• Tidak ada hasil yang ditemukan

MAKALAH EVALUASI PEMBELAJARAN BAHASA IND

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "MAKALAH EVALUASI PEMBELAJARAN BAHASA IND"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH

EVALUASI PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI KELAS TINGGI

Disusun sebagai syarat untuk memenuhi tugas

Mata Kuliah “Pembelajaran Bahasa Indonesia SD Kelas Tinggi” Dosen Pengampu: Nugraheti Sismulyasih Sb, S. Pd., M. Pd.

Disusun oleh :

Kelompok 7

1. Laila Fatimah An Nadhiroh (1401415168) 2. Arvi Okta Berliana (1401415174) 3. Danang Febtiansyah (1401415369)

4. Ainun Jariyah (1401415388)

Rombel 011

(2)

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2017

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Evaluasi merupakan salah satu komponen dalam kegiatan belajar mengajar. Sebagai suatu komponen, maka evaluasi tidak dapat dipisahkan dari komponen-kompenen yang lain. Guru sebagai pengelola program kegiatan belajar mengajar sangat berkepentingan dengan hal ini. Karena melalui kegiatan evaluasi, guru tidak hanya sekedar dapat mengetahui seberapa jauh hasil belajar yang dapat dicapai siswa, melainkan juga mengetahui berbagai kendala dan kesulitan yang dihadap siswa dalam proses belajarnya.

Kegiatan evaluasi sebagai bagian dari program pembelajaran perlu lebih dioptimalkan. Evaluasi tidak hanya bertumpu pada penilaian hasil belajar tetapi juga perlu penilaian terhadap input, output, maupun kualitas proses pembelajaran itu sendiri. Manfaat utama dari evaluasi adalah meningkatkan kualitas pembelajaran dan selanjutnya akan terjadi peningkatan kualitas pendidikan. Tanpa evaluasi, kita tidak bisa mengetahui seberapa jauh keberhasilan siswa, dan tanpa evaluasi pula kita tidak akan ada perubahan menjadi lebih baik, maka dari itu makalah ini membahas “Evaluasi Pembelajaran Bahasa Indonesia di Kelas Tinggi.”

B. Rumusan Masalah

1. Apakah pengertian, tujuan, dan fungsi evaluasi? 2. Apakah pengertian evaluasi proses dan evaluasi hasil? 3. Apa sajakah macam-macam evaluasi Bahasa Indonesia? 4. Bagaimana contoh rubrik penilaian tes ketrampilan menulis?

(3)

1. Untuk mengetahui pengertian, tujuan, dan fungsi evaluasi. 2. Untuk mengetahui pengertian evaluasi proses dan evaluasi hasil 3. Untuk mengetahui macam-macam evaluasi Bahasa Indonesia. 4. Untuk mengetahui contoh rubrik penilaian tes ketrampilan menulis.

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian, Tujuan, dan Fungsi Evaluasi

Evaluasi berasal dari Bahasa Inggris evaluation, yang artinya menilai, penilaian, atau penaksiran. Evaluasi berkaitan erat dengan pengukuran dan penilaian. Pengukuran adalah proses membandingkan sesuatu dengan kriteria baku tertentu. Sementara penilaian adalah suatu proses transformasi dari hasil pengukuran menjadi sebuah nilai. Sehingga secara umum evaluasi adalah suatu proses penilaian yang sistematis mencakup pemberian nilai, atribut, apresiasi, pengenalan masalah serta pemberian solusi atas masalah yang ditemukan serta bersifat analitik dan kooperatif.

Semua guru tentunya ingin berhasil dalam proses belajar yang tercermin pada keberhasilan yang diraih peserta didik baik dilihat dari aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik. Evaluasi atau penilaian dalam pengajaran dapat diartikan sebagai suatu proses untuk mengukur kadar pencapaian tujuan. Seorang guru harus mengetahui sejauhmana siswa telah mengerti bahan yang telah diajarkan atau sejauhmana tujuan/kompetensi dari kegiatan pembelajaran yang dikelola dapat dicapai.

Berdasarkan tujuannya, ada dua macam evaluasi dalam pengajaran, yaitu evaluasi sumatif dan evaluasi formatif. Evaluasi sumatif adalah upaya menilai manfaat program dan mengambil keputusan, sementara evaluasi formatif dinyatakan sebagai sebuah upaya untuk memperoleh perbaikan suatu program atau kegiatan. Ada beberapa tujuan penilaian dalam suatu pengajaran di sekolah, yaitu :

(4)

2. Untuk memberikan obyektifitas pengamatan terhadap hasil belajar siswa. 3. Untuk mengetahui kemampuan siswa dalam bidang/ kompetensi/

kemampuan tertentu.

4. Untuk menentukan kelayakan kelanjutan studi siswa.

5. Untuk memberikan umpan balik sebagai upaya meningkatkan kualitas pendidikan.

Selain itu, evaluasi memiliki tiga fungsi yaitu :

a) Fungsi diagnostik, yaitu evaluasi yang dilaksanakan untuk mengidentifikasi kesulitan belajar yang dialami peserta didik, menentukan faktor penyebabnya, serta menetapkan cara mengatasi kesulitan tersebut.

b) Fungsi penempatan, yaitu evaluasi yang dilaksanakan untuk keperluan penempatan agar setiap orang mampu mengikuti jenjang pendidikan sesuat minat, bakat, dan kemampuannya.

c) Fungsi seleksi, yaitu evaluasi yang dilaksanakan untuk menyeleksi calon peserta suatu lembaga pendidikan atau lainnya berdasarkan suatu kriteria tertentu.

B. Evaluasi Proses dan Evaluasi Hasil Belajar Siswa

Berdasarkan sasaran yang dituju, kegiatan evaluasi dalam pengajaran bahasa dapat dipilah menjadi dua macam, yaitu :

1. Penilaian proses belajar

Sasaran yang dinilai dalam penilaian proses adalah tingkat efektivitas kegiatan belajar mengajar dalam rangka pencapaian tujuan pengajaran. Untuk melihat apakah suatu kegiatan belajar mengajar efektif atau tidak, dapat dikembalikan pada tujuan pengajaran pengajaran yang ingin dicapai. Kegiatan pencapaian setiap jenis tujuan pengajaran ditentukan oleh sifat atau karakteristik tujuan pengajaran yang akan dicapainya. Misalnya, pencapaian tujuan pengajaran yang berkaitan dengan keterampilan menulis akan berbeda dengan pencapaian tujuan pengajaran yang berkaitan dengan keterampilan berbicara.

(5)

Sasaran yang dinilai dalam penilaian hasil belajar adalah tingkat penguasaan peserta didik terhadap apa yang telah dipelajarinya. Terdapat perbedaan mendasar antara penilaian proses dan penilaian hasil belajar. Pada penilaian proses belajar pusat perhatiannya adalah tingkat efektivitas proses kegiatan belajar, sedangkan penilaian hasil belajar pusat perhatiannya adalah tingkat penguasaan peserta didik terhadap materi yang dipelajarinya. Sementara itu, kesamaan pada kedua penilaian ini terletak pada upaya mengetahui keberhasilan suatu pengajaran.

C. Macam-macam Evaluasi Bahasa Indonesia

Penilaian pembelajaran bahasa Indonesia dilaksanakan melalui berbagai cara, yaitu tes tertulis (paper and pencil test), penilaian hasil kerja siswa melalui kumpulan hasil kerja (karya) siswa (portofolio), penilaian produk. Berikut ini dikemukakan penjelasan penilaian pada masing-masing cara penilaian.

1. Penilaian Tertulis

Penilaian tertulis diadakan untuk waktu yang terbatas dan dalam kondisi tertentu. Dari berbagai alat penilaian tertulis yakni alat penilaian jawaban benar-salah, isian singkat, dan menjodohkan merupakan alat yang hanya menilai kemampuan berpikir rendah, yaitu kemampuan mengingat (pengetahuan). Alat pilihan ganda dapat digunakan untuk menilai kemampuan mengingat dan memahami. Pilihan ganda mempunyai kelemahan, yaitu siswa tidak mengembangkan sendiri jawabannya tetapi cenderung hanya menerka jawaban yang benar.

2. Penilaian Kinerja (Performance)

(6)

harus disusun sedemikian rupa sehingga dapat benar-benar menjaring kinerja yang dilakukan siswa. Berikut ini disajikan contoh alat penilaian kinerja berpidato.

3. Penilaian Produk (hasil kerja)

Penilaian hasil kerja atau produk merupakan penilaian kepada siswa dalam mengontrol proses dan memanfaatkan/ menggunakan bahan untuk menghasilkan sesuatu kerja praktik yang dikerjakan siswa. Untuk pembelajaran bahasa, bentuk penilaian produk ini diantaranya membuat puisi, cerpen, dan sewaktu-waktu siswa harus membuat kelengkapan bermain peran, baju, topeng, atau properti lainnya. Atau siswa harus membuat alat peraga untuk pembelajaran membaca permulaan.

4. Penilaian Portofolio

Portofolio merupakan kumpulan hasil karya (hasil kerja) seorang siswa dalam satu periode tertentu. Kumpulan karya ini menggambarkan tarap kemampuan /kompetensi yang telah dicapai seorang siswa. Dengan demikian, portofolio dapat memperlihatkan perkembangan kemajuan belajar siswa. Karya yang dikumpulkan bisa berupa gambar, karangan, puisi, dan sebagainya. Kumpulan karya tersebut dapat dipakai sebagai dasar untuk menelaah usaha, perbaikan, proses, dan pencapaian kemampuan siswa. Melalui refleksi terhadap koleksi-koleksi karya siswa, guru dan siswa dapat bekerjasama untuk menentukan kekuatan-kekuatan dan kemajuan-kemajuan siswa. Karya puisi, cerpen, ilustrasi puisi, kliping puisi atau cerpen, atau tulisan tegak bersambung siswa kelas rendah dapat dijadikan portofolio.

Evaluasi aspek-aspek bahasa maupun apresiasi sastra dapat dikemas dalam evaluasi keterampilan berbahasa, yaitu:

1. Penilaian Kemampuan Mendengarkan/Menyimak

(7)

sarana pendengaran. Kemampuan menyimak diartikan sebagai kemampuan menangkap dan memahami bahasa lisan. Oleh karena itulah, bahan yang sesuai tentulah berupa wacana, berhubung sebuah wacana pastilah memuat informasi. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menentukan bahan (wacana) yang digunakan untuk bahan tes menyimak, yaitu sebagai berikut:

a) Tingkat kesulitan wacaana,

Tingkat kesulitan wacana terutama untuk tes dapat dilihat dari faktor kosa kata dan struktur kalimat yang dipergunakan.

b) Isi cakupan wacana, dan

Isi dan cakupan wacana biasanya mempengaruhi tingkat kesulitan wacana. Jika isi dan cakupan itu sesuai dengan minat dan kebutuhan siswa atau sesuai dengan bidang yang dipelajari, hal itu akan mempermudah wacana yang bersangkutan.

c) Jenis-jenis wacana.

Bentuk wacana yang sering dipergunakan dalam tes adalah pertanyaan atau pernyataan singkat, dialog, ceramah.

Berikut ini beberapa bentuk tes menyimak: a) Menuliskan kata baku yang disimakkan,

b) Menuliskan kata yang mirip bunyi dan berbeda maknanya dalam kalimat

c) Pemahaman pernyataan atau pertanyaan, dan d) Pemahaman wacana.

2. Penilaian Kemampuan Berbicara

(8)

a) Penggunaan bahasa lisan, yang berfungsi sebagai media pembicaraan, meliputi kosakata, struktur bahasa, lafal dan intonasi, ragam bahasa, dan kesantunan bahasa, keruntutan, dan sebagainya.

b) Penggunaan isi pembicaraan, yang tergantung pada apa yang menjadi topik pembicaraan.

c) Penguasaan teknik dan penampilan berbicara, yang disesuaikan dengan situasi dan jenis pembicaraan, seperti bercakap-cakap, berpidato, berceritera dan sebagainya.

Beberapa contoh bentuk tes berbicara menurut Nurgiantoro (1988) dapat dilakukan melalui bentuk sebagai berikut:

a) Pembicaraan Berdasarkan Gambar b) Wawancara

c) Bercerita, d) Berpidato, e) Berdiskusi. f) Penilaian 3. Kemampuan Membaca

Jenis membaca yang sering digunakan dalam pengajaran Bahasa Indonesia yaitu tes kecepatan efektif membaca. Kecepatan efektif membaca (KEM) menurut Ahmad Slamet H. (1997) adalah kecepatan yang dicapai pembaca berdasarkan rumus banyaknya jumlah kata dibagi panjangnya waktu yang diperlukan dan perosentase skor yang diperoleh. Tes membaca harus menyangkut kelancaran dan pemahaman sistem lambang bunyi dan pemahaman apa yang dibaca. Artinya, menilai membaca harus menyangkut proses membaca dan pemahaman. Penilaian yang berfokus pada proses (pada waktu siswa membaca) menyangkut hal-hal sebagai berikut.

(9)

b. Kesulitan mengnalisis kata, misalnya sulit mengucapkan kata, salah mengucapkan huruf, sulit membedakan vokal, sulit mengingat kata, dll

c. Kesulitan pemahaman, dapat berupa tidak dapat mengingat detail isi, tidak dapat mengurutkan isi bacaan, tidak dapat meramalkan akhir bacaan, sulit menceritakan kembali, sulit menyimpulkan yang dibacanya, sulit mengidentifikasi ide pokok, dll.

4. Penilaian Kemampuan Menulis

Untuk menilai kemampuan menulis yang paling langsung tentu dengan menyuruh siswa menulis, dalam arti kata bahwa kepada mereka diberikan tugas menulis sebuah karangan. Unsur-unsur yang menjadi bahan penilaian pengajaran menulis adalah sebagaimana yang ditulis oleh Suhendar, dkk (1997:17) sebagai berikut:

a. Isu karangan, merupakan gagasan atau ide pengarang yang dituangkan dalam keseluruhan karangan. Yang menjadi penilaian adalah sejauh mana topik atau tema merupakan bahan permasalahan yang menarik. b. Bentuk karangan, berupa surat, laporan, iklan, pengumuman,

petunjuk, dan lain-lain.

c. Gramatika, perangkat kebahasaan yang harus sesuai dengan kaidah yang berlaku, serta memenuhi syarat sebagai bahasa tulis.

d. Ejaan, merupakan perngkat sistem yang mengatur mekanisme pemindahan bahasa lisan ke dalam bahasa tulis. Ketepatan ejaan meliputi cara penulisan huruf, cara penulisan kata, cara penulisan unsur serapan, pemakaian tanda baca. Selain unsur yang sudah dijelaskan biasanya di sekolah dasar ditambah satu unsur yang umum, yaitu kerapian tulisan. Hal ini penting karena siswa sering menulis dengan keadaan kurang bersih, sering dihapus atau keretas tidak bersih.

D. Contoh Rubrik Tes Keterampilan Menulis

(10)

melihat, mendengar, merasakan atau mengalami objek atau kejadian (peristiwa) yang dideskripsikan oleh penulisnya. Untuk membuat sebuah rubrik penilaian tentang paragraf deskriptif yang ditulis siswa, guru tentunya harus mengingat kembali apa saja karakteristik paragraf deskriptif itu, serta bagaimana bentuk ideal sebuah paragraf deskriptif dalam sebuah karangan. Berangkat dari karakteristik-karakteristik paragraf deskriptif itulah guru dapat membuat rubrik penilaiannya. Karakteristik atau ciri-ciri sebuah paragraf deskriptif dalam sebuah karangan adalah: a. Dimulai dengan kalimat utama tentang objek yang ingin dijelaskan

detailnya.

b. Kalimat-kalimat penyusun paragrafnya merupakan kalimat yang lengkap.

c. Paragraf berisi kalimat-kalimat yang konsisten mendeskripsikan objek. d. Kalimat-kalimat yang mendeskripsikan objek tersusun dalam urutan

yang logis.

e. Menutup paragraf dengan kalimat yang mengesankan pembaca bahwa objek tersebut unik, spesial, atau istimewa sehingga menarik pembaca. f. Ejaan dan tanda baca dituliskan dengan benar

Bedasarkan ciri-ciri di atas maka kita dengan mudah dapat menyusun sebuah rubrik penilaian karangan paragraf deskriptif dengan baik. Ini contohnya:

No

. Aspek Paragraf Deskriptif Terpenuhi

Tida k

1. Dimulai dengan kalimat utama tentang objek yang ingin

dijelaskan detailnya 1 0

2. Kalimat-kalimat penyusun paragrafnya merupakan kalimat yang

lengkap. 1 0

3. Paragraf berisi kalimat-kalimat yang konsisten mendeskripsikan

objek. 1 0

4. Kalimat-kalimat yang mendeskripsikan objek tersusun dalam

urutan yang logis 1 0

(11)

bahwa objek,tersebut unik, spesial, atau istimewa sehingga menarik pembaca.

6. Ejaan dan tanda baca dituliskan dengan benar. 1 0

Total Skor

2. Salah satu ragam tes menulis adalah tes membuat/menulis surat. Surat adalah alat komunikasi yang dibuat secara tertulis untuk menyampaikan berita/informasi dari seseorang/lembaga/instansi kepada seseorang/lembaga/instansi dengan mengikuti aturan dan bentuk tertentu. Pada umunya, surat dibagi menjadi 2 jenis, yaitu surat dinas/resmi dan surat pribadi. Surat dinas/resmi adalah alat komunikasi tertulis untuk menyampaikan berita/informasi yang berisi hal-hal yang berhubungan dengan kedinasan/kegiatan dinas sebuah instansi pemerintah. Pada umumnya, surat ini menggunakan bahasa yang baku/resmi dan mencantumkan kop/kepala surat. Sedangkan surat pribadi adalah alat komunikasi tertulis untuk menyampaikan berita/informasi yang dibuat/dikirim oleh seseorang sebagai pribadi, baik kepada perorangan yang tidak bersifat kedinasan, maupun kepada organisasi/lembaga. Pada umumnya, surat pribadi bersifat personal/tidak resmi, bebas, menggunakan bahasa sehari-hari, dan berisi masalah-masalah pribadi.

Unsur-unsur/sistematika surat pribadi pada umumnya terdiri atas bagian pendahuluan, isi, dan penutup. Adapun sistematika tersebut sebagai berikut.

a. Tempat dan tanggal pembuatan surat, Contoh: Jakarta, 12 April 2011 b. Tujuan/alamat surat,

Contoh: Jumpa Sahabatku Amanda di Kota Kembang c. Salam pembuka,

Assalamu’alaikum Wr.Wb., Salam manis,

Salam kangen

d. Pembuka surat/paragraf pembuka,

(12)

e. Isi surat/paragraf isi,

Contoh: Ternyata sudah tiga bulan aku pindah ke Jakarta. ... f. Penutup surat/paragraf penutup,

Contoh: Nay, suratku sampai di sini dulu, ya. ... g. Salam penutup,

Contoh: Wassalamu’alaikum Wr.Wb., salam manis selalu, salam h. Nama pengirim dan tanda tangan

Contoh:Sahabatmu, Aisyah

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menulis surat pribadi, yaitu.

a. Dalam menulis tanggal surat, harus mencantumkan nama kota tempat menulis surat, tanggal, bulan, dan tahun menulis surat. Penulisan tempat dan tanggal surat ini diletakkan di sudut kanan atas.

b. Dalam menulis alamat surat, harus mencantumkan nama orang yang kamu tuju. Dapat juga diikuti nama kota tempat tinggalnya atau sebutan untuk kota tempat tinggalnya.

c. Dalam menulis pembuka surat/paragraf pembuka, dapat menggunakan kata sapaan khusus, seperti halo, hai, temanku yang imut, kakakku yang ganteng.

d. Dalam menulis isi surat, dapat menggunakan bahasa yang sesuai dengan keinginanmu, tetapi tetap memperhatikan etika dan santun berbahasa kepada orang yang dikirimi surat.

Contoh penulisan surat pribadi Mataram, 15-5-11

Aliando

Jalan Sukapura No. 12 Surabaya

Udin sahabatku,

(13)

sehat selalu, ya! soalnya aku di sini sehat-sehat dan baek-baek aja.

Eh, bulan depan aku mau ke rumah kakekku yang ada di surabaya jadi, aku bisa sekalian mampir ke rumah kamu. Boleh kan, kalau aku main ke rumah kamu? Harus boleh lho. oya, kamu masih memelihara kucing, tidak? Berapa sekarang jumlahnya? pasti udah tambah banyak. Mereka pasti lucu-lucu dan dan menggemaskan, ya.

al, cukup sampai di sini dulu ya, surat dari aku. Jangan lupa dibalas, ya. Al, aku tunggu, lho.

Dari temanmu,

Selena Gomez Contoh rubrik untuk menilai penulisan surat pribadi diatas

Kriteria Skor Skor yang

diperoleh

1 2 3 4

Bahasa yang digunakan √ 3

Ejaan dan tanda baca √ 1

(14)

4. Penulisan surat sesuai EYD. - Skor 4 jika 4

(15)

A. Simpulan

 Evaluasi adalah suatu proses penilaian yang sistematis mencakup pemberian

nilai, atribut, apresiasi, pengenalan masalah serta pemberian solusi atas masalah yang ditemukan serta bersifat analitik dan kooperatif. Salah satu tujuan adanya evaluasi yaitu untuk mengetahui sejauhmana siswa telah mengerti bahan yang telah diajarkan. Sedangkan fungsi evaluasi meliputi fungsi diagnostik, fungsi penempatan, dan fungsi seleksi.

 Berdasarkan sasaran yang dituju, kegiatan evaluasi dalam pengajaran bahasa

dapat dipilah menjadi dua macam, yaitu penilaian proses belajar dan penilaian hasil belajar. Pada penilaian proses belajar, pusat perhatiannya adalah tingkat efektivitas proses kegiatan belajar. Sedangkan penilaian hasil belajar pusat perhatiannya adalah tingkat penguasaan peserta didik terhadap materi yang dipelajarinya.

 Macam-macam evaluasi Bahasa Indonesia diantaranya :

1. Penilaian tertulis,

2. Penilaian kinerja,

3. Penilaian produk, dan

4. Penilaian portofolio

B. Saran

(16)

DAFTAR PUSTAKA

Rofi’udin, Ahmad dan Darmiyati Zuhdi. 2002. Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Kelas Tinggi. Malang: Universitas Negeri Malang

Khoirunnisa, Ella. 2014. Evaluasi Bahasa Indonesia di Kelas Tinggi. http://ellakhoirunnisa.blogspot.co.id/2014/12/evaluasi-bahasa-indonesia-di-kelas.html (diunduh pada 31 Oktober 2017)

Hasanah, Nove. 2016. Contoh Rubrik Penilaian Paragraf.

Referensi

Dokumen terkait

Deskripsi Singkat Mata Kuliah : Mata kuliah ini memberikan bekal kepada mahasiswa untuk: memahami hakikat evaluasi, assesment atau penilaian, pengukuran, dan alat ukur

Sulistyorini, Evaluasi Pendidikan dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan, Teras,Yogyakrata, 2009, hlm.. Evaluasi merupakan penilaian yang dilakukan tidak secara langsung. Artinya

Istrumen evaluasi yang dapat digunakan untuk mengumpulkan informasi pada dimensi psikomotor misalnya soal, format pengamatan, format penilaian, dan portofolio.. Format

Proses evaluasi yang dilakukan pada akhir jangka waktu tertentu, berbeda dengan penilaian formatif, penilaian sumatif ini harus menunggu selesainya suatu

Arikunto (2007:24) mengemukakan bahwa ada satu prinsip umum dan penting dalam evaluasi, yaitu adanya triangulasi atau hubungan erat tiga komponen, yaitu

Definisi lain yang berkaitan dengan evaluasi adalah evaluation is process of making an assessment of a student’s growth (Evaluasi merupakan proses penilaian

Tujuan dan alat penilaian adalah dua hal yang erat berkaitan dalam kegitan guru di kelas. Tujuan lebih mengarah pada bentuk tingkah laku keluaran belajar. Untuk

Pengertian Evaluasi Menurut pengertian bahasa, Echols dan Shadly dalam Thoha, 2003:1 mengemukakan bahwa “kata evaluasi berasal dari bahasa inggris evaluation yang berarti penilaian