(1) Asas kenasionalan: Ps. 1 (1) (2) (3), Ps 9 dan Ps 21
(2) Asas hak menguasai dari negara (jadi menolak asas domein negara) : Pasal 2
(3) Pengakuan hak ulayat: Ps. 3 (pengakuan mengenai eksistensi dan pelaksanaannya) (4) Asas semua hak atas tanah mempunyai
fungsi sosial: Ps 6
(5) Tanah diutamakan untuk kepentingan WNI; hanya WNI yang dapat mempunyai hak milik atas tanah: Ps. 9 (1), Ps 21 (1), Ps. 26 (2)
(6) Asas persamaan bagi setiap WNI, baik laki-laki maupun perempuan: Ps. 9 (2)
(7) Asas perlindungan bagi golongan ekonomi lemah (non-eksploitasi terhadap sesama):
Ps. 10 (1) (yang mempunyai hak atas tanah pertanian pd asasnya wajib
mengerjakan sendiri dengan mencegah cara-cara pemerasan)
bersumber padanya akan diatur supaya dicapai masyarakat adil dan makmur dan dicegah eksploitasi atas orang lain yang melampaui batas.
Ps. 13 (2) pencegahan usaha-usaha di bidang agraria yang bersifat monopoli swasta.
(8) Asas tanah pertanian untuk petani,
termasuk asas bahwa tanah pertanian harus dikerjakan secara aktif oleh pemiliknya
pemiliknya:
Ps. 7 (pemilikan dan penguasaan tanah yang melampaui batas tidak diperkenankan)
Ps. 10 (1) (orang atau BH yang mempunyai HAT pada asasnya diwajibkan mengerjakan atau mengusahakan tanahnya secara aktif dengan mencegah cara-cara pemerasan) –sehubungan dengan ini ada larangan
pemilikan tanah pertanian secara absente.
(9) Asas penggunaan tanah secara berencana dan pemeliharaan pemeliharaan kelestarian/kesuburan tanah:
Ps. 14 (ttg perlunya dibuat rencana umum penggunaan BARAK untuk berbagai keperluan),
Ps 15 (ttg kewajiban memelihara tanah, termasuk menambah kesuburan dan mencegah dari kerusakan)
sehubungan dengan ini, ada larangan untuk menelantarkan tanah;
penelantaran tanah dapat