• Tidak ada hasil yang ditemukan

S PKK 1203199 Chapter1

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "S PKK 1203199 Chapter1"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

Evaluasi pembelajaran adalah sebuah kegiatan mengevaluasi atau mengoreksi

hal-hal yang telah terjadi atau dilakukan selama kegiatan pembelajaran berlangsung.

Evaluasi dalam proses pembelajaran merupakan komponen penting untuk mengetahui

berhasil tidaknya proses pembelajaran sesuai dengan tujuan pembelajaran yang harus

dicapai. Evaluasi dalam kegiatan pembelajaran dilakukan untuk mengukur dan

menilai kemampuan peserta didik dalam mencapai indikator keberhasilan

pembelajaran, yang dalam pelaksanaannya harus teliti, hati-hati, dan bertanggung

jawab. Evaluasi pembelajaran adalah proses menilai dan mengukur secara sistematis

dan berkelanjutan, untuk menentukan kualitas (nilai dan arti) pembelajaran terhadap

berbagai komponen pembelajaran, berdasarkan kriteria tertentu dan tujuan yang telah

ditetapkan, serta untuk memperoleh informasi berupa umpan balik bagi

penyempurnaan pembelajaran. (Zainal Arifin 2013)

Evaluasi pembelajaran dilakukan oleh pendidik dalam rangka mengumpulkan

dan mengolah informasi untuk menilai pencapaian proses dan hasil belajar peserta

didik, dengan berpedoman pada instrument yang biasa disebut dengan alat evaluasi.

Alat evaluasi pembelajaran diperlukan sebagai alat ukur yang harus disusun dalam

bentuk rubrik penilaian, berisi daftar kriteria penilaian yang dapat menjadi acuan

baku atau standar dalam menilai hasil kegiatan pembelajaran. Alat evaluasi harus

berisi beberapa indikator sesuai dengan apa yang akan dievaluasi, sehingga dapat

menentukan jenis alat evaluasi apa yang akan digunakan. Alat evaluasi terdiri dari

dua jenis yaitu tes dan non tes. Tes merupakan suatu cara atau teknik yang digunakan

dalam rangka melaksanakan kegiatan pengukuran dan penilaian, yang didalamnya

terdapat berbagai pertanyaan, pernyataan atau serangkaian tugas yang harus

dikerjakan untuk mengukur hasil belajar peserta didik. Hasil belajar dapat berupa

pengetahuan teori dan pengetahuan keterampilan serta sikap. Pengetahuan teori dan

(2)

sedangkan perubahan sikap dan perkembangan psikologi peserta didik dapat diukur

dengan menggunakan teknik non tes. Alat evaluasi teknik tes disusun secara

sistematis dengan kriteria penilaian menggunakan acuan yang jelas serta terperinci,

sehingga dapat dipertanggung jawabkan kepada semua pihak. (Zainal Arifin, 2013)

Alat evaluasi tes digunakan untuk menilai dan mengukur tingkat kemampuan

peserta didik dalam kegiatan pembelajaran teori dan praktik. Alat evaluasi untuk

menilai keterampilan peserta didik pada pembelajaran yang sifatnya praktik dapat

disusun dalam bentuk rubrik penilaian produk (product assessment).

Penilaian produk (product assessment) adalah penilaian terhadap penguasaan

keterampilan peserta didik dalam membuat suatu produk. Penilaian produk dilakukan

pendidik pada akhir kegiatan pembelajaran untuk mengukur kemampuan peserta

didik dalam mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan berdasarkan standar

atau kriteria tertentu. (Muri Yusuf, 2015)

Penilaian produk merupakan penilaian hasil belajar peserta didik dalam

membuat suatu produk, berisi beberapa indikator kriteria penilaian berkaitan dengan

pembelajaran, salah satunya alat evaluasi untuk menilai produk bustier yang

merupakan tugas mata kuliah linseri pada Program Studi Pendidikan Tata Busana.

Mata kuliah linseri merupakan mata kuliah praktik yang wajib ditempuh oleh seluruh

mahasiswa Program Studi Pendidikan Tata Busana, Departemen PKK FPTK

Universitas Pendidikan Indonesia. Mata kuliah ini termasauk salah satu kelompok

mata kuliah Keahlian Program Studi yang bertujuan untuk memberikan kemampuan

kepada mahasiswa agar memiliki kompetensi dalam membuat linseri atau busana

dalam wanita salah satunya kompetensi dalam pembuatan produk bustier.

Kemampuan mahasiswa yang diharapkan setelah mengikuti pembelajaran bustier

adalah mampu menghasilkan produk bustier yang baik yaitu ukurannya pas di badan,

memiliki bentuk mungkum yang bagus dan memiliki hasil jahitan yang rapi, sehingga

dapat memberikan kenyamanan pada pemakainya. Kualitas hasil pembuatan produk

bustier yang dihasilkan mahasiswa akan berbeda-beda, karena setiap mahasiswa

(3)

Bustier adalah busana dalam wanita yang dilengkapi dengan cup atau

mungkum dan balein atau tulang, yang panjangnya sampai pertengahan antara

pinggang dan panggul, serta pas di badan sehingga ketika dipakai akan mengikuti

bentuk tubuh pemakainya. Bustier merupakan busana dalam wanita yang digunakan

sebagai pelengkap suatu busana, misalnya sebagai pelengkap kebaya pengantin atau

gaun malam. Pemakaian bustier dapat memberikan kesan ramping, tegak dan rapi

dalam berpenampilan, sehingga untuk menghasilkan produk bustier yang baik

diperlukan ketelitian dan ketepatan dalam proses pengambilan ukuran, pembuatan

pola, pemilihan bahan dan teknik jahit. Proses pembuatan produk bustieryang

dilakukan secara teliti dan berurutan untuk setiap tahapan dalam proses

pembuatannya menjadi suatu hal yang penting, karena dari satu tahap ke tahap

berikutnya akan menentukan hasil produk bustier yang optimal.

Untuk menilai kemampuan mahasiswa dari pembuatan produk bustier

diperlukan alat evaluasi yang penilaiannya dilakukan secara terperinci berdasarkan

beberapa indikator kriteria penilaian meliputi ketepatan model bustier, ketepatan

pemilihan bahan dan kualitas jahitan bustier yang disusun dalam bentuk format

penilaian produk. Berdasarkan studi pendahuluan, alat evaluasi untuk menilai produk

bustier pada saat ini kurang memberikan penilaian yang jelas, karena indikator

kriteria penilaian belum dibuat secara terperinci sebagai standar dalam melakukan

penilaian hasil belajar. Alat evaluasi untuk menilai produk bustier dikembangkan

dalam bentuk rubrik penilaian produk berisi daftar kriteria penilaian secara

keseluruhan dari hasil pembuatan produk bustier berdasarkan indikator kriteria yang

telah ditentukan. Alat evaluasi penilaian produk bustier dengan kriteria penilaian

yang disusun secara terperinci, sistematis dan jelas dapat dijadikan sebagai pegangan

para pendidik dalam menilai produk bustier yang dihasilkan peserta didik, sehingga

memberikan kesepakatan dalam menilai serta hasil penilaian menjadi lebih objektif,

akurat dan dapat dipertanggung jawabkan.

(4)

penilaian yang lebih terperinci, dan diharapkan dapat menjadi acuan atau standar

dalam menilai produk bustier.

B. Rumusan Masalah Penelitian

Identifikasi perlu dilakukan terlebih dahulu untuk mengetahui rumusan masalah

yang akan dikaji dalam penelitian. Berdasrkan uraian pada latar belakang penelitian,

maka identifikasi masalah dalam penelitian ini, yaitu sebagai berikut :

1. Alat evaluasi pembelajaran diperlukan sebagai alat ukur dalam proses

pembelajaran yang harus disusun dalam bentuk rubrik penilaian, berisi daftar

kriteria penilaian yang dapat menjadi acuan baku atau standar dalam menilai hasil

kegiatan pembelajaran.

2. Alat evaluasi hasil praktek pembuatan produk bustier perlu dibuatdengan

mengacu pada prinsip-prinsip penilaian produk (product assessment) yang

disusun secara terperinci, sistematis dan jelas dengan kriteria penilaian meliputi

kesesuaian model bustier, kesesuaian pemilihan bahan dan kualitas hasil jahitan.

3. Alat evaluasi berbentuk penilaian produk dapat dijadikan pegangan para pendidik

dalam melakukan penilaian produk bustier, sehingga menghasilkan kesepakatan

serta penilaian menjadi lebih objektif, akurat dan dapat dipertanggung jawabkan.

Perumusan masalah perlu ditentukan untuk memudahkan mengetahui masalah

yang akan dikaji dalam penelitian ini. Berdasarkan identifikasi masalah di atas,

perumusan masalah dalam penilitian ini adalah : Bagaimana membuat pengembangan

alat evaluasi produkbustier?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan umum penelitian ini yaitu membuat pengembangan alat evaluasi

produk bustier yang akan dijadikan standar atau acuan baku dalam membuat produk

bustier. Secara spesifik tujuan dari penelitian ini yaitu sebagai berikut :

1. Mengidentifikasi materi bustier

(5)

3. Melakukan verifikasi dan validasi pengembangan alat evaluasi produk bustier.

4. Menganalisis hasil verifikasi dan validasi pengembangan alat evaluasi produk

bustier.

D. Manfaat Penilitian

Hasil penelitian mengenai pengembangan alat evaluasi produk bustier ini

diharapkan dapat memberikan manfaat kepada berbagai pihak baik secara teoritis

maupun secara praktis. Manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini yaitu sebagai

berikut :

1. Manfaat secara teoritis, hasil penelitian ini dapat memperkaya dan menambah

pengetahuan baik bagi penulis maupun bagi pembaca dalam pengembangan

materi bustier dan alat evaluasi pembelajaran produk bustier.

2. Manfaat secara praktis, hasil pengembangan alat evaluasi berupa rubrik penilaian

ini, diharapkan dapat digunakan sebagai acuan bagi para pelaksana pendidikan

untuk menilai serta mengukur ketercapaian tujuan pembelajaran dan kompetensi

mahasiswa dalam membuat produk bustier.

E. Struktur Organisasi Skripsi

Struktur organisasi penulisan dalam penelitian ini merupakan upaya untuk

memudahkan urutan penelitian dari setiap bab, penelitian mengenai pengembangan

alat evaluasi produk bustier secara sistematis dapat diuraikan menjadi lima bab, yaitu:

Bab I Pendahuluan, berisi uraian latar blakang penelitian, perumusan masalah

penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan struktur organisasi skripsi. Bab II

Kajian Pustaka, berisi mengenai alat evaluasi pembelajaran dan materi bustier.

Bab III Metode Penelitian, berisi mengenai lokasi penelitian, metode penelitian,

subjek dan objek penelitian, instrumen pengumpul data dan rancangan penelitian.

Bab IV Temuan dan Pembahasan, berisi mengenai pembahasan temuan dan

pensekoran hasil validasi. Bab V Simpulan dan Rekomendasi, berisi mengenai

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan user interface adalah agar sistem komputer dapat digunakan oleh pengguna, istilah tersebut digunakan untuk menunjukkan batasan kemampuan yang dimiliki oleh piranti lunak atau

badan usaha patungan atau konsorsium... ketua Dewan Kawasan

[r]

Tiongkok juga akan memperkuat Kerjasama Selatan-Selatan, memacu proyek kerjasama kesehatan masyarakat antara Tiongkok dan Afrika, dan terus mengirimkan tim bantuan medis

Setelah memilih menu dalam create host selanjutnya konfigurasi host untuk segment 6 bidang Perencanaan Isi hostname seperti “SW-PERENCANAAN- 02” dan jenis segment kemudian

Pada orang dewasa stenosis bisa merupakan kelainan bawaan atau dapat sebagai akibat dari endokarditisrematik atau kalsifikasi kuspis dengan penyebab yang tidak

Yang perlu kita ingat bahwa penanaman disiplin itu harus dimulai dari dalam diri kita sendiri, sebelum kita menyuruh atau mengatur disiplinnya orang lain, misalnya

Kata kunci : sitotoksisitas, ekstrak heksan, daun sirih merah, sel Raji, LC 50 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI.. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN