• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tugas Jurnal

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Tugas Jurnal"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISA PERBANDINGAN PENJADWALAN METODE S-CURVE DAN PROJECT EVALUATION AND REVIEW TECHNIQUE (PERT) PADA PROYEK

PEMBANGUNAN JALAN AKSES SIAK IV (PEKANBARU)

Anton Setiyoko

Program Studi Teknik Sipil, Universitas Abdurrab, Jl. Riau Ujung No.73Pekanbaru Email: antonsetiyoko25@gmail.com

ABSTRACT

Schedule is one of the parameters that become the benchmark of success of a construction project, in addition to budget and quality. Scheduling needs to be considered in the project management to determine the duration and sequence of project activities, so that logical and realistic scheduling is formed. The purpose of this research is to facilitate the formulation of project problems, determine the appropriate method or method, in order to smooth the activities more organized, which is optimum by calculating the production capacity of heavy equipment and the number of days of project implementation, calculating the time of implementation using Network Planning with Project Evaluation and Review Technique (PERT) Methods and Comparing schedule of work implementation (curve S) is the relationship between project execution time and value accumulated progress of project implementation from start to finish project with Project Evaluation and Review Technique (PERT) that is planning way with network of work connected with certain consideration. This method as well as CPM (Critical Path Method) requires several parameters, one of which is the duration of activity

Keywords : Scheduling, S-Curve, PERT, Parameters

ABSTRAK

Jadwal merupakan salah satu parameter yang menjadi tolok ukur keberhasilan suatu proyek konstruksi, disamping anggaran dan mutu. Penjadwalan perlu diperhatikan dalam manajemen proyek untuk menentukan durasi maupun urutan kegiatan proyek, sehingga terbentuklah penjadwalan yang logis dan realistis.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mempermudah perumusan masalah proyek, menentukan metode atau cara yang sesuai, agar kelancaran kegiatan lebih terorganisir, sehingga mendapatkan hasil akhir yang optimum dengan cara menghitung kapasitas produksi alat-alat berat dan jumlah hari pelaksanaan proyek, menghitung waktu pelaksanaan menggunakan Network Planning dengan Metode Project Evaluation and Review Technique

(PERT) dan Membandingkan jadwal pelaksanaan pekerjaan (kurva S) yaitu hubungan antara waktu pelaksanaan proyek dengan nilai akumulasi progres pelaksanaan proyek mulai dari awal hingga proyek selesai dengan Project Evaluation and Review Technique (PERT) yaitu cara perencanaan dengan jaringan-jaringan pekerjaan yang dihubungkan dengan pertimbangan tertentu. Metode ini seperti halnya CPM (Critical Path Method) memerlukan beberapa parameter, salah satunya durasi aktivitas.

Kata kunci : Penjadwalan, S-Curve, PERT, Parameter

1. PENDAHULUAN

Industri konstruksi mempunyai peran penting dan strategis dalam mendukung pertumbuhan dan perkembangan berbagai bidang dalam pembangunan. Perkembangan industri konstruksi berhubungan erat dengan pelaksanaan pembangunan di segala bidang Mengingat akan peran tersebut maka jasa konstruksi harus terus mengembangkan peran dalam pembangunan.

Jadwal merupakan salah satu parameter yang menjadi tolok ukur keberhasilan suatu proyek konstruksi, disamping anggaran dan mutu. Penjadwalan perlu diperhatikan dalam manajemen proyek untuk menentukan durasi maupun urutan kegiatan proyek, sehingga terbentuklah penjadwalan yang logis dan realistis. Pada umumnya penjadwalan proyek menggunakan estimasi durasi yang pasti. Namun, banyak faktor (uncertainty) sehingga durasi masing-masing kegiatan tidak dapat ditentukan dengan pasti. Faktor ketidakpastian durasi tersebut diantaranya adalah produktivitas pekerja, cuaca, dan sebagainya.

(2)

yang optimal. Proyek harus mempunyai gambaran jelas yang menunjukan hubungan antara waktu yang tersedia dan waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut, bila suatu proyek ingin diselesaikan sesuai dengan batas waktu yang ditentukan maka network planning atau network analysis dapat membantu proyek melakukan perencanaan dan pengawasan dengan baik.

Penggunaan network planning sebagai alat perencana sangat membantu pihak manajemen, karna dapat mengurai hubungan masing-masing pekerjaan yang kompleks dengan mudah sehingga penyusunan perencanaan akan berhasil dengan baik. Perencanaan yang baik dapat mengurangi resiko sehingga penyelesaian pekerjaan akan sesuai dengan perencanaan yang telah disusun, serta dapat menghasilkan waktu dan biaya yang paling efisien. Network planning yang dapat digunakan diantaranya critical path method (CPM) atau Metode Jalur Kritis, Precedence Diagram Method (PDM) dan Project Evaluation and Review Technique (PERT) atau Teknik Telaah dan Evaluasi Program.

Proyek konstruksi dapat diartikan sebagai suatu kegiatan sementara yang bertujuan untuk membangun sarana maupun prasarana yang berlangsung dalam jangka waktu terbatas, dengan alokasi sumber dana tertentu dan dimaksudkan untuk mencapai tugas yang sasarannya telah digariskan secara jelas. Dalam suatu proyek, tahap perencanaan merupakan kunci keberhasilan karena menentukan alokasi dana, waktu dan kualitas yang akan dicapai. Agar efisiensi dan efektivitas kerja terpenuhi dengan baik, maka di dalam pelaksanaan proyek diperlukan manajemen proyek yang baik, Efektifitas dan efisiensi dalam pelaksanaan proyek dipengaruhi oleh faktor Planning dan schedulling. Hal ini berarti keduanya merupakan suatu langkah awal yang sangat penting dalam merencanakan keperluan tenaga kerja, material, peralatan dan metode pelaksanaan pekerjaan. Keperluan tenaga kerja sering kali tidak mudah diperoleh, mahal dan menimbulkan banyak persoalan. Adapun perencanaan material dan peralatan erat hubungannya dengan ketepatan jadwal penyerahan di lokasi. Untuk mengatasi persoalan tersebut maka perlu direncanakan hubungan yang tepat antara waktu, biaya dan ketersediaan sumber daya. Ada beberapa metode yang digunakan dalam penjadwalan suatu proyek antara lain PERT (Project Evaluation and ReviewTeqnique) dan kurva S.

Proyek memiliki batas waktu (deadline), artinya proyek harus diselesaikan sebelum atau tepat pada waktu yang telah ditentukan. Namun pada suatu proyek tidak selalu berjalan sesuai dengan penjadwalan yang telah dibuat. Ada banyak faktor yang mengakibatkan hal tersebut terjadi, keterlambatan waktu proyek yang terjadi selama pelaksanaan konstruksi dapat terencana dan dilaksanakan secara berurutan dengan logika serta menggunakan banyak jenis sumber daya, yang dibatasi oleh dimensi biaya, mutu dan waktu. Dalam usaha meningkatkan kualitas perencanaan proyek telah diperkenalkan berbagai teknik dan metode perencanaan dalam menyusun jadwal, antara lain bagan balok (bar-chart), analisis jaringan kerja (CPM, PERT, PDM, GERT dan lain-lain). Meskipun demikian mengingat teknik dan metode tersebut berfungsi sebagai alat, maka penggunaannya hendaknya memperhatikan hal-hal berikut :

1. Ketepatan pemilihan teknik dan metode yang dipergunakan. 2. Penguasaan sepenuhnya oleh perencana.

(3)

Pengelola proyek selalu ingin mencari metode yang dapat meningkatkan kualitas perencanaan dan pengendalian untuk menghadapi jumlah kegiatan dan kompleksitas proyek yang cenderung bertambah. Usaha tersebut membuahkan hasil dengan ditemukannya metode bagan balok (bar-chart) dan analisis jaringan kerja (network analysis), yaitu penyajian perencanaan dan pengendalian, khususnya jadwal kegiatan proyek secara sistematis dan analistis.

Manajemen proyek adalah merencanakan, mengorganisir, memimpin, dan mengendalikan sumber daya perusahaan untuk mencapai sasaran jangka pendek yang telah ditentukan. Lebih jauh, manajemen proyek menggunakan pendekatan sistem dan hirarki (arus kegiatan) vertikal maupun horisontal (Iman soeharto, 1999).

Kegiatan proyek dapat diartikan sebagai satu kegiatan sementara yang berlangsung dalam jangka waktu terbatas, dengan alokasi sumber daya tertentu dan dimaksudkan untuk melaksanakan tugas yang sasarannya telah digariskan dengan jelas. Didalam proses mencapai tujuan tersebut telah ditentukan batasan yaitu besar biaya (anggaran) yang dialokasikan, dan jadwal serta mutu yang harus dipenuhi. Ketiga batasan diatas disebut tiga kendala (triple contraint)

Siklus sebuah proyek memiliki tiga tahap yaitu : 1. Tahap konseptual

2. Tahap definisi atau tahap Perencanaan dan Pemantapan (PP) 3. Tahap implementasi.

2.2 Kurva-S (S-Curve)

Kurva-S atau S-Curve adalah suatu grafik hubungan antara waktu pelaksanaan proyek dengan nilai akumulasi progres pelaksanaan proyek mulai dari awal hingga proyek selesai. Kurva-S sudah jamak bagi pelaku proyek. Umumnya proyek menggunakan S-Curve dalam perencanaan dan monitoring schedule pelaksanaan proyek, baik pemerintah maupun swasta.

Kurva S adalah sebuah grafik yang dikembangkan oleh Warren T. Hanum atas dasar pengamatan terhadap sejumlah besar proyek sejak awal hingga akhir proyek.

Sumber : ilmusipil.com

Gambar 1. Kurva-S Kelebihan dari kurva S :

- Kurva S dapat menunjukkan kemajuan proyek berdasarkan kegiatan, waktu dan bobot pekerjaan yang direpresentasikan sebagai persentasi kumulatif dari seluruh kegiatan proyek.

(4)

Kelemahan dari kurva S :

- Informasi yang disampaikan tidak detail dan hanya terbatas untuk menilai kemajuan proyek.

- Untuk memperbaiki atau memperbaharui sumberdaya ataupun waktu pada masing-masing kegiatan proyek memerlukan metoda yang lain.

2.3 PERT

Metode PERT adalah cara perencanaan dengan jaringan-jaringan pekerjaan yang dihubungkan dengan pertimbangan tertentu. Metode ini seperti halnya CPM (Critical Path Method) memerlukan beberapa parameter, salah satunya durasi aktivitas. Penentuan durasi aktivitas pada CPM mengacu pada durasi pasti (fix duration), artinya cukup melakukan estimasi satu durasi aktivitas. Karakteristik proyek menyebabkan durasi aktivitas menjadi hal yang tidak pasti karena durasi aktivitas dipengaruhi oleh bermacam-macam kondisi yang bervariasi. Metode PERT member asumsi pada durasi aktivitas sebagai hal yang probabilistik (stochastic) dikarenakan aktivitas konstruksi bervariasi.

Garis besar Metode PERT dan CPM hamper sama dalam pengelolaan jaringannya. Perbedaannya terdapat pada penentuan durasi aktivitas dan durasi jalur kritis. Garis besar Metode PERT adalah sebagai berikut :

a. Penentuan aktivitas beserta durasinya. PERT menggunakan tiga asumsi durasi aktivitas, yakni to (optimistic time), tp (pessimistic time), dan tm (most likely time).

b. Korelasi waktu dengan continous distribution, serta menentukan expected time (te), standar deviasi (se), dan varian (ve).

c. Expected time (te) ditentukan sebagai durasi aktivitas, kemudian dicari jalur kritis seperti halnya pada CPM.

d. Tentukan durasi proyek dari lintasan kritis tersebut (Stevens, 1990, pp.142143)

Hal-hal diatas memberi pemahaman terhadap PERT bahwa durasi aktivitas merupakan hal yang probabilistik. Asumsi PERT yang harus dilakukan adalah :

a. Masing-masing durasi aktivitas ditunjukan sebagai continous probability distribution dengan durasi rata-rata, standar deviasi, dan varian yang dapat ditentukan.

b. Distribusi dari durasi jalur kritis dapat ditentukan dari durasi rata-rata, dan varian jalur kritis.

Penentuan to, tp, dan tm merupakan langkah awal dari PERT, karena ketiga asumsi waktu ini menentukan te. Tiga durasi tersebut diasumsikan sebagai fungsi atau generalisasi dari distribusi beta dengan variable durasi aktivitas yang berarti durasi PERT merupakan statistical data tidak keluar dari daerah distribusinya. Fungsi distribusi beta digunakan sebagai dasar untuk menentukan durasi (te) , standar deviasi (se), dan varian (ve) PERT sebagai berikut:

te=(¿+4m+tp)

6 dengan te : Expected time tp : pesimistis time

se=(tp−¿)

6

dengan to : optimistis time se : Standard deviasi

ve=

(tp−¿)

6 2 dengan m : most likely ve : Variansi

(1)

(2)

(5)

Perumusan tersebut menunjukan bahwa durasi aktivitas diasumsikan sebagai continous probability distribution yaitu distribusi beta. Arti se dan ve adalah sebagai indikator tingkat variabilitas te yang kita peroleh. te adalah durasi proyek yang diinginkan merupakan jumlah dari te jalur kritis. ve merupakan jumlah ve jalur kritis, demikian juga halnya se yang keduanya adalah gambaran variabilitas dari te. Perhitungan dimungkinkan adanya dua atau lebih jalur kritis, sehingga sebagai te dipilih jalur kritis dengan ve paling besar.

Kelebihan Metode PERT :

- Secara matematis tidak rumit

- Mengetahui probabilitas proyek selesai pada waktu tertentu.

- Efisiensi jumlah sumberdaya yang ada dapat menyelesaikan proyek tepat waktu. Kekurangan Metode PERT :

- Kegiatan proyek harus didefinisikan dengan jelas.

- Terlalu fokus pada jalur kritis, jalur terlama dan tanpa hambatan. - Perkiraan waktu cenderung subyektif.

3. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tahapan Penelitian

Tahapan dalam penelitian merupakan urutan langkah yang dilaksanakan secara sistematis dan logis sesuai dengan dasar teori permasalahan sehingga didapatkan analisa yang akurat untuk mencapai tujuan. Berikut tahapan penelitiannya :

1. Persiapan

Tahap persiapan merupakan tahap pertama yang harus dilakukan dalam penulisan penelitian tugas akhir, yaitu menentukan aspek yang akan diteliti kemudian persiapan mencari tempat/lokasi yang akan diteliti.

2. Studi Pustaka

Tahapan studi pustaka adalah memncari referensi aspek yang akan diteliti dan penelitian sejenis yang pernah dilakukan. Hal ini akan memudahkan penulis meneliti dan mengkaji aspek tersebut.

3. Pengumpulan Data

Sebagai bahan analisa dan pembahasan yang akhirnya akan ditarik kesimpulan dari penelitian (hasil penelitian) yaitu berupa data primer dan data sekunder.

4. Pengolahan Data

Setelah data diperoleh dari lapangan dikumpulkan, maka tahap selanjutnya adalah mengolah data tersebut. Data yang diperoleh ditelitikembali dengan perhitungan dan analisa kemudian diintepretasikan dengan data pendukung.

5. Analisa Data

Dalam menganalisa penjadwalan sebuah proyek Pembangunan Jalan Akses Siak IV (Pekanbaru), penulis menggunakan metode kurva-s dan metode Project Evaluation and Review Technique (PERT).

6. Pembahasan

Dalam pembahasan analisa data dikembangkan agar memperoleh hasil analisa yang tepat dan relevan.

7. Hasil Analisa

Dari pembahasan analisa data maka diperoleh hasil-hasil dari analisa data penelitian yang dilakukan.

8. Kesimpulan

(6)

Selesai Kesimpulan dan Saran

Persiapan

Pengolahan Data

Mulai

Studi Pustaka

Analisa Data

Pembahasan Data Primer :

Kapasitas Alat Berat Data Sekunder :RAB

Time Schedule

Hasil Analisa Pengumpulan

Data Berikut adalah tahapan penelitian :

(7)

3.2 Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian ini dilakukan di Proyek Pembangunan Jalan Akses Siak IV (Pekanbaru) di jalan Sembilang Kecamatan Rumbai, Kota Pekanbaru.

3.3 Objek penelitian

Yang menjadi objek penelitian adalah proyek Pembangunan Jalan Akses Siak IV (Pekanbaru). Dalam hal ini penjadwalan pekerjaan dan kapasitas dari alat berat seperti Asphalt finisher, Asphalt sprayer, Air Compresor, Dump truck, Motor grader, Wheel loader, Tandem roller, Tire roller, Vibratory roller, dan Water tank truck. Sehingga nanti bisa membuat jadwal suatu proyek lebih efektif, efisien baik dari segi biaya maupun waktu.

3.4 Populasi dan Sampel

Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah perencanaan kerja (network planning) atau penjadwalan proyek. Sedangkan yang menjadi sampel adalah penjadwalan proyek menggunakan Metode S-Curve dan Project Evaluation and Review Technique (PERT).

3.5 Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah :

1. Dokumentasi merupakan teknik pengumpulan data dengan cara melihat serta mencatat data-data dokumen.

2. Observasi adalah pengumpulan data yang sistematik dan pengamatan yang dilakukan langsung pada objek yang diteliti.

3. Studi literature adalah melihat referensi dari buku-buku maupun penelitian-penelitian sejenis yang pernah dilakukan sebelumnya.

3.6 Pengolahan Data

Data yang diperoleh penulis dari perusahaan diolah dengan menggunakan Metode S-Curve dan Project Evaluation and Review Technique (PERT) secara teori untuk perencanaan (network planning) penjadwalan proyek.

3.7 Analisis Data

Dalam menganalisa penjadwalan sebuah proyek Pembangunan Jalan Akses Siak IV (Pekanbaru), penulis menggunakan metode kurva-s dan metode Project Evaluation and Review Technique (PERT).

1. Kurva-s adalah suatu grafik hubungan antara waktu pelaksanaan proyek dengan nilai akumulasi progres pelaksanaan proyek mulai dari awal hingga proyek selesai.

2. Project Evaluation and Review Technique (PERT) adalah cara perencanaan dengan jaringan-jaringan pekerjaan yang dihubungkan dengan pertimbangan tertentu. Metode ini seperti halnya CPM (Critical Path Method) memerlukan beberapa parameter, salah satunya durasi aktivitas.

Yang dianalisa yaitu sebagai berikut : 1. Kapasitas Alat Berat.

2. Pekerjaan Proyek dari awal sampai akhir.

(8)

Achmad Syaihu, M. Ruslin Anwar, dan Alwafi Pujiraharjo.(2016).”Optimalisasi Waktu Penyelesaian Pekerjaan Proyek Konsultan Pengawasan Pada Dinas Pekerjaan Umum di Kota Tarakan”.Versi Online : http://ejournal.umm.ac.id/index.php/jmts/article/view/3700, Vol. 14 No. 2.

Dadang Syarif Sihabudin Sahid.(2012).“Implementasi Critical Path Method dan PERT Analysis pada Proyek Global Technology for Local Community”.Jurnal Teknologi Informasi dan Telematika, Vol.5 14-22.

Efendi, Ersan.(2014).Pengendalian Mutu dan Biaya Menggunakan Metode PERT Pada Proyek PLTU Tanjung Jati Unit 3 dan 4 Kabupaten Jepara.Skripsi. Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Imam Safi’i1 dan Heribertus Budi Santoso.(2017).”Analisis Optimasi Pelaksanaan Proyek Revitalisasi Integrasi Jaringan Universitas Kadiri Menggunakan Metode PERT Dan CPM”.Jurnal Teknologi dan Manajemen Industri, Vol. 3 No. 2.

Kusnanto.(2010).Pengendalian Mutu dan Biaya Menggunakan Penjadwalan Proyek Konstruksi dengan Metode PERT (Studi Kasus Proyek Pembangunan Gedung Ruang Kuliah dan Perpustakaan PGSD Kleco FKIP UNS Tahap 1). Skripsi.Universitas Sebelas Maret Surakarta.

M F Rizkhon.(2009).Manajemen Penjadwalan Proyek Pembangunan Rusunawa UNNES Dengan Metode PERT dan Mathcad.Skripsi.Universitas Negeri Semarang.

Purwanti, Yuni.(2013).Analisis Jadwal Pelaksanaan Proyek dengan Metode Project Evaluation and Review Technique (PERT) Studi kasus pada proyek Pembangunan Jalan Tol Gempol-Pandaan.Skripsi.Universitas Jember.

Gambar

Gambar 1. Kurva-S
Gambar 2. Diagram Alir Tahapan Penelitian

Referensi

Dokumen terkait

Dari hasil penelitian yang diperoleh dalam uraian sebelumnya agar proses belajar mengajar IPA lebih efektif dan lebih memberikan hasil yang optimal bagi siswa, maka

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah SKPD Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset ini merupakan bentuk pertanggungjawaban atas perjanjian kinerja SKPD Dinas

The proposed control (7) enforces the exi- stence of sliding mode in manifold (19) and the change of the mode of control (position/force/com- pliance) is smooth due to the fact that

Tujuan dari penelitian ini adalah mengembangkan teknik untuk menentukan waktu mula ( onset time ) dan arah anomali konduktifitas dari aktivitas seismogenik gempa bumi

Penulisan ini akan membahas tentang pembuatan situs Sistem Informasi Geografis Usaha Kecil dan Menengah Kota Depok dengan menggunakan data-data yang didapatkan dari

Tujuan penelitian ini yaitu 1) Diketahuinya tingkat partisipasi dan kemandirian mahasiswa pada mata kuliah Perencanaan Pembelajaran Geografi menggunakan teknik Seven Jumps, dan

c) Prosedur operasi standar harus ditinjau secara berkala sesuai dengan perubahan-perubahan kondisi operasional penyelenggaraan layanan, misalnya terkait dengan

Sekali lagi perlu diingatkan bahwa dalam pembahasan ini tidak menganjurkan bahwa tingkat pertumbuhan aktual harus sama dengan tingkat pertumbuhan berkelanjutan,