iii ABSTRAK
Angka kematian ibu masih menjadi masalah kesehatan di Indonesia. Hal ini disebabkan masih tingginya angka kematian terutama ibu bersalin yang ada di Indonesia. Salah satu upaya menurunkan angka kematian ibu bersalin yaitu meningkatkan kualitas Puskesmas PONED. Puskesmas PONED Negeri Lama memiliki kemampuan untuk memberikan pelayanan langsung ibu bersalin dengan komplikasi baik yang datang atau rujukan kader/ masyarakat dan bidan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis pelaksanaan pelayanan persalinan di Puskesmas PONED Negeri Lama Kecamatan Bilah Hilir Kabupaten Labuhan Batu.
Penelitian ini dilakukan dengan metode kualitatif melalui wawancara mendalam. Informan dipilih dengan menggunakan teknik purposive sampling, yaitu kepala puskesmas, bidan koordinator, petugas PONED, bidan desa dan ibu bersalin. Data yang diperoleh dianalisis secara kualitatif dan naratif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan pelayanan persalinan di Puskesmas Negeri Lama belum sesuai dengan fungsi Puskesmas PONED. Hal ini ditandai dengan tenaga kesehatan secara kuantitas belum memadai dan secara kualitas belum mendapat pelatihan PONED, peralatan dan obat-obatan pendukung pelayanan persalinan belum lengkap, dana yang tersedia tidak dapat dialokasikan dengan optimal dan pendampingan rujukan kegawatdaruratan persalinan dilakukan oleh tenaga kesehatan yang tidak terlatih PONED.
Dalam pelaksanaan pelayanan persalinan masih banyak tantangan dan hambatan yang dihadapi puskesmas sehingga pelayanan persalinan belum optimal dilaksanakan sebagaimana fungsinya. Oleh karena itu diperlukan beberapa kebijakan, meliputi: menambah kuantitas tenaga kesehatan dengan mengikuti pelatihan PONED, melengkapi peralatan dan obat-obatan untuk pelayanan persalinan khususnya penanganan kasus kegawatdaruratan persalinan, meningkatkan kerja sama dengan pihak BPJS Labuhan Batu agar pencairan dana
dapat dilakukan secepatnya dan melibatkan seluruh bidan di puskesmas untuk
mengikuti pelatihan PONED yang berkelanjutan sehingga keterampilan bidan dalam mendampingi rujukan kegawatdaruratan persalinan semakin meningkat.
iv
ABSTRACT
The maternal mortality rate is still a public health problem in Indonesia. This is due to the high maternal mortality, especially in Indonesia. One effort to reduce maternal mortality rate is to improve the quality of Public health center basic emergency obstetric care neonatal (PHC BEOCN). PHC BEOCN Negeri Lama have the ability to provide direct services either maternal complications or referrals that come cadre / community and midwife. The purpose of this study was to analyze the implementation of the service delivery in PHC BEOCN Negeri Lama Kecamatan Bilah Hilir Kabupaten Labuhan Batu.
This research was conducted with qualitative methods through in-depth interviews. Informants were selected using purposive sampling technique, namely the head of the clinic, the midwife coordinator, officers BEOCN, midwives and maternal. The data obtained were analyzed qualitatively and narrative.
The results showed that the implementation of the service delivery in PHC Negeri Lama not in accordance with the function of PHC BEONS. It is characterized by health workers in sufficient quantity and quality have not yet received training BEONS, equipment and medicines delivery service support is not yet complete, available funds can not be allocated optimally and referral assistance in emergency deliveries performed by trained health personnel BEOCN.
In implementation delivery service there are still many challenges and obstacles faced by PHC so that the delivery service has not been optimally implemented as its function. That is is why need some policy, involve: increase the quantity of health personnel with training BEONS, provides equipment and medicines for particular delivery service delivery handling emergency cases, increasing cooperation with the Institution of Social Security Labuhan Batu in order that disbursement of funds could be made soon and involving all midwives in health centers for training BEOCN sustainable so the skills of midwives in assisting the delivery of emergency referral the increased.