BAB I BAB I
PENDAHULUAN PENDAHULUAN 1.1
1.1 LATAR BELAKANGLATAR BELAKANG
Teknologi informasi semakin berkembang pesat serta semakin merambah Teknologi informasi semakin berkembang pesat serta semakin merambah hampir disetiap sendi-sendi kehidupan masyarakat. Berbagai bidang mulai terlibat hampir disetiap sendi-sendi kehidupan masyarakat. Berbagai bidang mulai terlibat dalam inkubator teknologi seperti bisnis, industri, pertanian, kesehatan, dan tanpa dalam inkubator teknologi seperti bisnis, industri, pertanian, kesehatan, dan tanpa terkecuali pendidikan. Dalam bidang pendidikan, teknologi informasi telah terkecuali pendidikan. Dalam bidang pendidikan, teknologi informasi telah dimanfaatkan untuk menunjang layanan administrasi, proses pembelajaran, dimanfaatkan untuk menunjang layanan administrasi, proses pembelajaran, pendaftaran
pendaftaran ulang, ulang, perpustakaan, perpustakaan, akses akses nilai, nilai, pencarian pencarian referensi referensi secara secara cepat cepat dandan mudah, proses penelitian, pembayaran SPP, bahkan untuk seleksi penerimaan mudah, proses penelitian, pembayaran SPP, bahkan untuk seleksi penerimaan mahasiswa baru.
mahasiswa baru.
Penerapan teknologi informasi dalam proses pembelajaran telah mengubah Penerapan teknologi informasi dalam proses pembelajaran telah mengubah model dan pola pembelajaran pada dunia pendidikan saat ini. Ada banyak sistem model dan pola pembelajaran pada dunia pendidikan saat ini. Ada banyak sistem pembelajaran
pembelajaran yang yang menggunakan menggunakan alat alat bantu bantu komputer, komputer, salah salah satunya satunya yaitu yaitu aplikasiaplikasi pembelajaran
pembelajaran yang yang mengacu mengacu pada pada teknologi teknologi berbasis berbasis Multimedia Multimedia dan dan berbasis berbasis WebWeb (Internet). Computer-Based Instruction (CBI) merupakan bentuk aplikasi komputer (Internet). Computer-Based Instruction (CBI) merupakan bentuk aplikasi komputer yang diterapkan dalam proses pembelajaran. Pada awalnya, penerapan yang diterapkan dalam proses pembelajaran. Pada awalnya, penerapan
Computer-Based Education popular menggunakan program
Computer-Based Education popular menggunakan program
Assisted Instruction (CAI), Assisted Learning (CAL), Assisted Instruction (CAI), Assisted Learning (CAL), Computer-Managed
Managed Instruction Instruction (CMI), (CMI), dan dan Computer-Assisted Computer-Assisted Guidance. Guidance. DalamDalam perkembangnnya
perkembangnnya terminologi terminologi aplikasi aplikasi komputer komputer dalam dalam pembelajaran pembelajaran terusterus berkembang,
berkembang, seirama seirama dengan dengan perkembangan perkembangan teknologi teknologi informasiinformasi dalam meningkatkan mutu pembelajaran. Salah satunya adalah E-learning yang dalam meningkatkan mutu pembelajaran. Salah satunya adalah E-learning yang disebut
disebut juga juga dengan dengan pembelajaran pembelajaran berbantuan berbantuan komputer. komputer. Secara Secara umum, umum, e- e-learning
learning terdapat terdapat duadua
katagori yaitu (1) belajar melalui komputer mandiri (standalone) dan (2) katagori yaitu (1) belajar melalui komputer mandiri (standalone) dan (2) belajar
belajar melalui melalui komputer komputer dalam dalam jaringan jaringan (Purbo, (Purbo, 2001).2001).
Dewasa ini tidak hanya proses pembelajaran yang dapat dilakukan Dewasa ini tidak hanya proses pembelajaran yang dapat dilakukan menggunakan teknologi informasi. Melainkan, dengan pemanfaatan teknologi menggunakan teknologi informasi. Melainkan, dengan pemanfaatan teknologi informasi juga, memungkinkan dilakukannya Computer Based Test (CBT) atau informasi juga, memungkinkan dilakukannya Computer Based Test (CBT) atau evaluasi/tes berbasis komputer. Peserta didik dapat melakukan tes dari tempat yang evaluasi/tes berbasis komputer. Peserta didik dapat melakukan tes dari tempat yang
organisasi. Computer Based Test dapat dijadikan sebagai sarana dalam evalusi pembelajaran.Dalam makalah ini akan membahas tentang penggunaan Computer
Based Test (CBT) dalam evaluasin pembelajaran.
1.2 RUMUSAN MASALAH
1.2.1 Mengetahui defenisi dan jenis-jenis evaluasi pembelajaran ?
1.2.2 Mengetahui defenisi Tes Berbasis Komputer (Computer based Test/CBT) dalam evaluasi pembelajaran ?
1.2.3 Memahami tata cara penggunaan Computer-Based-Test (CBT) dalam evaluasi pembelajaran?
1.2.4 Bagaimana Penerapan Computer-Based Test dalam evaluasi pembelajaran ? 1.2.5 Mengetahui kelebihan dan kekurangan Computer-Based Test dalam evaluasi
pembelajaran ?
1.3 TUJUAN
1.3.1 Dapat Mengetahui defenisi dan jenis-jenis evaluasi pembelajaran
1.3.2 Dapat Mengetahui defenisi Tes Berbasis Komputer (Computer based Test/CBT) dalam evaluasi pembelajaran
1.3.3 Dapat Memahami tata cara penggunaan Computer-Based-Test (CBT) dalam evaluasi pembelajaran
1.3.4 Dapat memahami Penerapan Computer-Based Test dalam evaluasi pembelajaran
1.3.5 Dapat Mengetahui kelebihan dan kekurangan Computer-Based Test dalam evaluasi pembelajaran
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Defenisi dan jenis-jenis evaluasi pembelajaran 1. Defenisi evaluasi pembelajaran
Evaluasi dapat diartikan sebagai suatu kegiatan yang terencana untuk mengetahui keadaan suatu objek dengan menggunakan instrumen dan hasilnya dibandingkan dengan suatu tolak ukur untuk memperoleh suatu kesimpulan.
Fungsi utama evaluasi adalah menelaah suatu objek atau keadaan untuk mendapatkan informasi yang tepat sebagai dasar untuk pengambilan keputusan Sesuai pendapat Grondlund dan Linn (1990) mengatakan bahwa evaluasi
pembelajaran adalah suatu proses mengumpulkan, menganalisis dan
menginterpretasi informasi secara sistematik untuk menetapkan sejauh mana ketercapaian tujuan pembelajaran.Untuk memeperoleh informasi yang tepat dalam kegiatan evaluasi dilakukan melalui kegiatan pengukuran.
Pengukuran merupakan suatu proses pemberian skor atau angka-angka terhadap suatu keadaan atau gejala berdasarkan atura-aturan tertentu. Dengan demikian terdapat kaitan yang erat antara pengukuran (measurment) dan evaluasi (evaluation) kegiatan pengukuran merupakan dasar dalam kegiatan evaluasi.Evaluasi adalah proses mendeskripsikan, mengumpulkan dan menyajikan suatu informasi yang bermanfaat untuk pertimbangan dalam pengambilan keputusan.
Evaluasi pembelajaran merupakan evaluasi dalam bidang pembelajaran. Tujuan evaluasi pembelajaran adalah untuk menghimpun informasi yang dijadikan dasar untuk mengetahui taraf kemajuan, perkembangan, dan pencapaian belajar siswa, serta keefektifan pengajaran guru. Evaluasi pembelajaran mencakup kegiatan pengukuran dan penilaian. Bila ditinjau dari tujuannya, evaluasi pembelajaran dibedakan atas evaluasi diagnostik, selektif, penempatan, formatif dan sumatif. Bila ditinjau dari sasarannya, evaluasi pembelajaran dapat dibedakan atas evaluasi konteks, input, proses, hasil dan outcome. Proses evaluasi dilakukan melalui tiga tahap yaitu tahap perencanaan, pelaksanaan, pengolahan hasil dan pelaporan.
2. Jenis-jenis Evaluasi Pembelajaran
A. Jenis evaluasi berdasarkan tujuan dibedakan atas lima jenis evaluasi 1. Evaluasi diagnostik
Evaluasi diagnostik adalah evaluasi yang di tujukan untuk menelaah kelemahan-kelemahan siswa beserta faktor-faktor penyebabnya.
2. Evaluasi selektif
Evaluasi selektif adalah evaluasi yang di gunakan untuk memilih siwa yang paling tepat sesuai dengan kriteria program kegiatan tertentu.
3. Evaluasi penempatan
Evaluasi penempatan adalah evaluasi yang digunakan untuk menempatkan siswa dalam program pendidikan tertentu yang sesuai dengan karakteristik siswa.
4. Evaluasi formatif
Evaluasi formatif adalah evaluasi yang dilaksanakan untuk memperbaiki dan meningkatan proses belajar dan mengajar.
5. Evaluasi sumatif
Evaluasi sumatif adalah evaluasi yang dilakukan untuk menentukan hasil dan kemajuan bekajra siswa.
B. Jenis evaluasi berdasarkan sasaran : 1. Evaluasi konteks
Evaluasi yang ditujukan untuk mengukur konteks program baik mengenai rasional tujuan, latar belakang program, maupun kebutuhan-kebutuhan yang muncul dalam perencanaan
2. Evaluasi input
Evaluasi yang diarahkan untuk mengetahui input baik sumber daya maupun strategi yang digunakan untuk mencapai tujuan.
3. Evaluasi proses
Evaluasi yang di tujukan untuk melihat proses pelaksanaan, baik mengenai kalancaran proses, kesesuaian dengan rencana, faktor pendukung dan faktor hambatan yang muncul dalam proses pelaksanaan, dan sejenisnya.
4. Evaluasi hasil atau produk
Evaluasi yang diarahkan untuk melihat hasil program yang dicapai sebagai dasar untuk menentukan keputusan akhir, diperbaiki, dimodifikasi, ditingkatkan atau dihentikan.
5. Evaluasi outcom atau lulusan
Evaluasi yang diarahkan untuk melihat hasil belajar siswa lebih lanjut, yakni evaluasi lulusan setelah terjun ke masyarakat.
C. Jenis evalusi berdasarkan lingkup kegiatan pembelajaran : 1. Evaluasi program pembelajaran
Evaluasi yang mencakup terhadap tujuan pembelajaran, isi program pembelajaran, strategi belajar mengajar, aspe-aspek program pembelajaran
yang lain.
2. Evaluasi proses pembelajaran
Evaluasi yang mencakup kesesuaian antara peoses pembelajaran dengan garis-garis besar program pembelajaran yang di tetapkan, kemampuan guru dalam melaksanakan proses pembelajaran, kemampuan siswa dalam mengikuti proses pembelajaran.
3. Evaluasi hasil pembelajaran
Evaluasi hasil belajar mencakup tingkat penguasaan siswa terhadap tujuan pembelajaran yang ditetapkan, baik umum maupun khusus, ditinjau dalam
aspek kognitif, afektif, psikomotorik.
D. Jenis evaluasi berdasarkan objek dan subjek evaluasi a. Berdasarkan objek :
1. Evaluasi input
Evaluasi terhadap siswa mencakup kemampuan kepribadian, sikap, keyakinan.
2. Evaluasi tnsformasi
Evaluasi terhadap unsur-unsur transformasi proses pembelajaran anatara lain materi, media, metode dan lain-lain.
3. Evaluasi output
Evaluasi terhadap lulusan yang mengacu pada ketercapaian hasil pembelajaran.
b. Berdasarkan subjek : 1. Evaluasi internal
Evaluasi yang dilakukan oleh orang dalam sekolah sebagai evaluator, misalnya guru.
2. Evaluasi eksternal
Evaluasi yang dilakukan oleh orang luar sekolah sebagai evaluator, misalnya orangtua, masyarakat.
3. Fungsi Evaluasi Pembelajaran
Fungsi evaluasi dalam pendidikan dan pengajaran menurut Ngalim Purwanto (1992:5) dapat dikelompokan menjadi empat fungsi, yaitu :
1. Untuk mengetahui kemajuan dan perkembangan serta keberhasilan siswa setelah mengalami atau melakukan kegiatan belajar selama jangka waktu tertentu
2. Untuk mengetahui tingkat keberhasilam program pengajaran 3. Untuk keperluan bimbingan dan konseling
4. Untuk keperluan pengembangan dan perbaikan kurikulum sekolah yang bersangkutan
Wayan Nurkancana (1990:3) secara lebih terperinci mengemukakan fungsi evaluasi sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui seberapa jauh hasil yang telah dicapai dalam proses pendidikan yang telah dilaksanakan.
2. Untuk mengetahui apakah suatu oelajaran yang kita ajarkan dapat kita kanjutkan dengan bahan yang baru ataukah kita harus mengulangi kembali bahan-bahan pelajaran yang telah lampau.
3. Untuk mendapatkan bahan-bahan informasi apakah seorang anak dapat dinaikan kedalam kelas yang lebih tinggi atau harus mengulang.
4. Untuk membandingkan apakah prestasi yang di capai oleh anak-anak sudah sesuai dengan kapasitasnya atau belum.
5. Untuk menafsirkan apakah seorang anak telah cukup matang untuk kita lepaskan ke masyarakat atau ke jenjang pendidikan lebih tinggi.
6. Untuk mengadakan seleksi.
7. Untuk mengetahui taraf efisiensi metode yang digunakan dalam proses pembelajaran.
2.2 Definisi Tes Berbasis Komputer (Computer based Test/CBT)
Tes Berbasis Komputer (Computer Based Test, CBT) merupakan tes yang diselenggarakan dengan menggunakan komputer. Karakteristik dari tes ini sama dengan tes konvensional yaitu menggunakan satu perangakat tes untuk beberapa peserta dengan panjang tes yang sama (fixed test length). Perbedaannya terletak pada teknik penyampaian (delivery) butir soal yang tidak lagi meggunakan kertas ( paperless), baik untuk naskah soal maupun lembar jawaban. Sistem skoring atau koreksi langsung dilakukan oleh komputer. Biasanya peserta bisa mengerjakan dan melihat butir soal dari nomor pertama sampai dengan terakhir.
Menurut john daintith, CBT merupakan penggunaan komputer untuk mengendalikan, baik digital maupun analog teknik pengujian dan evaluasi kualitas komponen dan produk.
Tes lekat dihubungkan dengan cara pengukuran terhadap penguasaan materi tertentu. Hasil dari tes salah satunya digunakan untuk membuat keputusan sekolah atau guru terhadap muridnya. Hasil tes dianggap sebagai bukti yang valid dari individu ,yang dapat digunakan misalnya untuk kenaikan kelas, promosi jabatan, dan kelulusan. Sebelum adanya tes berbasis komputer, biasanya tes dilakukan secara tertulis dalam kertas (paper based test), tetapi seiring dengan perkembangan
teknologi informasi tes tertulis mulai bergeser digantikan dengan tes berbasis komputer bahkan internet.
Ada empat bentuk model tes berbasis komputer dan internet yang dikembangkan oleh ITC, yaitu :
1. Terbuka (Open Mode)
Tes dengan model terbuka seperti ini, dapat diikuti siapapun dan tanpa pengawasan siapapun, contohnya tes yang dapat diakses secara terbuka di internet.
Peserta tes tidak perlu melakukan registrasi peserta.
2. Terkontrol (Controlled Mode)
Tes dengan model seperti ini, sama dengan tes dengan model terbuka yaitu tanpa pengawasan siapapun, tetapi peserta tes hanya yang sudah terdaftar, dengan cara memasukkan username dan password.
3. Supervised Mode
Pada model ini terdapat supervisor yang mengidentifikasi peserta tes untuk diotentikasi dan memvalidasi kondisi pengambilan tes. Untuk tes di internet mode ini menuntut administrator tes untuk meloginkan peserta dan mengkonfirmasi bahwa tes telah diselesaikan dengan benar pada akhir tes.
4. Managed Mode
Pada model ini biasanya tes dilaksanakan secara terpusat. Organisasi yang mengatur proses tes dapat mendefinisikan dan meyakinkan unjuk kerja dan spesifikasi peralatan di pusat tes. Mereka juga melatih kemampuan pegawai/staff untuk mengontrol jalannya tes. (Bartram, 2001)
2.3 Tata cara penggunaan computer-based-test (CBT)
1. Penggunaan harus memastikan kelengkapan sarana dan prasarana pendukung pelaksanaan CBT, seperti : 1 unit PC (personal computer) untuk setiap siswa dan
dilengkapkapi dengan CD (compact disk) CBT.
2. Soal dikemas dalam bentuk CD. Kemudian dimasukkan kedalam Cd room yang terdapat pada PC.
3. Soal akan langsung muncul seketika saat CD CBT dimasukkan kedalam Cdroom (autorun service).
4. Soal berupa tes obyektif bentuk multiple choice item (pilihan ganda)
5. Baca dan silahkan dilihat terlebih dahulu video demo serta petunjuk umum dan khusus penggunaan CBT.
6. Soal akan berlanjut setelah pengguna menjawab soal sebelumnya, tanpa bisa mengulanginya kembali. Sebagai upaya mengurangi kegiatan untuk saling mencotek. 7. Soal berjumlah 20 butir yang terdiri dari pilihan ganda.
8. Skor soal akan langsung muncul setelah pengguna menjawab soal ke 20 (automatic scoring).
9. Masing-masing soal diberikan durasi waktu menjawab selama 1 menit, jika melebihi 1 menit maka akan muncul peringatan bahwa waktu telah habis.
Mekanisme pelaksanaan CBT
CBT Offline CBT Semi Online
CBT Online Mekanisme Pelaksanaan CBT
a. Pelaksanaan CBT offline
c. Pelaksanaan CBT online
2.4 Penerapan Computer-Based Test
Pada dasarnya pelaksanaan Computer-Based Test sama halnya dengan proses pembelajaran menggunakan komputer. Computer Based Test atau tes berbasis komputer dapat dilaksankan dalam laboratorium komputer yang telah terkoneksi dengan jaringan dan sistemnya. Dalam pelaksanaan tes berbasis komputer (CBT) ada beberapa hal yang perlu diperhatikan diantaranya : ke-ontetikan peserta test, bank soal, sistem Computer-based test itu sendiri.
Proses otentikasi dalam tes berbasis komputer (CBT), merupakan hal yang sangat penting, untuk menentukan siapa saja yang bisa mengikuti tes. Biasanya dalam proses ini, peserta tes akan diberikan sebuah username dan password, yang akan digunakan untuk login sehingga peserta dapat masuk dan mengikuti tes. Ketersediaan soal dalam jumlah yang cukup banyak menjadi syarat selanjutnya dalam tes berbasis komputer (CBT). Dari jumlah soal yang cukup banyak memungkinkan pemilihan soal secara random sehingga antar peserta tes akan mendapatkan soal yang berbeda. Hal ini dilakukan untuk menghindari adanya
Sistem Computer-Based Test yang telah melalui uji kelayakan sangat diperlukan, mengingat pada umumnya tes berbasis komputer dilaksanakan dalam waktu yang sama. Sehingga dibutuhkan software dan hardware yang mendukung, istilah dalam teknologi informasi yaitu client-server. Di mana komputer peserta tes (client) terhubung dengan sistem tes berbasis komputer melalui komputer server. Dalam hal ini jumlah client jauh lebih banyak dari jumlah server, untuk itulah dibutuhkan sistem tes berbasis komputer yang layak pakai.
a) Contoh penerapan CBT yang dikembangkan oleh Puspendik Balitbang Kemendikbud dalam rangka sosialisasi bagi siswa/siswi yang mengikuti ujian berbasis komputer (Computer Based Test).
Program Aplikasi Mini
–
Tes untuk siswa dalam menghadapi UN berbasis komputerais. Program aplikasi perangkat lunak yang dikembangkan oleh Puspendik Balitbang Kemendikbud dalam rangka sosialisasi bagi siswa/siswi yang mengikuti ujian berbasis komputer (Computer Based Test).Prosedur penggunaan Mini
–
Tes adalah sebagai berikut: Pendaftaran
Bagi yang belum pernah mendaftar silahkan klik disini atau Login jika sudah mendaftar
Tes berulang
Peserta yang telah melakukan pendaftaran (registrasi) dapat mengikuti tes berulang kali tanpa harus melakukan registrasi ulang. Untuk mencoba program
b) Soal-soal yang ada dalam program Mini
–
Tes tersebut hanya merupakan contoh untuk latihan ujian berbasis komputer.Contoh soal UN yang menggunakan aplikasi CBT
2.5 Kelebihan dan kekurangan Computer-Based Test
a. Kelebihan Computer-Based Test
1. Mengijinkan melakukan tes di saat yang tepat bagi peserta .
2. Mengurangi waktu untuk pekerjaan penilaian tes dan membuat laporan tertulis.
3. Menghilangkan pekerjaan logistik seperti mendistribusikan, menyimpan dan tes menggunakan kertas, peserta tes dapat langsung mengetahui hasil tes.
b. Kekurangan Computer-Based Test
1. Adanya ketergantungan dengan peralatan seperti komputer
2. Membutuhkan lab komputer yang memadai (secara hardware dan software serta jumlah)
3. Jika sistem Computer-Based Test bermasalah pelaksanaan tes berbasis komputer akan tertunda
BAB III PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
1. Evaluasi pembelajaran merupakan evaluasi dalam bidang pembelajaran yang bertujuan untuk menghimpun informasi yang dijadikan dasar untuk mengetahui taraf kemajuan, perkembangan, dan pencapaian belajar siswa, serta keefektifan pengajaran guru.
Jenis-jenis Evaluasi Pembelajaran : c. Jenis evaluasi berdasarkan tujuan
d. Jenis evaluasi berdasarkan sasaran
e. Jenis evalusi berdasarkan lingkup kegiatan pembelajaran f. Jenis evaluasi berdasarkan objek dan subjek evaluasi
2. Tes Berbasis Komputer (Computer Based Test, CBT) merupakan tes yang diselenggarakan dengan menggunakan komputer.
3. Mekanisme pelaksanaan CBT
CBT Offline
CBT Semi Online
CBT Online
4. Penerapan komputer berbasis tes (CBT), telah diterapkan pada UN dan SBMPTN
5. Kelebihan Computer-Based Test yaitu Mengurangi waktu untuk pekerjaan penilaian tes sedangkan kekurangan computer-based test yaitu Adanya ketergantungan dengan peralatan seperti komputer
DAFTAR PUSTAKA
http://journal.uin-alauddin.ac.id/index.php/lentera_pendidikan/article/view/514 tanggal akses 19 November 2016
http://ejurnal.poliban.ac.id/index.php/Positif/article/view/330 tanggal akses 19 November 2016 http://echo-tea.blogspot.co.id/2012/03/computer-based-test-cbt-sebagai-sarana.html tanggal akses 19 November 2016 http://www.vedcmalang.com/pppptkboemlg/index.php/menuutama/edukasi/1416-cbt tanggal akses 19 November 2016 http://www.suprananto.org/index.php/welcome/artikel/10/Tes-Berbasis-Komputer-Computer-Based-Test tanggal akses 19 November 2016
http://www.vedcmalang.com/pppptkboemlg/index.php/menuutama/edukasi/1416-cbt tanggal akses 20 november 2016
http://uncbt.com/blog-3/ tanggal akses 20 november 2016