• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisa Bakteri Coliform dan Identifikasi Escherichia coli pada Es Batu yang Digunakan Pedagang Kaki Lima di Lingkungan Universitas Sumatera Utara Tahun 2015

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisa Bakteri Coliform dan Identifikasi Escherichia coli pada Es Batu yang Digunakan Pedagang Kaki Lima di Lingkungan Universitas Sumatera Utara Tahun 2015"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Definisi Pangan menurut Undang−Undang RI Nomor 18 Tahun 2012 adalah

segala sesuatu yang berasal dari sumber hayati produk pertanian, perkebunan,

kehutanan, perikanan, peternakan, perairan, dan air, baik yang diolah maupun tidak

diolah yang diperuntukkan sebagai makanan atau minuman bagi konsumsi manusia,

termasuk bahan tambahan Pangan, bahan baku Pangan, dan bahan lainnya yang

digunakan dalam proses penyiapan, pengolahan, dan/atau pembuatan makanan dan

minuman. Sedangkan Keamanan Pangan didefinisikan sebagai kondisi dan upaya

yang diperlukan untuk mencegah Pangan dari kemungkinan cemaran biologis, kimia

dan benda lain yang dapat mengganggu, merugikan dan membahayakan kesehatan

manusia serta tidak bertentangan dengan agama, keyakinan, dan budaya masyarakat

sehingga aman untuk dikonsumsi. Dan yang terakhir, Sanitasi Pangan adalah upaya

untuk menciptakan dan mempertahankan kondisi Pangan yang sehat dan higienis

yang bebas dari bahaya cemaran biologis, kimia dan benda lain (Badan Ketahanan

Pangan, 2013).

Air adalah unsur yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Air

dapat dijumpai dalam berbagai bentuk, baik dalam bentuk cair ataupun dalam bentuk

padat, dalam bentuk padat yaitu berupa es batu. Es batu dianggap dapat

memperpanjang umur simpan suatu produk pangan karena berkaitan dengan

rendahnya suhu es batu sehingga dapat menghambat pertumbuhan mikrobia. Perlu

kita ketahui bahwa proses pembekuan tidak sepenuhnya membunuh bakteri, banyak

bakteri dapat bertahan hidup pada suhu yang rendah untuk jangka waktu yang relatif

panjang dan bisa menjadi penyebab ledakan penyakit alat pencernaan. Salah satu

penyebab timbulnya penyakit yang berkaitan dengan konsumsi es yaitu kurang

diperhatikannya faktor kebersihan dan sanitasi dalam proses pembuatan dan distribusi

es batu (Sopacua dkk, 2013).

(2)

Es batu merupakan produk pangan sekaligus sebagai pelengkap yang sering

disajikan bersama minuman dingin dan dianggap aman untuk dikonsumsi. Dalam

masyarakat, es batu dikenal sebagai air yang dibekukan. Pembekuan ini terjadi bila

air didinginkan di bawah 0º C. Air yang digunakan sebagai bahan pokok pembuatan

es batu haruslah air yang higienis dan memenuhi standar sanitasi. Sampai saat ini,

belum ada peraturan sertifikasi izin atau rekomendasi kelayakan industri es batu yang

baku ditinjau dari segi higienis dan sanitasi, karena usaha es batu masih tergolong

dalam usaha skala kecil dan merupakan usaha rumah tangga, sehingga higienis dan

sanitasinya masih diragukan (Micheal dkk, 2010).

Menurut Food and Environmental Hygiene Department (FEHD) pemerintah

Hongkong, es dalam kemasan yang keluar dari pabrik tidak boleh mengandung

coliform maupun E. coli sama sekali (0 cfu/100 ml) (FEHD, 2005).

Bahan baku untuk pembuatan es batu seharusnya menggunakan air minum

yang sudah memenuhui syarat kelayakan konsumsi. Standar kualitas air minum di

Indonesia menurut Standar Nasional Indonesia yaitu air minum tidak boleh

mengandung bakteri coliform tinja sama sekali atau 0 cfu/100 ml dan coliform total

maksimal 3 cfu/100 ml (Lablink, 2008).

Sedangkan menurut Permenkes Keputusan Menteri Kesehatan RU Nomor

907/Menkes/SK/VII/2002 tentang persyaratan dan pengawasan kualitas air minum,

kadar Escherichia coli harus 0/100 mL air (Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia,

2009).

Penelitian pada depot air minum isi ulang (AMIU) di Kecamatan Medan

Helvetia tahun 2012 yang diteliti oleh salah satu mahasiswi Fakultas Kesehatan

Masyarakat, didapat 20 dari 30 sampel air minum isi ulang (66,7 %) tidak memenuhi

syarat konsumsi (Munthe, 2012). Apabila air yang digunakan sebagai bahan baku

untuk pembuatan es batu sudah tercemar oleh bakteri coliform atau patogen, es batu

yang akan dihasilkan pun juga menjadi tidak layak konsumsi.

Sebuah Penelitian yang dilakukan oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian

kepada Masyarakat Institut Pertanian Bogor terhadap proses pembuatan dan distribusi

(3)

es batu menunjukkan 14 dari 31 sampel es memberikan hasil positif terhadap

kontaminasi bakteri coliform dan 3 dari 31 sampel es tersebut memberikan hasil

positif terhadap kontaminasi bakteri Escherichia coli (Firlieyanti, 2006).

Penelitian terhadap es batu juga dilakukan oleh salah satu mahasiswa

kedokteran Universitas Andalas. Dari hasil penelitian didapatkan 8 dari 9 sampel es

batu rumah tangga di pasar Lubuk Buaya Kota Padang positif terkontaminasi bakteri

coliform (Basri, 2013).

Es batu sudah menjadi minuman yang telah dipasarkan dan telah menjadi

konsumsi masyarakat banyak, tentu harus ada standar uji sanitasi dan kelayakan yang

jelas untuk industri es batu dari pihak Badan Pengawasan Obat dan Makanan

(BPOM) atau Dinas Kesehatan setempat, tetapi kenyataannya belum ada suatu aturan

yang mengaturnya, oleh karena itu dapat saja kita memikirkan kemungkinan

kontaminasi bakteri terhadap es batu.

Sehubungan dengan hal ini, peneliti ingin melakukan penelitian uji

bakteriologis terhadap es batu yang digunakan pedagang minuman kaki lima yang

berlokasi di lingkungan Univeristas Sumatera Utara.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka dapat dirumuskan permasalahan

dalam penelitian ini sebagai berikut: Bagaimanakah kualitas bakteriologis es batu

yang digunakan pedagang minuman kaki lima di lingkungan Universitas Sumatera

Utara dengan metode uji coliform?

1.3. Tujuan Penelitian 1.3.1 Tujuan Umum

Mengetahui kualitas bakteriologis es batu yang digunakan pedagang minuman

kaki lima di lingkungan Universitas Sumatera Utara.

(4)

1.3.2 Tujuan Khusus

Yang menjadi tujuan khusus dalam penelitian ini adalah :

1. Mengetahui nilai indeks MPN es batu yang digunakan pedagang

minuman kaki lima di lingkungan Universitas Sumatera Utara.

2. Mengetahui apakah es batu yang digunakan pedagang minuman kaki

lima di lingkungan Universitas Sumatera Utara memenuhi syarat

kesehatan untuk konsumsi.

1.4. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat:

1. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wacana dalam ilmu

kesehatan pada umumnya, khususnya di bidang Mikrobiologi

Kedokteran dan Pangan. Selain itu juga, penelitian ini diharapkan

dapat menambah sumber kepustakaan dan penelitian khususnya

tentang identifikasi E.coli dan bakteri coliform pada es batu sehingga

hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai penunjang untuk bahan

penelitian selanjutnya.

2. Dengan adanya penelitian ini, diharapkan menjadi bahan masukan

kepada pemerintah untuk dapat membuat standar baku kelayakan dan

izin sertifikasi untuk usaha skala kecil dan usaha rumah tangga

khususnya es batu.

3. Dengan adanya penelitian ini, diharapkan kepada produsen dan

distributor es batu untuk dapat memperhatikan dan meningkatkan

higienitas serta sanitasi dalam proses pembuatan dan distribusi es batu.

4. Dapat memberikan informasi kepada masyarakat khususnya konsumen

agar lebih bijak dalam memilih makanan dan minuman yang akan

dikonsumsi.

Referensi

Dokumen terkait

Sebagai generasi penerus, tugas kita sebagai seorang pelajar adalah seperti dibawah ini,.. kecuali

There are multiple methods of segmentation and classification of urban point clouds, but we can at first distinguish between meth- ods using a 2D information (either by projecting

[r]

[r]

Our study investigated the impact of building heights on 3D urban density, the frequently used Floor Area Ratio (FAR), estimation from spaceborne stereo

[r]

[r]

Toko Falseto Musik dalam publikasi dan pemasarannya banyak menemui hambatan diantaranya masalah penyebaran brosur dan biaya dari pembuatan brosur tersebut serta biaya upah kerja