BAB : 42, KORDINASI, PENGAWASAN DAN PENILAIAN
§ 622. Hal jang perlu dipikirkan dalam pelaksanaan ini ialah kordina si, karena sesuatu projek tidak mungkin berdiri sendiri. Senan tiasa ada sangkutpautnja dengan projek lain.
Djika projek2 berdjalan bersimpangsiur, kadang2 projek itu her
tentangan satu sama lain.
Hal ini akan terdjadi dalam perdjalanan waktu, dalam perse diaan alat2 dan bahan baku atau dalam persediaan tenaga.
Koordinasi itu akan didjalankan oleh Presiden atau Kabinet seluruhnja. Pekerdjaan seharihari dapat ditugaskan oleh Pe merintah kepada Depernas.
Depernas sebagai badan jang tidak mempunjai. usaha dan dja batan sendiri adalah badan jang paling tepat untuk membantu melaksanakan tugas kordinasi irii. Lebih2 karena Depernas
sebagai perentjana, mengetahui, mengetahui sungguh2 tempat
dan hubungan antarprojek dalam sesuatu bidang pembanguan serta korrelasi bidang2 dalam rangkaian Pembangunan Semesta.
Hubungan antara pelaksana dan Depernas perlu dibuat sesing Indonesia harus dinaikkan untuk mendapat hasil jang lebih besar dari modal kita.
§ 623. Salah satu tugas Depernas ialah mengawasi segala pemba ngunan, baik oleh Pemerintah maupun oleh Swasta. Depernas Menurut Llndang2 pembentukannja Depernas mempunjai we
wenang untuk menilai semua hasil pembangunan jang ada dine gara kita. Penilaian hasil produksi harus dilakukan oleh Deper nas dalam waktu2 jang tertentu, sekurangkurangnja satu kali
3 bulan, Frequensi ini sangat perlu untuk mendjaga kekendoran.
Untuk keperluan itu Depernas mentjiptakan suatu prosedure hubungan singkat diantara sumber2 produksi dengan Depernas
jang, tjepat dan jang sangat sederhana, Penilaian ini tidak hanja bermaksud untuk mempertahankan dan menaikkan produksi, tapi djuga untuk membantu sumber produksi itu, dalam hale
jang menjulitkan, menghambat dan mengurangi rentjana produksi
Penilaian produksi ini perlu diikuti oleh suatu sistim gaudjaran dan hukuman, Sumber produksi jang dapat mentjapai produksi jang melebihi rentjana, harus dihargai dan kemunduran produksi karena kelalaian harus diikuti dengan tindakan jang setimpal,