• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Komitmen Organisasi, Partisipasi Anggaran, Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Manajerial dan Motivasi Sebagai Variabel Intervening (Studi Pada Ptpn 1 Langsa)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Komitmen Organisasi, Partisipasi Anggaran, Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Manajerial dan Motivasi Sebagai Variabel Intervening (Studi Pada Ptpn 1 Langsa)"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perkembangan perusahaan sangat dinamis di abad perdagangan bebas seperti saat ini. Perdagangan dunia menuntut perusahaan-perusahaan yang sudah ada untuk mampu terus bertahan dan berkembang. Untuk dapat tetap bertahan dan berkembang perusahaan harus mampu memberikan nilai kepada konsumen agar perusahaan tetap mampu meraup keuntungan untuk terus going concern.

(2)

Tabel 1.1

Annual report PTPN 1 tahun 2014

Sumber : annual report PTPN1 2014

Dari annual report PTPN 1 tahun 2014 dapat dilihat bahwa Tingkat rentabilitas dan likuiditas mengalami penurunan setiap tahunnya, begitu pula tingkat solvabilitas perusahaan yang naik pada tahun 2013 namun mengalami penurunan pada tahun berikutnya dan tingkat persentase DER yang turun pada tahun 2013 walaupun pada akhirnya mengalami kenaikan pada tahun 2014. Data tersebut mengindikasikan bahwa terjadi penurunan kinerja keuangan oleh PTPN 1 Langsa.

(3)

Menurut Hansen dan Mowen (2004), Setiap entitas pencari laba ataupun nirlaba bisa mendapatkan manfaat dari perencanaan dan pengendalian yang diberikan oleh anggaran. Perencanaan dan pengendalian merupakan dua hal yang saling berhubungan. Perencanaan adalah pandangan ke depan untuk melihat tindakan apa yang seharusnya dilakukan agar dapat mewujudkan tujuan-tujuan tertentu. Pengendalian adalah melihat ke belakang, memutuskan apakah yang sebenarnya telah terjadi dan membandingkannya dengan hasil yang direncanakan sebelumnya.

Anggaran merupakan elemen penting dalam perencanaan. Munandar (2001) mengungkapkan pengertian anggaran adalah suatu rencana yang disusun secara sistematis yang meliputi seluruh kegiatan perusahaan, yang dinyatakan dalam unit (kesatuan) moneter dan berlaku untuk jangka waktu (periode) tertentu yang akan datang.

Swenny dan Rachlin (1987) mengatakan ada dua tipe anggaran yaitu anggaran yang disediakan (imposed budget) dan partisipasi anggaran (participative budget). Pada pendekatan partisipasi anggaran seluruh tingkatan manajemen dilibatkan dalam penyusunan anggaran yang biasa disebut dengan “bottom up approach”. Pendekatan partisipasi anggaran oleh para manajer

menengah dan bawah akan berdampak positif terhadap kinerjanya.

(4)

organisasi. Sebaliknya, perilaku disfungsional akan terjadi ketika muncul perilaku individu yang tidak selaras dengan organisasi. Salah satu contoh perilaku disfungsional adalah bahwa karyawan dapat secara sadar berusaha untuk tidak menunjukkan kinerja yang lebih baik dari yang dianggarkan agar mengurangi kemungkinan penentuan tingkatan kinerja yang dianggarkan lebih tinggi (Welsch, 2000).

Kepuasan kerja adalah hal yang penting dimiliki oleh setiap karyawan agar produktivitasnya tetap baik. Kepuasan kerja disini merupakan hal yang bersifat individual. Masing-masing individu organisasi pasti memiliki tingkat kepuasan yang berbeda-beda sesuai dengan sistem dan nilai yang dianutinya pada semua organisasi, kepuasan kerja selalu mendapatkan tempat yang sangat penting bagi perilaku organisasi Supriono dalam Adrianto (2008).

Sumber : annual report PTPN1 2014 Gambar 1.1

(5)

Indeks kepuasan karyawan diatas menggambarkan bahwa karyawan merasa cukup puas terhadap pekerjaannya pada PTPN 1 Langsa. Namun kinerja keuangan pada tahun tersebut tetap menurun. Iksan dan Ishak (2005) menemukan bahwa jika partispasi diterapkan dalam situasi yang tidak tepat, maka partisipasi justru dapat menurunkan motivasi dan usaha karyawan untuk mencapai tujuan organisasi. Sehingga motivasi dapat menjadi pengaruh tidak langsung terhadap kinerja karyawan. Hal ini menimbulkan pandangan bahwa ada kemungkinan terdapat pengaruh tidak langsung kepuasan kerja terhadap kinerja manajerial dari variabel yang bisa memediasi. Sehingga motivasi dipilih sebagai variabel intervening atau variabel mediasi.

Menurut Siswanto (2008) motivasi adalah (1) setiap perasaan atau kehendak dan keinginan yang sangat mempengaruhi kemauan individu sehingga individu tersebut didorong untuk untuk berperilaku dan bertindak, (2) pengaruh kekuatan yang menimbulkan perilaku individu, (3) setiap tindakan atau kejadian yang menyebabkan berubahnya perilaku seseorang, (4) proses yang menentukan gerakan atau perilaku individu kepada tujuan. Hal ini sejalan dengan pendapat Hasibuan (1993), motivasi sebagai pemberi daya penggerak yang menciptakan kegairahan kerja seseorang agar mereka mau bekerjasama bekerja efektif dan berintegrasi dengan segala upaya untuk mencapai tujuan.

(6)

komitmen, persepsi dan penerapan pilar dasar total quality management terhadap kinerja manajerial (survei pada BUMN manfufaktur di Indonesia). Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa variabel komitmen organisasi mempengaruhi kinerja manajerial. Sama halnya dengan penelitian yang dilakukan oleh Octavia (2009) dengan hasil penelitiannya yang berjudul pengaruh partisipasi anggaran, gaya kepimpinan, dan komitmen organisasi terhadap kinerja manajerial pada PT. POS (Persero) Medan menyatakan komitmen organisasi memberikan pengaruh positif terhadap kinerja manajerial. Berbeda dengan hasil penelitian Azizah (2012) yang menunjukkan bahwa komitmen organisasi sebagai variabel independen tidak mempengaruhi secara signifikan terhadap kinerja manajerial.

Hafiz (2007) juga melakukan riset tentang kinerja manajerial dengan menggunakan variabel partisipasi anggaran. Hasil risetnya menunjukkan partisipasi anggaran berpengaruh pada kinerja manajerial seperti halnya penelitian Nurcahyani (2010) yang menyatakan partisipasi anggaran berpengaruh positif terhadap kinerja manajerial. Sedangkan menurut Pramesthiningtyas (2011) dan Sinaga (2009) partisipasi anggaran tidak berpengaruh secara langsung terhadap kinerja manajerial. Tunti (2008) pada penelitiannya menyatakan bahwa kepuasan kerja secara parsial mempengaruhi kinerja manajerial sedangkan menurut hasil penelitian Zuhri (2015), kepuasan kerja secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja manajerial.

(7)

melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Komitmen Organisasi,

Partisipasi Anggaran, Kepuasan Kerja terhadap Kinerja Manajerial dan

Motivasi sebagai variabel Intervening (studi pada PTPN 1 Langsa)

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Apakah Komitmen Organisasi, Partisipasi Anggaran dan Kepuasan Kerja berpengaruh terhadap Kinerja Manajerial?

2. Apakah Motivasi berpengaruh terhadap Kinerja Manajerial?

3. Apakah Komitmen Organisasi, Partisipasi Anggaran dan Kepuasan Kerja berpengaruh terhadap Kinerja Manajerial melalui Motivasi sebagai variabel intervening?

1.3 Tujuan Penelitan

Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui pengaruh Komitmen Organisasi, Partisipasi Anggaran dan Kepuasan Kerja terhadap Kinerja Manajerial pada PTPN 1 Langsa. 2. Untuk mengetahui pengaruh Motivasi terhadap Kinerja Manajerial pada

PTPN 1 Langsa.

(8)

1.4 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Peneliti

Untuk menambah pengetahuan dan wawasan khususnya mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja manajerial perusahaan.

2. Akademisi

Sebagai tambahan referensi bagi mahasiswa yang ingin melakukan penelitian lebih lanjut mengenai masalah yang serupa dan sebagai tambahan informasi bagi pihak yang membutuhkan.

3. Perusahaan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi salah satu sumber informasi dalam upaya meningkatkan kinerja manajerial perusahaan.

Gambar

Gambar 1.1 Indeks Kepuasan Karyawan PTPN1 Tahun 2014

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Dengan menggunakan komputer sebagai alat bantu untuk mengelola sistem penjualan surat kabar diharapkan dapat mempermudah dalam pemprosesan data pada kegiatan penjualan surat kabar

Dalam penulisan ilmiah ini penulis akan mencoba menjelaskan proses pembuatan Aplikasi Penjualan Sparepart Mobil CV Gunawan Motor Dengan Menggunakan Microsoft Access 2000.

Bagian Tata Usaha mempunyai tugas melaksanakan urusan. perencanaan, keuangan, kepegawaian,

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Sekretariart Daerah Kabupaten Lingga Tahun 2016 berorientasi pada. kepentingan

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Sekretariart Daerah Kabupaten Lingga Tahun 2016 5 kepala daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah dalam penyelenggaraan.

Subbagian Tata Usaha sebagaimana dimaksud dalam Pasal 63. huruf c mempunyai tugas melakukan urusan

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Sekretariart Daerah Kabupaten Lingga Tahun 2016 sarana umum. 11 Terciptanya tertib administrasi pertanahan di Pemerintahan Kecamatan,Kelurahan