• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hak dan Kewajiban Warga Negara serta Hak

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Hak dan Kewajiban Warga Negara serta Hak"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

“HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA INDONESIA

DAN HAK ASASI MANUSIA”

Disusun oleh:

UNIVERSITAS NEGERI RIAU

FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN PROGRAM STUDI SOSIALEKONOMI PERIKANAN

2015

Masrizal (1504110356) NN (---)

(2)

KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa yang telah memberikan limpahan rahmat, anugerah, dan kekuatan kepada penyusun sehingga makalah ini dapat diselesaikan. Proses penyusunannya sempat mengalami beberapa kendala. Namun, berkat kesungguhan dan kerja keras penyusun dan dorongan dari berbagai pihak, kendala-kendala tersebut dapat diatasi.

Makalah ini berjudul Motivasi dalam Manajemen. Makalah ini disusun dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah Dasar Dasar Manajemen. Makalah ini berisi pembahasan mengenai Motivasi didalam manajemen.

Penyusun telah berusaha menyusun makalah ini sebaik-baiknya, tetapi kekurangan dan kesalahan pasti ada. Memang benar kata orang bijak bahwa di dunia ini tidak ada yang sempurna. Yang sempurna adalah kesempurnaan itu sendiri. Atas dasar kenyataan tersebut, saran, dan kritik yang bersifat membangun agar makalah ini menjadi lebih baik sangat diharapkan dan diterima penyusun dengan tangan terbuka.

Semoga makalah ini bermanfaat dan menambah pengetahuan dan dapat memberikan yang terbaik bagi kita dan kemajuan bangsa Indonesia.

Pekanbaru, 4 Desember 2015

(3)

DAFTAR ISI

2.1. Pengertian Hak dan kewajiban Warga

Negara………..3 2.2. Asas-asas

Kewarganegaraan………..4

2.3. Hak dan kewajiban Warga Negara

Indonesia………...5

2.4. Hak dan kewajiban mahasiswa sebagai Warga Negara Indonesia…....6

2.5. Pengertian Hak Asasi Manusia.………. ………..7

2.6. Hak Asasi Manusia pada Tataran Global……… 8

2.7. Permasalahan dan Penegakannya

Hak Asasi Manusia di Indonesia ………..10

(4)
(5)

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Salah satu aspek memanfaatkan pegawai ialah pemberian motivasi (daya perangsang) kepada pegawai, dengan istilah populer sekarang pemberian kegairahan bekerja kepada pegawai. Telah dibatasi bahwa memanfaatkan pegawai yang memberi manfaat kepada perusahaan. Ini juga berarti bahwa setiap pegawai yang memberi kemungkinan bermanfaat ke dalam perusahaan, diusahakan oleh pimimpin agar kemungkinan itu menjadi kenyataan. Usaha untuk merealisasi kemungkinan tersebut ialah dengan jalan memberikan motivasi. Motivasi ini dimaksudkan untuk memberikan daya perangsang kepada pegawai yang bersangkutan agar pegawai tersebut bekerja dengan segala daya dan upayanya.

Menurut The Liang Gie Cs. (Matutina dkk ,1993) bahwa pekerjaan yang dialakukan oleh seseorang manajer dalam memberikan inspirasi, semangat, dan dorongan kepada orang lain (pegawai) untuk mengambil tindakan-tindakan. Pemberian dorongan ini dimaksudkan untuk mengingatkan orang-orang atau pegawai agar mereka bersemangat dan dapat mencapai hasil sebagaimana dikehendaki dari orang tersebut. Oleh karena itu seorang manajer dituntut pengenalan atau pemahaman akan sifat dan karateristik pegawainya, suatu kebutuhan yang dilandasi oleh motiv dengan penguasaan manajer terhadap perilaku dan tindakan yang dibatasi oleh motiv, maka manajer dapat mempengaruhi bawahannya untuk bertindak sesuai dengan keinginan organisasi

1.2. Rumusan Masalah

Dari latar belakang di atas, didapat rumusan masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana pengertian motivasi ?

2. Bagaimana pengertian motivasi menurut para ahli ? 3. Apa saja kelompok kelompok motivasi ?

(6)

1.3. Tujuan

Tujuan dari penyusunan makalah ini yaitu sebagai berikut: 1. Mengetahui pengertian motivasi.

2. Mengetahui pengertian motivasi menurut para ahli. 3. Mengetahui kelompok kelompok motivasi.

(7)

BAB II PEMBAHASAN

1.1. Pengertian Motivasi dalam Bekerja

Motivasi berasal dari kata move yang artinya “bergerak”. Definisi motivasi masih sering diperdebatkan, karena banyak yang mengartikan daripada motivasi tersbut. Motivasi merupakan hasil sejumlah proses yang bersifat internal atau eksternal bagi seorang individu, yang menyebabkan timbulnya sikap entutiasme dan persistensi dalam hal melaksanakan kegiatan-kegiatan tertentu. motivasi ini didefinisikan sebagai sesuatu yang menimbulkan semangat atau dorongan kerja. Oleh sebab itu, motivasi biasa disebut sebagai pendorong atau semangat kerja

1.2. Pengertian Motivasi menurut para ahli

1. Menurut H. Hadari Nawawi mendefinisikan motivasi sebagai suatu keadaan yang mendorong atau menjadi sebab seseorang melakukan sesuatu perbuatan atau kegiatan yang berlangsung secara sadar.

2. Menurut Henry Simamora, pengertian motivasi menurutnya adalah Sebuah fungsi dari pengharapan individu bahwa upaya tertentu akan menghasilkan tingkat kinerja yang pada gilirannya akan membuahkan imbalan atau hasil yang dikehendaki.

(8)

4. Menurut A. Anwar Prabu Mangkunegara, memberikan pengertian motivasi dengan kondisi yang berpengaruh membangkitkan, mengarahkan dan memelihara prilaku yang berubungan dengan lingkungan kerja.

5. Menurut Liang Gie dalam bukunya Martoyo (2000), motivasi kerja adalah suatu dorongan yang menjadi pangkal seseorang melakukan sesuatu atau bekerja.

Banyak pengertian motivasi yang dipaparkan oleh para ahli. Dari pengertian-pengertian motivasi tersebut bisa disimpulkan bahwa motivasi merupakan suatu keadaan atau kondisi yang mendorong, merangsang atau menggerakan seseorang untuk melakukan sesuatu atau kegiatan yang dilakukannya sehingga ia dapat mencapai tujuannya.

1.3. Kelompok Motivasi

1.4. Motivasi Eksternal

Motivasi eksternal adalah motivasi yang berasal dari luar diri. Motivasi ini dapat dibagi menjadi dua kelompok, yaitu motivasi eksternal positif dan motivasi eksternal negatif.

Motivasi eksteral positif , biasanya berupa hadiah, atau iming-iming yang membangkitkan niat seseorang untuk berbuat sesuatu, misalnya upah, komisi, insentif, promosi, dan sebagainya.

Motivasi eksternal negatif, adalah sesuatu yang dipaksaka dari luar, agar orang menghidari sesuatu yang tidak diinginkan; misalnya sangsi, hukuman, peraturan-peraturan, tata tertib, termasuk ancaman PHK dan sebagainya

(9)

tinggi. Mahasiswa termasuk dalam kalangan pemuda yang menjadi harapan bangsa. Sebagai agent of change mahasiswa berperan besar membawa perubahan dalam diri bangsa Indonesia, untuk itu diperlukan generasi mahasiswa yang bertanggung jawab serta memiliki kesadaran dan bisa mengimplementasikan hak dan kewajiban sebagai warga negara Indonesia.

Sebagai bagian dari Negara Indonesia mahasiswa merupakan insan yang memiliki berbagai dimensi yaitu sebagai bagian dari sivitas akademika yang mempunyai hak dan kewajiban yang sama dengan warga negara Indonesia lainnya. Hak dan kewajiban yang harus ditanamkan dalam diri mahasiswa antara lain :

1. Kebebasan akademik menuntut dan mengkaji ilmu sesuai norma dan susila yang berlaku dalam lingkungan akademik.

2. Memperoleh pengajaran dan layanan di bidang akademik sesuai dengan minat, bakat, dan kemampuan.

3. Menyelesaikan studi lebih awal.

4. Memperoleh layanan informasi yang berkaitan dengan program studi serta hasil belajarnya.

5. Memanfaatkan sumber daya melalui perwakilan organisasi mahasiswa yang ada di kampus.

6. Mematuhi peraturan yang berlaku.

7. Memelihara sarana dan prasarana serta kebersihan dan keamanan fakultas dan kampus.

8. Menghargai ilmu pengetahuan, teknologi dan kesenian. 9. Menjunjung tinggi kebudayaan nasional.

10. Menjaga kewibawaan dan nama baik universitas atau kampus.

1.6. Pengertian Hak Asasi Manusia

(10)

kehidupan masyarakat (Tilaar, 2001). HAM bersifat umum (universal) karena diyakini bahwa beberapa hak dimiliki tanpa perbedaan atas bangsa, ras, atau jenis kelamin. HAM juga bersifat supralegal, artinya tidak tergantung pada adanya suatu Negara atau undang-undang dasar, kekuasaan pemerintah, bahkan memiliki kewenangan lebih tinggi karena berasal dari sumber yang lebih tinggi (Tuhan). UU No. 39/1999 tentang HAM mendefinisikan HAM sebagai seperangkat hak yang melekat pada hakikat keberadaan manusia sebagai mahkluk Tuhan YME.

Ruang lingkup HAM meliputi: (1) hak pribadi: hak-hak persamaan hidup, kebebasan, keamanan, dan lain sebagainya; (2) hak milik pribadi dalam kelompok sosial di mana ia ikut serta; (3) kebebasan sipil dan politik untuk dapat ikut serta dalam pemerintahan; (4) hak-hak berkenaan dengan masalah ekonomi dan sosial.

1.7. Hak Asasi Manusia pada Tataran Global

Sebelum konsep HAM diratifikasi PBB, terdapat beberapa konsep utama mengenai HAM, yaitu:

a. HAM menurut konsep Negara-negara Barat

 Ingin meninggalkan konsep Negara yang mutlak.

 Ingin mendirikan federasi rakyat yang bebas, Negara sebagai coordinator dan pengawas.

 Filosofi dasar: hak asasi tertanam pada diri individu manusia.

 Hak asasi lebih dulu ada daripada tatanan Negara.

b. HAM menurut konsep Sosialis

 Hak asasi hilang dari individu dan terintegrasi dalam masyarakat.

 Hak asasi manusia tidak ada sebelum Negara ada.

(11)

c. HAM menurut konsep bangsa-bangsa Asia dan Afrika

 Tidak boleh bertentangan dengan ajaran agama/sesuai dengan kodratnya.

 Masyarakat sebagai keluarga besar artinya penghormatan utama

untuk kepala keluarga.

 Individu tunduk kepada kepala adat yang menyangkut tugas dan kewajiban.

d. HAM menurut konsep bangsa-bangsa Asia dan Afrika

 Tidak boleh bertentangan dengan ajaran agama/sesuai dengan kodratnya.

 Masyarakat sebagai keluarga besar dengan penghormatan utama

terhadap kepala keluarga.

 Individu tunduk kepada kepala adat yang merupakan tugas dan kewajiban anggota masyarakat.

e. HAM menurut konsep PBB

(12)

Universal Declaration of Human Rights menyatakan bahwa setiap orang mempunyai:

 Hak untuk hidup.

 kemerdekaan dan keamanan badan.

 hak untuk diakui kepribadiannya menurut hukum.

 hak untuk memperoleh perlakuan yang sama dengan orang lain menurut hukum.

 hak untuk mendapat jaminan hukum dalam perkara pidana

seperti diperiksa di muka umum, dianggap tidak bersalah kecuali ada bukti yang sah.

 hak untuk masuk dan keluar wilayah suatu Negara.

 hak untuk mendapat hak milik atas benda.

 hak untuk bebas untuk mengutarakan pikiran dan perasaan.

 hak untuk bebas memeluk agama serta mempunyai dan mengeluarkan pendapat.

 hak untuk berapat dan berkumpul.

 hak untuk mendapatkan jaminan sosial.

 hak untuk mendapatkan pekerjaan.

 hak untuk berdagang.

 hak untuk mendapatkan pendidikan.

 hak untuk turut serta dalam gerakan kebudayaan dalam masyarakat.

 hak untuk menikmati kesenian dan turut serta dalam kemajuan

keilmuan.

1.8. Permasalahan dan Penegakannya Hak Asasi Manusia di Indonesia

(13)

Sesuai dengan pasal 1 (3), pasal 55 dan 56 Piagam PBB upaya pemajuan dan perlindungan HAM harus dilakukan melalui suatu konsep kerjasama internasional yang berdasarkan pada prinsip saling menghormati, kesederajatan, dan hubungan antarnegara serta hukum internasional yang berlaku.

HAM di Indonesia didasarkan pada Konstitusi NKRI, yaitu: Pembukaan UUD 1945 (alinea I), Pancasila sila ke-4, Batang Tubuh UUD 1945 (pasal 27, 29 dan 30), UU no. 39/1999 tentang HAM dan UU No. 26/2000 tentang Pengadilan HAM. HAM di Indonesia menjamin hak untuk hidup, hak berkeluarga dan melanjutkan keturunan, hak mengembangkan diri, hak memperoleh keadilan, hak atas kebebasan, hak atas rasa aman, hak atas kesejahteraan, hak turut serta dalam pemerintahan, hak wanita, dan hak anak.

Program penegakan hukum dan HAM (PP No. 7 tahun 2005) meliputi pemberantasan korupsi, antiterorisme dan pembasmian penyalahgunaan narkotika dan obat berbahaya. Oleh sebab itu, penegakan hukum dan HAM harus dilakukan secara tegas, tidak diskriminatif, dan konsisten. Beberapa contoh pelanggaran HAM di Indonesia :

1. Terjadinya penganiayaan pada praja STPDN oleh seniornya dengan dalih pembinaan yang menyebabkan meninggalnya Klip Muntu pada tahun 2003.

2. Dosen yang malas masuk kelas atau malas memberikan penjelasan pada suatu mata kuliah kepada mahasiswa merupakan pelanggaran HAM ringan kepada setiap mahasiswa.

3. Para pedagang yang berjualan di trotoar merupakan pelanggaran HAM terhadap para pejalan kaki, sehingga menyebabkan para pejalan kaki berjalan di pinggir jalan sehingga sangat rentan terjadi kecelakaan.

(14)

terhadap anak, sehingga seorang anak tidak bisa memilih jurusan yang sesuai dengan minat dan bakatnya.

5. Kasus Babe yang telah membunuh anak-anak yang berusia di atas 12 tahun, yang artinya hak untuk hidup anak-anak tersebut pun hilang. 6. Masyarakat kelas bawah mendapat perlakuan hukum kurang adil,

bukti nya jika masyarakat bawah membuat suatu kesalahan misalkan mencuri sendal proses hukum nya sangat cepat, akan tetapi jika masyarakat kelas atas melakukan kesalahan misalkan korupsi, proses hukum nya sangatlah lama.

7. Kasus Tenaga Kerja Wanita (TKW) yang bekerja di luar negeri mendapat penganiayaan dari majikannya.

8. Kasus pengguran anak yang banyak dilakukan oleh kalangan muda mudi yang kawin diluar nikah.

BAB III PENUTUP

5.1. Kesimpulan

Hak dan kewajiban warga negara berarti kekuasaan yang benar atas sesuatu dan yang harus dilakukan oleh penduduk sebuah negara.Setiap negara mempunyai kebebasan dan kewenangan untuk menentukan asas kewarganegaraan.Hak dan kewajiban Warga Negara Indonesia ditetapkan dalam UUD 1945 yaitu tercantum di dalam pasal 27, pasal 28, pasal 29, pasal 30, dan pasal 31.

(15)

HAM adalah hak-hak dasar yang dimiliki oleh manusia sesuai dengan kiprahnya. Setiap individu mempunyai keinginan agar HAM-nya terpenuhi. Dalam kehidupan bernegara HAM diatur dan dilindungi oleh perundang-undangan RI, dimana setiap bentuk pelanggaran HAM baik yang dilakukan oleh seseorang, kelompok atau suatu instansi atau bahkan suatu Negara akan diadili dalam pelaksanaan peradilan HAM, pengadilan HAM menempuh proses pengadilan melalui hukum acara peradilan HAM sebagaimana terdapat dalam Undang-Undang pengadilan HAM.

5.2. Saran

Dengan ditulisnya makalah yang menjelaskan tentang Hak dan Kewajiban Warga Negara ini, semoga kita semua benar-benar memahami apa yang seharusnya kita dapatkan sebagai warga negara di negeri ini. Sehingga, jika ada hak-hak yang belum kita dapatkan, kita bisa memperjuangkannya. Begitu juga sebaliknya, jika hak-hak sebagai warga negara telah kita terima, maka sepatutnya kita menjalankan kewajiban kita sebagai warga negara.

(16)

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2013. Peran Mahasiswa dalam Membela Negara (online), (http://theguhengine.blogspot.com/2013/05/peran-mahasiswa-dalam-membela-negara.html, diakses 8 Maret 2014).

Jidy. 2013. Menanamkan Kesadaran Mahasiswa akan Hak (online),

(http://sebmanida.blogspot.com/2013/03/menanamkan-kesadaran-mahasiswa-akan-hak.html, diakses 8 Maret 2014).

Sobarudin, Enjang. 2012. Mahasiswa Harus Giat Terlibat Bela Negara (online), (http://www.kabar-priangan.com/news/detail/2964, diakses 8 Maret 2014). Suwanda, I Made, dkk. 2013. Pendidikan Kewarganegaraan di Perguruan Tinggi.

Surabaya: Unesa University Press.

Widowati, Dwi Cynthia. 2013. Makalah Hak dan Kewajiban Negara (online),

Referensi

Dokumen terkait

Sedemikian pentingnya isu HAM tersebut, menjadi menarik untuk dikaji melalui tulisan ini, bagaimana upaya pemajuan dan perlindungan HAM dilakukan dalam konteks hubungan

Salah satu tonggak dalam upaya pemajuan, penghormatan dan penegakan HAM, adalah ketika organisasi Persatuan Bangsa Bangsa (PBB) membentuk Komisi PBB untuk Hak Asasi Manusia

Beberapa pengertian tentang warga negara juga diatur oleh Undang-Undang Dasar 1945, Pasal 26 menyatakan "warga negara adalah bangsa Indonesia asli dan bangsa lain yang

Pelanggaran HAM menurut Pasal (1) angka 6 UU HAM adalah “ setiap perbuatan seseorang atau kelompok orang termasuk aparat negara baik disengaja maupun tidak sengaja,

• Setiap orang berhak atas pengakuan, jaminan, perlindungan dan kepastian hukum yang adil serta perlakuan yang sama di depan hukum. • Setiap orang berhak untuk bekerja

Dalam Undang-Undang Dasar 1945, Pasal 26 menayatakan “warga negara adalah bangsa Indonesia asli dan bangsa lain yang disahkan undang-undang sebagai warga negara.” Dan selanjutnya

Terhadap berbagai upaya yang bisa dilakukan dalam mewujudkan pelokalan kebijakan HAM di daerah sebagaimana telah disebutkan di atas, maka terhadap perlindungan, pemajuan,

Ada beberapa jenis Naturalisasi Naturalisasi Murni Berdasarkan Pasal 8 Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2006 Naturalisasi Melalui Perkawinan Berdasarkan Pasal 19 Undang-Undang Nomor 12