• Tidak ada hasil yang ditemukan

macam macam model pembelajaran doc

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "macam macam model pembelajaran doc "

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Model Pembelajaran Connected

Pembelajaran terpadu model keterhubungan (connected model) menurut Fogarty adalah “model focuses on making explicit connections with each subject area, connecting one topic to the next,connecting one concept to another, connecting a skill to relatied skill, connecting one day’s work to the next, or even one semester’s ideas to the next”. Pengertian tersebut menunjukkan bahwa fokus model connected adalah keterkaitan dalam seluruh bidang, keterkaitan antar topik, keterkaitan antar konsep, keterkaitan antar keterampilan, mengaitkan tugas pada hari ini dengan selanjutnya bahkan ide-ide yang dipelajari pada satu semester dengan ide-ide yang dpelajari pada semester berikutnya dalam satu bidang studi.

Model pembelajaran ini menyajikan hubungan-hubungan yang eksplisit didalam suatu mata pelajaran yaitu menghubungkan satu topik dengan topik yang lain, satu konsep ke konsep yang lain, satu keterampilan dengan keterampilan yang lain, satu tugas ke tugas yang berikutnya. Pada pembelajaran model ini kunci utamanya adalah adanya suatu usaha sadar untuk menghubungkan bidang kajian dalam satu disiplin ilmu.

Bila kita memandang konsep koneksi ini, rincian dari satu didiplin ilmu terfokus pada bagian-bagian yang sebenarnya saling berhubungan.

Keunggulan dari model pembelajaran ini adalah siswa memperoleh gambaran secara menyeluruh tentang suatu konsep sehingga transfer pengetahuan akan sangat mudah karena konsep-konsep pokok dikembangkan terus-menerus.

Kelebihan model pembelajaran connected :

1. dampak positif dari mengaitkan ide-ide dalam satu bidang studi adalah siswa memperoleh gambaran yang luas sebagaimana suatu bidang studi yang terfokus pada suatu aspek tertentu.

2. siswa dapat mengembangkan konsep-konsep kunci secara terus menerus, sehingga terjadi internalisasi.

(2)

untuk mengkaji, mengkonseptualisasi, memperbaiki, serta mengasimilasi ide-ide secara terus menerus sehingga memudahkan untuk terjadinya proses pemecahan suatu masalah.

Kekurangan model pembelajaran connected :

1. Masih terlihat terpisahnya antara bidang studi, walaupun hubungan dibuat secara eksplisit antar disiplin ilmu.

2. Tidak mendorong guru untuk bekerja secara tim, sehingga isi dari pelajaran tetap tetap saja terfokus tanpa merentangkan konsep-konsep serta ide-ide antar bidang studi. 3. Memadukan ide-ide antar satu bidang studi , maka usaha untuk mengembangkan

keterhubungan antar bidang studi belum terabaikan.

Model ini digunakan sebagai permulaan kurikulum terpadu. Guru merasa percaya diri mencari keterhubungan dalam mata pelajaran mereka (jika guru bidang studi). Mereka menjadi mau mengadaptasikan hubungan ide-ide dalam mata pelajaran yang menyeberang. Pembuatan keterhubungan juga diselesaikan secara kolaborasi dalam pertemuan guru (departement meeting) dalam hal ini dalam kegiatan Kelompok Kerja Guru (KKG) yang dapat terjadi lebih famillier. Guru dapat memulai model ini sebelum memasuki keterpaduan yang lebih kompleks.

1.2 Model Pembelajaran Webbed

Model webbed merupakan model pembelajaran terpadu yang menggunakan tema sebagai dasar pembelajaran. Model pembelajaran ini memadukan multi disiplin ilmu atau berbagai mata pelajaran yang diikat oleh satu tema (Robin F.1991). Pada dasarnya menggunakan pendekatan tematik. Pendekatan ini pengembangannya dimulai dengan menentukan tema tertentu. Tema yang ditetapkan dapat dipilih antara guru dengan siswa atau sesama guru atau siswa sendiri. Setelah tema telah disepakati maka dilanjutkan dengan pemilihan sub-sub tema dengan memperhatikan kaitannya dengan matapelajaran yang lain.

(3)

itu ke dalam sub-sub tema misalnya siklus air, kincir angin, air waduk, air sungai, bisnis air dari PDAM yang tergabung dalam matapelajaran matematika, IPS, IPA.

Kurikulum Webbed yang mewakili pendekatan tematik adalah pendekatan subjek. Secara khusus pendekatan tematik ini untuk pengembangan kurikulum dimulai dengan satu tema seperti “transportasi” atau “penemuan-penemuan.” Satu team department yang berseberangan telah membuat keputusan ini, menggunakan tema tersebut sebagai satu lapisan untuk subjek yang berbeda; penemuan memimpin satu studi mesin yang simple dalam bidang ilmu pengetahuan, bacaan dan penulisan tentang para penemu dalam seni bahasa, rancangan dan model bangunan dalam industri seni, lukisan dan pembelajaran Rube Goldberg kontrapsi dalam Matematika, pembuatan kartu flow dalam kelas teknologi computer. Dalam jaringan yang lebih rumit, unit pembelajaran yang berbelit-belit dapat dikembangkan dalam integrasi yang terjadi dalam semua daerah yang sesuai.

Langkah-langkah yang ditempuh dalam model pembelajaran jaring laba-laba sebagai berikut :

1. Guru menyiapkan tema utama dan tema lain yang telah dipilih dari beberapa standar kompetensi lintas mata pelajaran/bidang Studi.

2. Guru menyiapkan tema-tema yang telah terpilih, misalnya tema matematika, kesenian, bahasa dan IPS yang sesuai dengan tema utama yang telah ditetapkan.

3. Guru menjelaskan tema-tema yang terkait sehingga materinya lebih luas.

4. Guru memilih konsep atau informasi yang bisa mendorong belajar siswa dengan pertimbangan lain yang memang sesuai dengan prinsip-prinsip pembelajaran terpadu. Kelebihan dari pendekatan webbed antara lain ( Indrawati, 2009)

1. Peyeleksiaan tema sesuai dengan minat maka akan memotivasi siswa untuk belajar. 2. Lebih mudah dilakukan oleh yang kurang atau belum berpengalaman

3. Dapat memotivasi siswa, membantu siswa untuk melihat keterhubungan antar gagasan. 4. Pendekatan tematik atau model webbed menyediakan satu payung yang dapat dilihat dan

memotivasi siswa.

(4)

1. Kesulitan yang paling serius dengan model webbed terletak pada pemilihan satu tema. 2. Tema yang digunakan harus dipilih baik-baik secara selektif agar menjadi berarti, juga

relevan dengan kontent.

3. Cenderung merumuskan tema yang dangkal.

4. Dalam pembelajaran, guru lebih memusatkan perhatian pada kegiatan dari pada pengembangan konsep.

Model webbed untuk penyatuan kurikulum adalah satu pendekatan team yang memerlukan waktu untuk berkembang. Waktu penulisan kurikulum adalah satu kesempatan untuk meniru model ini sehingga para guru dapat sepenuhnya mengeksplor tema-tema pilihan dan merancang kriteria sebagai kualitas. Model ini memerlukan perencanaan yang ekstensif (terus menerus) dan koordinasi dari seluruh berbagai sekolah. model ini yang sangat bagus untuk digunakan ketika percobaan dua hingga empat minggu unit percobaan antar cabang ilmu pengetahuan. Dikarenakan kehebatan perencanaan memerlukan untuk melakukan model ini dengan baik, disarankan untuk memulai dengan satu kurikulum yang dapat diatur.

1.3 Model Pembelajaran Integrated

Dalam pembelajaran diperlukan inovasi-inovasi, agar pembelajaran dapat berjalan dinamis dan memberi motivasi belajar pada siswa. Salah satu inovasi pembelajaran dapat diberikan melalui integrated learning atau pembelajaran terpadu. Integrated Learning (IL) adalah pembelajaran yang menggabungkan sejumlah bidang studi. Pembelajaran terpadu ini diharapkan dapat memberi kesempatan kepada subyek didik untuk berlatih mengembangkan keterampilan berpikir secara integratif, salah satu kualitas ataupun kemampuan yang sangat diperlukan untuk menghadapi masalah kehidupan yang semakin kompleks..

(5)

Bahasa Indonesia, dapat dimasukkan butir pembelajaran yang dapat dihubungkan dengan Matematika, Pengetahuan Alam, dan sebagainya. Dalam hal ini diperlukan penataan area isi bacaan yang lengkap sehingga dapat dimanfaatkan untuk menyampaikan berbagai butir pembelajaran dari berbagai mata pelajaran yang berbeda tersebut. Ditinjau dari penerapannya, model ini sangat baik dikembangkan di SD. Untuk membantu Anda memahami model ini, coba perhatikan gambar atau ilustrasi di atas.

Model ini merupakan pembelajaran terpadu yang menggunakan pendekatan antar mata pelajaran. Model ini diusahakan dengan cara menggabungkan mata pelajaran dengan cara menetapkan prioritas kurikuler dan menentukan keterampilan, konsep, dan sikap yang saling tumpang tindih di dalam beberapa mata pelajaran. Berbeda dengan model jaring laba-laba yang menuntut pemilihan tema dan pengembangannya sebagai langkah awal, maka dalam model keterpaduan tema yang terkait dan bertumpang tindih merupakan hal yang terakhir yang ingn dicari dan dipilih oleh guru dalam tahap perencanaan program. Pertama guru menyeleksi konsep-konsep, keterampilan dan sikap yang diajarkan dalan satu semester dari beberapa mata pelajaran, selanjutnya dipilih beberapa konsep, keterampilan dan sikap yang memiliki keterhubungan yang erat dan tumpang tindih di antara berbagai mata pelajaran.

Metode Integrated menerapkan bagaimana peserta didik dapat dengan mudah memahami mata pelajaran yang menggunakan pendekatan antar bidang studi. Hal ini sangat erat berkaitan dengan usaha pencapaian pada target yang diinginkan oleh lembaga pendidikan yang bersangkutan, dalam rangka membantu mencerdaskan anak bangsa. Jadi cara ataupun model pembelajaran yang seperti ini adalah bagaimana guru mengusahakan dengan cara menggunakan metode-metode penggabungan antar bidang studi , namun tidak melepaskan penetapan skala prioritas kurikuler, menemukan keterampilan, konsep, dan sikap yang saling tumpang tindih di dalam beberapa bidang studi. Sehingga murid mampu dengan mudah menyerap mata pelajaran yang menjadi bahan ajar dari guru. Sedangkan guru bias dengan menemukan potensi skill yang dimiliki oleh peserta didik.

Keuntungan dari model integrated antara lain :

a. Memudahkan siswa untuk mengarahkan keterkaitan dan keterhubungan di antara berbagai mata pelajaran.

(6)

pengetahuan dan keahlian.

c. Mampuh membangun motivasi.

Kelemahan Model Integrated

Kelemahan model keterpaduan integrated yaitu :

a. Model ini model yang sangat sulit diterapkan secara penuh.

b. Model ini menghendaki guru yang trampil, percaya diri dan menguasai konsep, sikap dan keterampilan yang sangat diprioritaskan.

c. Model ini menghendaki tim antar Mata pelajaran yang terkadang sulit dilakukan, baik dalam perencanaan maupun pelaksanaan.

1.4 Model Pembelajaran Nested

Model pembelajaran terpadu tipe nested atau bersarang adalah integrasi desain guna memperkaya segala hal yang digunakan oleh guru supaya terlihat lebih terampil. Mereka tahu bagaimana untuk mendapatkan jarak tempuh yang paling efektif dari pelajaran-pelajaran apapun. Tapi, dalam pendekatan nested untuk instruksi perencanaan diperlukan beberapa sasaran yang tepat untuk belajar siswa. Namun, integrasi nested mengambil keuntungan dari kombinasi alam sehingga tugas tersebut tampaknya cukup mudah.

Namun pada dasarnya langkah-langkah pembelajaran terpadu tipe nested (tersarang) mengikuti tahap-tahap yang dilalui dalam setiap pembelajaran terpadu yang meliputi tiga tahap, yaitu tahap perencanaaan, tahap pelaksanaan, dan tahap evaluasi. Krakteristik mata pelajaran menjadi pijakan untuk sebuah kegiatan awal. Seperti yang dicontohkan Fogerty (1991:28) untuk jenis mata pelajaran social dan bahasa dapat dipadukan keterampilan berpikir (thingking skill) dengan keterampilan social (social skill). Sedangkan untuk pelajaran sains dan matematika dapat dipadukan keterampilan berfikir (thingking skill) dan keterampilan mengorganisir (organizing skill).

(7)

1. Progresivisme

Aliran progresivisme menyatakan bahwa pembelajaran seharusnya berlangsung secara alami, tidak artificial.pembelajaran di sekolah tidak seperti dalam keadaan dunia nyata sehingga tidak memberikan makna kepada kebanyakan siswa.

b. Konstruktivisme

Pada dasarnya aliran konstruktivisme menyatakan bahwa pengetahuan dibentuk sendiri oleh individu dan pengalaman merupakan kunci utama dari belajar bermakna. Belajar bermakna tidak akan terwujud hanya dengan mendengarkan ceramah atau membaca buku tentang pengalaman orang lain.

Belajar menurut pandangan konstruktivisme merupakan hasil konstruksi kognitif melalui kegiatan seseorang. Pandangan ini member penekanan bahwa pengetahuan kita adalah bentukan kita sendiri (Suparno, 1997:18)

c. Developmentally Appropriate Practice

Prinsip dalam developmentally appropriate practice ini menyatakan bahwa pembelajaran harus disesuaikan dengan perkembangan usia, dan individu yang meliputi perkembangan kognisi, emosi, minat dan bakat siswa. Misalnya untuk siswa SLTP yang berusia rata-rata 11 sampai 15 tahun (tahap operasi formal) sesuai perkembangan kognitif Piaget, telah memiliki kemampuan pemikiran abstrak sehingga dapat dirancang pembelajaran yang memberikan siswa dapa memecahkan masalah melalui kegiatan eksperimen.

Teori Piaget merupakan teori perkembangan kognitif yang sangat terkenal. Piaget membagi perkembangan kognitif anak dan remaja ke dalam empat tahap: sensorimotor, pra operasional, operasi kongkrit, dan operasi formal. Kecepatan perkembangan tiap individu melalui urutan tiap tahap ini berbeda dan tidak ada individu yang melompati salah satu dari tahap tersebut.

Kelebihan dan kekurangan metode pembelajaran ini adalah :

(8)

memberikan perhatian pada berbagai bidang yang penting dalam satu saat, tipe ini tidak memerlukan penambahan waktu untuk bekerja dengan guru lain. Dalam tipe ini, satu guru dapat memadukan kurikulum secara meluas.

Kekurangan tipe nested terletak pada guru ketika tanpa perencanaan yang matang memadukan beberapa keterampilan yang menjadi target dalam suatu pembelajaran. Hal ini berdampak pada siswa, dimana prioritas pelajaran akan menjadi kabur karena siswa diarahkan untuk melakukan beberapa tugas belajar sekaligus.

Langkah-langkah pembelajaran terpadu (nested) : 1. Tahap perencanaan

1. Menentukan jenis mata pelajaran dan jenis keterampilan yang dipadukan

Karakteristik mata pelajaran menjadi pijaklan untuk kegiatan awal. Seperti ycontoh yang diberikan Fogary (1991:28) untuk jenis mata pelajaran social dan bahasa dapt dipadukan keterampilan berpikir (thingking skill) dengan keterampilan social (social skill). Sedangkan untuk matapelajaran sains dan matematika dapat dipadukan keterampilan berpikir (thingking skill) dan keterampilan mengorganisir (organizing skill).

1. Memilih kajian materi, standar kompetensi, kompetensi dasar, dan indicator

Langkah ini akan mengarahkan guru untuk menentukan sub keterampilan dari masing-masing keterampilan yang dapat diintegrasikan dalam suatu unit pembelajaran.

1. Menentukan sub keterampilan yang dipadukan

Sub keterampilan-sub keterampilan yang dapat dipadukan diperlihatkan pada tabel 2.2 di bawah ini

TABEL 2.2

UNSURE-UNSUR KETERAMPILAN BERPIKIR, KETERAMPILAN SOCIAL, DAN KETERAMPILAN MENGORGANISIR

Thingking skill Social skill Organizers

PredictionInference

Hypothesize

Attentive listeningClarifying

Paraphrasing

WebVenn diagram

(9)

Compare/contrast

Classify

Generalize

Prioritize

Evaluate

Encouraging

Accepting ideas

Disagreeting

Consensus seeking

Summarizing

Cause- effect circle

Agree/disagree chart

Grid/matrix

Concept map

fishbone

(sumber; Fogarty, 1991, hal. 25)

Beberapa contoh cara memadukannya diperlihatkan pada gambar 2.1 utuk sains-biologi, gambar 2.2 untuk matematika, gambar 2.3 untuk bahasa, dan gambar 2.4 untuk social.

BAB II

KESIMPULAN

(10)

Pada pembelajaran model ini kunci utamanya adalah adanya suatu usaha sadar untuk menghubungkan bidang kajian dalam satu disiplin ilmu.

Metode pembelajaran webbed menggunakan tema sebagai pembelajaran. Model pembelajaran terpadu ini bagi siswa adalah diperolehnya pandangan hubungan yang utuh tentang kegiatan dari ilmu-ilmu yang berbeda.

Metode pembelajaran dalam pembelajaran diperlukan inovasi-inovasi, agar pembelajaran dapat berjalan dinamis dan memberi motivasi belajar pada siswa. Metode ini merupakan pemaduan sejumlah topik dari mata pelajaran yang berbeda, tetapi esensinya sama dalam sebuah topik tertentu.

Model pembelajaran terpadu tipe nested atau bersarang adalah integrasi desain guna memperkaya segala hal yang digunakan oleh guru supaya terlihat lebih terampil.

DAFTAR PUSTAKA

http://rizkapratiwijaya.blogspot.com/2013/03/pembelajaran-terpadu-tipe-nested.html

https://journal424.wordpress.com/2013/02/10/pembelajaran-terpadu-tipe-nested/

http://rizkapratiwijaya.blogspot.com/2013/04/pembelajaran-terpadu-model-integreted.html

http://kasingkabotan.blogspot.com/2014/02/model-integrated.html

https://journal424.wordpress.com/2013/02/10/pembelajaran-terpadu-model-terjala-webbed-modle/

Referensi

Dokumen terkait

Ada 4 jenis lamun yang terinventarisasi di Pesisir Kecamatan Melonguane Timur yaitu di Desa Tule Utara 1 jenis dan Bowongbaru 3 jenis.Jenis lamun tersebut masuk dalam

Kimia merupakan salah satu mata pelajaran yang erat kaitannya dengan lingkungan, sehingga dalam pembelajarannya perlu ditingkatkan dalam pemahaman siswa terhadap

Če podjetje nima organiziranega planiranja kadrov, se sooča z naslednjimi problemi Florjančič et al., 1999 stran 31: • permanentno, absolutno in relativno pomanjkanje kadrov

Puji dan syukur kepada Allah SWT, atas rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan akhir ini yang berjudul “Analisis Perbandingan Kenaikan

Dihimbau kepada warga jemaat GPIB Mangngmaseang untuk tetap memperhatikan kebersihan diri/tempat tinggal serta menaati dan melaksanakan protokol kesehatan

termokopel mencapai suatu titik temperatur yang sama/konstan maka menandakan proses adsorpsi berakhir. Dari Gambar 14 yang merupakan grafik proses desorpsi terlihat

Pad a teras transisi I, 4 buah posisi iradiasi berada di tengah teras, hal ini untuk mengimbangi reaktivitas teras yang tinggi akibat insersi 14 bahan bakar dan 8 elemen kendali

Kegiatan pelatihan ini meliputi kegiatan yang direncanakan sesuai dengan kebutuhan para santri dan para ibu-ibu PKK di sekitar pondok, yang meliputi: (1)