• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengukuran Tingkat Kesiapan PTPN II Kwala Madu Dalam Implementasi Program K3 Dan Penanganan Hazard

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengukuran Tingkat Kesiapan PTPN II Kwala Madu Dalam Implementasi Program K3 Dan Penanganan Hazard"

Copied!
1
0
0

Teks penuh

(1)

II-24

ABSTRAK

PT. Perkebunan Nusantara II Kwala Madu merupakan sebuah perusahaan yang bergerak dibidang pengolahan Gula Kristal Putih (GKP) yang telah menerapkan program Keselamatan dan Kesehatan Kerja.Walaupun perusahaan ini telah menerapkan beberapa standar atau prosedur keselamatan kerja, dalam pelaksanaannya masih terdapat beberapa potensi bahaya yang dapat menimbulkan kecelakaan kerja.Apabila potensi bahaya dapat diidentifikasi dan dikendalikan, maka angka kemunculan kecelakaan dapat menurun. Identifikasi bahaya dengan menggunakan Hazards Identification Risk Assessment and Risk Control

(HIRARC) dilakukan untuk mengetahui tingkat loss rate akibat terjadinya kecelakaan kerja. Kemudian dilakukan Audit penerapan SMK3 pada perusahaan menggunakan checklist SMK3 berdasarkan PP. No. 50 Tahun 2012, terakhir pengendalian potensi bahaya dapat dilakukan dengan menggunakan daftar cocok (checklist) menurut persepsi karyawan bagian produksi. Selain itu juga dilakukan proses perangkingan hazards dengan pendekatan Risk Assessment untuk mengetahui bahaya apa saja yang ada dan tingkat resiko masing-masing bahaya. Hasil penelitian adalah nilai pencapaian tingkat implementasi program K3 di PTPN II Kwala Madu sebesar 57,80% (kategori merah), pencapaian tingkat kehilangan/kerugian (loss rate) pada kategori hijau, pencapaian tingkat penerapan program SMK3 berdasarkan PP. NO.50 Tahun 2012 sebesar 81,32% (mendapat sertifikat dan bendera perak). Hasil pengkategorian dan perangkingan hazard diperoleh rangking 1 dengan kategori serious atau bahaya serius yang mengancam diperoleh stasiun pemurnian, rangking 2 dengan kategori moderate atau bahaya sedang pada stasiun pengemasan dan penggudangan gula produksi, rangking 3 dengan kategori minor atau bahaya kecil diperoleh stasiun pemasakan, rangking 4 dengan kategori negligible atau tidak perlu diperhatikan yaitu oleh stasiun penggilingan, stasiun penguapan, dan stasiunputaran dan pemisahan, dan stasiun penyelesaian. Rekomendasi penanganan hazards adalah pemakaian APD secara rutin, perawatan dan pengawasan secara intensif, dan program pelatihan dan panduan tentang Keselamatan dan Kesehatan kerja.

Kata kunci :Checklist, HIRARC, SMK3, loss rate, hazards.

Referensi

Dokumen terkait

Melalui kegiatan PPL II diharapkan mahasiswa mampu berinterksi dan berperan serta dalam dunia pendidikan sehingga mahasiswa dapat memahami dan mengenal

Kesimpulannya, berdasarkan kajian ini didapati bahawa terdapat banyak istilah kosa kata baku daripada bahasa Melayu baku diserapmasuk ke dalam dialek ini namun mengalami

Mengacu kepada pilar Pembangunan Ekonomi dan Konsep Dasar Kawasan Pengembangan ( KP ), Pembangunan Tanaman Pangan dan Hortikultura, Peternakan dan Perkebunan di

Program kerja dan kegiatan Inspektorat Kabupaten Pesisir Selatan yang diatur dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006, untuk menjaga kesinambungan

Dalam hal ini penulis ingin memberikan alternatif pengolahan data dalam ruang lingkup organisasi Koperasi yang khususnya dalam masalah ini dalam unit Simpan - Pinjam dengan

Tujuan yang diinginkan dalam Rencana Kerja ( Renja ) Sekretariat Daerah Kabupaten Pesisir Selatan tahun 2016 didasarkan kepada pernyataan misi yang sudah dirumuskan dengan

Sedangkan untuk menjalankan program Adobe PageMaker 6.5 ini dapat dijalankan pada komputer desktop yang kompatibel dengan spesifikasi minimum P100 dan dukungan memori minimal 16

KESATU : Menetapkan bambu laut (Isis spp.) sebagai jenis ikan yang dilindungi secara terbatas dengan deskripsi sebagaimana tersebut dalam Lampiran yang