PENGGUNAAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN SAINTIFIK METODE
GALLERY WALK GUNA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL
BELA-JAR MATERI STATISTIKA PADA PESERTA DIDIK KELAS X TPHP 1
SE-MESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2014/2015 DI SMK NEGERI 1
SA-LAM
Agus TriyanaSMK Negeri 1 Salam, Jln. Krapyak Seloboro, Salam, Kab. Magelang;[email protected]
Abstrak: Penelitian tindakan kelas ini dilatarbelakangi oleh rendahnya aktivitas dan hasil belajar siswa dalam kegiatan pembelajaran. Tujuan dari penelitian ini adalah guna meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa yang rendah dalam belajar materi Statistika pada siswa kelas X TPHP 1 SMK N 1 Salam. Tindakan yang dilakukan dengan menggunakan pembelajaran ilmiah metode gallery walk.
Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas X semester dua Tahun 2014/2015 dengan 30 siswa. Aktivitas siswa yang diamati adalah aktivitas siswa dalam pembelajaran menggunakan pendekatan ilmiah yaitu mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, mengasosiasi, dan mengomunikasikan.
Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam dua siklus. Keberhasilan penelitian ini adalah meningkatnya aktivitas dan hasil belajar siswa. Rata-rata hasil belajar siswa pada pra siklus 7,78. Pada siklus I rata-rata nilai siswa 8,82 dan pada siklus II 8,98. Aktivitas siswa pada siklus I 85% dan pada siklus II 93% yaitu meningkat 8%.
Penelitian tindakan kelas ini dapat disimpulkan bahwa penggunaan pendekatan pembelajaran ilmiah dengan menerapkan metode gallery walk dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa.
1. Pendahuluan
Salah satu masalah dalam mengajarkan matematika di kelas adalah masalah proses pembelajaran. Dalam proses pembelajaran seringkali peserta didik kurang didorong untuk mengembangkan kemampuannya secara utuh. Peserta didik hanya diberi beban untuk menghafal, mengingat, menghitung dan mengerjakan latihan soal sedangkan pembelajaran yang dapat menumbuhkan sikap dan keterampilan dari nurturant effect pembelajaran serta penerapan masalah-masalah nyata dalam kehidupan sehari-hari menjadi jauh dari pembelajaran matematika.
SMK Negeri 1 Salam merupakan sekolah berbasis pertanian. Sebagian besar peserta didik menanggap matematika materi yang sulit bahkan kurang menarik untuk dipelajari bagi sekolah SMK khususnya program studi keahlian Agribisnis Hasil Pertanian apalagi jika dikaitkan dengan kompetensi kejuruan.
Aktivitas belajar peserta didik masih rendah ada anak yang ngantuk, kurang memperhatikan, tidak mau mengerjakan tugas di depan kelas, hanya menjawab jika ditunjuk. Hasil belajar rata-ratanya sudah cukup bagus namun jika dilihat dengan kompleksitas materi dan soal yang ada, hal ini masih menandakan rendahnya prestasi belajar peserta didik.
Salah satu upaya agar dapat meningkatkan aktivitas dan prestasi belajar matematika peserta didik dengan menerapkan pendekatan pembelajaran saintifik dengan metode pembelajaran gallery walk atau galeri belajar. Dengan harapan dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar peserta didik dalam mempelajari materi statistika.
Rumusan masalah dari penelitian tindakan kelas ini adalah bagaimanakah mengoptimalkan pendekatan pembelajaran saintifik menggunakan metode Gallery Walk guna meningkatkan hasil belajar materi statistika pada peserta didik kelas X TPHP 1 semester genap Tahun 2014/2015, seberapa banyak peningkatan hasil belajar peserta didik kelas X TPHP 1 semester genap Tahun 2014/2015 dalam mempelajari statistika setelah menerapkan pendekatan pembelajaran saintifik menggunakan metode Gallery Walk dan bagaimanakah perubahan aktivitas peserta didik kelas X TPHP 1 semester genap Tahun 2014/2015 dalam mempelajari statistika setelah menerapkan pendekatan pembelajaran saintifik menggunakan metode GalleryWalk.
2. Kerangka Teoretis, Kerangka Berpikir, Dan Hipotesis
2.1
Pengertian belajar
Menurut Sardiman (2012), belajar merupakan perubahan tingkah laku atau penampilan, dengan serangkaian kegiatan misalnya dengan membaca, mengamati , mendengarkan, meniru, dan lain sebagainya. Dan akan lebih baik kalau si subyek belajar mengalami atau melakukannya sendiri (Sardiman 2012:20). Sedangkan menurut Sani (2013:40) belajar merupakan aktivitas interaksi aktif individu terhadap lingkungan sehingga terjadi perubahan tingkah laku. Bahwa belajar merupakan proses perubahan perilaku, strategi mengolah informasi, proses pengembangan diri, dan mengorganisasi sendiri pengalamannya menjadi pengetahuan yang bermakna.
2.2
Pengertian
aktivitas
Aktivitas adalah berbuat. Berbuat sebagai aktivitas untuk mengubah tingkah laku. Tidak ada belajar kalau tidak ada aktivitas. Aktivitas belajar merupakan prinsip atau asas yang sangat penting di dalam interaksi belajar mengajar (Sardiman A.M, 2013:97) Selanjutnya dijelaskan bahwa dalam belajar subyek didik atau peserta didik harus aktif berbuat. Dengan kata lain belajar sangat diperlukan adanya aktivitas. Tanpa aktivitas proses belajar tidak mungkin berlangsung dengan baik.
Menurut Mudhofir dalam Supinah (2012:4) Aktivitas belajar peserta didik selama mengikuti kegiatan belajar mengajar di kelas dapat dibagi ke dalam tiga kategori, yaitu: (a) interaksi aktif dengan guru (active interaction with teacher); (b) bekerja selagi peserta didik duduk (working a the student’s seat); (c) partisipasi mental (mental participation). Jadi aktivitas belajar adalah suatu kegiatan atau perbuatan yang dilakukan peserta didik dalam proses pembelajaran baik aktif berinteraksi dengan guru, aktif dalam mengerjakan tugas ditempat duduk ataupun aktif dalam mengembangkan sikap dan keterampilannya.
2.3
Hasil Belajar
Menurut Supriyono dalam Thobroni (2012;22) hasil belajar sebagai hasil yang menyertai tujuan belajar instruksional disebut nurturant effects. Bentuknya berupa kemampuan berpikir kritis dan kreatif, sikap tebuka, dan demoratis, menerima lain, dan sebagainya. Selanjutnya dikatakan pula bahwa hasil belajar adalah pola-pola perbuatan, nilai-nilai, pengertian-pengertian, sikap-sikap, apresiasi, dan keterampilan.
Menurut Gagne dalam Thobroni (2012;23) hasil belajar berupa informasi verbal, keterampilan intelektual, strategi kognitif, keterampilan motorik, dan sikap. Sedangkan menurut Bloom dalam Thobroni (2012;23) hasil belajar mencakup kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotorik
2.4
Pendekatan Pembelajaran Saintifik
Proses pembelajaran pada setiap satuan pendidikan baik itu pendidikan dasar ataupun pendidikan menengah hendaknya merupakan pembelajaran yang interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, dan memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. (Permendiknas No. 41 Tahun 2007)
Pembelajaran pada Kurikulum 2013 menggunakan pendekatan saintifik atau pendekatan berbasis proses keilmuan. Pendekatan saintifik meliputi lima pengalaman belajar (Permendikbud 103 tahun 2014). Keterlibatan siswa secara aktif dalam proses pembelajaran sebagaimana dinyatakan dalam Permendikbud di atas dilakukan melalui pengalaman belajar mengamati, menanya, mengumpulkan informasi/mengekslorasi, menalar/mengasosiasi, dan mengomunikasikan.
2.5
Metode Pembelajaran
Gallery Walk
Dalam Bowman(2014) gallery walk adalah“One of the most versatile learnercentered activities, the Gallery Walk, has been called by a lot of names and has many variations. You can use it as an informationrich, opening (connection), closing (celebration), or review activity. The Gallery Walk connects learners to each other and learners to the training topic in a number of interesting, interactiveways (httpwww.bowperson.com BOWPERSONGalleryWalk do download 6 maret 2014 jam 13.00)
Menurut Sani (2013:252), gallery walk sebagai teknik keliling ruangan. Teknik ini sebagai bagian dari metode belajar kooperatif dimana peserta didik bekerja dalam kelompok untuk menyelesaikan beberapa soal yang diberikan oleh guru. Sedangkan Silberman (2013:213) yang menyebutnya dengan istilah Galeri Belajar yaitu aktivitas belajar yang merupakan cara untuk menilai dan merayakan semua yang telah dipelajari oleh murid selama ini.
Dalam Asmani (2011:50), metode Gallery Walk ini disebut dengan istilah metode keliling kelompok. Metode ini mempunyai tujuan agar masing-masing anggota kelompok mendapat kesempatan untuk memberikan kontribusi mereka dan mendengarkan pandangan serta pemikiran anggota lainnya.
Metode pembelajaran gallery walk ini adalah galeri belajar mengelilingi kelompok sebagai bentuk pembelajaran kooperatif yang dapat menumbuhkan sikap dan keterampilan yang baik.
2.6
Kerangka Berpikir
2.7
Hipotesis Tindakan
Berdasarkan kerangka teoretis dan kerangka berpikir di atas, disusun hipotesis yaitu:
1. Melalui pengoptimalan penerapan pendekatan pembelajaran saintifik menggunakan metode Gallery Walk dapat meningkatkan hasil belajar materi statistika pada peserta didik kelas X TPHP 1 semester genap Tahun 2014/2015.
2. Melalui penerapan pendekatan pembelajaran saintifik menggunakan metode GalleryWalk dapat meningkatkan aktifitas peserta didik kelas X TPHP 1 semester genap Tahun 2014/2015 dalam mempelajari statistika.
3. Melalui penerapan pendekatan pembelajaran saintifik menggunakan metode Gallery Walk dapat meningkatkan aktifitas dan hasil belajar peserta di-dik kelas X TPHP 1 semester genap Tahun 2014/2015.
3. Metode Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap bulan Februari sampai dengan Juni 2015. Subyek penelitian adalah siswa kelas X TPHP 1 Program studi keahlian Agribisnis Hasil Pertanian pada SMK Negeri 1 Salam dengan jumlah siswa satu kelas sebanyak 30 anak. Obyek penelitian dalam penelitian ini adalah hasil belajar dan aktivitas belajar peserta didik dalam pembelajaran materi Statistika pada kelas X semester genap.
Pelaksanaan tindakan berupa pembelajaran saintifik dengan menerapkan metode gallery walk direncanakan dalam dua siklus yang sebelumnya diawali dengan pra siklus untuk mengetahui kondisi awal, dilanjutkan siklus I dan dari hasil refleksi siklus I diambil tindakan berikutnya pada siklus II.
Dalam penelitian ini teknik pengumpulan data yang dikumpulkan dengan cara tes tertulis untuk mendapatkan data hasil belajar peserta didik. Observasi guna mendapatkan data aktivitas peserta didik dan data kinerja guru, data respon peserta didik diperoleh menggunakan lembar observasi yang diisi oleh peserta didik, serta dokumentasi kegiatan.
Tindakan yang dilakukan minimal selama dua siklus yang masing-masing siklus terdiri dari dua pertemuan. Setiap pertemuan meliputi tahapan pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup. Tindakan pada siklus I kegiatan inti dengan membagi kelas menjadi dalam 5 kelompok yang terdiri dari 6 peserta didik. Tindakan pada siklus II merupakan tindak lanjut dari siklus I. Siklus II menggunakan pengondisian kelompok yang lebih kecil terdiri dari 6 kelompok dengan masing-masing kelompok beranggotakan 5 peserta didik. Jika dengan siklus kedua indikator yang diharapkan tercapai maka siklus dihentikan.
4.
Hasil Penelitian dan Pembahasan
4.1
Hasil Penelitian Tindakan
2015 ditempat yang sama pada jam ke 5-6. Kemudian siklus II dimulai pada hari Kamis tanggal 21 Mei 2015 dilanjutkan pada hari Senin tanggal 25 Mei 2015.
4.2
Hasil Penelitian pra Siklus
Hasil belajar peserta didik pada ulangan 1 ini diperoleh rata-rata nilai 7,78, dengan nilai terrendahnya 5,50, nilai tertingginya 10,00 dan persentase peserta didik yang belum mencapai nilai KKM sebanyak 37%. Hasil ini rata-ratanya sudah cukup bagus namun jika dilihat dengan tingkat kesukaran materi dan soal yang ada belum dikatakan mengingat materi ulangan 1 masih berupa soal mudah dan sederhana. Aktivitas peserta didik kurang, anak hanya mau menjawab pertanyaan jika ditunjuk, kalaupun ada hanya anak tertentu saja yang menjawab.
4.3
Hasil Penelitian Siklus I
Pada siklus I pertemuan pertama tahap pendahuluan dengan mengkondisikan siswa diawali doa menyampaikan kompetensi dasar, tujuan, dan manfaat dengan bantuan powerpoint dengan in focus. Setelah memeriksa tugas, kelas dibentuk menjadi lima kelompok dengan jumlah anggota kelompok 6 siswa. Cara membentuk kelompok secara acak dan setiap kelompok diberi nama dengan tema nama-nama pahlawan perempuan di Indonesia sesuai esepatan dengan siswa di kelas.
Dalam kelompok berdiskusi membuat hasil tugas cara penyajian data, serta menyajikan data dalam bentuk diagram atau table dari data nyata yang diberikan. Aktivitas dalam kelompok melakukan pengamatan, berdiskusi dan menganalisis hasil pekerjaan pada kegiatan ini seperti pada gambar.
Gambar 1. Aktivitas dalam kelompok
Gambar 2. Kegiatan Presentasi
Hasil belajar peserta didik hasil tindakan pada siklus I diperoleh rata-rata
nilai 8,83,
nilai terrendahnya 5,00, dan jumlah peserta didik yang belum mencapai nilai
KKM ada 4 anak atau 13%. Aktivitas peserta didik pada siklus I diperoleh
rata-rata 85%.
4.4
Refleksi siklus I
Refleksi dilakukan dengan kegiatan penilaian kelompok dan penghargaan dilanjutkan dengan diberinya kesempatan untuk menuliskan komentar pada kertas plano yang disediakan dimana setiap kelompok menuliskan satu frasa mengomentari kegiatan hari ini. Penilaian kelompok dengan memberikan tanda bintang pada kelompok yang terbaik menurut penilai. Kelompok dengan tanda bintang terbanyak adalah kelompok Cut Nyak Dien dan kelompok Fatmawati dengan 7 tanda bintang. Pada siklus I ini masih dijumpai 4 siswa yang belum tuntas KKM atau 13%. Selain itu masih dijumpai adanya kelompok yang mempresentasikan kurang aktif karena didominasi oleh satu orang yang mempresentasikan. Penyaji kedua cenderung diam dan melihat-lihat hanya sesekali ikut aktif mempresentasikan.
Komentar peserta didik sebagai refleksi adalah ’gak mbosenin,menambah wawasan, lebih santai,asik dan aktif, dan kreatif’ serta ada satu peserta berkomentar ’’melelahkan sekali’’.
4.5
Hasil Penelitian Siklus II
Dalam kelompok berdiskusi menyajikan tugas menyajikan data dalam bentuk diagram atau tabel. Data diperoleh langsung oleh siswa dari data hasil pengamatan dan pengumpulan data yang dilakukan sendiri oleh siswa. Perolahan data dilakukan sebagai tugas yang diberikan pada pertemuan sebelumnya.
Pada siklus II keompok hanya memilih satu orang untuk mempresentasikan galeri kelompoknya dan empat yang lainnya untuk berkeliling mempelajari dan mengamati galeri kelompok lain. Gambar berikut memperlihatkan aktivitas peserta didik mempresentasikan hasil kerja kelompok dan mengamati galeri kelompok lain.
Gambar 3. Aktivitas Presentasi Kelompok
Hasil belajar peserta didik hasil tindakan pada siklus II diperoleh rata-rata nilai 9,07, nilai terrendahnya 6,67, dan jumlah peserta didik yang belum mencapai nilai KKM ada 2 anak atau 7%. Aktivitas peserta didik pada siklus I diperoleh rata-rata 93% masuk kategori sangat baik.
4.6
Refleksi siklus II
Refleksi pada siklus II sama dengan pada siklus I semua kembali pada kelompok diberi kesempatan selama 5-10 menit berdiskusi hasil mengamati galeri kelompok lain dan menyiapkan komentar dan penilaian kelompok. Hasil penilaian kelompok diperoleh kelompok UNY dan kelompok UGM mendapatkan lima tanda bintang. Komentar peserta didk diperoleh bahwa kegiatan tersebut ’’hebat sekali’’, ’’ keren, inovatif’’, ’’kreatif sekali’’, menambah keaktifan’’, ’’lumayan menyenangkan’’. Namun ada satu kelompok yang masih mengomentari ’’ kurang paham’’.
Dari hasil refleksi masih ada kelompok yang berkomentar kalau kurang paham maka tindak lanjut yang dilakukan adalah dengan memberikan penjelasan sesuai permintaan secara klasikal dengan cara tanya jawab mendiskusikan apa yang dipermasalahkan peserta didik.
4.7
Pembahasan
Hasil belajar pada tiap siklus diperoleh sebagai berikut:
Tabel 1. Hasil Belajar
Keterangan Pra siklus Siklus I Siklus II
Rata-rata 7.78 8.83 9.07
Tertinggi 10.00 10.00 10.00
Terrendah 5.50 5.00 6.67
Jml Peserta didik tidak
tun-tas 11 4 2
Persentase ketuntasan 63% 87% 93%
Dari data pada table di atas terjadi peningkatan nilai rata-rata hasil belajar baik mulai dari pra siklus dengan rata-rata nilai 7,78, pada siklus I nilai rata-rata 8,83 dan pada siklus II memperoleh rata-rata nilai hasil belajar 9,07. Dari persentase menunjukkan peningkatan ketuntasan hasil belajar sebesar 6% dari 87% pada siklus I menjadi 93% pada siklus III.
Pra Sikl
us Sikl
us I Sikl
us II
7.00 7.50 8.00 8.50 9.00 9.50
Peningkatan
Peningkatan
Gambar 4. Diagram Batang Peningkatan Hasil Belajar
Selain itu terjadi peningkatan jumlah peserta didik yang telah tuntas di atas KKM 7,50. Pada pra siklus 37% belum tuntas, siklus II 13% belum tuntas dan pada siklus II masih ada 2 anak atau 7% yang belum tuntas.
4.8
Peningkatan Aktivitas belajar Peserta Didik
Pada tindakan yang dilakukan diperoleh hasil aktivitas belajar peserta didik menunjukkan peningkatan dari semua aspek aktivitas saintifik yang diukur dalam penelitian tindakan ini.
Tabel 2. Hasil Pengamatan Aktivitas Belajar Peserta Didik
Aktifitas SIKLUS 1 SIKLUS 2
Mengamati 100% 100%
Menanya 73% 87%
Mengumpulkan Informasi 80% 93%
Mengomunikasikan 93% 100%
Rata-rata 85% 93%
Dengan menggunakan grafik batang terlihat jelas peningkatan tersebut:
Gambar 5. Diagram Peningkatan Hasil Pengamatan Aktivitas Belajar Peserta Didik
Secara keseluruhan telah terjadi peningkatan rata-rata aktivitas belajar peserta didik dari 85% pada siklus I menjadi 93% pada siklus II atau telah terjadi peningkatan aktivitas belajar sebesar 7%.
4.9
Angket Respon Peserta Didik
Dari rekapitulasi hasil angket respon peserta didik diperoleh bahwa peserta didik yang memberikan respon dalam katagori baik dan sangat baik sebanyak 86,7% sedangkan item-item dengan respon baik dan sangat baik sebessar 93%. Dan tidak ada yang menunjukkan respon kurang baik dari respon siswa maupun per item pernyataan. Secara rinci table berikut menunjukkan hasil rekap respon peserta didik.
Dari 15 item pernyataan yang diberikan pada angket siswa diperoleh respon peserta didik dengan kategori baik dan sangat baik sebesar 93% dan tidak ada yang memberikan respon kurang walaupun ada satu item yang mendapat respon cukup. Item pernyataan dengan respon cukup adalah pernyataan ‘Saya menjadi lebih mudah memahami materi pelajaran’.
4.10
Observasi Kinerja Guru
Hasil kinerja guru yang diamati dalam mengelola proses pembelajaran yang diamati menunjukkan hasil persentase pada siklus I sebesar 88% dan meningkat pada siklus II menjadi sebesar 92%.
5. Kesimpulan dan Saran
5.1
Simpulan
Dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dengan menerapakan
- Aktivitas belajar peserta didik meningkat 8% dari 85% pada
siklus I menjadi 93% pada siklus II;
- hasil belajar meningkat 6% yang dicapai sebesar 87%
- Respon peserta didik dari hasil angket terhadap pelak-sanaan pembelajaran yang sudah diikuti menunjukkan peserta didik memberikan-persentasi respon sebesar 86,7% atau katagori sangat baik;
- Hasil penilaian kinerja guru dalam melaksanakan
pembela-jaran menunjukkan 88% pada siklus I atau kategori baik dan 92% pada siklus II dalam kategori sangat baik.
5.2
Saran
- Guru sebaiknya mengembangkan model atau metode
pem-belajaran yang dapat meningkatkan hasil belajar dan aktivitas belajar peserta didik yang lebih baik;
- Metode pembelajaran ini bisa diterapkan pada materi atau
mata pelajaran lain dengan disesuaikan kondisi serta katakter materi atau mata pelajaran yang diajarkan;
- Metode gallery walk ini masih harus dikembangkan lagi agar tidak ditemukan lagi peserta didik yang belum tuntas.
Daftar Pustaka
Asmani, Jamal Ma’mur, 2011.
7
Tips Aplikasi PAKEM
(Pembel-ajaran Aktif, Kreatif, Efektif,
dan Menyenangkan).
Jogjakar-ta: Diva Press.
BOWPERSON, 2014, Gallery
Walk. dalam
http:www.bowper-son.com (diakses 6 Maret
2014 jam 13.00)
Silberman, Mell. 2013.
Pembela-jaran Aktif. 101 Strategi untuk
Mengajar secara aktif
. Jakarta:
PT. Indeks.
Sani, Ridwan Abdullah . 2013.
Ino-vasi Pembelajaran
, Jakarta:
Bumi Aksara.
Sardiman. 2013. ‘
’Interaksi dan
Motivasi Belajar Mengajar’’
.
Jakarta: P.T Rajawali Pers.
Supinah, 2009.
Bagaimana
Men-gukur Aktivitas Siswa Dalam
Belajar
. Yogyakarta: P4TK
Matematika.
Permendikbud No. 60 Tahun 2014.
Lampiran III.
Pedoman Mata
Pelajaran Matematika SMK
.
Permendikbud No. 103 Tahun
2014.
Pembelajaran Pada
Pendidikan Dasar dan
Menen-ga
h.