• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Komposisi Resipren dan Polipropilena dengan Penambahan Inisiator Benzoil Peroksida Terhadap Sifat Mekaniknya

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Komposisi Resipren dan Polipropilena dengan Penambahan Inisiator Benzoil Peroksida Terhadap Sifat Mekaniknya"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Blending kimia yaitu pencampuran antara dua jenis polimer atau lebih yang memiliki struktur berbeda dan ditandai dengan terjadinya ikatan-ikatan kovalen antara polimer-polimer penyusunnya. Blending kimia akan menghasilkan kopolimer. Paduan polimer ini bertujuan untuk mendapatkan sifat-sifat material yang diinginkan dan disesuaikan dengan keperluan (Prendika, 2013).

Karet alam siklis memiliki ikatan rangkap pada rantai polimernya dan merupakan polimer yang bersifat nonpolar. Karet alam siklis memiliki energi permukaan yang rendah sehingga menyebabkan interaksi antar-muka dan sifat adhesifnya rendah terutama bila dicampurkan dengan polimer polar. Karet alam siklis tidak kompatibel dengan polimer polar. Untuk mengatasi permasalahan ini, modifikasi kimia struktur kimia karet alam siklis menjadi penting untuk dilakukan.

Karet siklo berbentuk seperti resin serta memiliki sifat rekat yang baik terhadap logam dan permukaan licin lainnya. Hal ini membuka peluang untuk

memanfaatkan karet siklo sebagai perekat yang selama ini masih didominasi oleh produk impor. Salah satu pemanfaatan karet siklo sebagai perekat adalah untuk

bahan baku pembuatan perekat karet pada logam (rubber to metal bonding). Kekuatan daya rekat yang dimiliki oleh karet siklo diduga mampu merekatkan karet pada permukaan logam.

(2)

logam atau permukaan licin lain dengan baik, karet siklik berpotensi digunakan sebagai bahan baku atau bahan peningkat daya lengket dalam pembuatan perekat elastis, serta bahan baku produk yang memerlukan kekuatan dan daya lekat baik seperti cat, pelapis, dan tinta cetak.

Resipren adalah produk yang dihasilkan oleh PT. Industri Karet Nusantara yang memproduksi resin karet. Resipren dipasok sebagai solid pasir dan juga dalam larutan aromatik. Resipren memiliki resistensi saponifikasi dan pengikat zat kimia yang dapat digunakan dalam kombinasi dengan modifikasi untuk pelapis yang tahan lebih lama, umumnya untuk aplikasi pada baja sebuah beton, karena kelarutannya dalam pelarut hidrokarbon alifatik dan kompatibilitas dengan minyak begitu tinggi pada sifat resistennya.

Polipropilen merupakan bahan baku pembuatan berbagai macam barang plastik. Penggunaan polipropilena sangat luas di berbagai sektor industri. Polipropilena dimanfaatkan dalam industri otomotif, barang plastik rumah tangga, film, pembungkus kabel, pipa, fiber dan filament, container dan lain-lain.

Kebanyakan inisiator yang digunakan secara luas adalah radikal bebas yang dihasilkan dari peruaraian peroksida. Peroksida organik seperti benzoil peroksida terurai secara homolitik menghasilkan radikal bebas benzoil. Kemudian radikal bebas benzoil diuraikan untuk membentuk karbon dioksida (CO2) dan radikal bebas fenil. Radikal bebas fenil tersebut kemudian ditambahkan pada monomer vinil

seperti polipropilena. Untuk menghasilkan sebuah radikal bebas yang baru dapat merambat (propagasi) dengan monomer-monomer vinil lainnya (Parker, 1994).

Benzoil peroksida merupakan senyawa peroksida yang berfungsi sebagai inisiator dalam proses polimerisasi dan dalam pembentukan ikat silang dari berbagai polimer dan material polimer. Senyawa peroksida ini dapat digunakan dalam pembentukan radikal bebas (Billmeyer, 1984).

(3)

dilakukan selama 36 jam dan 168 jam. Nilai tegangan dan regangan secara kualitatif pada keadaan kering dan menggembung relatif sama. Selain itu, penurunan tegangan pada karet yeng menggembung lebih rendah dibandingkan dengan keadaan kering

Siregar, M.S (2015) meneliti mengenai produk pencangkokan anhidrid maleat pada karet alam siklis di dalam pencampur internal,sifat fisika dan kompatibilitas dengan poliamida. Diperoleh bahwa pencangkokan anhidrid maleat pada karet alam siklis dapat menghasilkan produk CNR-g-AM. Semakin tinggi konsentrasi anhidrid maleat maka semakin banyak gugus maleat yang tercangkok pada rantai polimer CNR. Produk pencangkokan memiliki sifat fisika tidak mengalami perubahan yang signifikan kecuali suhu transisi gelas, dimana terjadi kenaikan. Produk pencangkokan memiliki kompatibilitas yang meningkat dengan poliamida.

Hartati, N (2016) telah melakukan penelitian tentang pencampuran antara resipren dengan polipropilena dengan penambahan stearin sebagai kompatibilizer. Diperoleh bahwa komposisi campuran yang optimum antara polipropilen : resipren adalah 80:20 (phr:phr) dengan nilai tegangan (stress) sebesar 9,63 MPa, nilai regangan (strain) 5,85 %, dan nilai Moe sebesar 543,85 MPa dan jumlah optimum stearin yang di tambahkan adalah 0,2 phr. Dari data FTIR diketahui bahwa tidak

ada interaksi kimia dan hanya interaksi fisika. Dan dengan adanya penambahan stearin akan meningkatkan kehomogenan antara campuran resipren dengan polipropilena tanpa meningkatkan sifat mekaniknya.

(4)

1.2Perumusan Masalah

1. Berapa perbandingan campuran resipren dengan polipropilena yang optimum. 2. Bagaimana karakteristik sifat mekanik (uji tarik dari campuran), interaksi

kimia (metode FT-IR), dan analisa permukaan (metode SEM).

1.3Pembatasan Masalah

Dalam penelitian ini permasalahan yang dibatasi adalah :

1. Resipren yang digunakan adalah resipren produksi PT. Industri Karet Nusantara 2. Benzoil peroksida yang digunakan adalah 2 phr

3. Karakterisasinya meliputi sifat mekanik (uji tarik dari campuran), interaksi kimia (metode FT-IR), dan analisa permukaan (metode SEM).

1.4Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui perbandingan campuran resipren dengan polipropilen yang optimum

2. Untuk mengetahui nilai kekuatan tarik campuran polipropilena dengan resipren dengan penambahan inisiator benzoil peroksida.

3. Untuk mengetahui bagaimana hasil dari karakterisasi yang telah dilakukan pada campuran polipropilena-resipren dengan penambahan inisiator benzoil peroksida

1.5Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi informasi ilmiah bahwa dengan adanya penambahan inisiator benzoil peroksida dalam campuran polipropilena-resipren dapat memperbaiki sifat fisis maupun mekanis, sehingga dapat digunakan dalam berbagai aplikasi terutama dalam bidang industri.

1.6Metodologi Percobaan

Penelitian ini merupakan penelitian yang dilakukan di laboratorium (experiment laboratory) dengan perlakuan rasio konsentrasi polipropilena : resipren : BPO

(5)

1. Tahap 1

Pada tahap ini polipropilena ditimbang sebanyak 90 phr dan dimasukkan ke dalam labu leher tiga, kemudian dilarutkan dalam 450 ml xilena. Dipanaskan diatas hotplate pada suhu 200 0C dan diaduk dengan magnetik stirrer sambil direfluks. Kemudian resipren ditimbang sebanyak 10 phr dan dilarutkan dalam 50 ml xilena dan dipanaskan diatas hotplate. Lalu keduanya dicampurkan sambil dipanaskan diatas hotplate dan kemudian ditambahkan benzoil peroksida sebesar 2 phr sambil diaduk dengan magnetik stirrer. Setelah campuran homogen, dituangkan ke dalam cawan petri dan dikeringkan pada suhu kamar. Campuran dihaluskan menggunakan alu dan lumpang kemudian diletakkan diantara lempengan aluminium berukuran 15x15 cm yang telah dilapisi dengan aluminium foil untuk dibentuk sesuai ASTM D412. Kemudian lempeng tersebut dimasukkan kedalam alat press hidrolik yang telah diatur pada suhu 175 0C selama 20 menit. Selanjutnya diangkat dan didinginkan. Dilakukan perlakuan yang sama untuk campuran polipropilena : resipren 100:0 (phr:phr), 80:20 (phr:phr), 70:30 (phr : phr), dan 60:40 (phr:phr), 50:50 (phr:phr). Lalu campuran di karakterisasi dengan uji kekuatan tarik.

2. Tahap 2

Campuran polipropilena-resipren yang optimum selanjutnya direndam dengan white spirit selama ±6 jam. Kemudian campuran dikarakterisasi analisa morfologi (metode SEM), analisa gugus fungsi (metode FT-IR).

Variabel-variabel yang digunakan adalah sebagai berikut:

1. Tahap I

Variabel bebas :

(6)

Variable tetap:

- Suhu press hidrolik yaitu 1750C - Lamanya pengepresan 20 menit

- Benzoil peroksida yang digunakan yaitu 2 phr

Variable terikat:

- Uji kekuatan tarik campuran polipropilena-resipren-BPO

2. Tahap 2

Variabel tetap :

- Perendaman campuran polipropilena-resiprena-BPO menggunakan white spirit

- Lama waktu perendaman ±6 jam

Variabel terikat :

- Analisa permukaan dengan SEM, analisa gugus fungsi dengan FT-IR.

1.7Lokasi Penelitian

Referensi

Dokumen terkait

Dalam usaha untuk memperlancar arus barang atau jasa dari produsen ke konsumen, maka salah satu faktor penting yang tidak boleh diabaikan adalah memilih secara

Pengolahan data indikator merumuskan variabel percobaan, siswa yang berada pada kategori tidak terampil sebesar 36,1%, setelah diberi pelatihan dengan model inkuiri

Produsen yang bermoral adalah produsen yang membuat label produk yang memuat informasi produk secara lengkap dan jelas, informasi yang ditulis benar dan jujur yang

Tanggapan konsumen mengenai keragaman produk pada Warung Nasi Ampera Cabang Padasuka Cicaheum Bandung dapat dikatakan baik walaupun masih ada yang perlu ditingkatkan Variasi

Motif-motif batik tradisional Jawa mendapatkan pengaruh dari kebudayaan lain Khusus untuk kebudayaan Cina terlihat pada motif yang tidak biasa digunakan dalam

Dalam cakupan yang lebih luas, loyalitas pelanggan dapat didefinisikan sebagai komitmen pelanggan terhadap suatu merek, toko atau pemasok berdasarkan sikap yang

Lebih dari itu, jika dalam al- Qur’ān terda pat ayat yang telah mansūkh (dihapus), maka sebagian ayat al- Qur’ān ada yang dibatalkan , apakah ini tidak menunjukkan bahwa

DPA - SKPD 2.2 Rekapitulasi Dokumen Pelaksanaan Anggaran Belanja Langsung Menurut Program dan Kegiatan Satuan Kerja Perangkat Daerah. DPA - SKPD 2.2.1 Rincian Dokumen