• Tidak ada hasil yang ditemukan

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa K (1)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa K (1)"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN Karang Pendeta

Pada Konsep Mengenal Pemerintahan Tingkat Pusat

Dengan Menggunakan Media Gambar

Nama : Nurhayati NIM : 8 2 1 2 7 6 1 0 5

Emaile : kbihaswaja@yahoo.com

ABSTRAK

Perbaikan pembelajaran ini ”Meningkatan Kemampuan Belajar Siswa dalam Mengenal Pemerintahan Tingkat Pusat Melalui Media gambar pada Siswa Kelas IV (Empat) Sekolah Dasar Negeri Karang Pendeta”. Permasalahan dalam Perbaikan pembelajaran ini adalah apakah dengan menggunakan media gambar dapat meningkatan kemampuan belajar siswa kelas IV SD Negeri Karang Pendeta dalam mengenal Pemerintahan Tingkat Pusat. Tujuan Perbaikan Pembelajaran ini adalah untuk meningkatkan kemampuan belajar siswa kelas IV SD Negeri Karang Pendeta. Metode yang digunakan adalah perbaikan pembelajaran dengan dua siklus. Subjek Perbaikan Pembelajaran adalah siswa kelas IV SD Negeri Karang Pendeta yang berjumlah 16 siswa yang teridri dari 11 anak Laki-laki dan 5 anak perempuan. Teknik pengumpulan data menggunakan tes tertulis, pengamatan dan wawancara. Lokasi perbaikan pembelajaran dilaksanakan pada SD Negeri Karang Pendeta yang beralamat di desa Jalan Raya Sukabumi. Pada siklus I sebagian siswa masih sedikit yang mengenal pemerintahan tingkat Pusat namun pada siklus II sudah mulai menunjukkan hasil yang memuaskan. Hal ini dapat dilihat dari hasil observasi terhadap guru dan siswa sudah bisa mengenal pemerintahan tingkat Pusat. Dari hasil perbaikan pembelajaran menunjukkan sebelum menggunakan media gambar belum meningkat. Pada nilai awal siswa hanya mencapai ketuntasan belajar 31,25%. Setelah menggunakan media gambar pada siklus I sudah ada peningkatan dari ketuntasan belajar 31,25% menjadi ketuntasan belajar 75%. Pada siklus II dari ketuntasan belajar 75% menjadi ketuntasan belajar 93,75%. Jadi kesimpulan perbaikan pembelajaran ini bahwa pembelajaran dengan menggunakan media gambar dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam mengenal pemerintahan tingkat pusat pada siswa kelas IV SD Negeri Karang Pendeta kecamatan Tiga Dihaji.

(2)

BAB. I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah 1. Identifikasi Masalah

Kegiatan pembelajaran yang dilakukan guru dan siswa di sekolah ataupun di dalam kelas bertujuan untuk mencapai hasil belajar. Ini berupa perubahan atau tingkah laku seseorang yang belajar akan berubah atau bertambah prilakunya, baik yang berupa pengetahuan, keterampilan atau penguasaan nilai-nilai (sikap). Perubahan prilaku sebagai hasil belajar kedalam tiga arah (kawasan), yaitu pengetahuan (kognitif), keterampilan (psikomotorik) dan penguasaan nilai-nilai atau sikap (efektif). Hal ini dapat dijelaskan sebagai berikut : Pertama, Tujuan kognitif yaitu tujuan meningkatkan kemampuan akal ataudaya pikir. Kedua, Tujuan psikomotorik yaitu tujuan meningkatkan kemampuan praktis atau kemampuan fisik. Ketiga, Tujuan efektif yaitu tujuan meningkatkan kemampuan hati atau mengolah perasaan dalam jiwa. Tercapainya tujuan belajar menjadikan seseorang memiliki kompetensi dari hasil belajar.

Pembelajaran yang berhasil, ditunjukkan dengan dikuasainya materi pembelajaran oleh siswa. Tingkat penguasaan siswa terhadap materi pembelajaran biasanya dinyatakan dengan nilai hasil belajar. Ketika pembelajaran kelas IV (Empat) SD Negeri Karang Pendeta mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan tentang Pemerintahan Tingkat Pusat ada beberapa siswa yang tidak dapat terlibat secara aktif dalam pembelajaran yang diharapkan oleh guru.

(3)

IV (Empat) sebanyak 16 anak, setelah pembelajaran selesai dan diadakan latihan ternyata hanya 31,25% siswa yang tuntas.

Berdasarkan data tersebut, penulis mengadakan perbaikan melalui Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan dengan judul ” Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN Karang P endeta Pada Konsep Mengenal Pemerintahan Tingkat Pusat Dengan Menggunakan Media Gambar”.

Setelah kegiatan pembelajaran dan latihan dilaksanakan permasalahan yang mengakibatkan rendahnya hasil belajar siswa yaitu sebagai berikut :

a. Kurangnya motivasi belajar siswa. b. Siswa kurang aktif.

c. Siswa merasa bosan karena guru hanya menggunakan metode cermah dan tanya jawab.

d. Ketuntasan klasikal hanya 31,25%.

2. Analisis Masalah

Dari hasil yang diperoleh setelah mengadakan tes penulis menyimpulkan bahwa: 1. Penjelasan yang diberikan oleh guru terlalu abstrak

2. Metode yang gunakan guru kurang bervariasi 3. Guru tidak memberikan petunjuk saat berlatih 4. Guru tidak menggunakan alat peraga

5. Guru tidak memberikan pemahaman siswa

3. Alternatif dan prioritas pemecahan masalah

Untuk mengatasi masalah tersebut, dapat diketahui bahwa faktor utama yang mengakibatkan rendahnya hasil belajar siswa adalah kurangnya minat/motivasi belajar siswa, karena guru tidak menggunakan alat peraga dan metode yang bervairiasi dalam kegiatan pembelajaran. Maka alternatif dan prioritas pemecahan masalah peneliti mencoba menggunakan media gambar.

B. Rumusan Masalah

(4)

C. Tujuan Penelitian Perbaikan Pembelajaran

1. Mendeskripsikan penggunaan media gambar dalam meningkatkan aktivitas belajar siswa.

2. Mendeskripsikan penggunaan media gambar dalam meningkatkan kemampuan siswa untuk Mengenal Pemerintahan Tingkat Pusat.

D. Manfaat Penelitian Perbaikan Pembelajaran 1. Bagi Siswa

a. Dapat memotivasi siswa dalam belajar Pendidikan Kewarganegaraan b. Dapat meningkatkan dan menumbuhkan kemandirian siswa

c. Dapat meningkatkan hasil belajar siswa

2. Bagi Guru Sebagai Peneliti

a. Sebagai bahan evaluasi diri bagi guru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan.

b. Meningkatkan dan mengembangkan kemampuan guru tentang ilmu pengetahuannya dalam upaya meningkatkan kualitas pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan.

c. Saran untuk dapat berkembang menjadi tenaga edukatif yang professional.

3. Bagi Pendidikan Pada Umumnya

a. Menjadi sumbangsih dalam upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan. b. Sebagai salah satu upaya untuk mewujudkan tujuan pendidikan.

(5)

BAB. II KAJIAN PUSTAKA A. Pengertian Media

Media adalah : Sesuatu alat yang dipakai oleh guru untuk menyampaikan materi pembelajaran (Menurut M Tarigan).

Kata “ Media” menurut Heinich, dkk (1982) berasal dari bahasa latin, merupakan bentuk jamak dari kata “Medium” yang secara harfiah berarti “Perentara” (Between) yaitu perentara sumber pesan (source) dengan penerima pesan (receive). Dalam proses pembelajaran, media ini dapat diartikan sebagai berikut :

1. Tehnologi pembawa pesan yang dapat dimanfaatkan untuk keperluan pembelajaran (Schramm : 1997)

2. Secara fisik untuk menyampaikan isi/materi pembelajaran seperti buku, film, vidio, slide dan sebagainya (Briggs : 1077)

3. Sarana komunikasai dalam bentuk cetak maupun pandang dengar, termasuk teknologi perangkat kasarnya (Nea : 1969)

4. Menurut pendapat (Robert M. Cagne, 1984, The condition of learning and theory of instruction).

5. Finocchiaro dan Brumfit (dalam Tarigan 1909 : 294) Mengumumkan suatu bagan / skema pelajaran berbagai fungsi “pembuatan suatu sugesti”, bahwa prosedur-prosedur pembelajaran berdasarkan pendekatan-pendekatan komunikatif lebih bersifat evalusioner dari pada revolusioner

B. Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan

(6)

C. Kemampuan Siswa

Menurut Sukarno (2005 : 14) penelitian proses dilakukan oleh guru terhadap aktivitas belajar siswa ketika berlangsung kegiatan belajar mengajar. Jenis penilaian yang dapat dipergunakan antara lain; penilaian langsung, laporan kegiatan, instrument Evaluasi diri, kuis atau pernyataan lisan atau tertulis, guru perlu mengidentifikasi dan memahami aktivitas-aktivitas siswa yang mengganbarkan konsep kognitif, psikomotor, dan afektif.

Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan sebagai hasil pengalaman sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya menurut Slamet (2002 : 156) Belajar adalah proses melibatkan manusia secara orang perorang, sebgai satu kesatuan organisme, sehingga menjadi perubahan keterampilan dalam sikap.

Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa belajar adalah suatu perubahan tingkah laku sebagai hasil pengalamannya sendiri sebagai interaksi dengan lingkungan untuk mengolah hasil/bahan belajar.

D. Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

Penelitian Tindakan Kelas adalah penelitian yang dilakukan oleh guru di dalam kelasnya sendiri melalui refleksi diri dengan tujuan untuk memperbaiki kinerjanya sebagai guru, sehingga hasil belajar siwa menjadi meningkat. mendefinisikan penelitian tindakan kelas sebagai ”Systematic Inquiri” yang dilakukan oleh guru, kepala sekolah, atau konselor sekolah untuk mengumpulkan informasi tentang berbagai praktek yang dilakukannya.

Karakteristik adalah sebagai berikut :

1. An inquiri of practice from within (Penelitian berawal kerisauan guru akan kinerjanya)

2. Self reflektive inquiri (Metode utama adalah refleksi diri, berifat agak longgar, tetapi tetap mengikuti kaidah-kaidah penelitian)

3. Fokus penelitian berupa kegiatan pembelajaran 4. Tujuannya untuk memperbaiki pembelajaran

Manfa'at Penelitian Tindakan Kelas bagi guru adalah sebagai berikut : b. Membantu guru memperbaiki pembelajaran.

c. Membantu guru berkembang secara profesional. d. Meningkatkan rasa percaya diri guru

(7)

Manfa'at Penelitian Tindakan Kelas bagi siswa adalah sebagai untuk meningkatkan hasil belajar siswa dan dapat menjadi model bagi siswa dalam bersikap kritis terhadap hasil belajarnya. Manfa'at Penelitian Tindakan Kelas bagi sekolah adalah sebagai untuk membantu sekolah untuk berkembang karena adanya peningkatan/kemajuan pada diri guru dan peserta didik di sekolah tersebut.

Langkah-langkah dalam PTK merupakan satu daur atau siklusn yang terdiri dari : 1. Merencanakan perbaikan.

2. Melaksanakan tindakan 3. Mengamati

4. Melakukan refleksi

Dalam melaksanakan tindakan atau perbaikan, observasi dan interprestasi dilakukan secara simultan. Aktor utama adalah guru, namun guru dapat di bantu oleh alat perekam data atau teman sejawat (supervisor 2) sebagai pengamat. Agar pelaksanaan tindakan kelas sesuai dengan kaidah PTK,perlu diterapkan kreteria berikut :

1. Metodologi penelitian jangan sampai menunggu kometmen guru sebagai pengajar.

2. Pengumpulan data jangan sampai menyita waktu guru terlalu lama 3. Metodologi handal hingga guru dapat menerapka strategi yan

sesuai dengan situasi kelasnya

4. Masalah yang ditangani guru harus sesuai dengan kemampuan dan kometmennya

5. Guru harus memperhatikan berbagai aturan (etika) yang berkaitan dengan tugasnya.

6. PTK harus mendapat dukungan dari sekolah dan masyarakat Berdasarkan uraian atas maka dilaksanakan PTK pada SD Negeri Karang Pendeta dengan pokok bahasan Mengenal Pemerintahan Tingkat Pusat dengan tujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa

E. Hipotesis Tindakan

(8)

BAB. III

PELAKSANAAN PENELITIAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN

A. Subjek, Tempat dan Waktu Penelitian serta Pihak yang Membantu 1. Subjek Penelitian

Subjek Penelitian Perbaikan Pembelajaran ini adalah : Mata Pelajaran : Pendidikan Kewarganegaraan Standar Kompetensi : Mengenal Pemerintahan Pusat

Kompetensi Dasar : Mengenal lembaga-lembaga negara dalam susunan pemerintahan tingkat pusat, seperti MPR, DPR, Presiden, MA, MK dan BPK.

Topik Pembelajaran : Mengenal Pemerintahan Tingkat Pusat

2. Tempat Penelitian

Penelitian Perbaikan Pembelajaran ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Karang Pendeta Kecamatan Tiga Dihaji Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan, Propinsi Sum-Sel, kode pos 32212.

3. Waktu Penelitian

Penelitian perbaikan pembelajaran ini dilaksanakan melalui dua siklus, pada bulan September dan Oktober 2013 dengan perincian jadwal sebagai berikut.

Tabel 1.1 Jadwal Perbaikan

No Hari / Tanggal Waktu Mata Pelajaran Kelas Keterangan 1 Rabu,

25 September 2013 07.30 – 09.15

Pendidkan

Kewarganegaran IV Siklus I 2 Kamis,

03 Oktober 2013 07.30 – 09.15

Pendidkan

Kewarganegaran IV Siklus II

4. Pihak yang Membantu Penelitian

(9)

B. Desain Prosedur Perbaikan Pembelajaran

Perbaikan pembelajaran ini menggunakan rencana penelitian tindakan kelas. Dalam hal ini akan dilaksanakan melalui dua siklus. Masing-masing siklus terdiri dari empat tahap yaitu :

d) Menyiapkan pertanyaan untuk tanya jawab. e) Menyiapkan alat peraga.

f) Menyiapkan alat pengumpul data seperti : Instrumen pengamatan per siklus, yang telah disepakati dengan Supervisor 2.

g) Menyakinkan Supervisor 2 yang akan membantu, sudah siap dikelas ketika pelajaran akan dimulai.

h) Menyiapakan alat evaluasi.

2. Pelaksanaan

Langkah-langkah implementasi tindakan adalah :

a) Guru dan siswa bertanyajawab mengarah kepada materi yang akan diajarkan. b) Siswa dan guru melakukan tanya jawab berkaitan dengan materi.

c) Guru meminta siswa untuk menentukan cerita yang terjadi di sekolah

d) Guru meminta siswa untuk membuat cerita dengan menggunakan kalimat singkat dan logis

e) Guru meminta siswa untuk menjawab pertanyaan soal. f) Guru dan siswa membuat rangkuman.

(10)

a) Tes dilakukan sesudah tindakan dilaksanakan.

b) Observasi, dilaksanakan penenliti dengan bantuan Supervisor 2 dan kepala sekolah, dengan instrument terlampir.

c) Catatan, selama proses pembelajaran berlangsung untuk memcatat segala kegiatan siswa dan guru pada lembar kegiatan terlampir

4. Hasil Pengamatan dan Refleksi.

Pengamatan dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung dari hasil pengamatan supervisor 2 selanjutnya dilakukan refleksi kegiatan pembelajaran. Berdasarkan pengamatan dan refleksi tersebut akan diketahui kekurangan maupun kelebihan kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan. Hasil pengamatan dan refleksi tersebut dianalilis secara deskritif-kualitatif.

Deskripsi Siklus II 1. Perencanaan

a) Menyiapkan RPP untuk perbaikan pembelajaran (terlampir). b) Menyiapkan media pembelajaran yang akan digunakan. c) Menyiapkan pertanyaan untuk tanya jawab.

d) Menyiapkan alat pengumpul data seperti : instrumen pengamatan yang telah disepakati dengan supervisor 2.

e) Menyakinkan Supervisor 2 yang akan membantu. f) Menyiapkan soal-soal untuk alat evaluasi.

2. Pelaksanaan

Langkah-langkah implementasi adalah:

a) Guru dan siswa bertanya jawab mengarah kepada materi yang akan dipelajari b) Siswa dan guru melakukan tanya jawab berkaitan dengan materi.

c) Guru meminta siswa untuk menentukan cerita yang terjadi di sekolah.

d) Guru menyuruh siswa untuk membuat cerita sesuai dengan yang terjadi di sekolah dengan menggunakan kalimat singkat dan jelas

e) Guru meminta siswa untuk menjawab pertanyaan soal. f) Guru dan siswa membuat rangkuman.

g) Guru memberikan tindak lanjut berupa pemberian tugas untuk dikerjakan dirumah.

(11)

a) Tes dilakukan sesudah tindakan dilaksanakan.

b) Observasi, dilaksanakan peneliti dengan bantuan supervisor II dan kepala sekolah dengan instrumen terlampir.

c) Catatan, selama proses pembelajaran berlangsung untuk mencatat segala kegiatan siswa dan guru pada lembar kegiatan terlampir.

4. Hasil Pengamatan dan Refleksi

Pengamatan dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung, dari hasil pengamatan supervisor 2. Selanjutnya dilakukan refleksi kegiatan pembelajaran. Berdasarkan Pengamatan dan Refleksi tersebut akan diketahui kekurangan maupun kelebihan kengiatan pembelajaran yang telah dilakukan. Hasil Pengamatan dan Refleksi tersebut dianalisis secara deskritif - kualitatif.

C. Teknik Analisa Data

Sumber data dan alat pengumpulan data yang digunakan dalam PTK ini adalah data tentang sikap dan hasil belajar peserta didik serta data-data pendukung lainnya, yang bersumber dari peserta didik itu sendiri, yang didapat dari lembar observasi dan nilai hasil ulangan harian. Data pendukung bersumber pada kolaborator (Supervisor 2) yang didapat dari catatan lapangan kolaborator atau hasil dari wawancara.

Tabel data sumber dan instrumen penilaian

No Alat Pengumpul data Sumber Data Instrumen

1 Sikap dan minat peserta didik Peserta didik Lembar Observasi 2 Hasil belajar siswa Peserta didik Tes tertulis

3 Data penunjang Kolaborator/

Supervisor 2

Wawancara dan catatan hasil observasi

Tehnik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah tes, observasi, wawancara dan Diskusi:

a. Tes : Dipergunakan untuk mendapatkan data tentang hasil belajar siswa

b. Observasi : Dipergunakan untuk mengumpulkan data tentang partisipasi peserta didik dalam proses belajar mengajar dan implementasi metode tanya jawab

c. Wawancara : Untuk mendapatkan data tentang tingkat keberhasilan dalam proses pembelajaran tanya jawab

(12)

metode tanya jawab

BAB. IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

(13)

Berdasarkan hasil pelaksanaan perbaikan pembelajaran di SD Negeri Karang Pendeta pada Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan Kelas IV (Empat) dengan materi Mengenal Pemerintahan Tingkat Pusat dengan menggunakan media gambar, peningkatan prestasi belajar siswa diukur melalui ulangan harian pada setiap Siklus. Data Prestasi belajar siswa pada prasikus dapat dilihat pada table dibawah ini.

Tabel 1.1 : Data Nilai Ulangan Pendidikan Kewarganegaraan Pada Prasiklus

No Rentang

1 <50 11 68,75 % Tidak Tuntas

2 60 - 70 5 31,25 % Tuntas

Gambar 1.1 : Data Nilai Ulangan Pendidikan Kewarganegaraan pada Prasiklus

Berdasarkan data diatas, dapat diketahui bahwa pada tes awal sebelum dilaksanakan perbaikan pembelajaran, nilai rata-rata siswa hanya mencapai 51,25. Siswa yang mendapat nilai 60 keatas hanya 5 siswa atau 31,25 %. Nilai tertinggi yang dicapai siswa hanya mencapai 70.

(14)

keatas pun telah meningkat sebelumnya hanya 5 siswa, pada siklus I ini telah mencapai 12 siswa, sedangkan nilai tertingginya naik menjadi, yaitu 100. Ini menunjukan bahwa setelah dilaksanakan proses perbaikan pembelajaran, ternyata nilai siswa telah mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan sebelum adanya perbaikan pembelajaran.

Kelebihan pada penelitian perbaikan pembelajaran pada siklus I yaitu : 1. Guru sudah dapat berkomonikasi dengan siswa dengan baik. 2. Siswa sudah mulai aktif mengikuti pembelajaran.

3. Pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru sudah menunjukkan pembelajaran yang menyenangkan.

4. Minat siswa dalam belajar sudah termotivasi.

5. Guru dalam proses belajar mengajar tidak lagi menoton.

Kelemahan pada penelitian perbaikan pembelajaran pada siklus I yaitu :

1. Guru sudah dapat berkomonikasi dengan siswa dengan baik walaupun masih agak menoton.

2. Siswa sudah mulai aktif mengikuti pembelajaran walaupun masih ada beberapa siswa yang aktif .

3. Minat siswa dalam belajar belum semuanya termotivasi.

Tabel 1.2 : Data Nilai Ulangan Pendidikan Kewarganegaraan pada Siklus I

(15)

3 80 - 90 5 31,25 % Tuntas

Gambar 1.2 : Data Nilai Ulangan Pendidikan Kewarganegaraan Siklus I :

Setelah diadakan perbaikan pembelajaran pada siklus I dilanjutkan dengan perbaikan pembelajaran pada Siklus II dengan hasil nilai ulangan dapat di lihat pada tabel dibawah ini:

Tabel 1.3 : Data Nilai Ulangan Pendidikan Kewarganegaraan pada Siklus II

No Rentang

1 <50 1 6,25 Tidak Tuntas

2 60 - 70 7 43,75% Tuntas

3 80 - 90 6 37,5% Tuntas

(16)

5 Jumlah

Peserta 16 -

-6 Nilai

Rata-rata 76,25

Gambar 1.3 : Data Nilai Ulangan Pendidikan Kewarganegaraan Siklus II.

Berdasarkan data diatas, dapat diketahui bahwa, adanya peningkatan prestasi belajar yang dicapai. Pada siklus II setelah dilaksanakan ulangan harian nilai rata-rata yang dicapai siswa 76,25. Semua siswa sudah mendapat nilai 60 keatas dengan demikian siswa sudah mencapai ketuntasan belajar dengan nilai tertinggi, yaitu mencapai 100. Nilai rata-rata siswa mengalami kenaikan dibandingkan dengan Siklus I, yaitu dari 71,88 menjadi 76,25 atau naik sebebsar 4,37.

Dalam Pelaksanaan Perbaikan Pembelajaran pada Siklus I dari Jumlah 16 peserta didik, diketahui terdapat 12 siswa yang aktif. Sedangkan pada Siklus II terdapat perubahan yang signifikan, yaitu hanya 1 siswa yang kurang aktif sedangkan yang lainnya sudah aktif dengan demikian tingkat keberhasilan pada siklus II menjadi 93,75%. Berdasarkan hasil pengamatan, diketahui adanya peningkatan hasil belajar yang dicapai siswa dalam aktivitas belajar siswa pun meningkat.

(17)

Tabel 1.4 : Persentase tingkat keberhasilan dari prasiklus, siklus I dan siklus II

Prasiklus Siklus I Siklus II

31,25% 75% 93,75%

Gambar 1.4 : Persentase tingkat keberhasilan dari prasiklus, siklus I dan siklus II

B. Pembahasan Hasil Penelitian Perbaikan Pembelajaran

Berdasarkan hasil pengamatan dalam pelaksanaan penelitian perbaikan pembelajaran ditemukan adanya peningkatan aktivitas belajar siswa. Pelaksanaan perbaikan pembelajaran yang dilakukan kesemuanya telah mencapai target yang telah dilakukan kesemuanya telah mencapai target yang ditetapkan dalam perbaikan ini.

Pada Siklus I dalam perbaikan pembelajaran dari 16 peserta didik terdapat 12 siswa yang aktif dalam mengikuti pembelajaran sementara siswa yang lainnya hanya diam saja dan menjadi pendengar yang pasif. Dalam pelaksanaan Siklus II sudah terlihat adanya perubahan, yaitu dari 16 peserta didik hanya 1 siswa yang kurang aktif, berarti tingkat keberhasilan sudah mencapai 93,75% pada siklus II semua siswa sudah mengikuti pelajaran dengan aktif.

(18)

Berdasarkan uraian diatas, dapat diketahui bahwa adanya hubungan yang signifikan antara keaktifan siswa dalam belajar dengan prestasi belajar yang dicapai siswa setelah dilaksanakan tes akhir dalam pembelajaran tersebut.

BAB. V

SIMPULAN DAN SARAN TINDAK LANJUT

A. SIMPULAN

(19)

pertanyaan sedangkan yang lainnya sudah dapat menjawab pertanyaan yang diberikan atau 93,75% tuntas.

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan perbaikan pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan Kelas IV pada materi Mengenal pemerintahan tingkat pusat dengan menggunakan media gambar di SD Negeri Karang Pendeta, dapat ditarik kesimpulan bahwa aktivitas siswa dalam mengikuti pembelajaran telah meningkat dengan baik, prestasi belajar yang dicapai siswa pun meningkat, dan adanya korelasi yang positif antara aktivitas belajar siswa dengan prestasi belajar yang diraihnya.

B. SARAN TINDAK LANJUT

Dalam pelaksanaan perbaikan pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan di SD guru hendaknya menggunakan media gambar yang menarik dan dapat melibatkan melibatkan aktivitas siswa dalam belajar, sehingga prestasi belajar yang dicapai akan lebih baik lagi. Selain itu, untuk meningkatkan kualitas pembelajaran, hendaknya guru melakukan Penelitian Tindakan Kelas.

Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan diatas maka penelitian menyarankan: 1. Kepada guru Pendidikan Kewarganegaraan diharapkan dapat mencoba

menggunakan media gambar dalam rangka menciptakan pembelajaran yang aktif, kreatif dan menyenangkan.

2. Gunakanlah alat peraga secara langsung, dengan menggunakan media gambar dalam pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan untuk menciptakan pembelajaran yang aktif, kreatif dan menyenangkan.

DAFTAR PUSTAKA

Amik, S.Pd. Fajjin. Pendidikan Kewarganegaraan SD kelas 4. Bogor : CV. Regina

Drs. H. Udin S. Wina Putra. M.a.dkk. (2005). Strategi Belajar.

Purwanto M. Ngalim. (1999). Teknik-Teknik Evaluasi Pendidikan. Jakarta : Nasco.

Sudjana Nana. (2000). Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung : Sinar Baru

Algensido.

(20)

Gambar

Tabel data sumber dan instrumen penilaian
Tabel 1.1 : Data Nilai Ulangan Pendidikan Kewarganegaraan Pada Prasiklus
Tabel 1.2 : Data Nilai Ulangan Pendidikan Kewarganegaraan pada Siklus I
Gambar 1.2 : Data Nilai Ulangan Pendidikan Kewarganegaraan Siklus I :
+3

Referensi

Dokumen terkait

Beberapa penelitian yang mendukung teori tersebut antara lain penelitian yang dilakukan oleh Fama dan French (2001) yang menemukan bahwa perusahaan

Sedangkan profesi dapat diartikan sebagai suatu pekerjaan atau jabatan yang menuntut keahlian (expertise) dari para anggotanya. Ini berarti pekerjaan atau jabatan itu harus

Proses metafora kembang api pada objek rancang Galeri Seni Instalasi Indonesia adalah memindahkan beberapa sifat kembang api, yaitu ledakan yang meyebar dan

Kami, atas nama direksi dan pemegang saham perusahaan ini, bersedia menerima sanksi sesuai dengan peraturan yang berlaku jika dalam proses verifikasi bertolak belakang

barang tidak habis pakai, yaitu barang-barang yang dapat dipakai berulang-ulang serta tidak susut volumenya ketika digunakan dalam jangka waktu yang relatif lama,

The Philippine Business for Social Progress (PBSP), having been started by socially conscious businessmen in the Philippines, is now in its third decade as a membership foundation

pelaksanaan evalusasi dan pelaporan di bidang kesehatan masyarakat, pencegahan dan pengendalian penyakit, pelayanan kesehatan, kefarmasian, alat kesehatan dan PKRT serta sumber

Kawasan kajian adalah di daerah Kuala Krai, Kelantan dan responden adalah pegawai dalam Jawatankuasa Pengurusan Bencana Negeri (JPBN) dan Jawatankuasa Pengurusan Bencana