• Tidak ada hasil yang ditemukan

Teori Sosiologi Sastra Durkheim .

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Teori Sosiologi Sastra Durkheim ."

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

Sosiologi Sastra

Emile Durkheim

Anggun Nirmala Safitri (14/372445/PSA/7755)

Program Magister Ilmu Sastra Fakultas Ilmu Budaya

Universitas Gadjah Mada

Yogyakarta

(2)

Latar Belakang

Sosiologi adalah studi tentang hubungan manusia dalam sebuah komunitas tertentu . Menurut Cragun (2006 : 8 ), sosiologi didefinisikan sebagai “an attempt to understand the social world by situating social events in their corresponding environment (i.e., social structure, culture, history) and trying to understand social phenomena by collecting and analyzing empirical data.” Namun dalam sosiologi sastra, sosiologi muncul bukan sebagai ilmu murni. Disini sosiologi digunakan sebagai cara untuk memahami karya sastra atau fiksi dan hubungannya dengan realitas sosial

Emile Durkheim adalah seorang sosiolog terkemuka pada masanya. Sering juga ia disebut sebagai bapak sosiologi karena ialah yang pertama kali merumuskan dasar keilmuan sosiologi. Sebelum munculnya pemikiran Durkheim, Sosiologi hanya menjadi kajian yang tidak memiliki dasa-dasar keilmuan. Durkheim telah membuat ilmu sosial menjadi sebuah disiplin ilmu yang setara dengan ilmu alam.

Mendengar kebesarannya sebagai seorang sosiolog, saya tertarik untuk mencoba mengenal Durkheim dengan lebih dalam. Terlebih lagi saya ingin mencoba menerapkan teori yang dicetuskan oleh Durkheim kedalam karya sastra.

Biografi

(3)

ilmiah yang dibutuhkan bagi tuntutan moral masyarakat. Pada tahun 1882 dan 1887 dia menagjar sekolah-sekolah provinsi di Paris.

Ketertarikannya dengan kajian ilmiah diperkuat oleh perjalanan ke jerman. Disana dia bertemu dangan pemikiran Psikologi Ilmiah yang sedang dirintis oleh Wilhelm Wundt. Beberapa tahun setelah kunjungannya ke Jerman tersebut, ia mulai mempublikasikan karya-karyanya. Publikasi-publikasi tersebut membantu dia untuk mendapatkan jabatan di Departemen Filsafat Universitas Bordeaux. Disana ia mengajarkan kuliah Ilmu Sosial. Akan tetapi pekerjaan utama Durkheim adalah mengajarkan serangkaian kuliah kepada guru sekolah.

Pada 1893 dia menerbitka tesis doktoralnnya berjudul, The Division of Labor in Society. Kemudian disusul dengan The Rules of Sociological Method (1895) dan

Suicide: a Study of Sociology (1897). Pada 1986 ia telah menjadi profesor di Universitas Bordeaux dan pada 1906 ia diangkat sebagai profesor ilmu pendidikan. Karyanya yang paling terkenal adalah The Elementary Form of Religious Life

(1912).

Saat ini Durkheim dianggap sebagai seorang sosiolog konservatif karena pengaruhnya yang konservatif terhadap sosiologi. Akan tetapi pada masanya dia adalah seorang yang liberal. Durkheim memiliki pengaruh yang mendalam dalam bidang sosiologi. Ia meninggal pada 15 November 1917.

Teori Bunuh Diri Durkheim

(4)

sebagai tindakan negatif seperti orang yang melakukan bunuh diri karena dia tidak bisa menerima kenyataan jika dia bangkrut.

Bunuh diri yang dilakukan oleh seseorang ini mempengaruhi dirinya saja. Namun dalam teori ini, bunuh diri dipandang bukan sebagai masalah psikologis, tetapi sebagai fenomena sosial yang tidak dapat dipisahkan dari masyarakat. Ketika kasus bunuh diri dilihat secara terpisah, alasan-alasan yang didapatkan terkesan individual. Namun demikian, ketika dipelajari lebih dalam, setiap kasus bunuh diri memiliki ciri-ciri serupa yang menghubungkan setiap bunuh diri yang sebagian besar berakar dari masalah sosial.

“If, instead of seeing in them only separate occurrences, unrelated and to be separately studied, the suicides committed in a given society during a given period of time are taken as a whole, it appears that this total is not simply a sum of independent units, a collective total, but is itself a new fact sui generis, with its own unity, individuality and consequently its own nature—a nature, furthermore, dominantly social. (Durkheim, 2005:xliv)”

Dalam teorinya, Durkheim menyatakan bahwa ada empat jenis bunuh diri. Mereka bunuh diri Egoistik, bunuh diri altruistik, bunuh diri Anomik dan bunuh diri Fatalistik. Ada dua variabel yang digunakan oleh Durkheim sebagai dasar untuk membagi empat jenis bunuh diri tersebut, mereka adalah integrasi dan regulasi. Integrasi adalah kualitas interaksi individu dengan masyarakat, sementara regulasi adalah aturan yang mengatur dan menstabilkan masyarakat.

(5)

dengan orang lain. Jika dia tidak mampu menanggung masalahnya, ia cenderung melakukan bunuh diri.

Bunuh diri altruistik adalah kebalikan dari bunuh diri Egoistik. Bunuh diri egoistik terjadi karena individu tidak memiliki integrasi dengan masyarakat sementara bunuh diri altruistik terjadi ketika integrasi sosial yang sangat kuat. Bunuh diri ini didorong oleh masyarakat. Dalam hal ini, individu dipandang sebagai bagian terkecil dari masyarakat yang memiliki nilai pribadi yang kecil. Jika dibandingkan dengan masyarakat yang lebih besar, kepentingan diri tidak penting. Individu diserap dalam kelompok. Masyarakat memiliki kekuatan untuk membuat mereka mengorbankan hidup mereka. Mereka tidak dipaksa untuk mengorbankan diri. Mereka menganggapnya sebagai tugas mereka.

(6)

Sebaliknya, bunuh diri fatalistis terjadi ketika regulasi meningkat. Durkheim menggambarkan seseorang yang mau melakukan bunuh diri ini seperti seseorang yang masa depannya telah tertutup dan nafsu yang tertahan oleh disiplin yang menindas. Contoh: perbudakan.

Pertanyaan Riset

1. Tipe bunuh diri apa yang dilakukan oleh karakter dalam karya sastra? 2. Kondisi sosial seperti apa yang menyebabkan karakter tersebut bunuh diri?

Referensi

Cragun, R.T. 2006. Introduction to Sociology. First Edition.

Durkheim, E. 2005. Suicide: a Study of Sociology. London: Routledge Classics.

Morrison, K. 2001. Marx Durkheim Weber: Formations of Modern Thought. London: SAGE Publications Ltd.

Referensi

Dokumen terkait

Bank sebagai instrumen dalam industri keuangan mendapat perhatian yang serius dari pemerintah karena merupakan industri yang sangat strategis dalam mengalokasikan sumber-sumber

Dengan pengalaman kami yang luas dalam perencanaan dan perancangan berbagai sistem ruang terbuka (open space), kebun raya, dan taman kawasan, bekerjasama dengan pemerintah

Beberapa permasalahan keuangan daerah yang dihadapi Provinsi Kepulauan Bangka Belitung antara lain: 1 ketergantungan yang lebih besar pemerintah daerah kepada pemerintah pusat

Hal tersebut adalah ditunjukkan oleh rata-rata nilai distribusi pasar selama periode 2001-2012 menunjukkan nilai yang positif, dimana hal ini menunjukkan bahwa

Sistem nilai budaya pada hakekatnya terdiri dari konsep mengenai segala sesuatu yang dinilai beharga dan penting warga suatu masyarakat, sehingga dapat berfungsi sebagai

Adalah prinsip atau sifat- sifat yang mendasari akuntansi dan seluruh Adalah prinsip atau sifat- sifat yang mendasari akuntansi dan seluruh output-nya, termasuk laporan keuangan

 Pada hipokortisolism akut tanfa disertai hipoaldosteron, diberikan pengobatan dengan kortisol intravena 100 mg per m 2 luas permukaan tubuh yang diberikan setiap 6-8

Hal yang mungkin dilakukan adalah dengan saling bekerja sama dan memberi manfaat kepada tetangga di sekitar rumah tinggal (homestay) yang sudah menjual menu