• Tidak ada hasil yang ditemukan

Asuhan Keperawatan pada Ny. N dengan prioritas masalah Kebutuhan Dasar Aman dan Nyaman : Nyeri di Lingkungan V Kelurahan Harjo sari II Kecamatan Medan Amplas Kota Medan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Asuhan Keperawatan pada Ny. N dengan prioritas masalah Kebutuhan Dasar Aman dan Nyaman : Nyeri di Lingkungan V Kelurahan Harjo sari II Kecamatan Medan Amplas Kota Medan"

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

Lampiran

PROGRAM D III KEPERAWATAN

FAKULTAS KEPERAWATAN US U

FORMAT PENGKAJIAN PAS IEN KOMUN ITAS

I. BIODATA

Nama : Ny. N

Jenis Kelamin : Perempuan

Umur : 23 Tahun

Status Perkawinan : M enikah

Agama : Islam

Pendidikan : SLTA

Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga

Alamat : Jalan. STM Ujung Suka Resmi No.5D

Tanggal M asuk Klinik : Sabtu, 16 M ei 2015

Golongan darah : A

(2)

II. KELUHAN UTAMA :

Pasien mengatakan nyeri di perineum bekas luka jahitan episiotomi

pasca melahirkan spontan, seperti tertusuk-tusuk dengan skala nyeri 8,

yang dirasakan setiap saat.

III. RIWAYAT KES EHATAN S EKARANG A. Provocative/palliative

1. Apa penyebabnya :

Rasa nyeri diluka bekas jahitan epiostomi.

2. Hal-hal yang memperbaiki keadaan :

Rasa nyeri berkurang ketika dilakukan posisi yang nyaman

dan melakukan teknik pernapasan/relaksasi.

B. Quantity / quality

1. Bagaimana dirasakan

Nyeri seperti tertusuk-tusuk dan pasien mengatakan sakit

yang dirasakan sangat mengganggu kenyamanan dan aktivitasnya.

2. Bagaimana Dilihat

Pasien tampak gelisah, berkeringat, menahan sakit. Sesekali

pasien tampak meringis kesakitan ketika akan miring kanan atau

kiri , berdiri maupun berjalan..

C. Region

1. Dimana lokasinya

Pada area perineum.

2. Apakah menyebar

(3)

D. Severity

Nyeri yang dirasakan sangat mengganggu kenyamanan pasien

dengan skala 8.

E. Time

Nyeri dirasakan sepanjang hari, dan terasa sakit saat bergerak

miring kanan atau kiri maupun melakukan aktivitas.

IV. RIWAYAT KES EHATAN MAS A LALU A. Penyakit yang pernah dialami

Ibu mengatakan tidak pernah mengalami penyakit yang serius.

B. Pengobatan / tindakan yang dilakukan

Ibu mengatakan tidak ada menggunakan obat-obatan.

C. Pernah dirawat/ operasi

Ibu mengatakan belum pernah dioperasi

D. Lama dirawat

Ibu mengatakan tidak pernah dirawat atau dioperasi.

E. Alergi

Tidak ada riwayat alergi.

F. Imunisasi

Imunisasi Lengkap.

V. RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA A. Orang tua

Kedua orang tua ibu tidak memiliki penyakit menular atau

(4)

B. S audara kandung

Tidak ada saudara yang memiliki penyakit menular atau

keturunan.

C. Penyakit keturunan yang ada

Tidak ada yang memiliki penyakit menular atau keturunan

D. Anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa

Tidak ada anggota keluarga yang mengalami gangguan

jiwa.

E. Anggota keluarga yang meninggal

Tidak ada anggota keluarga yang meninggal akibat

melahirkan.

F. Penyebab meninggal __

VI. Riwayat Obstetrik

G: 0 P:1 A:0 HPHT: 10-08-2014 HPL: 17-05-2015

No Umur Komplikasi / M asalah Kondisi

Anak

Penolong

Kehamilan persalinan Nifas

1. 2 hari Normal Normal 2 hari Sehat Bidan

VII. RIWAYAT KEAD AAN PS IKOSOS IAL A. Persepsi pasien tentang penyakitnya

Ibu merasa takut akan nyeri yang dirasakan di area perineum bekas

(5)

B. Konsep Diri

- Gambaran diri : Ibu mengatakan menyukai bagian tubuhnya

- Ideal diri : Ibu berharap bisa tetap menjadi seorang ibu

dari 1 orang anaknya dan menjadi istri yang baik

- Harga diri : Ibu mengatakan semua keluarga sangat

memperhatikan dirinya

- Peran diri : Ny.N sebagai IRT tidak bisa melaksanakan

pekerjaan sebagai IRT di karenakan nyeri luka jahitan di

perineum.

- Identitas : Ibu adalah seorang Ibu Rumah Tangga

C. Keadaan Emosi

Keadaan emosi ibu dalam keadaan stabil, ibu bahagia telah

dikauniakan seorang bayi laki-laki.

D. Hubungan sosial : - Orang yang berarti :

Ibu mengatakan orang yang paling berarti adalah

keluarganya

- Hubungan dengan keluarga:

Hubungan ibu dengan keluarganya tampak baik, terlihat

suami dan ibu memeluk bayi dan saling menyayangi.

- Hubungan dengan orang lain :

Hubungan ibu dengan orang lain tampak baik, terlihat

tetangga mendatangi rumah Ny.N dan memberi selamat atas

(6)

- Hambatan dalam hubungan dengan orang lain :

Tidak ada hambatan.

E. S pritual :

- Nilai dan keyakinan :

Ibu menganut agama islam dan nilai-nilai yang terkandung

di dalamnya.

- Kegiatan ibadah :

Untuk sementara ini ibu tidak dapat mengikuti kegiatan

ibadah sholat 5 waktu.

VIII. S TATUS MENTAL

- Tingkat kesadaran : Compos mentis, GCS 15.

- Penampilan : Bersih, Rapi

- Pembicaraan : Terarah, tidak cepat.

- Alam perasaan : Bahagia karena telah memiliki seorang anak.

- Afek : Normal

- Interaksi selama wawancara : Ibu tampak kooperatif

- Persepsi : Alat indra normal

- Waham : Tidak ditemukan waham

- M emori : Dapat meningat kejadian 1 tahun yang lalu

IX. PEMERIKS AAN FIS IK A. Keadaan Umum

(7)

B. Tanda-tanda vital

- Suhu : 36.7oC

- Tekanan darah : 130/70 mmH g

- Nadi : 84x/menit

- Pernapasan : 24x/menit

- TB : 156 cm

- BB : 68 Kg

- Skala nyeri : 8

C. Pemeriksaan Head to toe Kepala dan rambut

- Bentuk : Bulat

- Ubun-ubun : Keras

- Kulit kepala : Bersih, tidak ada ketombe

Rambut

- Penyebaran dan keadaan rambut : rambut lebat dan

tidak rontok

- Bau : Tidak berbau

- Warna kulit : Pucat

Wajah

- Warna kulit : Pucat

- Struktur wajah : Tampak menahan sakit, ekspresi

(8)

Mata

- Kelengkapan dan kesimetrisan : M ata lengkap dan

simetris kiri dan kanan

- Palpebra : Tidak ada edema, tidak ada memar dan

bengkak, kantong mata atau lingkaran mata tampak

hitam

- Konjungtiva dan sklera : Konjungtiva anemis dan sclera

tidak icterik

- Pupil : Reaksi cahaya (+), besar kiri dan kanan sama

- Cornea dan iris : Tak ada kelainan

- Tekanan bola mata : Tidak lembek dan juga tidak keras.

- Penglihatan : M asih tajam

Hidung

- Tulang hidung dan posisi septum nasi : Tulang hidung

Normal, Letak ditengah

- Lubang hidung : Lubang hidung bersih, tidak ada

sumbatan oleh secret, tidak ada polip.

- Cuping hidung : pernapasan cuping hidung tidak

ditemukan.

Telinga

- Bentuk telinga : Kecil dan simetris kiri dan kanan

(9)

- Lubang telinga : Bersih dan tidak ditemukan cairan

serumen.

- Ketajaman pendengaran : M asih mampu mendengar

secara normal.

Mulut dan faring

- keadaan bibir : Tidak kering

- Keadaan gusi dan gigi : Gigi tidak berlubang, caries

tidak ada.

- Keadaan lidah : Lidah tampak bersih

- Orofaring : M ampu menelan dengan baik

Leher

- Posisi trachea : Normal di medial

- Thyroid : Tidak ditemukan pembesaran kelenjar thyroid

- Kelenjar limfe : Tidak ditemukan pembesaran kelenjar

limfe

- Vena jugularis : Tidak ada pembesaran vena jugularis

Pemeriksaan integumen

- Kebersihan : Kulit tampak bersih

- Kehangatan : Kulit hangat.

- Warna : pucat

- Turgor : kembali cepat

(10)

- Kelainan pada kulit : Tidak ada sianosis, memar

maupun jejas.

Pemeriksaan payudara dan ketiak

- Tidak dilakukan pemeriksaan.

Pemeriksaan thoraks/dada

- Inspeksi : Normal, tidak ada memar.

- Pernapasan : 21x/menit, irama ireguler

- Tanda kesulitan bernapas : Tidak ditemukan tanda

kesulitan bernapas

Pemeriksaan paru

- Tidak dilakukan pemeriksaan

Pemeriksaan jantung

- Tidak dilakukan pemeriksaan

Pemeriksaan abdomen

- Inspeksi : Abdomen simetris

- Palpasi : Abdomen teraba soepel, tidak ada distensi

- Perkusi : Tympani

- Auskultasi : Terdengar suara peristaltic usus 15 kali per

menit.

(11)

Pemeriksaan kelamin dan daerah sekitarnya

- Genitalia : Ibu dapat berkemih dengan normal tanpa

kateter.

- Anus dan perineum : Anus tidak ada sumbatan, pasien

mengatakan ada bekas luka jahitan di area perineum ±

3cm

- Kondisi Lochea : Terdapat lochea rubra merah muda,

segar.

Pemeriksaan muskuloskeletal/ ekstremitas:

Simetris kanan dan kiri, edema tungkai tidak ditemukan,

kekuatan otot ekstremitas atas 5/5.

Pemeriksaan neurologis :

Tingkat Kesadaran: Compos mentis

GCS: 15 E: 4 M : 6 V:5

a. Nervus Olfaktorius/N I

klien mampu mengidentifikasi bau minyak kayu putih

dengan baik.

b. Nervus Optikus/N II

Klien mampu membaca hingga jarak 1 meter tanpa alat

bantu baca dengan bacaan lebih besar dan luas lapang

(12)

c. Nervus Okulomotoris/N III, Trochlearis/N IV,

Abdusen/N VI

Klien mampu menggerakkan kedua bola mata dengan baik,

reflek pupil terhadap rangsangan cahaya normal.

d. Nervus Trigeminus/N V

Klien mampu membedakan panas, dingin, getaran dan

rabaan.

e. Nervus Fasialis/ N VII

Klien mampu menggerakkan otot wajah dan mampu

membedakan rasa.

f. Nervus vestibulocochlearis/ N VIII

Klien mampu mendengar getaran garputala dengan jarak 30

cm pada masing-masing telinga.

g. Nervus Glossopharingeus/N IX, Vagus/N X

klien mampu menelan, mengunyah dan membuka mulut.

h. Nervus Aksesorius/N XI

Klien mampu mengangkat bahu dan menahan tekanan pada

bahunya, menoleh kanan-kiri.

(13)

Gerakan lidah klien terkoordinasi, klien mampu melakukan

tes jari-hidung, mampu melakukan pronasi dan supinasi

dengan baik pada telapak tangannya.

X. POLA KEBIAS AAN S EHARI HARI I. Pola makan dan minum

- Frekuensi makan/hari : 3xsehari

- Nafsu/selera makan : Nafsu makan (+)

- Nyeri ulu hati : tidak ditemukan nyeri ulu hati

- Alergi : Tidak ditemukan alergi makanan, minuman

- M ual dan muntah : Tidak ditemukan mual muntah

- Waktu pemberian makan : Pagi (08:30), siang(13:00) dan

malam (18:30)

- Jumlah dan jenis makan : 1/2 piring sekali makan berupa nasi,

ikan, sayur dan buah

- Waktu pemberian cairan/minuman : Tidak tentu, 8x sehari

sebanyak 2.000ml.

- M asalah makan dan minum : Tidak ada kesulitan menelan dan

mengunyah

II. Perawatan diri/personal hygine

- Kebersihan diri : M andi 1x sehari dibantu oleh orang tua

- Kebersihan gigi dan mulut : Gigi dan mulut tampak bersih

- Kebersihan kuku kaki dan tangan : Kuku tangan dan kaki

bersih

(14)

-III. Pola kegiatan /aktivitas - Uraian Aktivitas sehari-hari

Aktivitas seperti mandi, ganti pakaian, memasak, mencuci

masih dibantu oleh orang lain.

- Uraian aktivitas ibadah

Ibu hanya berdoa, sholat 5 waktu belum dapat dilakukan.

IV. Pola eliminasi 1. BAB

- Pola BAB : 1x sehari

- Karakter feses : Lembek

- Riwayat perdarahan : Tidak ada Riwayat perdarahan

- BAB terakhir : Pagi tanggal 18 M ei 2015

- Diare : Tidak ada diare

- Penggunaan laksatif : tidak ditemukan penggunaan laksatif

2. BAK

- Pola BAK : 5x sehari

- Karakter urine : Kuning

- Nyeri terbakar/sulit BAK : Tidak sulit BAK

- Riwayat penyakit ginjal/kandung kemih : Tidak ada penyakit

ginjal/ kandung kemih

- Penggunaan diuretik : Tidak ada penggunaan diuretik

(15)

V. Mekanisme koping - Adatif

Ibu mengatakan menghadapi masalah dengan berbicara dengan

orang lain dan mampu menyelesaikan masalah dengan baik dan

berdoa untuk memohon petunjuk dari Pencipta

(16)

Lampiran II

CATATAN PERKEMBANGAN

Implementasi dan Evaluasi Keperawatan No.

Dx

Hari/tanggal Pukul Tindakan Keperawatan Evaluasi 1. Kamis/21

M ei 2015

09:00- 09:30 WIB

1. M elakukan pengkajian nyeri meliputi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi , kualitas, intensitas atau keparahan nyeri.

2. M emberikan informasi tentang nyeri untuk meminimalisir stressor pada klien, misalnya: penyebab nyeri, seberapa lama akan berlangsung.

3. M embantu pasien dalam menemukan posisi yang nyaman. M isalnya : semifowler.

4. M enjelaskan cara mengurangi

ketidaknyamanan : nyeri dengan menciptakan lingkungan yang tenang.

M isalnya :

M eminimalisir

kebisingan seperti mematikan alarm, Nada dering handphone silent, mengecilkan atau

mematikan Tv,

pengaturan cahaya.

5. M elakukan pemantauan terhadap tanda-tanda vital. Yaitu dengan melakukan pemeriksaan tekanan darah, denyut nadi, respirasi dan suhu

S: Pasien

mengatakan nyeri pada luka jahitan epiostomi di perineum, nyeri seperti tertusuk-tusuk, pasien mengatakan nyeri dirasakan setiap saat, pasien mengatakan nyeri sudah lebih berkurang.

O: Pasien tampak menahan sakit,sesekali meringis , sedikit lebih tenang dan tidak gelisah. Skala nyeri 4. TD: 120/70 mmHg

HR:82x/menit RR:22x/menit T: 36.60C

(17)

tubuh.

6. M enganjurkan ibu menggunakan teknik relaksasi (tarik nafas

dalam) untuk

mengurangi rasa nyeri, sebelum, setelah dan jika memungkinkan selama aktivitas yang meningkatkan rasa nyeri.

7. M enganjurkan ibu untuk tetap mengonsumsi obat analgesik (omegrip) yang diberikan bidan dan obat lainnya seperti etamox dan tabion. 2 Jumat/22

M ei 2015

09:30-10:00 WIB

1. M elakukan pengkajian pola tidur. M isalnya penyebab gangguan tidur, jumlah waktu tidur, siang dan malam, dan persiapan untuk memulai tidur.

2. M enganjurkan keluarga untuk membantu klien menciptakan kondisi lingkungan yang nyaman. M isalnya : meminimalisir

kebisingan dari luar kamar dengan menutup pintu kamar saat beristirahat.

3. M emberikan

kenyamanan menjelang tidur : M enganjurkan

meminum obat

analgesik (omegrip) yang diberikan bidan dan obat lainnya seperti etamox dan tabion, membuat tempat tidur yang bersih, M ematikan

S: Pasien mengatakan sudah dapat mengatur waktu istirahat, tidur. Pasien mengatakan hanya tidur sekitar 4-5 jam.

O: pasien tidak gelisah,

konjungtiva masih pucat, kantong mata tidak sembab. Skala nyeri : 4 A: M asalah teratasi sebagian

(18)

alarm dan Handphone.

4. M emberikan informasi tentang kebutuhan istirahat, jadwal tidur (siang jam 11:30 dan malam 22:30) dan latihan relaksasi (tarik nafas dalam) sebelum tidur.

5. M endiskusikan teknik yang pernah dipakainya untuk meningkatkan istirahatnya, misalnya: minum-minuman

hangat, membaca buku, mendengarkan musik. Berikan susu hangat pada bayi sebelum tidur.

3. Jumat/22 M ei 2015

10:00-10:20 WIB

1. M endokumentasikan pola istirahat pasien dan lamanya waktu tidur. Dengan menanyakan langsung ke klien berapa lama tidur dalam satu hari.

2. M enganjurkan

pengaturan aktivitas untuk mencegah kelelahan. M isalnya aktivitas berat yang rutin dilakukan klien sebagai ibu rumah tangga seperti mencuci kain, membersihkan rumah dialihtugaskan ke keluarga.

3. M enjelaskan cara mengurangi

ketidaknyamanan untuk memfasilitasi relaksasi dengan menciptakan lingkungan yang tenang.

M isalnya :

S: Pasien mengatakan sudah dapat berjalan ke kamar mandi tanpa bantuan keluarga, tetapi pasien belum dapat mandi secara mandiri dan mengganti pakaian sendiri. Pasien mengatakan hanya tidur sekitar 4-5jam.

(19)

M eminimalisir

kebisingan seperti mematikan alarm, Nada dering handphone silent, mengecilkan atau

mematikan Tv, dan pengaturan cahaya.

4. M enganjurkan ibu agar mengonsumsi obat analgesik (omegrip) yang diberikan bidan dan obat lainnya seperti etamox dan tabion.

5. M enganjurkan kepada klien dalam penggunaan tekhnik relaksasi selama aktivitas.

6. M embantu klien dengan aktivitas fisik teratur sesuai kebutuhan. M isalnya merubah posisi.

7. M engevaluasi dan memotivasi keinginan

pasien untuk

meningkatkan aktivitas. M isalnya menyapu rumah, dengan memberi semangat pada klien agar bisa melakukan aktivitas seperti dulu.

8. M emantau asupan nutrisi klien. Dengan menanyakan jenis makanan apa saja yang dikonsumsi setiap hari, untuk memastikan penyebab terjadinya intoleransi aktivitas..

(20)

Implementasi dan Evaluasi Keperawatan No.

Dx

Hari/tanggal Pukul Tindakan Keperawatan Evaluasi 1. Jumat/22

M ei 2015

08:45-09:15 WIB

1. M elakukan pengkajian nyeri meliputi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi , kualitas, intensitas atau keparahan nyeri.

2. M emberikan informasi tentang nyeri untuk meminimalisir stressor pada klien, misalnya: penyebab nyeri, seberapa lama akan berlangsung.

3. M embantu pasien dalam menemukan posisi yang nyaman. M isalnya : semifowler.

4. M enjelaskan cara mengurangi

ketidaknyamanan : nyeri dengan menciptakan lingkungan yang tenang.

M isalnya :

M eminimalisir

kebisingan seperti mematikan alarm, Nada dering handphone silent, mengecilkan atau

mematikan Tv,

pengaturan cahaya.

5. M elakukan pemantauan terhadap tanda-tanda vital. Yaitu dengan melakukan pemeriksaan tekanan darah, denyut nadi, respirasi dan suhu tubuh.

6. M enganjurkan ibu menggunakan teknik relaksasi (tarik nafas

S: Pasien mengatakan nyeri pada luka jahitan epiostomi di perineum, sudah lebih berkurang.

O: Pasien tampak lebih tenang, tidak gelisah, klien dapat mengontrol nyeri yang dirasakan. Skala nyeri 4 TD: 120/80 mmHg

HR: 80x/menit RR:21x/menit T: 36.90C

(21)

dalam) untuk mengurangi rasa nyeri, sebelum, setelah dan jika memungkinkan selama aktivitas yang meningkatkan rasa nyeri.

7. M enganjurkan ibu untuk tetap mengonsumsi obat analgesik (omegrip) yang diberikan bidan dan obat lainnya seperti etamox dan tabion. 2 Sabtu/23 M ei

2015

09:15-10:00 WIB

1. M elakukan pengkajian pola tidur. M isalnya penyebab gangguan tidur, jumlah waktu tidur, siang dan malam, dan persiapan untuk memulai tidur.

2. M enganjurkan keluarga untuk membantu klien menciptakan kondisi lingkungan yang nyaman. M isalnya : meminimalisir

kebisingan dari luar kamar dengan menutup pintu kamar saat beristirahat.

3. M emberikan

kenyamanan menjelang tidur : M enganjurkan

meminum obat

analgesik (omegrip) yang diberikan bidan dan obat lainnya seperti etamox dan tabion, membuat tempat tidur yang bersih, M ematikan alarm dan Handphone. 4. M emberikan informasi

tentang kebutuhan istirahat, jadwal tidur (siang jam 11:30 dan

S: Pasien mengatakan sudah dapat mengatur waktu istirahat, tidur. Pasien sudah dapat tidur 5-6 jam.

O: pasien tidak gelisah, tampak lebih tenang, wajah klien tampak fress saat bangun tidur, konjungtiva tidak pucat, kantong mata tidak sembab. Skala nyeri 4

(22)

malam 22:30) dan latihan relaksasi (tarik nafas dalam) sebelum tidur.

5. M endiskusikan teknik yang pernah dipakainya untuk meningkatkan istirahatnya, misalnya: minum-minuman

hangat, membaca buku, mendengarkan musik. Berikan susu hangat pada bayi sebelum tidur 3. Sabtu/23 M ei

2015

10:00-10:20 WIB

1. M endokumentasikan pola istirahat pasien dan lamanya waktu tidur. Dengan menanyakan langsung ke klien berapa lama tidur dalam satu hari.

2. M enganjurkan

pengaturan aktivitas untuk mencegah kelelahan. M isalnya aktivitas berat yang rutin dilakukan klien sebagai ibu rumah tangga seperti

mencuci kain,

membersihkan rumah dialihtugaskan ke keluarga.

3. M enjelaskan cara mengurangi

ketidaknyamanan untuk memfasilitasi relaksasi dengan menciptakan lingkungan yang tenang.

M isalnya :

M eminimalisir

kebisingan seperti mematikan alarm, Nada dering handphone silent, mengecilkan atau mematikan Tv, dan pengaturan cahaya.

S: Pasien mengatakan sudah dapat berjalan ke kamar mandi dan menyapu rumah tanpa bantuan keluarga.

Pasien sudah dapat tidur 5-6 jam.

O: Klien dapat mengatur waktu istirahat pasien, pasien tidak pucat, tidak berkeringat, tampak lebih tenang dan dapat

mengontrol nyeri saat mengatur posisi yang nyaman.

A: M asalah teratasi sebagian.

(23)

4. M enganjurkan ibu agar mengonsumsi obat analgesik (omegrip) yang diberikan bidan dan obat lainnya seperti etamox dan tabion.

5. M enganjurkan kepada klien dalam penggunaan tekhnik relaksasi selama aktivitas.

6. M embantu klien dengan aktivitas fisik teratur sesuai kebutuhan. M isalnya merubah posisi.

7. M engevaluasi dan memotivasi keinginan

pasien untuk

meningkatkan aktivitas. M isalnya menyapu rumah, dengan memberi semangat pada klien agar bisa melakukan aktivitas seperti dulu.

8. M emantau asupan nutrisi klien. Dengan menanyakan jenis makanan apa saja yang dikonsumsi setiap hari, untuk memastikan penyebab terjadinya intoleransi aktivitas.

(24)

Referensi

Dokumen terkait

production 36–53 weeks of age four females roosting closely together for about 14 days and four females roosting far apart from each other were taken out from each flock and

Menjabat di beberapa unit usaha lainnya di Grup Jaya, termasuk sebagai Komisaris PT Jaya Beton Indonesia dan PT Jaya Trade Indonesia sejak tahun 2009, Direktur PT

[r]

Penggunaan yang sudah dikenal: Contoh penggunaan di dalam sistem aktual Penggunaan yang sudah dikenal: Contoh penggunaan di dalam sistem aktual Pola terkait: Satu atau lebih

[r]

• Buat daftar sejumlah keadaan yang berbeda dari sistem • Analisa bagaimana sistem membuat sebuah transisi ke.

Identification of glacial boundary based on spectral information from optical remote sensing imageries produces errors due to misclassification of debris-covered ablation area with

Tahun 2000 tentang Perubahan Kedua Atas Undang- Undang Nomor 19 Tahun 1997 tentang Penagihan Pajak Dengan Surat Paksa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2OOO