• Tidak ada hasil yang ditemukan

Uji Infeksi Puccinia psidii Penyebab Penyakit Karat Daun Pada Klon Hibrid Eucalyptus grandis xEucalyptus urophylla di PT. Toba Pulp Lestari Tbk, Kabupaten Toba Samosir Sumatera Utara.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Uji Infeksi Puccinia psidii Penyebab Penyakit Karat Daun Pada Klon Hibrid Eucalyptus grandis xEucalyptus urophylla di PT. Toba Pulp Lestari Tbk, Kabupaten Toba Samosir Sumatera Utara."

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

TINJAUAN PUSTAKA

Taksonomi Eucalyptussp.

Tanaman Eukaliptus termasuk famili Myrtaceae, genus Eukaliptus dengan spesies Eucalyptus sp. Spesies-spesies yang sudah dikenal umum antara lain

Eucalyptus alba (ampupu), Eucalyptus deglupta, Eucalyptus grandis, Eucalyptus plathyhylla, Eucalyptus saligna, Eucalyptus umbellate, Eucalyptus camadulensis,

Eucalyptus pellita, Eucalyptus tereticornis, Eucalyptus torreliana (Khaeruddin, 1999).

Klasifikasi ilmiah (Scientific Classification) dari tanaman Eukaliptus adalah sebagai berkut, kingdom Plantae, divisi Angiospermae, subdivisi Eudicots, ordo Myrtales, famili Myrtaceae. Tanaman Eukaliptus terdiri dari kurang lebih 700 jenis dan yang dapat dimanfaatkan menjadi pulp sekitar 40% dari keseluruhan tanaman ini (Departemen Kehutanan, 1994).

Keterangan Botani

(2)

Ciri khas lainnya adalah sebagian atau seluruh kulitnya mengelupas dengan bentuk kulit bermacam-macam mulai dari kasar dan berserabut, halus bersisik, tebal bergaris-garis atau berlekuk-lekuk. Warna kulit mulai dari putih kelabu, abu-abu muda, hijau kelabu-abu sampai coklat, merah, sawo matang sampai coklat (Irwanto, 2007).

Syarat Tumbuh Eucalyptussp.

Jenis-jenis Eukaliptus teutama menghendaki iklim bermusim (daerah arid) dan daerah yang beriklim basah dari tipe hujan tropis. Eukaliptus dapat tumbuh pada tanah yang dangkal, berbatu-berbatu, lembab, berawa-rawa, secara periodik digenangi air, dengan variasi kesuburan tanah mulai dari tanah-tanah kurus gersang sampai pada tanah yang baik dan subur. Eukaliptus dapat tumbuh di daerah beriklim A sampai C dan dapat dikembangkan mulai dari dataran rendah sampai daerah pegunungan yang tingginya per tahun yang sesuai bagi pertumbuhannya antara 0-1 bulan dan suhu rata-rata per tahun 20°-32°c (Dirjen Kehutanan, 1980).

Terjadinya Penyakit Tanaman Hutan

(3)

sebagai inang untuk parasit sekunder dan memfasilitasi populasi lingkungan biologi, dan sebaliknya lingkungan biologi dapat menjadi parasit sekunder dan simbiosis, (4) Patogen berinteraksi terhadap lingkungan fisik dalam pengeluaran toksin, pengeluaran unsur hara, sebaliknya lingkungan fisik memberikan fasilitas kelembaban, suhu, unsur hara, tetapi juga racun, (5) Patogen berinteraksi dengan lingkungan biologi melalui parastisme (alternatif), sebaliknya lingkungan biologi dapat memparasit patogen, (6) Lingkungan fisik memberikan fasilitas suhu, kelembaban, unsur hara, dan juga racun kepada lingkungan biologi, sebaliknya lingkungan biologi menguras unsur hara dan mengeluarkan antibiotik ke dalam lingkungan fisik (Tainter dan Baker, 1996)

Identifikasi Penyakit Tanaman

Diagnosis merupakan proses untuk mengidentifikasi suatu penyakit tanaman melalui gejala dan tanda penyakit yang khas, termasuk faktor-faktor lain yang berhubungan dengan proses pembentukan penyakit tersebut. Diagnosis penyakit yang benar diperlukan untuk merekomendasikan cara pengendalian yang tepat dan harus dilakukan dalam suatu survei penyakit tanaman (Sinaga, 2003).

(4)

Tanda penyakit adalah struktur dari suatu patogen yang berasosiasi dengan tanaman yang terinfeksi. Beberapa tipe struktur patogen tidak harus selalu ada pada tanaman yang sakit karena pembentukannya berdasarkan kondisi lingkungan. Kebanyakan tanda penyakit dapat dilihat dan dibedakan dengan bantuan mikroskop. Misalnya penyebab penyakit berupa miselium, spora, tubuh buah fungi, sel, atau lendir bakteri, tubuh karena penggumpalan hifa fungi

(Sklerotial bodies), nematoda dengan berbagai fase telur, juveni dan imago serta berbagai bagian tumbuhan parasit (Sinaga, 2003).

PenyakitKarat Daun (Rust) pada Eucalyptus

(5)

Disebut “Karat” karena digunakan untuk menunjukkan kepada sekelompok cendawan yang gejalanya seperti berwarna karat yang penyakitnya disebabkan oleh cendawan. Karat merupakan salah satu penyakit tanaman yang paling merusak dengan beberapa parasit yang khusus menyerang tanaman inang tertentu. Beberapa bentuk khusus dari karat (disebut rust) menyerang varietas tertentu dalam spesies tanaman. Contoh, salah satu rust Puccinia graminis yang hanya menyerang gandum sementara rust lain dari P. graminis hanya menyerang barley. Dalam masing-masing rust, sebagaimana disebut sebagai rust phisiologi hanya menyerang varietas tertentu dalam spesies. Dengan kata lain, satu ras fisiologi dapat menyerang 1 varietas gandum yang khusus dan bukan varietas gandum lainnya.Karat dikenal menjadi sangat merusak pada tanaman biji-bijian seperti gandum, oat dan barley dengan menyebabkan kekurangan produksi yang mengakibatkan kelaparan dan merusak perekonomian seluruh negara. Karat juga menyerang sayuran, kapas, kedelai, bunga, kopi, apel dan pohon pinus. Dengan 4000 spesies jamur karat, potensial kerusakan disebabkan oleh jenis organisme penyebab penyakit yang tidak dapat diperkirakan (Zumoidah, 2013).

Deskripsi Penyakit Karat Daun

Secara umum taksonomi penyakit karat daun P. psidii (Winter, 1884), (Guava rust) adalah:

Kingdom : Fungi

(6)

Genus : Puccinia Species : Puccinia psidii

(Morin, 2011).

Guava atau Eucalyptus rust yang disebabkan oleh patogen P. psidii

Winter, pertama kali ditemukan pada tahun 1884 di Brazil terdapat pada tanaman Jambu biji (Psidium guajava), kemudian ditemukan kembali pada tanaman yang berbeda yaitu Eucalyptus yang bukan merupakann tanaman inangnya. Hal ini merupakan suatu penemuan yang baru, dimana penyakit ini mampu menyebar pada tanaman yang berbeda. Diketahui bahwa penyakit ini telah menyerang beberapa jenis tanaman pada family Myrtaceae. Pathogen ini menyerang dengan cepat pada tanaman yang masih muda,seperti pada tanaman Eucalyptus yang masih berumur kurang dari 2 tahun, infeksi penyakit ini telah menyebabkan kerugian besar pada hutan produksi di Brazil (Carlos, 2011)

(7)

ellipsid sampai lanset yang berukuran 30-48 x 17-22 µm. Teliospores dibagian puncak membulat, menyempit dibagian bawah dan sedikit mengkerut di septum. Di dalam dinding sel berwarna kuning pucat, halus dan berukuran tebal 1,5-2,5 µm pada bagian puncak. Teliospores bicelluler, dan kedua sel dapat berkecambah membentuk basidia. Basidia panjangnya 40-70 µm dan hanya memproduksi basidiospores 0,1 %, dimana dibawa pada sterigmata. Hal ini tidak diketahui apakah basidiospores merupakan nukleus uni ata bi nukleate. Aeciospores mempunyai morfologis identik dengan urediospores (Carlos, 2010).

P. psidii menginfeksi beberapa genus dan sejumlah spesies dari Myrtales, yang mencakup tanaman pohon yang penting secara ekonomis seperti Eucalyptus

spp, Pimento officinalis (allspice), Psidium guajava (guava) dan

Syzygium aromaticum. P. psidii endemik di Amerika. Meskipun Eucalyptus berasal dari Australia dan kawasan asia tenggara, inang ini rentan terhadap

P. psidii. karat dapat menyebabkan kehilangan hasil yang signifikan pada bibit dan pohon-pohon muda di dunia baru dan merupakan ancaman potensial terhadap beberapa juta hektar perkebunan Eucalyptus di seluruh dunia. Karena itu, banyak upaya untuk menjaga karat agar tidak menyebar ke daerah-daerah baru (Pegg, 2013).

Gejala Serangan Karat Daun

(8)

mengenal, dan membandingkan gejala lapangan yang ada pada setiap jenis tanaman yang sakit. b) Diagnostic yaitu mempelajari, mengenal, mengenal, dan menentukan penyebabnya sesuatu jenis penyakit. c) Pathogenesis yaitu menyelidiki dan mempelajari peristiwa-peristiwa serta proses yang terjadi di dalam sel dan jaringan tanaman yang sakit, serta kerusakan yang ditimbulkan oleh penyakit d) Etiology yaitu mempelajari dan menyelidiki proses fisiologis yang menyebabkan tidak normalnya pertumbuhan, perkembangan dan yang menyebabkan sakitnya tanaman oleh senyawa penyakit. e) Ecology yaitu mempelajari dan menyelidiki hubugan faktor lingkungan/ekosistem yang menyebabkan meluas menghambat perkembangan penyakit, dan timbulnya suatu epidemi penyakit (Djafaruddin, 2001).

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melakukan karakterisasi gejala penyakit daun serta mengukur intensitas dan luas serangan yang disebabkan oleh Phaeophleospora sp.. pada

Selatan yang menyebabkan penyakit pada bagian bawah batang Eucalyptus. grandis dan

Penelitian ini bertujuan untuk mengkarakterisasi gejala penyakit daun, mengukur tingkat intensitas serangan, luas serangan, serta reaksi tanaman (resistensi) terhadap

Gejala diawali timbulnya bercak kekuningan pada permukaan daun dan semakin melebar hingga timbulnya bercak kemerahan yang menandakan serangan penyakit sudah

seperti jenis Eucalyptus urophylla , Eucalyptus grandis Eucalyptus saligna , Eucalyptus deglupta dan Eucalyptus pelita merupakan jenis cepat tumbuh yang dikembangkan

Tetapi marga ini belumlah pasti ditemukan pada tanaman Eucalyptus sp., karena banyak variasi gejala yang ditunjukkan oleh infeksi Mycosphaerella dengan hasil yang berbeda

Pertanaman dan Hasil Tegakan Eucalyptus grandis di Hutan Tanaman Industri.. A Manual of Diseases of Eucalyptus in South-

[r]