i
Menguak Identitas Lesbian di Salatiga dalam Perspektif
Erving Goffman
Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Komunikasi
Sebagai Salah satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana
PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA
vi PERSEMBAHAN
Skripsi ini saya persembahkan kepada Papa dan Mama tercinta.
MOTTO
“When you feel like quitting, think about why you started”
(Natalieshealth.com)
“Kuatkan dan teguhkanlah hatimu, janganlah takut dan jangan gemetar karena mereka, sebab
TUHAN, Allahmu, Dialah yang berjalan menyertai engkau; Ia tidak akan membiarkan engkau dan tidak akan meninggalkan engkau."
vii KATA PENGANTAR
Puji Syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena berkat pernyetaan dan kasih-Nya, peneliti dapat menyelesaikan penulisan skripsi dengan judul Menguak Identitas Lesbian di Salatiga dalam Perspektif Erving Goffman ini. Adapun penulisan skripsi ini adalah untuk memenuhi persyaratan guna mendapatkan gelar Strata Satu (S1) Program Studi Ilmu Komunikasi di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Komunikasi Universitas Kristen Satya Wacana.
Proses yang dilalui selama penulisan skripsi ini tidaklah mudah. Dorongan dan motivasi yang besar merupakan suatu kekuatan bagi peneliti untuk mengatasi segala kesulitan yang ada. Peneliti menyadari bahwa tanpa bimbingan dan campur tangan dari berbagai pihak tentunya pembuatan skripsi ini tidak dapat berjalan dengan baik. Untuk itu dengan ketulusan hati, penulis mengucapkan terima kasih yang mendalam kepada:
1. Tuhan Yesus Kristus yang luar biasa, yang melancarkan serta meneguhkan hati peneliti dalam setiap doa permohonan yang dipanjatkan, sehingga peneliti dapat senantiasa bersyukur karena berkat kasih setia-Nya peneliti selalu dapat menumbuhkan semangat dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini.
2. Papa dan Mama yang selalu mendukung dalam segala hal baik dukungan berupa motivasi, literatur, doa, materi serta seluruh dukungan lainnya yang tidak dapat peneliti sebutkan satu persatu. Peneliti sangat berterimakasih atas kesabaran Papa dan Mama dalam menghadapi setiap cerita dan keluh kesah selama peneliti berproses dalam penulisan ini. 3. Dr. Royke Siahainenia, M.Si selaku dosen pembimbing utama, yang senantiasa
meluangkan waktu dan mengingatkan peneliti untuk segera menyelesaikan penulisan skripsi ini disela-sela kesibukannya dan sangat sabar mengikuti setiap perkembangan penulisan skripsi ini serta membimbing peneliti dengan sabar. Terima kasih Om untuk setiap ilmu serta masukan yang sangat membangun untuk saya
4. Sih Natalia Sukmi, S.Sos., M.I.Kom selaku dosen pembimbing dua yang telah memberikan motivasi, bimbingan, serta dukungan penuh atas topik penelitian ini. Terima kasih banyak mbak karena telah menginspirasi saya
viii 6. Para informan yang telah meluangkan waktu serta dengan senang hati berbagi kisah hidup dan pengalamannya guna mendukung penelitian ini. Peneliti mohon maaf apabila pada beberapa kesempatan mengganggu waktu teman-teman informan selama penggalian data.
7. Keluarga Reptil yang paling harmonis, terima kasih karena kita dapat berproses dan berjuang bersama untuk mendapatkan gelar S1. See you on TOP for all of us!
8. Eriska E.Lukmana yang selalu mendampingi peneliti, menjadi sumber semangat dan inspirasi, serta selalu memotivasi peneliti untuk segera menyelesaikan penulisan skripsi ini. Terima kasih karena selalu menemani, dan selalu sabar menunggu saat peneliti melakukan pengambilan data dan dengan senang hati meluangkan waktu ketika peneliti mulai jenuh dalam mengerjaan skripsi ini. Kamu terbaik!
9. Teman-teman, sahabat, dan semua orang terkasih yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu, yang telah ikut berperan membantu, mendukung dan menjadi sumber motivasi dan inspirasi dalam penulisan skripsi ini, peneliti mengucapkan banyak terima kasih atas bantuannya.
Setiap langkah yang kita ambil tidak akan berarti tanpa orang-orang yang senantiasa mendampingi setiap proses perjalanan kita. Melalui proses kita belajar bagaimana cara mengasihi dan bersyukur atas setiap nikmat yang dapat kita rasakan. Semoga Tuhan Yesus Kristus senantiasa menyertai setiap langkah perjalanan hidup kita.
Salatiga, 21 Juli 2017
ix SARIPATI
Identitas merupakan sebuah definisi tentang konsep diri seseorang yang akan selalu berhubungan dengan kehidupan sosial seseorang. Bagi kelompok minoritas seperti LGBT (lesbian, gay, biseksual dan transgender), hidup di tengah masyarakat heteroseksual tidaklah mudah. Berbagai tantangan pun dihadapi seperti halnya penolakan yang menyebabkan seseorang harus bermain peran dan menyembunyikan identitasnya pada saat tertentu. Gay yang notabene adalah seorang laki-laki lebih memiliki ruang gerak yang lebih luas dibandingkan dengan lesbian. Adanya budaya patriarki akan menyebabkan seorang lesbian yang notabene adalah perempuan lebih terbatas dalam mengekspresikan dirinya. Begitu pula bagi lesbian di Salatiga.
Dalam penelitian dengan judul “Menguak Identitas Lesbian di Salatiga dalam Perspektif Erving Goffman” ini memiliki tujuan untuk mendeskripsikan bentuk identitas yang ditampilkan lesbian di Salatiga melalui sudut pandang teori Dramaturgi yang dikemukakan oleh Erving Goffman. Metode yang digunakan adalah eksplanatif dengan pendekatan kualitatif dan menganalisisnya dari sudut pandang teori dramaturgi Erving Goffman serta teori muka sebagai teori komunikasi interpersonal dan teori komunikasi intrapersonal.
Melalui penelitian ini ditemukan bahwa lesbian di Salatiga memiliki latar belakang yang beragam yang menjadi pendorong adanya perbedaan orientasi seksual dalam diri mereka. Kecenderungan mereka menjadi lesbian lebih dipengaruhi oleh pengalaman buruknya di masa lalu. Namun perbedaan orientasi seksual di tengah budaya sosial di Salatiga masih kurang dapat diterima dengan baik.
x playing role and hide his/her identity at a certain moment. Patriarchal culture causes a lesbian, whom actually is a woman, cannot expressing herself as free as a gay. Compared to a lesbian, a gay has a broader space to express himself. Today, lesbian in Salatiga is facing with the same situation.
Purpose of this study which is entitled “Revealing Lesbian Identities in Salatiga in
Erving Goffman Perspective ” is to describe the form of lesbian identity shows in Salatiga using
Goffman’s dramaturgy theory. Explanative method is used with qualitative approach and analysis it with dramaturgy theory, Face theory as an interpersonal communication theory, and intrapersonal communication theory.
Through this study it was found that lesbians in Salatiga have various backgrounds that encourage the difference in sexual orientation within them. Their tendency to be lesbian is more influenced by their past bad experiences. But the differences of sexual orientation in the middle of the social culture in Salatiga are still poorly acceptable.
xi DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ... i
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ... ii
PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ... iii
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI ... iv
PERSEMBAHAN DAN MOTTO ... v
KATA PENGANTAR ... vi-vii SARIPATI ... viii 2.2 Penelitian Terdahulu ...13-15 2.3 Kerangka Pikir ...15-16 BAB III. : METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian ... 17
3.2 Jenis Penelitian ... 17
xii 3.4 Sumber Informasi ... 17-18
3.5 Jenis Data ... 18 3.6 Teknik Pengumpulan Data ... 18-19 3.7 Teknik Analisi Data ... 19-20 3.8 Penentuan Lokasi Penelitian ... 20
BAB IV. : DESKRIPSI DATA
4.1 Profil Informan ... 21-22 4.2 Deskripsi Kasus ... 22-24
BAB V. : PEMBAHASAN
5.1 Bagian Depan (front) Identitas Lesbian di Salatiga ... 25-30 5.2 Bagian Belakang (back) Identitas Lesbian di Salatiga ... 30-37
BAB VI. : PENUTUP
6.1 Kesimpulan ... 38 6.2 Saran ... 39
DAFTAR PUSTAKA ... 40-42 Lampiran – Lampiran
Lampiran 1. Panduan Pertanyaan Wawancara dan Gambaran Observasi Lampiran 2. Transkrip Wawancara
xiii DAFTAR BAGAN