• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS KOMPETENSI PROFESIONALGURU PKn DALAM PEMBELAJARAN DI SMP NEGERI 3 PALU | Pramesti | EDU CIVIC 8887 29177 1 PB

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "ANALISIS KOMPETENSI PROFESIONALGURU PKn DALAM PEMBELAJARAN DI SMP NEGERI 3 PALU | Pramesti | EDU CIVIC 8887 29177 1 PB"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS KOMPETENSI PROFESIONALGURU

Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan kompetensi profesional guru dalam pembelajaran PKn di SMP Negeri 3 Palu. Jenis penelitian ini deskriptif kualitatif. Tehnik pengumpulan data adalah observasi, wawancara dan dokumentasi. Analisis data adalah reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa kompetensi profesinal guru PKn di SMP Negeri 3 Palu sudah baik, karna telah memenuhi indikator-indikator kompetensi profesional guru yaitu, Kemampuan guru PKn dalam memahami materi, struktur, konsep,dan pola pikir keilmuan, Kemampuan guru PKn dalam menguasai standar kompetensi dan kompetensi dasar, Kemampuan guru PKn dalam mengembangkan materi pembelajaran di ampu secara kreatif, Kemampuan guru PKn dalam mengembangkan keprofesionalan secara berkelanjutan dengan melakukan tindakan refleksi, dan Kemampuan guru PKn dalam memanfaatkan teknologi dan komunikasi untuk mengembangkan diri,namun ada indikator yang belum terlaksana atau belum optimal yaitu Kemampuan guru PKn dalam menguasai standar kompetensi dan kompetensi dasar, Kemampuan guru PKn dalam mengembangkan materi pembelajaran di ampu secara kreatif, dan Kemampuan guru PKn dalam memanfaatkan teknologi dan komunikasi untuk mengembangkan diri.

Kata kunci: Kompetensi Profesional Guru, Pembelajran PKn

1

A 321 13 029, Mahasiswa Program Studi PPKn, FKIP, Universitas Tadulako

2

Pembimbing I

3

(2)

I. PENDAHULUAN

Kompetensi adalah kemampuan untuk melaksanakan suatu tugas/pekerjaan yang didasari atas pengetahuan, keterampilan dan sikap sesuai dengan unjuk kinerja yang dipersyaratkan. Kompetensi bagi beberapa profesi menjadi persyaratan penting dalam usaha mencapai tujuan organisasi. Masalah kompetensi itu menjadi penting, karena kompetensi menawarkan suatu kemampuan kerja organisasi yang efektif dan efisien.

Setiap profesi, khususnya di bidang pendidikan utamanya guru tentu harus memiliki kompetensi yang salah satu faktornya sangat menentukan keberhasilan pendidikan di sekolah, guru merupakan komponen paling menentukan dalam system pendidikan secara keseluruhan yang harus mendapat perhatian sentral, pertama dan utama figur yang satu ini akan senantiasa menjadi sorotan strategi ketika berbicara masalah pendidikan. Guru memegang berperan utama dalam pembangunan pendidikan, khususnya yang di selenggarakan secara formal disekolah.

Menurut Mulyasa (Jamil Suprihatiningrum, 2016:100)4.Ada enam aspek atau ranah yang terkandung dalam konsep kompetensi, yaitu (1) pengetahuan (knowledge), yaitu kedalaman kongnitif, (2) pemahaman (understanding), yaitu kedalaman kongnitif dan afektif yang dimiliki individu, (3) kemampuan (skill), sesuatu yang dimiliki individu untuk melakukan tugas atau pekerjaan yang dibebankan kepadanya, (4) nilai (value), suatu standar perilaku yang telah diyakini dan secara psikologi telah menyatu dalam diri seseorang. (5)sikap (attitude), perasaan senang-tidak senang, suka-tidak suka ) atau reaksi terhadap suatu rangsangan yang datang dari luar dan (6) minat (interest), yaitu kecenderungan seseorang untuk melakukan suatu perbuatan.

Guru adalah tenaga profesional yang memiliki citra yang baik di tengah masyarakat dan seorang figur yang mulia dan dimuliakan banyak orang, kehadiran guru di tengah-tengah kehidupan manusia sangat penting, tanpa ada guru atau

4

(3)

seorang yang dapat ditiru, diteladani oleh manusia untuk belajar dan berkembang. Guru merupakan factor terpenting karena guru adalah pengarah dari bermacam-macam faktor yang ada. Dengan demikian guru salah satu faktor penting yang mempengaruhi berhasil tidaknya proses pembelajaran dan dituntut untuk mampu dalam menerjemahkan tujuan dari pendidikan lewat kurikulum, bahan-bahan pengajaran dan lainnya melalui pembelajaran.

II. METODE PENELITIAN

Penelitian ini adalah penelitian deskriptif Kualitatif, yaitu penelitian yang bertujuan untuk menggambarkan secara utuh dan mendalam tentang realitas sosial dan berbagai fenomena yang terjadi di masyarakat yang menjadikan subjek penelitian (Wina sanjaya2013:47)5.karna dalam penelitian ini ingin menggambarkan kompetensi profesional guru PKn dalam pembelajaran dengan metode studi kasus. Subyek penelitian ini adalah guru PKn sebanyak 4 orang dan kepala sekolah selaku informan kunci. Teknik pengumpulan data yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini adalah teknik observasi, wawancara dan dokumentasi. Untuk menganalisis teknik pengumpulan data melalui wawancara penulis melakukan melalui tiga tahap yaitu : reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan Suyatno dan Sutinah 2006 : 173)6.

III. HASIL PENELITIAN

Hasil wawancara yang peneliti lakukan dengan guru di SMP Negeri 3 Palu sebanyak 4 orang guru dan 1 kepala sekolah adapun hasil wawancara sebagai berikut: Adapun hasil wawancara dengan ibu Zuhrah Dachrud S.Pd, guru PKn di SMP Negeri 3 Palu, Apakah bapak/ ibu guru selama dalam pembelajaran, ada materi yang sulit untuk diterima oleh siswa, beliau menjawab “iya, ada juga materi yang susah tetapi

5

Wina Sanjaya .( 2013). Penelitian Pendidikan). prenada media group. Jakarta

6

(4)

tergantung kita sendiri bagaiamana cara kita menerangkan atau menyampaikan kepada anak-anak, misalnya materi daerah otonomi itu kan susah jadi kita harus menyampikan dengan cara yang sederhana atau yang gampang untuk mereka pahami”.

Kendala apa saja yang bapak/ibu guru PKn hadapi dalam meningkatkan kompetensi profesional guru Pkn dalam pembelajaran, dan jawabannya “kendalanya yang pertama dari sekolah karna sarananya tidak mencukupi, kedua medianya, karna media tidak mencukupi dengan jumlah yang ada misalnya infokus bagaimana kita mau pakai kalau gurunya 80 diSMP Negeri 3 Palu sedangkan infokus hanya 5, seharusnya sekolah menyediakan infokus setiap kelasnya supaya kita guru enak juga mengajar, kita bisa memutar flim pendek atau memainkan gambar agar anak-anak tidak hanya tau sekedar teori saja tapi tau dari nyatanya, listriknya juga setiap kelasnya tidak ada hanya sebagian yang ada”.

Apakah bapak/ibu guru PKn memakai media seperti infokus dalam pembelajaran, beliau mengatakan “tidak karna saya lebih banyak pakai gambar diprint, sebagai guru kita harus kreatif dan pintar karna guru profesioanl bukan hanya terpaku dibuku saja”.

Adapun hasil wawancara yang kedua dengan ibu Riana Kalingani S.Pd,Apakah selama dalam pembelajaran, ada materi yang sulit untuk diterima oleh siswa, beliau mengatakan bahwa “sebenarnya materi ppkn itu tidak sulit hanya siswanya yg kurang membaca dan kurang untuk belajar padahal banyak sumber untuk belajar yang mudah untuk dijangkau seperti internet”.

Kendala apa saja yang guru PKn hadapi dalam meningkatkan kompetensi profesional guru PKn dalam pembelajaran, beliau mengatakan kurangnya buku paket siswa itupun kalau ada hanya 3 atau 5 orang siswa yang punya, sedangkan lks hanya jadi pelengkap tugas”.

(5)

diterima oleh siswa, dy mengatakan “tidak ada materi yang sulit cuman siswanya kurang belajar saja”.

Metode apa saja yang guru PKn gunakan dalam proses pembelajaran di dalam kelas, menjawab “metode yang sering saya lakukan ceramah, diskusi kelompok dan tanya jawab”.

Apakah guru PKn selalu menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran, beliau mengatakan “iya, setiap semester selalu membuat RPP soalnya itu wajib bagi setiap guru, karna RPP itu yang akan kita wujudkan tujuan pembelajarannya”.

Adapun hasil wawancara yang keempatdengan ibu Purwanti S.Pd,Kendala apa saja yang guru PKn hadapi dalam meningkatkan kompetensi profesional guru Pkn dalam pembelajaran, beliau menjawab “sarananya belum ada disetiap kelasnya karna di k13 sudah harus memakai infokus, buku masih kurang jumlahnya, setiap siswa seharusnya memegang buku satu orang satu tetapi karna kurang haruslah mereka memakainya 1buku 2orang”.

Metode apa saja yang guru PKn gunakan dalam proses pembelajaran di dalam kelas, beliau mengatakan “tannya jawab, diskusi dan dan ceramah itu yang paling sering saya gunakan”.

(6)

mngikuti mereka dalam kegiatan diklat-diklat yang berhubungan dengan peningkatan kompetensi profesi mereka dan melakukan supervisi kelas berkala untuk mengetahui kekurangan dan kelebihan mereka dalam mengajar sehingga secara bersama-sama dapat mencari solusi dalam kekurangannya kan menggali potensi mereka untuk menciptakan inovasi-inovasi baru dalam pembelajaran.

IV. PEMBAHASAN

Kompetensi profesional adalah kemampuan dalam penguasaan akademik (mata pelajaran/bidang studi) yang diajarkan dan terpadu dengan kemampuan mengajarnya. Adapun dikemukakan data-data hasil penelitian di atas, baik itu observasi maupun wawancara, Jika kita melihat dari segi teori menurut (kunandar 2011:77)7 mengatakan bahwa “kompetensi profesional merupakan penguasaan materi pembelajaran secara luas dan mendalam, yang mencakup penguasaan materi kurikulum mata pelajaran di sekolah dan substansi keilmuan yang menaungi materinya serta penguasaan terhadap struktur dan metodologi keilmuannya, maka pada tahap berikutnya dibahas permasalahan yang telah disebutkan sebutkan sebelumnya dibab pendahuluan. Bagaimana kompetensi profesional guru Pkn dalam pembelajaran di SMP Negeri 3 Palu.

a. Kemampuan guru PKn dalam memahami materi, struktur, konsep, dan

pola piker keilmuan

Hasil observasi dan wawancara terhadap kepala skolah dan guru PKn yang ada di SMP Negeri 3 Palu tentang kemampuan guru dalam menguasai atau memahami materi, struktur, konsep,dan pola pikir keilmuan peneliti menguraikan beberapa hal yaitu kemampuan guru dalam menguasai materi dasarnya sudah cukup baik, dikarenakan karna kemampuan guru memahami materi dalam pembelajaran dapat

7

(7)

dilihat dari cara guru menyampaikan materinya, apakah materi yang disampaikan guru relevan dengan tingkat kemampuan siswa, materinya tidak terlalu sulit dan tidak terlalu mudah. pada saat menyampaikan materi guru melakukannya dengan sangat lancar pada saat itu pula guru membawa buku atau catatan yang berkaitan dngan materi tersebut. Dalam pembelajaran berlangsung guru selalu menanggapi pertannyaan atau tanggapan peserta didik yang tidak relevan dengan tujuan pembelajaran dan guru mengarahkan tanggapan atau pertannyaan pserta didik ketujuan pembelajaran yang akan dicapai peserta didik dngan cara mengkaitkan materi yang dibahasan.

Kemampuan guru dalam penguasaan struktur dalam proses pembelajaran di kelas dilihat dari cara guru melaksanakan pembelakajaran dimana sebelum menyampaikan materi guru selalu melihat kesiapan peserta didik (Apersepsi dan motivasi peserta didik) dengan cara melakukan pendekatan terlebih dahulu pesrta didik memberikan pre test sebelum masuk materi yang akan dibahas, materi yang di sampaikan guru berdasarkan pengalan peserta didik dan guru memberikan contok yang relevan dengan peristiwa yang disekitar.

Kemampuan guru dalam penguasaan konsep dalam pembelajaran di kelas guru membuat Rancangan Persiapan Pembelajaran (RPP), serta melakukan evaluasi pembelajaran. guru selalu membuat Rancangan Persiapan Pembelajaran (RPP) pada setiap persemester. Evaluasi pembelajaran dilakukan pada awal atau akhir pembelajaran diawal pembelajaran guru melakukan eksplorasi, elaborasi dan konfirmasi, guru menggali pengetahuan peserta didik tentang materi yang akan dibahas. Diakhir pembelajaran guru selalu memberikan evaluasi belajar dengan cara mmberikan tugas kegiatan pembelajaran berikutnya.

(8)

peserta didik mendalami lagi materi yang telah disampaikan sebelunny dan apa kaitannya dengan materi selanjutnya.

Berdasarkan keterangan di atas menunjukan bahwa Kemampuan guru PKn dalam memahami materi, struktur, konsep,dan pola pikir keilmuan, sudah cukup baik. Hal ini bisa dilihat dari indikator penilaian memahami materi, struktur, konsep,dan pola pikir keilmuan yang sebaian besar telah dilakukan guru dalam pelaksanaan pembelajaran.

b. Kemampuan guru PKn dalam menguasai standar kompetensi dan

kompetensi dasar

Hasil observasi dan wawancara terhadap kepala skolah dan guru PKn yang ada di SMP Negeri 3 Palu tentang kemampuan guru PKn dalam menguasai standar kompetensi dan kompetensi dasar dalam pembelajaran, guru menyampaikan materi yang sesuai standar kompetensi dan kompetensi dasar, hal ini dilihat dari setiap RPP guru. Namun kemampuan guru dalam menentukan apakah standar kompetensi dan kompetensi dasar yang harus dikuasai peserta didik termasuk ranak kongnitif, psikomotorik atau pun afektif sudah dilakukan tetapi belum diaplikasikan guru dalam pembelajaran.

Hal ini menunjukan bahwa kemampuan guru PKn dalam menguasai standar kompetensi dan kompetensi dasar belum optimal karna dilihat dari setiap RPP guru.

c. Kemampuan guru PKn dalam mengembangkan materi pembelajaran

diampu secara kreatif

(9)

Adapun dalam pembelajaran berlangsung metode pembelajaran yang digunakan guru harus bervariasi namun hanya saja menggunakan metode yang sama setiap 4 kali pertemuan. Disamping itu pula media tidak pernah digunakan dalam pembelajaran dikarenakan kurangnya infokus. Tetapi ada 1 orang guru yang menggunakan gambar yang diprint dan itu digunakn dikelas yang berbeda dan guru lain hanya menggunakan sarana (papan tulis) untuk kegiatan pembelajaran.

Saat pembelajaran berlangsung metode yang sering digunakan guru ceramah, diskusi dan tanya jawab. Metode pembelajaran harus disesuaikan dengan materi yang akan dibahasannya. Akan tetapi masih ada pula siswa yang kurang terlihat aktif dalam pembelajaran dan siswa pun sibuk dengan kegiatan masing-masing. Ada yang berbicara dengan teman sebangkunya, akibatnya tingkat pemahaman siswa terhadap materi rendah.

Kemampuan guru dalam urusan sumber pembelajaran bisa dari mana saja sumbernya. Sumber pembelajaran guru berupa buku paket dan LKS (lembar kerja siswa) dan undang-undang dasar 1945. Ada beberapa guru yang mengambil sumber pembelajaran dari internet yang sesuai dengan materinya. Peserta didik di kelas VII menggunakan buku paket itupun 2 banggu 1 buku paket tidak di boleh dibawah pulang. Sedangkan kelas VIII dan IX masih memakai LKS untuk tugas peserta didik.

Berdasarkan keterangan di atas menunjukan bahwa kemampuan guru PKn dalam mengembangkan materi pembelajaran di ampu secara kreatif, sudah dilakukan tetapi belum optimal, dilihat dari metode, media, sumber pembelajarannya.

d. Kemampuan guru PKn dalam mengembangkan keprofesionalan secara

berkelanjutan dengan melakukan tindakan refleksi.

(10)

evaluasi pembelajaran di kelas melalui Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dimana akhirnnya adalah hasil pembelajaran peserta didik. PTK sangat kondusif untuk membuat guru menjadi peka dan tanggap terhadap aspek-aspek pembelajaran di kelas. Guru mampu memperbaiki kegiatan pembelajaran melalui suatu pengkajian yang terdalam terhadap apa yang terjadi di dalam kelasnnya.

Hal ini menunjukan bahwa kemampuan guru PKn dalam mengembangkan keprofesionalan secara berkelanjutan dengan melakukan tindakan refleksi sudah cukup baik, dilihat dari evaluasi pembelajaran dikelas melalui Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dimana akhirnnya adalah hasil pembelajaran peserta didik.

e. Kemampuan guru PKn dalam memanfaatkan teknologi dan komunikasi

untuk mengembangkan diri

Hasil observasi dan wawancara terhadap kepala sekolah dan guru PKn yang ada di SMP Negeri 3 Palu tentang Kemampuan guru PKn dalam memanfaatkan teknologi dan komunikasi untuk mengembangkan diri. Dalam memanfaatkan teknologi dan komunikasi untuk mengembangkan diri guru PKn perlu menguasai Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) tersebut. Guru dapat dikatakan menguasai apabila sudah memahami, dan mampu mengaplikasikan. Peneliti menguraikan beberapa hal tentang penguasaan media pembelajaran berbasis teknologi dan komunikasi untuk mengembangkan diri guru PKn di SMP Negeri 3 Palu belum optimal, hal tersebut bisa dari ketebatasan pengetahuan atau kemampuan guru PKn dalam menggunakan komputer atau leptop untuk pembelajaran dan minimnnya media pembelajaran seperti infokus aliran listrik dan proyektor infokus.

V. KESIMPULAN DAN SARAN

1. Kesimpulan

(11)

masih ada indikator yang masih kurang baik, adapun indikatornya yaitu : Kemampuan guru PKn dalam memahami materi, struktur, konsep,dan polapikir keilmuan sudah cukup baik, begitu pula Kemampuan guru PKn dalam mengembangkan keprofesionalan secara berkelanjutan dengan melakukan tindakan refleksi sudah cukup baik. Sedangkan masih ada indikator yang masih kurang baik atau belum optimal yaitu : Kemampuan guru PKn dalam menguasai standar kompetensi dan kompetensi dasar belum optimal, Kemampuan guru PKn dalam mengembangkanmateripembelajaran di ampu secara kreatif sudah dilakukan tetapi belum optimal dan Kemampuan guru PKn dalam memanfaatkan teknologi dan komunikasi untuk mengembangkandiri guru PKn di SMP Negeri 3 Palu belum optimal

Guru dituntut untuk memiliki ide dan harus berinovasi dalam pembelajaran. Kompetensi terdiri dari 4 hal ini yang harus dikembangkan oleh setiap gurunya dan memiliki keterkaitan.Kompetensi tersebut harus dapat perhatian agar terjadi keseimbangan diantarannya dan pada akhirnnya tercapai dengan sangat baik.

2. Saran

Kompetensi profesional guru PKn di SMP Negeri 3 Palu harus mendapat perhatian dari sekolah yang perlu diperhatikan adalah media dan kurangnya penguasaan atau pemahaman teknologi itupun menjadi permasalahan disetiap pembelajaran serta untuk mendukung kegiatan pembelajaran PKn dalam melaksanaakan tugas dan tanggung jawabnya sebagai seorang guru. Peserta didik ikut serta dalam mendukung kegiatan pembelajaran.

DAFTAR RUJUKAN

Siti Hartinah. 2011. ( pengembangan peserta didik ). PT. Refika Aditama: bandung., Suyatno dan Sutinah. 2006.( Metode Penelitian dan Berbagai Alternatif Pendekatan).

Prenada Media Group. Jakarta

(12)

Referensi

Dokumen terkait

Tata ruang keraton Yogyakarta merupakan perwujudan ekspresi pikiran dan perasaan Sultan Hamengku Buwana I yang mencoba menyelaraskan- kan jagad mikro dengan jagad

Penelitian yang telah dilakukan dapat diambil kesimpulannya bahwa sejauh ini Koperasi Mitra Persada Sentosa Semarang masih menggunakan manual, sehingga penyusunan

Wawancara dilakukan secara langsung dengan bertatap muka dengan pemilik perusahaan, observasi langsung dilakukan dengan mendatangi perusahaan guna melihat keadaan

Bekerja tulus penuh rasa syukur.. KERJA

Dari penelitian tersebut dapat diketahui alasan perusahaan dalam melaksanakan pengembangan produk khususnya produk roti pizza mini, adalah adanya keinginan untuk bertahan

a. Metode wawancara mendalam, yang secara umum adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka antara

Puji dan syukur ke hadirat ALLAH Yang Maha Esa atas segala berkat dan karunia yang telah dilimpahkan-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “

Tetapi berbeda dengan tingkat Solvabilitas dan Rentabilitas, sebaliknya mengalami peningkatan dari tahun ke tahun dikarenakan aktiva lebih besar daripada hutang, dan juga