• Tidak ada hasil yang ditemukan

T1__Full text Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Penerapan Model Pembelajaran Think Talk Write (TTW) Berbantu Fan Page (Facebook) Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Mata Pelajaran TIK Kelas IX SMPN 1 Tengaran T1 Full tex

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "T1__Full text Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Penerapan Model Pembelajaran Think Talk Write (TTW) Berbantu Fan Page (Facebook) Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Mata Pelajaran TIK Kelas IX SMPN 1 Tengaran T1 Full tex"

Copied!
28
0
0

Teks penuh

(1)

Penerapan Model Pembelajaran

Think Talk Write

(TTW)

Berbantu

Fan Page (Facebook)

Untuk

Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Mata

Pelajaran TIK Kelas IX SMPN 1 Tengaran

Artikel Ilmiah

Diajukan kepada Fakultas Teknologi Informasi

untuk memperoleh Gelar Sarjana Komputer

Peneliti: Munari (702010049)

Krismiyati, S.Pd., M.A.

Program Studi Pendidikan Teknik Informatika dan Komputer Fakultas Teknologi Informasi

Universitas Kristen SatyaWacana Salatiga

(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)

1) Mahasiswa Fakultas Teknologi Informasi Jurusan Pendidikan Teknik Informatika dan

Komputer, Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga

2)

Staff Pengajar Fakultas Teknologi Informasi, Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga

Penerapan Model Pembelajaran

Think Talk Write (TTW)

Berbantu

Fan Page (Facebook)

Untuk Meningkatkan

Motivasi Belajar Siswa Mata Pelajaran TIK Kelas IX

SMPN 1 Tengaran

1)

Munari 2) Krismiyati, S.Pd., M.A. Fakultas Teknologi Informasi Universitas Kristen Satya Wacana Jl. Diponegoro 52-60, Salatiga 50711, Indonesia

Email: 1)702010049@student.uksw.edu 2) Krismi@staff.uksw.edu

Abstract

Motivation is very important in learning. Additionally, a steering of motivation for learning to clearer objectives expected to be achieved. The problem that occurs is low in the student’s learning motivation. This research was conducted by application of Think Talk Write (TTW) learning models aimed Fan Page (Facebook). The method used was a Quasi-experimental Nonequivalent Control

Group Design. To determine the student's learning motivation, student’s were given by learning motivation questionnaire for the students experiment class and control class. Results of this study was an increase in student motivation experimental class higher than the control class. The percentage of the experimental class increased by 18.48%, while the control class by 5.58%. These results reinforced the observation phase of student activity and interview teacher and student.

Key words : Learning Motivation, Think Talk Write ( TTW) Learning Model, Fan Page (Facebook)

Abstrak

Motivasi merupakan hal yang sangat penting dalam belajar. Selain itu, motivasi merupakan pengarah untuk kegiatan belajar kepada tujuan yang lebih jelas yang diharapkan dapat tercapai. Masalah yang terjadi adalah rendahnya motivasi siswa dalam belajar. Penelitian ini dilakukan penerapan model pembelajaran Think Talk Write(TTW) berbantu Fan Page (Facebook). Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimen semu tipe Nonequivalent Control Group Design. Untuk mengetahui motivasi siswa dalam belajar diberikan angket motivasi belajar siswa kepada siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol. Hasil penelitian ini adalah terjadi peningkatan motivasi belajar siswa kelas eksperimen lebih tinggi daripada kelas kontrol. Persentase pada kelas eksperimen meningkat sebesar 18,48%, sedangkan pada kelas kontrol sebesar 5,58%. Hasil penelitian ini diperkuat dengan tahap observasi aktivitas siswa dan wawancara terhadap guru dan siswa.

Kata kunci : Motivasi belajar, Model Pembelajaran Think Talk Write(TTW),

(9)

1

1. PENDAHULUAN

Pendidikan merupakan salah satu hal penting yang mencerminkan mutu kehidupan seseorang maupun suatu bangsa [1]. Proses pembelajaran merupakan aspek penting dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan di sekolah. Beragam model dan pembaharuan informasi mengenai pelaksanaan pembelajaran di sekolah telah mengalami pembaharuan dan perkembangan seiring pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi [2].

Salah satu perkembangan teknologi dan informasi yang sangat pesat adalah jejaring sosial dan salah satu contoh yang paling banyak diminati adalah Facebook. Dalam waktu yang sangat singkat Facebook begitu meluas di semua kalangan pengguna sosial media [3]. Penggunaan Facebook oleh kalangan remaja atau pelajar yang terlalu sering, perlu diperhatikan agar tidak terjadi penyalahgunaan fitur-fitur yang ada dalam Facebook, kontrol diri sangat diperlukan untuk menghindari hal-hal yang merugikan bagi pengguna Facebook. Seringnya pelajar mengakses Facebook bisa mengakibatkan dampak yang tidak baik bagi penggunanya. Salah satu dampak yang tidak baik adalah menurunnya motivasi belajar, karena pelajar sering mengakses Facebook hingga berjam-jam tanpa mengenal waktu sehingga melalaikan tugas-tugas sekolah [4].

Pada saat jam pelajaran di kelas sedang berlangsung, terdapat beberapa siswa yang diam-diam membuka Facebook menggunakan handphone atau laptop yang mereka bawa. Hal tersebut juga disebabkan karena guru masih mengajar dengan teknik konvensional sehingga menurunkan motivasi dan semangat siswa dalam belajar. Hal ini juga membuat siswa akan lebih cepat bosan saat pelajaran berlangsung [5].

(10)

2

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, permasalahan yang diangkat

dalam penelitian ini adalah “apakah penerapan model pembelajaran Think Talk Write(TTW) berbantu Fan Page(Facebook) dapat meningkatkan motivasi belajar

(11)

3 2. TINJAUAN PUSTAKA

Penelitian Terdahulu

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Qomariyah tentang Peningkatan Kemampuan Menulis Pantun Melalui Metode TTW (Think Talk Write) Siswa Kelas IV SDN 1 Platar menyimpulkan bahwa penerapan metode TTW dalam pembelajaran menulis pantun di kelas IV SDN 1 Platar dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Selain itu penerapan metode TTW dalam pembelajaran menulis pantun juga dapat meningkatkan aktivitas siswa. Hal ini dilihat dari hasil observasi aktifitas siswa dalam setiap siklusnya mengalami peningkatan dengan hasil observasi yang menunjukkan terjadi perubahan aktifitas siswa ke arah yang lebih aktif sehingga pembelajaran yang berlangsung menjadi lebih menyenangkan dan lebih bermakna [6].

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Ni’am dan Kustijono mengenai Pengembangan Pembelajaran SMP Melalui Facebook pada Materi Alat Optik meyimpulkan penggunaan Facebook dapat dimanfaatkan sebagai proses belajar mengajar dengan memanfaatkan fasilitas-fasilitas yang dimiliki Facebook. Pembelajaran melalui media Facebook yang ditinjau dari kepraktisan dan efektifitasnya layak digunakan sebagai media pembelajaran dan membantu proses belajar mengajar fisika. Melalui uji coba penggunaan Facebook kepada siswa didapatkan hasil belajar siswa yang meningkat dari sebelum menggunakan media Facebook dan setelah menggunakan Facebook [7].

Selain itu hasil penelitian yang telah dilakukan oleh Rutinah mengenai Upaya Peningkatan Motivasi dan Hasil Belajar Siswa Dengan Metode Pembelajaran Group Investigation Pada Mata Pelajaran IPA Kelas 5 SDN 2 Wonoroto Kabupaten Wonosobo Semester II tahun 2012/ 2013 menyimpulkan bahwa hasil belajar siswa meningkat karena motivasi belajar siswa meningkat. Hal ini dapat dilihat dari peningkatan motivasi siklus I terdapat 75% mempunyai motivasi tinggi dan sisanya 25% sangat tinggi. Pada siklus II motivasi belajar siswa meningkat sangat baik yaitu 15% mempunyai motivasi tinggi dan 85% mempunyai motivasi yang sangat tinggi [8].

Beberapa persamaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah pada kesamaan dalam upaya meningkatkan motivasi belajar siswa. Selain itu terdapat kesamaan model pembelajaran think talk write (TTW). Perbedaan yang terdapat dari penelitian sebelumnya adalah menggunakan fan page sebagai media pendamping proses pembelajaran, sedangkan sebelumnya menggunakan fitur facebook groups. Perbedaan yang kedua adalah pada materi pelajaran yang digunakan. Dari persamaan dan perbedaan penelitian yang telah dilakukan tersebut, maka akan dilakukan penelitian mengenai penerapan model pembelajaran Think Talk Write(TTW) berbantu Fan Page (Facebook) untuk meningkatkan motivasi belajar siswa.

Model Pembelajaran kooperatif

(12)

4

pembelajaran yang menekankan kerjasama yang kuat dalam suatu kelompok dalam kegiatan pembelajaran serta dalam mempelajari materi-materi yang diajarkan [9]. Ciri-ciri pembelajaran kooperatif adalah : (1) Setiap siswa dalam kelompok mempunyai peran masing-masing, (2) Adanya interaksi dalam anggota kelompok, (3) Setiap siswa memiliki tanggung jawab dengan kelompoknya berkaitan pembelajaran yang dilakukan, (4) Guru berperan memacu semangat siswa dalam menggali potensi siswa dalam kelompok, (5) Guru melakukan interaksi dengan kelompok ketika dibutuhkan [10].

Pembelajaran Think Talk Write(TTW)

Merupakan pengembangan pembelajaran oleh Huinker dan Laughin. Model pembelajaran ini memiliki tiga langkah yaitu berpikir, berbicara dan menulis [10]. Kegiatan pembelajaran ini dilaksanakan dengan membagi siswa kedalam kelompok-kelompok kecil dengan jumlah 3-5 siswa yang memiliki karakter yang berbeda. Dalam kegiatan ini siswa melakukan beberapa kegiatan seperti membaca, mencatat hal-hal penting, menyampaikan, menyimak dan memberikan pendapat mengenai ide dengan siswa lain dan menyimpulkan kembali dengan menulis [10].

Langkah pertama dalam kegiatan belajar Think Talk Write(TTW) yaitu : (1) Think yang dalam langkah ini siswa membaca materi yang memuat soal permasalahan dan berkaitan dengan kegiatan yang ada dalam keseharian siswa. Proses dalam langkah ini siswa berpikir mengenai bagaimana penyelesaian terhadap soal tersebut dengan membuat catatan kecil, serta menuliskan hal-hal yang belum dimengerti dengan bahasa sendiri yang nantinya akan dibahas dalam kelompok diskusi, (2) Talk adalah langkah yang ke-dua, pada langkah ini siswa berbicara, mengungkapkan pendapat dan berdiskusi dengan siswa lain. Pada proses ini guru berperan sebagai fasilitator dengan menuntun siswa yang mendapat kesulitan dalam mempelajari materi, (3) Pada langkah ke-tiga adalah write, dalam proses ini siswa menulis hasil-hasil pemikiran yang sudah diperoleh pada langkah pertama dan ke-dua. Yang ditulis merupakan ringkasan mengenai materi, soal dan penyelesaiannya yang nantinya dikumpulkan kepada guru. Setelah itu siswa melakukan presentasi di depan kelas [11]. Adapun kelebihan model pembelajaran Think Talk Write(TTW) adalah sebagai berikut : (1) Model pembelajaran TTW dapat membantu siswa dalam memahami suatu materi sendiri secara terstruktur, sehingga pemahamannya menjadi baik serta dapat menyampaikan pemikirannya dan saling bertukar pikiran dalam diskusi, (2) Model pembelajaran TTW melatih siswa dalam menuliskan pemahaman pengetahuan yang telah didapat dari diskusi ke dalam bentuk tulisannya sendiri [12].

Fan Page (Facebook)

(13)

5

suatu halaman khusus seperti blog yang memberikan informasi sesuai dengan kebutuhan pemiliknya, seperti perusahaan, pendidikan, layanan, produk fisik, artis, komunitas dll. Bidang profesi seperti guru, dosen, motivator, jurnalis dan psikiater dapat memanfaatkan Fan Page(Facebook) untuk menjalankan berbagai kegiatan yang berkaitan dengan profesi masing-masing [14].

Adapun kegunaan Fan Page(Facebook) adalah sebagai berikut: Sebagai media suatu organisasi atau perusahaan, para profesional untuk melakukan interaksi, relasi dan sebagai media komunikasi dengan konsumennya di Facebook. Yang menarik dari Fan Page(Facebook), bahwa Fans dapat berinteraksi dan melakukan diskusi dalam menyalurkan pendapat-pendapatnya. Fitur yang terdapat pada Fan Page(Facebook) adalah Setting, Wall, Mobile, Discussion Boards, Events, Links, Notes, Photos, Videos dll. Tujuan dari fitur Fan Page(Facebook) adalah untuk kepentingan profesional dan bisnis [15]. Pada penelitian ini dibuat halaman Fan Page(Facebook) dengan nama “Belajar TIK” dapat dilihat pada gambar di bawah ini :

Gambar 1 Tampilan Halaman Fan Page (Sumberhttps://www.facebook.com/belajartikg)

Prinsip Media Pembelajaran

Media pembelajaran adalah sekumpulan peralatan dan bahan yang bisa digunakan sebagai tujuan pendidikan, seperti radio, televisi, buku, majalah, koran, dan sebagainya. Adapun prinsip-prinsip penggunaan media pembelajaran adalah sebagai berikut : (1) media yang ingin digunakan oleh guru harus sesuai dan diarahkan untuk mencapai tujuan pembelajaran, (2) media yang digunakan harus sesuai dengan materi pembelajaran, (3) media pembelajaran yang digunakan harus sesuai dengan minat, kebutuhan, dan kondisi siswa, (4) media yang digunakan harus bersifat efektivitas dan efisien, (5) media yang digunakan harus disesuaikan dengan kemampuan guru saat mengopersikannya [16].

Motivasi Belajar

(14)

6

bisa tercapai [17]. Motivasi mempunyai peran dalam kegiatan proses pembelajaran antara guru dan siswa. Oleh seorang guru perlu mengetahui motivasi belajar siswa untuk memantau serta mendorong semangat belajar siswa. Oleh siswa motivasi belajar berguna memunculkan semangat belajar agar siswa tergerak untuk melakukan kegiatan belajar. Sebagai hasil, motivasi merupakan faktor penujang pembelajaran yang efektif [8].

(15)

7 3. METODE PENELITIAN

Metode penelitian eksperimen adalah penelitian yang diterapkan untuk mendapatkan informasi atau akibat dari suatu perlakuan variabel satu kepada variabel lain dalam keadaan yang telah diatur [18]. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah Quasi Experimental Design. Bentuk desain yang digunakan adalah Nonequivalent Control Group Design [19]. Bentuk desain dapat dilihat pada tabel 1 di bawah ini :

Tabel 1 Nonequivalent Control Group Design

Kelas Pretest Perlakuan Posttest

Eksperimen O1 X O2

Kontrol O3 - O4

Keterangan :

O1 : Pretest(angket) pada kelompok eksperimen sebelum diterapkan

perlakuan

O2 : Posttest(angket) pada kelompok eksperimen setelah diterapkan

perlakuan

O3 : Pretest(angket) pada kelompok kontrol

O4 : Posttest(angket) pada kelompok kontrol

X : Perlakuan yang diterapkan pada kelas eksperimen

Lokasi penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Tengaran. Alamat sekolah ini adalah di Jalan Masjid Besar Tengaran Kabupaten Semarang. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas IX SMP Negeri 1 Tengaran. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah siswa kelas IX G(kelas eksperimen) dan IX C(kelas kontrol) pada mata pelajaran teknologi informasi dan komunikasi (TIK) SMP Negeri 1 Tengaran. Penentuan sampel menggunakan teknik Sampling Purpose yaitu penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. Pertimbangan tersebut didapat dari saran guru dan jumlah siswa yang sama. Variabel yang ada pada penelitian ini adalah variabel bebas yaitu model pembelajaran Think Talk Write(TTW) dan Fan Page (Facebook). Variabel terikat yang terdapat dalam penelitian ini adalah motivasi belajar siswa. Penelitian ini dilakukan melalui tiga tahapan sebagai berikut : (1) tahap persiapan, (2) tahap pelaksanaan, (3) tahap pengolahan dan analisis data dapat dilihat pada tabel 2 berikut :

Tabel 2 Tahapan Penelitian

(16)

8

Berdasarkan tabel 2 pada tahap persiapan dilakukan wawancara terhadap guru dan siswa untuk mengetahui proses kegiatan belajar mengajar di sekolah tersebut. Observasi juga dilakukan untuk mengetahui lebih jauh keadaan dan suasana proses belajar mengajar yang terjadi. Studi literature digunakan sebagai pedoman mencari teori berkaitan dengan topik penelitian. Menentukan populasi dan sampel penelitian yaitu kelas kontrol maupun kelas eksperimen yang akan diterapkan model pembelajaran Think Talk Write(TTW) dengan media Fan Page(Facebook). Menyiapkan materi dan merancang media pembelajaran Fan Page(Facebook). Tahap terakhir pada tahap persiapan ini adalah menyusun instrumen angket motivasi belajar siswa dan menyusun lembar observasi aktivitas siswa.

Pada tahap pelaksanaan, kegiatan pertama memberikan angket motivasi belajar siswa kepada kelas kontrol dan kelas eksperimen. Kegiatan kedua memberikan perlakuan yaitu penerapan model pembelajaran Think Talk Write(TTW) bebantu media Fan Page(Facebook) pada kelas eksperimen. Kegiatan terakhir tahap ini adalah memberikan angket motivasi belajar siswa kepada kelas kontrol dan kelas eksperimen. Selama melaksanakan tahapan ini juga dilakukan observasi aktivitas siswa menggunakan lembar observasi serta wawancara untuk mengetahui tanggapan guru dan siswa mengenai pembelajaran yang sudah diterapkan.

Tahap terakhir adalah pengolahan dan analisis data. Kegiatan yang dilakukan adalah menghitung skor angket motivasi pertama dan kedua. Menghitung skor observasi untuk mengetahui informasi aktivitas siswa di kelas. Semua hasil perhitungan tersebut dibuat kesimpulan sebagai hasil penelitian. Kegiatan yang terakhir menyusun laporan penelitian berdasarkan pengolahan data. Desain alur pembelajaran dapat dilihat pada gambar 2 di bawah ini:

Langkah-langkah kegiatan pembelajaran model Think Talk Write(TTW) berbantu Fan Page meliputi : (1) Guru memberikan materi pelajaran berkaitan dengan materi yaitu internet dan intranet menggunakan buku teks maupun

Gambar 2 Desain Pembelajaran TTW Dengan Media Fan Page (Facebook)

Guru catatan secara langsung maupun dengan media fan page

WRITE

(17)

9

melalui media Fan Page (Facebook), (2) Situasi masalah merupakan pemberian tugas oleh guru yang harus diselesaikan siswa, (3) Melaksanakan diskusi TTW berbantu fan page, siswa membaca materi pelajaran menggunakan buku teks maupun dari media Fan Page (Facebook) dan membuat catatan berkaitan dengan materi yang sudah dipahami ataupun belum dipahami (think), (4) Langkah selanjutnya siswa secara berkelompok membahas isi catatan yang dilakukan secara langsung maupun dengan media Fan Page (talk), (4) Langkah yang terakhir membuat hasil pemahaman dari materi yang telah dibahas dengan setiap kelompok menuliskan hasil atau kesimpulannya secara langsung maupun dengan media Fan Page (Facebook), selain itu melakukan presentasi di depan kelas. Peran guru dalam pelaksanaan pembelajaran ini adalah mengawasi, mengarahkan dan memberi semangat kepada siswa dalam membuat catatan kecil sesuai materi. Sebagai motivator dengan mengajak siswa untuk aktif mengungkapkan pendapat-pendapat yang sudah mereka pelajari [11].

Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan adalah angket, observasi, wawancara dan dokumentasi. Angket digunakan untuk mengetahui tingkat motivasi belajar siswa sebelum dan sesudah penerapan model pembelajaran Think Talk Write(TTW) berbantu Fan Page (Facebook). Angket motivasi dibuat 20 item. Indikator yang digunakan untuk mengukur motivasi terdapat empat aspek yaitu : (1) Attention(perhatian) dengan indikator memperhatikan proses pembelajaran berlangsung sebanyak 4 item dan memperhatikan materi yang diberikan guru sebanyak 3 item, (2) Aspek Relevance(relevansi) dengan indikator kesesuaian antara materi dengan kebutuhan siswa sebanyak 2 item, dan kesesuaian materi dan model pembelajaran sebanyak 5 item, (3) Confidence(kepercayaan diri) dengan indikator percaya diri terhadap kemampuan dalam mengerjakan tugas sebanyak 3 item, (4) Aspek Satisfaction(kepuasan) dengan indikator kepuasan terhadap hasil yang diterima sebanyak 3 item. Wawancara digunakan untuk mengetahui informasi keadaan kegiatan pembelajaran di sekolah tersebut sebelum penerapan model pembelajaran Think Talk Write(TTW) berbantu Fan Page (Facebook) sebagai acuan latar belakang penelitian, selain itu untuk mengetahui tanggapan siswa dan guru mengenai penerapan model pembelajaran Think Talk Write(TTW) berbantu Fan Page (Facebook). Observasi dilakukan untuk mengamati kegiatan proses belajar mengajar pada kelas kontrol dan kelas eksperimen yang diberikan perlakuan atau treatment selama penelitian dilakukan. Adapun indikator keaktifan siswa adalah sebagai berikut : (1) turut serta dalam melaksanakan tugas belajarnya, (2) bertanya kepada siswa lain atau guru apabila tidak memahami persoalan yang dihadapinya, (3) terlibat dalam pemecahan masalah, (4) berusaha mencari berbagai informasi yang diperlukan untuk memecahkan masalah. Dokumentasi pada penelitian ini didapat dari rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dan foto-foto kegiatan pembelajaran yang dilakukan untuk mendukung penelitian. Instrumen penelitian yang digunakan meliputi Angket dan lembar observasi.

(18)

10

(19)

11

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

Penelitian ini dilaksanakan di kelas IX G (eksperimen) dan kelas IX C(kontrol) dengan jumlah 30 siswa pada masing-masing kelas. Dalam penelitian ini diterapkan metode pembelajaran Think Talk Write (TTW) berbantu Fan Page (Facebook), yang dilakukan selama 3 kali pertemuan pada mata pelajaran TIK kelas IX dengan materi internet dan intranet untuk meningkatkan motivasi belajar siswa.

Sesuai prinsip penggunaan media pembelajaran yang telah dipaparkan pada bab dua dapat dikatakan bahwa pemilihan media Fan Page(Facebook) sudah tepat dengan alasan sebagai berikut : (1) penggunaan media Fan Page(Facebook) sudah sesuai karena dengan penggunaan media ini akan didapatkan pembelajaran yang lebih menarik, interaktif, dan bermakna, (2) media Fan Page(Facebook) sudah sesuai dengan materi pelajaran internet dan intranet karena dapat digunakan untuk mengunggah materi berupa teks, gambar, video serta sebagai media komunikasi pembelajaran, (3) media Fan Page(Facebook) sudah memenuhi minat, kebutuhan, dan kondisi siswa, hal ini dikarenakan minat siswa yang tinggi dalam mengakses Facebook sehingga hal ini sudah menjadi kebutuhan dan sesuai kondisi siswa, (4) Fan Page(Facebook) merupakan media yang bersifat efektivitas dan efisien, hal ini dikarenakan dalam membuat akun dapat dilakukan dengan gratis dan mengaksesnya sangat mudah dimanapun kapanpun asal ada jaringan internet, (5) Fan Page(Facebook) merupakan media yang sesuai dengan kemampuan guru dalam mengoperasikannya, dikarenakan media ini sudah tidak asing dan mudah dalam penggunaannya.

Persiapan pembelajaran dengan model Think Talk Write(TTW) berbantu Fan Page (Facebook) yaitu: (1) Membuat halaman Fan Page (Facebook)

dengan nama “Belajar TIK” dan mengunggah materi pembelajaran internet dan

intranet kelas IX, materi berupa teks, gambar dan video yang akan digunakan dalam pembelajaran, (2) Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran(RPP) yang sudah disesuaikan dengan metode pembelajaran Think Talk Write(TTW) berbantu Fan Page (Facebook), (3) Menyiapkan angket motivasi yang akan diberikan kepada siswa, (4) Mempersiapkan lembar observasi aktivitas siswa di kelas untuk menilai pelaksanaan pembelajaran TIK di kelas eksperimen dan kelas kontrol.

Tabel 3 Pelaksanaan Pembelajaran TTW Berbantu Fan Page No. Hari / Tanggal Keterangan

1. 7 Agustus 2014 - Pembagian kelompok

- Perwakilan pada setiap kelompok melakukan like pada halaman Fan Page(facebook)

- Siswa membaca materi pengertian internet dan intranet dari teks buku paket maupun materi pada Fan Page (Facebook) dan membuat catatan-catatan kecil dari apa yang telah dipelajari. (think)

- Diskusi kelompok secara langsung dan dengan menggunakan media pendamping Fan Page (Facebook).(talk)

(20)

12

2. 14 Agustus 2014 - Siswa membaca materi maupun membuat catatan kecil tentang kegunaan internet dan intranet dari buku teks maupun dari fan page.(think)

- Diskusi kelompok secara langsung dan melalui fan page.(talk) - Menulis hasil pengetahuan diskusi melalui fan page dan

melakukan presentasi di depan kelas.(write)

3. 21 Agustus 2014 - Siswa membaca materi maupun membuat catatan kecil tentang perbedaan internet dan intranet dari buku teks maupun dari fan page.(think)

- Diskusi kelompok secara langsung dan melalui fan page.(talk) - Menulis hasil pengetahuan diskusi melalui fan page dan

melakukan presentasi di depan kelas.(write)

Situasi pembelajaran pada pertemuan pertama siswa masih bingung dalam penerapan model pembelajaran Think Talk Write(TTW) berbantu Fan Page (Facebook). Situasi ini terlihat dari siswa belum terbiasa dengan proses membaca lalu membuat catatan kecil terkait materi yang telah dibaca. Respon lain siswa belum terbiasa melakukan diskusi menggunakan media Fan Page (Facebook). Hal menarik yang terjadi adalah ketika siswa diminta satu kelompok presentasi di depan kelas, mereka masih malu-malu presentasi di depan kelas.

Situasi pembelajaran pada pertemuan kedua siswa sudah mengetahui dalam penerapan model pembelajaran Think Talk Write(TTW) berbantu Fan Page (Facebook). Situasi ini terlihat dari respon siswa ketika pelajaran dimulai salah satu perwakilan kelompok membuka halaman Fan Page (Facebook). Selain itu siswa sudah terbiasa dengan proses membaca lalu membuat catatan kecil terkait materi yang telah dibaca. Hal menarik yang terjadi adalah siswa sangat antusias dalam mempelajari materi melalui teks, gambar dan video yang telah diunggah pada halaman Fan Page (Facebook).

Situasi pertemuan ketiga siswa sudah terbiasa dalam tahap membaca kemudian membuat catatan kecil, melakukan diskusi langsung dan melalui media Fan Page (Facebook), dan melakukan presentasi kelompok di depan kelas. Hal menarik yang terjadi siswa semakin antusias belajar dalam pembelajaran ini. Selain itu kelas terlihat lebih interaktif dan tidak monoton.

Pada kelas kontrol pertemuan 1, 2, dan 3 dilakukan pembelajaran seperti biasa dengan mendengarkan ceramah dari guru dan mencatat materi. Situasi yang terjadi pada kelas ini biasa. Berikut dokumentasi proses pembelajaran model Think Talk Write(TTW) berbantu Fan Page (Facebook) di kelas :

(21)

13 Hasil Angket Motivasi Belajar

Data angket motivasi diambil untuk mengetahui tingkat motivasi belajar siswa dalam mengikuti proses pembelajaran khususnya mata pelajaran TIK pada kelas kontrol dan kelas eksperimen. Pada kelas kontrol diambil data angket pada kegiatan pembelajaran biasa yaitu angket pertama dan kedua. Pada kelas eksperimen data angket motivasi diambil pertama merupakan sebelum penerapan model pembelajaran Think Talk Write(TTW) berbantu Fan Page (Facebook dan kedua merupakan setelah penerapan model pembelajaran Think Talk Write(TTW) berbantu Fan Page (Facebook). Adapun perbandingan hasil angket pertama dan kedua pada kelas eksperimen maupun kelas kontrol tersaji pada tabel empat berikut:

Tabel 4 Perbandingan Peningkatan Angket 1,2 Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Persentase Kelas

(22)

14

materi dengan kebutuhan siswa dengan persentase 24,1% lebih tinggi dibanding pada kelas kontrol dengan persentase peningkatan yang kurang signifikan sebesar 0,4%. Peningkatan motivasi belajar meningkat yang ketiga terdapat pada kelas eksperimen aspek satisfaction(kepuasaan) dengan indikator kepuasan terhadap hasil yang diterima terdapat persentase peningkatan sebesar 19,5% lebih tinggi dibanding kelas kontrol dengan persentase peningkatan sebesar 8,6%. Peningkatan motivasi belajar meningkat keempat terdapat pada kelas eksperimen pada aspek confidence(kepercayaan diri) dengan indikator percaya diri terhadap kemampuan dalam mengerjakan tugas diperoleh persentase peningkatan sebesar 15,3% lebih tinggi dibanding kelas kontrol hanya diperoleh persentase peningkatan kurang signifikan sebesar 1,4%. Peningkatan motivasi belajar yang kelima terdapat pada kelas eksperimen dari aspek attention(perhatian) indikator b yaitu memperhatikan materi yang diberikan guru dengan persentase peningkatan sebesar 13,1% lebih tinggi dibanding kelas kontrol tidak terdapat peningkatan sama sekali. Peningkatan yang terakhir pada kelas eksperimen dengan aspek attention(perhatian) indikator a yaitu memperhatikan proses pembelajaran yang sedang berlangsung diperoleh persentase peningkatan sebesar 13% lebih tinggi dibanding kelas kontrol dengan persentase peningkatan sebesar 8,1%. Dapat dikatakan bahwa kelas eksperimen terdapat peningkatan signifikan pada semua aspek setelah penerapan model pembelajaran Think Talk Write(TTW) berbantu Fan Page(Facebook). Selain itu hasil angket kedua kelas eksperimen lebih dominan memperoleh persentase tinggi yaitu antara 75%-81,6% termasuk dalam kategori sikap yang baik pada hampir semua indikator kecuali aspek attention(perhatian) indikator b dengan kategori cukup baik. Tabel di atas menunjukkan fakta terjadi perubahan atau peningkatan sikap siswa yaitu motivasi belajar meningkat lebih signifikan kelas eksperimen dibanding dengan kelas kontrol. Berdasarkan tabel di atas memperlihatkan bahwa terdapat total persentase peningkatan motivasi belajar siswa kelas ekperimen lebih tinggi 18,48% dibanding kelas kontrol dengan persentase peningkatan sebesar 5,58% pada hasil angket pertama dan kedua. Perbandingan hasil angket pertama dan kedua pada kelas eksperimen maupun kelas kontrol tersaji pada gambar grafik 4 di bawah ini:

Gambar 4 Perbandingan Hasil Angket 1,2 Kelas Kontrol dan Eksperimen

65,50% 71,08%

Motivasi 1 Motivasi 2 Peningkatan Motivasi 1 Motivasi 2 Peningkatan

(23)

15

Hasil Observasi Aktivitas Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Selain angket untuk mengetahui motivasi belajar siswa, lembar observasi keaktifan belajar siswa juga digunakan untuk memperkuat dalam menilai aktivitas belajar siswa yang berlangsung selama pembelajaran dilakukan pada kedua kelas. Perbandingan hasil penelitian observasi keaktifan belajar siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol dalam mengikuti pembelajaran tersaji pada tabel lima di bawah ini:

Tabel 5 Hasil Perhitungan Observasi Aktivitas Siswa Kelas Kontrol dan Eksperimen

No. Indikator Persentase Kelas

Kontrol Eksperim en 1 Turut serta dalam melaksanakan tugas

belajarnya 100 100

2 Bertanya kepada siswa lain atau guru apabila tidak memahami persoalan yang dihadapinya

33,33 83,33

3 Terlibat dalam pemecahan masalah 56,66 90 4 Berusaha mencari berbagai informasi yang

diperlukan untuk memecahkan masalah 53,33 86,66 Total Persentase= � ℎ � ℎ

� ℎ � ℎ� X

100%

60,83 % 90%

Sumber :Sari(2013) [21]

(24)

16

tambahan indikator aktivitas siswa pada observasi kelas eksperimen dalam melaksanakan diskusi kelompok terdapat persentase 80% termasuk kriteria sangat baik , hal ini terlihat dari antusias dan partisipasi siswa kelas eksperimen dengan adanya kegiatan diskusi kelompok model TTW berbantu media fan page. Pada kelas kontrol terlihat biasa karena tidak terdapat kegiatan diskusi, di kelas ini melaksanakan pembelajaran dengan mencatat materi dan mendengarkan penjelasan dari guru. Berdasarkan hasil perhitungan tabel lima menunjukkan bahwa penerapan model pembelajaran Think Talk Write(TTW) berbantu Fan Page (Facebook) lebih mendorong aktivitas belajar siswa pada mata pelajaran TIK kelas IX. Berdasarkan tabel lima dapat dilihat lebih jelas pada gambar grafik di bawah ini :

Gambar 5 Perbandingan Hasil Observasi Aktivitas Siswa Kelas Kontrol dan Eksperimen

Adapun tanggapan guru TIK kelas IX dari wawancara yang telah dilakukan, bahwa model pembelajaran Think Talk Write(TTW) berbantu Fan Page (Facebook) merupakan model pembelajaran yang bagus karena mengajarkan siswa belajar secara berkelompok sehingga cukup bagus untuk mempelajari materi internet dan intranet kelas IX. Hal tersebut sejalan dengan tanggapan siswa satu bahwa lebih mengasikkan dan lebih mudah dalam belajar maupun memahami materi pelajaran dengan pembelajaran Think Talk Write(TTW) berbantu Fan Page (Facebook).

Terkait dengan keaktifan dan diskusi kelompok, guru mengatakan bahwa siswa menjadi lebih aktif dalam berdiskusi kelompok ataupun bertukar pendapat dalam mempelajari materi. Hal tersebut sejalan dengan tanggapan siswa satu dan siswa dua bahwa mereka menjadi lebih aktif dan berani menyampaikan pendapat dalam berdiskusi kelompok.

Mengenai ketertarikan terhadap model pembelajaran, guru mengatakan bahwa siswa tertarik dan antusias terhadap model pembelajaran Think Talk Write berbantu Fan Page (Facebook), karena siswa menjadi suka dalam mengeluarkan pendapat mereka dengan anggota kelompok secara langsung maupun melalui Fan Page (Facebook). Hal ini sejalan dengan tanggapan siswa dua bahwa berbantu Facebook merupakan pembelajaran yang menarik karena mereka dapat berdiskusi kelompok sacara langsung dan melalui media Fan Page (Facebook).

Terkait dengan rasa senang, guru mengakui bahwa siswa terlihat senang karena proses pembelajaran yang dilakukan tidak hanya berpusat pada guru, tetapi siswa dapat berlatih mempelajari materi atau mengerjakan tugas secara

60,83%

Perbandingan aktivitas kelas kontrol dan …

KELAS IX C

(25)

17

mandiri maupun berkelompok dengan santai dan tidak tertekan. Hal ini sejalan dengan tanggapan siswa tiga yang merasa senang, nyaman dan pembelajaran terasa tidak membosankan.

(26)

18 5. SIMPULAN

Berdasarkan uraian hasil penelitian dan pembahasan sebelumnya bahwa penelitian yang telah dilakukan pada siswa kelas IX G SMP Negeri 1 Tengaran, dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran Think Talk Write(TTW) berbantu Fan Page (Facebook) dapat meningkatkan motivasi belajar siswa TIK khususnya pada materi pelajaran “ internet dan intranet”. Hal ini ditunjukkan dari perubahan aktivitas belajar siswa menjadi lebih aktif di kelas maupun dalam diskusi kelompok. Situasi pembelajaran yang terjadi di kelas lebih interaktif dan tidak monoton. Selain itu dapat diketahui dari respon siswa yang antusias menggunakan media Fan Page (Facebook) sebagai media pembelajaran. Hal ini dapat dilihat dari persentase angket motivasi belajar siswa sebelum penerapan model pembelajaran Think Talk Write(TTW) berbantu Fan Page (Facebook) sebesar 60,1% termasuk kategori sikap cukup baik, dan hasil angket sesudah penerapan meningkat menjadi 78,58% termasuk kategori sikap baik. Sedangkan pada kelas kontrol hasil angket pertama memperoleh persentase sebesar 65,5% termasuk kategori sikap cukup baik dan meningkat menjadi 71,08% termasuk kategori cukup baik. Hal ini dapat dikatakan bahwa peningkatan lebih besar terdapat pada kelas eksperimen dengan peningkatan 18,48% dan kelas kontrol hanya 5,58% saja.

Selain itu ditunjukkan dari hasil observasi aktivitas siswa di kelas yang telah dilakukan pada dua kelas, didapat hasil persentase yang lebih besar oleh kelas eksperimen yaitu 90% termasuk kriteria sangat baik sedangkan kelas kontrol hanya 60,83% termasuk kriteria baik.

6. SARAN

(27)

19 7. DAFTAR PUSTAKA

[1] Yuanari, N.(2011). Penerapan Strategi TTW (Think-Talk-Write) Sebagai Upaya Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah dan Disposisi Matematis Siswa Kelas VIII SMP N 5 Wates Kulonprogo. Yogyakarta : Universitas Negeri Yogyakarta.

[2] Syamsuri, A.(2011). Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Fiqih Bab Salat Melalui Metode Demonstrasi Kelas VII Di MTS Negeri Mranggen Demak Tahun Ajaran 2010/2011.

[3] Gosling, S.D., Graham, L.T., & Wilson, R.E.(2012). A Review of Facebook Research in the Social Sciences.Perspectives on Psychological Science 7(3) 203 –220. Washington : Washington University In St. Louis. [4] Ruhban, A.(2013). Kontrol Diri dan Intensitas Penggunaan Facebook

Pada Remaja. Vol. 01 No. 02. Malang : Universitas Muhammadiyah Malang.

[5] Nurmihasti, D.A.(2012). Dampak Kegiatan Mengakses Facebook terhadap Prestasi Belajar Siswa Kompetensi Keahlian Jasa Boga Kelas XI Di SMKN 3 Wonosari. Yogyakarta : Universitas Negeri Yogyakarta. [6] Qomariyah, S.(2010). Peningkatan Kemampuan Menulis Pantun Melalui

Metode TTW (Think, Talk, And Write) Siswa Kelas IV SDN 1 Platar, Tahunan, Jepara. Volume 1, Nomor 1, September 2010. Jurnal Kependidikan Dasar.

[7] Kustijono,R., & Ni’am, M.K.(2013).Pengembangan Pembelajaran SMP Melalui Facebook Pada Materi Alat Optik. Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika, Vol. 02 No. 03, 208-2011. Surabaya : Universitas Negeri Surabaya. [8] Rutinah. (2013). Upaya Peningkatan Motivasi dan Hasil Belajar Siswa

dengan Metode Pembelajaran Group Investigation pada Mata Pelajaran IPA Kelas 5 SDN 2 Wonoroto Kabupaten Wonosobo Semester II Tahun Pelajaran 2012/2013. Salatiga : Universitas Kristen Satya Wacana.

[9] Kusharyati, I.(2009). Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif dengan Metode Jigsaw untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep Dalam Pemelajaran Akuntasi Siswa Kelas XI IS 5 SMA Negeri 8 Surakarta Tahun ajaran 2008/2009 (Penelitian Tindakan Kelas). Surakarta : Universitas Sebelas Maret.

[10] Istiana, Y.(2013). Penerapan Model Pembelajaran Think Talk Write untuk Meningkatkan Hasil Belajar Bahasa Indonesia Di Kelas 5 SD Negeri Jamusan Kecamatan Jumo Kabupaten Temanggung Semester Genap Tahun Ajaran 2012/2013. Salatiga : Universitas Kristen Satya Wacana. [11] Nugroho, A,P.(2010). Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Dan

Pemecahan Masalah Matematika Siswa SMP Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think-Talk-Write(TTW), Yogyakarta : Universitas Negeri Yogyakarta.

[12] Lestari, M.A, dkk. (2014). Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TTW Terhadap Hasil Belajar Bahasa Indonesia.

(28)

20

[14] __________. (2012).Jasa Pembuatan Fanpage Di Indonesia, Retrived from https://www.facebook.com/pages/Jasa-Pembuatan-Fanpage-DiIndonesia, Diakses tanggal 6 Oktober 2014

[15] Kurniali, Sartika.(2009). Step by Step Facebook: The Next Level. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.

[16] Sanjaya, Wina. (2010). Perencanaan Dan Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta: Kencana.

[17] Sardiman, M,A.(2012).Interaksi dan Motivasi Belajar-Mengajar. Jakarta: Rajawali Pers.

[18] Riduwan. (2013). Metode dan Teknik Menyusun Tesis. Bandung : Alfabeta.

[19] Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Kombinasi(Mixed Methods). Bandung : Alfabeta

[20] Arikunto, Suharsimi.(1998). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta : PT. Rineka Cipta.

Gambar

Gambar 1  Tampilan Halaman Fan Page (Sumber https://www.facebook.com/belajartikg)
Tabel 1 Nonequivalent Control Group Design Pretest Perlakuan
Gambar 2 Dengan Media Fan Page (Facebook)Think Talk Write(TTW)  meliputi : (1) Guru memberikan materi pelajaran berkaitan TTWdengan materi yaitu internet dan intranet menggunakan buku teks maupun berbantu  Desain Pembelajaran Langkah-langkah kegiatan pembelajaran model Fan Page
Gambar 3 Pembelajaran TTW dengan media Fan Page (Facebook)
+5

Referensi

Dokumen terkait

Bisa juga diartikan sebagai sistem ajaran (doktrin) dan praktek yang didasarkan pada sistem ke- percayaan seperti itu, atau sebagai kepercayaan akan keberadaan dan pengaruh

 Dengan mendevaluasi (penurunan nilai tukar uang yang dilakukan dengan sengaja terhadap nilai uang internasional atau terhadap emas) nilai mata uang rupiah

[r]

Dari sajian perhitungan pada penilaian pengaruh tidak langsung ( indirect effect ) kebijakan leverage terhadap nilai perusahaan melalui investment opportunity set

Sementara, berdasarkan hasil analisis penggunaan register bidang teknik bangunan yang dilihat dari segi pemakaiannya dari 54 data yang ditemukan, ada beberapa ragam bahasa

[r]

Finally, whereas after Rogoff (1985a) the literature has put a lot of emphasis on the politics of Central Bank independence, our results document fairly consistent empirical

Setelah mendapatkan hasil dari beberapa uji di atas, penulis dapat memberikan argumentasi bahwa alur transmisi moneter melalui jalur harga aset syariah (yang