• Tidak ada hasil yang ditemukan

Model Pembelajaran Abad 21 (3)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Model Pembelajaran Abad 21 (3)"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

Model Pembelajaran Abad 21 Rizki Anugrah Maulid (1500604)

Departemen kurikulum dan Teknologi pendidikan Fakultas Ilmu Pendidikan

rizkiamaulid07@gmail.com

Pembelajaran yang ideal adalah pembelajaran yang dapat mengaktifkan siswa dalam kegiatan belajar. Kegiatan belajar merupakan proses komunikasi yang terjadi antara siswa dan guru sebagai sumber belajar. Sumber belajar tidaklah dibatasi oleh guru saja melainkan dapat dijumpai dimana saja. Perkembangan zaman yang begitu pesat megharuskan siswa menjadi manusia yang memiliki kompetensi dan kualifikasi yang memadai tentunya di abad 21 ini. Keterampilan yang dibutuhkan siswa diantaranya fleksibilitas, interdisipliner, sadar budaya dan kolaboratif.

▸ Baca selengkapnya: perbedaan pembelajaran abad 21 dengan sebelumnya

(2)

sedikit, baik dampak terhadap fisik maupun dampak terhadap cara hidup, gaya hidup dan psikologis masyarakat modern. Dampak secara fisik, bisa berupa polusi akibat munculnya banyak pabrik yang memproduksi barang industri modern tersebut, polusi yang berkelanjutan justru akan berakibat kepada munculnya varian penyakit baru yang sebelumnya belum pernah ditemukan, seperti kanker dengan segala macam turunannya, tomur, dan sebagainya, dampak psikologis dapat diungkapkan dengan munculnya kebiasaan konsumtif dan ketergantungan yang tinggi terhadap teknologi, seperti kebutuhan terhadap listrik, komputer, dan alat-alat teknologi canggih lainnya.

Abad ke-21 dimulai dari tahun 2001, karena hitungan tahun semenjak ditemukannya kalender masehi, awal pada awal mula ditemukannya tahun seharusnya ada pada tahun nol, dan ulang tahun pertama harusnya ada pada tahun 1, makanya masuk tahun 2001 disebut sebagai abad ke – 21. Dengan demikian tahun 2014 ini sudah merupakan dasawarsa ke-2 pada abad ke – 21; karena dasawarsa ke-1 sudah berlalu, yakni 2000 – 2009. Abad ke – 21 ini disebut dengan milenium ke-3 kalender Gregorian. Filosofis yang dianut dalam abad ke – 21 ini adalah postmodernisme, globalisasi, pragmatisme, progersivisme, dan idealisme. Teoritisnya yang ada dalam pelaksanaan pendidikan di abad ke – 21 ini adalah teori pembelajaran kognitivisme, humanistik dan teori belajar Ausubel. Teori kognitivisme menyatakan bahwa pengetahuan itu berasal dari stimulus dan respons tetapi dipengaruhi oleh pengetahuan yang dimilikinya. Teori humanistik akan sangat membantu para pendidik dalam memahami arah belajar pada dimensi yang lebih luas, sehingga upaya pembelajaran apapun dan dalam konteks manapun akan selalu diarahkan dan dilakukan untuk mencapai tujuannya. Teori belajar Ausubel yakni berupa meaningful learning. Menurut Ausubel faktor yang paling penting mempengaruhi siswa belajar adalah apa yang telah diketahui oleh siswa. Praksisnya adalah Kurikulum 2006 (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan), UU No. 30 tahun 2003 tentang Sisdiknas, dan Kurikulum 2013, Praktisnya adalah maraknya sekolah berbasis keterampilan dan pembelajaran berbasis teknologi.

(3)

SINGAPURA

Pada tahun 1984, sebuah proyek percontohan dimulai oleh Kementerian Pendidikan (Kemendik) di 2 sekolah dasar, Sekolah Dasar Raffles Girls dan Rosyth School, dan 2 sekolah menengah, Raffles Girls School (Sekunder) dan Institusi Raffles. Ini menjadi basis kebijakan nasional, “Program Pendidikan Berbakat” Cabang Gifted Education (GE) dari MOE menentukan Jika seorang anak "sangat" berbakat dengan melihat 4 kumpulan informasi: sebuah laporan psikologis, prestasi dan kemampuan / tingkat di atas tingkat tes, contoh karya anak, dan rekomendasi guru. Pemerintah nasional telah memperluas kebijakan pendidikan yang berbakat untuk menarik yang terbaik dan paling terang dari negara lain untuk menetap di Singapura. Salah satu contohnya adalah "Guppies to Paus“ yang disponsori oleh The Singapore Agency for Science, Technology and Research (STAR). Meningkatnya siswa sekolah dasar, menengah dan atas dengan bakat dalam bidang matematika dan sains diidentifikasi di Singapura dan negara-negara lain, khususnya di Asia. Untuk meningkatkan memori jangka panjang untuk Singapura, mahasiswa asing diharuskan untuk menerima kewarganegaraan Singapura.

CINA

(4)

KOREA SELATAN

Seperti halnya pendidikan di negara-negara lain, termasuk Indonesia. Pendidikan di Korea Selatan dilaksanakan dalam beberapa jenjang, yaitu jenjang pendidikan primer (primary education), pendidikan sekunder (secondary education), dan pendidikan tinggi (high education). Dalam jenjangnya, pada Taman Kanak-kanak (TK) di Korea Selatan, TK bukanlah program publik/formal tetapi merupakan lembaga swasta yang mengajarkan bahasa Korea dan Inggris. Usia anak-anak yang memasuki TK berkisar antara 3-7 tahun. Di TK ini satu kelas bisa berisi anak-anak dengan rentang umur yang berbeda (4 tahun) Seperti halnya pendidikan di negara-negara lain, termasuk Indonesia. Pendidikan di Korea Selatan dilaksanakan dalam beberapa jenjang, yaitu jenjang pendidikan primer (primary education), pendidikan sekunder (secondary education), dan pendidikan tinggi (high education). Pada tahun 2008 sekolah dasar dan menengah berpartisipasi dalam pendidikan untuk yang berbakat, pendidikan Berbakat di Korea lebih lambat berkembang daripada negara-negara Asia Timur lainnya (Kathryn & Arens, 2012) Busan Science High School (BSA), didirikan pada tahun 2001, merupakan sekolah berbakat pertama yang resmi.

JEPANG

Sebuah artikel April 2010 di koran Mainichi mencatat inovasi dalam ilmu kehidupan berbasis Pengalaman belajar di Yokohama City Science Frontier High School pada saat yang bersamaan menyesalkan kurangnya pembangunan sistem pendidikan nasional yang berdasarkan kemampuan atau bakat (Kathryn & Arens, 2012) Pembelajaran secara inklusi tetap menjadi dilema di Jepang, karena sangat terkait dengan elitisme. Ini disebabkan karena budaya yang kuat bahwa kerja keras dan usaha mengarah pada kesuksesan akademis, bukan kemampuan bawaan (bakat). Hampir tidak ada struktur formal di Jepang untuk mendukung pendidikan siswa berbakat. Tidak ada sekolah kejuruan di Jepang. Mayoritas sekolah bergantung pada MEXT (Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Olahraga, Ilmu Pengetahuan dan Teknologi) pedoman kurikulum (untuk sekolah negeri ini wajib). Akibatnya, guru kelas memiliki sedikit sulit dalam memberikan diferensiasi atau percepatan untuk siswa berbakat akademis.

(5)
(6)

Daftar Pustaka :

Goto, J., Batchelor, J., & Lautenbach, G. (2015). MOOCs for Pre-Service Teachers : Their Notions of 21st Century Learning Design. In IST-Africa Conference (pp. 1– 9).

BSNP. (2010). Paradigma Pendidikan Nasional Abad XXI.

http://teoribagus.com/paradigma-pendidikan-indonesia-abad-21 http://indonesiabelajar.weebly.com/kondisi-ideal.html

http://yana.staf.upi.edu/2015/10/11/pendidikan-abad-21/

Referensi

Dokumen terkait

Dengan bukti dalam penelitian ini, maka pembelajaran dengan menerapkan pendekatan project based learning disarankan untuk dapat diterapkan dalam kegiatan

Tujuan dari sistem informasi yaitu menginformasikan pengambilan keputusan dalam perencanaan, pengorganisasian, pengendalian kegiatan operasi subsistem suatu perusahaan dan

[r]

Siswa memperhatikan penjelasan guru mengenai proyek yang akan dibuat dan alat dan bahan yang digunakan dalam pembuatan proyek proses terjadinya kerusakan

c) Adanya perbedaan kepentingan, status, pemikiran dan sebagainya. Perbedaan pola relasi-relasi dapat membentuk ikatan sosial dan persatuan melalui pemikiran yang

Tujuan Kearsipan sebagaimana tercantum dalam pasal 3 Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2009 adalah untuk menjamin terciptanya arsip dari kegiatan yang dilakukan oleh lembaga

Pemodelan ini dilakukan dengan menggunakan panjang data 15 harian atau untuk setiap panjang data 360 jam dan data 30 harian atau untuk setiap panjang data 720. Dengan menggunakan

Beberapa proses yang diduga dapat menyebabkan terbentuknya penimbunan liat adalah : (1) terjadinya hancuran tiklim dengan intensitas tinggi pada bagian atas solum tanah,