• Tidak ada hasil yang ditemukan

T1__BAB I Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peran Dinas Pendidikan Kabupaten Kendal dalam Melaksanakan Program Bantuan Siswa Miskin T1 BAB I

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "T1__BAB I Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peran Dinas Pendidikan Kabupaten Kendal dalam Melaksanakan Program Bantuan Siswa Miskin T1 BAB I"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 1

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Indonesia merupakan negara kesatuan yang berbentuk negara republik yang terdiri

dari provinsi-provinsi dan kabupaten, kota yang merupakan daerah otonom yang

memiliki hak otonomi daerah. Sebagai daerah otonom yang memiliki kewenangan untuk

mengatur, mengurusi urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat dengan

menyusun Peraturan daerah (Perda) sesuai dengan kebutuhan . Perda merupakan bentuk

peraturan yang dibuat oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) dibahas dengan

kepala daerah untuk mendapatkan persetujuan .1

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah

(Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587 ), daerah berwenang

mengatur dan mengurusi sendiri urusan pemerintahan, menurut asas otonomi dan tugas

pembantuan yang diarahkan untuk mempercepat terwujudnya kesejahteraan masyarakat

melalui pelayanan, peran serta masyarakat dan pemerintah untuk peningkatan daya saing

daerah dengan memberikan hak setiap anak agar mendapatkan pendidikan yang bermutu

guna untuk menciptakan kesejahteran dengan melihat penjelasan yang sudah diatur dalam

Pasal 1 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem

Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Tahun 2003 Nomor 78 Tambahan Lembaran

Negara Nomor 4301) yang menjelaskan :

1

(2)

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar

dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi

dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,

kepribadian, kecerdasaan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya ,

masyarakat , bangsa dan negara “.

Pendidikan merupakan sesuatu yang harus diikuti oleh semua orang. Dengan

pendidikan yang memadai seseorang akan mampu menjawab tantangan global dalam

kehidupan baik itu masalah ekonomi, sosial, dan budaya. Dengan pendidikan ini pula

harkat dan martabat seseorang akan terangkat. Semakin rendah tingkat pendidikan

seseorang, martabat di lingkungannya juga rendah. Namun apabila seseorang memiliki

pendidikan yang tinggi, akan semakin tinggi pula martabat orang tersebut. Hal ini juga

akan berlaku pada bangsa dan negara. Harkat dan martabat bangsa Indonesia dimata

dunia juga dipengaruhi oleh pendidikan penduduknya. Negara/bangsa yang pendidikan

penduduknya rata-rata rendah maka dimata dunia martabat bangsa tersebut juga rendah.

Dilihat dari Undang Perlindungan Anak Nomor 23 tahun 2002 jo

Undang-Undang Nomor 35 tahun 2014 yang memberikan penjelasan mengenai Perlindungan anak

adalah segala kegiatan untuk menjamin dan melindungi anak dan hak-haknya agar dapat

hidup , tumbuh berkembang , dan berpartisipasi, secara optimal sesuai dengan harkat dan

martabat kemanusiaan, serta mendapat perlindungan dari kekerasaan dan diskriminasi,

demi terwujudnya anak Indonesia yang berkualitas, berakhlak mulia dan sejahtera .

Sesuai dengan Pasal 1 Angka 1 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 47

Tahun 2008 tentang Wajib Belajar ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008

Nomor 2009 ) dalam peraturan perundang-undangan ini dijelaskan bahwa wajib belajar

adalah program pendidikan minimal yang harus diikuti oleh warga negara Indonesia atas

(3)

9 tahun ini guna untuk mengupayakan perluasan dan pemerataan kesempatan

memperoleh pendidikan yang bermutu bagi setiap warga negara demi kesuksesan suatu

negara dalam menciptakan suatu produk yang berkualitas. Dimensi pemerataan

pendidikan ini diharapkan dapat memberikan kesempatan kepada masyarakat dan

masyarakat yang tidak mampu khusunya untuk mendapatkan pendidikan dasar.2

Masalah pemerataan pendidikan mencakup tiga aspek yang sangat pokok yaitu

persamaan kesempatan (equality of opportunity ), aksebilitas(accessibility) dan keadilan

atau kewajaran (equity) mengandung arti persamaan kesempatan untuk memperoleh

pendidikan, sedangkan equity bermakna keadilan dalam memperoleh kesempatan

pendidikan yang sama diantara berbagai kelompok dalam masyarakat. Sebagaimana

diatur dalam Pembukaan UUD’45 pada Alinea ke-4 jelas dikatakan bahwa salah satu

cita-cita kemerdekaan bangsa Indonesia adalah mencerdaskan kehidupan bangsa yang

berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial. Kemudian dalam 31

UUD NKRI Tahun 1945 Ayat 1 dinyatakan bahwa pendidikan merupakan hak setiap

warga negara dan dijelaskan di dalam Undang-Undang Perlindungan Anak Pasal 9 ayat (

1) UU Nomor 35 Tahun 2014 (Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor

5606 ) sudah diatur jelas dalam tentang perlindungan anak menjelaskan :

“ setiap anak berhak memperoleh pendidikan dan pengajaran dalam rangka

pengembangan pribadinya dan tingkat kecerdasannya sesaui dengan minat

bakatnya.” 3

Sehingga di dalam Pasal 56 ayat (1) UU Nomor 20 tahun 2003, pada salah satu

misinya dijelaskan agar memberdayakan masyarakat dalam penyelenggaraan

pendidikan berbasis otonomi daerah dalam konteks Negara Kesatuan Republik

2

Pasal 1 ayat (1) Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 47 Tahun 2008 tentang Wajib Belajar

3

(4)

Indonesia (NKRI), kemudian masyarakat berperan dalam peningkatan mutu

pelayanan pendidikan yang meliputi perencanaan, pengawasan, dan evaluasi program

pendidikan melalui dewan pendidikan atau Komite Sekolah .4

Menanggapi permasalahan pendidikan tersebut, pemerintah gencar mensosialisasikan

pendidikan dasar gratis sembilan tahun mulai 2009 yang disebut dengan Bantuan Siswa

Miskin, Sekolah tidak boleh lagi memungut biaya pendidikan untuk jenjang Sekolah

Dasar, sehingga diharapkan seluruh warga Indonesia mendapatkan pendidikan yang

layak dan terjadinya pemerataan pendidikan berkualitas di seluruh Indonesia, hal ini

sangat bagus untuk mendongkrak prestasi pendidikan indonesia di mata dunia, serta

banyak lagi keuntungan yang dapat dirasakan, karena besar kecilnya biaya pendidikan

terutama pada tingkat satuan pendidikan berhubungan langsung dengan berbagai

indikator mutu pendidikan, seperti angka partisipasi, angka putus sekolah, angka tinggal

kelas, dan prestasi belajar siswa.

Seperti yang di ketahui bahwa pemerintah Kabupaten Kendal merupakan salah

satu Kabupaten yang termasuk daerah otonom dan mempunyai daerah yang luas. Oleh

sebab itu diperlukan sumber daya manusia yang berkualitas dan mempunyai ketrampilan

untuk memajukan daerah itu sendiri. Dalam melaksanakan pembangunan daerah melalui

pendidikan untuk menyongsong masa depan daerah, sehingga diperlukan pendidikan

agar menjadi generasi muda yang tangguh dan bertanggung jawab.

Dinas daerah yang selama ini melaksanakan tugas yang telah diserahkan oleh

pemerintah semakin memiliki wewenang yang sangat penting dalam memajukan

pemerintahan daerah. Seperti halnya Dinas Pendidikan Kabupaten Kendal yang memiliki

tugas dan wewenang sebagaimana diatur dalam Pasal 8 Peraturan Daerah Kabupaten

Kendal Nomor 17 Tahun 2011 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah

4

(5)

Kabupaten Kendal yang menjelaskan mengenai Dinas Pendidikan mempunyai tugas

pokok melaksanakan urusan pemerintah daerah berdasarkan asas otonomi dan tugas

pembantuan di bidang pendidikan.5

Di dalam itu dinas pendidikan juga memiliki fungsi namun belum tercantum didalam

Peraturan Daerah Nomor 17 Tahun 2011 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas

Daerah di Kabupaten Kendal. Sesuai dengan penjelasaan Pasal 59 Peraturan Daerah

Nomor 17 Tahun 2011 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah di Kabupaten

Kendal . 6

Sesuai dengan Peraturan Daerah Nomor 17 Tahun 2011 tentang Organisasi dan Tata

Kerja Dinas Daerah Kabupaten Kendal bahwa peran dinas pendidikan sangat penting

bagi masyarakat untuk membantu meningkatkan pendidikan di daerah yang tertinggal

maupun di daerah perkotaan agar tidak adanya kesenjangan antara masyarakat kota dan

masyarakat tertinggal. Sehingga dalam pertumbuhan dan perkembangannya anak

memerlukan perhatian dan perlindungan yang khusus dari orang tua, keluarga,

masyarakat, bangsa dan negara. Pemerintah mengeluarkan Program Bantuan Siswa

Miskin untuk menanggulangi angka putusnya sekolah dengan adanya BSM diharapkan

tidak ada lagi pemungut biaya operasional sekolah terhadap peserta didik terutama siswa

sekolah dasar yang kurang mampu. Pemenuhan pendidikan yang gratis adalah kewajiban

negara, sesuai dengan Deklarasi Hak Asasi Manusia (DUHAM) yaitu bahwa “Setiap

orang berhak atas pendidikan. Pendidikan gratis mestinya diberikan pada tingkat dasar

atau fundamental dan dilindungi hukum.” Negara yang ikut menandatangani Deklarasi

tersebut memiliki kewajiban dalam pemenuhan hak tersebut. Hak pendidikan yang

5

Pasal 8 Peraturan Daerah Kabupaten Kendal Nomor 17 Tahun 2011 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Kabupaten Kendal

6

(6)

didapat tiap warganegara sesuai dengan UUD 1945, Pasal 31 tentang pendidikan, bahwa

“Setiap warganegara berhak mendapatkan Pendidikan yang layak”. 7

Pemerintah tidak melaksanakan kewajiban yang diberikan kewenangan oleh

Undang-undang untuk menyediakan sarana prasarana serta pembiayaan penampungan,

pendidikan bagi anak-anak yang dalam kondisi kemiskinan, penelantaran, kebuta

hurufan dan pendidikan. sesuai dengan Undang-Undang No.23 Tahun 2003 Jo UU

nomr 35 tahun 2014 tentang Perlindungan Anak.8

Pendidikan dasar harus bersifat wajib. Hal ini memberikan Pengertian bahwa

penyelenggaraan pendidikan dasar harus dapat dinikmati oleh setiap anak tanpa adanya

diskriminasi serta dapat diakses secara cuma-cuma oleh setiap golongan masyarakat,

tidak terkecuali masyarakat miskin.9

Tindak lanjut dari UUD NKRI Tahun 1945 tersebut, diundangkan didalam

Undang-Undang No 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional, dimana pada

bagian Konsideran butir (a) :

“bahwa pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945

mengamanatkan pemerintah Negara Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, dan

untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa”. Hal ini

kemudian dijabarkan melalui tujuan pendidikan nasional, baik yang tercantum dalam

UUD NKRI Tahun 1945 maupun UU No 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan

Nasional. Keberadaan dari tujuan pendidikan nasional sesuai dengan tujuan tentang

pendidikan nasional, bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk

mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

7

.Abdussalam dan adri desasfuryanto..Hukum Perlindungan Anak.PTIK. JAKARTA, 2016.cetakan ke-7.. hal.12-15

8

.Loc.cit

9

(7)

mengembangkan potensi dirinya unuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,

pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan akhlak mulia serta keterampilan yang

diperlukan dirinya, masyarakat bangsa dan Negara, Sejalan dengan Undang undang No :

20 Tahun 2003 tentang sistim pendidikan nasional, Udang Undang Dasar 1945 BAB

XXIII Pendidikan Pasal 31 juga mengamanatkan :

(1) Setiap warga Negara berhak mendapat pendidikan

(2). Setiap warga Negara wajib mengikuti pendidikan Dasar dan pemerintah wajib

membiayainya.

(3). Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan suatu sistim pendidikan

nasional, yang meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia

dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, yang diatur dengan undang

undang.10

Sesuai dengan Pasal 5 Peraturan Daerah Kabupaten Kendal Nomor 17 Tahun 2011

Tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Kabupaten Kendal menjelaskan bahwa

Dinas Pendidikan mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan pemerintahan daerah

berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan di bidang pendidikan.

Melihat penjelasan pada Pasal 5 mengenai tugas pokok dinas pendidikan adalah Dinas

pendidikan memiliki tanggung jawab atas pendidikan di kabupaten kendal untuk

meningkatkan kesejahteraan rakyat miskin melalui bantuan siswa miskin yang sudah

direncanakan oleh pemerintahan, melalui Data Pokok Pendidik adalah sistem pendataan skala

nasional yang terpadu, dan merupakan sumber data utama pendidikan nasional, yang

10

Tujuan pendidikan nasional dalam penjabaran UUD NKRI Tahun 1945 tentang pendidikan dituangkan dalam Undang-Undang No 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional. Dalam Pasal 3 disebutkan,

“Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa

(8)

merupakan bagian dari Program perancanaan pendidikan nasional dalam mewujudkan insan

Indonesia yang Cerdas dan Kompetitif yang melakukan pendataan melalui Data Pokok

Pendidikan ( DaPodik ) yang berupa suatu aplikasi oleh kepala sekolah dan Dinas Pendidikan

Kabupaten Kendal melakukan pengawasan terhadap pemberian bantuan.

Sesuai dengan hasil penelitian di Dinas Pendidikan Kabupaten Kendal pada tanggal

25 September 2016 Dinas Pendidikan menjelaskan bahwa bantuan dana untuk siswa yang

dikategorikan miskin sudah sepenuhnya diberikan oleh pemerintahan pusat dengan jumlah

kuota 18.565 siswa se-Kabupaten Kendal dan sudah sesuai dengan kuota yang ditetapkan

oleh setiap sekolah dengan bentuk pendana melalui tabungan yang sudah ditetapkan oleh

pemerintah agar setiap siswa menerima dana dengan sejumlah 225.000 suatu saat nanti

penerima kuota dapat mencairkan dengan menujukan kartu identitas yang sudah diterbitkan

melalui Kartu Indonesia Pintar .

Namun, fakta telah membuktikan masih banyak siswa miskin yang tidak

mendapatkan bantuan yang seharusnya mereka terima dengan melihat kuota yang sudah

ditetapkan oleh pemerintah pusat dan hanya sebagian yang menerima bantuan bagi siswa

miskin guna untuk mengurangi angka drop out, buta huruf. sesuai dengan kenyataannya

bahwa Dinas pendidikan hanya menerima data saja yang diberikan oleh pemerintah dan

Dinas pendidikan yang ada di setiap kecamatan mengenai jumlah siswa yang didaftarkan dan

yang menerima dari kuota 18.565 siswa sekolah dasar yang masing-masing per sekolah

mangajukan maksimal 50 siswa sekolah dasar. Namun sudah ditentukan oleh pemerintah

pusat hanya 3.248 siswa sekolah dasar yang menerima dana bantuan siswa miskin itu pula

mereka masih dibebani dengan pungutan yang diberikan oleh sekolah.

Sesuai dengan Peraturan Daerah Nomor 17 Tahun 2011 tentang organisasi dan tata

kerja dinas daerah dikabupaten kendal bahwa tugas pokok dinas pendidikan adalah

(9)

daerah. Yang dimaksud dalam tugas pembantuan disini seharusnya Dinas pendidikan harus

melakukan pengawasan kembali atas bantuan siswa miskin yang sudah diberikan dan

dicairkan kepada semua siswa yang membutuhkan sesuai dengan kuota yang ditetapkan dari

sekolah atau tidak dengan tujuan terpenuhinya kebutuhan dasar untuk meningkatkan taraf

kehidupan yang layak dan dinas penidikan juga harus melakukan sosialisasi kembali

mengenai adanya bantuan untuk siswa miskin guna untuk pemenuhan haknya dalam

mendapatkan pendidikan minimal sesuai dengan yang telah ditetapkan pemerintah yaitu

9tahun .11

Seperti halnya di Kecamatan Patean dan Kecematan Limbangan contohnya, ada

sejumlah 1.059 anak siswa sekolah dasar yang diajukan oleh Kecamatan Patean dan ada

sejumlah 714 anak siswa sekolah dasar yang diajukan oleh Kecamatan Limbanganguna

menerima bantuan biaya sekolah dalam program yang telah diadakan pemerintah seperti

halnya BOS maupun Program Indonesia Pintar atau Bantuan Siswa Miskin guna untuk

menyejahterakan dan mengurangi angka kebutaan huruf didaerah Kecamatan Patean, dan ada

juga di Kecamatan Limbanganada sejumlah anak yang diajukan oleh dinas kecamatan namun

hanya beberapa sekolah saja yang menerima bantuan yang sudah diberikan kepada

pemerintah untuk mengurangi biaya sekolah yang begitu mahalnya.

A. RUMUSAN MASALAH

Menurut Soerjono Soekamto , masalah merupakan suatu proses yang mengalami

halangan dalam mencapai tujuannya. Biasanya halangan tersebut hendak diatasi dan inilah

yang antara lain menjadi tujuan suatu penelitian yang memuaskan12

11

Hasil wawancara dengan bapak joko pratikno dengan jabatan kepala bidang pendidikan sekolah dasar pada tanggal 25 September 2016

12

(10)

Berdasarkan pemaparan latar belakang penelitian yang diuraikan diatas, maka penulis

merumuskan permasalahn sebagai berikut.

1. Bagaimana Peran Dinas Pendidikan dalam melaksanakan program bantuan siswa

miskin dikabupaten kendal ?

2. Apakah yang menjadi hambatan Dinas Pendidikan dalam melaksanakan program

bantuan siswa miskin dikabupaten Kendal?

B. TUJUAN PENELITIAN

Perumusan tujuan penelitian merupakan pencerminan arah dan penjabaran strategi

terhadap fenomena yang muncul dalam penelitian, sekaligus agar penelitian yang sedang

dilaksanakan tidak menyimpang dari tujuan semula.

Mengacu pada latar belakang penelitian dan beberapa rumusan masalah yang telah

penulis kemukakan sebelumnya, tujuan dari penelitian ini adalah :

1. Untuk menjelaskan mengenai adanya peran dinas pendidikan dalam melaksanakan

program bantuan siswa miskin di Kabupaten Kendal.

2. Untuk menjelaskan hambatan-hambatan yang muncul dalam melaksanakan progam

bantuan siswa miskin oleh Dinas Pendidikan Kabupaten Kendal.

C. MANFAAT PENELITIAN

Selain tujuan penelitian tersebut, dalam penulisan hukum ini juga dapat

memperoleh manfaat. Penulis yang baik adalah jika dapat memberikan manfaat yang baik

dan maksimal, demikian juga dalam penulisan. Dari penulisan, ini diharapkan dapat

berguna bagi penulis maupun pihak-pihak lain. Adapun kegunaan yang diharapkan dapat

diperoleh dari penulisan hukum ini adalah :

(11)

Manfaat teoritis adalah manfaat ilmiah dalam pembangunan tentang kebijakan

hukum adiministrasi negara dalam upaya pelaksanaan bantuan siswa miskin,

sehingga dari hasil penelitian dan penulisan ini akan membantu menjadi sarana

pengembangan ilmu dan pengetahuan khususnya dalam ilmu hukum administrasi

negara yang berkaitan dengan hak anak untuk medapatkan pendidikan.

2. Manfaat Praktis

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan bagi pelaksana

otonomi daerah dalam program pemberian bantuan bagi siswa sekolah dasar yang

miskin, sehingga penelitian ini dapat bermanfaat bagi:

a. Bagi Masyarakat

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran bagi masyarakat

pada umumnya atau masyarakat luas akan arti pentingnya pendidikan , terutama

bagi masyarakat miskin .

b. Bagi Dinas Pendidikan Kabupaten Kendal

Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan dan saran

kepada Dinas Kabupaten Kendal dalam memberikan pelayanan kepada

masyarakat, serta diharapkan dan menjadi acuan Dinas Pendidikan dalam

menyelesaikan masalah yang sama yaitu pemberian bantuan kepada siswa

sekolah dasar yang dikategorikan masyarakat miskin.

D. METODE PENELITIAN

a. Jenis Penelitian

Jenis Penelitian yang dilakukan adalah deskriptif, pencarian fakta dengan

(12)

masyarakat serta tatacara yang berlaku dalam masyarakat serta situasi-situasi tertentu,

termasuk tentang hubungan, kegiatan-kegiatan, sikap-sikap, pandangan-pandangan,

serta proses-proses yang sedang berlangsung dan pengaruh-pengaruh dari suatu

fenomena.

b. Pendekatan Masalah

Sehubung dengan jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

yuridis sosiologis maka pendekatan masalah yang digunakan adalah sosiologis yang

berarti mengkaitkan antara hubungan lembaga negara dengan masyarakat .

c. Bahan Hukum

a. Bahan Hukum Primer

i. Undang-Undang Dasar 1945 Republik Indonesia.

ii. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

Nasional.

iii. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Peraturan

Pembentukan Perundang-undangan.

iv. Undang- Undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak.

v. Peraturan Pemerintah Nomor 48 Tahun 2008 Pendanaan Pendidikan.

vi. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 47 Tahun 2008

tentang Wajib Belajar.

vii. Peraturan Presiden Nomor 166 Tahun 2014 tentang Program

Penanggulangan Kemiskinan.

viii. Peraturan Daerah Nomor 17 Tahun 2011 tentang Organisasi dan Tata

(13)

ix. Peraturan daerah Nomor 10 tahun 2012 tentang Pengelolaan dan

Penyelenggaraan Pendidikan di Kabupten Kendal.

b. Bahan hukum Sekunder

Bahan Hukum sekunder yang diperoleh dari literature bukum hukum,

jurnal hukum, pendapat para sarjana yang terkait dengan hak anak atas

pendidikan guna tumbuh kembang anak.

c. Bahan Hukum Tersier

Bahan hukum yang memberikan petunjuk serta penjelasan rinci mengenai

bahan hukum primer dan tersier, berupa

ensiclopedia dan Blacks Law Dictionary

d. Data Primer

1. Hasil wawancara dengan Dinas Pendidikan Kabupaten Kendal dengan narasumber

bapak joko pratikno selaku ketua bidang pendidikan sekolah dasar pada tanggal 25

September 2016.

2. Hasil wawancara dengan Dinas Pendidikan Kecamatan Limbangan dan Dinas

Kecamatan Patean

e. Prosedur Pengumpulan Bahan

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi korelasi

yaitu Penelitian Korelasional bertujuan untuk mengungkapkan hubungan Korelatif antar

Variabel walaupun TIDAK diketahui apakah hubungan tersebut merupakan hubungan

Sebab – Akibat atau bukan.Yang dimaksud Hubungan Korelatif adalah Hubungan yang

(14)

variabel yang lain. Dalam hubungan korelatif dilihat keeratan hubungan antara kedua

veriabel, oleh karenanya dalam penelitian ini Harus Melibatkan paling sedikit Dua

Variabel. Dalam study hubungan menunjukkan menunjukkan hubungan sebab akibat,

tetapi menunjukkan hubungan kesejajaran. Study hubungan tidak hanya dapat dilakukan

dua variable, tetapi juga dapat terhadap lebih dari dua variable.

d. Prosedur Pengolahan dan Analisis Bahan

Keseluruhan Data yang telah diperoleh, baik dari kepustakaan maupun penelitian

lapangan kemudian diproses, diteliti kembali dan disusun kembali secara seksama.

Proses analisis adalah merupakan usaha untuk menemukan jawaban atas pertanyaan

perihal pembinaan dan hal-hal yang diperoleh dari suatu penelitian. Dalam proses

analisis rangkaian data yang telah disusun secara sistematis dan menurut

klasifikasinya, diuraikan, dianalisis secara deskriptif yaitu dengan cara merumuskan

dalam bentuk uraian kalimat, sehingga merupakan jawaban. Sedangkan dalam

pengambilan kesimpulan dan hasil analisis tersebut penulis berpedoman pada cara

berfikir induktif, yaitu cara berfikir dalam mengambil kesimpulan atas fakta-fakta

yang bersifat khusus lalu diambil kesimpulan secara umum.

E. SISTEMATIKA PENULISAN

Penulisan hukum ini disusun dengan sistematika yang terbagi didalam empat bab.

Masing– masing bab memuat penjelasan ruang lingkup dan permasalahan yang diteliti.

Urutan tata letak masing-masing bab serta pokok pembahasannya adalah sebagai

berikut :

1. Bab I (PENDAHULUAN), berisi tentang latar belakang permasalahan yang akan

(15)

problematika peran Dinas Pendidikan dalam memberikan batuan siswa miskin

untuk mendapatkan haknya atas pendidikan. Selain itu, dalam bab ini juga akan

dibahas mengenai tujuan dan manfaat disusunnya tulisan ini. Dalam metode

penelitian, akan diuraikan bagaimana pendekatan masalah dan isu hukum yang

diangkat, serta prosedur pengumpulan bahan hukum, dan bahan hukum apa saja

yang digunakan dalam penyusunan tulisan ini.

2. Bab II ( Kajian teori, Hasil Penelitian & Analisis) akan diuraikan secara lebih

mendalam mengenai Peran Dinas Pendidikan terhadap tumbuh kembang anak

dalam pemenuhan hak atas pendidikan . Terdiri dari hak yang harus di dapat anak

dalam pendidikan , adanya pemerataan, pentingnya peran dinas pendidikan

tehadap tumbuh kembang anak dalam hak atas pendidikan yang harus didapatkan

sehingga terpenuhinya hak-hak anak untuk mendapatkan pendidikan yang layak

dan bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan.

3. Bab III ( Kesimpulan dan Saran) akan menghubungkan antara isu hukum yang ada

dengan teori serta pembahasan yang telah dianalisis. Sehingga memunculkan

sebuah kesimpulan mengenaiperan dinas pendidikan terhadap tumbuh kembang

Referensi

Dokumen terkait

Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 101 Peraturan Daerah Kabupaten Ngawi Nomor 04 Tahun 2004 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Kabupaten,

5 Dari hasil ini diketahui bahwa persalinan ganda tidak memiliki resiko untuk terjadinya preeklampsia, akan tetapi data yang di dapat hanyalah pada tahun 2012 saja, dengan

Berdasarkan Perjanjian kerjasama Penitipan Paket antara Entitas dengan PT Eka Sari Lorena tanggal 6 Januari 2014, Entitas telah memperpanjang penitipan paket

“Memandang Lautan” adalah serial karya seni lukis yang menjadi cara penulis untuk melihat permasalahan mengenai batas diri yang penulis alami dari berbagai sudut pandang,

Renstra SKPD merupakan penjabaran teknis RPJM yang berfungsi sebagai dokumen perencanaan teknis operasional dalam menentukan arah kebijakan serta indikasi program dan kegiatan

Unit Asam Asetat dan Ethyl Asetat adalah merupakan pabrik pertama yang didirikan di Indonesia, sehingga produk-produk yang dihasilkan telah dapat memenuhi kebutuhan di dalam

a. perbuatan tertentu itu harus merupakan perbuatan yang dilarang; b. perbuatan tertentu itu harus dilakukan oleh orang... Pidana merupakan suatu hal yang mutlak diperlakukan

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dalam proses pembuatan PROTOTYPE RANCANG BANGUN SISTEM MONITORING DETAK JANTUNG MENGGUNAKAN JARI BERBASIS MIKROKONTROLER