PEMBANGKIT LISTRIK
TENAGA ANGIN
OLEH :
KELOMPOK 2
Ibnu Chalid Bestari
Dormanto Sidauruk
Angin Sebagai Sumber Energi
Perbedaan temperatur di dua tempat yang
berbeda menghasilkan tekanan udara yang
berbeda, sehingga menghasilkan angin.
Angin adalah gerakan materi (udara) dan
telah diketahui sejak lama mampu
menggerakkan turbin. Turbin angin
dimanfaatkan mengubah energi kinetik
menjadi energi listrik.
Energi yang tersedia dari angin adalah
fungsi dari kecepatan angin. Ketika
kecepatan angin meningkat, maka energi
keluarannya juga meningkat hingga ke batas
maksimum energi yang mampu dihasilkan
turbin tersebut.
Wilayah dengan angin yang lebih kuat dan
konstan seperti lepas pantai dan dataran
Pengertian Pembangkit Listrik
Tenaga Angin
Pembangkit listrik tenaga angin
adalah suatu pembangkit listrik yang
menggunakan angin sebagai sumber
energi untuk menghasilkan energi
listrik.
Pembangkit ini dapat
mengkonversikan energi angin
menjadi energi listrik dengan
menggunakan turbin angin atau kincir
angin.
Sistem pembangkitan listrik
menggunakan angin sebagai sumber
energi merupakan sistem alternatif
yang sangat berkembang pesat,
Jenis-Jenis Turbin Angin
1. Turbin Angin Sumbu Horizontal (TASH)
TASH adalah jenis turbin angin
yang paling banyak digunakan.
Turbin ini terdiri dari sebuah menara
yang di puncaknya terdapat sebuah
baling-baling yang berfungsi sebagai
rotor dan menghadap atau
membelakangi arah angin.
Kebanyakan turbin angin jenis ini
mempunyai dua atau tiga bilah
baling-baling walaupun ada juga
turbin bilah baling-balingnya kurang
atau lebih daripada yang disebut
Gambar : Turbin Angin Sumbu Horizontal
Kelebihan dan Kekurangan TASH
Kelebihan TASH :
Dasar menara yang tinggi membolehkan akses ke angin yang lebih kuat di tempat-tempat yang memiliki geseran angin
Kelemahan TASH :
Menara yang tinggi serta bilah yang panjangnya bisa
mencapai 90 meter sulit diangkut dan dipasang.
Diperkirakan besar biaya transportasi bisa mencapai 20% dari seluruh biaya peralatan turbin angin.
Konstruksi menara yang besar dibutuhkan untuk
menyangga bilah-bilah yang berat, gearbox, dan generator.
Ukurannya yang tinggi merintangi jangkauan pandangan
dan mengganggu penampilan lansekap.
Berbagai varian downwind menderita kerusakan struktur
yang disebabkan oleh turbulensi.
TASH membutuhkan mekanisme kontrol yaw tambahan
Jenis-Jenis Turbin Angin
2. Turbin Angin Sumbu Vertikal (TASV)
Turbin sumbu vertikal dibagi menjadi dua
jenis yaitu:
Turbin Darrieus
Turbin Darrieus mula-mula diperkenalkan
di Perancis pada sekitar tahun 1920-an.
Turbin angin sumbu vertikal ini mempunyai
bilah-bilah tegak yang berputar kedalam
dan keluar dari arah angin.
Turbin Savonius
Turbin Savonius diciptakan pertama kali di
negara Finlandia dan berbentuk S apabila
dilihat dari atas. Turbin jenis ini secara
umumnya bergerak lebih perlahan
dibandingkan jenis turbin angin sumbu
Gambar : Turbin Angin Sumbu Vertikal (TASV)
Turbin Darrieus
Kelebihan dan Kekurangan TASV
Kelebihan TASV :
Tidak membutuhkan struktur menara yang besar.
Karena bilah-bilah rotornya vertikal, tidak dibutuhkan
mekanisme yaw.
Sebuah TASV bisa diletakkan lebih dekat ke tanah,
membuat pemeliharaan bagian-bagiannya yang bergerak jadi lebih mudah.
TASV memiliki sudut airfoil (bentuk bilah sebuah
baling-baling yang terlihat secara melintang) yang lebih tinggi, memberikan keaerodinamisan yang tinggi sembari
mengurangi drag pada tekanan yang rendah dan tinggi.
TASV memiliki kecepatan awal angin yang lebih rendah
daripada TASH. Biasanya TASV mulai menghasilkan listrik pada 10 km/jam (6 m.p.h.)
TASV yang ditempatkan di dekat tanah bisa mengambil
keuntungan dari berbagai lokasi yang menyalurkan angin serta meningkatkan laju angin (seperti gunung atau bukit yang puncaknya datar dan puncak bukit),
TASV tidak harus diubah posisinya jika arah angin
berubah.
Kekurangan TASV :
Kebanyakan TASV memproduksi energi hanya
50% dari efisiensi TASH karena drag tambahan
yang dimilikinya saat kincir berputar.
TASV tidak mengambil keuntungan dari angin
yang melaju lebih kencang di elevasi yang
lebih tinggi.
Kebanyakan TASV mempunyai torsi awal yang
Komponen pada Sistem Pembangkit
Listrik Tenaga Angin
Keterangan Gambar :
Anemometer
Mengukur kecepatan angin dan mengirimkan data kecepatan angin ke pengontrol.
Blades
Kebanyakan turbin baik dua atau tiga pisau/ bilah. Angin bertiup di atas menyebabkan pisau-pisau/ bilah-bilah
tersebut berputar.
Gear box
Gears menghubungkan poros kecepatan tinggi di poros kecepatan rendah dan meningkatkan kecepatan sekitar 30-60 rotasi per menit (rpm), sekitar 1000-1800 rpm, kecepatan rotasi yang diperlukan oleh sebagian besar generator untuk menghasilkan listrik.
Brake
Digunakan untuk menjaga putaran pada poros setelah gearbox agar bekerja pada titik aman saat terdapat angin yang besar. Alat ini perlu dipasang karena generator memiliki titik kerja aman dalam
pengoperasiannya. Generator ini akan menghasilkan
Controller
Pengontrol mesin mulai dengan kecepatan angin sekitar 8-16 mil per jam (mph) dan menutup mesin turbin
sekitar 55 mph. tidak beroperasi pada kecepatan angin sekitar 55 mph di atas, karena dapat rusak karena angin yang kencang.
Rotor
Pisau/ bilah dan terhubung bersama-sama disebut rotor
Generator
Biasanya standar induksi generator yang menghasilkan listrik dari 60 siklus listrik AC.
High-speed shaft
Drive generator, yang akan menutar poros generator.
Low-speed shaft
Mengubah poros rotor kecepatan rendah sekitar 30-60 rotasi per menit.
Nacelle
Nacelle berada di atas menara dan berisi gear box,
Tower
Menara yang terbuat dari baja tabung, beton atau kisi baja.
Wind direction
Bagian Turbin yang beroperasi melawan angin.
Wind vane
Tindakan arah angin dan berkomunikasi dengan yaw drive untuk menggerakkan turbin dengan koneksi yang benar dengan angin.
Yaw drive
Yaw drive yang digunakan untuk menjaga rotor
menghadap ke arah angin sebagai perubahan arah angin.
Yaw motor
Kekuatan dari drive yaw.
Penyimpan energi (Battery)
Karena keterbatasan ketersediaan akan energi angin (tidak sepanjang hari angin akan selalu tersedia) maka ketersediaan listrik pun tidak menentu. Oleh karena itu digunakan alat penyimpan energi yang berfungsi
Syarat Angin untuk
Kelebihan dan Kekurangan Pembangkit
Listrik Tenaga Angin
Kelebihan :
Energi Terbarukan : Tenaga Angin
merupakan sumber energi terbarukan
sehingga tidak akan terjadi krisis
kelangkaan seperti energi fosil.
Ramah Lingkungan tidak menghasilkan
limbah yang akan membahayakan
lingkungan dalam jangka panjang.
Sumber Energi Gratis dengan
mengesampingkan biaya produksi,
sumber energi alternatif tidak perlu
dibeli.
Kekurangan :
Biaya Instalasi Awal Tinggi
Biaya instalasi awal untuk pembangkit listrik
jenis ini relatif tinggi.
Kurang dapat Diandalkan
Sumber energi angin sangat tergantung
pada faktor-faktor alami.