BAB II
METODE PENELITIAN
II.1 Bentuk Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah korelasional dengan pendekatan kuantitatif. Adapun metode korelasional adalah metode penelitian yang meneliti hubungan antara variabel-variabel yang ada. Metode korelasional bertujuan meneliti sejauh mana variabel yang satu memiliki hubungan sebab akibat dengan variabel yang lain.
II.2 Lokasi Penelitian
Adapun yang menjadi lokasi penelitian adalah pada Toyota Sales Operation Auto 2000 Cabang Amplas Jl. Sisingamangaraja Km. 9.8 No.204.
II.3 Populasi dan Sampel II.3.1 Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari atas objek / subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.31
31
Sugiono, Op.Cit, Hal. 90
II.3.2 Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi.32 Menurut Arikunto apabila populasi kurang dari 100 orang, maka diambil dari keseluruhannya, namun apabila jumlah populasinya lebih dari 100 orang, maka sampel diambil sebesar 10%-15%-20%-25%, atau lebih.33
1. Teknik pengumpulan data primer, yaitu teknik pengumpulan data yang dilakukan secara langsung pada lokasi penelitian. Pengumpulan data primer dilakukan dengan instrumen :
Penentuan jumlah sampel untuk penelitian ini adalah keseluruhan karyawan yang bekerja pada Toyota Sales Operation Auto 2000 Cabang Amplas sebanyak 40 orang.
II.4 Teknik Pengumpulan Data
Untuk memperoleh data suatu informasi dan keterangan – keterangan lain yang diperlukan, maka peneliti menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut :
a. Kuesioner (Quetionary)
Yaitu teknik pengumpulan data yang dilaksankan dengan cara menyebarkan daftar pertanyaan yang dilengkapi alternatif jawaban.
32
Sugiono, Op.Cit, Hal. 96 33
b. Observasi (Observation)
Yaitu kegiatan mengamati secara langsung dengan mencatat gejala – gejala yang ditemukan dilapangan serta menjaring data yang tidak terjangkau
c. Wawancara
Yaitu untuk memperoleh informasi/data yang lengkap dan mendalami dari jawaban responden dengan cara bertanya langsung secara bertatap muka (face to face).
2. Teknik pengumpulan data sekunder, yaitu teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui studi kepustakaan yang terdiri dari :
a. Penelitian Kepustakaan (Library Research)
Pengumpulan data yang diperoleh dari buku – buku, karya ilmiah, pendapat ahli yang memiliki relevansi dengan masalah yang diteliti. b. Studi Dokumentasi
Yaitu teknik pengumpulan data dengan menggunakan catatan – catatan atau dokumen yang ada dilokasi penelitian serta sumber – sumber lain yang relevan dengan objek penelitian.
II.5 Teknik Penentuan Skor
Untuk membantu dalam menganalisis data, maka penelitian ini menggunakan teknik penentuan skor. Teknik pengukuran skor yang digunakan adalah memakai skala ordinal untuk menilai jawaban kuesioner responden.
Untuk alternatif jawaban b diberi skor 4 Untuk alternatif jawaban c diberi skor 3 Untuk alternatif jawaban d diberi skor 2 Untuk alternatif jawaban e diberi skor 1
Untuk mengetahui kategori dari jawaban masing-masing variabel apakah tergolong tinggi, sedang atau rendah, maka terlebih dahulu ditentukan skala interval dengan cara sebagai berikut :
ilangan
Sehingga dapat diketahui kategori jawaban responden untuk masing – masing variabel yaitu :
Skor untuk kategori sangat tinggi = 4.25 – 5.00 Skor untuk kategori tinggi = 3.43 – 4.23 Skor untuk kategori sedang = 2.62 – 3.42 Skor untuk kategori rendah = 1.81 – 2.61 Skor untuk kategori sangat rendah = 1.00 – 1.80 II.6 Teknik Analisis Data
1. Koefisien Korelasi Product Moment
Untuk mengetahui koefisien korelasi variabel X terhadap variabel Y digunakan Rumus Product Moment
Keterangan:
r = koefisien korelasi x = variable bebas y = variable terikat n = jumlah sampel
Dari hasil perhitungan tersebut akan memperlihatkan tiga kemungkinan yaitu : 1. Koefisien korelasi yang diperoleh sama dengan nilai nol (r = o),
berarti hubungan kedua variabel yang diuji tidak ada.
2. Koefisien korelasi yang diperoleh positif (r = +) artinya kenaikan nilai variabelyang satu diikuti nilai variabel yang lain dan kedua variabel memiliki hubungan positif.
3. Koefisien korelasi yang diperoleh negative (r = -) artinya kedua variabel negatif dan menunjukkan meningkatnya variabel yang satu diikuti menurunnya variabel yang lain.
Untuk mengetahui adanya hubungan yang tinggi, sedang atau rendah antara kedua variabel berdasarkan nilai r (koefisien korelasi) digunakan penafsiran atau interpretasi angka sebagai berikut :
Interpretasi Koefisien Tingkat Hubungan 0,00 – 0,199
0,20 – 0,399 0,40 – 0,599 0,60 – 0,799 0,80 – 1,000
Dari nilai r yang diperoleh maka dapat diketahui apakah nilai r yang diperoleh berarti atau tidak dan bagaimana tingkat hubungannya melalui tabel korelasi. Tabel korelasi menentukan batas-batas r yang signifikan.
2. Uji Regresi
Analisis regresi linier sederhana adalah hubungan secara linear antara satu variabel independen (X) dengan variabel dependen (Y), atau dalam artian ada variabel yang mempengaruhi dan ada variabel yang dipengaruhi. Analisis ini untuk mengetahui arah hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen apakah positif atau negatif dan untuk memprediksi nilai dari variabel dependen apabila nilai variabel independen mengalami kenaikan atau penurunan. Dengan kata lain, regresi linier sederhana adalah koefisien yang menunjukkan perubahan yangterjadi pada variabel Y jika variabel X berubah 1 satuan.Analisis regresi linier ini banyak digunakan untuk uji pengaruh antara variable independen (X) terhadap variable dependen (Y) .
Rumus regresi linear sederhana sebagai berikut:
Y’ = a + bX
Keterangan:
Y’ = Variabel dependen (nilai yang diprediksikan)
a = Konstanta (nilai Y’ apabila X = 0)
b = Koefisien regresi (nilai peningkatan jika bernilai positif ataupun penurunan jika bernilai negatif)
3. Koefisien Determinant
Teknik ini digunakan untuk mengetahui berapa persen besarnya pengaruh variabel bebas (x) terhadap variabel terikat (y). Perhitungan dilakukan dengan mengkuadratkan nilai koefisien korelasi Product Moment (rxy)2 dan dikalikan 100%. Cara perhitungannya menggunakan rumus “D” yaitu 34
4. Uji Signifikan (uji t)
: D = (rxy) x 100%
Keterangan :
D = Koefisien Determinant
rxy = Koefisien Korelasi Product Moment.antara x dan y
Untuk melihat hubungan variabel x dan y digunakan uji statistik t dengan rumus:
2 2
r t
n r t
− − =
Kriteria pengujian adalah :
- jika harga thitung <ttabel maka hipotesis alternatif ditolak
- jika harga thitung >ttabel maka hipotesis alternatif diterima.
34