KONSEP PENGEMBANGAN PUSAT DATA correctly and to manage their physical infrastructure are paramount. It was specialized environments that safeguard company's most valuable equipment and intellectual property, especially including the process of business transactions, as host of website, processing and storing the intellectual property, maintaining the financial records and routing e-mails. A well planned and effectively managed Data Center supports these operations and increases the company's productivity by providing reliable network availability and faster processing. The goal of this paper is we can be familiar with some of aspects of a Data Center's concept, so that we can design, manage, support, or work optimally in such facility. The strategy guide for developing a Data Center environment that meets the specific needs of our company, and a diary of Data Center that related experiences both successes and failures, we can learn from.
Keywords:Data Center, safeguard, productivity, concept, learn
1. Latar Belakang
Pesatnya perkembangan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) telah mengubah
dunia menjadi era digital. Pada era ini, media penyimpanan paper based telah mulai
berubah ke arah sistem penyimpanan elektronik. Seiring berjalannya waktu, data-data
akan bertambah besar sehingga dibutuhkan media penyimpanan dengan kapasitas yang
besar pula. Proses mengelola data dalam jumlah besar tentulah tidak mudah, sehingga
membutuhkan fasilitas khusus sebagai pusat data (PD) dengan menempatkan peralatan
elektronik dalam jumlah besar, biasanya komputer dan peralatan komunikasi. Secara
umum, PD dikembangkan terkait kepentingan pengamanan data sebagai salah satu aset
organisasi selain menangani pengelolaan data terkait kepentingan operasional sebagai
media penyimpanan sekunder dan pendistribusian data. PD adalah pusat dari berbagai
sistem kerja pengolahan data, meliputi [1]: 1) Pemrosesan transaksi-transaksi bisnis; 2)
Simpul jaringan situs web; 3) Pemrosesan dan penyimpanan hak kekayaan intelektual; 4)
Pemeliharaanrecord keuangan; dan 5) Jalure-mail.
1)
Program Studi Sistem Informasi Fakultas Sains dan Teknologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta aangsubiyakto@fst.uinjkt.ac.id, syopian@fst.uinjkt.ac.id
Ide mendasar penggunaan teknologi adalah sebagai alat bantu pencapaian tujuan.
Demikian juga bagi perguruan tinggi (PT) sebagai organisasi yang mempunyaimain core
business pendidikan tinggi, pemanfaatan TIK terkait peranan strategisnya adalah bahwa PT
dapat memperoleh manfaat dengan terintegrasinya sistem kerja pengelolaan data,
administrasi dan pengambilan keputusan untuk penciptaan produk layanan baru sebagai
daya saing menghadapi kompetisi [2]. Secara prinsip, peranan TIK bagi sebuah organisasi
memiliki perbedaan dengan yang lainnya. Demikian juga bagi PT, peranan TIK bagi
organisasi ini memiliki perbedaan jika dibandingkan dengan kepentingan sebuah
perusahaan perbankan atau pabrikasi. Mengadopsi pernyataan Warren McFarlan, bahwa
terdapat paling tidak dua hal yang menyebabkannya: yaitu seberapa besar ketergantungan
organisasi terhadap keberadaan TIK dalam penciptaan produk atau jasa dan tergantung
seberapa besar perkembangan TIK dapat menciptakan atau meningkatkan keunggulan
kompetitif [3].
2. Data Sebagai Aset Utama Organisasi
Data secara etimologi merupakan bentuk jamak dari datum yang dalam bahasa latin
berarti pernyataan atau nilai dari suatu kenyataan [4]. Pernyataaan atau nilai ini berasal dari
proses pengukuran atau pengamatan atas suatu variabel dan dipresentasikan dalam bentuk
tunggal atau jamak dari angka (numeric), karakter (text), gambar (image) atau suara
(sound). Sumber lain menyatakan data sebagai fakta, atau bagian dari fakta yang
mengandung arti yang dihubungkan dengan kenyataan, simbol-simbol, gambar-gambar,
kata-kata, angka-angka, huruf-huruf atau simbol-simbol yang menunjukkan suatu ide,
obyek, kondisi atau situasi dan lain-lain [5].
Perspektif awal terhadap data menyatakan bahwa data merupakan bahan baku untuk
menghasilkan produk informasi. Para manajer dan pakar sistem informasi kemudian
memperluas konsep ini. Sekarang ini data telah menjadi sumber daya organisasi yang
berharga, menjadi salah satu sumber daya yang harus dikelola secara efektif agar dapat
memberi manfaat bagi para pemakai akhir (end-user) dalam sebuah organisasi [6]. Hal ini
terkait dengan kegunaannya sebagai bahan dasar yang obyektif (relatif) di dalam proses
penyusunan kebijaksanaan dan keputusan oleh pimpinan organisasi [5], sehingga tidak
salah jika teori ekonomi menambahkan informasi sebagai produk dari pengolahan data
menjadi salah satu faktor produksi suatu perusahaan selain 5M: manusia (man), uang
(money), mesin (machine), bahan baku (material) dan metode (methods).
Pertanyaan selanjutnya adalah bagaimana data dapat secara optimal mendukung
pengambilan keputusan dalam organisasi baik di tingkat operasional seperti pada jenis
kegiatan transaksional, di tingkat manajerial sebagai bahan baku informasi untuk
pembuatan keputusan, sampai tingkat strategis seperti untuk pembuatan kebijakan dan
strategi-strategi bisnis. Seperti diketahui, pada metode pemecahan masalah-masalah bisnis
meliputi tahap pengolahan data untuk menghasilkan informasi yang dibutuhkan oleh para
pengambil keputusan sebelum melakukan tindakan yang diperlukan dalam rangka
penyelesaian tugas. Selanjutnya tindakan-tindakan tersebut secara tidak langsung menjadi
data kembali berupa fakta tentang kejadian-kejadian yang pada akhirnya akan menjadi
sumber masukan dari proses pengolahan data selanjutnya (Gambar 1).
Gambar 1. Siklus Pengolahan Data dan Informasi [4]
3. Peranan Pusat Data bagi Fakultas Sains dan Teknologi
Perencanaan dan efektifitas pengelolaan PD yang baik menjamin tingkat keberhasilan
pelaksanaan sistem-sistem kerja di atas. Peningkatan produktifitas organisasi dilakukan
dengan pendayagunaan kemampuan server yang mendukung kemampuan pemrosesan data
untuk menghasilkan informasi. Dengan kata lain, PD adalah otak dari organisasi dengan
fungsionalitasnya untuk: 1) Simpul akses internal dan eksternal (data connectivity) dengan
kemudahan pengelolaan aksesibilitas jaringan komputer oleh civitas akademika, khususnya
mahasiswa dan dosen; 2) Komunikasi (e-mail), mendukung sistem komunikasi elektronik
di lingkup internal padalocal area network(LAN) maupun eksternal keinternet; 3) Media
penyimpanan data (data storage) dan penelusuran informasi (information retrieving)
dengan kemudahan penyimpanan dan pengelolaan data operasional dan meliputi: data
akademik, dan kemahasiswaan, kepegawaian, keuangan dan lain sebagainya; dan 4)
Pengembangan ide-ide baru (research and development) di mana secara digital FST
mendukung fungsi pemanfaatan data-data pustaka elektronik (digital library) terkait
dengan hasil penelitian dan pengembangan, termasuk juga pemanfaatan data operasional
penyelenggaraan pendidikan yang dimiliki untuk data mining area pada pemanfaatan
secara lebih lanjut dalam rangka mendukung fungsi manajemen strategis.
Secara teknis, PD membantu integrasi tugas di tingkat operasional gugus tugas TIK
antara lain IT manager, system administrators, network engineers dan architectural
consultants, serta tugas atau profesi lainnya terkait fungsinya sebagai simpul jaringan
komputer, pengelolaan dan penyimpanan data pada lingkungan server. Kepentingan
strategis dengan efektifitas penggunaan server adalah sebagai upaya mengubah peran
bagian TIK (ICT Departement) yang semula merupakan bagian pendukung bisnis menjadi
pusat produktifitas dan profit. Pengembangan PD tidak hanya mengakomodasi
pertumbuhan dan perkembangan bisnis masa depan termasuk di dalamnya mendukung
inovasi-inovasi bisnis, tetapi juga menjadi katalisator untuk kedua hal tersebut.
4. Kebutuhan Pengembangan Pusat Data Fakultas Sains dan Teknologi
Dua dilema pokok dalam menghadapi tantangan tahun 1990-an yang menurut penulis
masih relevan dengan kondisi di FST saat ini yaitu: pertama, pemenuhan kebutuhan
khusus pasar lokal, dan kedua, mengorganisasi tanggapan organisasi pada pasar yang
makin bersifat internasional atau global [7]. Bahasa lain untuk hal ini adalah upaya
internalisasi dengan mempertimbangkan kekuatan (streght) dan kelemahan (weakness)
sejalan dengan Rencana Induk Pengembangan (RIP) oragnisasi untuk menjadi universitas
riset pada tahun 2007-2011 berangkat dari upaya penciptaan keunggulan dan nilai
kompetitif di tahun 2002-2007, serta upaya eksternalisasi (internasionalisasi) dengan
mempelajari ancaman (threat) dan peluang (opportunity) untuk menjadi universitas
bertaraf internasional pada tahun 2011-2015 [8].
Berdasarkan hasil penelitian tahun 2006 tentang posisi pertumbuhan organisasi FST
pada model pertumbuhan organisasi Greiner [9], menyebutkan bahwa 1) FST berada di
fase pertama yaitu pertumbuhan dengan kreatifitas dan 2) FST sedang menuju fase kedua
yaitu pertumbuhan melalui pengarahan. Pada fase kedua ini, Greiner menyebutkan salah
satu ciri-ciri organisasi pada fase ini [7] adalah adanya sistem fungsional yang
tersentralisasi. Selanjutnya, untuk dapat tumbuh dan berkembang ke fase berikutnya FST
membutuhkan kelancaran pada siklus informasinya dan permasalahan mendasar yang
pertama harus dipecahkan adalah bagaimana mengelola data organisasi untuk menjamin
ketersediaan dan kualitas data pada awal siklus tersebut.
Sebuah analogi untuk membantu adalah memandang informasi seperti listrik. Listrik
dihasilkan dari pembangkit listrik dengan memanfaatkan sumber daya pembangkitnya,
demikian juga informasi membutuhkan sistem informasi sebagai pembangkit dengan data
sebagai masukan prosesnya. Pada pembangkit listrik tenaga air (PLTA) digunakan air
untuk pemutar turbin, debit dan kecepatan aliran air harus dikelola sedemikian rupa.
Biasanya dalam bentuk bendungan air, air terjun atau sungai beraliran deras. Demikian
halnya dengan sistem informasi, membutuhkan “bendungan” data untuk menjamin
penyimpanan, distribusinya, kecepatannya sehingga sistem informasi bisa berfungsi.
“Bendungan” data tersebut adalah PD.
Berikut ini adalah kebutuhan fisik terkait infratruktur PD secara umum, meliputi: 1)
Ruangan Penempatan, 2) Tiang Penyangga (Raised Flooring), untuk penempatan aliran
pendingin udara, jalur listrik dan pengkabelan jaringan untuk pengaturan sirkulasi udara
termasuk pipa air, alat pengatur panas, kelembapan dan pendeteksi asap. 3) Instalasi
Listrik, 4) Standby Power, 5) Pengkabelan (Cabling), 6) Sistem Pendingin Udara, 7)
Pemadam Api, termasuk didalamnya alat pengaturan panas, kelembapan dan pendeteksi
asap. 8) Infrastruktur lainnya, yang mendukung sistem kerja server termasuk juga instalasi
keamanan seperti: pembaca kartu I/O dan kamera pengawas.
5. Pengembangan Pusat Data: Sebuah Perspektif Manajemen Proyek
Walaupun secara umum proyek-proyek TIK memiliki karakteristik yang sama dengan
jenis proyek lainnya, namun terdapat beberapa perbedaan mendasar yang membutuhkan
pertimbangan khusus dalam pelaksanaannya. Beberapa karakteristik unik yang
membedakan proyek TIK dengan berbagai proyek pada domain industri lain khususnya
untuk pengembangan PD adalah sebagai berikut [7]: 1) memiliki obyektif untuk
menghasilkan produk-produk yang kerap bersifatintangible,2) melibatkan teknologi yang
cepat usang, 3) Membutuhkan beragam sumber daya manusia dengan spektrum
kompetensi dan keahlian yang sangat bervariasi, 4) Memakai berbagai fasilitas dan
perlengkapan dan/atau bahan mentah (raw materials) yang telah dapat didigitasi, 5)
menggantungkan diri pada standar kualitas yang belum baku karena sangat sulitnya
mengukur segi-segi kualitas yang dapat dimengerti dan dipahami bersama antara tim
pengembang dan user dan lain sebagainya.
Untuk menjamin tingkat keberhasilan proyek pengembangan PD FST, berikut adalah
faktor penentu keberhasilan, antara lain [10]: 1) ketersediaan sumber daya pendukung, 2)
keterlibatan pengguna (user), 3) ruang lingkup pengembangan, 4) inisialisasi sistem, 5)
kemampuan personil, 6) pendekatan dan metodologi pengembangan yang digunakan.
Terkait dengan hal ini, a) pendekatan yang digunakan pada pengembangan sistem ini
adalah bahwa pengembangan sistem ini dilakukan oleh staf internal dan secara bottom up.
Diharapkan hasilnya dapat menjadi model di lingkup universitas sebagaitop system dan b)
dari perspektif ruang lingkup pemecahan masalah, PD ini dikembangkan dengan
pendekatan pemecahan masalah di mana solusi permasalahan diupayakan bisa meng-cover
berbagai masalah sistem berjalan serta menjadi dasar acuan pengembangan sistem ke
depan, c) metodologi yang dipakai pada pengembangan PD ini adalah metode terstruktur
berdasarkan kerangka siklus hidup pengembangan sistem. 7) Standarisasi rancangan,
meliputi: a) standar teknologi, untuk menjamin tingkat kompatibilitas dan reusabilitas
teknologi yang digunakan, b) standar permodelan data mengacu pada kebutuhan masukan
data pada sistem informasi manajemen di tingkat universitas mengacu pada standar
dokumentasi akreditasi Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN PT) dan
aplikasi program evaluasi diri dari Direktur Pendidikan Tinggi (DIKTI) Departemen
Pendidikan Nasional RI, 8) dokumentasi proses, tujuannya adalah untuk mendapatkan
dokumentasi sebagai referensi acuan atau bahan pengambilan keputusan jika diperlukan
selama proses dan setelah pengembangan dan 9) pengelolaan proyek, karena dengan
pengelolaan proyek yang baik semua aktifitas pengembangan PD di-manage sesuai
perencanaan dengan memperhatikan dan mempertimbangkan berbagai resources yang
dimilikiuser.
6. Penutup
Untuk membantu mencermati pengembangan PD, seyogyanya dilihat tiga aspek
penting, pertama besarnya manfaat atau benefit yang akan didapatkan, kedua tingkat
perubahan manajemen internal organisasi yang harus dijalani (business transformation)
[11] danketiga ketersediaan sumber daya dalam proses pengembangan selanjutnya dengan
mempertimbangkan bahwa mungkin dalam beberapa tahun mendatang teknologi yang
digunakan sudah jauh berkembang disamping perkembangan kebutuhan dan kendala
kelembagaan di FST sendiri sehingga pengembangan PD ini bukan merupakan proyek
sekali pakai tetapi merupakan proses pengembangan yang berkelanjutan.
Hal 7 dari 7 Daftar Pustaka
[1] Alger, Douglas,Build the Best Data Center Facility for Your Business, Cisco Press,
2005,
[2] Oetomo, Budi Sutedjo Dharma; Sistem Informasi Perusahaan Makin Dibutuhkan;
Harian Bernas, Minggu Pahing, 13 Oktober 2002
[3] McFarlan, Warren F, and James L. McKenney, Corporate Information System
Management, Homewood, Illinois, Richard D. Irwin, Inc., 1983
[4] Jaya Putra, Syopiansyah dan Subiyakto, A’ang, Pengantar Sistem Informasi, UIN
Press, Jakarta, 2006
[5] Febrian, Jack, “Pengetahuan Komputer dan Teknologi Informasi, Informatika,
Bandung, 2004, Hal. 129.
[6] O’Brien A. James, Pengantar Sistem Informasi: Perspektif Bisnis dan Manajerial,
Edisi Keenam, Jakarta: Salemba Empat, 2005.
[7] Clarke, Liz,The Essence of Change, Prentice Hall Ltd., UK, 1994, Hal. 14, 30
[8] Suwito, Menuju World Class University: Nota Jabatan Pembantu Rektor
Pengembangan Kelembagaan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2006, Hal. 4
[9] Subiyakto, A’ang, Jaya Putra, Syopiansyah, Qomarul Huda, M., Kontrol
Pengembangan Organisasi Menggunakan Model Greiner: Studi Kasus Di Fakultas
Sains dan Teknologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Prosiding Seminar Nasional
Manajemen, USAKTI, Jakarta, 2006
[10] Subiyakto, A’ang, Pengembangan SIM Akademik: Studi Kasus Fakultas Sains dan
Teknologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, STTIBI, Jakarta, 2007.
[11[ Scott-Morton, M; The Corporation of the 1990s, Information Technology and
Organizational Transformation,Oxford: Oxford University Press, 1991