• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengukuran Kapasitas Antioksidan Dalam Rimpang Temulawak (Curcuma Xanthorrhiza Roxb.) Secara Spektrofotometri Sinar Tampak

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengukuran Kapasitas Antioksidan Dalam Rimpang Temulawak (Curcuma Xanthorrhiza Roxb.) Secara Spektrofotometri Sinar Tampak"

Copied!
31
0
0

Teks penuh

(1)

Lampiran 1. Perhitungan Pembuatan Pereaksi 2. 500 ml Amonium Molibdat 4 mM

M =

(2)

Normalitas = Molaritas x valensi = 0,6 x 2

(3)

Lampiran 2. Data Hasil Penentuan Panjang Gelombang Maksimum

(4)

Lampiran 3. Data Hasil Penentuan Waktu Kerja

Menit Abs

1 0,449

2 0,448

3 0,447

4 0,449

5 0,449

6 0,450

7 0,448

8 0,449

9 0,448

10 0,448

11 0,447

12 0,447

13 0,447

14 0,447

15 0,447

16 0,447

17 0,447

18 0,447

19 0,447

20 0,447

21 0,447

22 0,448

23 0,448

24 0,448

25 0,446

26 0,445

27 0,445

28 0,446

29 0,446

30 0,447

(5)

Lampiran 4. Perhitungan kurva kalibrasi Vitamin C

LIB I = ml 50

mg 50

=

ml 50

µg 50000

= 1000 µg/ml.

Untuk membuat kurva kalibrasi: 1. Dari LIB I dipipet

0,6 ml ==>V1.NI = V2.N2 0,6.1000 = 10.N2 N2 = 60 µg/ml

Dari 60 µg/ml dipipet 0,5 ml dan ditambah 5 ml larutan pereaksi V1.NI = V2.N2

0,5.80 = 5,5.N2 N2 = 5,4545 µg/ ml 2. Dari LIB I dipipet 0,8 ml ==>V1.NI = V2.N2

0,8.1000 = 10.N2 N2 = 80 µg/ml

Dari 80 µg/ml dipipet 0,5 ml dan ditambah 5 ml larutan pereaksi V1.NI = V2.N2

0,5.80 = 5,5.N2 N2 = 7,2727 µg/ml 3. Dari LIB I dipipet 1,0 ml ==>V1.NI = V2.N2 1.1000 = 10.N2

(6)

Dari 100 µg/ml dipipet 0,5 ml dan ditambah 5 ml larutan pereaksi V1.NI = V2.N2

0,5.100 = 5,5.N2 N2 = 9,0909 µg/ml 4. Dari LIB I dipipet 1,2 ml ==>V1.NI = V2.N2

1,2.1000 = 10.N2 N2 = 100 µg/ml

Dari 120 µg/ml dipipet 0,5 ml dan ditambah 5 ml larutan pereaksi V1.NI = V2.N2

0,5.120 = 5,5.N2 N2 = 10,909 µg/ml 5. Dari LIB I dipipet 1,4 ml ==>V1.NI = V2.N2

1,4.1000 = 10.N2 N2 = 140 µg/ml

Dari 140 µg/ml dipipet 0,5 ml dan ditambah 5 ml larutan pereaksi V1.NI = V2.N2

0,5.140 = 5,5.N2

(7)

Dari 160 µg/ml dipipet 0,5 ml dan ditambah 5 ml larutan pereaksi V1.NI = V2.N2

0,5.160 = 5,5.N2

(8)

Lampiran 5. Data kurva kalibrasi Vitamin C pada panjang gelombang 710 nm

No Konsentrasi (µg/ml) Absorbansi

X Y

1 0,0000 0,000

2 54,545 0,230

3 72,727 0,311

4 90,909 0,380

5 109,090 0,453

6 127,272 0,527

7 145,454 0,609

y = 0.0415x + 0.0029 R² = 0.9998

0,000 0,100 0,200 0,300 0,400 0,500 0,600 0,700

0,0000 5,0000 10,0000 15,0000 20,0000

A

bs

or

ban

si

Konsentrasi

(9)

Lampiran 6. Perhitungan Persamaan Regresi

= 0,3586 – (0,0415)(8,5714) = 0,0029

Maka persamaan garis regresinya adalah: Y = 0,0415 X + 0,0029

(10)

Lampiran 7. Hasil dan Data Pengukuran Kapasitas Antioksidan dari Larutan Sampel Serbuk Simplisia Rimpang Temulawak 909,0909 µg/ml

No. Absorbansi Konsentrasi (µg/ml)

Kapasitas antioksidan (mg vitamin C/g sampel)

1 0,478 11,4482 12,5930

2 0,482 11,5446 12,6737

3 0,473 11,3277 12,4730

4 0,473 11,3277 12,4605

5 0,482 11,5446 12,6611

(11)

Lampiran 8. Contoh Perhitungan Kapasitas Antioksidan dalam Sampel Serbuk Simplisia Rimpang Temulawak 909,0909 µg/ml Berat sampel yang ditimbang = 100,0 mg

Absorbansi (Y) = 0,478

Persamaan regresi: y = 0,0415x + 0,0029 Konsentrasi (x) =

a

Kapasitas Antioksidan ( mg vit c/g sampel) = kesetaraan jumlah antioksidan sampel dalam berat vitamin C

Kapasitas Antioksidan = x Fp (µg/ml)

*Artinya dalam 1 gram sampel mempunyai kekuatan antioksidan yang setara dengan 12.5930 mg vitamin C

(12)

Lampiran 9. Hasil dan Data Pengukuran Kapasitas Antioksidan dari Larutan Sampel Serbuk Simplisia Temulawak 1818,1818 µg/ml dengan maserasi

No. Absorbansi Konsentrasi (µg/ml)

Kapasitas antioksidan (mg vitamin C/g sampel )

1 0,446 10,6771 5,8724

2 0,445 10,6530 5,8592

3 0,441 10,5566 5,8061

4 0,441 10,5566 5,8061

5 0,446 10,6771 5,8724

(13)

Lampiran 10. Contoh Perhitungan Kapasitas Antioksidan dalam sampel Larutan Sampel Serbuk Simplisia Temulawak 1818,1818 µg/ml dengan maserasi

Berat sampel yang ditimbang = 200 g Absorbansi (Y) = 0,446

Persamaan regresi : y = 0,0415x + 0,0029 Konsentrasi (x) =

Kapasitas Antioksidan ( mg vit c/g sampel) = kesetaraan jumlah antioksidan sampel dalam berat vitamin c

Kapasitas Antioksidan = x Fp (µg/ml)

*Artinya dalam 1 gram sampel mempunyai kekuatan antioksidan yang setara dengan 5,8724 mg vitamin C

(14)

Lampiran 11. Hasil dan Data Pengukuran Kapasitas Antioksidan dari Larutan Sampel Sediaan Jadi Temulawak 181,8181 µg/ml di Pasaran

No. Absorbansi Konsentrasi (µg/ml)

Kapasitas antioksidan (mg vitamin C/g sampel)

1 0,512 12,2675 67,4711

2 0,518 12,4120 68,1981

3 0,510 12,2193 67,2733

4 0,513 12,2916 67,6036

5 0,508 12,1711 67,0080

(15)

Lampiran 12. Contoh Perhitungan Kapasitas Antioksidan dalam sampel Larutan Sampel Sediaan Jadi Temulawak 181,8181 µg/ml di Pasaran

Berat sampel yang ditimbang = 100,0 mg Absorbansi (Y) = 0,512

Persamaan regresi : y = 0,0415x + 0,0029 Konsentrasi (x) =

a

Kapasitas Antioksidan ( mg vit c/g sampel) = kesetaraan jumlah antioksidan sampel dalam berat vitamin C

Kapasitas Antioksidan = x Fp (µg/ml)

*Artinya dalam 1 gram sampel mempunyai kekuatan antioksidan yang setara dengan 67,4711 mg vitamin C

(16)

Lampiran 13. Perhitungan Statistik Kapasitas Antioksidan

1.Perhitungan Statistik Kapasitas Antioksidan dalam Serbuk Simplisia Rimpang Temulawak

No. Xi

Dari data yang diperoleh, data ke 2 adalah yang paling menyimpang sehingga diuji dengan uji Q.

Q = |

Nilai Q yang diperoleh tidak melebihi nilai Q0,95 yaitu 0,6210 sehingga semua data diterima.

(17)

Pada tingkat kepercayaan 95% dengan nilai α = 0,05 dan dk = 5, diperoleh ttabel

= 2,5706. Data diterima jika thitung < ttabel thitung = |

n SD

X -Xi

|

thitung data 1 = 0,0569 thitung data 2 = 0,4131 thitung data 3 = 0,4727 thitung data 4 = 0,5278 thitung data 5 = 0,3575 thitung data 3 = 0,1739 Semua data diterima, maka

Kadar sebenarnya; µ = X ± (t(α/2, dk) x α SD n)

= 12,5801 ± (2,5706 x 0,0925 / √6 )

(18)

2. Perhitungan Statistik Kapasitas Antioksidan dalam Serbuk Simplisia Rimpang Temulawak dengan maserasi

No. Xi

Dari data yang diperoleh, data ke 2 adalah yang paling menyimpang sehingga diuji dengan uji Q.

Q = |

Nilai Q yang diperoleh tidak melebihi nilai Q0,95 yaitu 0,6210 sehingga semua data diterima.

(19)

Pada tingkat kepercayaan 95% dengan nilai α = 0,05 dan dk = 5, diperoleh ttabel = 2,5706. Data diterima jika thitung < ttabel

thitung = |

n SD

X -Xi

|

thitung data 1 = 0,2556 thitung data 2 = 0,1029 thitung data 3 = 0,5112 thitung data 4 = 0,5112 thitung data 5 = 0,2556 thitung data 3 = 0,4094 Semua data diterima, maka

Kadar sebenarnya; µ = X ± (t(α/2, dk) x α SD n)

= 5,8503 ± (2,5706 x 0,0353 / √6 )

(20)

3. Perhitungan Statistik Kapasitas Antioksidan dalam Sediaan Jadi Temulawak di Pasaran

No. Xi

Dari data yang diperoleh, data ke 2 adalah yang paling menyimpang sehingga diuji dengan uji Q.

Q = |

Nilai Q yang diperoleh tidak melebihi nilai Q0,95 yaitu 0,6210 sehingga semua data diterima.

(21)

Pada tingkat kepercayaan 95% dengan nilai α = 0,05 dan dk = 5, diperoleh ttabel

= 2,5706. Data diterima jika thitung < ttabel thitung = |

n SD

X -Xi

|

thitung data 1 = 0,0668 thitung data 2 = 0,6694 thitung data 3 = 0,2672 thitung data 4 = 0,0673 thitung data 5 = 0,5359 thitung data 3 = 0,1331 Semua data diterima, maka

Kadar sebenarnya; μ = X ± (t(α/2, dk) x α SD n)

= 67,5371 ± (2,5706 x 0,4031 / √6 )

(22)
(23)

Lampiran 15. Data dan Contoh Perhitungan Uji Akurasi dengan Persen Perolehan Kembali (%Recovery) untuk Sampel

1. Data untuk Uji Akurasi dengan Persen Perolehan Kembali (%Recovery) untuk Sampel Serbuk Simplisia Rimpang Temulawak.

Contoh Perhitungan

% Recovery =

Keterangan : CF = konsentrasi sampel yang diperoleh setelah penambahan larutan baku

CA = konsentrasi sampel awal

C*A = konsentrasi larutan baku yang ditambahkan Untuk mencari CF, dimasukkan Abs CF ke dalam persamaan regresi: Y = 0,0415X + 0,0029

0,596 = 0,0415X + 0,0029 X = 14,2916 µg/ml

(24)

Konsentrasi larutan baku yang ditambahkan

LIB I = ml 50

mg 50

=

ml 50

µg 50000

= 1000 µg/ml.

Dari LIB I dipipet

0,3 ml ==>V1.NI = V2.N2 0,3.1000 = 10.N2 N2 = 30 µg/ ml

Dari labu larutan ini dipipet 0,5 ml dan ditambah 5 ml larutan pereaksi V1.NI = V2.N2

0,5.30 = 5,5.N2

N2 = 2,7272 µg/ ml*

Keterangan : * maka konsentrasi larutan baku yang ditambahkan adalah sebesar 2,7272 µg/ ml.

% Recovery =

µg/ml 7272 , 2

µg/ml 11,4482

-µg/ml 14,2916

x 100%

= 104,26 %

(25)

2. Data untuk Uji Akurasi dengan Persen Perolehan Kembali (%Recovery) untuk Sampel Serbuk Simplisia Rimpang Temulawak dengan maserasi.

Contoh Perhitungan % Recovery =

Keterangan : CF = konsentrasi sampel yang diperoleh setelah penambahan larutan baku

CA = konsentrasi sampel awal

C*A = konsentrasi larutan baku yang ditambahkan Untuk mencari CF, dimasukkan Abs CF ke dalam persamaan regresi: Y = 0,0415X + 0,0029

0,563 = 0,0415X + 0,0029 X = 13,4964 µg/ml

Untuk mencari CA, dimasukkan Abs CA ke dalam persamaan regresi: Y = 0,0415X + 0,0029

0,446 = 0,0415X + 0,0029 X = 10,6771 µg/ml

Konsentrasi larutan baku yang ditambahkan

(26)

Dari LIB I dipipet

0,3 ml ==>V1.NI = V2.N2 0,3.1000 = 10.N2 N2 = 30 µg/ ml

Dari labu larutan ini dipipet 0,5 ml dan ditambah 5 ml larutan pereaksi V1.NI = V2.N2

0,5.30 = 5,5.N2

N2 = 2,7272 µg/ ml*

Keterangan : * maka konsentrasi larutan baku yang ditambahkan adalah sebesar 2,7272 µg/ ml.

% Recovery =

µg/ml 7272 , 2

µg/ml 10,6771

-µg/ml 13,4964

x 100%

= 103,38 %

(27)

3. Data untuk Uji Akurasi dengan Persen Perolehan Kembali (%Recovery) untuk Sampel Sediaan Jadi Temulawak di Pasaran.

Contoh Perhitungan % Recovery =

Keterangan : CF = konsentrasi sampel yang diperoleh setelah penambahan larutan baku

CA = konsentrasi sampel awal

C*A = konsentrasi larutan baku yang ditambahkan Untuk mencari CF, dimasukkan Abs CF ke dalam persamaan regresi: Y = 0,0415X + 0,0029

0,589 = 0,0415X + 0,0029 X = 14,1229 µg/ml

Untuk mencari CA, dimasukkan Abs CA ke dalam persamaan regresi: Y = 0,0415X + 0,0029

0,589 = 0,0415X + 0,0029 X = 12,2675 µg/ml

(28)

Dari LIB I dipipet

0,2 ml ==>V1.NI = V2.N2 0,2.1000 = 10.N2 N2 = 20 µg/ ml

Dari larutan ini dipipet 0,5 ml dan ditambah 5 ml larutan pereaksi V1.NI = V2.N2

0,5.20 = 5,5.N2

N2 = 1,8181 µg/ ml*

Keterangan : * maka konsentrasi larutan baku yang ditambahkan adalah sebesar 1,8181 µg/ ml.

% Recovery =

µg/ml 8181 , 1

µg/ml 12,2675

-µg/ml 14,1229

x 100%

= 102,05 %

(29)
(30)
(31)

Lampiran 18. Gambar sampel

Gambar 1. Gambar Kotak Sediaan Jadi Temulawak di Pasaran

Gambar 2. Gambar Etiket Sediaan Jadi Temulawak di Pasaran

Gambar

Gambar 1. Gambar Kotak Sediaan Jadi Temulawak di Pasaran

Referensi

Dokumen terkait

dikenakan atas emas, perak, dan logam lainnya yang telah mencapai nisab dan haul.. Zakat uang dan surat berharga lainnya adalah zakat yang

Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut di atas, Majelis Hakim berkesimpulan bahwa perceraian merupakan alternatif terbaik bagi kedua belah

TEGOEH WYNARNO HAROENO, MM Pembina Utama Muda

Praktik tersebut dilakukan secara tertulis dan objek dalam sewa menyewa emas tidak digunakan secara langsung, akan tetapi objek yang disewa diinvestasikan untuk membayar

Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh terapi kognitif terhadap peningkatan skor harga diri pada pasien dengan harga diri rendah di Ruang Sakura RSUD Banyumas..

Pemanfaatan Tulang Ikan Nila ( Oreochromis niloticus ) sebagai Pengganti Gelatin dan Karakteristik Sifat Fisika Kimianya.. Di bawah bimbingan WIRANTI SRI RAHAYU dan

Isolated of Endophytic bacteria from red betel root, produced a supernatant to test the inhibitory effect on 4 test bacteria that are pathogenic, Two (2)

Manfaat yang diperoleh siswa dari pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif ada 57 % atau 8 orang siswa menyatakan bahwa mereka dapat semakin