Matematika Teknik
TPE 214 / ( 3 + 0 ) SKS
Dr. Andasuryani, STP,MSi
Putri Wulandari Zainal, STP, MSi.
Konsep Dasar Persamaan
KONTRAK PERKULIAHAN
Nama Mata Kuliah
: Matematika Teknik
Kode Mata Kuliah
: TPE 214
Pengajar
: Dr. Andasuryani, STP,MSi
: Putri Wulandari Z, STP,MSi
Mata Kuliah
Matematika Teknik
merupakan kelompok mata kuliah
Ipteks Pendukung
yang wajib diambil oleh mahasiswa. Mata kuliah
ini ditawarkan dengan bobot 3 (3+0) sks untuk membantu
mahasiswa mempelajari karakteristik dan jenis persamaan
diferensial, metoda pemecahan persamaan diferensial dan sistem
persamaan diferensial serta contoh aplikasinya pada bidang teknik.
Mata kuliah ini dilaksanakan secara
Team Teaching
(diampu beberapa
dosen).
Latar Belakang
Konsep Dasar Persamaan
Deskripsi Mata Kuliah:
Nama Mata Kuliah
: Matematika Teknik
Kode Mata Kuliah/ SKS
: TPE 214 /3 (3+0)
Pelaksanaan
: Semester (Ganjil)
Prasyarat
: Kalkulus
Status Mata Kuliah
: Wajib
No.
Pokok Bahasan
1
Konsep Dasar Persamaan Diferensial
2
Persamaan diferensial biasa (PDB) orde satu
3
Aplikasi persamaan diferensial biasa orde satu
4
Persamaan diferensial biasa orde tinggi
5
Integral lipat dan aplikasinya
6
Matrik dan matrik eksponensial
7
Pemecahan PDL dengan matrik
8
Operator polinomial
Tujuan
Pembelajaran
Setelah mengikuti mata kuliah ini diharapkan mahasiswa
mampu m
enyelesaikan persoalan-persoalan
persamaan diferensial dan sistem persamaan
diferensial serta contoh aplikasinya pada bidang
teknik khususnya teknik pertanian.
Konsep Dasar Persamaan
Self-Directed Learning (SDL)
: untuk merumuskan sistem
perkuliahan dan silabus MK
Contextual Teaching and Learning (CTL)
: dengan memberikan
contoh kasus dalam kehidupan sehari
–
hari
Small Grup Discussion
dan
Cooperative Learning (CL)
: membagi
mahasiswa menjadi kelompok
–
kelompok untuk berdiskusi tentang
pokok bahasan
Student Centered Learning (SCL).
Referensi
RK Jain & SRK Iyengar. 2002. Advanced Engineering
Matehmatics. Alpha Science International Ltd. Pangbourne
England.
Zill, Dennis G. 1982. A first course in differential equation with
applications. Prindle, Weber &Schmidt. Boston.
Bronson R. 2003. Theory and Problems of Differential
Equations.
Schaum’s
Outline Series, Mc Graw Hill.
John, Bird. 2007.Engineering Mathematics. Elsevier Ltd. USA
Konsep Dasar Persamaan
Setiap mahasiswa diwajibkan mengikuti latihan dan penyelesaian
tugas yang diberikan oleh dosen.
Setiap mahasiswa diwajibkan menyerahkan tugas-tugas yang
diberikan sesuai dengan jangka waktu yang ditetapkan.
UTS akan diadakan pada minggu ke-8 sedangkan UAS pada minggu
ke-16
Norma Akademik
Akan mengikuti perkuliahan dengan sungguh-sungguh.
Akan menjujung tinggi aspek kejujuran dan tidak akan
membuat kecurangan, mengganggu proses belajar
mengajar, dan plagiatisme.
Kecurangan dalam ujian, nilai mata kuliah yang
bersangkutan nol.
Kehadiran perkuliahan mahasiswa minimal 80% dari total
pertemuan kuliah yang terlaksana.
Konsep Dasar Persamaan
Norma Akademik
Kegiatan pembelajaran sesuai dengan jadwal resmi dan jika
terjadi perubahan ditetapkan bersama antara dosen dan
mahasiswa.
Baik dosen maupun mahasiswa bersedia untuk menghadiri kelas
tepat pada waktunya.
Jika keterlambatan terjadi 15 menit setelah waktu yang
ditentukan (tanpa ada konfirmasi sebelumnya kepada penanggung
jawab kelas/dosen) maka orang/dosen tersebut bersedia untuk
tidak masuk kelas (Absen).
Jika tidak bisa menghadiri kelas karena izin / sakit maka disertai
dengan Surat Pengantar/Surat Dokter.
Diferensial-Norma Akademik
Tidak menggunakan fasilitas telekomunikasi selama
berlangsungnya perkuliahan.
Pengumpulan tugas ditetapkan sesuai jadwal.
Berpakaian sopan dan bersepatu dalam perkuliahan.
Pakai baju/ kemeja putih dan celana hitam untuk pria dan
rok hitam bagi perempuan pada saat UTS dan UAS
Mematuhi norma akademik lainnya.
Konsep Dasar Persamaan
Penilaian
Ujian MID
Ujian UAS
Kuis
Tugas dan
PR
Kehadiran
Keaktifan di
kelas
Etika
Persentase (%)
25
25
15
10
10
10
5
Pe
rs
ent
as
e
N
ila
i (
%
Pelaksanaan Mata Kuliah:
No.
Pokok Bahasan
1 Pendahuluan: Penyampaian RPS
2 Konsep Dasar Persamaan Diferensial
3 Persamaan diferensial biasa (PDB) orde satu
4 Aplikasi persamaan diferensial biasa orde satu
5 Persamaan diferensial biasa orde tinggi
6 Integral lipat dan aplikasinya
Konsep Dasar Persamaan
Dosen Pengampu:
Dr. Andasuryani, S.TP, M.Si
Apa yang saudara ketahui dari istilah berikut dan berikan
contoh:
1)
Orde
2) Derajat
3) Syarat awal
4) Syarat batas
5) Persamaan diferensial implisit
6) Persamaan diferensial eksplisit
Konsep Dasar Persamaan
Sebutkan jenis persamaan diferensial berikut:
Selesaikan persamaan diferensial berikut:
Matematika Teknik (TPE 214 / (3+0) SKS)
Konsep Dasar Persamaan Diferensial
Kuliah ke : 2
Dr. Andasuryani, STP, MSi
Konsep Dasar Persamaan
OUTLINE
Konsep Dasar Persamaan Diferensial
PENGERTIAN/ DEFINISI PERSAMAAN DIFERENSIAL
KLASIFIKASI PERSAMAAN DIFERENSIAL
TUJUAN
Mempelajari definisi persamaan diferensial.
Mempelajari klasifikasi persamaan diferensial
Mempelajari bentuk-bentuk solusi persamaan diferensial
Konsep Dasar Persamaan
Persamaan diferensial sangat penting di dalam matematika
untuk
merekayasa
sebab banyak hukum dan hubungan fisika
muncul secara matematis dalam bentuk persamaan
diferensial.
Persamaan diferensial dalam bidang teknik umumnya
digunakan untuk memodelkan sistem dinamis, yaitu sistem
yang berubah menurut waktu.
Contoh:
Rangkaian linstrik dengan arus/tegangan yang merupakan fungsi waktu
Dalam produksi kimia, dimana tekanan, laju aliran dll selalu berubah terhadap
waktu
Peralatan semikonduktor, dimana kerapatan hole dan elektron selalu berubah
Hubungan antara masukan dan keluaran pada sistem yang bersifat dinamis
–
Konsep Dasar Persamaan
Beberapa
aplikasi
a) Definisi
Persamaan diferensial (PD):
Persamaan yang melibatkan variabel-variabel tak bebas dan
derivatif-derivatifnya terhadap variabel-variabel bebas.
Contoh:
Konsep Dasar Persamaan
b) Klasifikasi PD
Klasifikasi
PD
Berdasarkan tipe
PD Biasa (PDB)
PD Parsil (PDP)
Berdasarkan
orde
Orde 1
Orde 2, dst
Berdasarkan
derajat (degree)
Derajat 1
Derajat 2, dst
Berdasarkan
nilai variabel
bebas
Syarat awal (IC)
Syarat Batas (BC)
Berdasarkan
liniearitas
Linear
Non linear
Berdasarkan
homogenitas
Homogen
Berdasarkan Tipe
Persamaan diferensial biasa (PDB)
Persamaan diferensial yang hanya melibatkan satu variabel
independent
Persamaan diferensial parsial (PDP)
Persamaan diferensial yang melibatkan dua atau lebih variabel
independent
Konsep Dasar Persamaan
Persamaan diferensial orde 1 ditulis secara matematis sebagai
berikut:
Persamaan diferensial orde 2 ditulis secara matematis sebagai
berikut:
)
Berdasarkan Orde
Konsep Dasar Persamaan
Berdasarkan Derajat
Konsep Dasar Persamaan
Berdasarkan Nilai Variabel Bebas
Jika dalam suatu persamaan diferensial diberikan suatu kondisi
tambahan dengan sebuah
nilai yang sama
pada variabel
independent-nya
(baik fungsi maupun turunannya), maka
dikatakan persamaan diferensial tersebut sebagai masalah nilai
awal (
intial-value problem
).
Jika kondisi tambahan yang diberikan merupakan
nilai yang
Contoh:
merupakan bentuk
initial-value problem
, karena terdapat dua kondisi
tambahan yaitu pada x=
π
dengan y(
π
)=1 dan
y’(π
)=2
merupakan bentuk
boundary
–
value problem
, karena dua kondisi
tambahan diberikan pada nilai x yang berbeda yaitu pada x=0 dan x =
1.
Berdasarkan Nilai Variabel Bebas
2
Konsep Dasar Persamaan
Persamaan diferensial dikatakan linear jika:
Variabel
dependent
dan turunannya berpangkat satu
Tidak ada perkalian antara variabel
dependent
dan turunannya
Variabel
depedent
tidak berbentuk fungsi non-linear, seperti fungsi
sinus, cosinus, eksponensial
Berdasarkan Linearitas dan
Homogenitas
linear
Konsep Dasar Persamaan
t
Contoh:
Tentukan apakah persamaan berikut linear atau tidak linear
Konsep Dasar Persamaan
Contoh:
Solusi eksplisit :
Solusi PD dengan variabel bebas dan tak bebas
dapat
dibedakan
dengan jelas
Contoh: y=x
2
+ 5x +4
Solusi implisit:
Solusi PD dengan variabel bebas dan tak bebas
tidak dapat
dibedakan
dengan jelas
Contoh: x
2
+ y
2
= 25 atau x
2
+ y
2
-25 =0
BENTUK SOLUSI
(PENYELESAIAN) PDB
Konsep Dasar Persamaan
Matematika Teknik (TPE 214 / 3+0 SKS)
Persamaan Diferensial Biasa Orde 1
Kuliah ke : 3
OUTLINE
Persamaan Diferensial Orde 1
PENYELESAIAN PDB DENGAN INTEGRAL LANGSUNG
PENYELESAIAN PDB DENGAN PEMISAHAN VARIABEL
PENYELESAIAN PDB DENGAN SUBSITUSI
PENYELESAIAN PDB DALAM BENTUK
PENYELESAIAN PERSAMAAN BERNOULLI
PENYELESAIAN PD EKSAK DAN TAK EKSAK
Q
Konsep Dasar Persamaan
TUJUAN
Mampu memahami dan menyelesaikan PD orde 1 dengan integral langsung
dan pemisahan variabel
Mampu memahami dan menyelesaikan persamaan homogen dengan subsitusi
y =v. x
Mampu memahami dan menyelesaikan PD linear dalam bentuk
Mampu memahami dan menyelesaikan Persamaan Bernoulli
Mampu memahami dan menyelesaikan PD Eksak dan Tak Eksak
Q
Py
dx
a).
Penyelesaian PDB dengan Integral Langsung
Persamaan diferensial dinyatakan dalam bentuk
Solusinya dapat diselesaikan dengan integral sbb:
)
Konsep Dasar Persamaan
Solusi dengan nilai konstanta sembarang atau c :
SOLUSI UMUM/ PRIMITIF
Contoh
Selesaikan persamaan diferensial berikut:
Selesaikan persamaan diferensial berikut:
Selesaikan persamaan diferensial berikut:
Selesaikan persamaan diferensial berikut:
Tentukan solusi khusus dari persamaan
5
Konsep Dasar Persamaan
Tugas
Tentukan PDB dari persamaan berikut:
Tentukan solusi PD dengan nilai awal yang diketahui:
b).
Penyelesaian PDB dengan Pemisahan Variabel
Persamaan diferensial dinyatakan dalam bentuk
Solusinya dapat diselesaikan dengan integral sbb:
)
Konsep Dasar Persamaan
Contoh 1-PDB dengan pemisahan variabel
)
1
)(
1
(
x
y
dx
dy
Contoh 2- PDB dengan pemisahan variabel
0
4
9
x
dx
dy
y
Konsep Dasar Persamaan
Tugas PDB dengan pemisahan variabel
Tentukan PDB dari persamaan berikut:
c).
Persamaan homogen dengan subsitusi y = vx
Bila persamaan diferensial tidak dapat dipisahkan maka
penyelesaiannnya dapat dilakukan dengan
subsitusi y =
v.x
, dengan v adalah fungsi x dari y = v. x.
Diferensial dari persamaan y = v.x:
dx
Konsep Dasar Persamaan
Contoh 1- PDB dengan subsitusi y = v. x
x
y
x
dx
dy
Latihan
Selesaikan PD berikut
0
)
(
)
(
x
2
y
2
dx
x
2
xy
dy
Konsep Dasar Persamaan
d).
Persamaan diferensial dalam bentuk
Bila persamaan diferensial dalam bentuk
Dapat diselesaikan dengan mengalikan ke dua ruas
dengan
faktor integrasi
Q
Py
dx
dy
Q
Py
dx
dy
P
x
dx
Contoh
Konsep Dasar Persamaan
Latihan
Konsep Dasar Persamaan
Latihan subsitusi y= v x
Selesaikan PD berikut
0
)
(
)
Latihan
Selesaikan PD berikut
0
)
(
)
(
x
2
y
2
dx
x
2
xy
dy
Konsep Dasar Persamaan
Matematika Teknik (PNG 214/ 3+0 SKS)
Persamaan Diferensial Biasa Orde 1
(Lanjutan)
Kuliah ke : 4
OUTLINE
Persamaan Diferensial Orde 1
PENYELESAIAN PDB DENGAN INTEGRAL LANGSUNG
PENYELESAIAN PDB DENGAN PEMISAHAN VARIABEL
PENYELESAIAN PDB DENGAN SUBSITUSI
PENYELESAIAN PDB DALAM BENTUK
PENYELESAIAN PERSAMAAN BERNOULLI
PENYELESAIAN PD EKSAK DAN TAK EKSAK
Q
Konsep Dasar Persamaan
TUJUAN
Mampu memahami dan menyelesaikan persamaan homogen dengan subsitusi
Mampu memahami dan menyelesaikan PD linear dalam bentuk
Mampu memahami dan menyelesaikan Persamaan Bernoulli
Q
Py
dx
dy
n
Qy
Py
dx
dy
c).
Persamaan homogen dengan subsitusi y = vx
Bila persamaan diferensial tidak dapat dipisahkan maka
penyelesaiannnya dapat dilakukan dengan
subsitusi y =
v.x
, dengan v adalah fungsi x dari y = v. x.
Diferensial dari persamaan y = v.x:
dx
Konsep Dasar Persamaan
Contoh 1- PDB dengan subsitusi y = v. x
x
y
x
dx
dy
Latihan
Selesaikan PD berikut
0
)
(
)
(
x
2
y
2
dx
xy
x
2
dy
Konsep Dasar Persamaan
d).
Persamaan diferensial dalam bentuk
Bila persamaan diferensial dalam bentuk
Dapat diselesaikan dengan mengalikan ke dua ruas
dengan
faktor integrasi
Q
Py
dx
dy
Q
Py
dx
dy
P
dx
Contoh 1
Konsep Dasar Persamaan
Latihan
Konsep Dasar Persamaan
e).
PDB Bernoulli
Persamaan diferensial dalam bentuk dengan P dan Q
merupakan fungsi x atau konstanta.
Solusinya dapat diselesaikan dengan cara
Supaya suku pertama dari persamaan dapat
Konsep Dasar Persamaan
C). Persamaan didapat diselesaikan dengan faktor
integrasi
D). Setelah diperoleh penyelesaian untuk z, subsitusi untuk
mendapatkan
1 1
.
z
Q
P
dx
dz
n
y
z
1Contoh PD Bernoulli
Selesaikan persamaan diferensial berikut:
2
.
y
x
x
y
dx
dy
Konsep Dasar Persamaan
Latihan PD Bernoulli
Selesaikan persamaan diferensial berikut:
Matematika Teknik (PNG 214/ 3+0 SKS)
Persamaan Diferensial Biasa Orde 1
(Lanjutan)
Kuliah ke : 5
Dr. Andasuryani, STP,MSi.
Konsep Dasar Persamaan
OUTLINE
Persamaan Diferensial Orde 1
PENYELESAIAN PDB DENGAN INTEGRAL LANGSUNG
PENYELESAIAN PDB DENGAN PEMISAHAN VARIABEL
PENYELESAIAN PDB DENGAN SUBSITUSI
PENYELESAIAN PDB DALAM BENTUK
PENYELESAIAN PERSAMAAN BERNOULLI
PENYELESAIAN PD EKSAK DAN TAK EKSAK
TUJUAN
Mampu memahami dan menyelesaikan PD Eksak
Mampu memahami dan menyelesaikan PD Tak Eksak
Konsep Dasar Persamaan
f).
PDB Eksak
Persamaan diferensial dalam bentuk
dikatakan eksak jika terdapat fungsi Q(x,y) sehingga
1.
Tulislah PD dalam bentuk diferensial
2.
Lakukan uji eksak
3.
Jika sudah eksak, integral M terhadap x atau N terhadap y.
Misalkan pilih M, maka
Langkah-langkah untuk penyelesaian eksak
Konsep Dasar Persamaan
4.
Turunkan Q terhadap y dan samakan hasilnya dengan N(x,y)
Turunkan Q terhadap x dan samakan hasilnya dengan M(x,y)
5.
Integralkan
g’(y)
untuk mendapatkan g(y)
Integralkan
g’(x)
untuk mendapatkan g(x)
6.
Tuliskan persamaan umum dalam bentuk implisit
7.
Tentukan nilai c jika diberi kondisi awal
(
,
)
'
(
)
Langkah-langkah untuk penyelesaian eksak
(
,
)
'
(
)
Konsep Dasar Persamaan
Contoh PD Eksak
Selesaikan persamaan diferensial berikut:
3
Konsep Dasar Persamaan
f).
PDB Tak-Eksak
Persamaan diferensial dalam bentuk dikatakan
tidak eksak jika
Untuk mengubah PD tak eksak menjadi eksak, maka dikalikan
dengan faktor integral x.
1.
Tulislah PD dalam bentuk diferensial
2.
Lakukan uji eksak, jika tidak eksak kalikan dengan faktor
integral x,
3.
Lakukan uji eksak lagi, jika sudah eksak maka
langkah-langkahnya sama dengan penyelesaian PD eksak.
0
)
,
(
)
,
(
x
y
dx
N
x
y
dy
M
Langkah-langkah untuk penyelesaian PD tak-eksak
Konsep Dasar Persamaan
Contoh PD Tak-Eksak
Selesaikan persamaan diferensial berikut:
0
)
.
2
(
y
x
e
dx
dy
Latihan PD Eksak
Selesaikan persamaan diferensial berikut:
)
Konsep Dasar Persamaan
Matematika Teknik (PNG 214/ 3+0 SKS)
Aplikasi Persamaan Diferensial Orde 1
Kuliah ke : 6
OUTLINE
Aplikasi Persamaan Diferensial Orde 1
PERTUMBUHAN DAN KERUSAKAN
PENDINGIAN
RANGKAIAN LISTRIK
CAMPURAN KIMIA
Konsep Dasar Persamaan
TUJUAN
Mampu memahami dan menyelesaikan beberapa
a).
Pertumbuhan dan Kerusakan
Persamaan diferensial yang dapat
digunakan untuk menyelesaikan persoalan
pertumbuhan dan kerusakan adalah
konstant
)
(
0 0
k
x
t
x
kx
dt
dx
Konsep Dasar Persamaan
Contoh
N
0
adalah jumlah bakteri pada kondisi awal. Pada t=1 jam,
jumlah bakteri yang terukur adalah 3/2 N
0
. Jika laju
pertumbuhan bakteri adalah proporsional terhadap jumlah
bakteri, maka
a). Tentukan jumlah bakteri sekarang
Diketahui:
t
0
= N
0
t
1
= 3/2 N
0
Ditanya:
N
(t)
t
pada saat N= 3N
0
Konsep Dasar Persamaan
b).
Pendinginan
Hukum Newton tentang pendinginan menyatakan bahwa laju
perubahan suhu adalah sebanding dengan perbedaan suhu
antara benda dengan lingkungan
konstanta
Konsep Dasar Persamaan
Contoh
Diketahui:
t
0
T= 300
0
F.
t
3
T= 200
0
F.
Ditanya:
T
(t)
t
pada saat T= 70
0
F.
Konsep Dasar Persamaan
t(menit)
Tt
20.1317
75
c).
Rangkaian seri L-R
Pada rangkaian seri yang terdiri dari resistor dan induktor,
Hukum Kirchoff ke dua menyatakan bahwa penjumlahan
tegangan yang melewati induktor (L(di/dt)) dan resistor (i
R) adalah sama dengan E(t) padan rangkaian.
sistem
dari
response
dengan
disebut
kadng
Konsep Dasar Persamaan
Contoh
Diketahui:
L= 0.5
R = 10
E = 12
i
0
i= 0
Ditanya:
I
(t)
Konsep Dasar Persamaan
Contoh
Pada saat awal, sebanyak 50 pounds garam dilarutkan dalam
tangki dengan 300 gallon air. Larutan air garam dipompakan
ke dalam tangki pada kecepatan 3 gallon per menit dan
larutan yang teraduk dengan baik akan dipompakan keluar
pada kecepatan yang sama. Jika konsentrasi larutan yang
masuk adalah 2 pounds per gallon, tentukan jumlah garam di
dalam tangki pada suatu waktu. Berapa banyak garam
setelah 50 menit.
Jika larutan yang teraduk dengan baik dipompakan keluar
dengan kecepatan 2 galloan per menit, berapa jumlah garam
dalam tangki pada suatu waktu
Konsep Dasar Persamaan
Diketahui:
A
0
= 50
vi = 3 gallon/ menit
vo = 3 gallon/ menit
ci = 2 pound/ gallon
Ditanya:
A
(t) ,
A
(50)
pada kecepatan masuk bahan=keluar
A
(t)
pada kecepatan masuk
bahan≠keluar
t
At
0
50
50
266.408
100
397.666
150
477.278
200
525.566
250
554.853
300
572.617
Konsep Dasar Persamaan
Matematika Teknik
Integral Lipat dan Aplikasinya
OUTLINE
Integral Lipat 2
Intehral Lipat 3
Konsep Dasar Persamaan
TUJUAN
Mampu memahami dan menyelesaikan persamaan
Tentukan penyelesaian dari persamaan integral lipat 2
berikut:
1
).
Integral
Lipat
a
Konsep Dasar Persamaan
Tentukan penyelesaian dari persamaan integral lipat 2
berikut:
).
Integral
Lipat
Mencari luas bidang yang dibatasi grafik.
Konsep Dasar Persamaan
Pias vertikal
pias
Jenis
-10 -5 0 5 10 15 20
-5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5
Y=x^2 Y=2x+3
Pias horizontal
pias
Jenis
-4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4
-5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5
Y^2=4-4x Y^2=4-x
dy
dx
Konsep Dasar Persamaan
Hitung luas kurva antara
y
x
2
dan
y
2
x
3
vertikal
Pias
Contoh
-10 -5 0 5 10 15 20
-5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5
Y=x^2 Y=2x+3
Hitung luas kurva antara
Konsep Dasar Persamaan