• Tidak ada hasil yang ditemukan

S PSI 1002928 Chapter1

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "S PSI 1002928 Chapter1"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

Intan Cynthia Pinanditha, 2016

HUBUNGAN ANTARA WORK-FAMILY CONFLICT DENGAN KEPUASAN HIDUP PADA PERAWAT PEREMPUAN BAGIAN RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT UMUM (RSU) “A” KOTA CIMAHI

Universitas Pendidikan Indonesia| repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1

BAB I

PENDAHULUAN

Bab ini merupakan pendahuluan dari skripsi yang akan membahas

beberapa hal terkait penelitian, termasuk latar belakang, tujuan penelitian,

manfaat penelitian, dan struktur organisasi skripsi

A. Latar Belakang Penelitian

Jumlah tenaga kerja perempuan semakin meningkat di beberapa tahun

terakhir. Di Jawa Barat, jumlah tenaga kerja perempuan di tahun 2013

mencapai 6.096.740 jiwa sedangkan pada tahun 2014 meningkat menjadi

6.359.829 jiwa (Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Barat, 2014; 2015).

Bidang pekerjaan yang menjadi fokus perempuan adalah di bidang kesehatan

dan pekerja sosial. Berdasarkan data yang diperoleh dari Bureau of Labor

Statistic (2016), perempuan lebih memiliki minat bekerja di bidang kesehatan

dan pekerja sosial. Presentase perempuan yang bekerja di bidang pekerjaan

kesehatan dan sosial memiliki jumlah yang lebih tinggi (74.6%) jika

dibandingkan dengan laki-laki yang hanya 25.4% memilih bidang pekerjaan

tersebut. Salah satu pekerjaan pada bidang kesehatan dan sosial yang banyak

dikerjakan oleh perempuan adalah sebagai perawat (Matlin, 2004).

Sebagai salah satu tenaga kesehatan di rumah sakit, profesi perawat

memiliki peranan penting untuk memberikan layanan kesehatan dalam

bentuk asuhan keperawatan secara bio-sosial-kultural-spiritual secara

komprehensif kepada individu, keluarga, kelompok dan masyarakat baik

yang sehat maupun sakit dengan mencakup seluruh proses kehidupan

manusia (PPNI, 2000). Kinerja perawat berdampak juga pada citra rumah

sakit karena peran yang diberikan kepada pasien (Koesmono, 2007). Profesi

yang didominasi oleh perempuan ini juga mempunyai situasi kerja yang

(2)

Intan Cynthia Pinanditha, 2016

HUBUNGAN ANTARA WORK-FAMILY CONFLICT DENGAN KEPUASAN HIDUP PADA PERAWAT PEREMPUAN BAGIAN RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT UMUM (RSU) “A” KOTA CIMAHI

Universitas Pendidikan Indonesia| repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dalam penelitian ini, peneliti berfokus pada perawat di bagian rawat inap.

Perawat pada bagian tersebut mempunyai tanggung jawab besar bagi pasien

dan rumah sakit. Perawat tersebut harus siaga dalam memberikan pelayanan

selama 24 jam. Pelayanan yang diberikan oleh perawat rawat inap

memberikan hubungan yang sensitif menyangkut kepuasan pasien, mutu

pelayanan dan citra rumah sakit. Oleh karena itu, dalam menjalankan tugas

dan profesinya, perawat beresiko sangat tinggi terkena stres karena memiliki

pekerjaan yang potensial dapat memicu stres (Mandy & Noe, 1996; dalam

Koesmono, 2007).

Salah satu rumah sakit yang bergantung pada kinerja perawat adalah

Rumah Sakit Umum (selanjutnya akan disebut RSU) “A” Kota Cimahi. RSU

“A” Kota Cimahi berdiri semenjak tahun 2001. RSU “A” Kota Cimahi

merupakan rumah sakit negeri kelas B yang mana rumah sakit ini memiliki

jumlah 291 tempat tidur dan memberikan layanan kedokteran spesialis dan

subspesialis yang terbatas. Data yang diperoleh dari website, rata-rata setiap

tahun pasien yang berobat ke RSU “A” di rawat inap 26.612 pasien sehingga

perawat yang bekerja di bagian rawat inap akan sibuk

(www.rumah-sakit.findthebest.co.id,Oktober 2015).

Berdasarkan hasil wawancara pendahuluan yang peneliti lakukan kepada

seorang perawat seorang perawat rawat inap RSU “A” Kota Cimahi (29 Juni

2015), bahwa perawat rawat inap memiliki tiga pembagian jam kerja yang

sama namun seringkali mereka menukar jam tersebut karena beberapa alasan

seperti tidak diizinkan oleh suami terutama bila mendapat shift malam atau

ketika anak sedang sakit sehingga keberadaan mereka dibutuhkan oleh

keluarga. Namun hal-hal tersebut tidak membuat perawat bagian rawat inap

tersebut meninggalkan pekerjaan mereka. Hal ini disebabkan karena mereka

telah menempuh pendidikan tinggi keperawatan dan ingin mengaplikasikan

ilmu yang telah didapatnya. Walaupun berstatus sebagai wanita karir,

perempuan yang sudah menikah mempunyai tuntutan social untuk tetap

(3)

Intan Cynthia Pinanditha, 2016

HUBUNGAN ANTARA WORK-FAMILY CONFLICT DENGAN KEPUASAN HIDUP PADA PERAWAT PEREMPUAN BAGIAN RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT UMUM (RSU) “A” KOTA CIMAHI

Universitas Pendidikan Indonesia| repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Peran ganda yang dimiliki oleh perempuan yang berprofesi sebagai

perawat dan ibu rumah tangga seringkali menimbulkan konflik. Konflik

terjadi karena terdapat dua atau lebih kebutuhan yang datang secara

bersamaan dan memiliki kekuatan seimbang (Wiramihardja, 2007). Selain

itu, banyaknya tuntutan dari peran yang mereka kerjakan juga menjadi

penyebab terjadinya konflik (Supple, 2007). Di satu sisi mereka dituntut

untuk bertanggung jawab dalam mengurus dan membina keluarga, di sisi lain

sebagai seorang pekerja yang dituntut untuk bekerja sesuai standar dengan

menunjukkan kinerja yang baik.

Salah satu bentuk konflik peran ganda yang dialami oleh perempuan yang

berprofesi sebagai perawat dan ibu rumah tangga adalah work-family conflict.

Work-family conflict merupakan salah satu bentuk konflik antar peran dimana

peran yang dijalani dalam keluarga dan pekerjaan saling bertentangan

sehingga menganggu peran yang terjadi di dalam keluarga dan pekerjaa

(Kahn, 1964 dalam Greenhaus & Beutell, 1985). Work-family conflict

menjadi salah satu pemicu stres kerja (Sulsky & Smith, 2005; Indriyani,

2009). Hasil penelitian Rahmawati (2015) dan Ruswanti dan Jacobus (2013)

pun menunjukkan bahwa apabila perawat mengalami work-family conflict

maka kinerjanya akan menurun. Work-family conflict dapat menimbulkan

beberapa masalah bagi perawat diantaranya mudah marah, kelelahan, absen

pada pekerjaan sehingga kinerjanya pun tidak akan dilakukan dengan

maksimal, serta tidak dapat menggunakan waktu kerja secara efektif dengan

begitu tujuan dalam pekerjaan tidak dapat tercapai. Selain itu, work-family

conflict juga menyebabkan terjadinya turnover dan withdrawal (Wibowo,

2013; Juariyah dan Harsono, 2011). Namun tidak semua perawat mengalami

hal tersebut. Ahmad (2008) menyatakan bahwa perawat mengalami berbagai

macam tingkat konflik dalam mencoba untuk memenuhi perannya di keluarga

dan di pekerjaan.

Meningkatnya work-family conflict berhubungan dengan perilaku negatif

(4)

Intan Cynthia Pinanditha, 2016

HUBUNGAN ANTARA WORK-FAMILY CONFLICT DENGAN KEPUASAN HIDUP PADA PERAWAT PEREMPUAN BAGIAN RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT UMUM (RSU) “A” KOTA CIMAHI

Universitas Pendidikan Indonesia| repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(Byron, 2005; Eby et al., 2005 dalam Haslam et al., 2014). Sementara itu,

hasil penelitian Nugroho (2007) menunjukkan bahwa persepsi terhadap

komunikasi keluarga memiliki hubungan negatif dengan work-family conflict,

yang artinya semakin tinggi persepsi terhadap komunikasi keluarga maka

semakin rendah work-family conflict dan sebaliknya semakin rendah persepsi

terhadap komunikasi keluarga maka semakin tinggi work-family conflict.

Meskipun merasakan dampak negatif dari bekerja, perempuan yang sudah

berumah tangga dan memutuskan bekerja juga merasakan dampak positif.

Salah satunya adalah mendapatkan kepuasan hidup (life satisfaction).

Kepuasan hidup merupakan komponen kognitif dari subjective well-being

(Andrew & Whitney, 1976 dalam Pavot & Diener, 1993). Hal ini menyangkut

kepada penilaian secara kognitif tentang seberapa baik hal yang telah

dilakukan individu dalam kehidupannya secara menyeluruh dan atas area-area

utama yang dianggap penting dalam hidup seperti hubungan interpersonal,

kesehatan, pekerjaan, pendapatan, spiritualitas, dan aktivitas di waktu luang

(Diener & Biswas-Diener, 2008). Kepuasan hidup merujuk pada penilaian

yang lebih global terhadap penerimaan hidup individu (Compton, 2005).

Pekerjaan dan pernikahan merupakan area penting dalam kepuasan hidup

(Diener & Biswas-Diener, 2008; Seligman, 2005). Hasil penelitian Akbari

(2012) menemukan bahwa perempuan yang memutuskan untuk bekerja

mempunyai kepuasan hidup yang lebih tinggi dibandingkan perempuan yang

tidak bekerja. Sementara itu, individu yang menikah juga lebih bahagia

daripada individu yang memutuskan untuk tidak menikah (Myers, 2000

dalam Papalia, Olds & Feldman, 2008). Menurut Sirgy (2012), walaupun

perempuan lebih rentan terkena stres dibandingkan laki-laki namun kepuasan

hidup dan kebahagiaan perempuan tercatat lebih tinggi. Selain itu, perempuan

yang mampu mengerjakan berbagai macam peran seperti menjadi seorang

ibu, istri, dan pekerja lebih bahagia dibandingkan perempuan yang tidak

mampu melakukannya. Menjadi individu yang memiliki anak juga dilaporkan

(5)

Intan Cynthia Pinanditha, 2016

HUBUNGAN ANTARA WORK-FAMILY CONFLICT DENGAN KEPUASAN HIDUP PADA PERAWAT PEREMPUAN BAGIAN RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT UMUM (RSU) “A” KOTA CIMAHI

Universitas Pendidikan Indonesia| repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

memiliki anak. Penelitian yang dilakukan oleh Rahmawati (2011)

menunjukkan bahwa kepuasan hidup berpengaruh pada intention to quit pada

perawat wanita.

Sebuah penelitian menemukan bahwa tidak terdapat hubungan signifikan

yang negatif antara konflik peran ganda dengan life satisfaction (kepuasan

hidup) pada ibu bekerja (Sihombing, 2011). Meskipun pada penelitian

sebelumnya tidak terdapat hubungan antara konflik peran ganda dengan

kepuasan hidup pada wanita bekerja, namun dalam penelitian tersebut belum

terdapat jenis pekerjaan yang spesifik. Maka dari itu, peneliti tertarik untuk

meneliti lebih lanjut mengenai hubungan antara work-family conflict

dengan kepuasan hidup pada perawat perempuan di bagian rawat inap

di RSU “A” Kota Cimahi.

B. Rumusan Masalah Penelitian

Berdasarkan uraian latar belakang penelitian di atas, rumusan masalah

dalam penelitian ini adalah

“ Apakah terdapat hubungan antara work-family conflict dengan kepuasan hidup pada perawat perempuan bagian rawat inap di RSU

“A” Kota Cimahi?“

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang telah dipaparkan diatas, maka tujuan

dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara

work-family conflict dengan kepuasan hidup pada perawat perempuan bagian

rawat inap di RSU “A” Kota Cimahi.

D. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:

1. Hasil penelitian ini diharapakan dapat menambah ilmu pengetahuan

dan sumber informasi di bidang ilmu psikologi terutama cabang ilmu

psikologi klinis dan cabang ilmu pengetahuan lainnya yang berkaitan.

2. Menjadi sumber informasi bagi perempuan terutama bagi perawat

(6)

Intan Cynthia Pinanditha, 2016

HUBUNGAN ANTARA WORK-FAMILY CONFLICT DENGAN KEPUASAN HIDUP PADA PERAWAT PEREMPUAN BAGIAN RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT UMUM (RSU) “A” KOTA CIMAHI

Universitas Pendidikan Indonesia| repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

hidup pada perawat perempuan di RSU “A” di Kota Cimahi terutama

perawat di bagian rawat inap. Hasil penelitian ini juga diharapkan

dapat menjadi bahan intropeksi diri bagi para perempuan yang

memiliki peran ganda agar dapat selalu bertanggung jawab pada

perannya baik di dalam keluarga dan pekerjaan sehingga kepuasan

hidup dapat tercapai pada masing-masing individu yang menjalaninya.

E. Struktur Organisasi Skripsi

Skripsi ini terdiri dari lima bab yang mana sistematika penulisannya

sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini menguraikan latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan

penelitian, manfaat penelitian serta sistematika penelitian skripsi.

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Bab ini menguraikan teori work-family conflict, teori kepuasan hidup, definisi

perawat, penelitian-penelitian terkait, dan hipotesis penelitian.

BAB III METODE PENELITIAN

Bab ini menerangkan tentang metode penelitian yang digunakan, meliputi

desain penelitian, variabel penelitian, dan definisi operasional variabel

penelitian, populasi penelitian, instrumen penelitian, teknik pengumpulan

data, dan metode analisis yang digunakan dalam penelitian.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab ini membahas tentang kajian data penelitian yang diperoleh dari

(7)

Intan Cynthia Pinanditha, 2016

HUBUNGAN ANTARA WORK-FAMILY CONFLICT DENGAN KEPUASAN HIDUP PADA PERAWAT PEREMPUAN BAGIAN RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT UMUM (RSU) “A” KOTA CIMAHI

Universitas Pendidikan Indonesia| repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

kepuasan hidup pada perawat perempuan bagian rawat inap di Rumah Sakit

Umum (RSU) “A” kota Cimahi.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini mencantumkan kesimpulan yang diperoleh dari uraian hasil dan

pembahasan kajian penelitian. Selain itu, bab ini juga mencantumkan saran

Referensi

Dokumen terkait

Jawaban hasil triangulasi pada pengelola resto dan petugas keamanan dan pengawas KDM juga sama semuanya, umumnya teguran hanya lisan yang mengingatkan akan adanya KDM dalam mall

syarat atau Ketentuar/Perubahan dianggap tidak ada dan syarat abu ketentuan yang berlaku adalah yang tercantum dalam Dokumen Pengadanrstandar Birtding Document (SBD) Nomor

Maranatha has a good relationship with many companies like Microsoft, Asus, Apple, Infineon, Sidomuncul, etc, so after I graduate from Maranatha I can easily get a

Pokja Pekerjaan Konstruksi Unit Layanan Pengadaan (ULP) Dinas Kesehatan Ftabupaten Lebong dengan ini. mengumumkan hasil Peblangan Umumdengan Pascakualifikasi pda Dinas

Seribuan buruh yang  tergabung dalam Aliansi Buruh Jabar memadati jalan raya di  depan Gedung Sate, mereka  berunjuk rasa menuntut 

Pengaruh Faktor Internal Mahasiswa Program Studi Sastra Arab USU Dalam Belajar Muhadaṡah Bahasa Arab pada Program Studi Sastra.. Skripsi mahasiswa Departemen Sastra Arab

Pupuk kandang sapi adalah salah satu bahan organik yang memiliki kandungan hara yang mendukung kesuburan tanah dan pertumbuhan mikroorganisme di dalam tanah. Pemberian pupuk

“Penerapan Standar Akuntansi Keuangan No.59 Tentang Akuntansi Perbankan Syariah pada BNI Syariah Cabang Medan” , Fakultas Ekonomi, Jurusan Akuntansi, Medan. Bank Dan Lembaga