• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengembangan Model Pita Ukur dan Rumus Pendugaan Bobot Badan Berdasarkan Lingkar Dada pada Ternak Sapi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengembangan Model Pita Ukur dan Rumus Pendugaan Bobot Badan Berdasarkan Lingkar Dada pada Ternak Sapi"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

4

ABSTRAK

ERIKSON ADI SAPUTRA PARDOSI, 2016 : “PENGEMBANGAN MODEL PITA UKUR DAN RUMUS PENDUGAAN BOBOT BADAN BERDASARKAN LINGKAR DADA PADA TERNAK SAPI”. Dibimbing oleh HAMDAN dan ISKANDAR SEMBIRING

Penelitian ini bertujuan untuk menguji keandalan atau keakuratan berbagai jenis pita ukur dan mengembangkan model pita ukur dan rumus pendugaan bobot badan berdasarkan ukuran lingkar dada pada Sapi Peranakan Ongole, Sapi Brahman

cross, Sapi Limousin, Sapi Bali, dan Sapi Aceh. Penelitian dilaksanakan di

BPTU-HPT Indrapuri Aceh, Desa Tanah Raja Kecamatan Sei Rampah Kabupaten Serdang Bedagai, Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS), Peternakan Rakyat di Tanjung Morawa Kabupaten Serdang bedagai, dan Peternakan rakyat di Desa Besar Dua Terjun Kecamatan Pantai Cermin Kabupaten Serdang Bedagai. Waktu penelitian dilaksanakan bulan Mei sampai dengan September 2015. Pita ukur yang dipakai dalam penelitian ini adalah pita ukur Agrotech, Animeter dan Rondo, kemudian menggunakan rumus Schoorl dan Smith sebagai perbandingan, serta menggunakan analisa korelasi sederhana dalam pengujian data penelitian.

Hasil penelitian diperoleh bahwa pendugaan bobot badan untuk sapi peranakan ongole, sapi Brahman cross, sapi limousin, sapi bali dan sapi aceh dengan menggunakan pita ukur Agrotech, Animeter dan Rondo diperoleh penyimpangan sebesar 30,03% untuk ternak jantan dan 16,23% untuk ternak betina. Kesimpulan pendugaan bobot badan yang paling mendekati pada sapi peranakan ongole, sapi Brahman cross, sapi limousin, sapi bali dan sapi aceh adalah menggunakan rumus regresi, yaitu untuk ternak jantan Y = 405,70+4,33X dan untuk ternak betina Y = -448,64+4,72X.

Kata kunci : Pita ukur, Sapi Peranakan ongole,Sapi Brahman Cross, Sapi Limousin, Sapi Bali, Sapi Aceh, lingkar dada, bobot badan.

(2)

5

ABSTRACT

ERIKSON ADI SAPUTRA PARDOSI, 2016 : "MODEL DEVELOPMENT AND TAPE MEASURE BODY WEIGHT ESTIMATION FORMULA BASED ON CHEST SIZE’S CATTLE". Supervised by Hamdan and ISKANDAR SEMBIRING This study aimed to test the reliability or accuracy of various types of tape measure and develop a model of the measuring tape and weight estimation formula based on cow size chest circumference Peranakan Ongole, cross Brahman cattle, Limousin Cattle, Cattle Bali and Aceh cattle. Research conducted at BPTU-HPT Indrapuri Aceh, Desa Tanah Raja Sei Rampah Bedagai Serdang, Oil Palm Research Center (PPKS), Livestock People in Tanjung Morawa Serdang Bedagai, and Livestock of the people in the village of Big Two Falls Pantai Cermin District Serdang Bedagai , The research was conducted from May to September 2015. The tape measure used in this study is the measuring tape Agrotech, Animeter and Rondo, then use a formula Schoorl and Smith as a comparison, as well as using a simple correlation analysis in testing research data.

The result showed that the estimation of body weight for cattle crossbreed ongole, Brahman cross cattle, cows limousines, bali cattle and cattle Aceh using a measuring tape Agrotech, Animeter and Rondo obtained deviation of 30.03% for male cattle and 16.23% for livestock female. Conclusion estimation of body weight that comes closest to the ongole crossbreed cattle, Brahman cross cattle, cows limousines, bali cattle and cows Aceh is using a regression formula, namely for male animals Y = -405.70 + 4,33X and for female animals Y = - 448.64 + 4,72X.

Keywords: tape measure,Crossbreed Ongole Cattle, Brahman Cross Cattle, Limousin Cattle, Cattle Bali, Aceh cattle, chest circumference, body weight.

Referensi

Dokumen terkait

ISPRS Annals of the Photogrammetry, Remote Sensing and Spatial Information Sciences, Volume IV-2/W2, 2017 26th International CIPA Symposium 2017, 28 August–01 September 2017,

untuk itu kami mohon agar segera melaporkan ke Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) untuk menyampaikan pengunduran diri sebagai ketua, serta digantikan

Segmentation in Cultural Heritage is fundamental in order to: (i) overcome the remarkable complexity of reality-based models by selectively simplifying the most suitable level of

Menindaklanjuti surat Direktur Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM) nomor: 025/E3/2017 pada tanggal 6 Januari 2017 tentang Penerima Pendanaan Penelitian dan Pengabdian

[r]

[r]

Penulisan ini bertujuan untuk memberikan solusi kepada orang awam dalam belajar pemrograman dengan lebih mudah dan bagi para pengajar bahasa pemrograman agar lebih mudah

[r]