• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kel. 6 Makalah Cbt

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Kel. 6 Makalah Cbt"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I BAB I

PENDAHULUAN PENDAHULUAN 1.1

1.1 LATAR BELAKANGLATAR BELAKANG

Teknologi informasi semakin berkembang pesat serta semakin merambah Teknologi informasi semakin berkembang pesat serta semakin merambah hampir disetiap sendi-sendi kehidupan masyarakat. Berbagai bidang mulai terlibat hampir disetiap sendi-sendi kehidupan masyarakat. Berbagai bidang mulai terlibat dalam inkubator teknologi seperti bisnis, industri, pertanian, kesehatan, dan tanpa dalam inkubator teknologi seperti bisnis, industri, pertanian, kesehatan, dan tanpa terkecuali pendidikan. Dalam bidang pendidikan, teknologi informasi telah terkecuali pendidikan. Dalam bidang pendidikan, teknologi informasi telah dimanfaatkan untuk menunjang layanan administrasi, proses pembelajaran, dimanfaatkan untuk menunjang layanan administrasi, proses pembelajaran,  pendaftaran

 pendaftaran ulang, ulang, perpustakaan, perpustakaan, akses akses nilai, nilai, pencarian pencarian referensi referensi secara secara cepat cepat dandan mudah, proses penelitian, pembayaran SPP, bahkan untuk seleksi penerimaan mudah, proses penelitian, pembayaran SPP, bahkan untuk seleksi penerimaan mahasiswa baru.

mahasiswa baru.

Penerapan teknologi informasi dalam proses pembelajaran telah mengubah Penerapan teknologi informasi dalam proses pembelajaran telah mengubah model dan pola pembelajaran pada dunia pendidikan saat ini. Ada banyak sistem model dan pola pembelajaran pada dunia pendidikan saat ini. Ada banyak sistem  pembelajaran

 pembelajaran yang yang menggunakan menggunakan alat alat bantu bantu komputer, komputer, salah salah satunya satunya yaitu yaitu aplikasiaplikasi  pembelajaran

 pembelajaran yang yang mengacu mengacu pada pada teknologi teknologi berbasis berbasis Multimedia Multimedia dan dan berbasis berbasis WebWeb (Internet). Computer-Based Instruction (CBI) merupakan bentuk aplikasi komputer (Internet). Computer-Based Instruction (CBI) merupakan bentuk aplikasi komputer yang diterapkan dalam proses pembelajaran. Pada awalnya, penerapan yang diterapkan dalam proses pembelajaran. Pada awalnya, penerapan

Computer-Based Education popular menggunakan program

Computer-Based Education popular menggunakan program

Assisted Instruction (CAI), Assisted Learning (CAL), Assisted Instruction (CAI), Assisted Learning (CAL), Computer-Managed

Managed Instruction Instruction (CMI), (CMI), dan dan Computer-Assisted Computer-Assisted Guidance. Guidance. DalamDalam  perkembangnnya

 perkembangnnya terminologi terminologi aplikasi aplikasi komputer komputer dalam dalam pembelajaran pembelajaran terusterus  berkembang,

 berkembang, seirama seirama dengan dengan perkembangan perkembangan teknologi teknologi informasiinformasi dalam meningkatkan mutu pembelajaran. Salah satunya adalah E-learning yang dalam meningkatkan mutu pembelajaran. Salah satunya adalah E-learning yang disebut

disebut juga juga dengan dengan pembelajaran pembelajaran berbantuan berbantuan komputer. komputer. Secara Secara umum, umum, e- e-learning

learning terdapat terdapat duadua

katagori yaitu (1) belajar melalui komputer mandiri (standalone) dan (2) katagori yaitu (1) belajar melalui komputer mandiri (standalone) dan (2)  belajar

 belajar melalui melalui komputer komputer dalam dalam jaringan jaringan (Purbo, (Purbo, 2001).2001).

Dewasa ini tidak hanya proses pembelajaran yang dapat dilakukan Dewasa ini tidak hanya proses pembelajaran yang dapat dilakukan menggunakan teknologi informasi. Melainkan, dengan pemanfaatan teknologi menggunakan teknologi informasi. Melainkan, dengan pemanfaatan teknologi informasi juga, memungkinkan dilakukannya Computer Based Test (CBT) atau informasi juga, memungkinkan dilakukannya Computer Based Test (CBT) atau evaluasi/tes berbasis komputer. Peserta didik dapat melakukan tes dari tempat yang evaluasi/tes berbasis komputer. Peserta didik dapat melakukan tes dari tempat yang

(2)

organisasi. Computer Based Test dapat dijadikan sebagai sarana dalam evalusi  pembelajaran.Dalam makalah ini akan membahas tentang penggunaan Computer

Based Test (CBT) dalam evaluasin pembelajaran.

1.2 RUMUSAN MASALAH

1.2.1 Mengetahui defenisi dan jenis-jenis evaluasi pembelajaran ?

1.2.2 Mengetahui defenisi Tes Berbasis Komputer (Computer based Test/CBT) dalam evaluasi pembelajaran ?

1.2.3 Memahami tata cara penggunaan Computer-Based-Test (CBT) dalam evaluasi pembelajaran?

1.2.4 Bagaimana Penerapan Computer-Based Test dalam evaluasi pembelajaran ? 1.2.5 Mengetahui kelebihan dan kekurangan Computer-Based Test dalam evaluasi

 pembelajaran ?

1.3 TUJUAN

1.3.1 Dapat Mengetahui defenisi dan jenis-jenis evaluasi pembelajaran

1.3.2 Dapat Mengetahui defenisi Tes Berbasis Komputer (Computer based Test/CBT) dalam evaluasi pembelajaran

1.3.3 Dapat Memahami tata cara penggunaan Computer-Based-Test (CBT) dalam evaluasi pembelajaran

1.3.4 Dapat memahami Penerapan Computer-Based Test dalam evaluasi  pembelajaran

1.3.5 Dapat Mengetahui kelebihan dan kekurangan Computer-Based Test dalam evaluasi pembelajaran

(3)

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Defenisi dan jenis-jenis evaluasi pembelajaran 1. Defenisi evaluasi pembelajaran

Evaluasi dapat diartikan sebagai suatu kegiatan yang terencana untuk mengetahui keadaan suatu objek dengan menggunakan instrumen dan hasilnya dibandingkan dengan suatu tolak ukur untuk memperoleh suatu kesimpulan.

Fungsi utama evaluasi adalah menelaah suatu objek atau keadaan untuk mendapatkan informasi yang tepat sebagai dasar untuk pengambilan keputusan Sesuai pendapat Grondlund dan Linn (1990) mengatakan bahwa evaluasi

 pembelajaran adalah suatu proses mengumpulkan, menganalisis dan

menginterpretasi informasi secara sistematik untuk menetapkan sejauh mana ketercapaian tujuan pembelajaran.Untuk memeperoleh informasi yang tepat dalam kegiatan evaluasi dilakukan melalui kegiatan pengukuran.

Pengukuran merupakan suatu proses pemberian skor atau angka-angka terhadap suatu keadaan atau gejala berdasarkan atura-aturan tertentu. Dengan demikian terdapat kaitan yang erat antara pengukuran (measurment) dan evaluasi (evaluation) kegiatan pengukuran merupakan dasar dalam kegiatan evaluasi.Evaluasi adalah proses mendeskripsikan, mengumpulkan dan menyajikan suatu informasi yang bermanfaat untuk pertimbangan dalam pengambilan keputusan.

Evaluasi pembelajaran merupakan evaluasi dalam bidang pembelajaran. Tujuan evaluasi pembelajaran adalah untuk menghimpun informasi yang dijadikan dasar untuk mengetahui taraf kemajuan, perkembangan, dan pencapaian belajar siswa, serta keefektifan pengajaran guru. Evaluasi pembelajaran mencakup kegiatan  pengukuran dan penilaian. Bila ditinjau dari tujuannya, evaluasi pembelajaran dibedakan atas evaluasi diagnostik, selektif, penempatan, formatif dan sumatif. Bila ditinjau dari sasarannya, evaluasi pembelajaran dapat dibedakan atas evaluasi konteks, input, proses, hasil dan outcome. Proses evaluasi dilakukan melalui tiga tahap yaitu tahap perencanaan, pelaksanaan, pengolahan hasil dan pelaporan.

(4)

2. Jenis-jenis Evaluasi Pembelajaran

A. Jenis evaluasi berdasarkan tujuan dibedakan atas lima jenis evaluasi 1. Evaluasi diagnostik

Evaluasi diagnostik adalah evaluasi yang di tujukan untuk menelaah kelemahan-kelemahan siswa beserta faktor-faktor penyebabnya.

2. Evaluasi selektif

Evaluasi selektif adalah evaluasi yang di gunakan untuk memilih siwa yang  paling tepat sesuai dengan kriteria program kegiatan tertentu.

3. Evaluasi penempatan

Evaluasi penempatan adalah evaluasi yang digunakan untuk menempatkan siswa dalam program pendidikan tertentu yang sesuai dengan karakteristik siswa.

4. Evaluasi formatif

Evaluasi formatif adalah evaluasi yang dilaksanakan untuk memperbaiki dan meningkatan proses belajar dan mengajar.

5. Evaluasi sumatif

Evaluasi sumatif adalah evaluasi yang dilakukan untuk menentukan hasil dan kemajuan bekajra siswa.

B. Jenis evaluasi berdasarkan sasaran : 1. Evaluasi konteks

Evaluasi yang ditujukan untuk mengukur konteks program baik mengenai rasional tujuan, latar belakang program, maupun kebutuhan-kebutuhan yang muncul dalam perencanaan

2. Evaluasi input

Evaluasi yang diarahkan untuk mengetahui input baik sumber daya maupun strategi yang digunakan untuk mencapai tujuan.

3. Evaluasi proses

Evaluasi yang di tujukan untuk melihat proses pelaksanaan, baik mengenai kalancaran proses, kesesuaian dengan rencana, faktor pendukung dan faktor hambatan yang muncul dalam proses pelaksanaan, dan sejenisnya.

(5)

4. Evaluasi hasil atau produk

Evaluasi yang diarahkan untuk melihat hasil program yang dicapai sebagai dasar untuk menentukan keputusan akhir, diperbaiki, dimodifikasi, ditingkatkan atau dihentikan.

5. Evaluasi outcom atau lulusan

Evaluasi yang diarahkan untuk melihat hasil belajar siswa lebih lanjut, yakni evaluasi lulusan setelah terjun ke masyarakat.

C. Jenis evalusi berdasarkan lingkup kegiatan pembelajaran : 1. Evaluasi program pembelajaran

Evaluasi yang mencakup terhadap tujuan pembelajaran, isi program  pembelajaran, strategi belajar mengajar, aspe-aspek program pembelajaran

yang lain.

2. Evaluasi proses pembelajaran

Evaluasi yang mencakup kesesuaian antara peoses pembelajaran dengan garis-garis besar program pembelajaran yang di tetapkan, kemampuan guru dalam melaksanakan proses pembelajaran, kemampuan siswa dalam mengikuti proses pembelajaran.

3. Evaluasi hasil pembelajaran

Evaluasi hasil belajar mencakup tingkat penguasaan siswa terhadap tujuan  pembelajaran yang ditetapkan, baik umum maupun khusus, ditinjau dalam

aspek kognitif, afektif, psikomotorik.

D. Jenis evaluasi berdasarkan objek dan subjek evaluasi a. Berdasarkan objek :

1. Evaluasi input

Evaluasi terhadap siswa mencakup kemampuan kepribadian, sikap, keyakinan.

2. Evaluasi tnsformasi

Evaluasi terhadap unsur-unsur transformasi proses pembelajaran anatara lain materi, media, metode dan lain-lain.

(6)

3. Evaluasi output

Evaluasi terhadap lulusan yang mengacu pada ketercapaian hasil  pembelajaran.

 b. Berdasarkan subjek : 1. Evaluasi internal

Evaluasi yang dilakukan oleh orang dalam sekolah sebagai evaluator, misalnya guru.

2. Evaluasi eksternal

Evaluasi yang dilakukan oleh orang luar sekolah sebagai evaluator, misalnya orangtua, masyarakat.

3. Fungsi Evaluasi Pembelajaran

Fungsi evaluasi dalam pendidikan dan pengajaran menurut Ngalim Purwanto (1992:5) dapat dikelompokan menjadi empat fungsi, yaitu :

1. Untuk mengetahui kemajuan dan perkembangan serta keberhasilan siswa setelah mengalami atau melakukan kegiatan belajar selama jangka waktu tertentu

2. Untuk mengetahui tingkat keberhasilam program pengajaran 3. Untuk keperluan bimbingan dan konseling

4. Untuk keperluan pengembangan dan perbaikan kurikulum sekolah yang  bersangkutan

Wayan Nurkancana (1990:3) secara lebih terperinci mengemukakan fungsi evaluasi sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui seberapa jauh hasil yang telah dicapai dalam proses  pendidikan yang telah dilaksanakan.

2. Untuk mengetahui apakah suatu oelajaran yang kita ajarkan dapat kita kanjutkan dengan bahan yang baru ataukah kita harus mengulangi kembali bahan-bahan  pelajaran yang telah lampau.

(7)

3. Untuk mendapatkan bahan-bahan informasi apakah seorang anak dapat dinaikan kedalam kelas yang lebih tinggi atau harus mengulang.

4. Untuk membandingkan apakah prestasi yang di capai oleh anak-anak sudah sesuai dengan kapasitasnya atau belum.

5. Untuk menafsirkan apakah seorang anak telah cukup matang untuk kita lepaskan ke masyarakat atau ke jenjang pendidikan lebih tinggi.

6. Untuk mengadakan seleksi.

7. Untuk mengetahui taraf efisiensi metode yang digunakan dalam proses  pembelajaran.

2.2 Definisi Tes Berbasis Komputer (Computer based Test/CBT)

Tes Berbasis Komputer (Computer Based Test, CBT) merupakan tes yang diselenggarakan dengan menggunakan komputer. Karakteristik dari tes ini sama dengan tes konvensional yaitu menggunakan satu perangakat tes untuk beberapa  peserta dengan panjang tes yang sama (fixed test length). Perbedaannya terletak  pada teknik penyampaian (delivery) butir soal yang tidak lagi meggunakan kertas ( paperless), baik untuk naskah soal maupun lembar jawaban. Sistem skoring atau koreksi langsung dilakukan oleh komputer. Biasanya peserta bisa mengerjakan dan melihat butir soal dari nomor pertama sampai dengan terakhir.

Menurut john daintith, CBT merupakan penggunaan komputer untuk mengendalikan, baik digital maupun analog teknik pengujian dan evaluasi kualitas komponen dan produk.

Tes lekat dihubungkan dengan cara pengukuran terhadap penguasaan materi tertentu. Hasil dari tes salah satunya digunakan untuk membuat keputusan sekolah atau guru terhadap muridnya. Hasil tes dianggap sebagai bukti yang valid dari individu ,yang dapat digunakan misalnya untuk kenaikan kelas, promosi jabatan, dan kelulusan. Sebelum adanya tes berbasis komputer, biasanya tes dilakukan secara tertulis dalam kertas (paper based test), tetapi seiring dengan perkembangan

(8)

teknologi informasi tes tertulis mulai bergeser digantikan dengan tes berbasis komputer bahkan internet.

Ada empat bentuk model tes berbasis komputer dan internet yang dikembangkan oleh ITC, yaitu :

1. Terbuka (Open Mode)

Tes dengan model terbuka seperti ini, dapat diikuti siapapun dan tanpa  pengawasan siapapun, contohnya tes yang dapat diakses secara terbuka di internet.

Peserta tes tidak perlu melakukan registrasi peserta.

2. Terkontrol (Controlled Mode)

Tes dengan model seperti ini, sama dengan tes dengan model terbuka yaitu tanpa pengawasan siapapun, tetapi peserta tes hanya yang sudah terdaftar, dengan cara memasukkan username dan password.

3. Supervised Mode

Pada model ini terdapat supervisor yang mengidentifikasi peserta tes untuk diotentikasi dan memvalidasi kondisi pengambilan tes. Untuk tes di internet mode ini menuntut administrator tes untuk meloginkan peserta dan mengkonfirmasi  bahwa tes telah diselesaikan dengan benar pada akhir tes.

4. Managed Mode

Pada model ini biasanya tes dilaksanakan secara terpusat. Organisasi yang mengatur proses tes dapat mendefinisikan dan meyakinkan unjuk kerja dan spesifikasi peralatan di pusat tes. Mereka juga melatih kemampuan  pegawai/staff untuk mengontrol jalannya tes. (Bartram, 2001)

(9)

2.3 Tata cara penggunaan computer-based-test (CBT)

1. Penggunaan harus memastikan kelengkapan sarana dan prasarana pendukung  pelaksanaan CBT, seperti : 1 unit PC (personal computer) untuk setiap siswa dan

dilengkapkapi dengan CD (compact disk) CBT.

2. Soal dikemas dalam bentuk CD. Kemudian dimasukkan kedalam Cd room yang terdapat pada PC.

3. Soal akan langsung muncul seketika saat CD CBT dimasukkan kedalam Cdroom (autorun service).

4. Soal berupa tes obyektif bentuk multiple choice item (pilihan ganda)

5. Baca dan silahkan dilihat terlebih dahulu video demo serta petunjuk umum dan khusus penggunaan CBT.

6. Soal akan berlanjut setelah pengguna menjawab soal sebelumnya, tanpa bisa mengulanginya kembali. Sebagai upaya mengurangi kegiatan untuk saling mencotek. 7. Soal berjumlah 20 butir yang terdiri dari pilihan ganda.

8. Skor soal akan langsung muncul setelah pengguna menjawab soal ke 20 (automatic scoring).

9. Masing-masing soal diberikan durasi waktu menjawab selama 1 menit, jika melebihi 1 menit maka akan muncul peringatan bahwa waktu telah habis.

 Mekanisme pelaksanaan CBT

CBT Offline CBT Semi Online

CBT Online Mekanisme Pelaksanaan CBT

(10)

a. Pelaksanaan CBT offline

(11)

c. Pelaksanaan CBT online

2.4 Penerapan Computer-Based Test

Pada dasarnya pelaksanaan Computer-Based Test sama halnya dengan proses  pembelajaran menggunakan komputer. Computer Based Test atau tes berbasis komputer dapat dilaksankan dalam laboratorium komputer yang telah terkoneksi dengan jaringan dan sistemnya. Dalam pelaksanaan tes berbasis komputer (CBT) ada beberapa hal yang perlu diperhatikan diantaranya : ke-ontetikan peserta test,  bank soal, sistem Computer-based test itu sendiri.

Proses otentikasi dalam tes berbasis komputer (CBT), merupakan hal yang sangat penting, untuk menentukan siapa saja yang bisa mengikuti tes. Biasanya dalam proses ini, peserta tes akan diberikan sebuah username dan password, yang akan digunakan untuk login sehingga peserta dapat masuk dan mengikuti tes. Ketersediaan soal dalam jumlah yang cukup banyak menjadi syarat selanjutnya dalam tes berbasis komputer (CBT). Dari jumlah soal yang cukup banyak memungkinkan pemilihan soal secara random sehingga antar peserta tes akan mendapatkan soal yang berbeda. Hal ini dilakukan untuk menghindari adanya

(12)

Sistem Computer-Based Test yang telah melalui uji kelayakan sangat diperlukan, mengingat pada umumnya tes berbasis komputer dilaksanakan dalam waktu yang sama. Sehingga dibutuhkan software dan hardware yang mendukung, istilah dalam teknologi informasi yaitu client-server. Di mana komputer peserta tes (client) terhubung dengan sistem tes berbasis komputer melalui komputer server. Dalam hal ini jumlah client jauh lebih banyak dari jumlah server, untuk itulah dibutuhkan sistem tes berbasis komputer yang layak pakai.

a) Contoh penerapan CBT yang dikembangkan oleh Puspendik Balitbang Kemendikbud dalam rangka sosialisasi bagi siswa/siswi yang mengikuti ujian  berbasis komputer (Computer Based Test).

Program Aplikasi Mini

 – 

  Tes untuk siswa dalam menghadapi UN berbasis komputerais. Program aplikasi perangkat lunak yang dikembangkan oleh Puspendik Balitbang Kemendikbud dalam rangka sosialisasi bagi siswa/siswi yang mengikuti ujian berbasis komputer (Computer Based Test).

Prosedur penggunaan Mini

 – 

 Tes adalah sebagai berikut:

 Pendaftaran

Bagi yang belum pernah mendaftar silahkan klik disini atau Login jika sudah mendaftar

 Tes berulang

Peserta yang telah melakukan pendaftaran (registrasi) dapat mengikuti tes  berulang kali tanpa harus melakukan registrasi ulang. Untuk mencoba program

(13)

 b) Soal-soal yang ada dalam program Mini

 – 

 Tes tersebut hanya merupakan contoh untuk latihan ujian berbasis komputer.

Contoh soal UN yang menggunakan aplikasi CBT

2.5 Kelebihan dan kekurangan Computer-Based Test

a. Kelebihan Computer-Based Test

1. Mengijinkan melakukan tes di saat yang tepat bagi peserta .

2. Mengurangi waktu untuk pekerjaan penilaian tes dan membuat laporan tertulis.

3. Menghilangkan pekerjaan logistik seperti mendistribusikan, menyimpan dan tes menggunakan kertas, peserta tes dapat langsung mengetahui hasil tes.

(14)

 b. Kekurangan Computer-Based Test

1. Adanya ketergantungan dengan peralatan seperti komputer

2. Membutuhkan lab komputer yang memadai (secara hardware dan software serta  jumlah)

3. Jika sistem Computer-Based Test bermasalah pelaksanaan tes berbasis komputer akan tertunda

(15)

BAB III PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

1. Evaluasi pembelajaran merupakan evaluasi dalam bidang pembelajaran yang  bertujuan untuk menghimpun informasi yang dijadikan dasar untuk mengetahui taraf kemajuan, perkembangan, dan pencapaian belajar siswa, serta keefektifan pengajaran guru.

Jenis-jenis Evaluasi Pembelajaran : c. Jenis evaluasi berdasarkan tujuan

d. Jenis evaluasi berdasarkan sasaran

e. Jenis evalusi berdasarkan lingkup kegiatan pembelajaran f. Jenis evaluasi berdasarkan objek dan subjek evaluasi

2. Tes Berbasis Komputer (Computer Based Test, CBT) merupakan tes yang diselenggarakan dengan menggunakan komputer.

3. Mekanisme pelaksanaan CBT

 CBT Offline

 CBT Semi Online

 CBT Online

4. Penerapan komputer berbasis tes (CBT), telah diterapkan pada UN dan SBMPTN

5. Kelebihan Computer-Based Test yaitu Mengurangi waktu untuk pekerjaan penilaian tes sedangkan kekurangan computer-based test yaitu Adanya ketergantungan dengan  peralatan seperti komputer

(16)

DAFTAR PUSTAKA

http://journal.uin-alauddin.ac.id/index.php/lentera_pendidikan/article/view/514 tanggal akses 19 November 2016

http://ejurnal.poliban.ac.id/index.php/Positif/article/view/330 tanggal akses 19 November 2016 http://echo-tea.blogspot.co.id/2012/03/computer-based-test-cbt-sebagai-sarana.html tanggal akses 19 November 2016 http://www.vedcmalang.com/pppptkboemlg/index.php/menuutama/edukasi/1416-cbt tanggal akses 19 November 2016 http://www.suprananto.org/index.php/welcome/artikel/10/Tes-Berbasis-Komputer-Computer-Based-Test tanggal akses 19 November 2016

http://www.vedcmalang.com/pppptkboemlg/index.php/menuutama/edukasi/1416-cbt tanggal akses 20 november 2016

http://uncbt.com/blog-3/ tanggal akses 20 november 2016

Referensi

Dokumen terkait

Pada penelitian ini dipelajari formulasi dari pengaruh konsentrasi doping terhadap tahanan basis dan bandgap narrowing pada Si/Si 1-x Ge x /Si Heterojunction Bipolar Transistor

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa perlakuan kombinasi DHT dan pengokeran teknik kepal dapat menghasilkan bibit cabai rawit yang

Pengukuran dilakukan pada umur 3 bulan setelah tanam (BST) dan 12 BST, sedangkan tanaman kedelai dan jagung diamati produksi hasil panen. Pengaturan ruang tumbuh tanaman

KAZALO TABEL Tabela 1: Sestava prebivalstva po formalnem statusu – registriranih virih Tabela 2: Medobčinske delovne migracije v občini Gorenja vas - Poljane Tabela 3: Temeljni

Memberikan informasi kepada masyarakat bahwa kulit singkong dapat digunakan sebagai karbon aktif untuk mengolah air sumur gali yang mengandung besi (Fe) dan mangan (Mn).

memuaskan, atau kurang lengkap, pemeriksa harus dapat menilai seberapa jauh hal itu terjadi. Dengan demikian dapat diputuskan akan diberi skor 0 atau 1 untuk jawaban tersebut.

Dalam GSYK terdapat narasi yang menarik dan memang perlu dibahas karena memuat petunjuk tentang kewajiban-kewajiban pendeta Siwa- Buddha sehingga tindakan pendeta

Hasanain Djuaini H Muhammad Amin Lalu Gede Sakti Zulkiflimansyah KH Zulkifli Muhadli H Ahyar Abduh Farouk Muhammad H Ali Bin