• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH INOVASI DALAM PERSEDIAAN TERHAD

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PENGARUH INOVASI DALAM PERSEDIAAN TERHAD"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

Tugas Final Akuntansi Keuangan

DISUSUN OLEH :

LEONARDO GOHARI 1613032

JASON L TICOALU 1613034

MICHAEL LIONARD 1613039

EXEL CHANDRA 1613045

FAKULTAS EKONOMI JURUSAN AKUNTANSI

UNIVERSITAS ATMA JAYA MAKASSAR

2018

(2)

ABSTRAKSI

Sebuah perusahaan dagang pasti menyediakan persediaan barang dagang untuk dijual kepada masyarakat untuk memperoleh laba. Persediaan sendiri juga memiliki peranan dalam angka pemerolehan laba dimana jika persediaan yang dihasilkan sesuai dengan tingkat permintaan konsumen, maka secara otomatis laba yang diperoleh akan semakin besar bagi perusahaan yang terkait. Persediaan adalah merupakan salah satu faktor yang berpengaruh terhadap kinerja dan laba yang akan diperoleh suatu perusahaan dagang karena persediaan sangat dibutuhkan oleh masyarakat untuk bertahan hidup dan tanpa adanya persediaan yang cukup memadai maka perusahaan yang bersangkutan tersebut pasti tidak akan memperoleh laba secara signifikan dikarenakan faktor keterbatasan persediaan yang tersedia yang dapat dijual kepada masyarakat. Di Indonesia, saat ini cukup banyak perusahaan dagang yang menyedikan persediaan yang boleh

dikatakan cukup memadai kerena perusahaan dagang tersebut masih dapat berdiri hingga sekarang ini. Perusahaan-perusahaan tersebut sendiri juga hanya akan dapat bertahan dan mencapai keberhasilan apabila perusahaan-perusahaan tersebut dapat menghasilkan persediaan dalam jumlah yang disesuaikan dengan tingkat kebutuhan konsumen. Namun,dikarenakan pengaruh semakin maju dan berkembang pesatnya teknologi,dan globalisasi dari hari ke hari, maka kedua hal tersebut berkembang dan menjadi salah satu faktor yang dapat memengaruhi keinginan dan kebutuhan masyarakat sehingga kebutuhan dan keinginan masyarakat pun berubah menjadi bermacam jenisnya.

Oleh karena itu, setiap perusahaan dagang harus lebih inovatif lagi dalam menjalankan perusahaannya. Salah satunya yakni dengan cara menyediakan persediaan yang cukup memadai dan menyesuaikan persediaanya sesuai dengan apa yang diinginkan oleh para konsumen atau yang dibutuhkan oleh masyaratat. Cara lain yang dapat dilakukan yaitu dengan cara menjamin kualitas dari persediaan yang dihasilkan. Jika setiap perusahaan dagang mampu melakukan kedua hal tersebut, maka bukan tidak mungkin perusahaan-perusahaan dagang tersebut akan semakin maju dan mengalami perkembangan laju kinerja perusahaan yang lebih signifikan yang berujung pada perolehan laba yang maksimal.

Ada beberapa faktor yang dapat memengaruhi kualitas dari sebuah persediaan, yaitu : bahan,kegunaan dan tekstur. Kedua hal ini telah menjadi faktor yang selalu dijadikan sebagai tolak ukur oleh masyarakat sekarang dalam menilai kualitas dari sebuah atau suatu barang. Ketika masyarakat telah menilai suatu persediaan yang dihasilkan sebuah perusahaan kemudian memberi respon negatif dan merasa bahwa persediaan tersebut masih memiliki kekurangan, maka persediaan tersebut pasti tidak memilik daya tarik lagi di mata masyarakat dan persediaan tersebut harus lebih diminimalisir lagi kekurangannya supaya penilaian dan pandangan masyarakat terhadap barang tersebut dapat berubah dan diharapkan dapat mengundang lagi daya tarik masyarakat.

Begitu juga sebaliknya, jika penilaian masyarakat terhadap sebuah persediaan dari suatu perusahaan mengundang respon positif dari masyarakat maka dapat dipastikan bahwa persediaan yang diproduksi oleh perusahaan tersebut akan memperoleh kesuksesan dan persediaannya akan laku di masyarakat apalagi jika persediaan tersebut diperuntukkan bagi semua kalangan masyarakat.

(3)

1.1 LATAR BELAKANG

Persediaan adalah segala sesuatu/ sumber-sumber daya organisasi yang di simpan dalam antisipasinya terhadap pemenuhan permintaan dari sekumpulan produk physical pada berbagai tahap proses transformasi dari bahan mentah ke barang dalam proses, dan kemudian barang jadi (Handoko, 1997:hal 333).

Persediaan merupakan salah satu asset yang paling mahal dibanyak perusahaan, mencerminkan sebanyak 40% dari total modal yang diinvestasikan. Manajer operasi seluruh dunia telah lama menyadari bahwa manajemen persediaan yang baik itu sangatlah penting disatu pihak, suatu perusahaan dapat mengurangi biaya dengan cara menurunkan tiket persediaan ditangan. Dipihak lain, konsumen akan merasa tidak puas bila suatu produk stoknya habis. Oleh karena itu, perusahaan harus mencapai keseimbangan antara investasi persediaan dan tingkat pelayanan konsumen.

1.2 RUMUSAN MASALAH

1. KLASIFIKASI PERSEDIAAN

2. BAGAIMANA PERUSAHAAN MENCATAT SISTEM PERSEDIAAN MENGGUNAKAN 2 SISTEM ?

3. MASALAH DASAR DALAM PENILAIAN PERSEDIAAN

4. BIAYA BIAYA SEPERTI APA YANG MASUK DALAM PERSEDIAAN DAN ASUMSINYA ?

1.3 TUJUAN DAN MANFAAT

Persediaan merupakan aset sebuah perusahaan untuk diperjualbelikan agar mendapatkan keuntungan. Materi yang disampaikan dalam makalah ini bertujuan agar setiap perusahaan dapat mengerti sistem apa yang diperlukan agar pencatatan persediaanya benar dan akurat serta biaya biaya yang dikeluarkan dalam persediaan dapat diketahui. Dan jika terjadi sebuah masalah akan didapat solusi dan penyelesaiannya. Agar pembaca dapat mengetahui cara mengelola persediaan barang dengan menggunakan metode – metode yang tersedia.

(4)

Persediaan adalah pos-pos aktiva yang dimiliki oleh perusahaan untuk dijual dalam operasi bisnis, atau sebagai bahan baku yang akan digunakan dalam membuat suatu produk. Sebuah perusahaan dagang, biasanya membeli barang dagangan berbentuk produk jual. Perusahaan dagang melporkan biaya yang terkait dengan unit-unit yang belum terjual dan masih ada di tangan sebagai persediaan barang dagang. Hanya satu akun persediaan, persediaan barang dagang, yang mucul dalam laporan keuangan.

Sementara untuk perusahaan manufaktur memiliki tiga akun pada umumnya, yaitu persediaan bahan baku, yaitu biaya yang dibebankan terhadap barang maupun bahan baku yang terdapat di tangan tapi belum dialihkan ke proses produksi; persediaan barang dalam proses, yaitu biaya bahan baku untuk produk yang telah diproduksi namun belum selesai ditambah dengan biaya tenaga kerja langsung dalam proses produksi ini; dan persediaan barang jadi yang siap dijual, yaitu produk jadi yang siap dijual.

Sistem akuntansi yang akurat dan catatan yang aktual merupakan hal yang sangat penting. Penjualan dan pelanggan bisa hilang apabila produk-produk yang dipesan oleh pelanggan tidak tersedia. Sehingga perusahaan harus selalu mengendalikan ketersediaan produk secara baik untuk membatasi biaya akibat banyaknya timbunan persediaan ataupun kekurangannya.

Tujuan pokok akuntansi terhadap persediaan :

1. Penentuan jumlah persediaan yang akan disajikan di Neraca (Penilaian Persediaan).

2. Penentuan laba-rugi periodik (income determination), yaitu melalui proses mempertemukan antara kos barang yang dijual dengan hasil penjualan

Masalah dalam penilaian persediaan:

1.Menentukan dan mengidentifikasi fisik (baik jenis maupun kuantitas)

2.Menentukan kos yang akan dipakai sebagai dasar penilaian terhadap persediaan.

Berkaitan dengan hal ini perlu diperhatikan item-item berikut ini: Barang Konsinyasi (Consigned Goods)

Tidak semua barang yang berada di gudang/toko bisa diakui menjadi milik perusahaan, misalnya barang titipan dari pihak lain dengan tujuan akan dijual untuk dan atas nama pihak lain tersebut dengan

mendapatkan sejumlah komisi (consignment in) tidak dapat diakui sebagai milik perusahaan. Sebaliknya utk barang yang sifatnya consigment out, yang s.d. tgl neraca belum terjual harus dicantumkan di Neraca Barang dalam perjalanan (Goods in transit)

Masalah kepemilikannya sangat tergantung dari perjanjian yang disepakati oleh penjual dan pembeli. 2 syarat tersebut adalah (1) Fob Shipping Point dan (2) Fob Destination.

(5)

Berdasarkan perjanjian ini, apabila ada barang yang masih dalam perjalanan diakui menjadi milik pembeli. Sehingga harus tampak di Neraca

2. Fob Destination

Berdasarkan perjanjian ini, barang yang dibeli secara sah menjadi milik pembeli saat barang tsb sampai di gudang pembeli. Barang dalam perjalanan tidak boleh diakui sebagai hak milik.

Sistem pencatatan (administrasi) persediaan:

1.Sistem fisik/periodik (periodic inventory system), berdasarkan sistem ini persediaan ditentukan dengan melakukan menghitung fisik terhadap persediaan. Penghitungan fisik persediaan dilakukan secara periodik. Dalam sistem ini pencatatan terhadap mutasi persediaan tidak selalu diikuti. Oleh karena itu prosedur penghitungan fisik persediaan pada akhir periode harus dilakukan (mandatory procedure) untuk dapat menentukan fisik persediaan yang akan dilaporkan dalam laporan keuangan. Hasil perhitungan fisik ini dipakai sebagai dasar penentuan nilai persediaan

2.Sistem perpetual (perpetual inventory system), Pencatatan terhadap mutasi persediaan selalu diikuti secara konsisten, dengan mencatat semua transaksi yang menyebabkan berkurang atau bertambahnya persediaan. Penghitungan fisik persediaan menjadi tidak wajib diselenggarakan (mandatory procedure).

Asumsi Aliran Kos (Cost Flow Assumption)

Perusahaan memiliki persediaan yang cukup banyak. Persediaan didapat dari beberapa pembelian yang telah dilakukan, dengan waktu dan kos yang berbeda-beda. Oleh karena itu, dalam penilaian kos persediaan harus didasarkan pada asumsi aliran kos.

Asumsi aliran kos ada 4 metode, yaitu: 1.Identifikasi khusus

2.FIFO (First In First Out) 3.LIFO (Last In First Out) 4.Rata-rata (Average)

Pengaruh Asumsi Aliran Kos terhadap Laporan Keuangan

(6)

FIFO pasar. Dalam hal ini laba dinilai terlalu besar. Dalam hal ini laba dinilai wajar LIFO. Dalam hal ini laba dinilai lebih besar daripada LIFO, tetapi lebih kecil dari FIFO

Perusahaan menggunakan salah satu dari dua jenis sistem agar pencatatan persediaan tetap akurat, yaitu :

(7)

Sistem persediaan perpetual secara terus-menerus melacak perubahan akun persediaan. Yaitu, semua pembelian dan penjualan barang dicatat secara langsung ke akun persediaan pada saat terjadi. Karakteristik utama dari sistem perpetual adalah sebagai berikut :

1. Pembelian barang dagang untuk dijual kembali atau pembelian bahan baku untuk proses produksi didebit ke akun persediaan.

2. Biaya angkut, retur pembelian, diskon pembelian dan pengurangan harga lainnya, didebit ke akun persediaan.

3. Harga pokok penjualan dicatait untuk setiap penjualan dengan mendebit akun harga pokok penjualan, dan mengkredit persediaan.

4. Persediaan merupakan akun pengendali yang didukung oleh buku besar pembantu yang berisi catatan persediaan individual. Buku besar pembantu menunjukkan kuantitas dan biaya dari setiap jenis persediaan yang ada di tangan.

Sistem Periodik

Menurut sistem persediaan periodik, seluruh pembelian persediaan selama satu periode dicatat dengan mendebit akun pembelian. Total akun pembelian pada akhir periode ditambahkan ke biaya persediaan on hand pada awal periode selanjutnya untuk menentukan total biaya barang yang siap dijual selama periode berjalan. Kemudian total biaya barang yang siap dijual dikurangi dengan persediaan akhir periode berjalan untuk menentukan harga pokok penjualan pada periode tersebut.

A. MASALAH MENDASAR DALAM PENILAIAN PERSEDIAAN

Biaya semua barang yang tersedia untuk dijual atau digunakan harus dialokasikan di antara barang yang terlah terjual atau digunakan dan barang yang masih ada di tangan. Biaya barang yang tersedia untuk dijual atau digunakan untuk produksi adalah jumlah dari (1) biaya barang on hand pada awal periode dan (2) biaya barang yang dibeli atau diproduksi selama satu siklus operasi. Harga pokok penjualan adalah perbedaan antara biaya barang on hand pada akhir periode dan biaya barang yang tersedia untuk dijual selama periode berjalan.

Penilaian persediaan bisa menjadi proses yang kompleks yang memerlukan penentuan atas:

1. Barang fisik yang harus dimasukkan dalam persediaan. 2. Biaya-biaya yang harus dimasukkan dalam persediaan. 3. Asumsi arus biaya yang harus diadopsi.

1. Barang Fisik yang Harus Dimasukkan dalam Persediaan

(8)

a. Barang dalam Perjalanan b. Barang Konsinyasi

c. Perjanjian Penjualan Khusus d. Pengaruh Kesalahan Persediaan

BIAYA-BIAYA YANG HARUS DIMASUKKAN DALAM PERSEDIAAN

Salah satu masalah paling penting dalam menangani persediaan berhubungan dengan berapa jumlah persediaan yang harus dicatat dalam akun. Pembelian persediaan, seperti aktiva lain, umumnya diperhitungkan atas dasar biaya-biaya berikut :

1. Biaya Produk 2. Biaya Periode

3. Perlakuan atas Diskon Pembelian

ASUMSI ARUS BIAYA YANG DIPAKAI

Sebetulnya, arus fisik baranga ktual dan asumsi arus biaya seringkali sangat berbeda. Tidak ada keharusan bahwa konsisten dalam pemakaian asumsi biaya dengan pergerakan fisik barang. Tujuan utama dari pemakaian asumsi arus biaya ini adalah untuk memilih asumsi yang paling merefleksikan laba periodik, sesuai dengan kondisi yang berlaku.

BAB 3 “PENUTUP”

3.1 KESIMPULAN

(9)

Referensi

Dokumen terkait

Golongan Khawarij juga merupakan salah satu kelompok yang memiliki pemahaman agama yang radikal dan tekstual yang pernah muncul dalam catatan perjalanan sejarah

BAB II KAJIAN PUSTAKA Bab ini membahas tentang teori-teori yang berkaitan dengan media website dan faktor-faktor yang berhubungan dengan judul penelitian yaitu pemanfaatan media

- Pengisian catatan harian dan laporan penggunaan anggaran 30% - Mengunggah laporan akhir dan laporan keuangan 100% (baru dan lanjutan), pengisian capaian hasil, unggah poster,

BAGI ALUMNI III SMK NEGERI 1 SIMPANG EMPAT YANG INGIN MENGAMBIL SURAT KETERANGAN LULUS (SKL) DAN SURAT KETERANGAN HASIL UJIAN (SKHU) SEMENTARA HARUS

Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah total biaya tahunan rata-rata minimum untuk mesin adalah umur ekonomis mesin extruder dengan total biaya tahunan rata-rata

Dikarenakan adanya faktor daerah rawan gempa tersebut, maka bangunan- bangunan di Indonesia dan khususnya di Provinsi Sumatera Barat terutama bangunan infrastruktur,

(1) Bidang Keluarga Sejahtera mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan dibidang pemberdayaan ekonomi keluarga,

- Sterilisasi kering menggunakan oven suhu 160-170 ᵒ C selama 1-2 jam yang dilakukan pada jenis minyak, serbuk yang tidak stabil terhadap uap air dan alat-alat gelas yang