• Tidak ada hasil yang ditemukan

ALIH FUNGSI TWITTER ( Studi Deskriptif Kualitatif tentang Alih Fungsi Situs Microblogging Twitter pada Pengguna Twitter )

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "ALIH FUNGSI TWITTER ( Studi Deskriptif Kualitatif tentang Alih Fungsi Situs Microblogging Twitter pada Pengguna Twitter )"

Copied!
129
0
0

Teks penuh

(1)

ALIH FUNGSI TWITTER

( Studi Deskriptif Kualitatif tentang Alih Fungsi Situs

Microblogging Twitter pada Pengguna Twitter )

SKRIPSI

Oleh :

NANA ROHANAWATI

D1209059

Diajukan Untuk Melengkapi Tugas dan Memenuhi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Sebelas Maret

JURUSAN ILMU KOMUNIKASI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2012

(2)

PERSETUJUAN

Skripsi dengan judul : ALIH FUNGSI TWITTER

( Studi Deskriptif Kualitatif tentang Alih Fungsi Situs Microblogging Twitter

pada Pengguna Twitter )

Telah disetujui untuk dipertahankan di hadapan Panitia Ujian Skripsi Jurusan Ilmu Komunikasi

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret

Surakarta

Pembimbing,

Drs. Alexius Ibnu M, M.Si Dra. Sri Urip Haryati, M.Si NIP. 19510717 198303 1 001 NIP. 19570821 198303 2 001

(3)

PENGESAHAN

Telah Diuji dan Disahkan oleh Panitia Ujian Skripsi Jurusan Ilmu Komunikasi

Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta

Hari : Rabu

Tanggal : 11 Januari 2012 Susunan Panitia Penguji

1. Ketua : Drs. Mursito BM, SU (...) NIP. 195307271980031001

2. Sekretaris : Chatarina Heny DS, S.Sos, M.Si (...) NIP. 179612222002122002

3. Penguji I : Drs. Alexius Ibnu M, M.Si (...) NIP. 195107171983031001

4. Penguji II : Dra. Sri Urip Haryati, M.Si (...) NIP. 195708211983032001

(4)

MOTTO

“ There is a will there is a way “

(5)

PERSEMBAHAN

Tuhanku “Allah SWT”

Ayah dan Ibu, thanks for the best.

Keluarga N tercinta

Twitter

(6)

KATA PENGANTAR  

Alhamdulillah segala puji hanya milik Allah SWT semesta alam, sholawat beserta salam kepada Nabi dan Rasul Muhammad SAW atas kelancaran yang hamba peroleh dan nikmat yang selalu diberikan tanpa alpa hingga dapat menyelesaikan skripsi ini.

Penulisan skripsi dengan judul ALIH FUNGSI TWITTER (Studi Deskriptif Kualitatif tentang Alih Fungsi Situs

Microblogging Twitter pada Pengguna Twitter) ini dimaksudkan

untuk memenuhi salah satu syarat guna memperoleh gelar Sarjana Ilmu Komunikasi Jurusan Ilmu Komunikasi pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik di Universitas Sebelas Maret Surakarta. Penulis menyadari sepenuhnya keberhasilan penulis tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini penulis mengucapkan banyak terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada:

1. Prof. Drs. Pawito. Ph.D selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret.

2. Bapak Drs. Alexius Ibnu M, M.Si dan Ibu Dra. Sri Urip Haryati, M.Si, selaku dosen pembimbing.

3. Ibu Dra. Prahastiwi Utari, M.Si, Ph.D selaku pembimbing akademik yang telah membimbing penulis selama menempuh masa studi.

(7)

4. Bapak Drs. Mursito BM, SU dan Ibu Chatarina Heny DS, S.Sos, M.Si selaku dosen penguji.

5. Semua narasumber (pengguna situs Twitter) dan teman-teman yang telah bersedia untuk berbagi pengalamannya untuk kelengkapan data skripsi.

 

 

 

Surakarta, 11 Januari 2012

Penulis,

Nana Rohanawati  

(8)

DAFTAR ISI

Halaman

JUDUL .... ... ... i

PERSETUJUAN ... ii

PENGESAHAN ... iii

MOTTO ... ... iv

PERSEMBAHAN ... v

KATA PENGANTAR ... vi

DAFTAR ISI .... ... ... viii

DAFTAR GAMBAR ... xi

DAFTAR TABEL ... xii

ABSTRAK ... ... xiii

ABSTRACT ... ... xiv

BAB I. PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ……… ... 1

B. Rumusan Masalah……… .. 7

C. Tujuan Penelitian……… 7

D. Batasan Masalah ... 7

E. Manfaat Penelitian……… . 7

F. Landasan Teori... ... 8

1. Penggunaan Media ... ... 8

2. Komunikasi Massa ... 11

(9)

3. Teknologi Komunikasi dan Informasi ... 15

4. Media Baru ... 17

5. Informasi ... 29

6. Situs Jejaring Sosial ... 38

G. Kerangka Konsep ... ... 42

H. Definisi Konseptual ……… .. 43

I. Metodologi Penelitian... ... 45

1. Jenis Penelitian ... 45

2. Objek Penelitian ... 46

3. Sumber Data ... 47

4. Teknik Pengumpulan Data ... 48

5. Teknik Pengambilan Sampel ... 49

6. Validitas Data ... 51

7. Teknik Analisis Data ... 52

8. Keterbatasan Penelitian ... 54

BAB II. DESKRIPSI OBYEK ... 56

A.Sejarah dan Perkembangan Situs Microblogging Twitter….. .. 56

B.Logo Situs Microblogging Twitter ... 59

C.Tentang Situs Microblogging Twitter ... 60

D.Keanggotaan Situs Microblogging Twitter ... 64

E. Account Twitter Peneliti ... 66

BAB III. PENYAJIAN DATA ... 69

A.Identitas Informan ... 69

(10)

B.Data Wawancara ... 79

1. Arti Twitter Bagi Pengguna ... 84

2. Fungsi Twitter Bagi Pengguna ... 85

3. Contoh Tweet ... 88

BAB IV. ANALISIS DATA ... 92

A. Pemahaman Tentang Situs Twitter ... 92

1. Arti Twitter Bagi Penggunanya ... 92

2. Twitter sebagai Information Network Bukan Social Network ... 94

3. Twitter sebagai Information Network ... 99

B. Alih Fungsi Twitter ... 103

1. Cognitive Needs ... 103

2. Affective Needs ... 105

3. Personal Integration Needs ... 106

4. Social Integration Needs ... 107

5. Tention and Relax Needs ... 108

BAB V. PENUTUP ... 115

A.Kesimpulan……… ... 115

B. Saran ... 116 DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

(11)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1 Bagan Kerangka Konsep ... 42

Gambar 2 Logo Twitter Burung ... 59

Gambar 3 Logo Twitter Ikan Paus ... 60

Gambar 4 Lima Besar Negara Pengguna Twitter Teraktif ... 65

Gambar 5 Bagan Statistik Pengguna Twitter di Kota-kota di Indonesia ... 66

Gambar 6 Tampilan Timeline Twitter Peneliti pada Fitur Home ... 67

Gambar 7 Tampilan Timeline Twitter Peneliti pada Fitur Profile ... 67

Gambar 8 Tampilan Timeline Twitter Peneliti pada Fitur Following ... 68

Gambar 9 Tampilan Timeline Twitter Peneliti pada Fitur Followers ... 68

Gambar 10 Contoh-contoh Tweet ... 88

Gambar 11 Tampilan Kolom Tweet pada Timeline Twitter ... 99

Gambar 12 Tweet dari @fajarjasmin ... 100

Gambar 13 Contoh-contoh Tweet Informatif ... 101

Gambar 14 Contoh-contoh Tweet yang tidak Informatif ... 102

(12)

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 1 Data Identitas Informan ... 82

(13)

ABSTRAK

Nana Rohana Wati. D1209059. ALIH FUNGSI TWITTER (Studi Deskriptif Kualitatif tentang Alih Fungsi Situs Microblogging Twitter pada Pengguna Twitter). SKRIPSI. Jurusan Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta. Januari 2012.

Perkembangan teknologi komunikasi dan informasi melahirkan berbagai jenis aplikasi media baru yang melipatgandakan kemampuan manusia untuk menerima, memproses, dan menyiarkan informasi. Internet disebut-sebut sebagai era media baru yang memungkinkan manusia dapat saling berhubungan dan memenuhi kebutuhan informasi dan komunikasi tanpa batas. Situs Twitter merupakan salah satu situs yang memfasilitasi para penggunanya untuk saling berbagi dan meng-update informasi. Tetapi seiring dengan perkembangannya, pemanfaatan situs microblogging tersebut justru beralih fungsi ke aspek sosial. Sangat kontras dengan pernyataan pihak Twitter Inc. (perusahaan pemilik Twitter) yang menyatakan bahwa situs Twitter bukanlah sebagai situs jejaring sosial.

Penelitian ini diadakan dengan tujuan untuk mengetahui apakah telah terjadi alih fungsi dalam penggunaan media situs microblogging Twitter dan masih berlakukah fungsi utama Twitter sebagai tempat berbagi informasi bagi para penggunanya.

Penelitian didasarkan pada teori tingkatan kebutuhan penggunaan media yang disampaikan oleh Elihu Katz. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan cara purpossive sampling yaitu para pengguna Twitter yang aktif mengakses situs Twitter dengan frekuensi pemakaian secara berkesinambungan. Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data melalui wawancara, observasi dan dokumentasi.

Hasil penelitian menyebutkan bahwa hampir seluruh pengguna Twitter menyatakan bahwa situs Twitter sebagai salah satu bentuk dari jejaring sosial seperti halnya situs Facebook. Fungsi sosial (pergaulan) cenderung mendominasi melebihi fungsi utamanya. Meskipun memang para pengguna Twitter tidak mengabaikan fungsi utama situs Twitter yaitu sebagai sumber informasi dan berita (an information network).

Alih fungsi media yang terjadi didasarkan pada tingkatan kebutuhan penggunaan media yaitu cognitive needs, affective needs, personal integration

needs, social integration needs, dan tention and relax needs. Dengan adanya

tingkatan kebutuhan tersebut memaksa khalayak pengguna untuk dapat mengoptimalkan fungsi dari media yang digunakannya. Sehingga secara otomatis menyebabkan pola penggunaan dan pemanfaatan pengguna terhadap situs Twitter ikut pula berkembang dan mengubah fungsi Twitter menjadi jejaring sosial. Keyword : media baru, microblogging, alih fungsi Twitter

(14)

ABSTRACT

Nana Rohana Wati. D1209059. THE TWITTER’S FUNCTION CHANGES (Qualitative Descriptive Study about Microblogging Site Twitter’s Function Changes on It’s User). SKRIPSI. Department of Communication, Faculty of Social and Political Science Sebelas Maret University Surakarta. Januari 2012.

The development of information and communication technologies giving birth to the various types of new media forms. Internet technology is called as the new media era that gave rise to a wide range of applications that can make information easily and quickly circulated. Twitter is one site that facilitates its users to share and update information. But along with its development, utilization of the microblogging site is actually converted to the social aspect. Infact, contrast with the statement of Twitter Inc. (company owners of Twitter) which states that their site is not as a social networking site.

This research was conducted with the goal is to find out that is it there is a change of Twitter’s function and is it still stands to be an information network as it’s main function.

The study is based on the theory of levels of need for the use of media delivered by Elihu Katz. The sampling technique is done by purpossive sampling that is the active Twitter users who access the site with the frequency of use on an ongoing basis. This study uses data collection techniques through interviews, observation and documentation.

The results of this study indicate that almost all of the Twitter’s user states that Twitter site as one form of social networking sites like Facebook. It’s function relationships and interactions tend to dominate over its main function. Although the user does not ignore Twitter site's main function is as an information network. Over the functions of the media that occurred based on the level of need for the use of media that is cognitive needs, affective needs, personal needs integration, social integration needs, and tention and relax needs.With this level of audience demand forced the user to be able to optimize the function of the media it uses. So that automatically causes the pattern of usage and utilization of Twitter users on the site were also growing and change Twitter’function into social network.

Keyword : new media, microblogging, Twitter’s function changes

(15)

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh berkembangnya teknologi komunikasi dan informasi yang melahirkan berbagai jenis aplikasi media baru. Teknologi komunikasi dan informasi telah melipatgandakan kemampuan manusia untuk menerima, memproses, dan menyiarkan informasi. Teknologi komunikasi memungkinkan manusia dapat saling berhubungan dan memenuhi kebutuhan akan informasi dan komunikasi tanpa batas.

Ada satu kebutuhan masyarakat yang semula dirasa kurang penting kini menjadi kebutuhan primer, yaitu kebutuhan informasi. Sebagian besar masyarakat mempunyai posisi sebagai konsumen dan sebagian yang lain menjadi produsen dan kreator informasi. Sehingga muncullah bentuk masyarakat baru dengan sebutan masyarakat informasi.1

Kemunculan media baru telah memberikan dampak yang besar terhadap kehidupan manusia. Secara singkat media baru dapat diartikan sebagai media yang terbentuk dari kegiatan interaksi antara manusia

       1

(16)

dengan komputer khususnya internet. Media baru secara langsung telah merubah pola kehidupan masyarakat, budaya, cara berfikir, dan hampir segala aspek dalam kehidupan manusia. Teknologi internet disebut-sebut sebagai era media baru yang memunculkan berbagai macam aplikasi yang dapat membuat informasi dan komunikasi beredar dengan mudah dan cepat.

Menurut Laquey (1997) asal-usul internet berasal dari jaringan komputer yang disebut dengan Arpanet. Internet diciptakan pada tahun 1969 oleh Kementerian Pertahanan Amerika Serikat yang bernama Department of Defense Advanced Research Projects Agency (DARPA).

Misi awalnya sederhana, yaitu mencoba menggali teknologi sumber jaringan yang dapat menghubungkan para peneliti dengan berbagai sumber daya yang jauh seperti sistem komputer dan pangkalan data yang besar. Arpanet berhasil membantu membudidayakan sejumlah jaringan lainnya, yang kemudian saling berhubungan. Dua puluh lima tahun kemudian sistem ini berevolusi menjadi suatu organisme yang semakin luas perkembangannya, yang mencakup puluhan juta orang dan ribuan jaringan.2

Di dunia, jaringan internet sebenarnya sudah lama berkembang, tentunya lebih maju daripada di Indonesia. Meskipun demikian, internet di Indonesia berkembang dengan pesat. Dalam perkembangannya selain

       2

(17)

sebagai sumber informasi, internet juga berkembang sebagai media komunikasi dalam masyarakat. Perkembangan teknologi komunikasi dan informasi memungkinkan para penggunanya untuk berkomunikasi dengan banyak pilihan cara. Diantaranya email, forum, milis/group, situs jejaring sosial, blog, microblogging, dan masih banyak lagi bentuk-bentuk aplikasi lainnya dalam media internet.

Salah satu situs yang belakangan menjadi terkenal di kalangan masyarakat adalah situs microblogging Twitter. Situs yang berformat sebagai jaringan informasi ini berbentuk microblogging yang dapat memungkinkan penggunanya untuk berbagi informasi ke dalam bentuk 140 karakter tulisan. Sehingga karena hanya memiliki 140 karakter, Twitter juga sering disebut dengan istilah “sms internet”.

Twitter is a real-time information network that connects you to the latest information about what you find interesting. Simply find the public streams you find most compelling and follow the conversations. At Twitter, we believe that the open exchange of information can have a positive global impact. Every day we are inspired by stories of people using Twitter to help make the world a better place in unexpected ways.3

Situs Twitter merupakan sebuah jaringan informasi yang menghubungkan antar para penggunanya dengan informasi-informasi terbaru tentang hal-hal yang menarik minat mereka. Twitter merupakan cara yang sederhana untuk berdiskusi dengan sesama para penggunanya. Pihak Twitter percaya bahwa pertukaran informasi yang sifatnya terbuka tersebut dapat memberikan dampak yang positif. Setiap harinya mereka terinspirasi oleh cerita-cerita dari orang-orang yang mengunakan Twitter untuk membantu membuat dunia menjadi tempat yang lebih baik dengan cara-cara yang tidak terduga.

       3

(18)

Situs Twitter muncul tidak lama setelah situs jejaring sosial Facebook muncul dan menjadi terkenal di masyarakat. Situs Twitter termasuk ke dalam daftar 10 situs yang paling sering dikunjungi. Di Indonesia, jumlah penggunanya terus mengalami kenaikan yang pesat dalam satu tahun belakangan. Pada tahun 2010 diperkirakan jumlahnya hanya 500 ribuan pengguna, tetapi pada tahun 2011 mencapai lebih dari 5 juta pengguna. Dengan jumlah pemakai sebesar itu, Indonesia menduduki peringkat kedua negara dengan pemakai Twitter terbanyak di Asia.4

Faktanya, seiring dengan perkembangan situs tersebut masyarakat menganggap bahwa situs Twitter adalah situs jejaring sosial. Namun pada kenyataannya perusahaan pemilik Twitter menekankan bahwa Twitter sebenarnya bukanlah sebagai situs jejaring sosial atau social network. Kevin Thau, VP Business and Corporate Development Twitter pada saat presentasi Nokia World 2010 di UK mengatakan,

“Twitter is for news. Twitter is for content. Twitter is for information. Twitter is changing the very nature of news today. Journalists are sending their stories to Twitter and some are even publishing directly to Twitter. It’s also allowing everyday users to become journalists themselves by providing them with a simple mechanism to break news.”5

       4

SalingSilang.Com, “Indonesia Social Media Landscape, 3rd SalingSilang.com Report” http://www.slideshare.net/salingsilang/indonesia-social-media-landscape-h1-2011-3rd-salingsilangcom-report 15/07/2011/11.05

5

ReadWriteWeb.Com, “Twitter is Not a Social Network, Says Twitter Exec.”

(19)

Kevin Thau memproklamirkan bahwa fokus utama Twitter bukanlah pada aspek sosial, melainkan mekanisme pengiriman berita. Namun publik saat ini memiliki pemahaman yang berbeda sehingga pola penggunaan mereka pun ikut pula berubah.6 Demikian pula dengan Evan Williams, co-founder Twitter Inc. dalam KTT Web 2.0 yang diadakan di San Fransisco pada 20-22 Oktober 2009, mengatakan :

“What we have to do is deliver to people the best and freshest most

relevant information possible. We think of Twitter as it’s not a

social network, but it’s an information network. It tells people what

they care about as it is happening in the world.”7

Evan Williams menekankan bahwa Twitter bukanlah social

network atau situs jejaring sosial. Menurutnya, Twitter adalah situs

microblogging yang memuat konten, sumber berita, dan informasi. Twitter

memberitahukan kepada publik apa yang sedang terjadi di seluruh penjuru dunia. Demikian pula pada penelitian yang dilakukan oleh Haewoon Kwak, Changhyun Lee, Hosung Park, dan Sue Moon dari Department of Computer Science, KAIST, Korea dengan judul What is Twitter, a Social Media or News Media?, menyebutkan bahwa :

       6

Inilah.Com, “Twitter Bukan Situs Jejaring Sosial”

http://www.inilah.com/read/detail/821601/twitter-bukan-situs-jejaring-sosial/ 5/01/2011/09.00

7

Youtube.Com, “Web 2.0 Summit 2010 : Evan Williams, A Conversation with Evan Williams” Wawancara John Battele dari Tim O’Reilly dengan Evan Williams, co-founder Twitter Inc. pada KTT Web 2.0 (San Fransisco, 20 Oktober 2009)

(20)

“Twitter shows a low level of reciprocity; 77.9% of user pairs with any link between them are connected one-way, and only 22.1%

have reciprocal relationship between them... We collected CNN

Headline News of our Twitter data collection period and conducted preliminary analysis. From a subset of trending topics that we have matched against CNN Headline News more than half the time CNN was ahead in reporting. However, some news broke out on Twitter before CNN and they are of live broadcasting nature (e.g., sports matches and accidents). Our preliminary results confirms the role of Twitter as a media for breaking news in a manner close to omnipresent CCTV for collective intelligence.”8

Dalam penelitian yang dipresentasikan pada Konferensi Internasional World Wide Web ke-19 itu disebutkan bahwa hubungan reaksi timbal balik pada Twitter cukup rendah, 77,9% dari penggunanya hanya menunjukkan reaksi yang bersifat satu arah sedangkan hanya 22,1% saja yang menunjukkan hubungan timbal balik antar sesama penggunanya. Sementara itu Trending Topic (TT), yang menjadi topik perbincangan hangat di Twitter hampir tidak ada bedanya dengan headline berita yang disiarkan di CNN, bahkan sebelum CNN memberitakannya, berita tersebut sudah terlebih dahulu menyebar di Twitter. Hal tersebut secara tidak langsung mengindikasikan bahwa situs Twitter lebih tepat disebut sebagai “information network” daripada “social network”.

       8

(21)

B. Rumusan Masalah

Apakah telah terjadi alih fungsi situs microblogging Twitter dan masih berlakukah fungsi utama Twitter yaitu sebagai tempat berbagi informasi bagi para penggunanya?

C. Tujuan

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah telah terjadi alih fungsi situs microblogging Twitter dan masih berlakukah fungsi utama Twitter sebagai tempat berbagi informasi bagi para penggunanya.

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat secara teoritis adalah hasil penelitian ini diharapkan sebagai rangka pengembangan ilmu teknologi informasi dan komunikasi serta dapat menjadi sumbangan pemikiran dalam melakukan penelitian-penelitian di masa yang akan datang terutama yang berkaitan dengan komunikasi dengan menggunakan media internet.

(22)

E. Landasan Teori

1. Penggunaan Media

Penggunaan media adalah cara khalayak dalam mengkonsumsi atau menggunakan suatu media, indikatornya antara lain:

a. Frekwensi, yakni tingkat keseringan menggunakan media.

b. Intensitas, yakni tingkat kedalaman pemakaian terhadap isi media.

c. Durasi, yakni lamanya menyaksikan acara.9

Dikutip dalam buku Media Effects and Beyond, Rosengren menjelaskan aspek-aspek dan faktor-faktor penentu penggunaan media.

Regardless of the medium chosen, any student of individual media use must distinguish between at least four aspects of that use:

a. Amount of use (in terms of units of time spent or units of media content used).

b. Type or genre of media content used and preferred (news,

editorials, soap operas, etc).

c. Type of relation established with the content used

(identification, para-social interaction, etc).

d. Type of context of media use (alone or with somebody else, media use being primary or secondary activity, etc).10

       9

(23)

Berdasarkan penjelasan di atas, terlepas dari media yang dipilih, setiap orang menggunakan setiap media dengan membedakan antara sedikitnya empat aspek penggunaannya, yaitu:

a. Jumlah penggunaan (dalam hal ini adalah waktu yang dihabiskan atau konten apa saja yang dikonsumsi pada media yang digunakan).

b. Jenis atau genre konten media yang digunakan dan disukai (berita, editorial, opera sabun, dan lain-lain).

c. Tipe hubungan muncul sesuai dengan isi yang digunakan (identifikasi, interaksi parasosial, dan lain-lain).

d. Jenis konteks menggunakan media (sendiri atau dengan orang lain, menggunakan media kegiatan utama atau sekunder sedang, dan lain-lain).

Sementara itu menurut Elizabeth Paton (2011) yang dikutip dalam Jurnal Internasional menyebutkan,

“Focusing on Australian fiction writers, this research found

that media use was an important (but not the sole) component

        10

(24)

in developing their interest in writing, learning their craft, and

generating and testing ideas.”11

“Berfokus pada penulis fiksi Australia, penelitian ini menemukan bahwa penggunaan media adalah komponen yang sangat penting (tapi bukan satu-satunya) dalam mengembangkan minat masyarakat dalam menulis, belajar, dan menghasilkan ide-ide.”

Rosengren memiliki pendapat bahwa adanya hubungan antara basic needs (kebutuhan dasar) dengan motif penggunaan media dan dengan karakteristik individu dan lingkungan sosial dimana ia berada. Tingkatan kebutuhan yang dimaksud dapat dilihat pada apa yang disampaikan oleh Elihu Katz yaitu :

1. Cognitive Needs (memperoleh informasi, pengetahuan, dan

pengertian)

2. Affective Needs (pemenuhan kebutuhan emosi dan estetika) 3. Personal Integration Needs (kredibilitas, konfiden, status,

dan stabilitas)

4. Social Integration Needs (kontak dengan famili, kawan, dan

penerimaan oleh lingkungan)

5. Tention and Relax Needs (kebutuhan untuk melepas

kejenuhan, rileks, hiburan, sesuatu yang berubah/berbeda dari rutinitas)12

       11

Elizabeth Paton, Communication and Creativity : How does Media Usage Influence Those Who

Create Media Text (International Journal of Communication, Vol.5, 2011) hlm.101

12

Werner Severin and James Tankard, Communication Theories : Origin Methods and Uses in

(25)

Sementara itu, Perse and Courtright mengidentifikasikan 11 jenis Needs (kebutuhan) baik dalam komunikasi massa maupun komunikasi antar personal, yaitu:

1. To relax (rileks)

2. To be entertained (terhibur)

3. To forget work or other things (melupakan pekerjaan atau

hal-hal lainnya)

4. To have to do with friends (bisa dilakukan bersama

teman-teman)

5. To pass the time away (membunuh waktu)

6. To feel excited (merasa gembira)

7. To feel less lonely (mengusir kesepian)

8. To satisfy a habit (memuaskan kebiasaan)

9. To learn things about myself and others (belajar hal-hal

tentang diri sendiri dan yang lain)

10.To let others know I care about their feelings (membiarkan orang tahu bahwa saya peduli dengan perasaannya)

11.To get someones to do something for me (agar seseorang

melakukan sesuatu untuk saya)13

2. Komunikasi Massa

Salah satu pengertian paling mudah dari komunikasi massa adalah komunikasi melalui media massa. Tentu saja pengertian semacam ini sama sekali tidak memadai. Diperlukan penjelasan

       13

(26)

mengenai karakter-karakter khusus yang konkret untuk mengenali dan melakukan analisa atas komunikasi massa.

Definisi komunikasi massa yang paling sederhana dikemukakan oleh Bittner yaitu, “Komunikasi massa adalah pesan yang dikomunikasikan melalui media massa pada sejumlah besar orang (mass communication is messages communicated through a mass medium to a large number of people)”.14 Dari definisi tersebut dapat diketahui bahwa komunikasi massa itu harus menggunakan media massa. Jadi sekalipun komunikasi itu disampaikan kepada khalayak yang banyak apabila tidak menggunakan media massa maka hal tersebut tidak dapat dikatakan sebagai komunikasi massa.

Definisi komunikasi massa yang lain yang lebih terperinci dikemukakan oleh Gerbner. Menurut Gerbner (1967),“Mass communication is the technologically and institusionally based

production and distribution of the most broadly shared continous flow

of messages in industrial societies”.15

Dari definisi Gerbner di atas digambarkan bahwa komunikasi massa itu menghasilkan suatu produk berupa pesan-pesan komunikasi. Produk tersebut disebarkan, didistribusikan kepada khalayak luas secara terus-menerus dalam jarak waktu yang tetap, misalnya harian,       

14

Elvinaro Ardianto dkk. Op. Cit. hlm.3

15

(27)

mingguan, atau bulanan. Proses memproduksi pesan tidak dapat dilakukan oleh perorangan, melainkan harus oleh lembaga dan membutuhkan suatu teknologi tertentu, sehingga komunikasi masaa akan banyak dilakukan oleh masyarakat industri.

Para pakar mengemukakan tentang sejumlah fungsi komunikasi massa kendati dalam setiap itemnya terdapat kesamaan dan perbedaan. Fungsi komunikasi menurut Dominick (2001) terdiri dari surveillance (pengawasan), interpretation (penafsiran), linkage (keterkaitan), transmission of values (penyebaran nilai), dan

entertainment (hiburan).16 Sementara itu Effendy (1993)

mengemukakan fungsi komunikasi massa secara umum adalah :

a. Fungsi informasi

b. Fungsi pendidikan

c. Fungsi mempengaruhi17

Sebagai sebuah institusi sosial, media massa selalu dilanda perubahan. Perubahan itu terutama berkaitan dengan perkembangan teknologi komunikasi. Sejumlah ahli termasuk Marshal McLuhan telah mencoba membagi berbagai masa di dalam kehidupan manusia dalam kaitannya dengan teknologi komunikasi.

       16

Elvinaro Ardianto dkk. Op. Cit. hlm.14

17

(28)

1. Masa pertama adalah apa yang disebut McLuhan sebagai tribal epoch, yakni masa ketika komunikasi antarmanusia dilakukan melalui lisan.

2. Pada masa selanjutnya, literate epoch, manusia mulai menggunakan konvensi alfabetik alam menyampaikan pesan. Pada masa komunikasi tulis ini, proses komunikasi bersandar pada sistem simbol yang memungkinkan manusia tidak harus bertatap muka tatkala berkomunikasi.

3. Masa selanjutnya adalah print epoch atau masa cetak. Masa ini ditandai dengan komunikasi melalui barang cetakan. Meksipun di masa sebelumnya proses menulis telah ada, namun mode berkomunikasi dengan tulisan tercetak masih belum muncul. Ketika Johannes Guttenberg menemukan mesin cetak, dimulailah sebuah model komunikasi dengan menyandarkan diri pada tulisan yang dicetak secara luas. 4. Setelah itu manusia memasuki masa electronic epoch, yakni

ketika mulai muncul telegraf. Pada masa ini, dominasi tulisan cetak sebagai alat komunikasi usai sudah. Masa elektronik ini makin berkembang tatkala radio dan televisi ditemukan.18

Tentu saja McLuhan belum sampai pada prediksi mengenai sebuah teknologi komunikasi massa baru setelah masa elektronik. Mengikuti pola pikir yang dibangun oleh McLuhan, maka kita juga bisa menyebut telah hadir era baru dalam berkomunikasi ketika internet muncul. Berkait dengan kemunculan internet sebagai teknologi komunikasi baru, menarik untuk melihat pandangan Roger Fidler mengenai transformasi dari media massa lama menuju media komunikasi baru. Fidler mengungkapkan, ada sejumlah prinsip yang bisa memandu kita untuk memahami transformasi tahap lanjut dari

       18

(29)

media arus utama dan juga kemunculan komunikasi melalui media komputer. Kehadiran internet merupakan sesuatu yang terelakkan. Sebagai bagian dari mediamorfosis, internet tidak muncul secara tiba-tiba. Jejak historisnya cukup panjang untuk dilacak ke belakang.19

3. Teknologi Komunikasi dan Informasi

Teknologi informasi dan komunikasi merupakan gabungan dari teknologi informasi dan teknologi komunikasi. Teknologi informasi meliputi cara-cara dan peralatan untuk memperoleh, mengolah, dan menghasilkan informasi, sedangkan teknologi komunikasi meliputi cara-cara dan peralatan untuk melakukan komunikasi.20

Penyebaran informasi dalam masyarakat modern biasanya menggunakan teknologi, khususnya teknologi komunikasi. Pada umumnya teknologi diberi pengertian sebagai penerapan ilmiah dan sistematik pada kegiatan-kegiatan praktis. Jika ilmu pengetahuan dan sains diartikan sebagai sarana untuk memahami lingkungan alam, maka teknologi adalah sarana untuk mengendalikan dan memanfaatkannya. Keduanya sangat penting, bukan hanya dalam       

19

Roger Fidler, Mediamorfosis: Memahami Media Baru, penterjemah Hartono Hadikusumo (Yogyakarta : Bentang, 2003) hlm.44

20

(30)

proses peningkatan produksi tetapi juga untuk mempertahankan dan melipatgandakan peningkatan itu.21

Pada sisi lain teknologi juga dipandang sebagai instrumen. Meskipun sebagai instrumen tetapi kehadirannya tidak pasif. Teknologi hadir tidak atas kemauannya sendiri. Ia dihadirkan dan diinginkan oleh manusia, yang mencipta dan memakainya. Pada waktu ia tercipta maka ia akan berubah menjadi fungsi.22 Oleh karena teknologi merupakan fungsi, maka pilihan jenis teknologi juga bergantung dari manfaat apa yang hendak diambil dari pemakaian teknologi tersebut. Jika pemakaian teknologi dimaksudkan untuk meningkatkan dan melipatgandakan peningkatan produksi, maka pilihan akan jatuh pada teknologi jenis “Hi-Tech” atau “Hard-Tech” (teknologi tinggi dan teknologi keras). Jika pemakaian teknologi hanya untuk memenuhi kebutuhan dasar saja maka yang dipilih adalah “Lo-Tech” atau “Soft-“Lo-Tech” (teknologi madya). Masing-masing jenis

teknologi ini mempunyai karakter sendiri-sendiri.23

Teknologi komunikasi menurut Rogers adalah perangkat keras, struktur-struktur organisasional, dan nilai-nilai sosial dengan mana individu mengumpulkan, mengolah, dan saling bertukar informasi dengan individu lain. Sedang teknologi informasi mencakup sistem-      

21

Mas’oed dan Nasikun dalam Mursito BM. Op. Cit. hlm.135

22

Wignsoebroto dalam Mursito BM. Op. Cit. hlm.136

23

(31)

sistem komunikasi seperti satelit siaran langsung, kabel interaktif dua arah, penyiaran bertenaga rendah (low power broadcasting), komputer (termasuk personal-computer dan komputer genggam), dan televisi (termasuk video disk dan video cassette).24

Maknanya adalah teknologi komunikasi dan informasi telah melipatgandakan kemampuan kita untuk menerima, memproses, dan menyiarkan informasi. Teknologi komunikasi memungkinkan manusia dapat saling berhubungan dan memenuhi kebutuhan akan informasi dan komunikasi hampir tanpa batas. Jarak dan waktu tidak lagi merupakan kendala serius dalam berkomunikasi. Dalam kerangka peningkatan kapasitas dan jumlah informasi akibat kepesatan perkembangan teknologi komunikasi, orang menyebutnya sebagai revolusi komunikasi. Timbul bentuk masyarakat baru dengan berbagai sebutan yaitu post-capitalism, post-ideological, post-modernism, atau seperti Daniel Bell menyebutnya sebagai post-industrial. Namun dari sekian banyak sebutan itu yang paling populer adalah dari pendapat Toffler yang menyebutnya sebagai masyarakat informasi.25

4. Media Baru (New Media)

Secara singkat media baru dapat diartikan sebagai media yang terbentuk dari kegiatan interaksi antara manusia dengan       

24

Ibid. hlm.137 

25

(32)

komputer khususnya internet. Media baru merupakan istilah yang dimaksudkan untuk melingkupi kemunculan digital, komputer, atau jaringan teknologi informasi dan komunikasi pada sekitar akhir abad ke-20.

“So while a person using the term ‘new media’ may have one

thing in mind (the Internet), others may mean something else

(digital TV, new ways of imaging the body, a virtual

environment, a computer game or a blog).” 26

Yang termasuk dalam media baru adalah internet beserta aplikasi-aplikasi di dalamnya seperti website, blog, online social network, online forum, multimedia komputer, komputer games, TV digital atau aplikasi lain yang menggunakan komputer sebagai medianya.

Menurut Jan Van Dijk dalam bukunya The Network Society menyebutkan “new media are media which are both integrated and interactive and also use digital code at the turn of the 20th and 21st

centuries.” Dengan kata lain, media baru adalah media yang memiliki

tiga karakteristik utama, yaitu integrasi, interaktif, dan digital.27

       26

Martin Lister et.all, New Media: a Critical Introduction 2nd Edition (New York : Routledge, 2009) hlm.12 

27

(33)

Media baru menurut Feldman memiliki lima karakteritik yang dapat dilihat, yaitu :

1) Media baru bersifat manipulable. Media baru bisa diadaptasikan dengan berbagai kreativitas, bisa disimpan dalam jangka waktu yang lama, bisa disampaikan dan digunakan sewaktu-waktu sesuai kebutuhan. Tidak jarang hal ini seringkali mendapat tanggapan negatif dan menjadi perdebatan, karena media baru memungkinkan setiap orang untuk memanipulasi dan merubah berbagai data dan informasi dengan bebas.

2) Media baru bersifat networkable. Artinya, konten-konten yang terdapat dalam media baru dapat dengan mudah di-share dan dipertukarkan antar pengguna lewat jaringan internet yang tersedia. Karakteristik ini dapat disebut sebagai kelebihan, karena media baru membuat setiap orang dapat terkoneksi dengan cepat dan memberi solusi terhadap kendala jarak dan waktu antar pengguna.

3) Media baru bersifat compressible. Konten-konten yang ada dalam media baru dapat diperkecil ukurannya sehingga kapasitasnya dapat dikurangi. Hal ini memberi kemudahan untuk menyimpan konten-konten tersebut dan men-share kepada orang lain.

(34)

memerlukan satu PC yang terkoneksi dengan jaringan internet untuk dapat menyimpan berbagai informasi dari berbagai penjuru dunia dalam PC tersebut.

5) Media baru bersifat imparsial. Konten-konten yang ada dalam media baru tidak berpihak pada siapapun dan tidak dikuasai oleh segelintir orang saja. Karena itulah media baru seringkali disebut sebagai media yang sangat demokratis, karena kapitalisasi media tidak berlaku lagi. Setiap orang dapat menjadi produsen dan konsumen secara bersamaan dan setiap pengguna dapat berlaku aktif disana.28

Dalam media baru interactivity semakin terlihat nyata. Masyarakat dituntut untuk mampu menyeleksi pesan dari sebegitu banyak pilihan informasi yang bukan lagi dalam hitungan hari disediakan oleh media namun dalam hitungan detik media dapat memberikan banyak pilihan informasi. Dalam pandangan kontemporer, proses dimana sumber informasi dan penerima informasi saling memberikan kontribusi dalam penciptaan makna lebih ditekankan. Karena memang beberapa hal yang fundamental dalam fungsi media telah mengalami perubahan pada era media baru ini. New media adalah media yang berbasis teknologi komputer, kemajuan

teknologinya baik dari segi hardware dan software membuat internet

       28

(35)

semakin mutakhir saja. Para peneliti komunikasi dan media mulai tertarik dengan penelitian-penelitian mengenai perbedaan antara old media dan new media. Daya tarik new media dirasa sangat hebat,

tawaran-tawaran seperti kecepatan, interaktifitas, jaringan luas dan akses yang lebih bersifat pribadi membuatnya dapat berkembang dengan cepat. Perbandingan antara new media dapat dilihat dari menurunnya angka data-data survey beberapa negara tentang penggunaan atau penjualan old media.29

Internet

Saat internet muncul pada penghujung abad 21, pengguna internet dan masyarakat luas masih mengidentifikasikan internet sebagai perkembangan teknologi komputer semata atau “internet is tools not medium”. Anggapan ini tidak hilang ketika fasilitas dan fitur

internet (e-mail, chatting dan browser atau web) digunakan oleh banyak orang untuk berkomunikasi. Internet jika dapat digambarkan dengan mudah, yakni dimana komputer dengan komputer yang lain dapat terhubung melewati sebuah jaringan, yang mengijinkan mereka untuk berkomunikasi, berinteraksi, bertukar data dan lain-lain. New media berawal dari bentuk komunikasi bermedia komputer atau

computer-mediated communication (CMC). Kemudian menjadi sebuah

       29 

Ayu Astria, “Makalah Akhir Mata Kuliah Media, Budaya, dan Masyarakat”,

(36)

bentuk baru media, bentuk baru dari komunikasi, yang disebut sebagai media baru.30

Menurut Laquey, internet merupakan jaringan longgar dari ribuan komputer yang menjangkau jutaan orang di seluruh dunia. Misi awalnya adalah menyediakan sarana bagi para peneliti untuk mengakses data dari sejumlah sumber daya perangkat keras komputer yang mahal. Namun, sekarang internet telah berkembang menjadi ajang komunikasi yang sangat cepat dan efektif, sehingga telah menyimpang jauh dari misi awalnya. Dewasa ini, internet telah tumbuh menjadi sedemikian besar dan berdaya sebagai alat informasi dan komunikasi yang tak dapat diabaikan.31 Dalam Jurnal Internasional Jordan menyebutkan,

The Internet, created in 1969 by the Department of Defense Advanced Researh Projects Agency, was designed to offer file transfer service. Taking advantage of openly published rules of operation and freely distributed software, many research and educational institutions attached their computers to the Internet during the 1970s. The network has largely blossomed, however, due to the introductions of personal computers during the 1980s and the development of the World Wide in the 1990s. In the U.S., approximately 58% of households have Internet access. The Internet is now in the process of transitioning toward an architecture that can more efficiently support real-time applications such as voice and video.32

       30

Ibid.

31

Elvinaro Ardianto. Op. Cit. hlm.150-151 

32

(37)

Asal mula internet tercipta oleh suatu ledakan tak terduga pada tahun 1969, yaitu dengan lahirnya Arpanet, suatu proyek eksperimen Kementerian Pertahanan Amerika Serikat bernama DARPA (Department of Defense Advanced Research Projects Agency). Misi awalnya sederhana yaitu mencoba menggali teknologi jaringan yang dapat menghubungkan para peneliti dengan berbagai sumber daya yang jauh seperti sistem komputer dan pangkalan data yang besar. Arpanet berhasil membantu membudidayakan sejumlah jaringan lainnya, yang kemudian saling berhubungan. Dua puluh lima tahun kemudian sistem ini berevolusi menjadi suatu organisme yang semakin luas perkembangannya, yang mencakup puluhan juta orang dan ribuan jaringan. Bahkan sekarang aplikasi berupa suara dan video pun dapat ditransfer dengan mudahnya antar para penggunanya.

(38)

berbagai sumber daya bermanfaat dan semakin banyak penumpangnya.33

Berkembang dari inovasi teknologi militer yang hanya digunakan oleh segelintir orang, pengguna internet pada awal 1990-an melonjak dari puluhan ribu menjadi hampir satu milyar dalam satu dekade berikutnya. Dan membuatnya menjadi inovasi teknologi yang mungkin berdifusi paling cepat dalam sejarah manusia modern. Tahun 2007 ada sekitar 1,173 milyar pengguna Internet di seluruh dunia (sekitar 17,8% penduduk bumi) dan angka ini mencapai 1,966 milyar (sekitar 28,7% penduduk bumi) pada tahun 2010.34

Melonjaknya pengguna ini tentu berkaitan erat dengan makin banyaknya hal yang dapat dilakukan melalui internet, mulai dari membaca berita hingga transaksi keuangan, mulai dari mengirim email hingga menghadiri kuliah jarak jauh. Dalam kurang dari dua dekade terakhir, internet berkembang menjadi apa yang disebut dengan istilah multiplatform. Menurut O’Reilly perkembangan terbesar adalah Web 2.0, yaitu transformasi (dari teknologi Web 1.0) yang memungkinkan pengguna internet mempunyai kontrol sendiri terhadap data apapun yang akan diunggah. Bukan hanya itu saja tetapi dengan transformasi

       33

Elvinaro Ardianto, Op. Cit. hlm.151

34

(39)

tersebut Web 2.0 mampu melayani sejumlah besar pengguna sekaligus dan secara teknis dapat memudahkan transfer data antar aplikasi.35

Kaplan dan Haenlein mengemukakan bahwa berbagai aplikasi Web 2.0 tersebut dirancang dengan dua feature utama: yang pertama, kemampuan berjejaring dan berinteraksi bagi para penggunanya, dan yang kedua memungkinkan para penggunanya untuk mengisi sendiri aplikasi tersebut. Sejak munculnya fasilitas blog, Wiki, Flickr, Youtube, hingga Facebook dan Twitter, para pengguna atau users lah yang aktif yang menentukan sendiri apa yang ingin disampaikannya dan ditempatkan sebagai bagian dari sebuah jejaring besar.36

Di negara Indonesia, dari sisi pengguna (users dan subscribers), Indonesia sebenarnya tertinggal dibandingkan negara lain

dengan hanya kurang dari 5% populasi (total sekarang 240 juta) yang menggunakan Internet. Namun prosentase yang kecil ini, sebenarnya cukup besar secara nominal. Menurut Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJJI) pengguna Internet terus bertambah secara signifikan, melonjak lebih dari 770% selama periode 1998-2002, dari 0,5 juta menjadi 4,5 juta. Pada tahun 2005 angka ini menjadi 16 juta, 20 juta pada 2007, dan melampaui 30 juta pada 2010. Dari perhitungan

       35

Ibid.

36

(40)

kasar, saat ini diperkirakan ada lebih dari 45 juta pengguna Internet di tanah air.37

Internet termasuk dalam media baru yang di dalamnya terdapat aplikasi-aplikasi dan fitur-fitur yang dapat memudahkan kehidupan manusia dalam berkomunikasi dan berinteraksi. Aplikasi-aplikasi tersebut seperti misalnya antara lain,

a. Website

Website atau situs merupakan kumpulan halaman yang menampilkan informasi data, teks, gambar, data animasi, suara, dan gabungan dari semuanya, baik yang bersifat statis maupun dinamis yang membentuk suatu rangkaian bangunan yang saling terkait dengan jaringan-jaringan halaman (hyperlink). Kumpulan dari halaman-halaman situs/link biasanya terangkum dalam sebuah domain atau subdomain yang tempatnya berada di dalam World

Wide Web (WWW) di internet.38

b. Blog

Blog atau web log adalah salah satu bentuk aplikasi internet yang memuat catatan informasi dengan susunan berdasarkan urutan waktu (kronologis) yang dapat di update secara berkala. Isi dan       

37

Ibid. hlm.110

38

(41)

tema catatan dalam blog bisa apa saja tergantung dari tujuan si pembuat blog. Blog dapat dirangkum sebagai kumpulan website pribadi yang memungkinkan para pembuatnya menampilkan berbagai jenis isi pada web dengan mudah, seperti karya tulis, kumpulan link internet, dokumen-dokumen (file-file Word,PDF,dll), gambar ataupun multimedia.39

c. Microblogging

Microblogging merupakan blog multimedia yang memungkinkan penggunanya untuk mengirimkan teks singkat, foto, atau audio agar dipublikasikan kepada khalayak umum atau terbatas pada sesama anggota. Teks yang dipublikasikan relatif singkat, biasanya berisi sebaris kalimat mengenai keaadaan, mood, komentar singkat tentang sesuatu, atau status singkat yang menjelaskan apa yang sedang dilakukan sang pengguna. Contoh microblogging yang populer saat ini adalah Twitter dan Plurk. Pada Twitter, jenis microblogging ini hanya memuat sebatas 140 karakter saja.40 Disebut micro karena dalam microblogging anda hanya bisa memuat dalam karakter yang terbatas, sementara di

       39

Blog.BukuKita.Com, “Apa itu Blog?”, http://blog.bukukita.com/?nav=helpArtiBlog 9/01/2012/11.34

40

(42)

blog anda bisa memuat sebanyak mungkin karakter yang diinginkan.

d. Social network (jejaring sosial)

Social network atau jejaring sosial merupakan layanan berbasis

web yang memungkinkan individu diantaranya dapat membuat dan men-share profil/identitas pemakainya, mengartikulasikan daftar pengguna lain dengan siapa saja yang mereka kehendaki, dan juga memungkinkan penggunanya untuk melintasi koneksi jaringan dalam sebuah sistem.41

e. Chatting

Chatting adalah suatu aplikasi dalam internet untuk berkomunikasi langsung sesama pemakai internet yang sedang online (yang sedang sama-sama menggunakan internet). Komunikasi bisa berupa teks (text chat) atau suara (voice chat). Anda mengirim pesan dengan teks atau suara kepada orang lain yang sedang online, kemudian orang yang dituju membalas pesan anda dengan teks atau suara, demikian seterusnya.42

f. Email

       41

Danah M. Boyd and Nicole B. Ellison, Social Network Sites: Definition, History, and

Scholarship (Journal of Computer Mediated Communication, 2007) 

42

(43)

Email atau electronic mail diartikan sebagai cara pengiriman data, file teks, foto digital, atau file-file audio dan video dari satu komputer ke komputer lainnya dalam suatu jaringan komputer (internet).43 Atau dalam istilah praktisnya adalah sarana surat menyurat secara elektronis.

Selain yang telah disebutkan di atas masih banyak lagi aplikasi-aplikasi internet lainnya. Dalam buku yang berjudul Media Now, Straubhar and LaRose (2008) menyebutkan beberapa aplikasi atau fasilitas yang terdapat dalam internet yakni elektronic publishing (penerbitan elektronik), entertainment (hiburan), communities (komunitas), blog, search engine, dan beragam aplikasi lainnya termasuk download dan upload data.44

5. Informasi

Buletin UNIDO, United Nations, New York (1986) memuat artikel yang menyatakan bahwa: Thinking and Communication are Information. Hal ini dapat diartikan bahwa proses berfikir dan

komunikasi adalah informasi. Proses berpikir merupakan proses yang kita kenal sebagai proses komunikasi intra-pribadi (intrapersonal

       43

AnneAhira.Com, “Pengertian Email”, http://www.anneahira.com/pengertian-email.htm 9/01/2012/12.27

44

(44)

communication). Di dalam proses berpikir dan proses komunikasi akan

menghasilkan informasi.45

Sementara itu, Claude E. Shannon dan Warren Weaver (1949) mendefinisikan informasi sebagai berikut: What is information? Patterner matter-energy that affects the probabilities of alternatives

available to an individual making decision. (Informasi adalah energi

yang terpolakan, yang mempengaruhi individu dalam mengambil keputusan dari kemungkinan pilihan-pilihan yang ada).46

Secara umum definisi informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi penerimanya dan bermanfaat dalam mengambil keputusan saat ini atau mendatang. Informasi dapat mengenai data mentah, data tersusun, kapasitas sebuah saluran komunikasi, dan sebagainya. Informasi memperkaya penyajian, mempunyai nilai kejutan, atau mengungkap sesuatu yang penerimanya tidak tahu atau tidak menyangka. Informasi mengurangi ketidakpastian. la mengubah kemungkinan-kemungkinan hasil yang di harapkan dalam sebuah situasi keputusan dan karena itu mempunyai nilai dalam proses keputusan.47

       45

 Wiryanto, Pengantar Ilmu Komunikasi (Jakarta : PT Grasindo, 2004) hlm.29 

46

Ibid.

47

Elearning Gunadarma, “Pengantar Sistem Informasi”,

(45)

Ketika seseorang membaca surat kabar yang memberitakan bahwa mulai bulan depan tarif listrik naik, atau dalam kehidupan sehari-hari seorang teman memberitahukan tentang rencana pesta pernikahannya tahun ini. Dua contoh tersebut bisa dikatakan sebagai informasi yang informatif. Suatu pernyataan atau suatu observasi adalah informatif jika ia memberikan kepada kita sesuatu yang belum kita ketahui. Informasi mengubah seseorang dari tidak mengetahui menjadi mengetahui. Tidak semua informasi bersifat informatif. Muatan informasi bukan hanya terletak pada isi tetapi juga menyangkut bagaimana informasi tersebut disampaikan, tujuan, serta maksud dibalik dinyatakannya informasi tersebut.48

Menurut Darmawan (2008) sebagai pemahaman terhadap informasi berikut ada beberapa definisi informasi, diantaranya :

• Informasi merupakan hasil dari pengolahan data, akan tetapi tidak semua hasil dari pengolahan tersebut dapat menjadi informasi.

• Informasi merupakan data yang telah mengalami pengolahan.

• Informasi memberikan makna

• Informasi berguna atau bermanfaat

• Informasi merupakan bahan pembuat keputusan49

       48

Mursito BM. Op. Cit. hlm.130

49

(46)

Dalam artikelnya yang berjudul Mengenal Teknologi Informasi, Deni Darmawan, dosen di Universitas Pendidikan Indonesia

(UPI) Bandung ini menjelaskan ciri-ciri dan karakteristik informasi yang bisa memberikan makna bagi pengguna, diantaranya:

1) Amount of Information (kuantitas informasi), dalam arti bahwa informasi yang diolah oleh suatu prosedur pengolahan informasi mampu memenuhi kebutuhan banyaknya informasi.

2) Quality of Information (kualitas informasi), dalam arti bahwa informasi yang diolah oleh sistem pengolahan tertentu mampu memenuhi kebutuhan kualitas informasi.

3) Recency of Information (informasi aktual), dalam arti bahwa

informasi yang diolah oleh sistem pengolahan tertentu mampu memenuhi kebutuhan informasi baru.

4) Relevance of Information (informasi yang relevan atau sesuai), dalam arti bahwa informasi yang oleh sistem pengolahan tertentu mampu memenuhi kebutuhan informasi secara relevan.

5) Accuracy of Information (ketepatan informasi), dalam arti

(47)

6) Autehnticity of Information (kebenaran informasi), dalam arti bahwa informasi yang dikelola oleh sistem pengolahan tertentu mampu memenuhi kebutuhan informasi yang benar.50

Dalam artikelnya, Darmawan juga menyebutkan 6 komponen informasi. Sebuah informasi bisa bermanfaat dan bisa memberikan pemahaman bagi orang yang menggunakannya, jika informasi tersebut memenuhi atau mengandung salah satu komponen dasarnya. Komponen atau jenis informasi tersebut adalah sebagai berikut.

a. Root of Information, yaitu komponen akar bagian dari informasi

yang berada pada tahap awal keluaran sebuah proses pengolahan data. Misalnya yang termasuk ke dalam komponen awal ini adalah informasi yang disampaikan oleh pihak pertama.

b. Bar of Information, merupakan komponen batangnya dalam suatu

informasi, yaitu jenis informasi yang disajikan dan memerlukan informasi lain sebagai pendukung sehingga informasi awal tadi bisa dipahami. Contohnya jika anda membaca headline dalam sebuah surat kabar, maka untuk memahami lebih jauh tentunya harus membaca informasi selanjutnya, sehingga maksud dari informasi yang ada pada headline tadi bisa dipahami secara utuh.

c. Branch of Information, yaitu komponen informasi yang bisa

dipahami jika informasi sebelumnya telah dipahami. Sebagai       

50

(48)

contoh adalah informasi yang merupakan penjelasan keyword yang telah ditulis sebelumnya, atau dalam ilmu eksakta seperti Matematika bentuknya adalah hasil dari sebuah uraian langkah penyelesaian soal dengan rumus-rumus yang panjang, biasanya disebut dengan hasil perhitungan. Adapun dalam bidang sosial, misalnya dapat berupa petunjuk lanjutan dalam mengerjakan atau melakukan sesuatu.

d. Stick of Information, yaitu komponen informasi yang lebih

sederhana dari cabang informasi, biasanya informasi ini merupakan informasi pengayaan pengetahuan. Kedudukannya bersifat pelengkap (suplement) terhadap informasi lain. Misalnya informasi yang muncul ketika seseorang telah mampu mengambil kebijakan/keputusan untuk menyelesaikan suatu proses kegiatan, maka untuk menyempurnakannya ia memperoleh informasi-informasi pengembangan dari keterampilan yang sudah ia miliki tersebut.

e. Bud of Information, yaitu komponen informasi yang sifatnya semi

micro, tetapi keberadaannya sangat penting sehingga di masa yang

(49)

bakat dan minat, cikal bakal prestasi seseorang, harapan-harapan yang positif dari seseorang dan lingkungan.

f. Leaf of Information, yaitu komponen informasi yang merupakan

informasi pelindung, dan lebih mampu menjelaskan kondisi dan situasi ketika sebuah informasi itu muncul. Biasanya informasi ini berhubungan dengan informasi mengenai kebutuhan pokok, informasi yang menjelaskan cuaca, musim, yang mana kehadirannya sudah pasti muncul.51

Mursito menyebutkan di samping informasi yang tidak informatif, ada pula informasi yang berlimpah. Informasi bisa tidak lengkap (atau kabur, memiliki struktur yang kurang jelas) atau bisa lengkap, tetapi bisa pula lebih dari lengkap atau lebih tepatnya berlimpah-limpah. Suatu bentuk informasi yang tidak lengkap bisa karena kekurangan bahan tetapi bisa pula karena disengaja. Pengertian informasi yang berlimpah berbeda pengertian dengan banjir informasi seperti yang populer dikenal masyarakat. Banjir informasi berhubungan dengan berkelebihannya volume dan frekuensi jenis informasi yang diterima publik. Hal ini berhubungan dengan banyak dan bervariasinya saluran/media, baik media konvensional seperti media massa, maupun media interaktif internet.

       51

(50)

Dengan membuka situs-situs di internet, seseorang akan mendapatkan banyak informasi, hampir tanpa batas, dengan banyak variasi dalam waktu singkat. Informasi berlimpah yang dimaksud di sini lebih bersifat kualitatif . Misalnya pada pernyataan,”Saya baru saja pulang dari Bali, sebuah pulau yang penduduknya kebanyakan beragama Hindhu, memiliki keindahan alam, dan terkenal karena seni tari dan patungnya”, pernyataan ini merupakan contoh informasi yang berlimpah bagi kebanyakan masyarakat Indonesia. Jika seandainya hanya diucapkan “Pulau Bali” saja, masyarakat sudah mengetahui keterangan berikutnya tentang Pulau dewata tersebut. Dengan kata lain informasi yang berlimpah sama sekali tidak menambahkan informasi baru.52

Aubrey Fisher mengemukakan tiga konsep informasi yaitu :

1) Informasi menunjukkan data atau fakta yang diperoleh selama proses komunikasi. Informasi dikonseptualisasikan sebagai kuantitas fisik yang dapat dipindahkan dari satu titik ke titik yang lain, individu satu kepada individu yang lain atau medium satu ke medium yang lain. Semakin banyak memperoleh fakta atau data, secara kuantitas seseorang juga memiliki banyak informasi.

2) Informasi menunjukkan makna data. Informasi merupakan arti, maksud atau makna yang terkandung dalam data. Peranan seseorang sangat dominan di dalam memberikan makna data. Suatu data akan mempunyai nilai informasi bila bermakna bagi seseorang yang menafsirkannya. Kemampuan seseorang untuk memberikan makna pada data akan menentukan       

52

(51)

kepemilikan informasi. Penafsiran terhadap data atau stimulus yang diterima otak akan menentukan kualitas informasi. Sebagai produk sebuah “pabrik” (otak kita), kualitas informasi sangat ditentukan oleh berbagai unsur yang digunakan untuk mengolah setiap stimulus yang masuk ke dalam diri seseorang melalui panca indera, kemudian diteruskan ke otak untuk diolah berdasarkan pengetahuan (frame of reference), pengalaman (field of experience), selera (frame of interest), dan keimanan (spiritual) seseorang. Semakin luas pengetahuan, pengalaman dan semakin baik selera dan moralitas, maka informasi yang dihasilkan akan semakin berkualitas. Proses di dalam otak kita tersebut dikenal sebagai proses intelektual (intelectual process).

3) Informasi sebagai jumlah ketidakpastian yang diukur dengan cara mereduksi sejumlah alternatif yang ada. Informasi berkaitan erat dengan situasi ketidakpastian. Keadaan yang semakin tidak menentu akan menimbulkan banyak alternatif informasi yang dapat digunakan untuk mereduksi ketidakpastian itu.53

Dalam masyarakat yang kehidupannya bergantung pada informasi, yang sering disebut dengan istilah masyarakat informasi, penguasaan terhadap format informasi sangat diperlukan. Jika kita hendak berkarya, memproduk sebuah format informasi, maka akan dimulai dengan tersedianya bahan, berupa kejadian atau fakta-fakta lain, kemudian kita olah dalam proses persepsi-interpretasi-simbolisasi, dan kita format dalam bahasa audio, visual, atau audio visual.54

       53

Wiryanto. Op. Cit. hlm.26

54

(52)

Menurut Rogers (1986) masyarakat informasi adalah suatu bangsa yang mayoritas angkatan kerjanya sudah menjadi pekerja informasi.55 Demikian pula seperti yang disebutkan oleh Straubhaar dan LaRose,

In an information society, the exchange of information is the predominant economic activity. Information workers produce, process or distribute information as their primary activity. Information workers include journalist, editors, computer programers, desktop publishing specialist, television producers, secretaries, public relations officer, advertising account executives, accounts and file clerks.

(Di dalam masyarakat informasi pertukaran informasi merupakan aktifitas ekonomi yang utama. Pekerja informasi adalah orang-orang yang pekerjaan pokoknya memproduksi, memproses, atau mendistribusikan informasi. Para pekerja informasi meliputi jurnalis, editor, redaktur, programer komputer, desktop publishing specialist, produser televisi, sekretaris, staf humas, marketing iklan, akuntan dan klerk).56

6. Situs Jejaring Sosial (Social Network)

(53)

"Any website designed to allow multiple users to publish content themselves. The information maybe on any subject and may be for consumption by (potential) friends, mates, employers, employees, etc. The sites typically allow users to create a "profile" describing themselves and to exchange public or private messages and list other users or groups they are connected to in some way. There maybe editorial content or the site may be entirely user-driven."

(Website yang didesign untuk para penggunanya yang berfungsi untuk mem-publish konten-konten yang mereka buat. Informasi tersebut dapat dilihat oleh teman-teman, saudara, dan rekan kerja mereka, dll. Tipe website ini memungkinkan para penggunanya untuk membuat profil pribadi yang mendeskripsikan tentang biodata hidup mereka dan dapat saling bertukar pesan secara publik ataupun pribadi, serta dapat mendata grup atau komunitas yang mereka buat. Dalam website ini juga memungkinkan para penggunanya untuk saling berdiskusi tentang suatu topik yang sedang dibahas).57

Situs jejaring sosial merupakan suatu struktur sosial yang dibentuk dari simpul-simpul (yang umumnya adalah individu atau organisasi) yang diikat dengan satu atau lebih tipe relasi seperti nilai, visi, ide, teman, keturunan, dll. Sementara menurut Boyd dan Ellison,

“We define social network sites as web-based services that allow individuals to: (1) construct a public or semi-public profile within a bounded system, (2) articulate a list of other users with whom they share a connection, and (3) view and traverse their list of connections and those made by others within the system. The nature and nomenclature of these connections may vary from site to site.”58

       57

Susan Barnes, “A Privacy Paradox: Social Networking in The United States”, http://www.firstmonday.org/issues/issue11_9/barnes/index.html 11/08/2011/19.30

58

Danah M. Boyd and Nicole B. Ellison, Social Network Sites: Definition, History, and

(54)

Dari penjelasan tersebut Boyd dan Ellison mendefinisikan bahwa situs jejaring sosial merupakan layanan berbasis web yang memungkinkan individu diantaranya dapat membuat dan men-share profil atau identitas pemakainya, mengartikulasikan daftar pengguna lain dengan siapa saja yang mereka kehendaki, dan juga memungkinkan penggunanya untuk melintasi koneksi jaringan dalam sebuah sistem.

(55)

sekitar tahun 2005. Diperkirakan ada 200 situs jejaring sosial yang menggunakan model jejaring sosial ini.59

Banyak layanan jejaring sosial berbasiskan web yang menyediakan kumpulan cara yang beragam bagi pengguna untuk dapat berinteraksi seperti chat, messaging, email, video, chat suara, share file, blog, diskusi grup, dan lain-lain. Umumnya jejaring sosial

memberikan layanan untuk membuat biodata dirinya. Pengguna dapat meng-upload foto dirinya dan dapat menjadi teman dengan pengguna lainnya. Beberapa jejaring sosial memiliki fitur tambahan seperti pembuatan grup untuk dapat saling sharing di dalamnya.

Menurut Mayfield terdapat tujuh bentuk media sosial, salah satu diantaranya adalah jejaring sosial (social network) yang memungkinkan penggunanya untuk membangun sendiri komunitas dan jaringannya seperti teman, rekan kerja, partner bisnis, keluarga, dan lain-lain. Situs jejaring sosial menduduki tempat cukup tinggi, walaupun bukan yang tertinggi dalam anak tangga pemakaian internet di Indonesia. Jumlah pengguna situs jejaring sosial terpopuler,

       59

Muhammad Ridwan Nawawi dkk, “Analisis dan Perancangan Aplikasi Jejaring Sosial

Penjualan Berbasis Web” http://pdmkebumen.blogspot.com/2011/02/jejaring-sosial-adalah.html

11/08.2011/19.17

(56)

Facebook, di Indonesia mencapai 34,298 juta, membuatnya menjadi nomor dua di dunia setelah Amerika Serikat.60

F. Kerangka Konsep

Social Network

Gambar 1. Bagan Kerangka Konsep

Bagan di atas menunjukkan skema kerangka pemikiran yang dihimpun oleh peneliti. Situs Twitter berangkat dari konsep sebagai information network atau jaringan untuk berbagi informasi, dalam hal ini

tentunya informasi yang dimaksud adalah informasi yang bersifat

       60

Yanuar Nugroho. Op. Cit. hlm.109-110

Information Network Twitter

Information Network

Teori Tingkatan Kebutuhan

(57)

informatif. Namun seiring dengan perkembangannya dalam pola penggunaannya di masyarakat situs ini berubah fungsi menjadi social network atau jejaring sosial yang lebih menekankan pada aspek sosial dan

pergaulan antar para penggunanya. Alih fungsi media yang terjadi didasarkan pada teori tingkatan kebutuhan penggunaan media yang mencakup cognitive needs, affective needs, personal integration needs, social integration needs, dan tention and relax needs. Tingkatan

kebutuhan tersebut memungkinkan khalayak untuk memaksimalkan potensi dari media yang digunakannya.

Fokus utama dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah benar telah terjadi alih fungsi penggunaan media pada situs Twitter dan masih berlakukah fungsi utama Twitter sebagai tempat untuk berbagi informasi.

G. Definisi Konseptual

Konsep merupakan abstraksi fenomena yang dirumuskan dari sejumlah karakteristik kejadian-kejadian, keadaan, dan kelompok individu tertentu. Pada penelitian ini konsep-konsep yang muncul dapat didefinisikan sebagai berikut :

(58)

Informasi adalah hasil pengolahan data yang memberikan arti dan manfaat. Tidak semua hasil pengolahan data dapat menjadi informasi, hasil pengolahan data yang tidak memberikan makna atau arti serta tidak bermanfaat bagi seseorang bukanlah merupakan informasi bagi orang tersebut. Suatu pernyataan atau suatu observasi dikatakan informatif jika ia memberikan kepada kita sesuatu yang belum kita ketahui. Informasi mengubah seseorang dari tidak mengetahui menjadi mengetahui dan juga mengurangi ketidakpastian. Tidak semua informasi bersifat informatif.

2. Tingkatan Kebutuhan Penggunaan Media 

Tingkatan kebutuhan yang dimaksud disampaikan oleh Elihu Katz yang mendasari motivasi individu dalam menggunakan media, yaitu cognitive needs, affective needs, personal integration needs, social

integration needs, dan tention and relax needs.

3. Situs Jejaring Sosial (Social Network)

(59)

dan lain-lain. Aspek utama dari jejaring sosial adalah aspek sosial yang menghubungkan antara sesama penggunanya.

4. Microblogging

Microblogging merupakan blog multimedia yang memungkinkan penggunanya untuk mengirimkan teks singkat, foto, audio, ataupun video agar dipublikasikan kepada khalayak umum atau terbatas pada sesama anggota. Disebut micro karena dalam microblogging pengguna hanya bisa memuat dalam karakter yang terbatas, sementara di blog dapat memuat sebanyak mungkin karakter yang diinginkan. 

H. Metodologi Penelitian

1. Jenis Penelitian

(60)

mempersyaratkan suatu usaha dengan keterbukaan pikir untuk merumuskan obyek yang sedang dipelajari. 61

Format deskriptif bertujuan untuk menggambarkan, meringkaskan berbagai kondisi, situasi, atau variabel yang timbul di masyarakat yang menjadi suatu objek penelitian, kemudian menarik ke permukaan sebagai suatu ciri atau gambaran tentang kondisi, situasi, atau variabel tertentu. Penelitian kualitatif ditujukan untuk memahami fenomena-fenomena sosial dari sudut atau persfektif partisipan. Partisipan adalah orang-orang yang diajak berwawancara, diobservasi, diminta memberikan data, pendapat, pemikiran, persepsinya. Penelitian kualitatif mengkaji perspektif participant dengan multi strategi, strategi-strategi yang bersifat interaktif, seperti observasi langsung, observasi partisipatif, wawancara mendalam, dokumen-dokumen, teknik-teknik pelengkap seperti foto,rekaman, dan lain-lain.62

2. Objek Penelitian

Sesuai dengan tujuan penelitian yaitu untuk mengkaji alih fungsi penggunaan Twitter pada para penggunanya, maka peneliti sengaja tidak membatasi tingkat usia, taraf pendidikan maupun pekerjaan informan. Penelitian difokuskan pada account Twitter milik       

61

 HB. Sutopo, Metode Penelitian Kualitatif : Dasar Teori dan Terapannya dalam Penelitian (Surakarta : Sebelas Maret University Press, 2002) hlm.74

62

(61)

personal/pribadi bukan pada account Twitter milik instansi seperti perusahaan media, provider, dan jenis account-account Twitter yang lainnya.

Pengguna Twitter saat ini sudah terlalu banyak dan beragam, oleh karena itu karena keterbatasan waktu, tenaga, dan juga dana maka peneliti sengaja membatasi objek penelitian pada daftar followers yang terdapat pada account Twitter milik peneliti. Dalam penelitian ini peneliti mengambil 20 informan sebagai sumber informasi untuk diwawancarai. Informan yang diambil terdiri dari beragam latar belakang dan juga usia. Mulai dari pelajar SMP, SMA, mahasiswa, hingga beragam profesi seperti wartawan, web designer, dancer, guru les, wiraswasta, copywriter, dan lain-lain.

3. Sumber Data

a. Data Primer

Sumber data utama dalam penelitian ini adalah pernyataan users atau pengguna Twitter, khususnya para followers yang terdapat pada account Twitter milik peneliti. Data tersebut diperoleh peneliti melalui proses wawancara.

b. Data sekunder

Gambar

Tabel 1  Data Identitas Informan ....................................................................
Gambar 1. Bagan Kerangka Konsep
Gambar 2. Logo Twitter Burung
Gambar 3. Logo Twitter Ikan Paus
+7

Referensi

Dokumen terkait

A variant of the receivables turnover ratio is to convert it to an average collection period in terms of days. This means that receivables are collected on average every

Dengan ini menyatakan bahwa proposal penelitian pemula saya dengan judul: Evaluasi Ketersediaan Koleksi Dengan Analisis Sitiran Terhadap Skripsi Mahasiswa FSRD ISI

3) membantu kelancaran penyelenggaraan ketahanan pangan; 4) meningkatkan kemandirian ketahanan pangan. Pelimpahan tugas dan tanggung jawab tersebut sesuai dengan yang

Kemampuan perilaku sosial pada setiap anak berbeda-beda, seperti yang terlihat pada MR dalam kemampuan meniru justru MR tidak tertarik untuk meniru hasil bangunan

TR adalah salah satu penghuni kontrakan yang tinggal bersama dengan subyek, TR juga pernah bermain judi online , tapi TR hanya bermain satu kali karena saat

Pengaruh harga, PDB Amerika Serikat dan kurs Rupiah terhadap volume ekspor pakaian jadi Indonesia tahun 2000-2014?... =>

Menurut penelitian ini puncaknya terjadi pada bulan Oktober karena pada bulan ini baik ikan kerapu jantan maupun betina sama-sama memiliki gonad dengan TKG IV meski

Berbagai permasalahan hukum yang mengemuka pada akhir- akhir ini telah membuat kita berpikir betapa pentingnya keahlian seorang ahli komputer forensic untuk pencarian dan