• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perancangan Sipiso-Piso Park Hotel Resort dengan Konsep Vernakular

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Perancangan Sipiso-Piso Park Hotel Resort dengan Konsep Vernakular"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Pariwisata merupakan sebuah sektor yang sangat penting dalam

suatu Negara, karena dapat meningkatkan kondisi perekonomian. Untuk

pengembangkan pariwisata, harus tersedia infrastruktur dan fasilitas yang

memadai agar dapat menarik perhatian dan minat wisatawan. Wisatawan

adalah bagian terpenting dalam pariwisata karena akan menjadi alat

pemasaran yang memiliki potensi (Ginting dan Wahid, 2015). Keuntungan

Pariwisata secara langsung adalah dengan memproduksi sesuatu yang

menarik wisatawan agar belanja dan meningkatkan nilai ekonomi. Hal

tersebut dapat menjadi faktor kenaikan upah/ gaji para karyawan

pariwisata. Keuntungan secara tidak langsung adalah dengan melakukan

supplier berupa kerajinan tangan oleh masyarakat sekitar sehingga dapat meningkatkan keuntungan daerah wisata tersebut (Kristiningrum, 2014).

Pariwisata di Indonesia banyak dan beragam, salah satu yang sangat

menarik adalah wisata alam. Keberadaan potensi alam yang indah dan

sejuk sangat sulit didapatkan di perkotaan karena tingkat pertumbuhan

penduduk yang padat, aktivitas pekerjaan yang melelahkan, dan udara

yang penuh dengan polusi, dapat menimbulkan stress sehingga akan

mempengaruhi kesehatan manusia. Menyikapi hal tersebut, untuk

memulihkan kesehatan para pekerja, manula, dan lain-lain, mereka

membutuhkan kesegaran jiwa dan raga serta akomodasi penginapan yang

menyajikan pemandangan yang indah dengan udara yang sejuk dan

memiliki fasilitas rekreasi sehingga dapat mengubah gaya hidup yang

terbiasa dilakukan di perkotaan. Untuk itu, sangat penting di rancang

sebuah Hotel Resort untuk mendukung keinginan tersebut.

(2)

dikelola dengan baik dan profesional. selain potensi alam, kegiatan

masyarakat lokal juga dapat ditonjolkan seperti pertanian, kerajinan tangan

dan lain-lain yang dapat menunjang kegiatan pariwisata.

Perpaduan wisata alam dan budaya akan menjadi daya tarik

tersendiri bagi wisatawan sehingga akan muncul kekhasan yang

membedakan tempat yang satu dengan yang lain (Ginting dan Wahid,

2015). Kekhasan akan menjadi indentitas yang dapat memberikan

kepuasan terhadap wisatawan sehingga muncul keinginan untuk

menjaganya (Ginting dan Rahman, 2015). Wujud kebudayaan merupakan

perpaduan yang harmonis sehingga menghasilkan etika yang mampu

menangkal kebudayaan asing yang tidak sesuai dengan pemikiran

masyarakat di wilayah tersebut. Agar bidang kepariwisataan dapat

bertahan, maka harus diperhatikan kelestarian lingkungan dan warisan

budaya bangsa (Manuaba, 1998). Di dalam konteks arsitektur, untuk

menyatukan antara bangunan dengan budaya atau tradisi setempat dapat

dilakukan dengan pendekatan arsitektur vernakular yang merupakan

arsitektur adat yang menghadapi rintangan berdasarkan kondisi lingkungan secara spontan dan anonim. Sipiso-piso, Desa tongging Kabupaten Karo – Sumatera Utara merupakan lokasi yang sangat strategis untuk

pengembangan pariwisata. Sipiso-piso Desa tongging terletak di sebelah

ujung utara danau toba dengan pemandangan yang sangat indah.

Potensi alam yang ditampilkan di Sipiso-piso Desa Tongging sangat

banyak dan beragam. Oleh karena itu, saat ini pemerintah sedang

gencar-gencarnya melakukan proyek skala besar untuk pengembangan wisata

Danau Toba yang sebagian wilayahnya termasuk Kabupaten Karo serta isu

geopark yang diusung oleh PBB melalui UNESCO untuk mendaftarkan kawasan danau Toba menjadi warisan alam dunia yang dinamai “Geopark Kaldera Toba”. Selain itu, Mentri Kordinator bidang kemaritiman, Rizal

Ramli berencana menjadikan Danau toba sebagai Monaco di Asia pada

(3)

Hal tersebut menjadi acuan untuk pengembangan pariwisata di

Kabupaten Karo dengan tujuan menjadikan danau toba sebagai ikon

Sumatera Utara. Fokus perancangan ini adalah pengembangan danau toba

sebagai kawasan geopark yang berskala interniasioanal.

Beberapa langkah yang dilakukan oleh pemerintah yaitu, diawali

dengan pembersihan wilayah secara menyeluruh, mengoptimalisasi hasil

produksi dari kawasan setempat, memperhatikan infrastruktur untuk

memperlancar konektivitas dengan menambah jalan lingkar di pulau

samosir dan membuat jalan tembus menuju Bandara Internasional Kuala

Namu, serta melakukan penguatan terhadap sisi sejarah danau toba. Hal

tersebut dapat menjadikan Danau Toba menjadi kiblat pariwisata Sumatera

Utara bahkan Indonesia (Kemendagri 2016).

Daftar wisata lainnya yang terdapat di Kabupaten Karo antara lain

Keindahan Alam yang terdiri dari Panorama Doulu, Panorama Sipiso-piso,

Gundaling, Taman Simalem resort, taman hutan raya bukit barisan. Wisata

Danau yang terdiri Danau lau kawar dan Danau Toba. Wisata Gunung

yang terdiri dari Sibuatan, Sibayak, Sinabung dan Sipiso-piso. Wisata Air

Panas Alam yang terdiri dari Semangat gunung dan debug-debug. Wisata

Budaya yang terdiri dari Desa budaya Lingga, Dokan, Peceren, Lau Melas.

Wisata Peninggalan Sejarah yang terdiri dari Puntungan Meriam Putri

Hijau di Museum Sukanalu. Agro Wisata yang terdiri dari Kebun jeruk,

kol, bunga, Stroberi, mangga udang.

Dengan dilakukannya perkembangan wisata Danau Toba maka

sangat perlu untuk merancang sebuah desain yang dapat menunjang

pariwisata yaitu Hotel & Resort. Tema yang akan diterapkan pada Hotel

dan Resort adalah arsitektur vernakular agar tetap mempertahankan

keutuhan budaya dan tradisi sehingga mengandung cipta, rasa dan karsa

yang dapat memberikan nilai khusus yang akan menarik perhatian

(4)

1.2 Masalah Perancangan

a. Bagaimana perancangan Hotel Resort di Sipiso-piso?

b. Bagaimana menerapkan tema arsitektur vernakular pada bangunan

Hotel Resort yang merupakan gambaran budaya dan tradisi masyarakat

Kabupaten Karo?

1.3 Maksud dan Tujuan

Adapun maksud dan tujuan dari perancangan Hotel Resort di

Sipiso-piso Desa Tongging, adalah :

a. Meningkatkan jumlah wisatawan yang berkunjung ke kawasan

pariwisata karo.

b. Memberikan hunian sementara bagi para wisatawan dengan

pemandangan danau toba, bukit sipiso-piso, air terjun sipiso-piso,

dan desa adat tongging sehingga memberikan kesempatan bagi

wisatawan untuk melakukan rekreasi alam, mempelajari sejarah

tanah karo dan danau toba, melakukan penelitian dll.

1.4 Pendekatan

Adapun pendekatan yang dapat dilakukan untuk memecahkan

masalah perancangan ini, antara lain :

a. Pemilihan lokasi. Lokasi perancangan terletak di Sipiso-piso, Desa

Tongging Kabupaten Karo Sumatera Utara, dengan pemandangan air

terjun sipiso-piso, gunung sipiso-piso, dan danau toba.

b. Melakukan survey langsung ke lokasi perancangan untuk

mendapatkan data yang akurat.

c. Studi Literatur, yaitu dengan mengambil data dari sumber bacaan

(5)

1.5 Lingkup/Batasan

a. Tapak Hotel Resort berada di Sipiso-piso desa tongging.

b. Hotel Resort di rencanakan sebagai hunian sementara bagi

wisatawan.

c. Merancang sesuai kebutuhan, standar luasan, peraturan Hotel resort

di Indonesia, menerapkan tema arsitektur vernakular serta

memikirkan prinsip-prinsip struktur yang tepat sehingga dapat

mendukung tampilan arsitekturnya.

d. Kondisi tanah yang berkontur sehingga menjadi pertimbangan dalam

merancang sebuah desain.

e. Memberikan batasan akses kepada wisatawan yang berkunjung di

(6)

1.6 Kerangka Berpikir

RUMUSAN MASALAH

1. Bagaimana Hotel Resort?

2. Bagaimana menerapkan tema arsitektur vernakular pada bangunan Hotel Resort yang merupakan gambaran budaya dan tradisi masyarakat Kabupaten Karo?

LATAR BELAKANG

Pariwisata merupakan sebuah sektor yang dapat meningkatkan kondisi perekonomian suatu negara. Untuk pengembangkan pariwisata, harus tersedia infrastruktur dan fasilitas yang memadai agar dapat menarik perhatian dan minat wisatawan.

TUJUAN

1. Meningkatkan jumlah

wisatawan yang

berkunjung ke kawasan pariwisata karo.

2. Memberikan hunian sementara bagi para wisatawan.

JUDUL PERANCANGAN

Perancangan sipiso-piso park hotel resort dengn konsep vernakular

(7)

1.7 Sistematika penulisan laporan

BAB I PENDAHULUAN

Berisi latar belakang, maksud dan tujuan, masalah perancangan,

pendekatan, lingkup/batasan, kerangka berpikir dan sistematika penulisan

laporan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Berisi terminologi judul, lokasi, tinjauan fungsi dan elaborasi tema.

BAB III METODOLOGI

Berisi tentang uraian langkah-langkah kegiatan penelitian yang akan

ditempuh. Menjelaskan kerangka pendekatan, metode, dan teknik

diagnosis/analisis yang akan digunakan untuk menghasilkan

desain/perancangan bangunan.

BAB IV ANALISA PERANCANGAN

Berisi tentang analisa kondisi tapak dan lingkungan, analisa

fungsional, analisa teknologi, analisa dan penerapan tema serta

kesimpulan.

BAB V KONSEP PERANCANGAN

Berisi tentang konsep dasar, konsep perancangan tapak, konsep

perancangan bangunan, konsep perancangan struktur bangunan, dan

konsep perancangan utilitas bangunan.

BAB VI PERANCANGAN ARSITEKTUR

Berisi tentang hasil rancangan berupa gambar rancangan arsitektur

dan maket.

DAFTAR PUSTAKA

Berisi tentang sumber berupa pengarang, tahun terbit, judul

(8)

LAMPIRAN

Gambar

Gambar 1.1 Kerangka Berpikir

Referensi

Dokumen terkait

Dengan memiliki ketinggian 120 meter, Air Terjun Sipiso-piso merupakan salah satu air terjun tertinggi di Indonesia (www.karokab.go.id). Ide kawasan wisata alam Sipiso-piso

Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan akhir Skripsi yang berjudul Perancangan

Dengan memiliki ketinggian 120 meter, Air Terjun Sipiso-piso merupakan salah satu air terjun tertinggi di Indonesia (www.karokab.go.id). Ide kawasan wisata alam Sipiso-piso

Bagi tamu hotel yang menginap disediakan tempat/ruang yang khusus untuk melakukan kegiatan-kegiatannya. Ruang-ruang tersebut adalah lobby yang dilengkapi dengan

Pemberdayaan Keka yaa n dan Potensi Geologi untuk Pengembangan Ikon Pa riwisata (Geo-Wisata) di Ka wa san Toba dan.. Sekitarnya Sebagai Ka wasan Strategis Pariwisata

Laporan Tugas Akhir Perancangan Hotel & Resort Baruajak dengan Pendekatan Arsitektur Neo Vernakular Lembang – Kabupaten Bandung

Metode yang digunakan dalam Perancangan Resort Hotel adalah dengan pendekatan Arsitektur Tropis yang sangat cocok dengan kondisi alam dan kondisi daerah di pantai pulau kera.. Daerah

Dosen Penguji I : Perancangan Resort Hotel Yang Terintegrasi Dengan Wisata Alam Danau Waikuri Dengan Pendekatan Neo-Vernakular di Kawasan Wisata Alam Danau Waikuri Desa Kalena Rongngo,