UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
FAKULTAS EKONOMI
PROGRAM DIPLOMA III
MEDAN
ANALISIS LAPORAN KEUANGAN
PADA PT. BANK SUMUT
MEDAN
SKRIPSI MINOR
Diajukan Oleh :
YENNI HASTINI
052102002
D III AKUNTANSI
Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan
Pendidikan Pada Program Diploma III
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahiim
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat dan hidayah-Nya kepada penulis untuk dapat menyelesaikan
Pendidikan Program Diploma III Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi
Universitas Sumatera Utara, serta shalawat dan salam pada junjungan kita Nabi
Muhammad SAW.
Dalam penulisan skripsi minor ini penulis telah berusaha semaksimal mungkin
sesuai dengan batas kemampuan dan pengalaman yang penulis miliki, namun
sebagai manusia yang mempunyai keterbatasan, penulis menyadari bahwa skripsi
minor ini belum sempurna dan masih banyak kekurangan, baik dari sudut
penyajian materi maupun teknik penulisan.
Keberhasilan penulis dalam menyelesaikan skripsi minor ini tidak terlepas dari
pertolongan Allah SWT, bantuan serta dukungan dari berbagai pihak. Untuk itu
pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan
yang setulusnya kepada :
1. Bapak Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M.Ec selaku Dekan Fakultas Ekonomi USU.
2. Bapak Drs. Hasan Sakti Siregar, M.Si, Ak selaku Ketua Program Studi
Diploma III Akuntansi Fakultas Ekonomi USU.
3. Bapak Drs. Rustam, Ak yang telah banyak memberikan bantuan kepada
penulis.
5. Seluruh Dosen dan Pegawai pada Fakultas Ekonomi USU yang telah
mendidik dan membantu penulis.
6. Pimpinan dan seluruh staff PT. Bank Sumut Medan, khususnya Bapak Rudi
Dogar Harahap dan Bapak Rahmat Chairul yang telah banyak memberi
bantuan dalam penyediaan data hingga selesainya skripsi minor ini.
7. Ayahanda Tumingin Sugiyono dan Ibunda Lasmini yang selalu sabar dalam
memberikan dorongan, nasehat dan do’a dengan segenap rasa cinta dan kasih
sayangnya kepada penulis.
8. Abang, Kakak dan Keponakanku Indah, Rani, Pipit dan Fadhil yang selalu
membantu dan menghibur penulis.
9. Masku tersayang R. Syariful Hardi, SP terima kasih atas kasih sayang, waktu
dan tenaganya dalam membantu penulis untuk menyelesaikan skripsi minor
ini.
10.Sahabatku Ika, Diah, Yasmi, Arianto, Ulan dan semua pihak yang tidak bisa
disebutkan namanya, terima kasih atas bantuan serta persahabatannya.
Akhirul kalam penulis mengucapkan do’a kepada Allah SWT agar kebaikan
dan bantuan yang telah diberikan kepada penulis dapat dibalas oleh Allah SWT.
Semoga skripsi minor ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Amiin Ya Rabbal
‘Aalamiin.
Medan, 2008
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ……… i
DAFTAR ISI ……….. iii
DAFTAR TABEL ……….. v
BAB I PENDAHULUAN A. Alasan Pemilihan Judul ……….. 1
B. Perumusan Masalah ……… 2
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ……… 3
D. Metode Penelitian ……….. 4
BAB II PT. BANK SUMUT MEDAN A. Sejarah Singkat PT. Bank Sumut Medan ……… 6
B. Struktur Organisasi PT. Bank Sumut Medan…………...…… 7
C. Pengertian Laporan Keuangan …………..……….. 18
D. Laporan Keuangan PT. Bank Sumut Medan ……...………... 25
E. Pengertian Rasio Keuangan ……….………… 31
F. Rasio Keuangan PT. Bank Sumut Medan ……...………. 33
BAB III ANALISA DAN EVALUASI A. Analisis Rasio Likuiditas ……… 44
B. Analisis Rasio Produktivitas ……….. 45
C. Analisis Rasio Efisiensi ………. 48
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN ……….. 52
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR TABEL
No. Uraian Halaman
Tabel- 1 : Neraca 31 Desember 2004, 2005 dan 2006 26
Tabel-2 : Laporan Laba Rugi 31 Desember 2004, 2005 dan 2006 29
Tabel-3 : Rasio Likuiditas 44
Tabel-4 : Rasio Produktivitas 45
Tabel-5 : Rasio Efisiensi 48
BAB I
PENDAHULUAN
A. Alasan Pemilihan Judul
Dalam sejarah perkembangan perusahaan, dapatlah dikatakan bahwa
masalah keuangan merupakan masalah utama dalam mencapai tujuan perusahaan.
Oleh karena itu, perusahaan dinilai perlu untuk menyusun sebuah laporan
keuangan yang tersistematis.
Laporan keuangan merupakan hasil akhir dari proses pencatatan,
penggabungan dan pengikhtisaran semua transaksi yang dilakukan oleh
perusahaan dengan seluruh pihak yang terkait dengan kegiatan usahanya dan
peristiwa penting yang terjadi di dalam perusahaan.
Pada umumnya laporan keuangan menyediakan informasi tentang posisi
keuangan perusahaan, kinerja perusahaan dan arus kas pada suatu periode
tertentu. Sebagai sumber informasi, laporan keuangan harus disajikan secara
wajar, transparan, mudah dipahami dan dapat diperbandingkan dengan tahun
sebelumnya ataupun antar perusahaan sejenis.
Laporan keuangan merupakan komoditas yang sangat bermanfaat dan
sangat dibutuhkan oleh berbagai pihak. Adapun pihak-pihak yang membutuhkan
laporan keuangan adalah para pemilik perusahaan, manajemen perusahaan,
investor, kreditur, pemerintah, analisa pasar modal, peneliti dan lain-lain.
Analisis laporan keuangan merupakan alat analisis yang paling utama
perusahaan. Dalam melakukan analisis laporan keuangan, maka perlu dilakukan
perbandingan angka-angka yang terdapat dalam laporan keuangan yaitu neraca
dan laporan laba rugi. Analisis rasio keuangan bertujuan untuk mengukur sejauh
mana likuiditas perusahaan yang bersangkutan, untuk mengetahui keuntungan
yang dihasilkan atas aktiva, untuk mengetahui bagaimana perusahaan mendanai
aktivanya serta untuk mengetahui tingkat pengembalian yang mungkin akan
diperoleh para pemilik (pemegang saham).
Dengan melakukan analisis laporan keuangan terhadap data keuangan
dari tahun-tahun yang sebelumnya akan memberikan informasi
kelemahan-kelemahan serta kelebihan-kelebihan dari perusahaan. Bagi manajemen
perusahaan, hasil analisa laporan keuangan ini dapat dimanfaatkan untuk
penyusun rencana atau kebijakan pada masa yang akan datang.
Melihat pentingnya analisis terhadap laporan keuangan bagi suatu
perusahaan maupun pihak-pihak lain yang berkepentingan dan untuk mengetahui
sejauh mana kinerja perusahaan selama ini, maka penulis bermaksud melakukan
penelitian dengan judul ANALISIS LAPORAN KEUANGAN pada PT. BANK
SUMUT MEDAN.
B. Perumusan Masalah
Perumusan masalah yang diajukan penulis adalah bagaimana kinerja
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui dan menganalisis kondisi dan kinerja keuangan pada
PT. BANK SUMUT MEDAN selama tahun 2004 sampai dengan 2006.
2. Untuk mengetahui kebijakan yang diterapkan oleh manajemen PT. Bank
Sumut Medan dalam meningkatkan perolehan keuntungan perusahaan.
3. Untuk mengetahui kemampuan manajemen PT. Bank Sumut Medan dalam
melakukan pengelolaan dana secara efektif dan efisien.
Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian yang diperoleh dalam penulisan ini adalah :
1. Bagi Penulis
Sebagai penambah pengetahuan dan wawasan penulis dalam melakukan
laporan analisis keuangan dan penerapannya di perusahaan.
2. Bagi Perusahaan
Sebagai bahan masukan dan rujukan bagi PT. Bank Sumut Medan guna
melihat perkembangan perusahaan guna menyusun rencana dan kebijakan
keuangannya pada masa yang akan datang.
3. Bagi Peneliti Selanjutnya
Sebagai bahan referensi bagi peneliti-peneliti selanjutnya yang akan
D. Metode Penelitian
1) Lokasi dan Waktu Penellitian
Penelitian ini dilakukan di PT. BANK SUMUT MEDAN yang beralamat
di Jl. Imam Bonjol No. 18 Medan. Waktu penelitian dilakukan mulai
bulan Maret sampai dengan Mei 2008.
2) Jenis dan Sumber Data
Dalam menyusun skripsi minor ini diperlukan data sebagai berikut :
a. Data primer yaitu data yang diperoleh langsung dari perusahaan melalui
wawancara dengan bagian teknologi informasi dan akuntansi mengenai
metode penghitungan laporan keuangan serta kondisi keuangan PT. Bank
Sumut Medan secara umum.
b. Data sekunder yaitu data yang mendukung data primer yang diperoleh dari
bacaan, literatur-literatur, dan dari perusahaan yang bersangkutan seperti
laporan keuangan berupa neraca dan laporan rugi/laba tahun 2004 – 2006,
sejarah singkat dan struktur organisasi PT. Bank Sumut Medan.
3) Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang penulis lakukan dalam penyusunan skripsi
minor ini adalah :
a. Wawancara
Dalam wawancara ini, penulis melakukan tanya jawab mengenai hal-hal
yang erat hubungannya dengan laporan keuangan perusahaan tersebut
b. Studi dokumentasi
Studi dokumentasi dilakukan dengan mengumpulkan data Laporan
Keuangan PT. Bank Sumut Medan berupa Neraca per 31 Desember 2004,
2005, dan 2006 serta Laporan Laba/Rugi untuk tahun yang berakhir 31
Desember 2004, 2005, dan 2006.
4) Metode Analisis Data
Metode analisis data yang penulis lakukan dalam penulisan skripsi minor
ini adalah sebagai berikut :
a. Metode Kuantitatif yaitu metode analisis yang digunakan terhadap data
yang diperoleh berbentuk angka-angka.
b. Metode deskriptif yaitu metode yang dilakukan dengan
mengumpulkandata, merumuskan, mengklarifikasikan,
menginterprestasikan data sehingga memberikan gambaran yang jelas
BAB II
PT. BANK SUMUT MEDAN
A. Sejarah Singkat PT. Bank Sumut Medan
Bank Pembangunan Daerah Sumatera Utara didirikan pada tanggal 4
Nopember 1961 dengan Akte Notaris Rusli Nomor 22 dalam bentuk Perseroan
Terbatas. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1962 tentang Ketentuan
Pokok Bank Pembangunan Daerah, bentuk usaha dirubah menjadi Badan Usaha
Milik Daerah (BUMD) sesuai dengan peraturan daerah Tingkat I Sumatera Utara
Nomor 5 Tahun 1965, dengan modal dasar sebesar Rp. 100 juta (uang lama) dan
saham dimiliki oleh Pemerintah Daerah Tingkat I Sumatera Utara dan Pemerintah
Daerah Tingkat II se Sumatera Utara. Dalam perkembangan selanjutnya, sesuai
dengan kebutuhan, terjadi beberapa kali perubahan Peraturan Daerah untuk
Meningkatkan Modal Disetor.
Pada tanggal 16 April 1999 bentuk Badan Hukum dirubah kembali
menjadi Perseroan Terbatas sesuai dengan Akte Pendiri Perseroan Terbatas
Nomor 38 Tahun 1999 Notaris Alina Hanum Nst, SH yang telah mendapat izin
atau pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia Nomr C-8224
HT.01.01.Thn 1999, dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik
Indonesia Nomor 54 Tanggal 6 Juli 1999, dengan modal dasar sebesar Rp. 400
milyar. Dasar perubahan Bentuk dan Modal Dasar sebelumnya telah dituangkan
dengan kebutuhan dan perkembangan selanjutnya dengan Akte Nomor 31 tanggal
156 Desember 1999 dengan Modal Dasar ditingkatkan menjadi Rp 500 milyar.
Dalam berjalan sejarahnya PT. Bank Sumut pernah menempati Gedung
Kantor yang sangat sederhana di Jalan Palang Merah Medan. Kemudian pindah ke
Jalan Imam Bonjol No. 7 Medan. Pada tanggal 20 April 1989 Mentri Dalam
Negeri telah meresmikan penggunaan Gedung Kantor Baru yang cukup megah
dan representatife terletak di jantung Kota Medan di Jalan Imam Bonjol Nomor
18 Medan yang ditempati hingga saat ini.
B. Struktur Organisasi PT. Bank Sumut Medan
Pengorganisasian adalah suatu aktivitas yang menghasilkan suatu struktur
organisasi. Organisasi adalah sarana untuk mencapai tujuan yang diharapkan oleh
orang-orang yang bekerja di dalamnya. Struktur adalah susunan dari suatu bidang
pekerjaan yang akan diduduki sesuai dengan keahlian masing-masing. Jadi
struktur organisasi adalah susunan, fungsi departemen dan posisi mereka dalam
organisasi serta hubungan antara bagian-bagian yang satu dengan yang lainnya
sehingga dapat tercipta suatu tim kerja yang baik dalam melaksanakan tugas untuk
mencapai tujuan perusahaan.
Struktur organisasi yang digunakan pada PT. Bank Sumut Medan adalah
berbentuk organisasi garis, dimana kekuasaan berada di tangan dewan komisaris
bersama dengan direktur. Untuk lebih jelasnya struktur organisasi yang digunakan
Demi tercapainya tujuan perusahaan, perseroan ini membagi pekerjaan
dalam beberapa tugas, wewenang dan tanggung jawab secara vertikal. Adapun
uraian tugas, wewenang dan tanggung jawab adalah sebagai berikut :
I. Kepala Divisi Administrasi Keuangan
Tugas :
1) Merumuskan kebijakan Bank dalam penerapan sistem administrasi
keuangan yang handal dan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku.
2) Merumuskan kebijakan pengembangan di bidang teknologi sistem
informasi dengan tetap memperhatikan ketentuan yang ditetapkan oleh
Bank Indonesia dan atau lembaga yang berkompeten lainnya.
3) Mengusulkan kepada Direksi Rencana Kerja dan Anggaran Divisi
Administrasi Keuangan untuk dimasukkan ke dalam Rencana Kerja dan
Anggaran Tahunan, Menengah dan Panjang Bank.
4) Menyampaikan saran-saran kepada Direksi sebagai bahan pertimbangan
dalam menetapkan kebijakan/keputusan dalam bidang administrasi
keuangan/akuntansi dan teknologi sistem informasi.
5) Membina pejabat, staf, dan pegawai dalam lingkungan Divisi Keuangan
guna meningkatkan keterampilan kerja, pengetahuan dan sikap kerja.
6) Mengusulkan pendidikan dan latihan yang dibutuhkan dalam rangka
pengembangan pengetahuan, kemampuan dan keterampilan dari
pejabat/staf/pegawai dan Divisi Administrasi Keuangan.
7) Melakukan koordinasi dan supervisi atas pekerjaan-pekerjaan yang
8) Melakukan koordinasi dengan unit-unit kerja lainnya.
9) Mewakili Bank dalam mengadakan hubungan/kerjasama dengan pihak lain
berkaitan pelaksanaan fungsi Divisi Administrasi Keuangan.
10)Melaksanakan tugas-tugas lainnya sesuai dengan keperluannya.
Wewenang :
1) Menandatangani atau memaraf surat-surat, memorandum dan laporan-
laporan lain sesuai kebutuhan.
2) Menilai atau menyetujui prestasi kerja pejabat/staf/pegawai dalam
lingkungan Divisi Administrasi Keuangan.
3) Memberikan teguran atau peringatan serta sanksi kepada
pejabat/staf/pegawai dalam lingkungan Divisi Administrasi Keuangan
yang melanggar ketentuan dan peraturan Bank.
4) Melaksanakan wewenang lainnya sesuai ketentuan dan peraturan yang
berlaku.
Tanggung Jawab :
1) Bertanggung jawab kepada Direksi atas pelaksanaan tugas sesuai program
kerja Divisi Administrasi Keuangan.
2) Bertanggung jawab atas disiplin kerja staf dan pegawai di Divisi
Administrasi Keuangan.
3) Bertanggung jawab atas keamanan, efisiensi teknologi sistem informasi.
4) Memegang teguh rahasia jabatan dan rahasia Bank.
5) Bertanggung jawab atas keselamatan dokumen, arsip dan kendaraan serta
II. Kepala Bidang Akuntansi
Tugas :
1. Menyusun program kerja tahunan sesuai fungsi Bidang Akuntansi.
2. Menyusun sistem dan prosedur akuntansi BANK SUMUT dan
menjabarkannya menjadi rincian tugas unit organisasi.
3. Membuat usulan anggaran biaya Bidang Akuntansi untuk dimasukkan ke
dalam Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan, Menengah dan Panjang
Divisi Administrasi Keuangan.
4. Mengkinikan ketentuan intern Bank sehubungan dengan perkembangan
dan perubahan di bidang Akuntansi dan Keuangan.
5. Menyampaikan saran-saran sehubungan pelaksanaan tugas Bidang
Akuntansi.
6. Menyelenggarakan administrasi keuangan dan akuntansi Kantor Pusat
dengan menghimpun serta mengelola data seluruh transaksi keuangan
BANK SUMUT.
7. Menyempurnakan buku pedoman akuntansi Bank.
8. Membuat/merumuskan bentuk laporan sesuai sistem yang berlaku untuk
keperluan intern atau ekstern sesuai kebutuhan ataupun ketentuan yang
berlaku.
9. Mengurus dan menyelesaikan perhitungan pajak penghasilan perusahaan.
10.Menyelesaikan selisih rekening atas Kantor Pusat dan Kantor Cabang.
11.Menyusun laporan keuangan, berupa neraca, rincian laba rugi Kantor
12.Mempersiapkan bahan-bahan yang berhubungan dengan laporan
keuangan dalam Rapat Umum Pemegang Saham BANK SUMUT setiap
tahunnya.
13.Menyusun neraca dan perhitungan laba rugi harian kantor pusat dan
gabungan, dan menyusun serta menyampaikan laporan neraca publikasi
bulanan dan triwulan ke Bank Indonesia.
14.Menyusun dan menyelesaikan perhitungan pajak penghasilan Bank.
15.Melakukan pemantauan dan pembinaan atas pos-pos neraca laba rugi
seluruh unit kerja BANK SUMUT.
16.Membuat laporan neraca laba rugi kantor pusat dan konsolidasi, baik
secara berkala atau tahunan, sesuai bentuk dan prosedur yang ditetapkan.
17.Menyusun dan menyampaikan laporan ke Bank Indonesia menurut bentuk
dan prosedur yang ditetapkan Bank Indonesia.
18.Menyusun laporan tahunan Bank dan laporan-laporan keuangan lainnya
sesuai ketentuan yang berlaku.
19.Menyusun laporan-laporan perhitungan kebutuhan modal (CAR) setiap
bulannya.
20.Menyusun laporan-laporan intern maupun ekstern secara berkala sesuai
kebutuhan yang berhubungan dengan akuntansi.
21.Merumuskan pos-pos antar kantor dan membuat nota rekonsiliasi antara
kantor pusat dengan kantor cabang.
22.Membina staf/pegawai dan bidang akuntansi guna meningkatkan
23.Melakukan kerjasama dengan kepala bidang yang lain di Divisi
Administrasi Keuangan dalam pelaksanaan tugas-tugas.
24.Melakukan koordinasi dan supervisi atas pekerjaan-pekerjaan yang
dilakukan oleh staf/pegawai di Bidang Akuntansi.
25.Melakukan koordinasi dengan Bidang /Unit kerja yang lain.
26.Mengusulkan pendidikan dan latihan yang dibutuhkan dalam rangka
pengembangan pengetahuan, kemampuan dan keterampilan dari
staf/pegawai di Bidang Akuntansi.
27.Melaksanakan tugas-tugas lainnya sesuai dengan keperluannya.
Wewenang :
1. Memaraf surat-surat, memorandum dan laporan-laporan lain sesuai
kebutuhan.
2. Mewakili Kepala Divisi apabila diperlukan untuk mengadakan hubungan
dengan unit kerja lain di lingkungan Bank atau instansi lainnya sesuai
tugas Bidang Akuntansi.
3. Menilai prestasi kerja staf/pegawai dalam lingkunga Bidang Akuntansi.
4. Memberikan teguran, peringatan secara lisan kepada staf/pegawai dalam
lingkungan Bidang Akuntansi yang melanggar ketentuan dan peraturan
Bank sesuai ketentuan yang berlaku.
5. Memberi rekomendasi permohonan menjalani cuti kepada staf/pegawai
dalam lingkungan BidangAkuntansi.
6. Melaksanakan wewenang lainnya sesuai ketentuan dan peraturan yang
Tanggung Jawab :
1. Bertanggung jawab langsung kepada Kepala Divisi.
2. Bertanggung jawab langsung atas seluruh tugas-tugasnya.
3. Bertanggung jawab atas kebenaran laporan-laporan yang diterbitkan oleh
Bidang Akuntansi.
4. Bertanggung jawab atas disiplin kerja staf dan pegawai di Bidang
Akuntansi.
5. Memegang teguh rahasia jabatan dan rahasia Bank.
6. Bertanggung jawab atas pengamanan dokumen-dokumen, arsip-arsip,
perlengkapan inventaris di Bidang Akuntansi.
III. Kepala Bidang Teknologi Sistem Informasi
Tugas :
1. Menyusun program kerja tahunan sesuai fungsi Bidang Teknologi
Sistem Informasi.
2. Membuat usulan anggaran biaya Bidang Teknologi dan Sistem
Informasi untuk dimasukkan dalam Rencana Kerja dan Anggaran
Tahunan, Menengah dan Panjang Divisi Administrasi Keuangan..
3. Melakukan pemantauan untuk pengendalian atas pelaksanaan rencana
yang telah disetujui.
4. Mengembangkan atau membangun sistem yang sesuai kebutuhan Bank,
serta melakukan review dan persetujuan untuk sistem yang baru,
melakukan pengujian, pengubahan, dan dokumentasi terhadap kegiatan
5. Membuat perencanaan untuk menghadapi kemungkinan darurat atau
Disaster and Recovery Plan (DRP), mengembangkan dan mengawasi
peralatan computer yang dipergunakan Bank dan juga merawat dan
memperbaiki perangkat computer yang perbaikan dan perawatannya
bukan oleh pihak ketiga atau vendor.
6. Melakukan analisis sistem, menyusun sistem dan prosedur serta panduan
pengoperasian dari setiap aplikasi yang dibangun dengan tetap
memperhatikan ketentuan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia dan atau
lembaga yang berkompeten lainnya.
7. Menerima dan mengadministrasikan keluhan-keluhan ataupun kendala
yang dihadapi unit-unit dalam pengoperasian perangkat komputer serta
memberikan solusinya.
8. Menentukan langkah-langkah pengaman untuk mencegah kemungkinan
adanya gangguan terhadap sistem aplikasi computer.
9. Melakukan evaluasi, rekomendasi dan pengawasan terhadap pekerjaan
dan perawatan yang dilakukan oleh pihak ketiga sesuai kontrak jasa
perawatan.
10.Melakukan pemeliharaan dan perbaikan perangkat lunak dan keras yang
digunakan seluruh unit kerja yang tidak dapat ditangani sendiri oleh
pemakai.
11.Mempersiapkan format pembentukan data dasar yang akan diproses dan
melakukan pengawasan atas otorisasi akses terhadap keluar masuknya
12.Menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang ditimbulkan dengan
adanya pemakaian perangkat lunak dan keras.
13.Mempersiapkan langkah-langkah pengamanan data yang akan maupun
yang telah diproses serta mengelola seluruh media penyimpan data yang
dipakai dalam sistem.
14.Menyarankan atau merekomendasikan pembelian perangkat lunak dan
keras yang sesuai kebutuhan.
15.Memberikan penjelasan, bimbingan dan merencanakan serta
melaksanakan pendidikan dan pelatihan pada pemakai perangkat
komputer yang menyangkut pemakaian, pemeliharaan serta perbaikan
kerusakan ringan.
16.Melakukan evaluasi dan mengusulkan penghapusan atau penggantian
perangkat komputer yang sudah tidak layak dipergunakan di Bank.
17.Menyusun laporan teknologi informasi untuk laporan ke Bank Indonesia
sesuai Bidang Teknologi Sistem Informasi.
18.Melakukan service rutin ke Kantor Cabang untuk menjaga kinerja
computer.
19.Membina staf/pegawai di bidang teknologi sistem informasi guna
meningkatkan keterampilan kerja, pengetahuan dan sikap kerja.
20.Melakukan kerjasama dengan kepala Bidang yang lain di Divisi
Administrasi Keuangan dalam pelaksanaan tugas-tugas.
22.Mengusulkan pendidikan dan pelatihan yang dibutuhkan dalam rangka
pengembangan dan pengetahuan serta ketrampilan.
23.Melaksanakan tugas-tugas lainnya sesuai dengan keperluannya.
Wewenang :
1. Memaraf surat-surat, memorandum dan laporan-laporan lain sesuai
kebutuhan.
2. Mewakili Kepala Divisi apabila diperlukan untuk mengadakan hubungan
dengan unit kerja lain di lingkungan Bank atau instansi lainnya tugas
Bidang Teknologi Sistem Informasi.
3. Memberikan rekomendasi kualitas dan kuantitas pembelian perangkat
lunak dan keras computer.
4. Menilai prestasi kerja staf dan pegawai dalam bidang lingkungan
Teknologi Sistem Informasi.
5. Memberikan teguran, peringatan secara lisan kepada staf, pegawai yang
melanggar peraturan dan ketentuan Bank sesuai ketentuan yang berlaku
dan apabila diperlukan usulan tentang pemberian sanksi.
6. Memberikan rekomendasi permohonan menjalani cuti kepada staf dan
pegawai dalam lingkungan Teknologi Sistem Informasi.
7. Melaksanakan wewenang lainnya sesuai ketentuan dan peraturan yang
berlaku.
Tanggung Jawab :
1. Bertanggung jawab langsung kepada Kepala Divisi.
3. Bertanggung jawab atas kebenaran laporan-laporan yang diterbitkan
oleh Bidang Teknologi Sistem Informasi.
4. Memegang teguh rahasia jabatan dan rahasia Bank.
5. Bertanggung jawab atas disiplin kerja staf dan pegawai di Bidang
Teknologi dan Sistem Informasi.
6. Bertanggung jawab atas pengamanan dokumen-dokumen, arsip-arsip,
perlengkapan inventaris di bidang Teknologi Sistem Informasi.
C. Pengertian Laporan Keuangan
Lembaga keuangan adalah semua badan yang melalui kegiatan-kegiatan di
bidang keuangan menarik uang dari masyarakat dan menyalurkannya kembali ke
dalam masyarakat, yang salah satunya adalah Bank.
Menurut Rindjin (2003 : 13), Bank adalah salah satu dari lembaga
keuangan yang usaha pokoknya meliputi tiga kegiatan yaitu memberikan kredit,
jasa-jasa dalam lalu lintas pembayaran, dan lalu lintas peredaran uang.
Di dalam lembaga keuangan seperti bank, setelah transaksi dicatat dan
diikhtisarkan maka disiapkan laporan bagi pemakai yang berkepentingan. Laporan
akuntansi yang menghasilkan informasi demikian disebut laporan keuangan.
Menurut penggunaannya, laporan keuangan bank dibedakan menjadi tiga
yaitu laporan keuangan untuk masyarakat, laporan keuangan untuk keperluan
manajemen bank dan laporan keuangan.
Menurut Jumingan (2005 : 4), Laporan Keuangan merupakan hasil
ditafsirkan untuk kepentingan manajemen dan pihak lain yang menaruh perhatian
atau mempunyai kepentingan dengan data keuangan perusahaan.
Menurut Abdullah ( 2003 : 106), Laporan Keuangan dapat dipahami
sebagai bentuk pencatatan keuangan secara sistematis dan metodologis tentang
posisi keuangan maupun hasil operasi keuangan perusahaan pada suatu periode
waktu tertentu.
Secara umum laporan keuangan menyediakan informasi tentang posisi
keuangan pada saat tertentu, kinerja dan arus kas dalam suatu periode yang
ditujukan bagi pengguna laporan keuangan di luar perusahaan untuk menilai dan
mengambil keputusan yang berhubungan dengan perusahaan.
Sebagai sumber informasi, laporan keuangan harus disajikan secara wajar,
transparan, mudah dipahami dan dapat diperbandingkan dengan tahun sebelumnya
ataupun antar perusahaan sejenis.
Elemen-elemen laporan keuangan pada dasarnya terdiri atas Neraca,
Laporan Laba Rugi, Laporan Perubahan Ekuitas Pemilik dan Laporan Arus Kas,
serta catatan Laporan Keuangan (PSAK No. 31 Revisi 2000), namun laporan
keuangan yang utama yaitu :
1. Neraca (Balance Sheet)
Menurut Dendawijaya (2005 : 31), Neraca Bank adalah suatu daftar yang
menggambarkan kekayaan, kewajiban dan modal bank pada suatu periode
Menurut Bastian (2006 : 238), Neraca merupakan salah satu elemen
laporan keuangan yang menggambarkan posisi keuangan suatu perusahaan pada
suatu saat tertentu, yang terdiri dari aktiva, kewajiban dan modal.
a. Aktiva
Pos-pos yang ada pada sisi aktiva adalah :
1. Kas
Yaitu uang kas, baik rupiah maupun valuta asing yang dimiliki oleh
bank.
2. Giro di Bank Indonesia
Yaitu giro milik bank pada Bank Indonesia.
3. Tagihan pada bank lain
Yaitu semua tagihan bank pelapor dalam rupiah dan valuta asing kepada
bank lain.
4. Surat berharga dan tagihan lainnya
Yaitu surat berharga yang dimiliki oleh bank.
5. Kredit yang diberikan
Yaitu semua realisasi kredit yang diberikan oleh bank pada pihak ketiga
yang bukan bank.
6. Penyertaan
Yaitu penyertaan dana oleh bank pada bank lain, lembaga keuangan dan
perusahaan lain.
Yaitu cadangan-cadangan dana dalam rupiah dan valuta asing
8. Aktiva dan inventaris
Yaitu nilai buku dari tanah, gedung, kantor, rumah dan perabot milik
bank.
9. Rupa-rupa aktiva
Yaitu saldo rekening-rekening lainnya.
b. Passiva
Pos-pos yang ada pada sisi passiva adalah :
1. Giro
Yaitu giro dalam rupiah dan valuta asing milik pihak ketiga dan bank
lain pada bank yang bersangkutan.
2. Call money
Yaitu dana yang diterima oleh bank dari bank lain.
3. Tabungan
Yaitu simpanan-simpanan milik pihak ketiga yang bukan bank pada
bank yang bersangkutan.
4. Deposito berjangka
Yaitu deposito berjangka, deposits on call, sertifikat deposito dan
deposito sejenis lain yang diterima oleh bank milik pihak ketiga dan
bank lain.
5. Kewajiban lainnya
Yaitu semua kewajiban bank yang harus segera dibayar oleh bank yang
6. Surat berharga
Yaitu surat berharga yang diterbitkan oleh bank lain.
7. Pinjaman
Yaitu pinjaman yang diterima oleh bank dari pihak ketiga, bank lain dan
Bank Indonesia.
8. Rupa-rupa pasiva
Yaitu saldo rekening pasiva lainnya baik dalam rupiah maupun valuta
asing.
9. Modal
Yaitu modal bank yang berbadan hukum Indonesia, modal kantor cabang
bank asing, agio saham dan cadangan.
10.Laba –rugi
Yaitu sisa laba rugi tahun-tahun lalu yang belum dibagikan atau
dipindahbukukan ke rekening lain dan ditambah laba rugi dalam tahun
buku berjalan.
2. Laporan Laba Rugi (Income Statement)
Menurut Dendawijaya (2005 : 109), Laporan Laba Rugi Bank adalah suatu
laporan keuangan bank yang menggambarkan pendapatan dan biaya operasional
dan non operasional bank serta keuntungan bersih bank dan suatu periode tertentu.
Menurut Bastian ( 2006 : 242), Laporan Laba Rugi merupakan salah satu
elemen laporan keuangan yang menggambarkan posisi hasil usaha suatu
perusahaan dalam jangka waktu/periode tertentu yang komponennya terdiri atas
a. Pendapatan
1. Pendapatan operasional
Pendapatan operasional terdiri atas semua pendapatan yang merupakan hasil
langsung dari kegiatan usaha bank yang benar-benar telah diterima.
Pendapatan operasional bank terdiri atas :
(a) Hasil Bunga
Yaitu pendapatan bunga, baik dari pinjaman yang diberikan maupun dari
penanaman-penanaman yang dilakukan oleh bank.
(b) Provisi dan Komisi
Yaitu provisi dan komisi yang dipungut bank dari berbagai kegiatan yang
dilakukan.
(c) Pendapatan valuta asing lainnya
Yaitu keuntungan yang diperoleh bank dari berbagai transaksi devisa.
(d) Pendapatan lainnya
Yaitu pendapatan lain yang merupakan hasil langsung dari kegiatan
lainnya yang merupakan kegiatan operasional bank yang tidak termasuk ke
dalam rekening pendapatan di atas.
b. Biaya-biaya
1. Biaya Operasional
Biaya operasional terdiri atas semua biaya yang berhubungan langsung
dengan kegiatan usaha bank yang diperinci sebagai berikut :
Yaitu semua biaya atas dana-dana yang berasal dari bank Indonesia,
bank-bank lain dan pihak ketiga yang bukan bank-bank.
b) Biaya valuta asing lainnya
Yaitu semua biaya yang dikeluarkan bank untuk berbagai transaksi bank
devisa.
c) Biaya tenaga kerja
Yaitu seluruh biaya yang dikeluarkan bank untuk membiayai
pegawai-pegawainya.
d) Penyusutan
Yaitu seluruh biaya yang dikeluarkan bank untuk penyusutan benda-benda
tetap dan inventarisnya.
e) Biaya lainnya
Yaitu biaya langsung dari kegiatan usaha bank yang belum termasuk ke
pos biaya di atas.
2. Biaya Nonoperasional
Biaya nonoperasional terdiri atas semua biaya yang tidak berhubungan
dengan kegiatan usaha bank.
c. Laba Rugi Sebelum Pajak
Yang dimasukkan ke dalam pos ini adalah laba rugi bank yang diperoleh dalam
periode berjalan sebelum dikurangi pajak.
d. Sisa Laba Rugi Tahun Lalu
Yang dimasukkan ke dalam pos ini adalah sisa laba rugi tahun buku yang lalu
D. Laporan Keuangan PT. Bank Sumut Medan
Untuk melakukan analisis laporan keuangan dan guna melengkapi
penulisan skripsi minor ini maka dalam Tabel 1 dan Tabel 2 disajikan Neraca dan
Tabel 1 PT. BANK SUMUT
NERACA
31 Desember 2006, 2005 dan 2004
AKTIVA
Pos-Pos
2006 2005 2004
Rp Rp Rp
AKTIVA
Kas 189.813.960.834 168.320.805.479 142.288.426.856
Giro pada Bank Indonesia 639.028.562.683 262.115.877.728 155.794.995.105
Giro pada Bank lain 58.869.096.824 14.144.810.120 12.456.806.103 Dikurangi penyisihan
penghapusan (588.690.968) (141.448.101) (124.568.061)
58.280.405.856 14.003.362.019 12.332.238.042
Penempatan pada bank lain 894.900.000.000 709.000.000.000 600.400.000.000 Dikurangi penyisihan
penghapusan (8.949.000.000) (7.090.000.000) (6.004.000.000)
885.951.000.000 701.910.000.000 594.396.000.000
Surat Berharga 2.652.154.083.785 952.126.074.961 Dikurangi penyisihan
penghapusan (420.355.000) (356.086.500)
2.651.733.728.785 951.769.988.461 795.940.926.979
Kredit
Pihak ketiga 2.953.932.535.491 2.058.974.579.643 1.481.578.778.050
Pihak afiliasi 792.223.240 19.995.202.007 40.962.285.959 Dikurangi penyisihan
penghapusan (64.911.816.535) (64.092.506.217) (24.293.637.460) Jumlah kredit yang
diberikan-bersih 2.889.812.942.196 2.014.877.275.433 1.498.247.426.549
Obligasi Pemerintah 19.960.000.000
Penyertaan saham 750.000.000 750.000.000 750.000.000 Dikurangi penyisihan
Bunga yang masih akan
diterima 40.906.224.639 35.141.582.545 28.743.297.186
Piutang lain-lain 227.671.000 - -
Aktiva tetap bersih 168.551.789.149 167.081.084.083 150.076.547.516
Aktiva lain-lain 173.106.873.591 163.187.369.215 169.779.696.156 Dikurangi penyisihan
penghapusan (29.830.884.034) - -
143.275.989.557 163.187.369.215 169.779.696.156
JUMLAH AKTIVA 7.668.324.774.699 4.479.149.844.963 3.568.302.054.389
KEWAJIBAN DAN EKUITAS
Pos-Pos
2006 2005 2004
Rp Rp Rp
KEWAJIBAN
Giro 4.135.033.269.425 2.045.808.399.056 1.321.268.783.728
Tabungan 1.394.240.703.303 920.908.323.841 858.213.624.623
Deposito berjangka 1.292.215.485.999 694.673.527.000 679.083.384.000
Pinjaman yang diterima 25.041.443.650 26.914.360.412 4.294.507.419 Beban yang masih harus
dibayar 17.881.098.760 8.316.206.233 12.245.362.725
Hutang pajak 21.667.716.526 5.431.899.383 18.356.325.628
Kewajiban segera lainnya 53.761.142.155 28.927.780.840 35.888.402.769
Kewajiban lain-lain 35.989.894.009 14.587.992.968 5.242.228.325
Jumlah kewajiban 6.975.830.753.827 3.745.568.489.733 2.934.592.619.217
EKUITAS
Modal saham :
Modal dasar 50.000.000
lembar
saham dengan nilai
nominal
Rp 10.000 per saham pada
disetor
penuh 46.015.120 lembar
saham pada tahun 2006,
2005
dan 2004
Tambahan modal disetor 3.574.252.182 8.709.484.550 5.403.008.594 Selisih penilaian kembali
aktiva tetap 42.023.578.036 42.023.578.036 42.023.578.036
Cadangan 31.672.674.865 10.447.739.556 10.447.739.556
Akumulasi laba 155.072.315.789 212.249.353.088 115.683.908.986
Jumlah ekuitas 692.494.020.872 733.581.355.230 633.709.435.172 JUMLAH KEWAJIBAN
DAN
EKUITAS 7.668.324.774.699 4.479.149.844.963 3.568.302.054.389
Tabel 2
PT. BANK SUMUT MEDAN Laporan Laba/Rugi
31 Desember 2006, 2005, dan 2004
Pos-Pos
2006 2005 2004
Rp Rp Rp
PENDAPATAN DAN
BEBAN
OPERASIONAL
Pendapatan bunga
Bunga 810.374.146.794 539.712.019.040 449.713.263.171
Provisi dan komisi 6.489.337.262 3.875.964.762 3.480.770.334
Jumlah pendapatan bunga 816.863.484.056 543.587.983.802 453.194.033.505
Beban bunga (257.988.561.322) (133.382.556.052) (110.366.701.238) Pendapatan/(beban)
bunga-bersih 558.874.922.734 410.205.427.750 342.827.332.267
Pendapatan syariah 9.567.263.552 4.088.133.587 24.710.009
Beban syariah (965.121.978) (358.074.947) (7.354.853) Pendapatan investasi
syariah-bersih 8.602.141.574 3.730.058.640 17.355.156
Pendapatan operasional
lainnya
Pendapatan provisi dan
komisi 2.614.064.297 1.144.170.410 1.265.326.334
Pendapatan lain-lain 76.675.973.066 62.478.583.768 45.481.746.153 Jumlah pendapatan
operasional lain 79.290.037.363 63.622.754.178 46.747.072.487
Beban penyisihan
penghapusan
aktiva produktif (93.298.943.355) (86.923.200.691) (15.706.314.378)
Beban operasional lainnya
Beban administrasi umum (235.639.016.477) (159.245.868.332) (128.730.461.218)
Beban tenaga kerja (134.027.598.465) (94.541.018.759) (75.990.252.919) Keuntungan/ (Kerugian)
penilaian surat berharga 10.790.850.000 (10.124.210.000) - Jumlah beban operasional
lainnya (452.174.708.297) (350.834.297.782) (220.427.028.515)
Pendapatan/(beban)
operasional
lainnya-bersih (372.884.670.934) (287.211.543.604) (173.679.956.028)
LABA OPERASIONAL 194.592.393.374 126.723.942.786 169.164.731.395
PENDAPATAN/(BEBAN)
NON-
OPERASIONAL-BERSIH
Pendapatan non operasional 32.346.244.646 16.954.213.672 2.823.123.055
Beban non operasional (1.720.594.431) (2.961.973.756) (1.853.208.791) PENDAPATAN/(BEBAN)
NON-
OPERASIONAL-BERSIH 30.625.650.215 13.992.239.916 969.914.264
LABA SEBELUM
PAJAK
PAJAK PENGHASILAN 225.218.043.589 140.716.182.702 170.134.645.659
Taksiran pajak penghasilan (70.145.727.800) (44.150.738.600) (31.053.707.419) Penghasilan/Beban Pajak
Tangguhan - - (22.749.098.263)
LABA BERSIH 155.072.315.789 96.565.444.102 116.331.839.977
E. Pengertian Rasio Keuangan
Analisis laporan keuangan perbankan bertujuan antara lain untuk
mengetahui tingkat pencapaian kinerja perusahaan bank, untuk mengetahui
perkembangan perbankan dari suatu periode ke periode berikutnya, sebagai bahan
pertimbangan bagi manajemen dalam melaksanakan kegiatan operasional dan
penyusunan rencana kerja anggaran bank, untuk memonitor pelaksanaan dari
suatu kebijakan perusahaan yang telah diterapkan, sehingga dapat diadakan
perbaikan/penyempurnaan di masa yang akan datang.
Pelaksanaan analisis laporan keuangan perbankan dapat dilakukan dengan
berbagai metode. Hal tersebut tergantung kepada kebutuhan internal
masing-masing bank. Metode analisis laporan keuangan yang lazim dipergunakan dalam
praktik perbankan, antara lain :
a. Analisis varians (variance analysis) : adalah metode analisis yang
dipergunakan untuk mengetahui pencapaian kinerja dibandingkan dengan
rencana kerja yang telah ditetapkan, serta mengidentifikasi terjadi deviasi.
b. Analisis komparatif (comparative analysis) : adalah metode analisis yang
dilakukan dengan cara membandingkan keragaman usaha bank pada suatu
periode dengan periode lainnya, baik secara absolut maupun relatif atas
total/bagian tertentu.
c. Analisis lingkungan (environment analysis) : adalah metode analisis yang
dilakukan dengan cara membandingkan hasil usaha yang telah dicapai
d. Analisis rasio (ratio analysis) : adalah metode analisis yang dilakukan
dengan cara membandingkan pos-pos tertentu dalam neraca maupun laba
rugi.
Jenis-jenis rasio atas keragaman usaha bank yang umum dipakai adalah
sebagai berikut :
a. Rasio Likuiditas
Rasio likuiditas adalah rasio yang digunakan untuk mengetahui
kemampuan perusahaan dalam memenuhi utang jangka pendeknya
(termasuk bagian dari utang jangka panjang yang jatuh temponya dalam
waktu sampai dengan satu tahun) dari aktiva lancarnya.
b. Rasio Produktivitas
Rasio produktivitas adalah rasio yang digunakan untuk mengukur
kemampuan manajemen dalam mengelola aktiva untuk mendapatkan
keuntungan. Dalam rasio produktivitas dapat dilihat hubungan timbal balik
antara pos-pos pada neraca dengan pos-pos pada laporan laba rugi.
c. Rasio Efisiensi
Rasio efisiensi adalah rasio yang digunakan untuk mengetahui seberapa
efisien pengelolaan usaha bank dan menunjukkan hubungan timbal balik
antara pos-pos pada neraca dengan pos-pos biaya, serta jumlah biaya yang
dikeluarkan dengan pos-pos lainnya dalam laporan laba/rugi.
d. Rasio Lainnya
Rasio lainnya terdiri dari loan to asset ratio, classified asset atas total
F. Rasio Keuangan PT. Bank Sumut Medan
1. Rasio Likuiditas
Rasio likuiditas atau liquidity ratio yaitu rasio untuk mengetahui
kemampuan bank dalam memenuhi utang jangka pendeknya dari aktiva
lancarnya. Rasio likuiditas menggunakan data neraca bank, yang merupakan rasio
likuiditas adalah :
a. Rasio Kas (cash ratio/ CR)
Rasio kas atau cash ratio adalah perbandingan antara jumlah saldo kas
yang dimiliki oleh bank dengan jumlah pinjaman yang harus segera dibayar.
%
b. Giro Wajib Minimum (Reserve Requirement/RR)
Giro wajib minimum adalah simpanan yang wajib dipelihara dalam bentuk
%
2. Rasio Produktivitas
Rasio produktivitas adalah rasio yang mengukur kemampuan manajemen
dalam mengelola aktiva untuk mendapatkan keuntungan. Semakin besar
keuntungan yang diperoleh, menunjukkan kinerja yang semakin produktif.
a. Return on Asset (ROA)
Return on asset adalah perbandingan antara laba bersih sebelum pajak
dengan jumlah aktiva yang dimiliki oleh bank
= 3.14 %
b. Return on Equity (ROE)
Return on equity adalah perbandingan antara net income dengan jumlah
ekuitas.
c. Net Interest Margin (NIM)
Net Interest Margin adalah perbandingan antara pendapatan bersih bunga
atas earning asset yang dikelola.
= 11.87 %
d. Profit Margin (PM)
Profit margin adalah perbandingan antara laba yang diperoleh dengan total
pendapatan.
e. Produktivitas Asset (PA)
Produktivitas asset adalah perbandingan antara total pendapatan dengan
%
f. Produktivitas Pinjaman (PP)
Produktivitas Pinjaman adalah rasio yang menunjukkan produktivitas
pinjaman dalam menghasilkan pendapatan bunga dan provisi.
g. Pendapatan Pinjaman atas Total Pendapatan (PPaTP)
Pendapatan Pinjaman atas Total Pendapatan adalah rasio untuk
mengetahui kontribusi pendapatan dari pinjaman terhadap total pendapatan.
%
3. Rasio Efisiensi
Rasio efisiensi adalah rasio untuk mengetahui seberapa efisien
pengelolaan usaha bank. Rasio efisiensi menunjukkan hubungan timbal balik
(reciprocal) antara pos-pos pada neraca dengan pos-pos biaya, serta jumlah biaya
yang dikeluarkan dengan pos-pos lainnya dalam laporan laba rugi.
a. Total Biaya atas Total Aktiva (TBaTA)
= 9.27 %
Cost of found adalah seluruh biaya bunga yang dikeluarkan untuk
mendapatkan dana dari masyarakat ditambah biaya promosi dibandingkan dengan
jumlah dana dari suatu bank.
c. Overhead Cost Ratio (OHC)
Overhead cost adalah perbandingan antara biaya overhead dengan total
%
d. Biaya Tenaga Kerja atas Biaya Overhead (BTKaBO)
Biaya tenaga kerja atas biaya overhead adalah perbandingan antara jumlah
biaya tenaga kerja yang dikeluarkan bank dengan biaya overhead yang ada di
dalam bank tersebut.
e. Biaya Tenaga Kerja atas Pendapatan (BTKaP)
Biaya Tenaga Kerja atas Pendapatan adalah perbandingan antara jumlah
biaya tenaga kerja yang dikeluarkan bank dengan pendapatan yang diperoleh bank
tersebut.
Rasio lainnya terdiri dari loan to asset ratio, classified ratio atas total
earning asset ratio serta pendapatan nonbunga atas pendapatan.
a. Loan to Asset Ratio (LTAR)
Loan to asset ratio adalah perbandingan antara jumlah kredit yang
diberikan dengan total aktiva yang dimiliki oleh bank.
= 41.99 %
b. Classified Asset atas Total Earning Asset (CA/TEA)
Classified Asset atas Total Earning Asset (CA/TEA) adalah perbandingan
antara jumlah classified asset dengan total earning asset pada bank.
c. Pendapatan Nonbunga atas Total Pendapatan (PNaTP)
Pendapatan Nonbunga atas Total Pendapatan adalah perbandingan antara
jumlah pendapatan selain dari pendapatan bunga dengan jumlah seluruh
pendapatan yang diperoleh oleh bank.
BAB III
ANALISA DAN EVALUASI
Sesuai dengan judul, maka penulis akan mencoba menganalisis Laporan
Keuangan PT. Bank Sumut Medan dengan menggunakan teori yang telah ditulis
terlebih dahulu sebagai tolak ukur serta rasio-rasio keuangan sebagai alat analisis
Laporan Keuangan.
1. Analisis Rasio Likuiditas
Berikut ini adalah tabel rasio likuiditas hasil pengolahan data dari PT.
Bank Sumut Medan :
Tabel 3 Rasio Likuiditas PT. Bank Sumut Medan Tahun 2004, 2005 dan 2006
NO Keterangan 2004 2005 2006
1 Cash Ratio 6.42 % 5.62 % 3.39 %
2 Reserve Requirement 5.38 % 7.10 % 9.29 %
Sumber : Hasil Penelitian, 2008 (data diolah)
a. Cash Ratio
Berdasarkan data di atas maka dapat disimpulkan bahwa pada tahun 2004
PT. Bank Sumut Medan memiliki cash ratio sebesar 6.42 %. Ini berarti bahwa
setiap pinjaman yang harus segera dibayar sebesar Rp 1 dijamin oleh saldo kas
sebesar Rp 0.0642 pada tahun tersebut. Sedangkan pada tahun 2005 cash ratio
mengalami penurunan dari 6.42 % menjadi 5.62 % sebesar 0.8 %, dan begitu juga
pada tahun 2006 terjadi penurunan dari 5.62 % menjadi 3.39 % sebesar 2.23 %.
Dari data tersebut dapat diketahui bahwa tingkat likuiditas bank pada tahun 2004
b. Reserve Requirement
Reserve Requirement atau Giro Wajib Minimum adalah saldo giro
minimum bank yang wajib dipelihara oleh bank umum setiap hari. Dari table di
atas dapat dilihat bahwa pada tahun 2004 PT. Bank Sumut Medan memiliki nilai
reserve requirement sebesar 5.38 %. Sedangkan pada tahun 2005 terjadi kenaikan
sebesar 1.72 % dari 5.38 % menjadi 7.10 %. Dan pada tahun 2006 juga terjadi
peningkatan sebesar 2.19 % yaitu dari 7.10 % menjadi 9.29 %. Dari data yang
diperoleh, maka dapat disimpulkan bahwa bank tersebut mempunyai dana yang
cukup untuk memenuhi semua kewajiban likuiditasnya karena batas giro wajib
minimum yang telah ditetapkan oleh Bank Indonesia adalah sebesar minimal 5 %.
2. Analisis Rasio Produktivitas
Berikut ini adalah tabel rasio produktivitas hasil pengolahan data dari PT.
Bank Sumut Medan :
Tabel 4 Rasio Produktivitas PT. Bank Sumut Medan Tahun 2004, 2005 dan 2006
NO. Keterangan 2004 2005 2006
1 Return On Asset 4.77 % 3.14 % 2.94 %
2 Return On Equity 18.36 % 13.16 % 22.39 %
3 Net Interest Margin 11.87 % 11.18 % 8.69 %
4 Profit Margin 34.03 % 23.02 % 24.87 %
5 Produktivitas Asset 14.01 % 13.65 % 11.81 %
7 Pendapatan Pinjaman atas Total
Pendapatan
90.65 % 88.92 % 90.19 %
Sumber : Hasil Penelitian, 2008 (data diolah)
a. Return On Asset (ROA)
Pada tahun 2004 PT. Bank Sumut Medan memiliki nilai return on asset
sebesar 4.77 %. Ini berarti bahwa laba bersih sebelum pajak yang diperoleh bank
adalah 4.77 % dari jumlah seluruh aktiva yang dimiliki bank pada tahun tersebut.
Sedangkan pada tahun 2005 terjadi penurunan dari 4.77 % menjadi 3.14 % yaitu
sebesar 1.63 %, dan pada tahun 2006 juga terjadi penurunan dari 3.14 % menjadi
2.94 % yaitu sebesar 0.2 %. Dari hasil perhitungan yang diperoleh dapat
disimpulkan bahwa posisi bank dalam segi penggunaan aktiva tidak produktif.
b. Return On Equity (ROE)
Pada tahun 2004 PT. Bank Sumut Medan memiliki nilai return on equity
sebesar 18.36 %, tahun 2005 sebesar 13.16 % dan tahun 2006 sebesar 22.39 %.
Berdasarkan hasil data yang diperhitungkan di atas, maka dapat ditarik
kesimpulan bahwa penerimaan bank atas peluang investasi cukup baik dan
manajemen biaya yang dilakukan dalam bank tersebut cukup efektif.
c. Net Interest Margin
Pada tahun 2004 PT. Bank Sumut Medan memiliki nilai net interest
margin sebesar 11.87 %. Ini berarti bahwa pendapatan bunga bersih yang
diperoleh bank merupakan 11.87 % dari jumlah seluruh earning asset yang
dimiliki bank pada tahun tersebut. Sedangkan pada tahun 2005 terjadi penurunan
terjadi penurunan dari 11.18 % menjadi 8.69 % yaitu sebesar 2.49 %. Dari data
tersebut dapat disimpulkan bahwa penempatan earning asset dalam bank tersebut
kurang menguntungkan.
d. Profit Margin
Pada tahun 2004 PT. Bank Sumut Medan memiliki nilai profit margin
sebesar 34.03 %. Ini berarti bahwa laba yang diperoleh bank pada tahun tersebut
merupakan 34.03 % dari total pendapatan yang diterima oleh bank. Sedangkan
pada tahun 2005 besar profit margin yang diterima adalah 23.02 % dan pada
tahun 2006 sebesar 24.87 %. Dari hasil perhitungan di atas dapat disimpulkan
bahwa kinerja manajemen bank kurang produktif dalam meraih keuntungan.
e. Produktivitas Asset
Pada tahun 2004 PT. Bank Sumut Medan memiliki nilai produktivitas
asset sebesar 14.01 %. Ini berarti bahwa jumlah pendapatan yang diterima oleh
bank merupakan 14.01 % dari total aktiva yang dimiliki bank pada tahun tersebut.
Sedangkan pada tahun 2005 terjadi penurunan dari 14.01 % menjadi 13.65 %
yaitu sebesar0.36 %. Dan pada tahun 2006 juga terjadi penurunan dari 13.65 %
menjadi 11.81 % yaitu sebesar 1.84 %. Dari data tersebut dapat disimpulkan
bahwa produktivitas aset dalam menghasilkan pendapatan kurang produktif.
f. Produktivitas Pinjaman
Pada tahun 2004 PT. Bank Sumut Medan memiliki nilai produktivitas
pinjaman sebesar 30.25 %. Ini berarti bahwa bank memiliki pendapatan bunga dan
provisi sebesar 30.25 % dari seluruh pinjaman yang diberikan oleh bank pada
26.98 % dan 28.27 %. Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa kualitas
pinjaman yang diberikan cukup produktif dalam menghasilkan pendapatan baik
bunga maupun provisi.
g. Pendapatan Pinjaman atas Total Pendapatan (PPaTP)
Pada tahun 2004 PT. Bank Sumut Medan memiliki nilai pendapatan
pinjaman atas total pendapatan sebesar 90.65 %. Ini berarti bahwa pendapatan dari
pinjaman baik bunga maupun provisi merupakan 90.65 % dari jumlah seluruh
pendapatan yang diterima oleh bank pada tahun tersebut. Sedangkan pada tahun
2005 dan 2006 nilainya menurun menjadi 88.92 % dan 90.12 %.
3. Analisis Rasio Efisiensi
Berikut ini adalah tabel rasio efisiensi hasil pengolahan data dari PT. Bank
Sumut Medan :
Tabel 5 Rasio Efisiensi PT. Bank Sumut Medan Tahun 2004, 2005 dan 2006
NO. Keterangan 2004 2005 2006
1 Total Biaya atas Total Aktiva 9.27 % 10.59% 9.41 %
2 Cost Of Fund 6.70 % 6.53 % 6.44 %
3 Overhead Cost Ratio 7.09 % 6.92 % 5.75 %
4 Biaya Tenaga Kerja atas Biaya
Overhead
37.12 % 37.25 % 36.26 %
5 Biaya Tenaga Kerja atas Pendapatan 15.19 % 15.47 % 14.79 % Sumber : Hasil Penelitian, 2008 (data diolah)
a. Total Biaya atas Total Aktiva (TBaTA)
Pada tahun 2004 PT. Bank Sumut Medan memiliki nilai total biaya atas
total aktiva sebesar 9.27 %. Ini berarti bahwa total biaya yang dikeluarkan bank
merupakan 9.27 % dari seluruh kekayaan atau aktiva yang dimiliki bank pada
menjadi 10.59 % yaitu sebesar 1.32 % dan tahun 2006 terjadi penurunan dari
10.59 % menjadi 9.41 % yaitu sebesar 1.18 %. Dari data yang diperoleh tersebut
dapat disimpulkan bahwa pengelolaan aktiva tahun 2004 adalah yang paling
efisien daripada tahun 2005 dan 2006.
b. Cost Of Fund (COF)
Pada tahun 2004 PT. Bank Sumut Medan memiliki nilai cost of fund
sebesar 6.70 %. Ini dapat diartikan bahwa dari Rp 100 sumber dana sendiri,
diperlukan biaya sebesar Rp 6.70 untuk mendapatkannya pada tahun tersebut.
Sedangkan pada tahun 2005 terjadi penurunan dari 6.70 % menjadi 6.53 %
sebesar 0.17% dan tahun 2006 juga terjadi penurunan dari 6.53 % menjadi 6.44 %
sebesar 0.09 %. Dari hasil perhitungan yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa
pengarahan dana di bank tersebut cukup efisien.
c. Overhead Cost Ratio (OHC)
Pada tahun 2004 PT. Bank Sumut Medan memiliki nilai overhead cost
ratio sebesar 7.09 %. Ini berarti bahwa setiap penempatan dana Rp 100 diperlukan
biaya overhead sebesar Rp 7.09 pada tahun tersebut. Sedangkan pada tahun 2005
terjadi penurunan dari 7.09 % menjadi 6.92 % yaitu sebesar 0.17 % dan tahun
2006 juga terjadi penurunan dari 6.92 % menjadi 5.75 % sebesar 1.17 %.
d. Biaya Tenaga Kerja atas Biaya Overhead (BTKaBO)
Pada tahun 2004 PT. Bank Sumut Medan memiliki nilai biaya tenaga kerja
atas biaya overhead sebesar 37.12 %. Ini berarti bahwa biaya tenaga yang
dikeluarkan oleh bank merupakan 37.12 % dari seluruh biaya overhead yang
peningkatan dari 37.12 % menjadi 37.25 % sebesar 0.13 %. Dan pada tahun 2006
terjadi penurunan dari 37.25 % menjadi 36.26 % sebesar 0.99 %.
e. Biaya Tenaga Kerja atas Pendapatan (BTKaP)
Pada tahun 2004 PT. Bank Sumut Medan memiliki nilai biaya tenaga kerja
atas pendapatan sebesar 15.19 %. Ini berarti bahwa dari setiap Rp 100 pendapatan
yang dihasilkan bank, diserap oleh biaya tenaga kerja sebesar Rp 15.19 pada
tahun tersebut. Sedangkan pada tahun 2005 terjadi peningkatan menjadi 15.47 %.
Dan pada tahun 2006 terjadi penurunan dari 15.47 % menjadi 14.79 % sebesar
0.68 %.
4. Analisis Rasio Lainnya
Berikut ini adalah tabel rasio lainnya hasil pengolahan data dari PT. Bank
Sumut Medan :
Tabel 6 Rasio Lainnya PT. Bank Sumut Medan Tahun 2004, 2005 dan 2006
NO. Keterangan 2004 2005 2006
1 Loan to Asset Ratio 41.99 % 44.98 % 37.69 %
2 Classified Asset atas Total Earning Asset
23.49 % 22.07 % 19.29 %
3 Pendapatan Non Bunga atas
Total Pendapatan
9.35 % 10.41 % 8.76 %
Sumber : Hasil Penelitian, 2008 (data diolah)
a. Loan to Asset Ratio (LTAR)
Pada tahun 2004 PT. Bank Sumut Medan memiliki nilai loan to asset asset
ratio sebesar 41.99 %, sedangkan pada tahun 2005 terjadi peningkatan dari
41.99% menjadi 44.98 % yaitu sebesar 2.99 %. Dan pada tahun 2006 terjadi
disimpulkan bahwa tingkat likuiditas bank tersebut kecil karena jumlah aktiva
yang diperlukan cukup besar untuk membiayai kreditnya.
b. Classified Asset atas Total Earning Asset (CA/TEA)
Pada tahun 2004 PT. Bank Sumut Medan memiliki nilai classified asset
atas total earning asset sebesar 23.49 %, sedangkan pada tahun 2005 dan 2006
sebesar 22.07 % dan 19.29 %.
c. Pendapatan Non Bunga atas Total Pendapatan (PNaTP)
Pada tahun 2004 PT. Bank Sumut Medan memiliki nilai pendapatan non
bunga atas total pendapatan sebesar 9.35 %. Ini berarti bahwa dari setiap Rp 100
total pendapatan yang dihasilkan oleh bank terdapat Rp 9.35 pendapatan non
bunga. Sedangkan tahun 2005 meningkat menjadi 10.41 % dan tahun 2006
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan uraian yang telah penulis kemukakan dalam bab-bab yang
terdahulu, maka pada bab IV ini penulis ingin mengemukakan beberapa
kesimpulan dan saran yang berhubungan dengan masalah yang dibahas.
A. Kesimpulan
Kesimpulan yang penulis ambil adalah sebagai berikut :
1. Rasio Likuiditas
Dari kedua rasio likuiditas yang dimiliki oleh PT. Bank Sumut Medan pada
tahun 2004, 2005 dan 2006 dapat diketahui bahwa tingkat likuiditas bank
tersebut dinilai kecil karena kurangnya jumlah kas yang tersedia untuk
membiayai pinjaman yang harus segera dibayar.
2. Rasio Produktivitas
Dari ketujuh rasio produktivitas yang dimiliki oleh PT. Bank Sumut Medan
tahun 2004, 2005 dan 2006 dapat ditarik kesimpulan bahwa manajemen
bank kurang baik dalam mengelola aktiva yang dimiliki oleh bank tersebut.
Tapi jika dilihat dari nilai produktivitas pinjaman dapat diketahui bahwa
kualitas pinjaman yang diberikan sangat baik dalam menghasilkan
pendapatan baik bunga maupun provisi karena dapat menutupi biaya uang
dan biaya resiko.
3. Rasio Efisiensi
Dari rasio efisiensi yang dimiliki oleh PT. Bank Sumut Medan tahun 2004,
2005 dan 2006 dapat diketahui bahwa manajemen bank cukup efisien dalam
mengelola dana dan aktiva produktifnya. Hal ini dapat dilihat dari proporsi
biaya tenaga kerja yang cukup besar terhadap biaya overhead dan
pendapatan di dalam bank.
4. Rasio Lainnya
Dari ketiga rasio lainnya yang dimiliki oleh PT. Bank Sumut Medan pada
tahun 2004, 2005 dan 2006 dapat diketahui bahwa jumlah aktiva yang
diperlukan cukup besar untuk membiayai kredit yang diberikan.
B. Saran
Saran yang dapat penulis berikan adalah sebagai berikut :
1. Manajemen bank harus terus dapat meningkatkan stabilitas kondisi
keuangan bank. Salah satunya dengan meningkatkan jumlah pendapatan
dan menekankan biaya dalam kegiatan operasionalnya.
2. Rasio Likuiditas
Bank harus dapat meningkatkan jumlah aktivanya terutama aktiva lancar
agar dapat membiayai seluruh kewajiban likuiditasnya.
3. Rasio Produktivitas
Manajemen bank harus lebih meningkatkan kemampuannya dalam
mengelola aktiva yang ada agar dapat menghasilkan pendapatan yang
4. Rasio Efisiensi
Rasio Efisiensi bank dinilai cukup efisien, manajemen bank harus dapat
meningkatkan pengelolaan dana dan aktiva produktif yang ada di dalam
bank tersebut dan menekan biaya-biaya operasionalnya agar pengelolaan
usaha bank tersebut dapat lebih efisien.
5. Rasio Lainnya
Dilihat dari rasio lainnya dari PT. Bank Sumut Medan, seperti loan to
asset ratio, classified asset atas total atas earning asset ratio dan
pendapatan, maka PT. Bank Sumut Medan harus meningkatkan jumlah
aktivanya agar dapat membiayai kredit yang diberikan dengan lebih
menguntungkan.
DAFTAR PUSTAKA
Abdullah, M. Faisal, 2003, Manajemen Perbankan (Tekhnik Analisis Kinerja
Keuangan Bank), Universitas Muhammadiyah, Malang.
Bastian, Indra, Suhardjono, 2006, Akuntansi Perbankan, Edisi Pertama, Salemba Empat, Jakarta.
Budisantoso, Totok, Sigit Triandani, 2006, Bank dan Lembaga Keuangan Lain, Edisi Kedua, Salemba Empat, Jakarta.
Djarwanto Ps, 2001, Pokok-Pokok Analisa Laporan Keuangan, Cetakan Kedelapan, BPFE, Yogyakarta.
Dendawijaya, Lukman, 2005, Manajemen Perbankan, Edisi Kedua, Ghalia Indonesia, Bogor.
Jumingan, 2005, Analisis Laporan Keuangan, Bumi Aksara, Jakarta.
Kuswandi, 2004, Cara Mudah Memahami Angka-angka Manajemen
Keuangan Bagi Orang Awam, PT. Elex Media Komputindo, Jakarta.
Kasmir, 2000, Manajemen Perbankan, PT. Raja Persada, Jakarta.
Maksum, Azhar, 2004, Dasar-Dasar Akuntansi, Edisi Pertama, Cetakan Pertama, Bartong Jaya, Jakarta.
Rindjin, Ketut, 2000, Pengantar Perbankan, Penerbit PT. Garuda Pustaka Utama, Jakarta.
Sekaran Uma, 2006, Metodologi Penelitian untuk Bisnis, Cetakan Kedua, Edisi Keempat, Salemba Empat, Jakarta.
Siamat, Dahlan, 2005, Manajemen Lembaga Keuangan (Kebijakan Moneter
dan Perbankan), Edisi Kelima, Fakultas Ekonomi Universitas