• Tidak ada hasil yang ditemukan

Gambaran Pemikiran Modern Tokoh Utama Novel Di Kaki Bukit Cibalak Karya Ahmad Tohari: Analisis Psikologi Sastra

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Gambaran Pemikiran Modern Tokoh Utama Novel Di Kaki Bukit Cibalak Karya Ahmad Tohari: Analisis Psikologi Sastra"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

KONSEP, LANDASAN TEORI DAN TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Konsep

Konsep digunakan sebagai dasar penelitian yang menentukan arah suatu

topik pembahasan. Penelitian ini melibatkan beberapa konsep, antara lain sebagai

berikut:

2.1.1 Novel

Menurut Abdul Rozak, Zaidan,dkk. (2007:136) novel adalah jenis prosa

yang mengandung unsur tokoh, alur, latar rekaan yang menggelarkan kehidupan

manusia atas dasar sudut pandang pengarang dan; mengandung nilai hidup, diolah

dengan teknik lisahan dan ragaan yang menjadi dasar konvensi penulisan. Novel

dibuat berdasarkan hasil rekayasa imajinasi pengarang atau berdasarkan

kehidupan nyata seseorang yang diangkat untuk dapat dijadikan sebagai sebuah

cerita.

2.1.2 Tokoh

Tokoh adalah pelaku yang mengemban atau menjalankan peristiwa dalam

cerita rekaan sehingga peristiwa itu menjalin suatu cerita (Aminuddin, 2000:85).

Tokoh utama merupakan pemeran dalam suatu cerita yang memegang peran

penting atau utama. Tokoh senantiasa hadir dalam setiap kejadian dan dapat

(2)

berupa novel dan cerpen. Tokoh dalam karya sastra selalu mempunyai sikap, sifat,

tingkah laku, atau watak-watak tertentu.

2.1.3 Gambaran

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, gambaran adalah uraian,

keterangan, atau penjelasan terhadap sesuatu hal.

2.1.4 Pemikiran Modern

Menurut Alex Inkeles (dalam Weiner, 1986:88), pemikiran modern adalah

proses berpikir dan bertindak dengan cara-cara tertentu mengikuti arus

perkembangan zaman. Berpikir modern berarti menerima segala bentuk

perubahan dari mulai proses berpikir dan bertindak sesuai perkembangan zaman.

2.1.5 Psikologi

Menurut asal katanya, psikologi berasal dari bahasa Yunani, yaitu psyche

yang berarti jiwa dan logos yang berarti ilmu. Jadi secara umum, psikologi berarti

ilmu jiwa. Gardner (dalam Sarwono, 2010:6) mengartikan psikologi sebagai ilmu

yang mempelajari respons yang diberikan oleh makhluk hidup terhadap

lingkungannya.

2.2 Landasan Teori

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teori psikologi sastra dan teori

(3)

2.2.1 Psikologi Sastra

Psikologi sastra merupakan gambaran jiwa manusia yang diperlihatkan

dalam bentuk tulisan. Pendekatan psikologi memiliki tiga pendekatan yaitu: 1.

pendekatan ekspresif yang menekankan pengekspresian ide-ide ke dalam karya

sastra, 2. pendekatan tekstual yang menekankan pada psikologi tokoh, 3.

Pendekatan reseptif yang mengkaji psikologi pembaca (Endraswara, 2008:99).

Objek dalam penelitian ini menekankan pada pendekatan tekstual yaitu melalui

jiwa atau aspek psikologis tokoh yang ditampilkan dalam karya sastra itu.

Psikologi secara sempit dapat diartikan sebagai ilmu tentang jiwa.

Menurut Sigmund Freud, ada tiga komponen kepribadian, yaitu Id yang selalu

berprinsip mau memenuhi kesenangannya sendiri (pleasure principle), ego yang

selalu berorientasi pada kenyataan (reality principle), dan super ego yang selalu

berpatokan pada norma-norma yang baku (moral standard). Ketiga komponen

tersebut menjadi dasar manusia untuk bergerak menyalurkan energi naluri ke

dalam energi gerak untuk memenuhi kebutuhan dan keinginannya terjadi dalam

kehidupan nyata dan pastinya juga terjadi dalam kehidupan dunia fiksi. Ketiganya

juga saling berkaitan dalam membentuk totalitas dan tingkah laku manusia.

Psikologi dan sastra keduanya berfungsi untuk memperkaya pengalaman

manusia dan keduanya juga berusaha menyadarkan manusia untuk dapat

mengenal dirinya sendiri. Fenomena sastra sebagai cermin kepribadian sastra

merupakan karya kreatif dari sebuah proses pemikiran untuk menyampaikan ide,

(4)

Maka dari itu, psikoanalisa yang dikembangkan oleh Sigmund Freud dapat

diterapkan dalam kajian kesusateraan. Penganalisisan karya sastra dengan kajian

psikoanalisa Sigmund Freud dilakukan untuk mengkaji pergolakan jiwa dalam

tokoh karya sastra yang juga memiliki keinginan dan kebutuhan layaknya manusia

dalam kehidupan nyata. Analisis Psikoanalisa digunakan karena tokoh-tokoh

dalam karya sastra merupakan sebuah cerminan dari kehidupan nyata sehingga

mampu mewakili perwatakan manusia yang diaplikasikan dalam bentuk cerita.

Kegiatan mengkaji pergolakan jiwa tokoh karya sastra perlu pengamatan yang jeli

dan teliti.

2.2.2 Teori Modernisasi

Modernisasi sering ditandai dengan perubahan-perubahan, baik itu dari

segi lingkungan, masyarakat, kebutuhan hidup, dan juga tingkah laku. Proses

modernisasi ini merupakan bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan. Dengan

adanya proses modernisasi, maka masyarakat dapat merasakan perubahan dalam

sisi kehidupannya secara bertahap setiap waktunya. (Schoorl, 1980:2).

Tantawi (2015:129) mengatakan bahwa modernisasi adalah perubahan

nilai, yaitu dari nilai lama kepada nilai baru. Ini mengartikan bahwa nilai lama

dianggap sudah tidak sesuai dengan tuntutan zaman sedangkan nilai baru

dianggap lebih baik dan menguntungkan.

Modernisasi melahirkan suatu sikap-sikap tertentu yang menandai

manusia dalam kehidupan bermasyarakat. Masyarakat yang mengalami proses

(5)

Weiner, 1986), modern diartikan sebagai suatu kecenderungan individu dalam

bertindak dengan cara-cara tertentu. Menurut Alex Inkeles, setidaknya ada

sembilan tema yang mendasari definisi-definisi bagi manusia modern yaitu:

1. Penerimaan hal-hal Baru

Manusia modern memiliki kesediaan untuk menerima pengalaman baru

dan keterbukaannya bagi pembaharuan dan perubahan.

2. Dunia Opini

Memiliki kesanggupan untuk membentuk atau mempunyai pendapat

mengenai sejumlah persoalan-persoalan dan hal-hal yang timbul

disekitarnya maupun di dunia luar.

a. Demokratis, dalam arti sadar akan keragaman sikap dan opini

disekitarnyadan tidak menutup diri dengan menyangka bahwa semua

orang mempunyai pendapat yang sama dengan dirinya.

b. Menerima pendapat-pendapat yang berbeda tanpa perlu tegas atau keras

menolaknya karena khawatir kalau pendapat-pendapat itu akan

menghancurkan pandangan-pandangan dunianya.

c. Tidak menerima opini secara otokratis dan hierarkis. Manusia modern

mendengarkan ide-ide dari orang yang lebih tinggi kedudukannya ataupun

lebih rendah kedudukannya. Ide dari pihak manapun didengar dan dihargai

sama, serta hanya dinilai berdasarkan kualitas idenya saja.

3. Konsepsi Waktu

a. Manusia modern berorientasi waktu kekinian dan masa depan,

(6)

b. Manusia modern selalu tepat waktu.

c.Manusia modern memiliki waktu-waktu tetap (terjadwal) sehingga

hidupnyaterencana dan teratur.

4. Perencanaan

Manusia modern menginginkan terlibat dalam perencanaan akan hal-hal

yang berkaitan dengan hidupnya dan organisasi, serta menganggapnya

sebagai sesuatu yang wajar.

5. Keyakinan akan Kemampuan Manusia

Manusia modern percaya bahwa siapa saja mampu belajar

menguasailingkungan agar mendukung dirinya dalam mencapai tujuan.

6. KemampuanMemperhitungkan Sesuatu

Manusia modern mampu dalam memperhitungkan situasi ketika

dihadapkan pada suatu masalah. Dengandemikian makakeberhasilan

dalam menyelesaikan masalah bukan tergantung dari kualitas dan karakter

seseorang, tetapikarena pendekatan yang digunakan oleh manusia untuk

mengarahkan.

7. Harga Diri

Manusia modern adalah manusia yang menyadari akan martabat atau

kedudukan,baik dirinya maupun orang lain, sehingga akan memberikan

penghargaan yangsesuai dengannya.

8. Ilmu Pengetahuan dan Teknologi

Manusia modern akan lebih percaya pada hasil-hasil ilmu pengetahuan

(7)

Keadilan

Manusia modern percaya bahwa ganjaran-ganjaran seharusnya diberikan

sesuai dengan tindakan-tindakan, bukan karena hal-hal atau sifat-sifat

yang dimiliki seseorang yang tidak ada hubungannya dengan tindakannya.

Modernisasi tercipta dikarenakan adanya dorongan oleh keinginan untuk :

a. Hidup praktis atau lebih nyaman.

b. Meningkatkan efisiensi kerja dan meningkatkan produksi.

c. Mendapatkan sesuatu lebih banyak (nilai tambah), lebih bermutu, lebih

bagus, lebih hemattenaga, lebih baik.

2.3 Tinjauan Pustaka

Penelitian terhadap novel Di Kaki Bukit Cibalak karya Ahmad Tohari

sudah pernah dilakukan oleh peneliti sebelumnya, tetapi menggunakan teori yang

berbeda, sedangkan dengan teori psikologi sastra belum pernah dikaji

sebelumnya. Tinjauan pustaka bertujuan untuk mengetahui keaslian karya ilmiah,

karena pada dasarnya suatu penelitian berasal dari acuan yang mendasarinya.

Untuk mengetahui keaslian penelitian ini, dipaparkan beberapa tinjauan pustaka

yang telah dimuat dalam bentuk skripsi. Tinjauan pustaka tersebut sebagai

berikut.

Ayuatma Nirmala Utami, dkk. (2014) dalam jurnalnya yang berjudul

”Novel Di Kaki Bukit Cibalak karya Ahmad Tohari: Analisis Sosiologi Sastra”

membahas tentang kehidupan masyarakat di Desa Tanggir dengan segala

(8)

seiring berkembangnya zaman, masuk dan menyatunya budaya luar dengan budaya

Indonesia, Jawa, maupun Banyumas, banyak mempengaruhi perubahan sosial

masyarakat. Keterlibatan Pambudi dalam pemerintahan desa Tanggir menjadikannya

tokoh yang sangat berpengaruh dalam cerita. Sanis juga dianggap menarik karena

karakternya sebagai gadis desa yang cantik, lugu, dan kisah cintanya dengan Pambudi

yang berumur jauh diatasnya, serta nasibnya yang menjadi korban poligami Pak

Dirga. Selain itu, muncul pula beberapa perubahan sosial di Tanggir. Masyarakat

mulai berubah menjadi lebih konsumtif yang kemudian meluas menjadi permasalahan

politik. Cerita tentang politik dianggap sangat menarik, politik merupakan satu hal

yang tidak dapat terlepas dari kehidupan.

Astoto Adi (2010) mahasiswa dari Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta

dalam skripsinya yang berjudul ”Masyarakat Miskin Dalam Novel Di Kaki Bukit

Cibalak karya Ahmad Tohari: Sebuah Kajian Sosiologi Sastra”. Kesimpulan

dalam penelitian ini adalah masyarakat miskin dikategorikan dalam kelompok

para petani, pemungut sampah, pengumpul gabah dan kuli bangunan.

Keterbatasan lapangan kerja menjadi faktor utama masyarakat desa Tanggir

memilih pekerjaan tersebut menjadi pekerjaan tetap mereka sehari-hari.

Bakti Sutopo (2008) dalam jurnalnya yang berjudul ”Beberapa Jejak

Kelisanan Dalam Novel Di Kaki Bukit Cibalak Karya Ahmad Tohari: Perspektif

Walter J. Ong” membahas tentang sastra tulis yang dipengaruhi oleh tradisi lisan

dalam novel Di Kaki Bukit Cibalak. Kesimpulan dalam penelitian ini adalah novel

Di Kaki Bukit Cibalak karya Ahmad Tohari merupakan salah satu bentuk karya

sastra yang dihasilkan dalam budaya tulis yang mendapatkan pengaruh unsur

(9)

persaingan), homeostatis (penyeimbang), konservatif (bersifat tradisional), kopius

(berlebihan), beralur episodik (secara alami) dan terdapat ajaran moral.

Berdasarkan tinjauan pustaka tersebut, dapat diketahui bahwa penelitian

terhadap novel Di Kaki Bukit Cibalak karya Ahmad Tohari dengan menggunakan

pendekatan psikologi sastra belum pernah dilakukan sebelumnya. Dalam

penelitian yang akan diteliti adalah tentang pemikiran modern tokoh utama dan

yang membedakan penelitian ini terhadap penelitian terdahulu adalah teoriyang

digunakan dalam menganalisis objek yang akan diteliti, yaitu novel Di Kaki Bukit

Cibalak. Dengan demikian, keaslian atau kebenaran penelitian ini dapat

Referensi

Dokumen terkait

IMPLEMENTASI METODE NAÏVE BAYES DALAM ANALISIS KELAYAKAN PEMBERIAN KREDIT Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |

Sibero dalam (Hidayat 2017:92), menjelaskan bahwa: Javascript adalah suatu bahasa pemrograman yang dikembangkan untuk dapat berjalan pada web browser atau bahasa

Penerimaan Pegawai Subag Umum dan Kepegawaian Subag Umum dan Kepegawaian Setiap ada perubahan Soft copy dan hard copy v Selama berlaku website. Ringkasan Kinerja Program dan

Saya yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi saya yang berjudul “PROFESIONALISME AUDITOR, ETIKA PROFESI, MOTIVASI DAN PENGALAMAN AUDITOR

Lian Erlia Sari (2011), telah melakukan penelitian dengan judul: Analisis Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Jasa Restoran Terhadap Loyalitas Pelanggan Sakana

Kesimpulan darai keseluruhan pertanyaan kuisnoer tersebut dengan jumlah 30 responden bahwa 24 % dengan latar belakang memiliki 1 kompetensi mengenai computer, menggukan facebook

[r]

Dengan makin banyaknya pelanggan yang datang pada suatu restoran mengharuskan pengelola menyediakan layanan yang berbasiskan komputer untuk mempermudahkan bagian kasir dalam