• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Pengaruh Iklan Internet dan Kelompok Referensi Terhadap Minat Beli Smartphone SAMSUNG Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Sumatera Utara

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis Pengaruh Iklan Internet dan Kelompok Referensi Terhadap Minat Beli Smartphone SAMSUNG Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Sumatera Utara"

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori 2.1.1 Periklanan

2.1.1.1 Pengertian Periklanan

Menurut seorang ahli periklanan Otto klepper (dalam jaiz, 2014 :1) istilah iklan berasal dari bahasa latin yaitu ad-vare yang berarti mengoperkan pikiran dan gagasan kepada pihak lain. Iklandapat didefinisikansebagai “any

paidfromofnonpersonalcommunicationaboutanorganization,

product,service,orideaby anidentifiedsponsor”,setiapbentukkomunikasi

non-personalmengenaisuatuorganisasi,produk,jasaatauideyang dibayar oleh satu

sponsoryangdiketahui(Morissan2010:17). Sedangkan menurut Bisht (2013:150), “ Advertising is to create understanding, liking, and selection of product or

services” yang artinya bahwa periklanan adalah cara untuk menciptakan

pemahaman, rasa menyukai dan sebagai cara untuk menyeleksi produk atau jasa. 2.1.1.2Tujuan Periklanan

Terdapat beberapa tujuan periklanan menurut Lupiyoadi dan Hamdani (2008:120), antara lain sebagai berikut:

1. Iklan yang bersifat memberikan informasi (informative advertising)

(2)

2. Iklan membujuk(persuasive advertising)

Iklan menjadi penting dalam situasi persaingan, dimana sasaran perusahaan adalah menciptakan permintaan yang selektif akan merek tertentu.

3. Iklan pengingat (reminder advertising)

Iklan ini sangat penting dalam tahap kedewasaan (maturity) suatu produk agar tetap menjaga agar konsumen selalu ingat akan produk tersebut. 4. Iklan pemantapan (reinforcement advertising)

Iklan yang berusaha meyakinkan para pembeli bahwa mereka telah mengambil pilihan yang tepat Iklan memiliki beberapa manfaat. Menurut Lavidge (dalam Suhadang, 2010:61) iklan secara persuasif memiliki manfaat untuk menciptakan hirarki efek. Yang dimaksud dengan hirarki efek adalah sikap konsumen yang merupakan rangkaian tingkat kesiapan calon pembeli, dari awal mengetahui adanya barang atau jasa yang ditawarkan sampai dengan melakukan tindakan akhir terhadap barang atau jasa tersebut, baik mencoba maupun menggunakan atau memilikinya.

(3)

2.1.1.3 Media Periklanan

Menurut Kotler dan Armsrtong(2008:160)“Media iklan adalah wahana yang digunakan untuk menghantarkan pesan kepada pemirsa yang dituju”. Media yang dipakai periklanan bisa berbagai macambentuknya, yaitu Above the line (ATL) dan Below the line (BTW)(Rangkuti, 2009 : 331).

1. Above the line (media lini atas), terdiri atas iklan-iklan yang dimuat

dalammedia cetak (surat kabar, majalah, brosur, dan sebagainya), mediaelektronik (radio, TV, dan bioskop), serta media luar ruang (papan reklamedan angkutan).

2. Below the line (media lini bawah), terdiri dari seluruh media selain media

diatas, seperti pameran, point of sale, display material, kalender, agenda. Masing- masing media mempunyai kelebihan dan keterbatasan (Kotler dan Armstrong, 2006: 162).Berikut ini adalah tabel dari berbagai media iklan beserta kelebihan dan keterbatasannya.

Tabel 2.1 Media periklanan

Media Kelebihan Keterbatasan

Televisi Liputan pemasaran massal yang baik; biaya rendah per paparan; menggabungkan pandangan; suara; dan gerakan; menarik terhadap indera

Surat langsung Selectivitas pemirsa

tinggi; fleksibilitas; tidak ada kompetisi iklan dalam media yang sama memungkinkan

personalisasi

(4)

Media Kelebihan Keterbatasan Majalah Selektivitas geografis

dan demografis tinggi;

kredibilitas dan prestise; reproduksi kualitas tinggi; umur panjang dan banyak pembaca selain

pembeli

Jangka waktu

pembelian iklan lama; biaya tinggi; tidak adajaminan posisi

Radio Penerimaan local baik;

selektivitas geografis dan geografis tinggi; biaya rendah

Audio saja; paparan

hanya sekilas; perhatian

rendah; pemirsa terfragmentasi Luar Ruangan Fleksibilitas;

pengulangan paparan tinggi; biaya rendah;

kompetisi pesan rendah; selektivitas posisi baik

Selektivitas pemirsa kecil; keterbatasan kreatif

Internet Selektivitas tinggi; biaya rendah; segera; Sumber: ( Kotler dan Armstrong, 2008:162)

2.1.1.4 Iklan Internet

Menurut belch dan belch (dalam Morissan, 2010: 317) internet dapat didefenisikan sebagai a worrldwide means of exchanging information and

communicating through a series of interconected computers ( suatu metode yang

(5)

banyak digunakan sebagai media periklanan. Menurut Morissan (2010: 324) ada beberapa bentuk atau format iklan internet seperti:

1. Spanduk (Banner)

Bentuk iklan seperti ini digunakan pemasang iklan internet untuk menciptakan kesadaran atau pengenalan terhadap suatu produk atau tujuan pemasaran langsung.

2. Sponsorship

Yaitu dukungan pemasang iklan pada suatu situs internet. Dalam hal ini terdapat dua bentuk pemasangan iklan yaitu dukungan reguler (reguler

sponsorship) dan dukungan isi (content sponsorship). Dukungan reguler

terjadi jika pemasang iklan membayar untuk mendukung atau mensponsori bagian dari situs web tempat pemasang iklan menempatkan iklannya.

Pemasang iklan dapat lebih terlibat pada situs web jika menjadi dukungan isi (content ) bagi situs web yang bersangkutan. Dalam hal ini, pemasang iklan tidak hanya membayar untuk iklan yang muncul disalah satu di halaman website tetapi juga menjadi pihak yang menentukan atau memberikan kontribusinya terhadap isi halaman web site bersangkutan.

3. Pop- Up

(6)

4. Iklan Sela

Iklan sela atau iklan antara (interstitial)adalah iklanyang tiba- tiba muncul di layar monitor ketika pengguna internet sedang menunggu munculnya ( proses download) isi suatu situs web di internet.

5. Webcasting

Suatu iklan yang memungkinkan pemasang iklan secara proaktif mengirimkan pesannya kepada konsumen. Melalui cara ini, konsumen tidak dibiarkan mencari sendiri informasi yang mereka butuhkan tetapi secara personal menerima informasi yang dibutuhkan.

6. Link

Melalui model ini seseorang yang mengunjungi suatu situs web dapat memperoleh informasi tambahan, jika ia mengklink suatu feature atau

icon pada suatu situs web yang akan menghubungkanna dengan sumber

informasi lain yang berada di situs yang lain. 2.1.2 Kelompok Referensi

Perilaku seseorang dipengaruhi oleh banyak kelompok (Kotler dan Armstrong, 2008: 164). Kelompok seseorang terdiri dari semua kelompok yang mempunyai pengaruh langsung atau tidak langsung terhadap pendirian atau perilaku sesorang. Kelompok itu merupakan sekumpulan orang yang hidup dan saling berinteraksi. (Setiadi, 2010 : 189).

(7)

kelompok referensi merupakan kelompok yang oleh individu (perorangan) dipergunakan sebagai pedoman tunggal untuk berprilaku dalam situasikhusus.

Sedangkan menurut Setiadi (2010 : 190) Kelompok referensi adalah aspek lingkungan sosial mikro bagi konsumen. Kelompok referensi juga melibatkan satu atau lebih orang yang dijadikan sebagai dasar pembanding atau titik referensi dalam membentuk tanggapan afeksi dan kognisi serta menyatakan perilaku

seseorang.

Pada dasarnya, seseorang memihak atau bergabung dengan sebuah referensi untuk tiga alasan, yaitu :

1. Untuk mendapatkan pengetahuan yang berharga

2. Untuk mendapatkan penghargaan atau menghindari hukum

3. Untuk mendapatkan makna yang digunakan untuk membangun, memodifikasi atau memelihara konsep pribadi mereka (Supranto dan Limakrisna, 2007:71) .

Menurut Sumarwan (2011:306) ada 6 jenis kelompok referensi, yaitu : 1. Kelompok Formal

Kelompok formal merupakan kelompok yang memiliki struktur organisasi secara tertulis dan keanggotaan yang terdaftar secara resmi, misalnya Serikat Pekerja Indonesia, partai politik, universitas, dan perusahaan. 2. Kelompok informal

(8)

organisasi secara tertulis dan resmi, sifat anggota tidak tercatat. Kelompok informal terbentuk karena ada hubungan sosial, misalnya kelompok senam kebugaran, kelompok arisan dan kelompok rukun tetangga.

3. Kelompok primer

Kelompok primer merupakan kelompok dengan keanggotaan yang terbatas, interaksi antaranggota secara langsung tatap muka, memiliki ikatan emosional antar anggota. Contoh dari kelompok primer adalah keluarga, dan kelompok yang memiliki ikatan kekerabatan.

4. Kelompok sekunder

Kelompok sekunder memiliki ikatan yang lebih longgar dari kelompok primer, antar anggota kelompok mungkin juga terjadi kontak tatap muka langsung, antar anggota kelompok memiliki pengaruh kecil terhadap anggota lainnya. Contoh kelompok sekunder seperti asosiasi profesi, himpunan alumni dan teman bermain tenis.

5. Kelompok aspirasi

(9)

disebut kelompok aspirasi, sedangka n selebriti Amerika sebagai kelompok acuannya.

6. Kelompok disosiasi

Kelompok disosiasi adalah seseorang atau kelompok yang berusaha untuk menghindari asosiasi dengan kelompok acuan. Contohnya, para anggota Partai Keadilan selalu menunjukkan ketertiban dalam berdemonstrasi, yang sangat berbeda dengan perilaku demo dan kelompok lainnya. Partai keadilan berusaha membuat citra yang berbeda dari kelompok lain.

Selain itu Sumarwan (2011: 310) juga menyebutkan ada lima kelompokreferensi yang terkait erat dengan konsumen, yaitu :

1. Kelompok persahabatan (friendship groups)

Konsumen membutuhkan sahabat dan sesamanaya. Pendapat dan kesukaan teman atau sahabat seringkali mempengaruhikeputusan konsumen dalam membeli dan memilih produk dan merek.

2. Kelompok belanja (shopping groups)

(10)

yang diketahuinya mengenai produk dan merek. Informasi tersebut sering memberikan input penting vbagi sesorang dalam mengambil keputusan . 3. Kelompok kerja (work groups)

Konsumen yang telah bekerja akan berinteraksi dengan teman-teman sekerjanyabaik dalam tim kecil maupun teman kerja lainnya dibagian lain. Interaksi yang sering dan intensif memungkinkan teman-teman sebagai kelompok kerja mempengaruhi perilaku konsumsi dan pengambilan keputusan konsumen dalam membeli produk dan jasa kemudian memilih merek. Kelompok kerja bisa berbentuk kelompok kerja formal, jika kelompok kerja tersebut bekerja sebagai satu tim yang dibentuk oleh perusahaan.Kelompok kerja bisa juga berbentuk informal, jika kelompok kerja tersebut terdiri atas orang-orang yang bekerja di perusahaan yang sama. Kedua kelompok kerja tersebut akan mempengaruhi konsumen dalam memilih merek dan produk yang akan dibelinya.

4. Kelompok atau masyarakat maya (virtual groups or communities)

(11)

mengambil keputusan dalam pemilihan produk. Masyarakat internet memberikan pengaruh besar kepada penggambilan keputusan konsumen. 5. Kelompok Pegiat Konsumen (consumer action groups)

Konsumen memerlukan kelompok yang bisa membantu mereka ketika dirugikan oleh produsen. Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) adalah lembaga swadaya di Indonesia yang telah aktif melindungi kepentingan konsumen. Lembaga ini berperan penting dalam mempengaruhi keputusan konsumen, bahkan aktif memeberikan masukan kepada lembagapemerintah dan swasta. YLKI dianggap sebagai lembaga yang secara tidak langsung mewakili kepentingan konsumen.

.Ada tiga jenis pengaruh yang diberikan grup referensi, yaitu: 1. Pengaruh informasional

Mengirimkan informasi yang berguna kepada konsumen tentang diri mereka sendiri, orang lain, atau aspek lingkungan fisik seperti produk, jasa dan toko. Konsumen cenderung lebih terpengaruh oleh grup referensi jika informasi yang diberikan dianggap sahih dan relevan pada permasalahan yang dihadapi. Grup referensi yang sangat dipercaya cenderung memilik pengaruh informasional terhadap konsumen.

2. Pengaruh utilitarian

(12)

3. Pengaruh ekspresi nilai grup referensi

Pengaruh ini dapat memepengaruhi konsep pribadi seseorang. Sebagai suatu unit budaya, grup referensi sekaligus memiliki dan menciptakan (kepercayaan, nilai, sasaran, norma, perilaku, dan gaya hidup).

2.1.3 Minat Beli

Menurut Durianto, dkk (2003:104) minat beli adalah sesuatu yang berhubungan dengan rencana konsumen untuk membeli produk tertentu, serta berapa banyak unit yang dibutuhkan pada periode tertentu. Minat beli merupakan pernyataan mental konsumen yang merefleksikan rencana pembelian sejumlah produk dan merek tertentu. Minat terbentuk dari sikap konsumen terhadap produk dan keyakinan konsumen terhadap kualitas produk. Semakin rendahnya keyakinan konsumen akan produk dapat menyebabkan menurunnya minat beli konsumen.

Menurut Evans (2008: 39) secara klasik pembelian konsumen terbentuk dari beberapa unsur yaitu:

1. Kesadaran, konsumen sadar akan kebutuhan akan suatu produk sehingga berniat untuk mencari informasi

2. Pertimbangan, konsumen mempertimbangkan darin sekian banyak alternatif untuk dijadikan pilihan

3. Pembelian, proses yang mengarah dari kesadaran melalui pertimbangn untuk untuk membeli produk alternatif.

Menurut Wenats, dkk (2012:9) minat beli juga banyak dipengaruhi oleh

(13)

yang digunakan untuk merencanakan, mengembangkan, melaksanakan dan mengevaluasi program- program komunikasi merek yang terkoordinasi, terukur, dan persuasif untuk jangka tertentu dengan konsumen, pelanggan, calon konsumen, dan sasaran lainnya. Marketing communication memberikan dampak kepada konsumen yaitu pembelian melalui beberapa model yaitu:

1. Model efek awal

Model efek marketing communication yang paling klasik adalah model hierarki efek yang dikenal dengan nama AIDA. Model ini diperkenalkan oleh Lewis yang mengatakan bahwa dampak periklanan dan bentuk marketing

communicationlainnya berlangsung dalam empat tahapan (Wenats, dkk, 2012:62):

1. Attention (perhatian): tahap pertama dari efek periklanan/ marketing communication, sebuah pesan akan tiba sebagai stimulipenginderaan

khalayak. Iklan dilihat dan didengar dan sebuah pesan juga diharapkan diperhatikan khalayak. Perhatian khalayak dapat diukur sejauhmana mereka melihat/ mendengar stimuli yang terdapat dalam iklan, seperti visualisasi, narasi, musik, dan lain sebagainya. Tahap inilah yang paling penting untuk menaarik minat konsumen.

2. Interest (tertarik): pesan marketing communication membangkitkan minat

konsumen untuk mengetahui lebih jauh mengenai produk. Pesan

marketing communication memancing keingintahuan konsumen akan

terdorong untuk terlibat jauh dengan produk.

3. Desire (kehendak): keterlibatan khalayak dengan suatu produk yang

(14)

tahap akhir sebelum memutuskan untuk melakukan tindakan pembelian terhadap produk.

4. Action (tindakan): tahap akhir dari rangkaian efek marketing communication. Pesan telah mendorong dilakukannya tindakan tertentu

oleh khalayak, dalam hal ini yang dimaksud adalah pembelian. Selain itu, tindakan yang bisa dilakukan seperti rekomendasi kepada rekan- rekan yang lain untuk menggunakan produk tersebut.

2. Model Think- Fell Do

Model yang berkembang mulai pada sekitar tahun 1970. Model ini mengasumsikan bahwa marketing communication memiliki efek beli atau pembelian terhadap suatu produk. Model ini dimulai dari Think yaitu tahap saat khalayak mencerna isi pesan yang kemudian memiliki gagasan tertentu terhadapm merek. Tahap kedua, feelyaitu tahap saat khalayak memiliki perasaan tertentu terhadapm merek, persaaan positif terhadap merek seperti menyukai merek. Perasaan terhadap merek itu sendiri sebagi akibat persepsi yang muncu pada pikiran. Tahap ketiga adalah doyaitu melakukan tindakan tertentu terhadap produk yang bersangkutan (yaitu pembelian) sebagai efek akhir dari kerja pesan

marketing communicationpada khalayak (Wenats, dkk, 2012:64).

3. Model 6 sisi permukaan berlian

(15)

memberi dampak kepada khalaak (wenats, dkk 2012:67). Keenam aspek itu adalah sebagai berikut:

1. Perception: aspek perseptual dari khalayak, dimana mereka menerima

terpaan (melihat mendengar) esan yang disampaikan dan memeberikan pemaknaan terhadap pesan tersebut.

2. Emotion: aspek emosional dari khalayak, saat khalayak merasakan emosi

tertentu, seperti perasaan suka, semangat sebagai akibat pesan yang disampaikan.

3. Cognition : aspek rasional dari khlayak, saat mempelajari, memahami, dan

mengevaluasi informasi yang diterimanya dari pesan yang disampaikan. 4. Association: aspek citra yang dimiliki khalayak terhadap merek, yaitu

pengaitan yang dibuat khalayak atas merek dengan karakteristik atau kualitas- kualitas tertentu dari produk.

5. Persuation: aspek sikap dan keyakinan dari khalayak, yaitu pembentukan

atau pembaharusn sikap/ keyakinan tertentu dari khalayak sebagai efek dari pesan yang disampaikan.

6. Behavior: aspek tindakan atau perilaku, yang meliputi segala bentuk

(16)

2.1.4 Perilaku Konsumen

Perilaku konsumen adalah tindakan yang langsung terlibat dalam mendapatkan, mengonsumsi dan menghabiskan produk atau jasa, termasuk proses keputusan yang mendahului tindakan ini (Setiadi, 2010:2).

Menurut The American Associating (dalam Supranto 2003:3), perilaku konsumen adalah interaksi dinamis antara afeksi dan kognisi, perilaku dan lingkungannya, dimana manusia melakukan pertukaran dalam hidup mereka. Defenisi ini memuat 3 hal penting yaitu penting, yaitu, :

1. Perilaku konsumen adalah dinamis, sehingga susah ditebak/diramalkan 2. Melibatkan interaksi; interaksi, afeksi dan kognisi, perilaku dan kejadian

disekitar/ lingkungan konsumen

3. Melibatkan pertukaran, seperti menukar barang mulik penjual dengan uang milik pembeli

Ada dua faktor kekuatan yang mempengaruhi perilaku konsumen, yaitu kekuatan sosial budaya dan kekuatan psikologis (Mangkunegara, 2009:39):

1. Kekuatan Sosial Budaya a. Faktor Budaya

(17)

b. Faktor Kelas Sosial

Kelas sosial didefinisikan sebagai suatu kelompok yang terdiri dari sejumlah orang yang mempunyai kedudukan yang seimbang dalam masyarakat.

c. Faktor Kelompok Anutan (Small Reference Group)

Kelompok anutan didefinisikan sebagai suatu kelompok orang yang mempengaruhi sikap, pendapat, norma, dan perilaku konsumen.Kelompok anutan ini merupakan kumpulan keluarga, kelompok, atau organisasi tertentu. Misalnya perhimpunan artis, atlet, kelompok pemuda, kelompok Mesjid, dan organisasi kecil lainnya. Pengaruh kelompok anutan terhadap perilaku konsumen antara lain dalam menentukan produk dan merek yang mereka gunakan yang sesuai dengan aspirasi kelompok.

d. Faktor Keluarga

Keluarga dapat didefenisikan sebagai suatu unit masyarakat yang terkecil yang perilakunya sangat mempengaruhi dan menentukan dalam pengambilan keputusan membeli.

2. Faktor Psikologis

a. Faktor Pengalaman Belajar

(18)

b. Faktor kepribadian

Kepribadian dapat didefinisikan sebagai suatu bentuk dari sifat-sifat yang ada pada diri individu yang sangat menentukan perilakunya.Kepribadian konsumen akan mempengaruhi persepsi dan pengambilan keputusan dalam membeli.

c. Faktor sikap dan Keyakinan

Sikap dapat didefinisikan sebagai suatu penilaian kognitif seorang terhadap suka atau tidak suka, perasaan emosional yang tindakannya cenderung kearah berbagai objek atau ide. Dalam hubungannya dengan perilaku konsumen, sikap dan keyakinan sangat berpengaruh dalam menentukan suatu produk, merek, dan pelayanan.

d. Konsep Diri atau Self-Concept

Konsep diri dapat didefinisikan sebagai cara kita melihat diri sendiri dan dalam waktu tertentu sebagai gambaran tentang apa yang kita pikirkan.Dalam hubungannya dengan perilaku konsumen, kita perlu menciptakan situasi yang sesuai dengan apa yang diharapkan konsumen. Begitu pula menyediakan dan melayani konsumen dengan produk dan merek yang sesuai dengan yang diharapkan oleh konsumen.

(19)

yang terlibat dalam penerjemahan informasi baru di lingkungan (Setiadi, 2010:331).

2.2Penelitian Terdahulu

Tabel 2.2 Penelitian Terdahulu Nama/Tahun Judul penelitian Teknik Analisis

Hasil Rizal, Agus/ 2010 Analisis Pengaruh Grup

Referensi dan Keluarga Terhadap Keputusan Pembelian Ponsel Qwerty (Studi Kasus Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Pengguna Ponsel Qwerty)

Analisis Linear berganda

Hasil penelitian menunjukkan bahwa grup referensi dan keluarga berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian

Suherman, Pratama/2011

Analisis Pengaruh Efektifitas Iklan Internet

dan Kelompok Referensi terhadap Persepsi Kualitas dan Dampaknya Terhadap Niat Beli Produk Blackberry

Analisis jalur

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa

secara parsial menunjukkan bahwa efektifitas iklan internet dan kelompok referensi berpengaruh positif terhadap persepsi kualitas kemudian kelompok referensi dan persepsi kualitas secara parsial berpengaruh terhadap niat beli. Variabel efektifitas iklan internet tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap niat beli. Sari, Ria Devi

Novita/2014

Analisis Pengaruh Iklan

(Advertising), Gaya Hidup (Lifestyle) dan Kelompok

Referensi (Reference

Group) Terhadap Keputusan Pembelian Produk Blackberry Pada Mahasiswa Fakultas

Uji t menunjukkan bahwa faktor gaya hidup dan kelompok referensi mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian produk Blackberry, sementara faktor iklan tidak berpengaruh secara signifikan dan positif.

(20)

2.3 Kerangka Konseptual

Minat beli adalah sesuatu yang berhubungan dengan rencana konsumen untuk membeli produk tertentu, serta berapa banyak unit yang dibutuhkan pada periode tertentu. Minat terbentuk dari sikap konsumen terhadap produk dan keyakinan konsumen terhadap kualitas produk. Semakin rendahnya keyakinan konsumen akan produk dapat menyebabkan menurunnya minat beli konsumen(Durianto, dkk 2003:104).

Minat beli dapat dipengaruhi oleh marketing communication. Iklan adalah salah satu unsur promosi yang dapat dijadiakan media komunikasi dan informasi dalam memperkenalkan suatu produk yang ditawarkan kepada konsumen. Selain itu iklan juga berfungsi untuk membujuk, menginggatkan dan meyakinkan konsumen akan kualitas suatu produk. Internet adalah salah satu media yang saat ini banyak digunakan sebagai media periklanan. Dengan adanya internet setiap orang bebas mendapatkan informasi tanpa batas ruang dan waktu. Iklan harus menarik perhatian, menciptakan kesanpositif terhadap brand, membedakan brand dari pesaing di mata konsumen (Moriatary, Sandra, Nancy Mitchell dan Wiliam Welss 2011 :30). Iklan dapat mendorong minat beli konsumen terhadap suatu produk.

(21)

dianggap lebih berpenggalaman, sehingga informasi yang diperoleh menjadi pertimbangan yang dapat meningkatkan atau menurunkan minat beli terhadap suatu produk.

Berdasarkan pemikiran diatas maka kerangka konseptual dapat dibuat secara sistematis sebagai berikut:

Gambar 2.3 Kerangka Konseptual Iklan

IIIKnternet (XI)

Kelompok Referensi (X2)

(22)

2.4 Hipotesis

Berdasarkan perumusan masalah yang telah dikemukakan diatas, maka hipotesis dari penelitian ini adalah :

1. Iklan internetberpengaruh positif terhadap minat beli produk

smarthpone SAMSUNG.

2. Kelompok referensi berpengaruh positif terhadap minat beli produk

Gambar

Tabel 2.1 Media periklanan
Tabel 2.2 Penelitian Terdahulu
Gambar 2.3 Kerangka Konseptual

Referensi

Dokumen terkait

Beberapa ketentuan dalam Peraturan Daerah Nomor 3 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Daerah Dan Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah

Based on the observation and interview on the preliminary study (need analysis) which were conducted in August 2014 in one of Yogyakarta State University (YSU)

Guna pembuktian kualifikasi, diharapkan saudara membawa semua data dan informasi yang sah dan Asli sesuai dengan Data I sian Kualifikasi yang diminta dan yang saudara sampaikan

Peraturan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 10 Tahun 2007 tentang Pedoman Pembentukan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) dan Dewan Penasehat Forum

Terjadinya emotional labour tidak terlepas dari lingkungan organisasi, kebijakan PHK yang diberlakukan menyebabkan persepsi pekerja apakah mereka diperlakukan secara adil

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengaruh Gender, Tekanan Ketaatan, Kompleksitas Tugas, Kompetensi dan Locus of Control terhadap Audit Judgment

Kata linguistics kemudian diserap oleh bahasa Indonesia menjadi linguistik dengan makna yang sama, yaitu ‘ilmu tentang bahasa’ atau ‘telaah bahasa secara ilmiah’.. •

(pengertian otentik), yang dimana pada Pasal 1 angka 13 UU No 13 Tahun 2013 tentang Ketenagakerjaan di jelaskan bahwa :“ Tenaga kerja asing adalah warga negara asing pemegang