• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Peningkatkan Proses Pembelajaran Dan Hasil Belajar IPA Melalui Model Pembelajaran Think Pair and Share Berbantu Media Video pada Siswa Kelas 5 Sem

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Peningkatkan Proses Pembelajaran Dan Hasil Belajar IPA Melalui Model Pembelajaran Think Pair and Share Berbantu Media Video pada Siswa Kelas 5 Sem"

Copied!
61
0
0

Teks penuh

(1)

54 4.1 Pelaksanaan Tindakan

Pada sub bagian ini akan menguraikan tiga sub bab yaitu deskripsi Pra Siklus, deskripsi Siklus I, deskripsi Siklus II. Dalam deskerpsi pra siklus membahas tentang konsisi awal siswa pada pembelajaran IPA dan hasil belajar sebelum dilakukan penelitian. Deskripsi siklus I menjelaskan tentang pelaksanaan tindakan penelitian siklus I meliputi tahap perencanaan, tahap pelaksanaan, kegiatan observasi, dan kegiatan refleksi dari pelaksanaan tindakan siklus I. Sama halnya dengan yang dijelaskan pada sub judul deskripsi siklus I, pada bagian deskripsi siklus II menguraikan tentang tahap perencanaan, tahap pelaksanaan, kegiatan observasi, dan kegiatan refleksi dari pelaksanaan tindakan siklus II.

4.1.1 Deskripsi Pra Siklus

Penelitian ini dilakukan di SDN 1 Danyang pada Semester II Tahun Pelajaran 2014/2015. SDN 1 Danyang memiliki tenaga pendidik dan kependidikan dengan jumlah 12 orang diantaranya 1 Kepala Sekolah, 6 Guru Kelas, 1 Guru Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam, 1 Guru Mata Pelajaran Bahasa Inggris, 1 Guru Mata Pelajaran PenjasOrkes, 1 Penjaga perpustakaan, dan 1 Penjaga Sekolah.

Penelitian ini dilakukan di kelas 5 SDN Danyang 1 Semester II Tahun Pelajaran 2014/2015 dengan jumlah 39 siswa. Pada pembelajaran IPA dengan Kompetensi Dasar (KD) 7.1. mendeskripsikan proses pembentukan tanah karena pelapukan dan Kompetensi Dasar (KD) 7.2. mengidentifikasi jenis-jenis tanah. Mata Pelajaran IPA di kelas 5 SDN Danyang 1 di ampu oleh seorang guru wanita bernama Sri Sartini,S.Pd.SD. Semua mata pelajaran di kelas 5 diampu oleh beliau selaim mata pelajaran Bahasa inggris , PAI dan Pejasorkes yang telah mempunyai pegajar di masing-masing mata pelajaran tersebut.

(2)

pengamatan telah ditemukan berbagai masalah yang muncul disaat proses pelaksanaan pembelajaran.

Masalah yang muncul dalam peneliti melakukan pengamatan adalah guru di dalam mengajar, masih menggunakan gaya mengajar yang konvensional dan monoton dalam ceramah, terlebih lagi guru kurang memanfaatkan media di setiap proses pembelajaran, guru masih bergantung pada buku teks dan buku pegangan siswa sehingga pembelajaran menjadi tidak menyenangkan. Siswa juga sering ramai sendiri dan tidak memperhatikan guru disaat menerangkan materi pembelajaran. Masalah yang muncul sangat berdampak tidak baik bagi hasil belajar siswa kelas 5 SDN Danyang 1 yang seharusnya tuntas dengan Kriteria Ketuntasan Maksimal (KKM ≥ 69 ) terhambat oleh masalah yang muncul disaat pembelajaran IPA berlangsung,

Tabel 4.1

Hasil Penilaian RPP Pra Siklus

Aspek yang Diamati Skor Penilaian

Jumlah

(3)

mendapat skor 2 pada aspek pemilihan media pembelajaran. Item 10 ,15mendapat skor 2, item 11, 12, dan 13 mendapat skor 1, item 14 dan 15 mendapat skor 2 pada aspek kegiatan pembelajaran. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada diagram 4.1 berikut ini:

Diagram 4.1 Hasil Penilaian RPP Kondisi Awal

Selanjutnya hasil observasi aktivitas Guru kondisi awal yang diperoleh dari lembar observasi dijelaskan dalam beberapa aspek pada tabel 4.2 berikut ini:

Tabel 4.2

Hasil Observasi Aktivitas Guru Kondisi Awal

Aspek yang Diamati Skor Penilaian Jumlah

Skor

1 2 3 4

Kegiatan awal 1 2 5

Kegiatan inti 3,4,5,7,8,9

,10,12

6,11, 13,14 18

Penutup 15 16 5

(4)

Berdasarkan tabel hasil observasi guru pada kondisi awal, item 1 mendapat skor 2 dan item 2 mendapat skor 3 untuk aspek kegiatan awal pembelajaran. Item 3, 4, 5, 7, 8, 9, 10, dan 12 mendapat skor 1. Sedangkan item 6, 11 mendapat skor 2 dan item 14 mendapat skor 3 pada aspek kegiatan inti. Pada kegiatan penutup item 15 mendapat skor 1 dan item 16 mendapat skor 3. Sehingga jumlah total skor keseluruhan adalah 28. Untuk lebih jelasnya hasil observasi aktivitas guru kondisi awal dapat dilihat pada diagram 4.2 berikut ini:

Diagram 4.2 Hasil Observasi Aktivitas Guru Kondisi Awal

Selanjutnya hasil observasi aktivitas siswa kondisi awal yang diperoleh dari lembar observasi dijelaskan dalam beberapa aspek pada tabel 4.3 berikut ini:

Tabel 4.3

Hasil Observasi Aktivitas Siswa Kondisi Awal

Aspek yang Diamati Skor Penilaian Jumlah

Skor

1 2 3 4

Kegiatan awal 1 2 3

Kegiatan inti 5,6,9,10,

11

4,7 3 ,8 15

Penutup 12 13 5

(5)

Berdasarkan tabel hasil observasi aktivitas siswa kondisi awal menunjukkan, item 1 mendapat skor 1 dan item 2 mendapat skor 2 pada aspek kegiatan awal. Pada kegiatan inti item 5, 6, 9, 10, 11 mendapat skor 1. Item 4, 7 mendapat skor 2. Item 3 dan 8 mendapat skor 3. Sedangkan pada aspek penutup, item 12 mendapat skor 2 ,item 13 mendapat skor 3. Sehingga total jumlah keseluruhan adalah 23 skor. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada diagram di bawah ini:

Diagram 4.3 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Kondisi Awal

(6)

Tabel 4.4

Penilaian Proses Pembelajaran IPA Kondisi awal

No Aspek Penilaian Proses Pembelajaran Skor Persentase

1 Penilaian RPP 29 48,33%

2 Observasi Aktivitas Guru 28 43,75%

3 Observasi Aktivitas Siswa 23 44,23%

Nilai Skor Rata-rata 26

Persentase 45%

Dari tabel di atas menunjukkan skor 29 untuk RPP kondisi awal dengan persentase 48,33%, skor 28 untuk hasil observasi aktivitas guru kondisi awal dengan persentase 43,75%, dan skor 23 untuk hasil observasi aktivitas siswa kondisi awal dengan persentase 44,23%. Sedangkan skor rata-rata yang diperoleh adalah 26 dengan persentase 45%. Hal ini menunjukkan proses pembelajaran IPA kelas 5 masih rendah atau kurang. Untuk lebih jelasnya penilaian proses pembelajaran Bahasa Indonesia dapat dilihat pada diagram 4.4 berikut ini:

(7)

Hasil belajar siswa sebelum peneliti melakuka penelitian pada siswa kelas 5 SDN 1 Danyang. Data Hasil belajar ini diambil dari hasil ulang harian pada kompetensi dasar sebelum melakukan penelitian, Data hasil Ulangan harian IPA dapat dilihat pada table 4.5 berikut ini :

Tabel 4.5

Destribusi Frekuensi Nilai IPA Pra Siklus

No. Rentang Nilai Frekuensi Persentase

1 50 – 55 2 5%

(8)

Berdasarkan tabel 4.5 dapat digambarkan melalui diagram sebagai berikut:

Diagram 4.5 Distribusi Frekuensi Nilai IPA

Berdasarkan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM ≥ 69) data hasil perolehan nilai pada kondisi awal dapat disajikan dalam bentuk tabel 4.6 sebagai berikut:

Tabel 4.6

Ketuntasan Belajar Kondisi Awal

No. Ketuntasan

Belajar Nilai Frekuensi Jumlah siswa Persentase (%)

1 Tuntas ≥69 28 71 %

2 Belum tuntas <69 11 29 %

Jumlah 39 100 %

Dari data tersebut dapat kita paparkan bahwa Kriteria ketuntasan Minimal (KKM ≥69). Dari data diatas diperoleh jumlah 28 siswa yang nilainya sudah tuntas KKM dalam mata pelajaran IPA dengan persentase 71%. Sedangkan siswa yang belum tuntas dengan jumlah 11 siswa yang belum tuntas KKM dalam mata

5% 5% 8%

36%

(9)

pelajaran IPA dengan persentase 29%. Berdasarkan hasil dari tabel 4.6 dapat dlihat pada diagram berikut:

Diagram 4.6 Ketuntasan Belajar Kondisi Awal

Berdasarkan hasil belajar IPA yang masih rendah, dibuktikan dengan nilai ulangan harian materi sebelum peneliti melakukan penelitian pada pelajaran IPA semester II siswa kelas 5 SDN Danyang 1 maka peneliti merasa perlu mengadakan perbaikan pembelajaran IPA dengan menerapkan model pembelajaran Think pair and Share berbantuan media video, penggunaan model pembelajaran Think pair and Share berbantuan media video diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar mata pelajaran IPA melalui penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan sebanyak dua siklus yaitu siklus I dan siklus II.

4.1.2 Deskripsi Siklus I

(10)

4.1.2.1 Tahap Perencanaaan

Pada tahap ini akan menjelaskan mengenai perencanaan antara peneliti dan guru kolaborator sebelum melaksanakan tindakan pembelejaran model Think Pair and Share berbantu media video, maka peneliti meyiapkan RPP dan semua kelengkapan sebelum melaksanakan pembelajaran termasuk meyiapkan evaluasi sebagai tes evaluasi pada siklus I. Pembelajaran siklus I dilakukan dalam tiga kali pertemuan ,masig masing pertemuan berlangsung selama 35 menit, dengan rincian sebagai berikut:

1) Pertemuan pertama

(11)

video yang telah disiapkan oleh guru kolabor dan jenis-jenis batuan beku (batu obsidian, batu granit, batu basal, batu andesit, dan batu apung) yang dicetak pada kertas BC. Selain itu peneliti juga mempersiapkan perangkat pembelajaran seperti daftar presensi siswa, lembar observasi aktivitas guru, lembar observasi aktivitas siswa,serta penghargaan berupa stiker hebat dan handout materi pembelajaran tentang proses pembentukan tanah. Selanjutnya peneliti dan guru kolaborator mempelajari materi yang akan diajarkan pada kelas 5 agar pembelajaran bisa berjalan sesuai dengan yang diharapkan.

2) Pertemuan Kedua

(12)

menyiapkan materi pembelajaran sesuai dengan RPP yang telah dibuat dan didiskusikan bersama dengan guru kolaborator tentang proses terbentuknya tanah, bahan penyusun tanah, dan jenis-jenis batuan beku. Selanjutnya peneliti menyiapkan media yang akan digunakan pada pelaksanaan pembelajaran.Media pembelajaran yang digunakan ialah media video yang telah disiapkan oleh guru kolabor dan jenis-jenis batuan beku (batu obsidian, batu granit, batu basal, batu andesit, dan batu apung) yang dicetak pada kertas BC. Selain itu peneliti juga mempersiapkan perangkat pembelajaran seperti daftar presensi siswa, lembar observasi aktivitas guru, lembar observasi aktivitas siswa,serta penghargaan berupa stiker hebat dan handout materi pembelajaran tentang proses pembentukan tanah. Selanjutnya peneliti dan guru kolaborator mempelajari materi yang akan diajarkan pada kelas 5 agar pembelajaran bisa berjalan sesuai dengan yang diharapkan..

3) Pertemuan Ketiga

(13)

bahan penyusun tanah, dan jenis-jenis batuan beku. Selanjutnya peneliti menyiapkan media yang akan digunakan pada pelaksanaan pembelajaran.Media pembelajaran yang digunakan ialah media video yang telah disiapkan oleh guru kolabor dan jenis-jenis batuan beku (batu obsidian, batu granit, batu basal, batu andesit, dan batu apung) yang dicetak pada kertas. Selain itu peneliti juga mempersiapkan perangkat pembelajaran seperti daftar presensi siswa, lembar observasi aktivitas guru, lembar observasi aktivitas siswa,serta penghargaan berupa stiker hebat dan handout materi pembelajaran tentang proses pembentukan tanah. Dan pada pertemuan ketiga dilanjutkan dengan evaluasi pada akhir pertemuan .Selanjutnya peneliti dan guru kolaborator mempelajari materi yang akan diajarkan pada kelas 5 agar pembelajaran bisa berjalan sesuai dengan yang diharapkan.

4.1.2.2 Tahap Pelaksanaan Tindakan

Sub unit ini mendeskripsikan tentang pelaksanaan tindakan pembelajaran siklus I dari awal hingga akhir pembelajaran pada setiap pertemuan. Pelaksanaan tindakan siklus I dilakukan sebanyak tiga kali pertemuan, masing-masing pertemuan berlangsung selama dua kali 35 menit. Rincian pelaksanaan tindakan siklus I sebagai berikut:

(a) Proses Pembelajaran Siklus I

Pelaksanaan pembelajaran siklus I dilakukan sebanyak tiga kali pertemuan, masing-masing pertemuan berlangsung selama dua kali 35 menit. Berikut ini adalah rincian pelaksanaan proses pembelajaran siklus I.

1) Pertemuan pertama

(14)

digunakan pada pertemuan pertama. Pada pertemuan pertama guru kolaborator menjelaska tentang pelapukan yang terjadi pada batuan yang akan berubah menjadi tanah menggunakan sumber buku bacaaan , setelah penjelasan dariguru kolaborator, guru memberikan tayangan tentang proses pelapukan pada batuan dan dilanjutkan dengan materi selanjut nya. Setelah guru menjelaskan tentang proses pelapukan dan macam- macam batuan beku, guru bersama siswa melakukan pembagian kelompok dengan jumlah 39 dibagi menjadi delapan kelompok,setiap keloompok dibagi menjadi empat sampai lima siswa dan melanjutkan dengan diskusi kelompok dengan waktu 10 menit. Setelah diskusi selesai salah satu kelompok maju kedepan membacakan hasil diskusi mereka di depankelas dan setelah itu guru memberikan apresiasi kepada siswa yang maju kedepan dengan tepuk tangan bersama seluruh siswa dan dilanjutkan kegiatan lainya sampai proses pembelajaran selesaidan di akhiri dengan doa.

2) Pertemuan Kedua

(15)

siswa dan dilanjutkan kegiatan lainya sampai proses pembelajaran selesaidan di akhiri dengan doa.

3) Pertemuan ketiga

Pelaksanaan tindakan pada siklus I pertemuan pertama dilaksanakan. pada hari Selasa tanggal 7 April 2015 pukul 07.00-08.10 WIB oleh guru kolaborator yaitu Ibu Rri Sartini selaku guru kelas 5 SDN Danyang 1. Guru yang di tunjuk sebagai observer untuk mengamati berlangsungnya kegiatan pembelajaran meliputi pengamatan terhadap aktivitas guru dan siswa ialah Ibu Dian Permata. Kegiatan awal di awali dengan berdoa dan dilanjutkan dengan absensi yang dilakukan oleh guru selanjutnya siswa mempersiapkan perlengkapan yang akan digunakan pada pertemuan ketiga. Pada pertemuan ini guru kolaborator menjelaskkan tentang pelapukan secara biologi , fisika dan kimia melalui sebuah penayangan video. Setelah penayangan video selesai siswa kembali berkelompok dan melanjutkan diskusi bersama kelompoknya. Setelah selesai diskusi dan membacakan hasil diskusi kedepan kelas, pada pertemua ketiga ini sebelum mengakhiri proses pembelajaran guru kolaborator melakukan evaluasi terhadap hasil pembelajaran dari pertemuan pertama pertemuan kedua dan pertemuan ketiga, dan setelahh selesai evaluasi dilanjutkan dengan doa.

(b) Hasil Tindakan Siklus I

(16)

Tabel 4.7

Destribusi Frekuensi Nilai IPA Siklus 1

No. Rentang Nilai Frekuensi Persentase

1 44 – 51 2 5%

2 52 – 59 1 3%

3 60 – 67 3 8%

4 68 – 75 15 38%

5 76 – 83 7 18%

6 74 – 91 11 28%

Jumlah siswa 39 100%

Nilai rata rata 76

Nilai tertinggi 90

Nilai terendah 44

(17)

Berdasarkan tabel 4.7 dapat digambarkan melalui diagram sebagai berikut:

Diagram 4.7 Distribusi Frekuensi Nilai IPA

Berdasarkan Kriteria ketuntasan Minimal (KKM ≥69) hasil perolehan nilai ketuntasan pada nilai IPA pra siklus di sajikan pada tabel 4.8 sebagai berikut:

Tabel 4.8

Ketuntasan Belajar Siklus 1

No. Ketuntasan

Belajar Nilai Frekuensi Jumlah siswa Persentase (%)

1 Tuntas ≥ 69 32 72 %

2 Belum tuntas < 69 7 28 %

Jumlah 39 100 %

Dari data tersebut dapat kita paparkan bahwa Kriteria ketuntasan Minimal (KKM ≥69). Dari data diatas diperoleh jumlah 28 siswa yang nilainya sudah tuntas KKM dalam mata pelajaran IPA dengan persentase 72%. Sedangkan siswa yang belum tuntas dengan jumlah 11 siswa yang belum tuntas KKM dalam mata pelajaran IPA dengan persentase 28 %. Berdasarkan hasil dari tabel 4.8 dapat dlihat pada diagram berikut:

5% 3% 8%

38%

18%

(18)

Diagram 4.8 Ketuntasan Belajar Kondisi siklus I

4.1.2.3 Pelaksanaan Observasi Siklus I

Pada sub bab ini akan menjelaskan mengenai data hasil oservasi aktivitas guru dan siswa selama pelaksanaan tindakan siklus I dengan menerapkan model pembelajaran Think Pair and Share

a) Pertemuan Pertama

Kegiatan observasi dilakukan oleh guru observer untuk mengamati aktivitas selama proses pembelajaran berlangsung, baik itu aktivitas guru maupun aktivitas siswa. Hasil pengamatan proses pembelajaran diperoleh dari lembar observasi yang terdiri dari 34 indikator aktivitas guru dan 22 indikator aktivitas siswa. masing-masing indikator dalam lembar observasi tersebut diberi skor 1-4. Skor 1 berarti kurang, skor 2 berarti cukup, skor 3 berarti baik, dan skor 4 berarti sangat baik. Kemudian skor akan dijumlahkan dan diinterpretasikan berdasarkan kriteria penilaian. Kriteria penilaian pada lembar observasi yaitu untuk total skor pada persentase 1%-20% berada pada kriteria sangat kurang, persentase 21%-40% berada pada kriteria kurang, persentase 41%-60% termasuk ke dalam kriteria cukup baik, persentase skor 61%-80% termasuk ke dalam kriteria baik, dan persentase skor 81%-100% pada kriteria sangat baik.

(19)

Tabel 4.9

Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus I Pertemuan I

Berdasarkan tabel 4.7 hasil observasi aktivitas guru dapat diketahui hasil penilaian dari observer indikator aktivitas guru yang mendapat skor 2 sebanyak 3 item, indikator dengan jumlah skor 3 sebanyak 19 item, dan indikator yang memperoleh skor 4 sebanyak 12 item sehingga jumlah keseluruhan skor yang diperoleh 111. Pada aspek memeriksa kesiapan pembelajaran siswa terdiri dari 4 indikator yaitu indikator nomor 3,4 memperoleh skor 3 dan indikator nomor 1,2 memperoleh skor 4 sehingga jumlah skor aspek satu 14 skor. Pada aspek melakukan apersepsi, motivasi, dan menyampaikan tujuan pembelajaran terdiri dari 3 indikator yaitu indikator nomor 6 memperoleh skor 3 dan indikator nomor

Aspek yang diamati Skor Penilaian Jumlah

(20)

5, 7 memperoleh skor 4 sehingga jumlah skor aspek dua 11 skor. Pada aspek ketiga yaitu membimbing eksplorasi sumber bacaan dan menyajikan materi indikator terdiri dari 5 indikator yaitu indikator nomor 13 memperoleh skor 2 dan indikator nomor 8, 9, 10, 11,12 memperoleh skor 3 sehingga jumlah skor aspek tiga 17 skor. Pada aspek memanfaatkan media gambar terdiri dari 3 indikator yaitu indikator nomor 14, 15 memperoleh skor 3 sehingga jumlah skor aspek empat ialah 6 skor

Aspek mengorganisasikan siswa dalam kegiatan berkelompok terdiri dari 11 indikator yaitu indikator nomor 20 memperoleh skor 2 dan indikator nomor 16, 17, 18, 21, memperoleh skor 3 sehingga jumlah skor aspek lima 12 skor. Aspek memberikan penghargaan kepada siswa terdiri. Kemudian pada aspek penggunaan bahasa terdiri dari 2 indikator yaitu indikator nomor 27, 28 memperoleh skor 3 dan indikator nomor 6 skor. Selanjutnya pada aspek terakhir membuat kesimpulan dan melakukan kegiatan refleksi terdiri dari 6 indikator yaitu indikator nomor 32 memperoleh skor 2, indikator nomor 29, 30, 31 memperoleh skor 3, dan indikator nomor 33 , 34, 36 memperoleh skor 4 sehingga jumlah skor aspek delapan 19 skor. Total keseluruhan skor hasil observasi aktivitas guru siklus I pertemuan pertama adalah 111 skor. Untuk lebih jelasnya hasil observasi aktivitas guru siklus I pertemuan I dapat dilihat pada diagram 4.9 berikut ini:

(21)

Selanjutnya hasil observasi aktivitas siswa diperoleh dari lembar observasi yang dapat dijelaskan dalam beberapa aspek pada tabel 4.10 berikut:

Tabel 4.10

Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus I Pertemuan I Aspek yang

(22)

skor. Pada aspek partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran terdiri dari 3 indikator yaitu indikator 9 memperoleh skor 3 sedangkan 7,8 memperoleh skor 4 sehingga jumlah skor aspek tiga 11 skor.

Aspek respon siswa dalam pemanfaatan media pembelajaran terdiri dari 3 indikator yaitu indikator nomor 10, 12 memperoleh skor 3 dan nomor indikator 11, memperoleh skor 4 sehingga jumlah skor aspek empat 10 skor. Kemudian pada aspek melaksanakan tugas guru dalam kegiatan berkelompok terdiri dari 4 indikator yaitu indikator nomor 14,15 memperoleh skor 3 dan indikator nomor 15,16 memperoleh skor 4 sehingga jumlah skor aspek lima 14 skor. Selanjutnya aspek membuat kesimpulan dan melakukan kegiatan refleksi terdiri dari 5 indikator yaitu indikator nomor 17,18 memperoleh skor 3 dan indikator nomor 19,20,21 memperoleh skor 4 sehingga jumlah skor aspek enam 18 skor. Total keseluruhan skor hasil observasi aktivitas siswa siklus I pertemuan ketiga adalah 73 skor. Untuk lebih jelasnya hasil observasi aktivitas siswa siklus I pertemuan dapat dilihat pada diagram 4.10 berikut ini:

(23)

Hasil observasi aktivitas guru pada siklus I pertemuan kedua dijelaskan dalam beberapa aspek, aspek tersebut dapat dilihat pada tabel 4.9 berikut

Tabel 4.11

Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus I Pertemuan II

Berdasarkan tabel 4.11 hasil observasi aktivitas guru dapat diketahui hasil penilaian dari observer indikator aktivitas guru yang, indikator dengan jumlah skor 3 sebanyak 10 item, dan indikator yang memperoleh skor 4 sebanyak 24 item sehingga jumlah keseluruhan skor yang diperoleh 126 . Pada aspek memeriksa kesiapan pembelajaran siswa terdiri dari 4 indikator yaitu indikator nomor 3 memperoleh skor 3 dan indikator nomor 1,2,4 memperoleh skor 4 sehingga jumlah skor aspek satu 15 skor. Pada aspek melakukan apersepsi,

Aspek yang diamati Skor Penilaian Jumlah

(24)

motivasi, dan menyampaikan tujuan pembelajaran terdiri dari 3 indikator yaitu indikator nomor 5,6,7 memperoleh skor 4 sehingga jumlah skor aspek dua 12 skor. Pada aspek ketiga yaitu membimbing eksplorasi sumber bacaan dan menyajikan materi indikator terdiri dari 5 indikator yaitu indikator nomor indikator nomor 8, 9, 13 memperoleh skor 3 dan indikator 10,11,12 memperoleh skor 4 , sehingga jumlah skor aspek tiga 21 skor. Pada aspek memanfaatkan media gambar terdiri dari 3 indikator yaitu indikator nomor 14 memperoleh skor 3 dan indicator 15 memperoleh skor 4 sehingga jumlah skor aspek empat ialah 7 skor

Aspek mengorganisasikan siswa dalam kegiatan berkelompok terdiri dari 11 indikator yaitu indikator nomor 20 memperoleh skor 2 dan indikator nomor 16, 17, memperoleh skor 3 dan indikator 19,22,23,24,25,26,28,20,21 memperoleh skor 4 sehingga jumlah skor aspek lima 42 skor. Aspek memberikan penghargaan kepada siswa terdiri. Kemudian pada aspek penggunaan bahasa terdiri dari 2 indikator yaitu indikator nomor 27 memperoleh skor 3 dan indicator 28 memperoleh skor 4 jadi pada aspek 6 memperoleh 7.. Selanjutnya pada aspek terakhir membuat kesimpulan dan melakukan kegiatan refleksi terdiri dari 6 indikator yaitu, indikator nomor, 31,32 memperoleh skor 3, dan indikator nomor 29,30, 33,34 memperoleh skor 4 sehingga jumlah skor aspek delapan 22skor. Total keseluruhan skor hasil observasi aktivitas guru siklus I pertemuan pertama adalah 126 skor. Untuk lebih jelasnya hasil observasi aktivitas guru siklus I pertemuan I dapat dilihat pada diagram 4.11 berikut ini:

(25)

Tabel 4.12

Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus I Pertemuan II Aspek yang

(26)

Aspek respon siswa dalam pemanfaatan media pembelajaran terdiri dari 3 indikator yaitu indikator nomor 10, memperoleh skor 3 dan nomor indikator 11,12 memperoleh skor 4 sehingga jumlah skor aspek empat 10 skor. Kemudian pada aspek melaksanakan tugas guru dalam kegiatan berkelompok terdiri dari 4 indikator yaitu indikator nomor 14 memperoleh skor 3 dan indikator nomor 13 15,16 memperoleh skor 4 sehingga jumlah skor aspek lima 15 skor. Selanjutnya aspek membuat kesimpulan dan melakukan kegiatan refleksi terdiri dari 5 indikator yaitu indikator nomor 17,memperoleh skor 3 dan indikator nomor 18,19,20,21 memperoleh skor 4 sehingga jumlah skor aspek enam 22skor. Total keseluruhan skor hasil observasi aktivitas siswa siklus I pertemuan ketiga adalah 81 skor. Untuk lebih jelasnya hasil observasi aktivitas siswa siklus I pertemuan II dapat dilihat pada diagram 4.12 berikut ini:

Diagram 4.12 Hasil Observasi Aktivitas siswa Siklus I Pertemuan II

(27)

Tabel 4.13

Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus I Pertemuan III

Berdasarkan tabel 4.13 hasil observasi aktivitas guru dapat diketahui hasil penilaian dari observer indikator aktivitas guru yang, indikator dengan jumlah skor 3 sebanyak 7 item, dan indikator yang memperoleh skor 4 sebanyak 27 item sehingga jumlah keseluruhan skor yang diperoleh 129 . Pada aspek memeriksa kesiapan pembelajaran siswa terdiri dari 4 indikator yaitu indikator nomor 3

Aspek yang diamati Skor Penilaian Jumlah

skor eksplorasi sumber bacaan dan menyampaikan materi

5,6,7 12

Membimbing siswa melakukan eksplorasi sumber bacaan dan menyampaikan materi

8,9,13 10,11, 12

21

Memanfaatkan media video 14,15 8

(28)

memperoleh skor 3 dan indikator nomor 1,2,4 memperoleh skor 4 sehingga jumlah skor aspek satu 15 skor. Pada aspek melakukan apersepsi, motivasi, dan menyampaikan tujuan pembelajaran terdiri dari 3 indikator yaitu indikator nomor 5,6,7 memperoleh skor 4 sehingga jumlah skor aspek dua 12 skor. Pada aspek ketiga yaitu membimbing eksplorasi sumber bacaan dan menyajikan materi indikator terdiri dari 5 indikator yaitu indikator nomor indikator nomor 8, 9, 13 memperoleh skor 3 dan indikator 10,11,12 memperoleh skor 4 , sehingga jumlah skor aspek tiga 21 skor. Pada aspek memanfaatkan media gambar terdiri dari 3 indikator yaitu indikator nomor 14,15 memperoleh skor 4 sehingga jumlah skor aspek empat ialah 8 skor

(29)

Diagram 4.13 Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus I Pertemuan III

Selanjutnya hasil observasi aktivitas siswa diperoleh dari lembar observasi yang dapat dijelaskan dalam beberapa aspek pada tabel 4.14 berikut:

Tabel 4.14

(30)

Berdasarkan tabel 4.14 hasil observasi aktivitas siswa dapat diketahui indikator aktivitas belajar siswa yang memperoleh skor 3 sebanyak 6 item dan indikator yang memperoleh skor 4 sebanyak 15 item sehingga jumlah keseluruhan skor yang diperoleh 81 . Pada aspek kesiapan siswa dalam belajar terdiri dari 4 indikator yaitu indikator nomor 1 memperoleh skor 3 dan indikator nomor 2 ,3, 4 memperoleh skor 4 sehingga jumlah skor aspek satu 15 skor. Selanjutnya aspek eksplorasi sumber bacaan dan menyimak penjelasan guru terdiri dari 2 indikator yaitu indikator nomor ,5memperoleh skor 3 dan indikator nomor 5 memperoleh skor 4 sehingga jumlah skor aspek dua 7 skor. Pada aspek partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran terdiri dari 3 indikator yaitu indikator 9 memperoleh skor 3 sedangkan 7,8 memperoleh skor 4 sehingga jumlah skor aspek tiga 11 skor.

Aspek respon siswa dalam pemanfaatan media pembelajaran terdiri dari 3 indikator yaitu indikator nomor 10, memperoleh skor 3 dan nomor indikator 11,12 memperoleh skor 4 sehingga jumlah skor aspek empat 10 skor. Kemudian pada aspek melaksanakan tugas guru dalam kegiatan berkelompok terdiri dari 4 indikator yaitu indikator nomor 14 memperoleh skor 3 dan indikator nomor 13 15,16 memperoleh skor 4 sehingga jumlah skor aspek lima 15 skor. Selanjutnya aspek membuat kesimpulan dan melakukan kegiatan refleksi terdiri dari 5 indikator yaitu indikator nomor 17,memperoleh skor 3 dan indikator nomor 18,19,20,21 memperoleh skor 4 sehingga jumlah skor aspek enam 20 skor. Total keseluruhan skor hasil observasi aktivitas siswa siklus I pertemuan ketiga adalah 82 skor. Untuk lebih jelasnya hasil observasi aktivitas siswa siklus I pertemuan II dapat dilihat pada diagram 4.14 berikut ini:

(31)

4.1.2.4Refleksi Siklus I

Setelah melaksanakan kegiatan pembelajaran pada siklus I dari pertemuan pertama, kedua, dan ketiga maka selanjutnya diadakan refleksi atas pelaksanaan tindakan pembelajaran siklus I. Hasil refleksi diambil dari hasil observasi yang dilaksanakan pada siklus I. Refleksi ini digunakan sebagai bahan perbaikan dengan membandingkan hasil tindakan selama proses pembelajaran dengan indikator aktivitas yang telah ditetapkan. Selain itu kegiatan refleksi juga dilakukan untuk mengetahui manfaat dari tindakan pembelajaran menggunakan model Think pair and Share berbantu media video, kegiatan refleksi juga dimaksudkan untuk mengetahui kekurangan dan kelebihan dari pelaksanaan tindakan pembelajaran yang dilakukan. Kegiatan refleksi diadakan dalam bentuk diskusi, diskusi ini dilakukan oleh guru kolaborator, guru observer, peneliti, dan perwakilan dari beberapa siswa kelas 5.Setelah melakukan pembelajaran meggunakan model Think pair and Share berbantu media video, siswa merasa suasana pembelajaran lebih menyenangkan dan tidak membosankan lagi, siswa tidak harus selalu mendengarkan penjelasan guru dengan ceramah. Kegiatan diskusi dan kerjasama yang dilakukan antar siswa dalam kegiatan pasang kartu menjadikan materi pelajaran dapat dipahami dengan mudah oleh siswa menggunakan diskusi kelompok

Berdasarkan hasil analisis data yang diperoleh melalui hasil observasi aktivitas guru pada siklus I pertemuan pertama diketahui indikator yang memperoleh skor 2 yaitu sebanyak 3 item, skor 3 sebanyak 19 item, dan skor 4 sebanyak 12 item. Pada siklus I pertemuan kedua indikator yang memperoleh skor 3 sebanyak 10 item dan skor 4 sebanyak 24 item. Selanjutnya pada siklus I pertemuan ketiga tidak ada aktivitas guru yang memperoleh skor 2, perolahan skor 3 sebanyak 7 item dan jumlah indikator yang memperoleh skor 4 sebanyak 27 item.

(32)

Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 4.13 peningkatan persentase hasil observasi aktivitas guru siklus I pertemuan I, II, dan II sebagai berikut:

Diagram 4.15 Peningkatan Persentase Hasil Observasi Aktivitas Guru

Pertemuan I, II, dan III

Berdasarkan analisis data hasil observasi aktivitas siswa pada siklus I pertemuan pertama indikator aktivitas belajar siswa yang memperoleh skor 3 sebanyak 11 item, dan skor 4 sebanyak 10 item. Kemudian pada pertemuan kedua, skor 3 sebanyak 6 item, dan skor 4 sebanyak 15 item. Pada pertemuan ketiga siklus I perolehan skor 3 sebanyak 6 item dan skor 4 sebanyak 15 item.

(33)

Diagram 4.16 Peningkatan Persentase Hasil Observasi Aktivitas Siswa Pertemuan I, II, dan III

Hasil observasi yang dilakukan pada pelaksanaan tindakan siklus I dapat diketahui beberapa kelebihan dan kekurangan dalam pelaksanaan tindakan pembelajaran menggunakan model Think pair and Share berbantu media video , kekurangan yang ditemui selama tindakan pembelajaran menjadikan proses pembelajaran yang berlangsung menjadi kurang maksimal. Kelebihan dan kekurangan tersebut diantaranya:

1) Kelebihan

a) Dalam pelaksanaan praktek sudah berjalan sesuai dangan rencana rancangan pembelajaran.

b) Dari hasil observasi guru dan siswa setiap pertemuan selalu mengalami peningkatan

c) Siswa memahami materi pembelajaran dengan baik dan setiap proses demi proses pembelajaran siswa selalu mengikuti dengan seksama

2) Kekurangan

a) Penyampaian materi kurang mengkaitkan materi dengan realita kehidupan b) Siswa kurang aktif dalam bekerja kelompok

(34)

Berdasarkan beberapa kekurangan yang telah ditemui, maka peneliti perlu melakukan analisis dan berkonsultasi dengan guru kelas 3 tentang kondisi siswa serta pelaksanaan tindakan pembelajaran yang telah dilangsungkan, hingga didapatkan rencana perbaikan dari kekurangan tersebut yang akan diterapkan pada siklus II sebagai berikut:

1) Guru harus lebih memberikan pengarahan kepada siswa mengenai langkah-langkah model pembelajaran Think Pair and Share sehingga siswa dapat mengikuti kegiatan pembelajaran dengan lancar.

2) Guru harus bisa menyesuaikan kegiatan pembelajaran dengan waktu yang telah ditentukan. Karena kebanyakan siswa masih asyik bermain dalam kegiatan diskusi, mengakibatkan proses waktu pembelajaran menjadi melebihi waktu yang ditentukan.

3) Guru harus selalu memberikan bimbingan dan pengarahan kepada siswa agar siswa dapat mengerjakan tugas dengan lancar.

4) Guru lebih memberikan semangat kepada siswa terutama bagi siswa yang masih terlihat pasif di dalam kelas. Sehingga mereka menjadi lebih bersemangat dalam mengikuti kegiatan pembelajaran

4.1.3 Deskripsi Siklus II

Pada sub unit deskripsi siklus II ini, akan menguraikan tentang tahap perencanaan, pelaksanaan tindakan, pelaksanaan observasi, hasil tindakan dan refleksi pada siklus II. Kegiatan pembelajaran pada siklus II ini dibagi menjadi tiga kali pertemuan, masing-masing pertemuan berlangsung selama dua kali 35 menit.

4.1.3.1 Tahap Perencanaaan

(35)

pertemuan ,masig masing pertemuan berlangsung selama 35 menit, dengan rncian sebagai berikut:

1) Pertemuan pertama

Pertemuan pertama pada siklus II dilaksanakan pada minggu ke 3 bulan April . Sebelum melakukan tindakan pembelajaran siklus II pertemuan pertama peneliti menyiapkan segala sesuatu yang dapat mendukung pembelajaran seperti membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) menggunakan model pembelajaran Think Pair and Share berbantu media video dengan Kompetensi Dasar (KD) 7.2. mengidentifikasi jenis-jenis tanah.Penyusunan RPP didiskusikan dengan ibu Sri Sartini selaku guru kelas 5 dan sebagai guru kolaborator. Adapun indikator yang dipakai dalam penelitian adalah sebagai berikut: (1) Mengidentifikasi susunan tanah, (2) Menjelaskan lapisan tanah secara rinci. Setelah perumusan indikator peneliti merumuskan tujuan pembelajaran dengan rumusan sebagai berikut: (1) Melalui pengamatan ,siswa dapat mengidentifikasi susunan tanah ,(2) Melalui sumber bacaan , siswa dapat mengidentifikasi lapisan-lapisan yang ada di dalam tanah. Selanjutnya peneliti menyiapkan media yang akan digunakan pada pelaksanaan pembelajaran.Media pembelajaran yang digunakan ialah media video yang telah disiapkan oleh guru kolabor dan jenis-jenis batuan beku (batu obsidian, batu granit, batu basal, batu andesit, dan batu apung) yang dicetak pada kertas BC. Selain itu peneliti juga mempersiapkan perangkat pembelajaran seperti daftar presensi siswa, lembar observasi aktivitas guru, lembar observasi aktivitas siswa,serta penghargaan berupa stiker penghargaan dan handout materi pembelajaran tentang proses pembentukan tanah. Selanjutnya peneliti dan guru kolaborator mempelajari materi yang akan diajarkan pada kelas 5 agar pembelajaran bisa berjalan sesuai dengan yang diharapkan

2) Pertemuan Kedua

(36)

pembelajaran Think Pair and Share berbantu media video dengan Kompetensi Dasar (KD) 7.2. mengidentifikasi jenis-jenis tanah.Penyusunan RPP didiskusikan dengan ibu Sri Sartini selaku guru kelas 5 dan sebagai guru kolaborator. Adapun indikator yang dipakai dalam penelitian adalah sebagai berikut: (1) Mendentifikasi jenis – jenis tanah, (2) Menyebutkan contoh jenis jenis tanah, (3) Menjelaskan ciri-ciri dari setiap jenis tanah. Setelah perumusan indikator peneliti merumuskan tujuan pembelajaran dengan rumusan sebagai berikut: (1) Melalui pengamatan sebuah video rekaman siswa dapat mengetahui jenis jenis tanah, (2) Melalui pengamatan sebuah video rekaman, siswa dapat menjelakan ciri-ciri dari setiap jenis tanah. Selanjutnya peneliti menyiapkan media yang akan digunakan pada pelaksanaan pembelajaran.Media pembelajaran yang digunakan ialah media video yang telah disiapkan oleh guru kolabor dan jenis-jenis batuan beku (batu obsidian, batu granit, batu basal, batu andesit, dan batu apung) yang dicetak pada kertas BC. Selain itu peneliti juga mempersiapkan perangkat pembelajaran seperti daftar presensi siswa, lembar observasi aktivitas guru, lembar observasi aktivitas siswa,serta penghargaan berupa stiker hebat dan handout materi pembelajaran tentang proses pembentukan tanah. Selanjutnya peneliti dan guru kolaborator mempelajari materi yang akan diajarkan pada kelas 5 agar pembelajaran bisa berjalan sesuai dengan yang diharapkan

3) Pertemuan Ketiga

(37)

itu peneliti juga mempersiapkan perangkat pembelajaran seperti daftar presensi siswa, lembar observasi aktivitas guru, lembar observasi aktivitas siswa,serta penghargaan berupa stiker hebat dan handout materi pembelajaran tentang proses pembentukan tanah. Dan pada pertemuan ketiga dilanjutkan dengan evaluasi pada akhir pertemuan .Selanjutnya peneliti dan guru kolaborator mempelajari materi yang akan diajarkan pada kelas 5 agar pembelajaran bisa berjalan sesuai dengan yang diharapkan.

4.1.3.2 Tahap Pelaksanaan Tindakan

Sub unit ini mendeskripsikan tentang pelaksanaan tindakan pembelajaran siklus II dari awal hingga akhir pembelajaran pada setiap pertemuan. Pelaksanaan tindakan siklus II dilakukan sebanyak dua kali pertemuan, masing-masing pertemuan berlangsung selama dua kali 35 menit.

a) Proses Pembelajaran Siklus II 1) Pertemuan pertama

(38)

tepuk tangan bersama seluruh siswa dan dilanjutkan kegiatan lainya sampai proses pembelajaran selesaidan di akhiri dengan doa.

2) Pertemuan Kedua

Pelaksanaan tindakan pada siklus II pertemuan pertama dilaksanakan. pada hari Kamis tanggal 23 April 2015 pukul 07.00-08.10 WIB oleh guru kolaborator yaitu Ibu Rri Sartini selaku guru kelas 5 SDN 1 Danyang. Guru yang di tunjuk sebagai observer untuk mengamati berlangsungnya kegiatan pembelajaran meliputi pengamatan terhadap aktivitas guru dan siswa ialah Ibu Dian Permata. Pada pertemuan ini guru kolaborator menyampaikan materi tentang batuan sedimen dan batuan malihan. Kegiatan awal di awali dengan berdoa dan dilanjutkan dengan absensi yang dilakukan oleh guru selanjutnya siswa mempersiapkan perlengkapan yang akan digunakan pada pertemuan kedua. Guru menjelaskan tentang batuan sedimen menggunakan sebuah video tentang jenis jenis tanah dan siswa mengamati video tersebut sesuai kelompok yang udah terbentuk pada pertemuan pertama. Setelah penayangan video tentang jenis jenis tanah selesai siswa bertukar kelompok sesuai nomor urut kelompok mereka dan bergbung dengan kelompok lain yang mempuya. nomor urut yang sama dan dilanjutkan dengan diskusi dengan waktu 10 menit. Setelah diskusi selesai salah satu kelompok maju kedepan membacakan hasil diskusi mereka di depankelas dan setelah itu guru memberikan apresiasi kepada siswa yang maju kedepan dengan tepuk tangan bersama seluruh siswa dan dilanjutkan kegiatan lainya sampai proses pembelajaran selesaidan di akhiri dengan doa

3) Pertemuan ketiga

(39)

dilakukan oleh guru selanjutnya siswa mempersiapkan perlengkapan yang akan digunakan pada pertemuan ketiga. Pada pertemuan ini guru kolaborator mengajak siswa untuk mengingat kembali tentang materi pada pertemuan pertama dan petemuan kedua, yang di lanjutkan tnya jawab antara siswa dan guru dan selanjutnya pada pertemua ketiga ini sebelum mengakhiri proses pembelajaran guru kolaborator melakukan evaluasi terhadap hasil pembelajaran dari pertemuan pertama pertemuan kedua dan pertemuan ketiga, dan setelahh selesai evaluasi dilanjutkan dengan doa

b) Hasil Tindakan

Pada sub bab hasil tindakan ini, akan menguraikan tentang hasil tindakan pembelajaran berupa nilai IPA siswa kelas 5 SDN1 Danyang setelah pelaksanaan tindakan siklus I dan II melalui model pembelajaran Think Pair and Share berbantu media video, hasil belajar mata pelajaran IPA siswa kelas 5 SDN Danyang 1 sebagai berikut:

Tabel 4.15

Destribusi Frekuensi Nilai IPA Siklus II

No. Rentang Nilai Frekuensi Persentase

1 55 – 60 1 3%

(40)

rentang nilai antara 55-60 sejumlah 1 siswa dengan persentase 3% dari jumlah keseluruhan siswa, rentang nilai 61-66 sejumlah 1 siswa dengan persentase 3% dari jumlah keseluruhan siswa, rentang nilai 67-72 sejumlah 11 siswa dengan persentase 28% dari jumlah keseluruhan siswa, rentang nilai antara 73-78 sejumlah 9 siswa dengan persentase 23% dari jumlah keseluruhan siswa, dan rentang nilai 79-84 sejumlah 3 orang siswa dengan persentase 8%, nilai 85-90 sejumlah 9 orang siswa dengan persentase 23% dari jumlah keseluruhan siswa, dan rentang nilai 91-96 sejumlah 5 orang siswa dengan persentase 12%. Dari daftar nilai pada siklus II nilai tertinggi yang diperoleh siswa adalah 94 dan nilai terendah 55

Berdasarkan tabel 4.15 dapat digambarkan melalui diagram sebagai berikut:

Diagram 4.17 Destribusi Frekuensi Nilai IPA 3% 3%

28%

23%

8%

23%

(41)

Berdasarkan Kriteria ketuntasan Minimal (KKM ≥69) hasil perolehan nilai ketuntasan pada nilai IPA siklus II di sajikan pada tabel 4.17 sebagai berikut

Tabel 4.16

Ketuntasan Belajar Siklus II

No. Ketuntasan

Belajar Nilai Frekuensi Jumlah siswa Persentase (%)

1 Tuntas ≥69 36 92 %

2 Belum tuntas <69 3 8 %

Jumlah 39 100 %

Dari data tersebut dapat kita paparkan bahwa Kriteria ketuntasan Minimal (KKM ≥69). Dari data diatas diperoleh jumlah 28 siswa yang nilainya sudah tuntas KKM dalam mata pelajaran IPA dengan persentase 72%. Sedangkan siswa yang belum tuntas dengan jumlah 11 siswa yang belum tuntas KKm dalam mata pelajaran IPA dengan persentase 28 %. Berdasarkan hasil dari tabel 4.16 dapat dlihat pada diagram berikut:

(42)

4.1.3.3 Pelaksanaan Observasi Siklus II

Pada sub bab ini akan menjelaskan mengenai data hasil oservasi aktivitas guru dan siswa selama pelaksanaan tindakan siklus II dengan menerapkan model pembelajaran Think Pair and Share.

1) Pertemuan Pertama

Hasil observasi aktivitas guru pada siklus II pertemuan pertama dijelaskan dalam beberapa aspek, aspek tersebut dapat dilihat pada tabel 4.17 berikut ini:

Tabel 4.17

Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus II Pertemuan I

Aspek yang diamati Skor Penilaian Jumlah

(43)

Berdasarkan tabel 4.17 hasil observasi aktivitas guru dapat diketahui hasil penilaian dari observer indikator aktivitas guru yang mendapat skor 2 sebanyak 1 item, indikator dengan jumlah skor 3 sebanyak 18 item, dan indikator yang memperoleh skor 4 sebanyak 15 item sehingga jumlah keseluruhan skor yang diperoleh 111. Pada aspek memeriksa kesiapan pembelajaran siswa terdiri dari 4 indikator yaitu indikator nomor 3,4 memperoleh skor 3 dan indikator nomor 1,2 memperoleh skor 4 sehingga jumlah skor aspek satu 14 skor. Pada aspek melakukan apersepsi, motivasi, dan menyampaikan tujuan pembelajaran terdiri dari 3 indikator yaitu indikator nomor 6 memperoleh skor 3 dan indikator nomor 5, 7 memperoleh skor 4 sehingga jumlah skor aspek dua 11 skor. Pada aspek ketiga yaitu membimbing eksplorasi sumber bacaan dan menyajikan materi indikator terdiri dari 5 indikator yaitu indikator nomor 8, 9, 10, 13, memperoleh skor 3 sehingga jumlah skor aspek tiga 20 skor. Pada aspek memanfaatkan media gambar terdiri dari 3 indikator yaitu indikator nomor 14, 15 memperoleh skor 3 sehingga jumlah skor aspek empat 6 skor

(44)

Diagram 4.19 Hasil Observasi Aktivitas siswa Siklus II Pertemuan Selanjutnya hasil observasi aktivitas siswa diperoleh dari lembar observasi yang dapat dijelaskan dalam beberapa aspek pada tabel 4.21 berikut:

Tabel 4.18

Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus 2 Pertemuan I Aspek yang

diamati Skor Penilaian Jumlah Skor

1 2 3 4

Kesiapan siswa

belajar 1,2 3,4 14

Melakukan eksplorasi sumber bacaan

5,6 8

Partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran

9 7,8 11

Respon Siswa dalam pemanfaatan media

pembelajaran

10, 12 11 10

Melaksanakan tugas guru dalam berkelompok

(45)

Membuat

Berdasarkan tabel 4.14 hasil observasi aktivitas siswa dapat diketahui indikator aktivitas belajar siswa yang memperoleh skor 3 sebanyak 5 item dan indikator yang memperoleh skor 4 sebanyak 16 item sehingga jumlah keseluruhan skor yang diperoleh 80. Pada aspek kesiapan siswa dalam belajar terdiri dari 4 indikator yaitu indikator nomor 1, 2 memperoleh skor 3 dan indikator nomor 3, 4 memperoleh skor 4 sehingga jumlah skor aspek satu 14 skor. Selanjutnya aspek eksplorasi sumber bacaan dan menyimak penjelasan guru terdiri dari 2 indikator yaitu indikator nomor ,56 memperoleh skor 4 sehingga jumlah skor aspek dua 8 skor. Pada aspek partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran terdiri dari 3 indikator yaitu indikator 9 memperoleh skor 3 sedangkan 7,8 memperoleh skor 4 sehingga jumlah skor aspek tiga 11 skor.

(46)
(47)

Tabel 4.19

Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus II Pertemuan II

(48)

Berdasarkan tabel 4.19 hasil observasi aktivitas guru dapat diketahui hasil penilaian dari observer indikator aktivitas guru, indikator dengan jumlah skor 3 sebanyak 9 item, dan indikator yang memperoleh skor 4 sebanyak 25 item sehingga jumlah keseluruhan skor yang diperoleh 126. Pada aspek memeriksa kesiapan pembelajaran siswa terdiri dari 4 indikator indikator nomor 1,2,3,4 memperoleh skor 4 sehingga jumlah skor aspek satu 16 skor. Pada aspek melakukan apersepsi, motivasi, dan menyampaikan tujuan pembelajaran terdiri dari 3 indikator yaitu indikator nomor 6 memperoleh skor 3 dan indikator nomor 5, 7 memperoleh skor 4 sehingga jumlah skor aspek dua 11 skor. Pada aspek ketiga yaitu membimbing eksplorasi sumber bacaan dan menyajikan materi indikator terdiri dari 5 indikator yaitu indikator nomor 8, 10, 13 memperoleh skor $ dan indikator nomor 9,11,12 memperoleh skor 4 sehingga jumlah skor aspek tiga 24 skor. Pada aspek memanfaatkan media gambar terdiri dari 3 indikator yaitu indikator nomor 14, 15 memperoleh skor 4 sehingga jumlah skor aspek empat ialah 8 skor

(49)

Diagram 4.21 Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus II Pertemuan II Selanjutnya hasil observasi aktivitas siswa diperoleh dari lembar observasi yang dapat dijelaskan dalam beberapa aspek pada tabel 4.23 berikut:

Tabel 4.20

(50)

Berdasarkan tabel 4.20 hasil observasi aktivitas siswa dapat diketahui indikator aktivitas belajar siswa yang memperoleh skor 3 sebanyak 1 item dan indikator yang memperoleh skor 4 sebanyak 20 item sehingga jumlah keseluruhan skor yang diperoleh 83. Pada aspek kesiapan siswa dalam belajar terdiri dari 4 indikator nomor 1,2,3, 4 memperoleh skor 4 sehingga jumlah skor aspek satu 16 skor. Selanjutnya aspek eksplorasi sumber bacaan dan menyimak penjelasan guru terdiri dari 2 indikator yaitu indikator nomor ,56 memperoleh skor 4 sehingga jumlah skor aspek dua 8 skor. Pada aspek partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran terdiri dari 3 indikator yaitu indikator 9 memperoleh skor 3 sedangkan 7,8 memperoleh skor 4 sehingga jumlah skor aspek tiga 11 skor.

Aspek respon siswa dalam pemanfaatan media pembelajaran terdiri dari 3 indikator yaitu indikator nomor 10,memperoleh skor 3 dan nomor indikator 11,12 memperoleh skor 4 sehingga jumlah skor aspek empat 11 skor. Kemudian pada aspek melaksanakan tugas guru dalam kegiatan berkelompok terdiri dari 4 indikator yaitu indikator nomor 13,15 14,16 memperoleh skor 4 sehingga jumlah skor aspek lima 16 skor. Selanjutnya aspek membuat kesimpulan dan melakukan kegiatan refleksi terdiri dari 5 indikator yaitu indikator nomor 17,18 19,20,21 memperoleh skor 4 sehingga jumlah skor aspek enam 19 skor. Total keseluruhan skor hasil observasi aktivitas siswa siklus I pertemuan pertama adalah 83 skor. Untuk lebih jelasnya hasil observasi aktivitas siswa siklus II pertemuan II dapat dilihat pada diagram 4.23 berikut ini:

(51)

4.1.3.4Refleksi Siklus II

Setelah melaksanakan kegiatan pembelajaran pada siklus II dari pertemuan pertama, kedua, dan ketiga maka selanjutnya diadakan refleksi atas pelaksanaan tindakan pembelajaran siklus I. Hasil refleksi diambil dari hasil observasi yang dilaksanakan pada siklus II . Refleksi ini digunakan sebagai bahan perbaikan dengan membandingkan hasil tindakan selama proses pembelajaran dengan indikator aktivitas yang telah ditetapkan. Selain itu kegiatan refleksi juga dilakukan untuk mengetahui manfaat dari tindakan pembelajaran menggunakan model Think pair and Share berbantu media video, kegiatan refleksi juga dimaksudkan untuk mengetahui kekurangan dan kelebihan dari pelaksanaan tindakan pembelajaran yang dilakukan. Kegiatan refleksi diadakan dalam bentuk diskusi, diskusi ini dilakukan oleh guru kolaborator, guru observer, peneliti, dan perwakilan dari beberapa siswa kelas 5. Setelah melakukan pembelajaran meggunakan model Think pair and Share berbantu media video, siswa merasa suasana pembelajaran lebih menyenangkan dan tidak membosankan lagi, siswa tidak harus selalu mendengarkan penjelasan guru dengan ceramah. Kegiatan diskusi dan kerjasama yang dilakukan antar siswa dalam kegiatan pasang kartu menjadikan materi pelajaran dapat dipahami dengan mudah oleh siswa menggunakan diskusi kelompok

Berdasarkan hasil analisis data yang diperoleh melalui hasil observasi aktivitas guru pada siklus I pertemuan pertama diketahui indikator yang memperoleh skor 2 yaitu sebanyak 1 item, skor 3 sebanyak 18item, dan skor 4 sebanyak 15 item. Pada siklus I pertemuan kedua indikator yang memperoleh skor 3 sebanyak 9 item dan skor 4 sebanyak 25 item.

(52)

Diagram 4.23 Peningkatan Persentase Hasil Observasi Aktivitas Guru Pertemuan I dan II

Berdasarkan analisis data hasil observasi aktivitas siswa pada siklus I pertemuan pertama indikator aktivitas belajar siswa yang memperoleh skor 3 sebanyak 7 item, dan skor 4 sebanyak 14 item. Kemudian pada pertemuan kedua, skor 3 sebanyak 1 item, dan skor 4 sebanyak 20 item.

Hasil observasi pada pertemuan pertama dengan indikator penilaian aktivitas siswa sebanyak 21 item, hasil persentase aktivitas siswa pertemuan pertama sebesar 95 %, pertemuan kedua meningkat menjadi 96%. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 4.18 peningkatan persentase hasil observasi aktivitas guru siklus I pertemuan I, II, dan II sebagai berikut :

(53)

Hasil observasi yang dilakukan pada pelaksanaan tindakan siklus I dapat diketahui beberapa kelebihan dan kekurangan dalam pelaksanaan tindakan pembelajaran menggunakan model model Think pair and Share berbantu media video , kekurangan yang ditemui selama tindakan pembelajaran menjadikan proses pembelajaran yang berlangsung menjadi kurang maksimal. Kelebihan dan kekurangan tersebut diantaranya:

1) Kelebihan

a) Dalam pelaksanaan praktek sudah berjalan sesuai dangan rencana rancangan pembelajaran.

b) Dari hasil observasi guru dan siswa setiap pertemuan selalu mengalami peningkatan

c) Siswa memahami materi pembelajaran dengan baik dan setiap proses demi proses pembelajaran siswa selalu mengikuti dengan seksama

2) Kekurangan

a) Penyampaian materi kurang mengkaitkan materi dengan realita kehidupan b) Siswa kurang aktif dalam bekerja kelompok

c) Beberapa siswa masih malu malu saat menyampaikan hasil laporan diskusi kelompok mereka .

4.2 Analisis Komparatif

Pada kondisi awal, hasil belajar siswa pada pembelajaran matematika yaitu siswa yang mengalami ketuntasan belajar dengan memenuhi KKM (69) sebanyak 28 siswa (71,79%) dan siswa yang tidak tuntas belajarnya atau tidak memenuhi KKM (69) sebanyak 11 siswa (28,21 %) dengan nilai rata-rata yang diperoleh 68,6. Nilai tertinggi yang diperoleh siswa 85 dan nilai terendah 50.

(54)

belajarnya atau tidak memenuhi KKM (69) sebanyak 7 siswa (28%) dengan nilai rata-rata yang diperoleh (80,00) Nilai tertinggi yang diperoleh siswa 90 dan nilai terendah 44

Setelah pelaksanaan tindakan pada siklus II melalui model pembelajaran Think Pair and Share berbantu media video pembelajaran IPA yaitu siswa yang mengalami ketuntasan belajar dengan memenuhi nilai KKM (69) sebanyak 36 siswa (92,%) dan siswa yang tidak tuntas atau tidak memenuhi nilai KKM (69) sebanyak 1 siswa (8%). Nilai rata-rata yang diperoleh siswa 80 nilai tertinggi 94 dan nilai terendah yang didapat 55.

Pembahasan mengenai perbandingan ketuntasan hasil belajar siswa pada saat sebelum tindakan, pada siklus I, dan pada siklus II dapat dilihat pada tabel 4.19 berikut ini.

Tabel 4.21

Perbandingan Hasil Belajar IPA Pra Siklus, Siklus I dan II Siswa Kelas V SD Negeri 1 Danyang

No

Pra-Siklus Siklus I Siklus II

Jumlah

(55)

siklus II sebanyak 36 (92 %) siswa yang tuntas atau memenuhi KKM (69). Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa setelah siklus I dan II siswa mengalami ketuntasan belajar secara klasikal di atas 85% sesuai dengan indikator kinerja.

Hal ini membuktikan bahwa pembelajaran Matematika melalui model model pembelajaran Think Pair and Share berbantu media video pembelajaran IPA meningkatkan hasil belajar siswa. Menjawab tujuan model pembelajaran Think Pair and Share berbantu media video pembelajaran IPA. Hal ini disebabkan model pembelajaran Think Pair and Share mengarahkan pada siswa untuk belajar dengan kelompok serta menunjukkan bahwa belajar IPA itu menyenangkan.Ketuntasan belajar siswa sebelum tindakan atau pra-siklus, siklus I, dan siklus II dapat dilihat pada diagram batang 4.5 berikut ini:

Diagram 4.25 Diagram Batang Ketuntasan Hasil Belajar Sebelum Tindakan, Siklus I, Siklus II

(56)

Pada observasi guru, dilihat dari siklus I dan siklus II telah terlaksana dengan baik. Peran guru sangat mempengaruhi respon siswa. di setiap siklus guru telah melakukan langkah-langkah sesuai dengan pembelajaran Think Pair and Share. Sedangkan respon siswa, dalam observasi respon siswa ini juga sudah baik. Dari hasil observasi yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa aktivitas guru yang sudah sesuai dengan langkah-langkah model pembelajaran Think Pair and Share berbantu media video dengan cara mengajar guru dengan respon siswa yang sudah sesuai dengan lembar observasi. Adanya proses pembelajaran yang berlangsung dengan baik maka hasil belajar siswa pun juga baik.

4.3 Pembahasan

Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan oleh peneliti di kelas 5 SDN 1 Danyang , diketahui bahwa sebelum tindakan penelitian dilaksanakan pembelajaran yang diterapkan oleh guru masih cenderung menggunakan cara yaitu dengan ceramah, guru menilai pembelajaran menggunakan ceramah jauh lebih praktis dari pada harus menggunakan beragam model pembelajaran yang inovatif yang menurut guru memerlukan banyak persiapan yang lebih di dalam pelaksanaannya. Pemanfaatan media dalam pembelajaran juga masih langka dilakukan oleh guru, guru merasa kurang terampil dalam menggunakan media pembelajaran sehingga dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran guru masih mengesampingkan pemanfaatan sebuah media, padahal hakikat sebuah media pembelajaran selain menambah ketertarikan siswa juga dapat membantu guru di dalam meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi sehingga siswa tidak harus selalu mendengarkan ceramah yang guru sampaikan, mendengarkan ceramah secara terus menerus dalam pembelajaran menjadikan siswa bosan dan jenuh dalam pembelajaran

(57)

sebangku, kebanyakan siswa cenderung mengacuhkan proses pembelajaran yang tengah berlangsung. Hal tersebut merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi rendahnya hasil belajar IPA siswa kelas 5 SDN 1 Danyang . Diketahui bahwa jumlah siswa yang mencapai KKM hanya 28 siswa atau 71% dari jumlah keseluruhan siswa, sedangkan yang belum mencapai KKM ada 11 siswa atau 29% dari jumlah keseluruhan siswa. Berdasarkan kondisi yang demikian maka peneliti merasa diperlukan adanya tindakan perbaikan pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar IPA siswa kelas 5 SDN 1 Danyang dengan menerapkan model pembelajaran Think Pair and Share berbantuan media video.

Berikut ini tabel 4.18 perbandingan hasil analisis observasi aktivitas guru dan siswa pada pelaksanaan tindakan siklus I dan siklus II:

Tabel 4.22

(58)

guru, rata-rata skor aktivitas siswa juga mengalami peningkatan, pada siklus I rata-rata skor aktivitas siswa 78 dengan persentase 78%, kemudian pada siklus II rata-rata skor meningkat menjadi 82,5 dengan persentase 82,5%. Untuk menjelaskan perbandingan rata-rata hasil analisis skor observasi aktivitas guru dan siswa pada siklus I dan siklus II dapat diketahui pada diagram 4.21 sebagai berikut:

Diagram 4.26 Peningkatan Rata-rata Skor Observasi Siklus I dan Siklus II

(59)

siklus I maupun siklus II. Peningkatan rata-rata hasil belajar IPA siswa kelas 5 SDN Patemon 01 setelah pelaksanaan tindakan siklus I dan siklus II dapat diketahui dalam tabel 4.19 sebagai berikut:

Tabel 4.23

Perbandingan Rata-rata Hasil Belajar IPA Siklus I dan Siklus II

Hasil Tindakan Siklus I Siklus II

Hasil Belajar IPA 79,00 82,00

Pada pelaksanaan tindakan siklus I nilai rata-rata siswa mencapai 79,00 mengalami peningkatan dari kondisi awal nilai rata-rata yang diperoleh siswa hanya 68,6 dengan pencapaian ketuntasan belajar IPA siswa mencapai 71%. Dari perolehan data hasil tindakan penelitian tersebut dapat dinyatakan bahwa tindakan pembelajaran yang dilaksanakan pada siklus I sudah menunjukkan peningkatan hasil belajar mata pelajaran IPA, tetapi hasil yang diperoleh tersebut masih berada di bawah indikator keberhasilan yang telah ditentukan oleh peneliti yaitu 80% siswa tuntas dari total keseluruhan siswa, maka dari itu masih diperlukannya upaya perbaikan pada siklus II.

(60)

menjadi penyebab tersebut merupakan faktor yang menyebabkan hasil belajar yang diperolehnya masih rendah. Untuk memperjelas peningkatan rata-rata nilai hasil belajar siklus I dan siklus II dapat diketahui melalui diagram 4.22 sebagai berikut:

Diagram 4.27 Peningkatan Rata-rata Hasil Belajar IPA Siklus I dan Siklus II

(61)

Gambar

Tabel 4.1 Hasil Penilaian RPP Pra Siklus
Tabel 4.2 Hasil Observasi Aktivitas Guru Kondisi Awal
Tabel 4.3
Tabel 4.4
+7

Referensi

Dokumen terkait

Unit Layanan Pengadaan Barang / Jasa Pemerintah Kabupaten Muara Enim Pokja Pengadaan Barang Kelompok I yang dibentuk berdasarkan Keputusan Kepala Unit Layanan Pengadaan

Penelitian yang dilakukan oleh Margee Hume dan Gillian Sullivan Mort (2010 : 170- 182) bertujuan untuk menguji model dan pengujian hubungan antara konstruksi dalam

Pada tahapan ini juga dikembangkan aplikasi mobile berbasis Android sebagai aplikasi client yang digunakan untuk mencari rute lokasi dan menyumbangkan konten

Penerbitan Standby L/C oleh bank (sebagai pihak yang menjamin) pada dasarnya merupakan suatu jenis garansi (jaminan) yang diberikan atas permintaan nasabah untuk kepentingan bank

[r]

daklah merupakan mata pelajaran yang ber- sifat hafalan belaka. Pembelajaran IPA di SD diharapkan menjadi wahana da- lam proses belajar peserta didik yang me-

Mahasiswa mampu menjelaskan yang dimaksud anatomi dan fsiologi pada sistem tubuh Dapat menguraikan pengertian sel, jaringan, organ dan sistema pada tubuh manusia dengan

Sebaliknya, pada perlakuan DNA yang dipapari 10 µl ekstrak asap rokok dan sinar ultraviolet sela ma 4 jam dan DNA yang dipapari ekstrak asap rokok, β -