelola Perusahaan yang baik (Good Corporate Governance/GCG) dilakukan oleh BNI

dengan mengacu pada Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No.55/POJK.03/2016 tentang penerapan Tata Kelola Bagi Bank Umum, Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan No. 13/SEOJK.03/2017 tentang Penerapan Tata Kelola Bagi Bank Umum, Peraturan OJK No. 21/POJK.04/2015 tentang Penerapan Pedoman Tata Kelola Perusahaan Terbuka,

46 Menuju Keuangan Berkelanjutan

Tata Kelola

dan Pemangku Kepentingan

Struktur Organisasi Tata Kelola[102-18]

RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM

Direksi

Elect & Dismisses Check &

Report to

Review Internal Audit Reports Review Compliance Reports

Review Risk Management Reports

Divisi Tata Kelola Kebijakan Liability (ALCO)

Sub Komite Manajemen Risiko (RMC)

Sub Komite Anti Fraud

Komite Risiko & Kapital

Komite Pemantau Risiko

Komite Nominasi & Remunerasi Komite Tata Kelola

(49)

Surat Edaran OJK No. 32/POJK.04/2015 tentang Pedoman Tata Kelola Perusahaan Terbuka, Peraturan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor: PER - 01 /MBU/2011

mengenai Tata Kelola Perusahaan yang Baik (Good Corporate Goverance) dan

perubahannya yaitu Peraturan Menteri Negara BUMN Nomor: PER-09/MBU/2012 tanggal 6 Juli 2012.

Dalam menjalankan tata kelola perusahaan yang baik, BNI memiliki struktur tata kelola bank yang mencakup Komisaris, Direksi, Komite dan satuan kerja pada bank. Adapun yang termasuk infrastruktur tata kelola bank antara lain adalah kebijakan dan prosedur bank, sistem informasi manajemen serta tugas pokok dan fungsi masing-masing struktur organisasi.

Untuk menjalankan prinsip keuangan berkelanjutan, diperlukan kompetensi yang

memadai. Pada saat ini, Direksi dan Dewan Komisaris belum memiliki tugas khusus terkait keuangan berkelanjutan. Oleh karena itu, Direksi dan Dewan Komisaris belum mengikuti pelatihan terkait keuangan berkelanjutan.

Namun demikian, selama tahun 2017, terdapat 28 pegawai yang mengikuti

perkembangan keuangan berkelanjutan melalui Pelatihan Integrasi ESG yang diadakan

OJK dan didukung WWF-Indonesia sebagai mitra OJK untuk First Movers. Selain itu, 20

pegawai telah mengikuti Training Analisis Lingkungan (TAL) yang diadakan OJK terkait pengenalan internal terhadap inisiatif keuangan berkelanjutan. Pelatihan lain yang diikuti oleh pegawai BNI ialah ESG (Indonesia WISE) terkait pemahaman risiko lingkungan yang diikuti oleh 30 orang.

Pelatihan Tata Kelola Terkait Keberlanjutan

47

Menuju Keuangan Berkelanjutan

Jenis Pelatihan Total Peserta

Anti Pencucian Uang & Pencegahan Pendanaan Terorisme (APU PPT)

Budaya Kerja

27.526

28.286

28.383

56.350

3.959

144.504

Good Corporate Governance

Risk Culture

Sertifikasi Manajemen Risiko

Total

(50)

Pendekatan Pemangku Kepentingan

BNI melibatkan pemangku kepentingan dalam setiap proses pengambilan keputusan dan penentuan strategi, termasuk dalam mempersiapkan rencana menuju bank yang

berkelanjutan (sustainable banking). Pemetaan pemangku kepentingan ini dilakukan

melalui identifikasi dan penilaian dengan mempertimbangkan prinsip dependency,

responsibility, tension, influence, diverse, perspectives dan proximity.

48 Menuju Keuangan Berkelanjutan

Tata Kelola

dan Pemangku Kepentingan

Pemangku Kepentingan dan Pendekatan PT Bank Negara Indonesia Tbk.

Pemangku

Serikat Kerja Legal Hak-hak pegawai

Remunerasi & tunjangan

Pembahasan Perjanjian Kerja Bersama Legal & pemangku

kepentingan yang membantu pencapaian tujuan perusahaan

Hak-hak pegawai Kesetaraan & menyenangkan

Media Internal (Portal), hotline

telepon dan surel Survei Kepuasan pegawai

Setiap saat

Setahun sekali

Dua tahun sekali Hubungan

ekonomi, kepemilikan & legal

Kinerja keuangan & non keuangan Investasi untuk perusahaan ramah lingkungan

Pelaporan Kinerja Menyelenggarakan RUPS

Setiap kuartal Hubungan

Website & frontline information

Gathering Agen46

Setiap saat

Dua tahun sekali

Setiap saat

Minimal setahun sekali

Keamanan transaksi perbankan

Kredit Usaha Kecil & Menengah Fasilitas perbankan & kemudahan akses Informasi produk & layanan perbankan yang jelas &

transparan Basis

Identifikasi PembahasanTopik

Pendekatan dan Respon BNI

(51)

49

Menuju Keuangan Berkelanjutan

Pemangku Kepentingan dan Pendekatan PT Bank Negara Indonesia Tbk.

Pemangku Kepentingan

Pemerintah & Otoritas Jasa Keuangan

Pemasok

Organisasi Bisnis Legal & kepentingan industri

Kinerja keuangan Investasi untuk perusahaan ramah lingkungan

Kinerja non-keuangan Kegiatan operasional Arah perkembangan bisnis

Pertemuan & kegiatan nasional maupun regional Konferensi Internasional Hubungan

ekonomi & legal

Hubungan yang saling menguntung-kan dengan pemasok Proses pengadaan barang maupun jasa yang adil & transparan

Seminar &

sosialisasi kebijakan

Saat diperlukan

Empat tahun sekali Legal &

kepentingan LJK

Pelaporan pelaksanaan kepatuhan & notifikasi pada Bank Indonesia

Basel II

Keberlanjutan

Minimal setahun sekali

Kepatuhan pada peraturan & perundangan Analisa risiko lingkungan & sosial dalam pemberian kredit

Anti Bribery and Corruption (ABC)

and Anti-Money Laundering

(AML) and Anti Terrorism Green banking Inclusive banking

Keuangan berkelanjutan Basis

Identifikasi PembahasanTopik

Pendekatan dan Respon BNI

(52)

Pemangku Kepentingan dan Pendekatan PT Bank Negara Indonesia Tbk.

Pemangku Kepentingan

Organisasi Masyarakat/NGO

Media Relasi sosial,

lisensi sosial

Siaran pers Saat diperlukan Kinerja keuangan

& non keuangan Dampak & kinerja lingkungan Program CSR yang dilaksanakan & direncanakan Kesempatan untuk berkolaborasi dalam program CSR Relasi sosial,

lisensi sosial & tanggung jawab lingkungan

Minimal setahun sekali

Dampak & kinerja lingkungan Program CSR yang dilaksanakan & direncanakan Kesempatan untuk berkolaborasi dalam program CSR Informasi kegiatan perusahaaan Basis

Identifikasi PembahasanTopik

Pendekatan dan Respon BNI

Frekuensi Pendekatan

Sinergi Kemitraan Untuk Keberlanjutan

[FS5]

50 Menuju Keuangan Berkelanjutan

Tata Kelola

dan Pemangku Kepentingan

BNI melakukan kemitraan strategis sejalan dengan tujuan ke-17 pembangunan berkelanjutan di antaranya:

BNI menjadi satu-satunya bank di Indonesia yang menjadi signatory United Nations

Environment Programme Finance Initiative(UNEP-FI) sejak tahun 2005 hingga saat ini.

BNI menjalin kemitraan bersama:

- Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan dalam rangka konsep dan inisiasi Smart Village dengan BUMDes yang dikelola BNI.

- Kementerian Desa untuk workshop task force BUMDes dan pelatihan BUMDes

(53)

- Kementerian Pertanian untuk penerbitan Kartu Tani di Provinsi Jawa Timur, Bali, dan Lampung, serta Kabupaten Garut dan Solok.

- Kementerian Sosial untuk penyaluran pembiayaan Program Keluarga Harapan (PKH) dan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT).

BNI dan WWF-Indonesia menandatangani kerja sama pembangunan fasilitas

pemantauan burung (birdwatching). Penandatangan dilakukan di Nimbokrang,

Jayapura pada tahun 2017. Sejak tahun 2015 hingga saat ini, BNI menjadi partner

dialog WWF-Indonesia dalam pendampingan first mover on sustainable banking.

Saat ini BNI bekerja sama dengan United Nations Development Programme (UNDP)

untuk pengelolaan dana hibah proyek E-PASS (Enhancing Protected Area System in

Sulawesi for Biodiversity Conservation - Peningkatan Sistem Kawasan Konservasi di Sulawesi untuk Konservasi Keanekaragaman Hayati) dari tahun 2015 sampai 2020.

Komite Sustainable Finance (SF)

51

Menuju Keuangan Berkelanjutan

BNI merupakan salah satu peserta Pilot

Project Indonesia First Movers on Sustainable Banking yang diinisiasi oleh OJK pada tahun 2015. Setelah berakhirnya

Pilot Project Indonesia First Movers on Sustainable Banking di tahun 2017, BNI telah menetapkan fungsi Keuangan Berkelanjutan di Divisi Komunikasi Perusahaan dan Kesekretariatan pada Oktober 2017.

Untuk melanjutkan fungsi Keuangan Berkelanjutan (Pilot Project First Movers), BNI

membentuk Tim Task Force dari lintas divisi, di antaranya Divisi Komunikasi Perusahaan

dan Kesekretariatan, Divisi Korporasi dan Multinasional, serta Divisi Risiko Kredit

Menengah dan Usaha Kecil. Output utama dari pembentukan Tim Task Force ini ialah

dokumen Rencana Aksi Keuangan Berkelanjutan (RAKB) sebagaimana Peraturan OJK No. 51/POJK.03/2017 tanggal 18 Juli 2017 tentang Penerapan Keuangan Berkelanjutan Bagi Lembaga Jasa Keuangan, Emiten dan Perusahaan Publik.

Pemberian pembiayaan pada sektor ramah lingkungan (green financing) sejalan dengan

prinsip keuangan berkelanjutan (sustainable finance/SF). Untuk menjalankan semua prinsip

(54)

Langkah pertama dalam mewujudkan SF adalah meneruskan pengembangan produk yang dimulai dengan inisiasi berbagai produk berbasis teknologi dan ramah lingkungan. Sejalan dengan strategi perusahaan untuk fokus pada perbankan digital, maka pada tahun 2017 diperkenalkan produk UnikQu.

Langkah kedua adalah melakukan pengembangan kapasitas melalui berbagai macam pelatihan, baik dalam kelas, misalnya pelatihan TAL dan ESG, maupun pelatihan secara online menggunakan aplikasi. Saat ini BNI masih melakukan perencanaan terkait

penyesuaian organisasi untuk mempertajam fungsi SF dan membuat peta jalan selaras dengan prinsip SF. Ketiga, fokus rencana aksi ini akan terus ditingkatkan pada tahun 2018.

52 Menuju Keuangan Berkelanjutan

Tata Kelola

dan Pemangku Kepentingan

Anti

Fraud

(Korupsi)

[205-1; 205-3]

Sebagai bagian implementasi tata kelola perusahaan yang baik, BNI telah melakukan penandatanganan komitmen pengendalian gratifikasi antara Direktur Utama BNI dan Ketua KPK pada tanggal 17 Oktober 2016. Komitmen Pengendalian Gratifikasi ini merupakan salah satu tahapan pengendalian gratifikasi.

Selain itu, telah dilakukan workshop pengendalian gratifikasi yang didampingi oleh Tim

Gratifikasi KPK pada tanggal 16 -17Februari 2017. Selanjutnya, konsultasi dan sosialisasi terkait gratifikasi dilakukan oleh Unit Pengendalian Gratifikasi di Divisi Kepatuhan. Pada tahun 2017, kasus dominan yang diterima ialah pencurian uang (26 kasus) dan gratifikasi (8 kasus) yang terjadi di unit operasional. Semua kasus ini sudah ditindaklanjuti dan

diselesaikan sesuai dengan hukum dan Peraturan Perusahaan. Selama tahun 2017, tidak ada mitra yang diputus kontraknya akibat kasus korupsi.

Sebagai upaya untuk lebih mengoptimalkan pelaksanaan Good Corporate Governance di

BNI, Divisi Kepatuhan terus berupaya mewujudkan prinsip no fraud for our bank melalui

penerapan strategi anti fraud. Strategi anti fraud diterapkan melalui empat pilar

sebagaimana diatur dalam Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 13/28/DPNP tanggal 9

Desember 2011 perihal Penerapan Strategi Anti Fraud Bagi Bank Umum, yakni:

pencegahan, deteksi, investigasi, pelaporan, dan sanksi.

*Di atas Rp 100 juta Jumlah Kejadian Fraud

2015

2016

2017

13

(55)

Anti Pencucian Uang dan Pencegahan

Pendanaan Terorisme

53

Menuju Keuangan Berkelanjutan

Untuk mencegah dipergunakannya bank sebagai sarana tindak pidana pencucian uang dan pendanaan terorisme, maka bank menerapkan Program Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme (APU-PPT) secara memadai. Hingga tahun 2017, tidak terdapat isu pencucian uang dan pencegahan pendanaan teroris yang signifikan terhadap BNI.

Pilar Strategi Anti Fraud Inisiasi/Program/Perangkat/Tools Jumlah Peserta

Pencegahan

Deteksi

Investigasi

Evaluasi Fraud

BARA Risk Forum: Refocusing on Cerdit Risk Mgt & Model ERM

E-Learning Anti Fraud Awareness

E-Learning Anti Pencucian Uang (APU)

E-Learning Budaya Kerja

E-Learning Good Corporate Governance

E-Learning Risk Culture

Legal Knowledege for Banker

26.182

26.105

26.978

27.012

26.161

176

Legal Aspect in Funding & Services

Credit Risk Awareness

Pengenalan ciri-ciri keaslian uang rupiah emisi tahun 2016

Refreshing Auditor

Risiko Operasional

457

184

400

519

1.033

1

Pengumpulan dan Verifikasi Data

Credit Risk Review

Operation Policy & Procedure - APU PPT

770

46

60

Implementasi perangkat anti fraud di BNI, didukung dengan penyelenggaraan program

(56)

2017

Laporan

(57)

55

Mendukung Pembangunan

(58)

Membangun Budaya Keuangan Berkelanjutan

[FS13, FS16]

56 Menuju Keuangan Berkelanjutan

Mendukung Pembangunan

Berkelanjutan untuk Indonesia

Salah satu budaya perusahaan yang terus disosialisasikan adalah program inklusi

keuangan yang pada dasarnya adalah tanggung jawab seluruh lapisan masyarakat. Hal ini, sesuai misi BNI dalam meningkatkan kepedulian dan tanggung jawab kepada lingkungan dan komunitas, maka peran aktif setiap pegawai diperlukan untuk menjamin keberhasilan program inklusi keuangan.

Program inklusi keuangan dilakukan menggunakan layanan Agen46. Agen46 merupakan salah satu bentuk komitmen BNI dalam mendukung program literasi keuangan dan juga memberikan kemudahan layanan bagi masyarakat pedesaan dan perkotaan.

Selain itu, komitmen BNI terhadap budaya keberlanjutan juga tercermin dari

pengembangan produk digital dan pembangunan gedung berkonsep green building.

Perubahan pola pikir dan perilaku yang mengarah pada teknologi digital mulai mengakar pada setiap insan BNI melalui program Digital Ninja. Program tersebut dirancang khusus

untuk meningkatkan digital mindset, memperkuat engagement atas produk digital BNI

dan menumbuhkan budaya inovasi teknologi bagi segenap insan BNI. Hingga akhir 2017, terdapat 498 Digital Ninja dan ditargetkan pada 2018 sudah mencapai 591 orang dari total jumlah pegawai.

Demikian pula pembangunan Menara BNI di Pejompongan diharapkan dapat menjadi

(59)

Produk dan Portofolio Kredit

57

Menuju Keuangan Berkelanjutan

Selain produk dan layanan kepada nasabah umum, BNI juga membuka akses bagi nasabah tertentu dengan memberikan kemudahan melalui produk inklusi keuangan. Program inklusi keuangan sejalan dengan komitmen Pemerintah untuk memperkenalkan dan memberikan edukasi pengelolaan keuangan, terutama bagi masyarakat yang berada di daerah yang sulit dijangkau.

Produk Inklusi Keuangan BNI

Produk

Tabungan

Bantuan sosial dari Kementerian Sosial dan Kementerian Pendidikan & Kebudayaan

Jumlah (miliar rupiah) Rekening (unit) Deskripsi

BNI Pandai Tabungan perorangan dengan persyaratan 241,8 1.979.582

mudah dan ringan yang diterbitkan oleh BNI yang memiliki karakteristik basic saving account (BSA) dan dapat dibuka melalui Kantor Cabang BNI maupun melalui Agen46 PIP melalui Kartu Indonesia Pintar (KIP)

adalah pemberian bantuan tunai pendidikan kepada anak usia sekolah (usia 6 - 21 tahun) yang berasal dari keluarga miskin, rentan miskin: pemilik Kartu Keluarga Sejahtera (KKS), peserta Program Keluarga Harapan (PKH), yatim piatu, penyandang disabilitas, korban bencana alam/musibah.

TabunganKu Tabungan perorangan yang diterbitkan 2.570,3 1.104.307

bersama-sama oleh bank-bank di Indonesia guna menumbuhkan budaya menabung

BNI Simpanan Pelajar (SimPel)

62,7 450.989

(60)

58 Menuju Keuangan Berkelanjutan

Mendukung Pembangunan

Berkelanjutan untuk Indonesia

Produk

Tabungan

Jumlah (miliar rupiah) Rekening (unit) Deskripsi

Program

Keluarga Harapan (PKH)

320,2 2.863.666

Program perlindungan sosial yang memberikan bantuan tunai kepada Rumah Tangga Sangat Miskin (RTSM)

Bantuan Eks Timor Timur

276,8 27.687

Pemberian dana kompensasi kepada penduduk eks Timor Timur

Family Support Program perlindungan sosial untuk warga 1,5 1.000 lanjut usia yang masih mampu melakukan

kegiatan produktif

Pendamping KUBE KOTA (Kelompok Usaha Bersama)

2,4 501

Pemberian insentif kepada pendamping KUBE Perkotaan

Pesisir Penyaluran bantuan sosial kepada kelompok 26,2 13.097

masyarakat pulau-pulau kecil dan pesisir antar negara yang terdiri dari rehabilitasi sosial, rumah tidak layak huni (RS-RTLH) dan sarana lingkungan Penyaluran Bantuan Sosial untuk Anak

terlantar dan Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak (LKSA)

Pendamping KUBE DESA (Kelompok Usaha Bersama)

2,9 823

Pemberian insentif kepada Pendamping KUBE Pedesaan

Honor Pendamping

Family Support

0,12 115

Pemberian insentif kepada pendamping program family support

Tabungan Simpanan Keluarga Sejahtera (TSKS)

13,9 6.691

(61)

Produk Pendukung Inklusi Keuangan

59

Menuju Keuangan Berkelanjutan

Produk

Tabungan

Pinjaman

Infrastruktur Pendukung

Jumlah (miliar rupiah) Rekening (unit) Deskripsi

Produk Deskripsi Kartu Telah Aktivasi

BSPS (Bantuan Stimulan Peru-mahan Swadaya)

128,2 8.791

FLPP Dukungan Fasilitas Likuidasi Pembiayaan 190,72 1.567

Perubahan (FLPP) kepada MBR (Masyarakat Berpenghasilan rendah) yang pengelolaan-nya dilaksanakan oleh Kementerian PUPR.

Kartu Bansos JAL

4.309.037 Kartu Bansos merupakan salah satu produk kartu Debit BNI yang

digunakan untuk penyaluran program pemerintah (Bansos).

Kartu Tani

BSL 1.704.674

Kartu Tani merupakan salah satu produk kartu debit yang diperuntukan bagi segmen petani Indonesia. Selain berfungsi sebagai kartu debit, juga berfungsi sebagai media penerimaan subsidi maupun bansos dari pemerintah.

Kartu Indonesia Pintar

1.566.227 Kartu debit yang dapat digunakan sebagai penanda untuk

menjamin serta memastikan seluruh anak usia sekolah

(6-21 tahun) dari keluarga pemegang KKS untuk mendapatkan manfaat Program Indonesia Pintar.

Kartu Jaring BSL

1.900 Kartu jaring merupakan salah satu kartu debit yang digunakan

untuk menyalurkan bantuan sosial dari Kementerian Kelautan dan Perikanan dengan target sasaran masyarakat yang tinggal di daerah pesisir dan/atau nelayan.

Kartu Multiguna Banten

44.354 Kartu Multiguna Banten merupakan salah satu kartu debit

Referensi

Dokumen terkait

Daftar Urut Kepangkatan (DUK) adalah suatu daftar yang memuat nama Pegawai Negeri Sipil dari suatu satuan organisasi Negara yang disusun menurut tingkatan kepangkatan ; DUK

ANALISIS KEBIJAKAN PADA IMPLEMENTASI PROGRAM ADIWIYATA: PERSPEKTIF PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |

Namun demikian, jumlah tercatat bagi penurunan nilai adalah kerugian kumulatif yang diukur sebagai selisih antara biaya perolehan diamortisasi dan nilai wajar

Dengan membandingkan dari masing-masing graha wisata yang telah ada dari segi Letak/posisi Lokasi, Bentuk Masa bangunan, Fasilitas Utama serta Fasilitas Penunjang yang ada,

Berdasarkan berdasarkan katagori akuntabilitas legal ( hukum ), pelaksana ketentuan hukum disesuaikan dengan kepentingan public goods and public service yang

SOP tanpa kerusakan dan SOP tanpa kerusakan dan dilakukan secara mandiri dilakukan secara mandiri dengan sangat banyak dengan sangat banyak bimbingan bimbingan Tidak Tidak Skor

pemerintah untuk melaku- kan larangan ekspor komoditas bijih nikel, dipastikan tidak merugikan dan meng- hambat iklim investasi yang selama ini.. Direktur Jenderal

Berdasarkan hasil pengujian dari penelitian yang telah dilakukan, dapat ditarik beberapa kesimpulan yaitu metode klasifikasi naïve bayes dengan perbaikan missing value