• Tidak ada hasil yang ditemukan

Faktor faktor yang Mempengaruhi Keunggul

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Faktor faktor yang Mempengaruhi Keunggul"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keunggulan Kompetitif dan Kinerja Supply Chain

Lina Anatan Department of Management Maranatha Christian University Bandung

lina.anatan@eco.maranatha.edu or

lina.anatan@yahoo.com

ABSTRAK

Makalah ini membahas pengaruh praktik manajemen rantai pasokan (kemitraan pemasok strategis, hubungan pelanggan, tingkat berbagi informasi, kualitas berbagi informasi, dan penundaan) terhadap keunggulan kompetitif (biaya, kualitas, ketergantungan pengiriman, inovasi produk, dan waktu ke pasar) Dan pada kinerja supply chain. Ini juga mengeksplorasi efek moderat dari ketidakpastian supply chain (pemasok, proses, dan permintaan) mengenai hubungan antara praktik dan kinerja manajemen rantai pasokan. Makalah ini berfokus pada perusahaan manufaktur berskala besar di Indonesia dan menggabungkan Lie et al. [2006] model penelitian serta model penelitian yang dimodifikasi yang meliputi ketidakpastian (pemasok, proses, dan permintaan) sebagai variabel moderasi. Kuesioner survei terhadap 500 CEO Indonesia digunakan untuk mengumpulkan data. Penulis mengembangkan empat hipotesis, yang diuji dengan menggunakan analisis regresi sederhana dan analisis regresi moderat. Hasilnya mendukung tiga hipotesis, namun tidak mendukung yang keempat. Dari hasil tersebut, dapat disimpulkan (1) bahwa praktik manajemen rantai pasokan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap keunggulan dan kinerja rantai pasokan; (2) keunggulan kompetitif tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja supply chain; Dan (3) ketidakpastian rantai pasokan memoderasi hubungan antara praktik dan kinerja manajemen rantai pasokan.

1. Pendahuluan

Paradigma bisnis modern telah mengalihkan fokus persaingan dari perusahaan independen ke jaringan bisnis seperti rantai pasokan. Di era persaingan baru di antara jaringan bisnis ini, peran perusahaan telah berubah dari entitas manufaktur yang memasok perusahaan domestik ke pasar internasional yang beroperasi melalui perusahaan lokal [Rudberg dan Olhager, 2003; Li dan Whang, 2007]. Untuk bisa menang, atau bahkan bertahan, di lingkungan baru ini - untuk memiliki produk yang tersedia pada waktu yang tepat dan di tempat yang tepat -perusahaan harus tetap kompetitif. Ini adalah tantangan yang sulit bagi masing-masing perusahaan, yang seringkali kekurangan sumber daya atau kompetensi yang dibutuhkan untuk tugas tersebut. Sekarang lebih dari sebelumnya, oleh karena itu, penting bagi perusahaan individual untuk bekerja sama mengembangkan sumber daya inti melalui manajemen rantai pasokan.

(2)

mengelola arus barang jadi, layanan, dan informasi dari titik asal ke titik konsumsi melalui serangkaian organisasi yang terhubung secara langsung dalam rantai. Kegiatan tersebut meliputi kemitraan pemasok strategis, hubungan pelanggan, berbagi informasi, kualitas informasi, dan penundaan [Li et al., 2006]. Tujuan dari praktik ini adalah untuk meningkatkan keunggulan dan kinerja rantai pasokan yang kompetitif [Stonebraker dan Liao, 2004]. Untuk mencapai pengelolaan rantai pasokan yang efektif, perusahaan yang terlibat dalam usaha semacam itu harus mengkoordinasikan dan mengintegrasikan kegiatan ini untuk memastikan tidak hanya strategi manajemen yang efektif, namun juga kualitas layanan dan keuntungan perusahaan.

Sebagian besar penelitian yang berfokus pada manajemen rantai pasokan telah terjadi di negara-negara berkembang ekonomi seperti Amerika Serikat dan Australia. Hanya sedikit penelitian yang telah dilakukan di Asia, khususnya di Indonesia. Sebagai negara kepulauan, Indonesia memiliki isu geografis yang mengintensifkan tantangan untuk bersaing dengan sukses di ekonomi global saat ini melalui keunggulan kompetitif dan peningkatan kinerja perusahaan [Anatan, 2012]. Tantangan ini meluas ke manajemen rantai pasokan di lingkungan yang membuat perusahaan-perusahaan Indonesia menghadapi pesaing yang berhasil memperluas pasar mereka terlepas dari batas-batas geografis antara pulau, provinsi, wilayah, dan bahkan negara-negara.

Di era baru jaringan bisnis, perusahaan yang sukses tidak bisa lagi mengandalkan kemampuan bisnis tunggal, namun harus mampu dan mau berkolaborasi dengan perusahaan lain melalui jalur yang saling berhubungan. Oleh karena itu, ada kebutuhan untuk penelitian yang berfokus pada peran strategis manajemen rantai pasokan dalam meningkatkan keunggulan kompetitif perusahaan. Tidak ada tempat yang lebih penting daripada di Indonesia, di mana ada kelangkaan literatur tentang subjek dan tingkat kepedulian di antara perusahaan dan akademisi tetap rendah. Akibatnya, ada kesenjangan dalam literatur yang berkaitan dengan manajemen rantai pasokan di perusahaan manufaktur di Indonesia dan kurangnya fokus pada kegiatan inovatif dan proaktif yang dapat meningkatkan kinerja dan meningkatkan persaingan di antara perusahaan-perusahaan Indonesia di lingkungan bisnis yang tidak menentu saat ini. Penelitian saat ini bertujuan untuk mengisi kesenjangan pengetahuan ini. Penelitian ini dimotivasi oleh tiga pertimbangan penting:

1. Sebagian besar studi terdahulu dalam manajemen rantai pasokan menghadirkan perspektif terfragmentasi mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja supply chain. Sangat jarang menemukan sebuah studi terpadu yang meneliti efek praktik manajemen rantai pasokan terhadap keunggulan dan kinerja kompetitif, dengan mempertimbangkan ketidakpastian lingkungan hari ini.

(3)

3. Ada kebutuhan akan informasi kontemporer yang dapat diandalkan mengenai praktik pengelolaan rantai pasokan yang dapat digunakan oleh praktisi dalam mengambil keputusan untuk memperbaiki kinerja perusahaan dan meningkatkan daya saing perusahaan mereka dalam rantai pasokan.

Studi saat ini berfokus pada perusahaan manufaktur berskala besar di Indonesia. Ini menggabungkan Li et al. [2006] model penelitian, yang menunjukkan hubungan antara praktik manajemen dan keunggulan kompetitif rantai pasokan dan kinerja bisnis. Studi saat ini juga mencakup model penelitian yang dimodifikasi yang memasukkan ketidakpastian sebagai variabel moderasi antara praktik manajemen rantai pasokan dan kinerja supply chain, dalam referensi Untuk studi oleh Batnagar dan Sohal [2005]. Penelitian saat ini membahas empat pertanyaan penelitian:

1. Apakah praktik manajemen rantai pasok memiliki pengaruh signifikan terhadap keunggulan kompetitif?

2. Apakah keunggulan kompetitif berpengaruh signifikan terhadap kinerja supply chain?

3. Apakah praktek manajemen rantai pasok memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kinerja supply chain?

4. Apakah ketidakpastian dalam rantai pasokan memoderasi hubungan antara praktik rantai pasokan dan kinerja supply chain?

2. PENGEMBANGAN TEORI DAN HIPOTESIS

Hipotesis 1: Praktek manajemen rantai pasokan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap keunggulan kompetitif.

Hipotesis 2: Keunggulan kompetitif memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kinerja supply chain.

Hipotesis 3: Praktek manajemen rantai pasokan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kinerja supply chain.

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian dalam Disertasi ini bertujuan untuk (1) melakukan uji eksperimental statik monotonik dan uji siklik dari sambungan balok-kolom eksterior kayu

(4) Ketua IV selaku Koordinator Wilayah Timur bertugas membantu Ketua Umum dalam melakukan tugasnya, mengkoordinasikan penyiapan, pembentukan dan pembinaan komisariat di

Oleh karena pentingnya persepsi masyarakat, strategi public relations, dan citra perusahaan maka penelitian ini ditujukan untuk mengetahui: Seberapa besar Pengaruh antara

Tujuan penelitian adalah menyusun model pendugaan pertumbuhan diameter, tinggi, dan volume; menganalisis nilai riap rata - rata tahunan dan nilai riap tahunan berjalan;

Sedangkan rata-rata NPL terendah yaitu Bank Sumitomo Mitsui Indonesia sebesar 0,46 persen sehingga dapat dikatakan kemampuan bank dalam mengelola kredit bermasalah

Oleh sebab itu, pemimpin harus mampu bersosialisasi agar program dapat didengar dan terealisasikan di hadapan pelanggan, maka dari itu pemimpin dituntut untuk memiliki lima

VIII observasi kelima menunjukan bahwa dari 8 aspek yang diamati oleh penulis, guru hanya melakukan 8 aspek saja dengan presentase sebesar 100%, yaitu

Selain itu, juga dapat diketahui bahwa massa lapisan pada permukaan spesimen yang diperoleh secara teoritis dengan menggunakan perhitungan dasar elektrokimia,